Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Psikologi perkembangan II (11 juni 2020)
1. MATA KULIAH PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN II
DISUSUN OLEH:
JUWITA
GURU PEMBIMBING :
JUNIERISSA MARPAUNG,M.Psi.
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS
RIAU KEPULAUAN BATAM
2020/2021
2. PERKEMBANGAN SEKSUAL REMAJA
Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku
pemuasan seks semata, tapi juga mencakup
pembentukan nilai, sikap, perasaan, identitas,
interaksi dan perilaku. Ketika remaja menjalani
perkembangan seksualnya, mereka bukan berarti
hanya berpikir tentang seks seperti orang dewasa.
Perkembangan seksualitas juga menyentuh aspek
emosi, sosial, budaya dan fisik. Apa yang remaja
pelajari, pikir dan rasakan mengenai seks akan
membentuk sikap dan perilaku seksnya kelak. Maka,
dalam perkembangan seksual remaja, orang tua
perlu memahami dan membantu agar proses
perkembangan seksual berjalan secara sehat.
3. APA SAJA PERKEMBANGAN PERILAKU
SEKSUAL YANG MUNGKIN DIALAMI SEORANG
REMAJA ?
Berdandan untuk menunjukan kelebihan
fisiknya
Hal yang paling ringan yang dilakukan oleh
seorang remaja adalah menunjukan perilaku
seksualitasnya adalah berdandan, dengan
tujuan ingin menunjukan segala kelebihan
fisik yang dimilikinya. Remaja perempuan
ingin terlihat menjadi yang paling cantik dan
menarik, begitu juga remaja lelaki yang ingin
terlihat menjadi paling tampan dan memiliki
daya tarik untuk lawan jenisnya.
4. Berpacaran dan mulai melakukan
sentuhan fisik
Pada masa remaja, baik remaja perempuan
maupun remaja laki-laki akan memiliki
sebuah rasa ketertarikan dengan lawan
jenisnya. Perasaan ini adalah sebuah
dorongan yang dirasakan dari dalam dirinya
ketika berinteraksi dengan lawan jenisnya.
5. Mempelajari hubungan seksual dengan
lawan jenisnya
Rasa keingintahuan yang besar dan
dorongan hasrat seksual dalam diri seorang
remaja, akan membuat seorang remaja
mulai mencari tahu dan mempelajari tentang
hubungan seksual dengan lawan jenisnya.
6. Masturbasi dan onani
Masturbasi dan onani adalah suatu kebiasaan
buruk yang dilakukan seorang remaja untuk
memenuhi hasrat seksualnya, dengan cara
menyentuh atau merangsang bagian tubuhnya
sendiri pada bagian-bagian yang sensitif dan
bisa memberikan kepuasan atau kenikmatan
seksual. Perilaku penyimpangan ini dilakukan
karena dorongan seksual dari dalam dirinya
yang tidak tersalurkan dengan lawan jenisnya.
7. ALASAN BERPACARAN SELAMA REMAJA
1. Hormon
Dapat terjadi secara alamiah karena hormon-hormon yang ada pada tubuh anak
remaja yang sudah memasuki usia remaja mulai berkembang. Hormon-hormon
yang berkembang seiring masa pubertas pada anak remaja inilah yang
mendorong dirinya untuk mulai mendekati lawan jenisnya.
2. Untuk membuktikan ada yang mau
Ayah Bunda, mayoritas lingkungan anak remaja memiliki pasangan (pacar).
Jika ada yang men-jomblo, mereka merasa malu karena tidak laku. Dengan
mepunyai pacar menandakan anak remaja tersebut ada yang mau.
3. Untuk membuktikan bahwa ia normal
Semakin maraknya LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) anak remaja
yang masih men-jomblo merasa malu tidak memiliki pasangan dikarenakan
takut disebut remaja yang tidak normal. Remaja yang mempunyai pacar lawan
jenis dianggap sebagai remaja yang normal alias tidak memiliki kelainan.
4. Untuk motivasi belajar
Terkadang anak remaja merasa bosan dengan suasana rumah, bosan dengan
semangat dari orang tua, dan alasan lain yang membuat anak remaja
membutuhkan orang lain. Motivasi belajar menjadi salah satu alasan
dikarenakan anak remaja ingin memiliki suasana yang tak membosankan.
Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai motivasi
untuk meningkatkan belajarnya.
8. 5. Ikut trend
Trend masa kini, anak remaja memiliki pasangan
yang mampu menaikkan harga dirinya. Aneh yah?
Tapi ini lah yang terjadi, dengan pacaran dengan si
cantik atau si ganteng anak remaja menjadi naik
harga dirinya dan dipadang hebat oleh temen
sepermainannya.
6. Sebagai teman kencan
Agar tidak sendiri dalam bepergian atau anak remaja
merasa kesepian dirumah, pacaran adalah salah satu
alasan untuk memiliki pacar.
7. Untuk membuktikan bahwa dia cakep atau
cantik
Remaja yang telah mempunyai pacar mungkin
merasa cakep atau cantik dengan bukti ada yang
mencintainya dan menyayanginya. Pengakuan Ayah
Bunda tentang kecantikan dan kegantengan anak
remaja sudah dinilai membosankan.