Penyebab masalah sampah di pasar adalah tumpukan sampah yang banyak di tempat yang tidak semestinya serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal ini menyebabkan penyumbatan saluran air di sekitar pasar sehingga dapat menimbulkan banjir dan menjadi sarang nyamuk penyebar penyakit.
1. Penyebab
Sampah menggunung. Bukan itu saja, baunya pun kurang sedap masuk ke hidung.
Yah, memang masalah sampah bagaikan lingkaran setan yang tidak ada putus-
putusnya. Penanganan sampah gampang-gampang susah. Gampang jika kita semua sadar
untuk tidak membuang sampah sembarangan. Gampang jika fasilitas persampahan untuk
cukup dan terpelihara. Gampang jika semua aturan mengenai persampahan ditegakkan.
Gampang jika semua petugas bekerja penuh semangat. Susah, ya jika sebagian besar
masyarakat suka buang sembarangan. Susah jika aturan tidak ditegakkan. Susah kalau
fasilitas tidak cukup dan tidak dipelihara. Susah kalau kita saling tuding, saling
menyalahkan, saling berlepas diri.
Kepada siapa menggugat
Dinas Pengelola Pasar sendiri merasa sudah cukup melakukan usaha penertiban sampah
ini, dengan disiapkannya TPS dan mobil sampah yang memiliki jadwal mengangkut
sampah setiap hari. ”Kita kan sudah menyiapkan mobil pengangkut sampah yang
beroperasi setiap pagi di sekeliling pasar,” Untuk mengatasi banjir ini pemerintahlah
yang bertanggung jawab, namun demikian peran serta masyarakat juga penting, contoh
sederhana misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya (di sungai dsb).
Dampak
Kondisi selokan-selokan tersebut sudah tidak memadai, selain mampet, selokan-selokan
tersebut juga sangat penuh dengan sampah pasar yang berbau amis dan menyengat,
belum lagi selokan-selokan ini sering meluap bila aktivitas di pasar meningkat. ”Drainase
di pasar ini memang masih jelek keadaannya, tapi ini juga karena kejorokan orang-orang
sekeliling pasar yang membuang sampah sembarangan ke selokan, sebagai penyebab
utama selokan mampet
Imbas dari banyaknya sampah yang dibuang di Kedung Larangan menyebabkan terjadi
penyumbatan. Jika sampah sudah menyumbat, tidak menutup kemungkinan akan terjadi
banjir di wilayah tersebut.
sampah-sampah ini dapat menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit
chikungunya maupun DB, mereka mengaku baru tahu. Dan ketika diberitahu jika cara
paling ampuh mencegah terjadinya wabah penyakit chikungunya dengan tidak
membuang sampah lagi di tempat itu serta membersihkan sampah-sampah yang
berpotensi menjadi genangan air, mereka juga baru menyadarinya.
Pengaruh terhadap kesehatan
a) Pengelolaan sampah yang kurang baik maka akan menjadikan sampah sebagai tempat
perkembangbiakan vektor penyakit (binatang pengerat) seperti lalat dan tikus
b) Terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah yang sembarangan
2. c) Dapat menyebabkan gangguan psikosomatis, misalnya sesak nafas, insomnia, stress
2. Pengaruh terhadap lingkungan
a) Estetika terhadap lingkungan
b) Proses pembusukan sampah oleh mikro organisme akan menghasilkan gas-gas tertentu
yang menimbulkan bau busuk
c) Pembakaran sampah dapat menimbulkan pencemaran udara dan bahaya kebakaran
yang lebih luas
d) Pembakaran sampah dalam saluran pembuangan air akan menyebabkan aliran air
terganggu dan saluran air menjadi dangkal
e) Banjir dapat mengakibatkan kerusakan fasilitas masyarakat seperti jalan, jembatan dan
saluran air
3. Pengaruh terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat
a) Pengelolaan sampah yang kurang baik dan jorok akan menurunkan minat dan hasrat
orang lain untuk dapat berkunjung ke daerah tersebut
b) Angka kasus kesakitan meningkat dan mengurangi hari kerja sehingga produktifitas
masyarakat menurun
c) Kegiatan perbaikan lingkungan yang rusak memerlukan dana yang besar sehingga
dana untuk sektor lain berkurang
d) Penurunan pemasukan daerah akibat penurunan jumlah wisatawan yang diikuti dengan
penurunan penghasilan masyarakat setempat.
e) Penurunan mutu dan sumber daya alam sehingga mutu produksi menurun dan tidak
memiliki nilai ekonomi
f) Penurunan sampah dipinggir jalan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang dapat
menghambat kegiatan transportasi barang dan jasa.