SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                        ISSN 2089-8460




  PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERKONTEKS BUDAYA BALI:
      SUATU STRATEGI PENGEMBANGAN BUDAYA GLOBAL

                                 Ni Ketut Suciani*
                               ksuciani@yahoo.com

                              Politeknik Negeri Bali

                                  I Made Subur*
                     Fakultas Sastra, Universitas Warmadewa

                             I Made Rai Jaya Widanta*
                              rai_widanta@yahoo.com

                              Politeknik Negeri Bali

                                    ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk menawarkan konsep pembelajaran bahasa Inggris
berkonteks budaya untuk siswa Sekolah Dasar (SD) di Bali. Pembelajaran ini
dirancang dengan memasukkan cakupan budaya Bali di dalam pembelajaran serta
materi ajar. Budaya Bali dalam hal ini dibagi menjadi dau bagian, yaitu (1) budaya
non fisik, seperti nilai-nilai, norma-norma, pola hidup masyarakat Bali, dan (2)
budaya fisik, meliputi tempat-tempat, objek-objek wisata, bangunan, literature, dan
segala jenis hel konkrit yang berhubungan dengan budaya Bali. Ada tiga aspek yang
harus mendapat perlakuan untuk mengembangkan model ini, di antaranya kurikulum,
materi ajar, dan model pembelajaran. Kurikulum yang diguankan sebagai patokan
dalam melaksanakan pembelajaran adalah kurikulum terintegrasi atau interdisipliner.
Kurikulum ini berfokus pada aktivitas berkelompok siswa yang mana siswa akan
menemukan adanya hubungan yang nyata antara pembelajaran bahasa serta fungsinga
dalam kehidupan sehari-hari. Materi pembelajaran dibuat berdasarkan tema (theme-
based), di mana setiap unit terdiri dari tema-tema yang diambil dari cakupan-cakupan
budaya Bali. Dalam setiap tema, baik pengetahuan kebahasaan yang menyangkut
grammar, structure, vocabulary, dan skil kebahasaan, seperti reading, listening,
speaking, reading dimasukkkan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa untuk
mempelajari bahasa karena siswa sudah mengenal dan mempraktekkan budaya
tersebut sehari-hari. Model pembelajaran yang ditawarkan adalah pembelajaran
kotekstual (contextual teaching and learning) karena siswa akan belajar bahasa
Inggris yang akan diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Untuk
memudahkan mereka mempelajari bahasa Inggris yang akan digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, maka materi pembelajaran bahasa Inggris berkoteks budaya
Bali sangat tepat untuk diajarkan. Ada dua tujuan utama model pembelajaran bahasa

                                        45
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                          ISSN 2089-8460




Inggris berkoteks budaya Bali, di antaranya (1) untuk memudahkan mahasiswa untuk
mempelajari dan menguasai bahasa Inggris karena materi pembelajaran merupakan
hal-hal yang siswa sudah biasa alami, lakukan dan pelajari, sehingga siswa tidak
memerlukan perhatian ektra untuk menyesuaikan diri dengan materi tersebut, (2) dari
sudut padang budaya, budaya Bali yang tercakup dalam materi akan bisa
disosialisasikan ke dunia luar lewat pembelajaran etrsebut. Sosialisasi ini akan
membuat budaya Bali dikenal oleh masyarakat nasional dan internasional yang pada
akhirnya bisa mendukung perkembangan budaya global.

Kata kunci: Bahasa Inggris, pembelajaran, budaya Bali, materi ajar berkonteks
            budaya Bali.

                                     ABSTRACT

This study aims at proposing a concept of Bali culture-contacted English instruction
in elementary schools in Bali. This instruction is designed by including substances of
Bali culture in English instruction and instructional materials. Bali culture in this
case is sub-divided into two parts, (1) non physical culture, such as values, norms,
living pattern of Bali society, and (2) physical culture, such as places, cultural
objects, buildings, literatures, and any other concrete things related to Bali culture.
There are three important things to which the development shall be concerned, they
are curriculum, instructional materials, and model of instructional. Curriculum on
which the instruction is based is called integrated or interdisciplinary curriculum.
This curriculum concentrates on student’s group activity by which student will find
authentic context between language learning and its function in the real life situation.
Instructional material is theme-based, where every unit is built up of theme derived
from substances of Bali culture. In each theme, both language including grammar,
structure, vocabulary, and skills including writing, speaking, listening, and reading
are included. This is aimed to ease student to learn the language since they are used
to coping with such culture. The instructional model proposed is contextual teaching
and learning, since student will learn English language which will be implemented in
their daily life. To ease them to be competent at English language which is used in
their daily lives, Bali culture-contacted English instructional materials should be
taught. There are two main purposes of this instructional model, they are (1) to ease
student to learn and master English since the instructional materials have been things
students are accustomed to, that they do not need more energy to analyze it rather
than the language, (2) from culture point of view, Bali culture which the instructional
materials include will be easily promoted to the learners or other users of the book.
The socialization will make Bali culture well-known by national or international
societies that will support development of global culture.

Keywords: English, instruction, Bali culture, Bali culture-contacted materials.



                                          46
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                        ISSN 2089-8460




Pendahuluan
       Sesuai dengan surat keputusan (SK) Kantor Wilayah Propinsi Bali, Bahasa
Inggris dimasukkan sebagai muatan lokal (mulok) pada kurikulum di Sekolah Dasar
(SD) di Bali. Dimasukkannya pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal
menyebabkan dilakukannya beberapa upaya untuk mendukung program tersebut, di
antaranya mempersiapkan kurikulum, silabus, rencana pembelajaran, dan buku ajar
Bahasa Inggris untuk SD. Langkah-langkah ini harus dilakukan karena semua
luarannya (output) mendukung terlaksanakannya program pembelajaran Bahasa
Inggris tersebut.
       Dalam implementasinya, pembelajaran Bahasa Inggris di SD di Bali
cenderung dirasakan rumit dan kurang menarik. Setelah dilakukannya beberapa
kajian empirik, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kurikulum
dan buku ajar yang dipakai kurang mendukung, metode pembelajaran yang
digunakan kurang cocok dengan target yang akan dicapai.
       Kurikulum yang menelorkan silabus, rencana pembelajaran serta buku ajar
Bahasa Inggris untuk SD di Bali belum berterima untuk kondisi dan karakter murid,
karena tidak adanya sentuhan budaya Bali. Buku ajar tersebut masih berfokus pada
budaya asing atau luar Bali. Sebagai buktinya, buku-buku ajar Bahasa Inggris SD
tersebut masih berorientasi pada dunia barat, yaitu memasukkan unsur-unsur budaya
Inggris atau negara-negara di benua Eropa, Amerika, atau Australia di amana bahasa
tersebut paling banyak dipakai. Di samping kenyataan ini, kecenderungan lain yang
terjadi adalah buku ajar tersebut masih sering memasukkan sentuhan budaya dari
mana penulis buku tersebut berasal.
       Kurikulum merupakan tolak ukur pembuatan buku ajar. Kurikulum memuat
tema-tema atau topik-topik yang akan dituangkan dalam bentuk unit-unit dalam buku
ajar. Cakupan tema-tema dalam kurikulum masih cenderung memasukkan unsur-
unsur budaya asing sehingga buku ajar yang dihasilkan tidak efisien untuk
meningkatkan bahasa Ingris siswa SD. Kurikulum-kurikulum yang dirancang tersebut
masih banyak berfokus masalah kebahasaan (subject matter curriculum), di antaranya

                                        47
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                        ISSN 2089-8460




tata bahasa (grammar) ungkapan-ungkapan (language function), struktur kalimat
(structure), bukan berkorelasi dengan topik-topik lain baik yang terkait dengan
budaya secara umum atau khusus (correlated curriculum). Sebagai implementasinya,
judul-judul setiap unit masih mengarah pada pengenalan bahasa (grammar atau
functional-based) bukan mengarah pada topik (topic-based) di mana pengetahuan
kebahasaan tersebut terkandung.
       Perkembangan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (class room action
research) dan penelitian pengembangan (research and development) dalam
pembelajaran Bahasa Inggris menawarkan solusi-solusi serta model–model baru
dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk SD. Model-model tersebut sering diadopsi
oleh pemerintah untuk memperbaiki pola pengajaran Bahasa Inggris sebelumnya
yang dianggap masih belum berterima untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sayangnya prestasi yang diukur pada dasarnya masih berkisar pada kemampuan
kognitif (Bloom, 1981:7), yaitu kecakapan Bahasa Inggris siswa, dan belum banyak
berfokus pada pembentukan karakter (soft skill) mereka.
       Pada dasarnya fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan, berhaklak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab (Muchith, 2008:7). Model-model pembelajaran tersebut sudah
barang tentu disesuaikan dengan kurikulum yang dicerminkan dalam rencana
pembelajaran-rencana pembelajaran.
       Kedua hal tersebut akan membuat pembelajaran Bahasa Inggris menjadi rumit
dan kompleks karena pembelajar harus memfokuskan perhatiannya pada dua hal, di
antaranya (1) belajar pengetahuan bahasa Inggris (language); (2)      belajar budaya
asing asing yang kompleks dan belum perlu diberikan perhatian ektra oleh pebelajar
untuk meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa SD di Bali.



                                        48
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                        ISSN 2089-8460




Kajian Pustaka
a.     Kebudayaan
       Bahasa merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari sistem kebudayaan
(Bawa, 1998: 273). Selain sebagai salah satu unsur kebudayaan, bahasa juga
merupakan wadah unsur-unsur kebudayaan vokal, sehingga bahasa dapat digunakan
sebagai alat komunikasi oleh manusia.
       Kebudayaan merupakan suatu sistem soaial yang terdiri dari sistem ideology,
sistem sosial, sistem teknologi, dan sistem kebahasaan (Smith, 1973; Masinambow,
1985: 180-189). Dari pendapat tersebut dapat dikutip bahwa bahasa merupakan salah
satu unsur kebudayaan tetapi bahasa juga sebagai sarana pergaulan sosial dan sebagai
pelambang sistem budaya. Menurut Koentjaraningrat (1992: 2-8), kebudayaan
memiliki tiga wujud, yaitu kebudayaan ideal, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
Kebudayaan ideal merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan sebagainya.
Sistem sosial merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas
kelakuan yang berpola dari manusia dalam masyarakat. Kebudayaan fisik merupakan
wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
       Jika dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Inggris di SD di Bali, unsur
budaya yang dimasukkan sebagai cakupan materi ajar adalah semua hal, seperti ide-
ide, gagasan, nilai dan norma, peraturan, cara atau pola hidup, serta bentuk fisik,
seperti tempat, bangunan, benda serta bentuk-bentuk fisik lainnya sebagai suatu hasil
karya manusia. Cakupan materi ajar yang bersumber dari budaya lokal yang
dimaksud adalah aturan-aturan, nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang sering
dipraktekkan di masyarakat, kebiasaan di rumah tangga, kegiatan keagamaan, serta
bentuk fisik seperti tempat pariwisata, objek pariwisata, tempat ibadah, fasilitas
umum, penduduk lokal, keluarga dan lain sebagainya yang ada di Bali. Unsur-unsur
budaya tersebut bisa dikemas dengan baik agar bisa dicakup dalam buku ajar Bahasa
Inggris di SD.



                                         49
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                         ISSN 2089-8460




b.     Model Pembelajaran Bahasa Inggris di SD
       Menurut Halliday (1994) pada tingkatan umum pembelajaran bahasa adalah
bertujuan untuk mencapai tiga hal yaitu fungsi makro bahasa, di antaranya: (1) untuk
mampu menukarkan benda atau jasa antar sesamanya (transactional macro function),
(2) untuk bersosialisasi dengan orang lain (interpersonal or social macro function),
(3) untuk kenikmatan atau kesenangan (aesthetic macro function). Hal tersebut sangat
nyata bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia. Sebagai mahluk
sosial, berinteraksi dengan sesama merupakan hal yang mutlak diperlukan setiap
umat manusia. Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiliki peran
sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses (process) maupun lulusan
(output) pendidikan (Muchith, 2008). Hasil pembelajaran sangat bergantung pada
kemampuan pengajar dalam melaksanakan dan mengemas proses pembelajaran, di
samping juga sumber daya siswa (input) itu sendiri.
       Pembelajaran bahasa Inggris di SD, seperti pembelajaran bahasa Inggris di
tingkatan sekolah yang lebih tinggi atau di kursus-kursus bahasa Inggris, selalu
menitikberatkan pada pembelajaran kaidah atau ilmu bahasa (language) dan
pembelajaran keahlian (skill), Scriverner, (2005) dan Hamer (2006). Pembelajaran
bahasa pengetahuan bahasa meliputi pembelajaran tatabahasa (grammar), fungsi-
fungsi bahasa (language functions), kosakata (vocabulary), sedangkan keahlian
dibedakan menjadi receptive skills seperti mendengar (Listening) dan membaca
(reading) dan productive skills berbicara (speaking) dan menulis (writing).
       Pembelajaran bahasa Inggris di SD dewasa ini cenderung menganut model
pembelajaran konstrutivisme. Hal ini dapat dilihat dari diimplementasikannya
kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Model ini sangat mengutamakan penguasaan
atau kompetensi siswa terhadap topik pelajaran yang terkandung dalam kurikulum.
Siswa diajarkan untuk bisa lebih mandiri dan mampu menumbuhkan rasa percaya diri
dan mampu membuat konsep tentang pelajaran, menarik kesimpulan tentang apa
yang telah dipelajarai. Guru mengajarkan hal baru dengan memanfaatkan
kemampuan awal mahasiswa (prior knowledge) untuk memudahkan merekan dlam

                                         50
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                         ISSN 2089-8460




memahami konsep baru. Dengan sintak pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa
sehingga siswa bisa menimbulkan rasa percaya dirinya untuk berdiskusi, bertanya,
berkonsultasi dengan guru tanpa merasa ada gap (Vygotsky, L.S. 1978).
Pembelajaran konstruktivisme dapat memberikan hasil yang cukup memuaskan
terhadap lulusan, namum dalam kaitannya dengan pembelajaran Bahasa Inggris
berkoteks budaya, model ini belum dirasa pas.
       Untuk menjawab persoalan tersebut, pembelajaran kontektual merupakan
salah satu dari model yang lebih cocok diterapkan terkait dengan pembelajaran
Bahasa Inggris berkonteks budaya. Pembelajaran kontekstual didasarkan pada empat
pillar pendidikan yang dicanangkan UNESCO, yaitu learning to do, learning to
know, learning to be, learning to live together (Dellor, 1999 dan Muchith, 2008:5),
Learning to do dimaksudkan bahwa pembelajaran diupayakan untuk memberdayakan
peserta didik agar mau dan mampu memperkaya pengalaman belajarnya. Learning to
know adalah proses pembelajaran yang didisain dengan cara mengintensifkan
interaksi dengan lingkungan baik lingkungan fisik, social dan budaya sehingga
peserta didik mampu membangun pemahaman dan pengetahuan terhadap dunia di
sekitarnya. Learning to be adalah proses pembelajaran yang diharapkan siswa mampu
membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya. Learning to live together adalah
bahwa pembelajaran lebih diarahkan pada upaya untuk membentuk kepribadian untuk
memahami dan mengenal keragaman (kemajemukan) sehingga melahirkan sikap dan
perilaku yang positif dalam merespon perbedaan-perbedaan atau keanekaragaman.
       Pandangan model pembelajaran kontekstual atau contextual teaching learning
(CTL) sangat potensial diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SD
karena dengan memberikan pembelajaran Bahasa Inggris dengan dimediasi budaya
mereka sendiri, siswa akan mampu memahami dan menguasai kedua komponenn
tadi, yaitu pengetahuan bahasa (knowledge or language) dan keahlian (skills) dengan
lebih mudah. CTL adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa
untuk memahami makna materi pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial,

                                         51
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                       ISSN 2089-8460




dan cultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara
fleksibel dapat diterapkan atau ditransfer dari satu permasalahan atau konteks ke
permasalahan atau konteks lainnya. CTL adalah proses pembelajaran yang bersifat
holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan
mengaitkannya dengan terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks
pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang dinamis dan fleksibel untuk mengkontruksi sendiri secara aktif pemahamannya
(Budiono dalam Sunandar, 2009: 61). Siswa tidak akan membuang banyak energi
untuk memikirkan wujud konkrit dari kosa kata yang sudah diketahui wijudnya.
Siswa akan mampu menggunakan kosa kata tersebut dalam konteks yang benar
karena sudah terbiasa menggunakannya dalam bahasa ibunya (mother language).
Siswa akan merasa lebih mudah untuk membuat kalimat-kalimat dengan formula
apapun serta mudah untuk memverbalisasikan kosa kata atau kalimat-kalimat
tersebut. Keahlian membaca, mendengar dan menulis akan juga dirasakan lebih
mudah. Hal ini akan berbanding terbalik dengan tingkat capaian mereka jika
pembelajaran bahasa Inggris tersebut dilakukan dengan menggunakan buku ajar yang
memuat unsur-unsur budaya asing.


c. Kurikulum Bahasa Inggris SD
       Kurikulum merupakan komponen dalam pendidikan atau pembelajaran yang
tidak boleh dilupakan. Kurikulum merupakan acuan (materi) yang perlu dipahamkan
kepada siswa sehingga benar-benar terjadi perubahan dalam diri siswa baik
perubahan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik (Bloom, 1981:7, Muchith,
2008:11). Kurikulum secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu kurikulum
potensial, kurikulum faktual, dan kurikulum tersembunyi. Kurukulum potensial
adalah kurikulum yang ideal yang dicita-citakan, misalnya garis Garis Besar Program
Pengajaran (GBBP) yang mengandung petunjuk pelaksanaan. Kurikulum faktual
merupakan proses atau realitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa. Yang termasuk kurikulum faktual adalah rencana pembelajaran (lesson plan),

                                        52
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                        ISSN 2089-8460




metode yang digunakan, sarana atau alat peraga. Kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) yaitu situasi atau realitas baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi pembelajaran. Yang termasuk bagian dari kurikulum tersembunyi
adalah karakteristik guru, perlengkapan atau sarana pendidikan, perlengkapan
laboratorium. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang juga dikenal dengan
Kurikulum 2004 adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai
diterapkan.




III. Pembahasan


a. Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Berkonteks
  Budaya Lokal
       Seperti telah diulas sebelumnya, buku ajar Bahasa Inggris yang dipakai di SD
di Bali masih cenderung memuat unsur budaya asing. Konsekuensinya, cakupan
materi ajar masih dirasakan asing dan susah dipahami. Model pembelajaran tersebut
seyogyanya diintegrasikan dengan budaya Bali. Hampir seluruh materi ajar dari
keempat komponen Bahasa Inggris, yaitu speaking, reading, writing, dan listening
masih memasukkan cakupan komponen budaya asing. Teks dialog untuk bagian
(speaking) yang digunakan masih membicarakan kegiatan akhir pekan orang luar
negeri, tata cara kehidupan mereka, kedaan tempat luar negeri, dan lain sebagainya.
Teks bacaan (reading) yang dimuat masih membicarakan hal-hal seperti keadaan
negara luar, kota, sekolah, tempat-tempat umum lainnya. Teks untuk pelajaran
mendengan (listening) masih memuat hal-hal seperti mengisi formulir tentang
reservasi holet di Inggris, dialog antara petugas restaurang dan pembeli di suatu
restauran di Australia. Teks menulis (writing) masih memuat deskripsi postur tubuh
orang asing, contoh teks hasil writing tentang tempat favorit di Amerika, contoh teks
tentang obat-obat tradisional di luar negeri, deskripsi sebuah restaurant di Eropa,
perjalanan di Cina, dan sebagainya.

                                         53
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                          ISSN 2089-8460




       Untuk mewujudkan model pembelajaran Bahasa Inggris berkonteks budaya
untuk siswa SD, semua unsur asing yang tercakup dalam buku ajar tersebut harus
berpaling ke budaya Bali.


b. Pengembangan-Pengembangan yang Perlu Dilakukan
       Ada    beberapa      hal prinsip   yang   perlu   mendapat    perhatian dalam
pengembangan model pembelajaran berkontek budaya di antaranya sebagai berikut.


(1) Kurikulum Bahasa Inggris Berkonteks Budaya Bali di SD di Bali
       Kurikulum harus dirancang menjadi kurikulum terintegrasi (integrated
curriculum). Kurikulum terintegrasi adalah kurikulum interdisipliner yang memuat
berbagai tema serta aktivitas didalamnya. Kurikulum ini merupakan suatu pendekatan
yang mempersiapkan siswa untuk belajar sepanjang masa. Kurikulum ini memandang
bahwa pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan kemampuan-
kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan
materi tertentu yang masih belum jelas manfaatnya. Oleh karenanya memadukan
aspek-aspek kebaasaan dengan asosiasi (tata cara sehari-hari) yang bermakna akan
memudahkan siswa untuk mempelajari keduanya. Kurikulum ini memandang bahwa
pembelajaran dan pendidikan merupakan suatu cara yang holistis serta mampu
merefleksikan dunia yang berisifat interaktif. Cakupan topik atau temanya adalah
berasal dari berbagai tema dengan berkonteks budaya dengan mengunakan serta
untuk mempelajari konsep bahasa Inggris. Hal ini berarti bahwa siswa mempelajari
bahasa Inggris dengan topik-topik bukan berasal dari bahasa Inggris, melainkan
unsure budaya atau dengan kata lain siswa belajar tentang budaya Bali sambil belajar
bahasa Inggris.
       Ada beberapa keunggulan kurikulum terintegrasi atau interdisipliner, sebagai
berikut; (1) siswa menemukan adanya hubungan yang erat antara ide-ide dan konsep
kebahasaan karena mereka sudah merencanakan dan mengalami penelusuran berbasis
tema; (2) hubungan antara topic-topik di sekolah dan di luar sekolah sangat jelas; (3)

                                          54
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                         ISSN 2089-8460




proses komunikasi menjadi lebih otentik karena terlibat dalam aktivitas pembelajaran
berbasis tematis; (4) kerjasama antar teman kelas berkembang dengan baik melalui
interaksi; (5) siswa akan lebih bertanggunggjawab terhadap, serta terlibat
pembelajarannya sendiri; (6) guru akan bertindak lebih menjadi fasilitator dari pada
seorang informan; (7) terbentuknya dan berkembangnya rasa bermasyarakat siswa
lewat kegiatan siswa yang berbasis kerjasama; (8) terbentukknya berbagai pola-pola
kerja kelompok secara alami; dan (9) penilaian bersifat otentik, berkesinambungan.


(2) Materi Ajar Bahasa Inggris Berkonteks Budaya Bali di SD di Bali
       Materi ajar dikembangakn berdasarkan kurikulum yang ada. Materi ajar yang
akan dipakai mendukung pembelajaran bahasa Inggris berkoteks budaya Bali. Pada
dasarnya kurikulum terintegrasi atau kurikulum interdisipliner memuat hal-hal
sebagai berikut: (1) gabungan dari pengetahuan atau tema yang menyangkut budaya
Bali; (2) pembelajaran berbasis aktivitas seperti proyek (project) atau aktivitas yang
dikerjakan berkelompok; (3) tema-tema diambil dari tema tentang budaya yang
merupakan topik di luar buku teks bahasa Inggris; (4) ada hubungan yang erat di
antara konsep-konsep bahasa Ingris yang dipelajari dengan tema tersebut. Semua
jenis materi, baik teks dialog, teks bacaan, teks mendengar, serta teks menulis beserta
latiahan-latihannya memuat tema yang berkaitan dengan budaya Bali. Hal ini
digunakan karena akan sangat mempermudah pemahaman siswa tentang konsep
kebahasaan yang sedang dipelajari.


(3) Model Pembelajaran Bahasa Inggris SD Berkonteks Budaya Bali
       Model pembelajaran ini diintegrasikan dengan metode kontekstual. Model
pembelajaran berkonteks budaya Bali di SD ini bertujuan memotivasi siswa untuk
memahami dan meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa dengan mengaitkan
materi pembelajaran tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks
pribadi, sosial, dan cultural). Dalam hal ini siswa akan diajarkan konsep bahasa
Inggris dengan menggunakan materi ajar berkonteks budaya Bali. Selain menguasai

                                          55
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                       ISSN 2089-8460




bahasa Inggris, siswa akan memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara
fleksibel dapat diterapkan atau ditransfer dari satu permasalahan atau konteks ke
permasalahan atau konteks lainnya. Pembelajaran ini akan bersifat holistik yang
bertujuan untuk membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan
mengaitkannya dengan terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks
pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang dinamis dan fleksibel untuk mengkontruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
       Ada beberapa keunggulan model pembelajaran bahasa Inggris berkonteks
budaya Bali di SD di Bali, yaitu sebagai berikut; (1) siswa tidak akan merasa
terbebankan dengan diperkenalkannya budaya asing sebagai materi ajar; (2) kekayaan
pengetahuan tentang budaya Bali yang sudah mereka kenal akan memperkaya
kasanah kosa-kata mereka terhadap budaya tersebut yang akan membantu
pemahaman (comprehension) mereka terhadap konsep bahasa Inggris yang sedang
dipelajarinya; (3) adanya integrasi antara proses pembelajaran (larning) degan
pendidikan (education) tentang budaya yang akan membuat mereka mampu
memaknainya sebagai suatu proses yang bisa berlangsung sepanjang masa (long-life);
(4) mengembangkan dan meningkatkan karakter, sifat (soft skill) mereka yang sangat
diperlukan untuk mendukung pengembangan kecerdasan emosi (emotional quotion)
mereka; (5) pembelajaran akan lebih menyenangkan dan menarik karena mereka
merasa mempelajari kekayaan daerah mereka.


c. Dampaknya Terhadap Eksistensi Budaya Global
       Pengembangan budaya global harus dimulai dari budaya-budaya kecil sebagai
pendukungnya. Tanpa adanya keragaman dan kekayaan budaya lokal maka budaya
nasional dan internasional tidak akan terbentuk. Ada beberapa hal yang bisa
dihasilkan dari pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris berkonteks budaya
Bali di SD terhadap upaya pengembangan budaya global, di antaranya sebagai
berikut.



                                        56
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                           ISSN 2089-8460




      (1) Pencakupan budaya Bali dalam buku ajar bahasa Inggris SD mempercepat
         proses penguasaan bahasa Inggris mahasiswa karena pembelajaran tersebut
         berbasis kearifan lokal.
      (2) Pola tersebut juga akan secara langsung mempercepat penguasaan
         pengetahuan tentang budaya Bali siswa.
      (3) Kecakapan berbahasa Inggris siswa akan mendukung terjalinnya pergaulan-
         pergaulan internasional.
      (4) Dalam pergaulan nasional dan internasional siswa akan saling menukar
         pengalaman budaya dengan lawan tuturnya. Dalam hal ini proses pengayaan
         terhadap budaya nasiona dan dunia akan terbentuk.
      (5) Pengguna buku ajar ini adalah bukan hanya masayarakat Bali namun bisa
         diakses oleh masyarakat nasional serta internasional sehingga mempercepat
         proses pengenalan budaya Bali ke masyarakat luas.


IV. Simpulan
         Pembelajaran bahasa Inggris berkoteks budaya Bali di SD di Bali sangat
potensial untuk mendukung sosialisasi budaya local sehingga menjadi dikenal di
tingkatv nasional maupun di dunia Internasional. Pengembangan model pembelajaran
ini harus didukung oleh beberapa upaya, di antaranya sebagai berikut.
(1) Pengembangan kurikulum. Kurikulum yang paling potensial diaplikasikan adalah
       kurikulum terintegrasi atau interdisipliner (integrated curriculum) yang memuat
       berbagai tema serta aktivitas, dan mengutamakan pengembangkan kemampuan-
       kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
(2)    Materi ajar berbasis budaya Bali, yaitu gabungan dari pengetahuan atau tema
       yang menyangkut budaya Bali. Semua materi, baik teks dialog, teks bacaan,
       teks mendengar, serta teks menulis beserta latiahan-latihannya memuat tema
       yang berkaitan dengan budaya Bali.
(3)    Model pembelajaran ini diintegrasikan dengan metode kontekstual. Model
       pembelajaran berkonteks budaya Bali di SD ini bertujuan memotivasi siswa

                                            57
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
                                                                           ISSN 2089-8460




     untuk memahami dan meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa dengan
     mengaitkan materi pembelajaran tersebut dengan konteks kehidupan mereka
     sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan cultural).




DAFTAR PUSTAKA


Bawa, I Wayan. 1998. Prosews dan Protes Budaya. Persembahan untuk Ngurah
        Bagus. Denpasar: PT. Offset BP Denpasar.


Bloom, B.S (Ed). 1984. Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman,
        Inc


Masinambow. 1998. Linguastika Universias Udayana: Denpasar: Udayana


Muchith, M. Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontekstual: Semarang: RaSIL Media
        Group


Vygotsky, L.S. 1978. Mind in Society. Cambridge, MA: Harvard University Press.




                                           58

More Related Content

What's hot

Modul kssr bm thn 4
Modul kssr bm thn 4Modul kssr bm thn 4
Modul kssr bm thn 4Taufek Ahmad
 
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-okitozang
 
Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiranPermendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiranrohadimpd
 
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanKurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanErna Sevtyana
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaIjal Mustofa
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975Amphie Yuurisman
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDARSEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDARAgus Mukhandar
 
Perkembangan kurikulum sma dari masa ke masa
Perkembangan kurikulum sma dari masa ke masaPerkembangan kurikulum sma dari masa ke masa
Perkembangan kurikulum sma dari masa ke masaUtami Putri
 
K4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2a
K4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2aK4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2a
K4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2aeli priyatna laidan
 
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiaSejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiasandykarimun
 
Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1
Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1
Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1Norazhar Mohamad
 

What's hot (17)

Modul kssr bm thn 4
Modul kssr bm thn 4Modul kssr bm thn 4
Modul kssr bm thn 4
 
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
 
Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiranPermendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
 
Kurikulum 1947
Kurikulum 1947Kurikulum 1947
Kurikulum 1947
 
Kurikulum (Rakhmawati K)
Kurikulum (Rakhmawati K)Kurikulum (Rakhmawati K)
Kurikulum (Rakhmawati K)
 
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanKurikulum Pendidikan
Kurikulum Pendidikan
 
21 ike revita
21 ike revita21 ike revita
21 ike revita
 
Mulookk
MulookkMulookk
Mulookk
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 
kurikulum 1994
kurikulum 1994kurikulum 1994
kurikulum 1994
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDARSEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
 
Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984
 
Perkembangan kurikulum sma dari masa ke masa
Perkembangan kurikulum sma dari masa ke masaPerkembangan kurikulum sma dari masa ke masa
Perkembangan kurikulum sma dari masa ke masa
 
K4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2a
K4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2aK4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2a
K4 t1-st3-p1 rpp sd kelas 4 smt 1 sub tema 2a
 
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesiaSejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
Sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia
 
Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1
Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1
Dokumen standard bahasa malaysia sk tahap 1
 

Similar to Bahasa Inggris Bali Budaya Pembelajaran

Kelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggrisKelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggrisMuhammad Idris
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSssusi
 
KEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).ppt
KEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).pptKEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).ppt
KEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).pptMuhammadAminBinIsmai
 
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_indPengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_indMaya Ernie
 
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...JuZz Kidding
 
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...FPBS IKIP PGRI BALI
 
Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016
Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016
Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016Dedi Damhudi
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajarFaris Rusli
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajarFaris Rusli
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Zufar Asyraf Al
 
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-okparulian
 
Silabus smp bahasa inggris
Silabus smp  bahasa inggris Silabus smp  bahasa inggris
Silabus smp bahasa inggris Lestary Shofyan
 
silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
silabus bahasa  inggris smp 20012017-oksilabus bahasa  inggris smp 20012017-ok
silabus bahasa inggris smp 20012017-okKiqi Persada
 
Silabus 2017 word
Silabus 2017 wordSilabus 2017 word
Silabus 2017 wordMBSHOLEH
 
buku guru kls x bahasa inggris.pdf
buku guru kls x bahasa inggris.pdfbuku guru kls x bahasa inggris.pdf
buku guru kls x bahasa inggris.pdfthobiaspopodje
 
Bahan ajar tentang
Bahan ajar tentangBahan ajar tentang
Bahan ajar tentangAhmad Sodiq
 
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4Nawal Rahim
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOLAni Mahisarani
 
Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13
Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13
Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13Diyana Sulistyani
 

Similar to Bahasa Inggris Bali Budaya Pembelajaran (20)

Kelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggrisKelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggris
 
03.docx
03.docx03.docx
03.docx
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
 
KEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).ppt
KEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).pptKEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).ppt
KEBIJAKAN K-13 (Mindset, Kepramukaan, Peminatan).ppt
 
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_indPengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
Pengembangan model pembelajaran_bahasa_inggris_ind
 
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
 
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik neg...
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik neg...
 
Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016
Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016
Silabus bahasa dan sastra inggris sma peminatan puskurbuk 06 08 jan 2016
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
 
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok07 silabus bahasa  inggris smp 20012017-ok
07 silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
 
Silabus smp bahasa inggris
Silabus smp  bahasa inggris Silabus smp  bahasa inggris
Silabus smp bahasa inggris
 
silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
silabus bahasa  inggris smp 20012017-oksilabus bahasa  inggris smp 20012017-ok
silabus bahasa inggris smp 20012017-ok
 
Silabus 2017 word
Silabus 2017 wordSilabus 2017 word
Silabus 2017 word
 
buku guru kls x bahasa inggris.pdf
buku guru kls x bahasa inggris.pdfbuku guru kls x bahasa inggris.pdf
buku guru kls x bahasa inggris.pdf
 
Bahan ajar tentang
Bahan ajar tentangBahan ajar tentang
Bahan ajar tentang
 
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
Pg bahasa malaysia_sjk_thn_4
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
 
Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13
Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13
Silabus Bahasa Inggris SMA Versi 120216 / K13
 

Recently uploaded

PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 

Recently uploaded (20)

PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 

Bahasa Inggris Bali Budaya Pembelajaran

  • 1. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERKONTEKS BUDAYA BALI: SUATU STRATEGI PENGEMBANGAN BUDAYA GLOBAL Ni Ketut Suciani* ksuciani@yahoo.com Politeknik Negeri Bali I Made Subur* Fakultas Sastra, Universitas Warmadewa I Made Rai Jaya Widanta* rai_widanta@yahoo.com Politeknik Negeri Bali ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk menawarkan konsep pembelajaran bahasa Inggris berkonteks budaya untuk siswa Sekolah Dasar (SD) di Bali. Pembelajaran ini dirancang dengan memasukkan cakupan budaya Bali di dalam pembelajaran serta materi ajar. Budaya Bali dalam hal ini dibagi menjadi dau bagian, yaitu (1) budaya non fisik, seperti nilai-nilai, norma-norma, pola hidup masyarakat Bali, dan (2) budaya fisik, meliputi tempat-tempat, objek-objek wisata, bangunan, literature, dan segala jenis hel konkrit yang berhubungan dengan budaya Bali. Ada tiga aspek yang harus mendapat perlakuan untuk mengembangkan model ini, di antaranya kurikulum, materi ajar, dan model pembelajaran. Kurikulum yang diguankan sebagai patokan dalam melaksanakan pembelajaran adalah kurikulum terintegrasi atau interdisipliner. Kurikulum ini berfokus pada aktivitas berkelompok siswa yang mana siswa akan menemukan adanya hubungan yang nyata antara pembelajaran bahasa serta fungsinga dalam kehidupan sehari-hari. Materi pembelajaran dibuat berdasarkan tema (theme- based), di mana setiap unit terdiri dari tema-tema yang diambil dari cakupan-cakupan budaya Bali. Dalam setiap tema, baik pengetahuan kebahasaan yang menyangkut grammar, structure, vocabulary, dan skil kebahasaan, seperti reading, listening, speaking, reading dimasukkkan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa untuk mempelajari bahasa karena siswa sudah mengenal dan mempraktekkan budaya tersebut sehari-hari. Model pembelajaran yang ditawarkan adalah pembelajaran kotekstual (contextual teaching and learning) karena siswa akan belajar bahasa Inggris yang akan diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkan mereka mempelajari bahasa Inggris yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka materi pembelajaran bahasa Inggris berkoteks budaya Bali sangat tepat untuk diajarkan. Ada dua tujuan utama model pembelajaran bahasa 45
  • 2. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 Inggris berkoteks budaya Bali, di antaranya (1) untuk memudahkan mahasiswa untuk mempelajari dan menguasai bahasa Inggris karena materi pembelajaran merupakan hal-hal yang siswa sudah biasa alami, lakukan dan pelajari, sehingga siswa tidak memerlukan perhatian ektra untuk menyesuaikan diri dengan materi tersebut, (2) dari sudut padang budaya, budaya Bali yang tercakup dalam materi akan bisa disosialisasikan ke dunia luar lewat pembelajaran etrsebut. Sosialisasi ini akan membuat budaya Bali dikenal oleh masyarakat nasional dan internasional yang pada akhirnya bisa mendukung perkembangan budaya global. Kata kunci: Bahasa Inggris, pembelajaran, budaya Bali, materi ajar berkonteks budaya Bali. ABSTRACT This study aims at proposing a concept of Bali culture-contacted English instruction in elementary schools in Bali. This instruction is designed by including substances of Bali culture in English instruction and instructional materials. Bali culture in this case is sub-divided into two parts, (1) non physical culture, such as values, norms, living pattern of Bali society, and (2) physical culture, such as places, cultural objects, buildings, literatures, and any other concrete things related to Bali culture. There are three important things to which the development shall be concerned, they are curriculum, instructional materials, and model of instructional. Curriculum on which the instruction is based is called integrated or interdisciplinary curriculum. This curriculum concentrates on student’s group activity by which student will find authentic context between language learning and its function in the real life situation. Instructional material is theme-based, where every unit is built up of theme derived from substances of Bali culture. In each theme, both language including grammar, structure, vocabulary, and skills including writing, speaking, listening, and reading are included. This is aimed to ease student to learn the language since they are used to coping with such culture. The instructional model proposed is contextual teaching and learning, since student will learn English language which will be implemented in their daily life. To ease them to be competent at English language which is used in their daily lives, Bali culture-contacted English instructional materials should be taught. There are two main purposes of this instructional model, they are (1) to ease student to learn and master English since the instructional materials have been things students are accustomed to, that they do not need more energy to analyze it rather than the language, (2) from culture point of view, Bali culture which the instructional materials include will be easily promoted to the learners or other users of the book. The socialization will make Bali culture well-known by national or international societies that will support development of global culture. Keywords: English, instruction, Bali culture, Bali culture-contacted materials. 46
  • 3. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 Pendahuluan Sesuai dengan surat keputusan (SK) Kantor Wilayah Propinsi Bali, Bahasa Inggris dimasukkan sebagai muatan lokal (mulok) pada kurikulum di Sekolah Dasar (SD) di Bali. Dimasukkannya pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal menyebabkan dilakukannya beberapa upaya untuk mendukung program tersebut, di antaranya mempersiapkan kurikulum, silabus, rencana pembelajaran, dan buku ajar Bahasa Inggris untuk SD. Langkah-langkah ini harus dilakukan karena semua luarannya (output) mendukung terlaksanakannya program pembelajaran Bahasa Inggris tersebut. Dalam implementasinya, pembelajaran Bahasa Inggris di SD di Bali cenderung dirasakan rumit dan kurang menarik. Setelah dilakukannya beberapa kajian empirik, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kurikulum dan buku ajar yang dipakai kurang mendukung, metode pembelajaran yang digunakan kurang cocok dengan target yang akan dicapai. Kurikulum yang menelorkan silabus, rencana pembelajaran serta buku ajar Bahasa Inggris untuk SD di Bali belum berterima untuk kondisi dan karakter murid, karena tidak adanya sentuhan budaya Bali. Buku ajar tersebut masih berfokus pada budaya asing atau luar Bali. Sebagai buktinya, buku-buku ajar Bahasa Inggris SD tersebut masih berorientasi pada dunia barat, yaitu memasukkan unsur-unsur budaya Inggris atau negara-negara di benua Eropa, Amerika, atau Australia di amana bahasa tersebut paling banyak dipakai. Di samping kenyataan ini, kecenderungan lain yang terjadi adalah buku ajar tersebut masih sering memasukkan sentuhan budaya dari mana penulis buku tersebut berasal. Kurikulum merupakan tolak ukur pembuatan buku ajar. Kurikulum memuat tema-tema atau topik-topik yang akan dituangkan dalam bentuk unit-unit dalam buku ajar. Cakupan tema-tema dalam kurikulum masih cenderung memasukkan unsur- unsur budaya asing sehingga buku ajar yang dihasilkan tidak efisien untuk meningkatkan bahasa Ingris siswa SD. Kurikulum-kurikulum yang dirancang tersebut masih banyak berfokus masalah kebahasaan (subject matter curriculum), di antaranya 47
  • 4. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 tata bahasa (grammar) ungkapan-ungkapan (language function), struktur kalimat (structure), bukan berkorelasi dengan topik-topik lain baik yang terkait dengan budaya secara umum atau khusus (correlated curriculum). Sebagai implementasinya, judul-judul setiap unit masih mengarah pada pengenalan bahasa (grammar atau functional-based) bukan mengarah pada topik (topic-based) di mana pengetahuan kebahasaan tersebut terkandung. Perkembangan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (class room action research) dan penelitian pengembangan (research and development) dalam pembelajaran Bahasa Inggris menawarkan solusi-solusi serta model–model baru dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk SD. Model-model tersebut sering diadopsi oleh pemerintah untuk memperbaiki pola pengajaran Bahasa Inggris sebelumnya yang dianggap masih belum berterima untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sayangnya prestasi yang diukur pada dasarnya masih berkisar pada kemampuan kognitif (Bloom, 1981:7), yaitu kecakapan Bahasa Inggris siswa, dan belum banyak berfokus pada pembentukan karakter (soft skill) mereka. Pada dasarnya fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan, berhaklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Muchith, 2008:7). Model-model pembelajaran tersebut sudah barang tentu disesuaikan dengan kurikulum yang dicerminkan dalam rencana pembelajaran-rencana pembelajaran. Kedua hal tersebut akan membuat pembelajaran Bahasa Inggris menjadi rumit dan kompleks karena pembelajar harus memfokuskan perhatiannya pada dua hal, di antaranya (1) belajar pengetahuan bahasa Inggris (language); (2) belajar budaya asing asing yang kompleks dan belum perlu diberikan perhatian ektra oleh pebelajar untuk meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa SD di Bali. 48
  • 5. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 Kajian Pustaka a. Kebudayaan Bahasa merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari sistem kebudayaan (Bawa, 1998: 273). Selain sebagai salah satu unsur kebudayaan, bahasa juga merupakan wadah unsur-unsur kebudayaan vokal, sehingga bahasa dapat digunakan sebagai alat komunikasi oleh manusia. Kebudayaan merupakan suatu sistem soaial yang terdiri dari sistem ideology, sistem sosial, sistem teknologi, dan sistem kebahasaan (Smith, 1973; Masinambow, 1985: 180-189). Dari pendapat tersebut dapat dikutip bahwa bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan tetapi bahasa juga sebagai sarana pergaulan sosial dan sebagai pelambang sistem budaya. Menurut Koentjaraningrat (1992: 2-8), kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu kebudayaan ideal, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Kebudayaan ideal merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan sebagainya. Sistem sosial merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas kelakuan yang berpola dari manusia dalam masyarakat. Kebudayaan fisik merupakan wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Jika dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Inggris di SD di Bali, unsur budaya yang dimasukkan sebagai cakupan materi ajar adalah semua hal, seperti ide- ide, gagasan, nilai dan norma, peraturan, cara atau pola hidup, serta bentuk fisik, seperti tempat, bangunan, benda serta bentuk-bentuk fisik lainnya sebagai suatu hasil karya manusia. Cakupan materi ajar yang bersumber dari budaya lokal yang dimaksud adalah aturan-aturan, nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang sering dipraktekkan di masyarakat, kebiasaan di rumah tangga, kegiatan keagamaan, serta bentuk fisik seperti tempat pariwisata, objek pariwisata, tempat ibadah, fasilitas umum, penduduk lokal, keluarga dan lain sebagainya yang ada di Bali. Unsur-unsur budaya tersebut bisa dikemas dengan baik agar bisa dicakup dalam buku ajar Bahasa Inggris di SD. 49
  • 6. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 b. Model Pembelajaran Bahasa Inggris di SD Menurut Halliday (1994) pada tingkatan umum pembelajaran bahasa adalah bertujuan untuk mencapai tiga hal yaitu fungsi makro bahasa, di antaranya: (1) untuk mampu menukarkan benda atau jasa antar sesamanya (transactional macro function), (2) untuk bersosialisasi dengan orang lain (interpersonal or social macro function), (3) untuk kenikmatan atau kesenangan (aesthetic macro function). Hal tersebut sangat nyata bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia. Sebagai mahluk sosial, berinteraksi dengan sesama merupakan hal yang mutlak diperlukan setiap umat manusia. Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiliki peran sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses (process) maupun lulusan (output) pendidikan (Muchith, 2008). Hasil pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan pengajar dalam melaksanakan dan mengemas proses pembelajaran, di samping juga sumber daya siswa (input) itu sendiri. Pembelajaran bahasa Inggris di SD, seperti pembelajaran bahasa Inggris di tingkatan sekolah yang lebih tinggi atau di kursus-kursus bahasa Inggris, selalu menitikberatkan pada pembelajaran kaidah atau ilmu bahasa (language) dan pembelajaran keahlian (skill), Scriverner, (2005) dan Hamer (2006). Pembelajaran bahasa pengetahuan bahasa meliputi pembelajaran tatabahasa (grammar), fungsi- fungsi bahasa (language functions), kosakata (vocabulary), sedangkan keahlian dibedakan menjadi receptive skills seperti mendengar (Listening) dan membaca (reading) dan productive skills berbicara (speaking) dan menulis (writing). Pembelajaran bahasa Inggris di SD dewasa ini cenderung menganut model pembelajaran konstrutivisme. Hal ini dapat dilihat dari diimplementasikannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Model ini sangat mengutamakan penguasaan atau kompetensi siswa terhadap topik pelajaran yang terkandung dalam kurikulum. Siswa diajarkan untuk bisa lebih mandiri dan mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan mampu membuat konsep tentang pelajaran, menarik kesimpulan tentang apa yang telah dipelajarai. Guru mengajarkan hal baru dengan memanfaatkan kemampuan awal mahasiswa (prior knowledge) untuk memudahkan merekan dlam 50
  • 7. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 memahami konsep baru. Dengan sintak pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa sehingga siswa bisa menimbulkan rasa percaya dirinya untuk berdiskusi, bertanya, berkonsultasi dengan guru tanpa merasa ada gap (Vygotsky, L.S. 1978). Pembelajaran konstruktivisme dapat memberikan hasil yang cukup memuaskan terhadap lulusan, namum dalam kaitannya dengan pembelajaran Bahasa Inggris berkoteks budaya, model ini belum dirasa pas. Untuk menjawab persoalan tersebut, pembelajaran kontektual merupakan salah satu dari model yang lebih cocok diterapkan terkait dengan pembelajaran Bahasa Inggris berkonteks budaya. Pembelajaran kontekstual didasarkan pada empat pillar pendidikan yang dicanangkan UNESCO, yaitu learning to do, learning to know, learning to be, learning to live together (Dellor, 1999 dan Muchith, 2008:5), Learning to do dimaksudkan bahwa pembelajaran diupayakan untuk memberdayakan peserta didik agar mau dan mampu memperkaya pengalaman belajarnya. Learning to know adalah proses pembelajaran yang didisain dengan cara mengintensifkan interaksi dengan lingkungan baik lingkungan fisik, social dan budaya sehingga peserta didik mampu membangun pemahaman dan pengetahuan terhadap dunia di sekitarnya. Learning to be adalah proses pembelajaran yang diharapkan siswa mampu membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya. Learning to live together adalah bahwa pembelajaran lebih diarahkan pada upaya untuk membentuk kepribadian untuk memahami dan mengenal keragaman (kemajemukan) sehingga melahirkan sikap dan perilaku yang positif dalam merespon perbedaan-perbedaan atau keanekaragaman. Pandangan model pembelajaran kontekstual atau contextual teaching learning (CTL) sangat potensial diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SD karena dengan memberikan pembelajaran Bahasa Inggris dengan dimediasi budaya mereka sendiri, siswa akan mampu memahami dan menguasai kedua komponenn tadi, yaitu pengetahuan bahasa (knowledge or language) dan keahlian (skills) dengan lebih mudah. CTL adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, 51
  • 8. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 dan cultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan atau ditransfer dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan atau konteks lainnya. CTL adalah proses pembelajaran yang bersifat holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya dengan terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkontruksi sendiri secara aktif pemahamannya (Budiono dalam Sunandar, 2009: 61). Siswa tidak akan membuang banyak energi untuk memikirkan wujud konkrit dari kosa kata yang sudah diketahui wijudnya. Siswa akan mampu menggunakan kosa kata tersebut dalam konteks yang benar karena sudah terbiasa menggunakannya dalam bahasa ibunya (mother language). Siswa akan merasa lebih mudah untuk membuat kalimat-kalimat dengan formula apapun serta mudah untuk memverbalisasikan kosa kata atau kalimat-kalimat tersebut. Keahlian membaca, mendengar dan menulis akan juga dirasakan lebih mudah. Hal ini akan berbanding terbalik dengan tingkat capaian mereka jika pembelajaran bahasa Inggris tersebut dilakukan dengan menggunakan buku ajar yang memuat unsur-unsur budaya asing. c. Kurikulum Bahasa Inggris SD Kurikulum merupakan komponen dalam pendidikan atau pembelajaran yang tidak boleh dilupakan. Kurikulum merupakan acuan (materi) yang perlu dipahamkan kepada siswa sehingga benar-benar terjadi perubahan dalam diri siswa baik perubahan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik (Bloom, 1981:7, Muchith, 2008:11). Kurikulum secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu kurikulum potensial, kurikulum faktual, dan kurikulum tersembunyi. Kurukulum potensial adalah kurikulum yang ideal yang dicita-citakan, misalnya garis Garis Besar Program Pengajaran (GBBP) yang mengandung petunjuk pelaksanaan. Kurikulum faktual merupakan proses atau realitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Yang termasuk kurikulum faktual adalah rencana pembelajaran (lesson plan), 52
  • 9. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 metode yang digunakan, sarana atau alat peraga. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) yaitu situasi atau realitas baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pembelajaran. Yang termasuk bagian dari kurikulum tersembunyi adalah karakteristik guru, perlengkapan atau sarana pendidikan, perlengkapan laboratorium. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang juga dikenal dengan Kurikulum 2004 adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan. III. Pembahasan a. Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Berkonteks Budaya Lokal Seperti telah diulas sebelumnya, buku ajar Bahasa Inggris yang dipakai di SD di Bali masih cenderung memuat unsur budaya asing. Konsekuensinya, cakupan materi ajar masih dirasakan asing dan susah dipahami. Model pembelajaran tersebut seyogyanya diintegrasikan dengan budaya Bali. Hampir seluruh materi ajar dari keempat komponen Bahasa Inggris, yaitu speaking, reading, writing, dan listening masih memasukkan cakupan komponen budaya asing. Teks dialog untuk bagian (speaking) yang digunakan masih membicarakan kegiatan akhir pekan orang luar negeri, tata cara kehidupan mereka, kedaan tempat luar negeri, dan lain sebagainya. Teks bacaan (reading) yang dimuat masih membicarakan hal-hal seperti keadaan negara luar, kota, sekolah, tempat-tempat umum lainnya. Teks untuk pelajaran mendengan (listening) masih memuat hal-hal seperti mengisi formulir tentang reservasi holet di Inggris, dialog antara petugas restaurang dan pembeli di suatu restauran di Australia. Teks menulis (writing) masih memuat deskripsi postur tubuh orang asing, contoh teks hasil writing tentang tempat favorit di Amerika, contoh teks tentang obat-obat tradisional di luar negeri, deskripsi sebuah restaurant di Eropa, perjalanan di Cina, dan sebagainya. 53
  • 10. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 Untuk mewujudkan model pembelajaran Bahasa Inggris berkonteks budaya untuk siswa SD, semua unsur asing yang tercakup dalam buku ajar tersebut harus berpaling ke budaya Bali. b. Pengembangan-Pengembangan yang Perlu Dilakukan Ada beberapa hal prinsip yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan model pembelajaran berkontek budaya di antaranya sebagai berikut. (1) Kurikulum Bahasa Inggris Berkonteks Budaya Bali di SD di Bali Kurikulum harus dirancang menjadi kurikulum terintegrasi (integrated curriculum). Kurikulum terintegrasi adalah kurikulum interdisipliner yang memuat berbagai tema serta aktivitas didalamnya. Kurikulum ini merupakan suatu pendekatan yang mempersiapkan siswa untuk belajar sepanjang masa. Kurikulum ini memandang bahwa pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan kemampuan- kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan materi tertentu yang masih belum jelas manfaatnya. Oleh karenanya memadukan aspek-aspek kebaasaan dengan asosiasi (tata cara sehari-hari) yang bermakna akan memudahkan siswa untuk mempelajari keduanya. Kurikulum ini memandang bahwa pembelajaran dan pendidikan merupakan suatu cara yang holistis serta mampu merefleksikan dunia yang berisifat interaktif. Cakupan topik atau temanya adalah berasal dari berbagai tema dengan berkonteks budaya dengan mengunakan serta untuk mempelajari konsep bahasa Inggris. Hal ini berarti bahwa siswa mempelajari bahasa Inggris dengan topik-topik bukan berasal dari bahasa Inggris, melainkan unsure budaya atau dengan kata lain siswa belajar tentang budaya Bali sambil belajar bahasa Inggris. Ada beberapa keunggulan kurikulum terintegrasi atau interdisipliner, sebagai berikut; (1) siswa menemukan adanya hubungan yang erat antara ide-ide dan konsep kebahasaan karena mereka sudah merencanakan dan mengalami penelusuran berbasis tema; (2) hubungan antara topic-topik di sekolah dan di luar sekolah sangat jelas; (3) 54
  • 11. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 proses komunikasi menjadi lebih otentik karena terlibat dalam aktivitas pembelajaran berbasis tematis; (4) kerjasama antar teman kelas berkembang dengan baik melalui interaksi; (5) siswa akan lebih bertanggunggjawab terhadap, serta terlibat pembelajarannya sendiri; (6) guru akan bertindak lebih menjadi fasilitator dari pada seorang informan; (7) terbentuknya dan berkembangnya rasa bermasyarakat siswa lewat kegiatan siswa yang berbasis kerjasama; (8) terbentukknya berbagai pola-pola kerja kelompok secara alami; dan (9) penilaian bersifat otentik, berkesinambungan. (2) Materi Ajar Bahasa Inggris Berkonteks Budaya Bali di SD di Bali Materi ajar dikembangakn berdasarkan kurikulum yang ada. Materi ajar yang akan dipakai mendukung pembelajaran bahasa Inggris berkoteks budaya Bali. Pada dasarnya kurikulum terintegrasi atau kurikulum interdisipliner memuat hal-hal sebagai berikut: (1) gabungan dari pengetahuan atau tema yang menyangkut budaya Bali; (2) pembelajaran berbasis aktivitas seperti proyek (project) atau aktivitas yang dikerjakan berkelompok; (3) tema-tema diambil dari tema tentang budaya yang merupakan topik di luar buku teks bahasa Inggris; (4) ada hubungan yang erat di antara konsep-konsep bahasa Ingris yang dipelajari dengan tema tersebut. Semua jenis materi, baik teks dialog, teks bacaan, teks mendengar, serta teks menulis beserta latiahan-latihannya memuat tema yang berkaitan dengan budaya Bali. Hal ini digunakan karena akan sangat mempermudah pemahaman siswa tentang konsep kebahasaan yang sedang dipelajari. (3) Model Pembelajaran Bahasa Inggris SD Berkonteks Budaya Bali Model pembelajaran ini diintegrasikan dengan metode kontekstual. Model pembelajaran berkonteks budaya Bali di SD ini bertujuan memotivasi siswa untuk memahami dan meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan cultural). Dalam hal ini siswa akan diajarkan konsep bahasa Inggris dengan menggunakan materi ajar berkonteks budaya Bali. Selain menguasai 55
  • 12. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 bahasa Inggris, siswa akan memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan atau ditransfer dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan atau konteks lainnya. Pembelajaran ini akan bersifat holistik yang bertujuan untuk membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya dengan terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkontruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Ada beberapa keunggulan model pembelajaran bahasa Inggris berkonteks budaya Bali di SD di Bali, yaitu sebagai berikut; (1) siswa tidak akan merasa terbebankan dengan diperkenalkannya budaya asing sebagai materi ajar; (2) kekayaan pengetahuan tentang budaya Bali yang sudah mereka kenal akan memperkaya kasanah kosa-kata mereka terhadap budaya tersebut yang akan membantu pemahaman (comprehension) mereka terhadap konsep bahasa Inggris yang sedang dipelajarinya; (3) adanya integrasi antara proses pembelajaran (larning) degan pendidikan (education) tentang budaya yang akan membuat mereka mampu memaknainya sebagai suatu proses yang bisa berlangsung sepanjang masa (long-life); (4) mengembangkan dan meningkatkan karakter, sifat (soft skill) mereka yang sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan kecerdasan emosi (emotional quotion) mereka; (5) pembelajaran akan lebih menyenangkan dan menarik karena mereka merasa mempelajari kekayaan daerah mereka. c. Dampaknya Terhadap Eksistensi Budaya Global Pengembangan budaya global harus dimulai dari budaya-budaya kecil sebagai pendukungnya. Tanpa adanya keragaman dan kekayaan budaya lokal maka budaya nasional dan internasional tidak akan terbentuk. Ada beberapa hal yang bisa dihasilkan dari pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris berkonteks budaya Bali di SD terhadap upaya pengembangan budaya global, di antaranya sebagai berikut. 56
  • 13. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 (1) Pencakupan budaya Bali dalam buku ajar bahasa Inggris SD mempercepat proses penguasaan bahasa Inggris mahasiswa karena pembelajaran tersebut berbasis kearifan lokal. (2) Pola tersebut juga akan secara langsung mempercepat penguasaan pengetahuan tentang budaya Bali siswa. (3) Kecakapan berbahasa Inggris siswa akan mendukung terjalinnya pergaulan- pergaulan internasional. (4) Dalam pergaulan nasional dan internasional siswa akan saling menukar pengalaman budaya dengan lawan tuturnya. Dalam hal ini proses pengayaan terhadap budaya nasiona dan dunia akan terbentuk. (5) Pengguna buku ajar ini adalah bukan hanya masayarakat Bali namun bisa diakses oleh masyarakat nasional serta internasional sehingga mempercepat proses pengenalan budaya Bali ke masyarakat luas. IV. Simpulan Pembelajaran bahasa Inggris berkoteks budaya Bali di SD di Bali sangat potensial untuk mendukung sosialisasi budaya local sehingga menjadi dikenal di tingkatv nasional maupun di dunia Internasional. Pengembangan model pembelajaran ini harus didukung oleh beberapa upaya, di antaranya sebagai berikut. (1) Pengembangan kurikulum. Kurikulum yang paling potensial diaplikasikan adalah kurikulum terintegrasi atau interdisipliner (integrated curriculum) yang memuat berbagai tema serta aktivitas, dan mengutamakan pengembangkan kemampuan- kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. (2) Materi ajar berbasis budaya Bali, yaitu gabungan dari pengetahuan atau tema yang menyangkut budaya Bali. Semua materi, baik teks dialog, teks bacaan, teks mendengar, serta teks menulis beserta latiahan-latihannya memuat tema yang berkaitan dengan budaya Bali. (3) Model pembelajaran ini diintegrasikan dengan metode kontekstual. Model pembelajaran berkonteks budaya Bali di SD ini bertujuan memotivasi siswa 57
  • 14. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 untuk memahami dan meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan cultural). DAFTAR PUSTAKA Bawa, I Wayan. 1998. Prosews dan Protes Budaya. Persembahan untuk Ngurah Bagus. Denpasar: PT. Offset BP Denpasar. Bloom, B.S (Ed). 1984. Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman, Inc Masinambow. 1998. Linguastika Universias Udayana: Denpasar: Udayana Muchith, M. Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontekstual: Semarang: RaSIL Media Group Vygotsky, L.S. 1978. Mind in Society. Cambridge, MA: Harvard University Press. 58