SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KURIKULUM 2004



 STANDAR KOMPETENSI



       Mata Pelajaran

PENDIDIKAN AGAMA HINDU


   SEKOLAH MENENGAH ATAS




 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
         Jakarta, Tahun 2003
Katalog dalam Terbitan


Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
         Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
         Pendidikan Agama Hindu SMA, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 32 hal.


         ISBN 979-725-158-6




2
KATA PENGANTAR

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami
perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi
respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional
pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan
serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu
dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan
pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan
berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar
Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk
masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.
Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Hindu untuk satuan pendidikan SMA.
Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.

                                                 Jakarta, .... Oktober 2003
        Direktur Jendral                          Kepala Badan Penelitian
Pendidikan Dasar dan Menengah                       dan Pengembangan


      Dr. Ir. Indra Jati Sidi                          Dr, Boediono
        NIP. 130672115                                NIP. 130344755


                                                                          3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................                   3

DAFTAR ISI .................................................................................................         4

I.    PENDAHULUAN .................................................................................                   5
      A. Rasional .........................................................................................           5
      B. Pengertian .....................................................................................             8
      C. Fungsi dan Tujuan ........................................................................                   8
      D. Ruang Lingkup .............................................................................                  9
      E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................                                   10
      F Standar Kompetensi Bahan Kajian .............................................
       .                                                                                                             10
      G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran ............................................                              11
      H. Rambu-rambu ...............................................................................                 12

II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ......                                                             16
    Kelas X ......................................................................................................   16
    Kelas XI ....................................................................................................    21
    Kelas XII ...................................................................................................    27




4
1           PENDAHULUAN


Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampir
semua aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di awal melinium ketiga ini telah
dikembangkan kurikulum pendidikan agama Hindu SMU secara Nasional,
yaitu kurikulum yang ditandai dengan cici-ciri antara lain:
1. Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi (attaiment targets)
    dari pada penguasaan materi;
2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
    pendidikan yang tersedia;
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan
    dilapangan yang mengembangkan dan yang melaksanakan program
    pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Walaupun Kurikulum Nasional ini lebih global dibandingkan Kurikulum
1994, model ini diharapkan lebih membantu Guru karena dilengkapi dengan
pencapaian target yang jelas, materi standar, indikator, dan prosedur
pelaksanaan pembelajaran. Meskipun demikian, keadaan sumber daya
pendidikan di Indonesia sangat memungkinkan munculnya keragaman
pemahaman terhadap standar Nasional, yang dampaknya akan
mempengaruhi pencapaian standar Nasional, Kompetensi Dasar yang telah
ditetapkan , untuk itu perlu adanya penjabaran tentang Kurikulum yang
berbasis Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat lebih menjamin tercapainya
Kompetensi Dasar Nasional mata pelajaran pendidikan agama Hindu.


A. Rasional

    Dalam perjalanan sejarah kehidupan dan peradaban manusia di awal
    melinium ketiga ini telah terjadi perubahan-perubahan dipelbagai bidang
    dan dimensi. Merespon penomena itu, manusia terpacu untuk
    mengembangkan pendidikan dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu
    pasti, maupun ilmu-ilmu terapan Masyarakat telah sampai pada era


                                                                         5
Pendidikan Agama Hindu



     modern tertinggi, sangat maju dalam atribut kehidupan duniawi. Dengan
     munculnya sejumlah krisis kehidupan berbangsa dan bernegara yang
     meliputi politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan
     ras, perilaku menyimpang, belakangan ini dipertanyakan peranan dan
     epektifitas pendidikan agama disekolah sebagai pemberi nilai acuan
     tertinggi secara spiritual terhadap kesejahteraan nasional. Dengan asumsi
     ini jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kerjasama dan
     toleransi dalam masyarakatpun akan lebih baik.

     Namun kenyataannya seolah-olah pendidikan agama tidak banyak
     memberikan kontribusi terhadap pembekalan peserta didik hingga
     periode reformasi ini. Ternyata setelah ditelusuri pendidikan agama
     menghadapai persoalan dari berbagai sisi, antara lain: waktu yang
     disediakan hanya dua jam pelajaran dengan muatan materi yang begitu
     padat dan memang penting yakni menuntut pemantapan pengetahuan
     hingga terbentuk watak dan kepribadian agama yang berbeda jauh
     dengan tuntutan mata pelajaran lainnya.

     Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnya
     kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama
     di sekolah-sekolah sebab pendidikan agama disekolah bukanlah satu-
     satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan
     kepribadian siswa. Banyak faktor-faktor instrumental yang ikut
     menentukan tetapi perlu diakui bahwa selain keberhasilan dalam
     memberikan kontribusinya dalam meningkatkan ketaatan menjalankan
     agamanya, pada aspek hubungan vertikal dengan Tuhan, dalam
     pelaksanaan pendidikan agama masih terdapat kelemahan-kelemahan
     yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus.
     Kelemahan lain, materi pendidikan agama Hindu, termasuk bahan ajar
     susila lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim
     dalam pembentukan sikap (efektif) serta pembiasaan (psikomotorik),
     sehingga peranan humanistis dari susila tidak banyak terealisasi.
     Pelaksanaan pendidikan agama disekolah juga menghadapi kendala
     kurangnya keikut sertaan Guru mata pelajaran lain dalam memberi
     motivasi peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikan
     agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu persoalan lain yang
     dihadapai adalah lemahnya sumber daya pendidikan seperti kurangnya


6
Pendahuluan



kemampuan guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang
lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan,
rendahnya sambutan orang tua siswa yang kurang mendukung
pendidikan agama peserta didik.

Dari kronologi Kurikulum 1975 , 1984, 1994, target yang harus dicapai’
attaiment targets’ dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Hal
ini kurang memberi acuan standar yang jelas tentang kemampuan yang
harus dikembangkan pada peserta didik dan hasil belajar yang diinginkan
atas dasar teori dan prinsif-prinsif pengembangan Kurikulum yang telah
lama dipraktekkan diberbagai mancanegara seperti Singapura, Australia,
Inggris dan Amerika; juga didorong oleh harus reformasi, visi, misi,
dan paradigma baru pendidikan agama Hindu maka penyusunan
Kurikulum agama Hindupun dilakukan dengan berbasis kemampuan
dasar (basic competencies).

Sejalan dengan itu terlihat pula realisasi bahwa Kurikulum pendidikan
agama tahun 1994 lebih menekankan materi standar, lebih bersifat
memaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan peserta
didik terabaikan.

Hal ini kurang sesuai dengan prinsif pendidikan yang menekankan
pengembangan peserta didik lewat penomena bakat, minat, serta
dukungan sumber daya lingkungan dan lain-lain.

Kurikulum pendidikan agama Hindu tahun 1994, walaupun telah
mempertimbangkan kemampuan efektif dan psikomotorik dalam
rumusan tujuan pembelajaran, dalam implementasinya dirasakan masih
terasa lebih didominasi pencapaian kognitif. Selain itu Kurikulum 1994
juga dirasakan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah.
Walaupun secara nasional kebutuhan keragaman siswa pada dasarnya
tidak berbeda. Dengan mempertimbangkan ini maka disusun Kurikulum
nasional pendidikan agama Hindu yang berbasis pada kompetensi dasar
(basic competencies) yang mencerminkan kebutuhan keragaman
kompetensi siswa secara nasional. standar ini diharapkan dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kurikulum
pendidikan agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah.


                                                                       7
Pendidikan Agama Hindu



B. Pengertian

     Pendidikan agama Hindu adalah upaya sadar dan terencana, menyiapkan
     peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, hingga
     mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
     agama Hindu dari sumber utamanya kitab suci: Sruti, Smerti, Sila, Acara
     dan Atmanastusti.

     Mata pelajaran pendidikan agama Hindu itu keseluruhannya terliput
     dalam lingkup: Kitab Suci, Orang suci, Tempat suci, Susila, Yajna, Hari
     Suci, Budaya, Kepemimpinan (Niti Sastra) , Sejarah agama Hindu, Alam
     Semesta, dan Sradha. Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup
     pendidikan agama Hindu perwujudan keserasian, keselarasan, dan
     kesinambungan hubungan dengan Brahman, diri sendiri, sesama
     manusia, makhluk lain, maupun lingkungannya (Tri Hita Karana)


C. Fungsi dan Tujuan

     1. Fungsi
        Pendidikan Agama Hindu berfungsi untuk:
        a. Penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat dijadikan
           pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
           hidup (Moksartham Jagadhita);
        b. Pengembangan Sraddha dan Bhakti kehadapan Hyang Widhi
           (Brahman);
        c. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,
           sistem, dan fungsinya;
        d. Penyiapan kemampuan sikap mental siswa yang ingin
           melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi;
        e. Mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siwa dalam
           mengadaptasi diri terhadap lingkungan fisik dan sosial;
        f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta
           didik dalam keyakinan dan pengamalan ajaran agama dalam
           kehidupan sehari-hari;
        g. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif yang diakibatkan
           oleh pergaulan dunia luar.


8
Pendahuluan



   2. Tujuan
      Pendidikan Agama Hindu bertujuan untuk menumbuhkan dan
      meningkatkan Sraddha (iman) dan Bhakti (ketaquaan) dari peserta
      didik kehadapan Brahman melalui pemberian, pemupukan,
      penghayatan dan pengamalan ajaran agama, sehingga menjadi insan
      Hindu yang darmika dan mampu mewujudkan cita-cita luhur
      Moksartham Jagadhita.


D. Ruang Lingkup

   Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu difokuskan pada segi-segi
   kehidupan praktis yang sedang dialami siswa meliputi Kitab suci, Orang
   suci, tempat suci, Sila (Etika) ,Yadnya, Budaya, Sradha, Kepemimpina,
   Sejarah Perkembangan Agama Hindu , Alam Semesta, Hari Suci dan
   hal-hal yang bersifat umum yang perlu diketahui.

   Pada umumnya pelajaran Agama Hindu sulit untuk diserap dan
   dimengerti oleh siswa, karena penjabarannya banyak dogma-dogma dan
   diluar jangkauan manusia, oleh karena itu diharapkan bagi para guru
   untuk dapat mengaplikasikan ajaran agama Hindu secara ilmiah dengan
   melihat kemampuan siswa. Ajaklah siswa untuk lebih memahami ajaran
   agama Hindu dengan pendekatan-pendekatan yang mudah diikuti
   seperti diskusi, berdarmayatra ketempat-tempat suci dan dapat
   menunjukan contoh-contoh prilaku yang baik. Usaha ini sebagai sarana
   pengajaran yang efektif sesuai penerapan cara belajar siswa aktif (CBSA)
   Sebagai sumber pelajaran dapat dipakai buku-buku paket pelajaran agama
   Hindu yang telah ada dan kebiasaan-kebiasaan keagamaan setempat.

   Berdasarkan tujuan, fungsi, ruang lingkup, metode, sarana dan sumber
   pelajaran tersebut di atas maka sitem penilaian hendaknya selalu
   memperhatikan situasi dan kondisi setempat dalam arti penilaian akhir
   terhadap hasil pelajaran pendidikan agama Hindu hendaklah
   mencerminkan keseimbangan antara penguasaan pengetahuan agama
   dengan sikap mental serta tingkah laku siswa dalam kehidupan sehari-
   hari dengan menjaga hubungan yang harmonis dengan Hyang Widhi,
   sesama dan alam sekitarnya .


                                                                          9
Pendidikan Agama Hindu



E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

     Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk
     hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai
     oleh peserta didik melalui pengalaman belajar.

     Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:
     1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan
         kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan
         agama yang dianutnya.
     2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan
         mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi
         dengan orang lain.
     3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-
         teknik, pola, struktur, dan hubungan.
     4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang
         diperlukan dari berbagai sumber.
     5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan
         teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
         nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
     6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam
         masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks
         budaya, geografis, dan historis.
     7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual
         serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan
         pribadi menuju masyarakat beradab.
     8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi
         dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
     9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,
         dan bekerja sama dengan orang lain.


F. Standar Kompetensi Bahan Kajian

     Siswa beriman dan bertaqua kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak
     mulia/berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi,
     bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati ajaran


10
Pendahuluan



   agamanya serta mampu menghormati agama lain dalam kerangka
   kerukunan antar umat beragama.

   Dalam landasan hukum Hindu seperti Sruti, Smerti, Sila, Acara dan
   Atmanastusti; siswa memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman
   berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam perilaku
   sehari-hari dalam hubungannya dengan Tuhan, Sesama manusia dan
   Alam sekitar; mampu membaca dan memahami Weda mampu beryadnya
   dan berkarma dengan baik dan benar; serta mampu menjaga kerukunan
   intern dan antar umat bergama.


G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran

   1.    Memahami, menghayati dan mengamalkan kitab suci Weda;
   2.    Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran orang suci
   3.    mengenal esensi dan fungsi tempat suci;
   4.    Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila Agama
         dalam kehidupan nyata;
   5.    Memahami/menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep
         yadnya dalam kehidupan sehari-hari;
   6.    Mengenal hari-hari suci keagamaan serta memanfaatkannya untuk
         meningkatkan Sradha dan Bhakti;
   7.    Memahami dan memanfaatkan budaya untuk menyuburkan
         perkembangan semangat relegisitas;
   8.    Memahami dan menghayati serta membudayakan konsep
         kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan
         swadarma masing-masing;
   9.    Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu sebagai refleksi
         untuk kehidupan mendatang;
   10.   Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai basis dari
         kesadaran hidup didalam menunaikan swadarama;
   11.   Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha agama Hindu
         sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya.




                                                                      11
Pendidikan Agama Hindu



H. Rambu-rambu

     1. Pendekatan pembelajaran
        Pembelajaran Pendidikan agama Hindu menggunakan pola
        pendekatan terpadu, demokratis, humanitis, fungsional dan
        kontekstual sesuai dengan dinamika perkembangan berbangsa dan
        bernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluralistik dan
        turbelent. Pendidikan agama Hindu agar lebih fungsional dan
        bermakna bagi siswa maka strategi pembelajaran yang digunakan
        meliputi lima demensi pendekatan yaitu:
        • Pendekatan dengan dimensi konsekuensial yaitu pola
            pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peranan dan
            fungi agama Hindu sebagai sumber motivator dan sumber
            inspirasi dalam berperilaku keseharian sesuai dengan swadarma
            siswa sebagai anak bangsa. Siswa dilatih dan dibiasakan
            mempraktekkan dan merasakan manfaat pengamalan ajaran
            agama Hindu dalam kehidupan nyata seperti berperilaku jujur,
            sopan dan santun, tertib, taat waktu, bersih, tekun, sabar,
            bersemangat, tolong-menolong berdana punia, kebajikan,
            kedamaian, tanpa kekerasan, kemurahan hati, kemandirian, rasa
            percaya diri, tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif, bugar
            dan energik, berinisiatif tinggi, berlandaskan pada Dharma.
        • Pendekatan dengan dimensi Imperensial yaitu pola pendekatan
            pembelajaran menyangkut penumbuhan dan pengembangan
            intensitas perasaan-perasaan dan pengalaman religius siswa
            dalam bentuk upaya-upaya menghadirkan Tuhan dalam
            kesadaran siswa disetiap saat dan disetiap tempat. Siswa dilatih
            untuk merasakan Tuhan Maha Ada, Maha Mengetahui, Maha
            Kuasa dan Maha Pencipta. Dengan demikian siswa terlatih
            berbuat jujur, tidak sombong, tidak rendah diri, tidak cemas,
            dan berkeyakinan Tuhan memberi perlindungan pada dirinya.
            Di mata siswa Tuhan tidak dihadirkan hanya dalam momen-
            momen eksklusif saja seperti pada saat upacara-upacara
            keagamaan di pura, melainkan terus menerus dalam setiap
            langkah kehidupan.
        • Pendekatan dengan dimensi Ideologis yaitu pendekatan
            pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat keyakinan siswa


12
Pendahuluan



        pada kebenaran ajaran agama Hindu siswa dibangun
        kesadarannya agar menghayati Panca Sradha yaitu keyakianan
        terhadap adanya Brahman, Atman, Karma Phala, Phunarbawa
        dan Moksa.
    •   Pendekatan dengan dimensi Ritualistik yaitu pola pendekatan
        pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan siswa
        dalam menjalankan ritual-ritual agama Hindu. Siswa dilatih
        untuk menjalankan ritual Puja Tri Sandya setiap hari dan aktif
        kegiatan upacara keagamaan pada setiap Purnama Tilem, hari
        raya Galungan Kuningan, Nyepi, Pagerwesi, Siwaratri, Saraswati
        dan hari piodalan lainnya.
    •   Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatan
        pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan
        pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran Agama Hindu
        berkaitan dengan Sradha, Susila, Yadnya, Kitab Suci, Orang Suci,
        Tempat suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alama semesta, Budaya
        dan sejaraah Perkembangan Agama Hindu

2. Penilaiaan
   Penilaiaan adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secara
   berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
   pengembangan kompetensi dasar, sikap atau prilaku serta pengetahuan
   yang telah dicapai oleh siswa dalam pendidikan agama Hindu

    Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan data
    tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
    sistimatik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai,
    sehingga pada akhirnya muncul informasi yang bermakna dalam
    mengambil keputusan. Tujuan dari penilaian proses dan hasil belajar
    siswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kompetensi
    dasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan acuan bagi
    perbaikan dan penyempurnaan PBM dan aot put pembelajaran
    pendidikan agama Hindu.

    Penilaian hasil belajar siswa untuk pendidikan agama Hindu
    mencakup ketiga tujuan pembelajaran yakni kognetif, afektif dan
    psikomotorik. Dengan pendekatan dialogis partisivatif maka hasil


                                                                      13
Pendidikan Agama Hindu



          belajar lebih berorientasi pada perubahan sikap, pertumbuhan
          perilaku siswa ke arah yang baik dan benar menurut ajaran agama
          Hindu dengan memperhitungkan kemampuan siswa memahami
          pengetahuan agama Hindu dengan benar.

          Penilaian hasil belajar pendidikan agama Hindu adalah pencapaian
          pembiasaan hidup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
          Esa dengan tujuan untuk peningkatan Sradha (iman) dan bhakti
          (ketaqwaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melalui
          pemberian, pemumukan, penghayatan dan pengamalan ajaran
          agama sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampu
          mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jhagadhita.

     3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
        Pendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi
        baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan
        informasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitas
        guru dalam memahami substansi agama yang permanen dan sub
        informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait
        dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara
        terpadu.

          Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakan
          misalnya komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping-
          kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang topik-topiknya
          berkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemoderenan.
          Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat
          dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi, radio,
          vidio, OHP, slaid dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan
          kemampuan masing-masing sekolah.

     4. Kompetensi Persatuan Jenjang Pendidikan

          Sekolah Menengah Atas
          Kelas X:
              Menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di India dari
              jaman Weda, Brahmana dan Upanisad, memahami kewajiban


14
Pendahuluan



    dan tanggung jawab pemimpin, mengenal konsep Wiwaha,
    memahami proses dan prinsip-prinsip pokok hari suci
    keagamaan, memahami prinsip-prinsip dalam melaksanakan
    Yadnya, memahami konsep Tri Guna dan keberadaannya pada
    diri manusia, memahami Dasa Mala dan keberadaannya pada
    diri manusia, memahami struktur, fungsi dan hakekat tempat
    suci, mengetahui penghimpun dan kodifikasi Weda.

Kelas XI:
    Menghayati konsep aksara suci Om (aksara suci Brahman),
    memahami konsep panca Maya Kosa dan kaitannya dengan
    sarira yang lain, menyadari sorga dan neraka sebagai akibat
    hukum karma, menyadari keutamaan menjelma sebagai
    manusia, mengatahui upaya mencapai Moksa, memahami
    klasifikasi bhuana agung dan Bhuana Alit, mengetahui tipe-tipe
    kepemimpinan, memehami tujuan dan hakekat Yadnya,
    menghayati konsep Tattwamasi sebagai landasan etika moral,
    menghayati makna konsep Catur Paramita, mendalami konsep
    ajaran Tri Parartha, memahami peranan orang suci, memahami
    bagian-bagian Weda beserta pokok-pokok ajarannya;

Kelas XII:
    Memahami konsep Awatara, Dewa, Saguna Brahman dan
    Nirguna Brahman, memahami bahwa pada hakekatnya Atman
    adalah Brahman, mendalami cara-cara untuk membebaskan diri
    dari hukum karma, memahami hakekat hukum karma,
    memahami hakekat punarbhawa, memahami hakekat Moksa,
    memahami beberapa konsep kepemimpinan, mengahayati
    hakekat dan tujuan Dharma Gita, menghayati hakekat tarian
    keagamaan, memahami konsep Catur Asrama dan Catur
    Purusartha, memahami beberapa konsep/ajaran penting dalam
    masing-masing hukum Hindu, memahami konsep Itihasa.




                                                                 15
2         KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN
               MATERI POKOK


Kelas               : X

Aspek              : Sejarah Agama Hindu
Sub Aspek          : Sejarah Agama Hindu
Standar Kompetensi : Mampu memaparkan sejarah agama Hindu

     KOMPETENSI DASAR         INDIKATOR            MATERI POKOK
Menjelaskan sejarah       • Dapat menjelaskan     • Perkembangan agama
perkembangan agama          sejarah perkembangan    Hindu jaman Weda
Hindu di India dari jaman   agama Hindu di India • Perkembangan agama
Weda, Brahmana dan          pada jaman Weda         Hindu jaman
Upanisad                  • Dapat menjelaskan       Brahmana
• Mampu menjelaskan         sejarah perkembangan • Perkembangan agama
  sejarah agama Hindu di    agama Hindu di India    Hindu jaman
  India pada jaman Weda, pada jaman Brahmana        Upanisad
  Brahmana dan            • Dapat menjelaskan
  Upanisad.                 sejarah perkembangan
                            agama Hindu di India
                            pada jaman Upanisad
                          • Dapat membedakan
                            perkembangan agama
                            Hindu di jaman Weda,
                            Brahmana, dan
                            Upanisad
                          • Mensaripatikan nilai-
                            nilai perkembangan
                            Hindu pada jaman
                            Weda, Brahmana, dan
                            Upanisad




16
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Aspek              : Kepemimpinan
Sub Aspek          : Kewajiban dan Tanggung jawab Pemimpin
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab
                     pemimpin

  KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR                  MATERI POKOK

Mendeskripsikan            • Dapat menjelaskan         • Kewajiban seorang
kewajiban dan tanggung       kewajiban seorang           pemimpin
jawab seorang pemimpin       pemimpin                  • Tanggung jawab
• Mampu                    • Dapat menjelaskan           pemimpin
  mengidentifikasikan        tanggung jawab            • Konsekuensi
  Kewajiban,                 pemimpin                    pengabaian kewajiban
  tanggungjawab dan        • Dapat menjelaskan           dan tanggung jawab
  konsekuensi                konsekuensi dari            pemimpin
  pengabaian tugas           pengabaian dan
  seorang pemimpin           tanggung jawab
                             pemimpin
                           • Dapat menunjukkan
                             sifat-sifat pemimpin
                             yang baik

Aspek              : Yadnya
Sub Aspek          : Kramaning Sembah
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan Kramaning Sembah

  KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR                  MATERI POKOK
Mengenal konsep            • Dapat menguraikan         • Pengertian
kramaning sembah             pengertian sembahyang       sembahyang
• Mampu menjelaskan        • Dapat menyebutkan         • Manfaat sembahyang
  pengertian, sarana dan     sarana sembahyang.        • Sarana sembahyang
  tujuan sembahyang        • Dapat mendeskripsikan     • Mantra sembahyang
• Mampu melafalkan           manfaat sembahyang.
  mantra sembahyang        • Dapat menunjukkan
                             sarana sembahyang
                           • Dapat menjelaskan
                             makna sarana
                             sembahyang
                           • Dapat melafalkan
                             mantra sembahyang
                           • Dapat
                             mendemontrasikan
                             pelaksanaan sembahyang



                                                                                     17
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Hari Suci
Sub Aspek          : Hari-Hari Suci Keagamaan
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan proses dan prinsip-prinsip hari
                     suci keagamaan

     KOMPETENSI DASAR            INDIKATOR                 MATERI POKOK
 Memahami proses dan        • Dapat menjabarkan         • Proses pelaksanaan
 prinsip-prinsip pokok hari proses perayaan hari          hari suci keagamaan
 suci keagamaan               suci keagamaan            • Prinsip-prinsip pokok
 • Mampu menjelaskan        • Dapat menjelaskan           hari suci keagamaan
    Proses dan prinsip-       Prinsip-prinsip pokok
    prinsip pokok pada        hari suci keagamaan
    pelaksanaan setiap hari • Dapat berperan aktif
    suci keagamaan            dalam pelaksanaan
                              hari suci

Aspek              : Susila
Sub Aspek          : Tri Guna dan Dasa Mala
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan Tri Guna dan Dasa Mala

  KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR                 MATERI POKOK
 Memahami konsep Tri       • Dapat menjelaskan          • Pengertian, bagian-
 Guna dan keberadaannya      konsep Tri Guna              bagian dan pengaruh
 pada diri manusia,          sebagai tiga sifat dasar     Tri Guna dalam diri
 mendalami konsep Dasa       manusia (sattwam,            manusia
 Mala dan keberadaannya      rajas, tamas)              • Pengertian dan
 pada diri manusia dan     • Dapat memaparkan             bagian-bagian Dasa
 mendeskripsikan fungsi      konsep Tri Guna              Mala
 agama dalam kehidupan       sebagai tiga komponen      • Cara menghindarkan
 • Mampu menjelaskan         sifat dasar manusia          diri dari penguasaan
   pengertian,               yang tidak dapat             Dasa Mala
   memaparkan masing-        dipisahkan                 • Fungsi agama hindu
   masing bagian Tri       • Menunjukkan berbagai
   Guna dan Dasa Mala        tipe tempramen
 • Mampu                     seseorang berdasarkan
   mengidentifikasi          dominasi salah satu
   pengaruh buruk dan        guna
   menghindarkan diri      • Dapat menjelaskan
                             konsep Dasa Mala
                           • Dapat menjelaskan
                             bagian dan makna



18
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR                   MATERI POKOK
  dari Dasa Mala             masing-masing konsep
  terhadap konsep Dasa       Dasa Mala
  Mala                   •   Dapat mengidentifikasi
• Mampu menjelaskan          pengaruh buruk
  agama sebagai              terhadap konsep Dasa
  motivator dan              Mala
  dinamisator hidup.     •   Dapat menyebutkan
                             cara-cara untuk
                             menghindarkan diri
                             dari pengaruh Dasa
                             Mala
                         •   Dapat
                             mengaktualisasikan
                             fungsi agama dalam
                             kehidupan
                         •   Dapat menjelaskan
                             Agama sebagai
                             motivator
                         •   Dapat
                             mendeskripsikan
                             agama sebagai
                             dinamisator


Aspek              : Tempat Suci
Sub Aspek          : Struktur dan fungsi tempat suci
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan struktur, fungsi dan upaya
                     pelestarian tempat suci

 KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR                   MATERI POKOK

Memahami struktur,       • Dapat menjelaskan           • Struktur tempat suci
fungsi dan pelestarian     dan menggambarkan           • Fungsi tempat suci
tempat suci                struktur tempat suci        • Pelestarian tempat
• Mampu menjelaskan      • Dapat menyebutkan             suci
  dan menggambarkan        fungsi tempat suci
  struktur, fungsi dan   • Dapat melakukan
  upaya pelestarian        upaya pelestarian
  tempat suci              tempat suci.




                                                                                     19
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Kitab Suci
Sub Aspek          : Weda
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan penghimpun dan struktur
                     weda

     KOMPETENSI DASAR               INDIKATOR              MATERI POKOK
Menjelaskan penghimpun,       • Dapat menyebutkan       • Penghimpun kitab
waktu dan struktur              penghimpun kitab suci     suci Weda
kodifikasi Weda,                Weda                    • Waktu menghimpun
menjelaskan Itihasa           • Dapat menjelaskan         Weda
sebagai ceritera yang           kapan Weda dihimpun/    • Struktur Kodifikasi
penuh nilai-nilai spiritual     ditulis                   Weda
dan melafalkan mantra         • Dapat menjelaskan       • Pengertian Itihasa
dan sloka dalam weda            struktur kodifikasi     • Esensi masing-masing
• Mampu menyebutkan             Weda                      kanda Ramayana
  penghimpun dan              • Dapat menguraikan       • Esensi pada masing-
  struktur kodifikasi           pengertian Itihasa        masing parwa Maha-
  kitab suci Weda             • Dapat merumuskan          Bharata
• Mampu menguraikan             esensi masing-masing    • Mantra dan sloka
  pengertian dan                kanda pada Ramayana       dalam Weda
  merumuskan esensi           • Dapat merumuskan
  masing-masing kanda           esensi masing-masing
  dan parwa dalam               parwa pada
  Ramayana dan                  Mahabharata
  Mahabarata.                 • Dapat merumuskan
• Mampu melafalkan              esensi Mahabharata
  mantra dan sloka dalam        dan Ramayana
  Weda.                       • Dapat mengambil
                                hikmah kedua Itihasa
                                dimaksud
                              • Dapat
                                mendemonstrasikan
                                pembacaan mantra
                              • Dapat
                                mendemonstrasikan
                                pembacaan sloka




20
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Kelas               : XI

Aspek              : Sradha
Sub Aspek          : Brahman
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan hubungan Panca Maya kosa
                     dan Tri Sarira

 KOMPETENSI DASAR                INDIKATOR                  MATERI POKOK
Menjelaskan makna          • Dapat menjelaskan         • Aksara suci “OM”
aksara suci “OM” (aksara     aksara “OM” sebagai         (aksara suci Brahman)
Brahman), menjelaskan        aksara suci Brahman       • Meditasi dengan
hubungan Panca Maya        • Dapat melakukan             aksara suci “OM”
Kosa dan kaitannya           konsentrasi atau          • Pengertian dan bagian-
dengan sarira yang lain,     meditasi dengan             bagian Panca Maya
menjelaskan sorga dan        sadana OM kara              Kosa
neraka sebagai akibat      • Dapat                     • Kaitan Panca Maya
hukum karma,                 mengidentifikasi            Kosa dengan stula dan
menjelaskan keutamaan        manfaat konsentrasi         antah karana sarira
menjelma sebagai manusia     dengan sadana OM          • Pengaruh Panca Maya
dan menjelaskan upaya        kara.                       Kosa terhadap atman
mencapai Moksa             • Dapat menjelaskan         • Sorga dan neraka
• Mampu menjelaskan          makna Panca Maya            sebagai akibat karma
  aksara “OM” sebagai        Kosa sebagai pembentuk    • Keutamaan menjelma
  aksara suci Brahma         badan manusia               sebagai manusia
• Mampu menjelaskan        • Dapat menunjukkan         • Cara mencapai Moksa
  korelasi Panca Maya        kaitan antara Panca
  Kosa dan Tri Sarira        Maya Kosa dengan
  serta pengaruhnya          stula sarira dan anta
  terhadap Atman.            karana sarira
• Mampu menjelaskan        • Dapat menjelaskan
  sorga dan neraka           pengaruh Panca Maya
  sebagai akibat hukum       Kosa terhadap atman
  karma serta              • Dapat menjelaskan
  menunjukkan contoh         sorga dan neraka
  dalam Mahabarata           sebagai akibat hukum
• Mampu menjelaskan          karma melalui ilustrasi
  keutamaan menjelma         kisah Mahabharata
  sebagai manusia          • Dapat menunjukkan
• Mampu menjelaskan          contoh dalam
  upaya mencapai moksa       Mahabharata bahwa
                             yang berbuat baik
                             akan mengenyam
                             sorga



                                                                                     21
Pendidikan Agama Hindu




  KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR                MATERI POKOK
                         • Dapat menunjukkan
                           ilustrasi contoh bahwa
                           yang berbuat tidak
                           baik akan jatuh ke
                           neraka
                         • Dapat menjelaskan
                           keutamaan menjelma
                           sebagai manusia
                         • Dapat menyebutkan
                           upaya untuk menjaga
                           harkat manusia.
                         • Dapat menjabarkan
                           beberapa upaya untuk
                           mencapai Moksa
                         • Dapat menyebutkan
                           hal-hal yang dapat
                           menghambat upaya
                           mencapai Moksa


Aspek              : Alam Semesta
Sub Aspek          : Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR               MATERI POKOK
Menjelaskan klasi-fikasi • Dapat                    • Unsur-unsur Bhuana
Bhuana Agung dan           mengidentifikasikan        Agung
Bhuana Alit                unsur-unsur Bhuana       • Unsur-unsur Bhuana
• Mampu                    Agung                      Alit
  mengidentifikasikan    • Dapat menguraikan        • Hubungan Bhuana
  unsur-unsur Bhuana       unsur-unsur Bhuana         Agung dan Bhuana
  Agung dan Bhuana Alit.   Alit                       Alit dan Bhuana Alit
• Mampu menjelaskan      • Dapat menjelaskan        • Persamaan dan
  persamaan, perbedaan     persamaan dan              perbedaan Bhuana
  dan hubungan Bhuana      perbedaan antara           Agung dan Bhuana
  Agung dan Bhuana Alit.   Bhuana Agung dan           Alit
                           Bhuana Alit
                         • Dapat menjelaskan
                           hubungan antara
                           Bhuana Agung dan
                           Bhuana Alit



22
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Aspek              : Kepemimpinan
Sub Aspek          : Kepemimpinan
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan

  KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR                  MATERI POKOK
Menjelaskan tipe-tipe    • Dapat menjelaskan          • Tipe-tipe
kepemimpinan               tipe-tipe                    kepemimpinan
• Mampu menjelaskan        kepemimpinan               • Tipe kepemimpinan
  tipe-tipe              • Dapat                        yang ideal
  kepemimpinan,            mengidentifikasi           • Kelebihan dan
  mengidentifikasi         kelebihan dan                kekurangan masing-
  kelebihan dan            kekurangan dari              masing tipe
  kekurangan masing-       masing-masing tipe           kepemimpinan
  masing tipe serta        kepemimpinan
  mampu merumuskan       • Dapat merumuskan
  kepemimpin yang ideal.   kepemimpinan yang
                           ideal

Aspek              : Hari Suci
Sub Aspek          : Hari Suci Agama Hindu
Standar Kompetensi : Mampu mengidentifikasi hakekat dan tujuan hari
                     suci agama Hindu

  KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR                  MATERI POKOK
Mengidentifikasi hakekat • Dapat menguraikan       • Hakekat hari-hari suci
dan tujuan perayaan hari-   hakekat hari-hari suci   keagamaan
hari suci keagamaan         keagamaan Hindu        • Tujuan hari suci
• Mampu mendeskrip        • Dapat menjabarkan        keagamaan
  sikan hakekat dan         tujuan pelaksanaan     • Pengaruh perayaan
  tujuan serta mampu        hari-hari suci           hari suci terhadap
  mengambil hikmah dari     keagamaan Hindu          pembentukan sradha
  hari-hari suci          • Dapat menjelaskan        dan Bhakti kepada
  keagamaan                 pengaruh perayaan        Tuhan
                            hari-hari suci
                            keagamaan terhadap
                            peningkatan sradha
                            dan bhakti kepada
                            Tuhan




                                                                                    23
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Yadnya
Sub Aspek          : Panca Yadnya
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan tujuan, hakekat dan prinsip
                     panca yadnya

     KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR                MATERI POKOK

Memahami hakekat             • Dapat menjelaskan        • Hakekat yadnya
tujuan yadnya dan              hakekat yadnya           • Tujuan yadnya
memahami prinsip-prinsip       sebagai kewajiban bagi   • Bentuk-bentuk
yang harus diperhatikan        umat Hindu                 kegiatan se-bagai
dalam pelaksanaan yadnya     • Dapat menyebutkan          realisasi yadnya
serta makna masing-            tujuan yadnya            • Prinsip-prinsip yadnya
masing yadnya                • Dapat menyebutkan        • Pokok-pokok ajaran
• Dapat menjelaskan            bentuk-bentuk              Panca Yadnya
   hakekat, tujuan,            kegiatan keseharian
   bentuk, prinsip-prinsip     sebagai realisasi dari
   keiklasan, kesucian dan     konsep yadnya
   penerapan yadnya.         • Dapat menguraikan
                               prinsip-prinsip
                               (keiklasan, kesucian,
                               tepat sasaran) yang
                               mesti diperhatikan
                               dalam pelaksanaan
                               yadnya
                             • Dapat menjelaskan
                               makna pokok dari
                               masing-masing yadnya
                               serta mampu
                               mengamalkannya




24
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Aspek              : Susila
Sub Aspek          : Tattwamasi, Catur Paramita dan Tri Parartha.
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan konsep tattwamasi, Catur
                     Paramita dan Tri Parartha

 KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR                  MATERI POKOK

Menghayati ajaran Tat       • Dapat menjelaskan         • Pengertian Tat
Twam Asi sebagai              pengertian konsep Tat       twamasi
landasan etika dan moral,     Twam Asi                  • Bentuk-bentuk Tat
menjelaskan Catur           • Dapat menyebutkan           Twamasi
Paramita dan menjelaskan      bentuk-bentuk             • Pengertian Catur
Tri Parartha                  perilaku sebagai            Paramita
• Mampu menjelaskan           implementasi konsep       • Bagian-bagian Catur
   pengertian Tattwamasi,     Tat Twam Asi                Paramita
   Catur Paramita dan Tri   • Dapat menjelaskan         • Pengertian Tri
   Parartha.                  peranan Tattwamasi          Parartha
• Mampu menjelaskan           dalam pembentukan         • Bagian-bagian Tri
   masing-masing bagian       sikap dan perilaku          Parartha
   Catur Paramita dan Tri   • Dapat menjelaskan
   Parartha serta mampu       konsep Catur Paramita
   menerapkan nilai-nilai   • Dapat menjelaskan
   tattwamasi dan Catur       masing-masing bagian
   Paramita dan Tri           Catur Paramita
   Parartha dalam           • Dapat menjelaskan
   kehidupannya.              ajaran Catur Paramita
                              sebagai landasan
                              pergaulan hidup
                              sehari-hari
                            • Dapat menjelaskan
                              pengertian konsep Tri
                              Parartha
                            • Dapat memaparkan
                              masing-masing bagian
                              Tri Parartha
                            • Dapat menjelaskan
                              nilai-nilai aja-ran Tri
                              Parartha dalam
                              kehidupan sehari-hari




                                                                                      25
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Orang Suci
Sub Aspek          : Orang Suci
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan peranan, kedudukan dan
                     fungsi orang suci

     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR              MATERI POKOK

Memahami sebutan ,        • Dapat mengidentifikai • Sebutan orang suci
peranan, kedudukan dan      sebutan orang suci    • Peranan, kedudukan
fungsi orang suci         • Dapat memaparkan        dan Fungsi orang suci
• Mampu                     peran masing-masing     dalam kehidupan
  mengidentifikasi          orang suci              keagamaan
  sebutan, peranan,       • Dapat menjelaskan
  kedudukan, fungsi         fungsi masing-masing
  orang suci.               orang suci melayani
                            kebutuhan hidup
                            umat
                          • Dapat menjelaskan
                            kedudukan orang suci
                          • Dapat menunjukkan
                            sikap seperti prilaku
                            hidup orang suci.


Aspek              : Kitab Suci
Sub Aspek          : Weda
Standar Kompetensi : Mampu mengklasifikasikan dan mendikripsikan
                     weda

     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR              MATERI POKOK
Menjelaskan pokok-pokok • Dapat merumuskan           • Weda Sruthi dan
ajaran Weda                   garis-garis besar isi    Smrthi
• Mampu merumuskan            Weda Sruti dan Smerti
   kodifikasi dan isi pokok • Dapat memahami dan
   Weda: Sruti, dan Smerti    menghayati nilai-nilai
                              budi pekerti dari
                              masing-masing weda.




26
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Kelas                : XII

Aspek              : Sradha
Sub Aspek          : Panca Sradha
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan dan memahami substansi
                     sradha.

 KOMPETENSI DASAR                INDIKATOR                 MATERI POKOK
Memahami konsep A           • Dapat menjelaskan       • Pengertian Awatara
watara, Dewa, Siwa,           pengertian Awatara      • Bagian dan penjelasan
Sadasiwa, dan Paramasiwa    • Dapat menjelaskan         masing -masing
• Mampu menjelaskan           bagian-bagian             Awatara
  pengertian Awatara,         awatara                 • Aspek-aspek Dewa
  Dewa, Siwa, Sadasiwa      • Dapat menguraikan         dan Fungsinya
  dan Paramasiwa.             konsep Dewa-Dewa        • Siwa, Sadasiwa,
• Mampu menguraikan           dalam ajaran Hindu        Paramasiwa
  konsep Awatara dan        • Dapat menguraikan
  aspek-aspek Dewa            konsep Saguna
  sesuai dengan               Brahman
  fungsinya.                • Dapat
• Mampu                       menggambarkan
  menggambarkan               konsep Nirguna
  contoh ilustrasi konsep     Brahman
  Saguna dan Nirguna        • Dapat memberikan
  Brahman                     contoh ilustrasi
                              hubungan Saguna dan
                              Nirguna Brahman

Memahami bahwa Atman        • Dapat menjelaskan    • Hakekat Atman
pada hakekatnya adalah        bahwa Atman berada • Hubungan Atman dan
Brahman                       pada setiap mahkluk    Brahman
• Mampu menjelaskan           untuk memberi
  hakekat Atman serta         kehidupan/
  hubungannya dengan          menggerakkan badan
  Brahman.                    wadag
                            • Dapat menjelaskan
                              bahwa atman berasal
                              dari Brahman, atman
                              sama dengan Brahman.
                            • Mampu menunjukkan
                              cara-cara untuk
                              mewujudkan hakekat
                              Brahman



                                                                                    27
Pendidikan Agama Hindu




     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR              MATERI POKOK
Mendalami cara-cara       • Dapat menguraikan        • Cara membebaskan
untuk membebaskan diri      cara-cara untuk            diri dari hukum karma
dari hukum karma dan        membebaskan diri dari • Hakekat hukum karma
memahami hakekat            pengaruh hukum           • Contoh ilustrasi yang
hukum karma                 karma phala                berkaitan dengan
• Mampu menguraikan       • Dapat mewujudkan           hukum karma
  hakekat, upaya            contoh perilaku yang
  membebaskan diri dari     dapat menyebabkan
  hukum karma serta         terbelenggu dari
  memberi contoh            hukum karma
  illustrasi tentang      • Dapat menguraikan
  hukum karma.              hakekat hukum karma
                            phala
                          • Dapat menyebutkan
                            contoh ilustrasi tentang
                            hukum karma phala
                          • Dapat menghayati dan
                            mengamalkan nilai-
                            nilai budi pekerti
                            sebagai upaya
                            meningkatkan karma
                            yang baik

Mendalami hakekat         • Dapat memaparkan     • Pengertian
punarbhawa                  pengertian             Punarbhawa
• Mampu memaparkan          Punarbhawa           • Hakekat Punarbhawa
  pengertian, hakekat dan • Dapat mewujudkan     • Cara-cara untuk
  upaya membebaskan         contoh tentang cara    membebaskan diri dari
  diri dari Punarbhawa      untuk membebaskan      Punarbhawa
                            diri dari hukum
                            Punarbhawa
                          • Dapat menghayati
                            bahwa dengan
                            punarbhawa adalah
                            kesempatan yang baik
                            untuk memperbaiki
                            karma

Memahami hakekat          • Dapat menjelaskan     • Pengertian Moksa
Moksa                       Pengertian Moksa      • Hakekat Moksa
• Mampu menjelaskan       • Dapat menjelaskan     • Contoh ilustrasi
  pengertian, hakekat dan   hakekat moksa sebagai   tentang kebebasan
  memberi contoh            kebebasan jiwatma       Moksa



28
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR                   MATERI POKOK
  ilustrasi tentang moksa.     dari segala
                               keterikatan.
                             • Dapat mewujudkan
                               perbedaan antara jiwa
                               mukti dengan umat
                               kebanyakan
                             • Dapat menjelaskan
                               contoh ilustrasi
                               tentang kebenaran
                               Moksa

Aspek              : Kepemimpinan
Sub Aspek          : Kepemimpinan Hindu
Standar Kompetensi : Mampu memaparkan konsep kepemimpinan Hindu

 KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR                   MATERI POKOK
Memahami beberapa        • Dapat merumuskan        • Kepemimpinan Hindu
konsep kepemimpinan        konsep-konsep             seperti Asta Bratha,
Hindu                      kepemimpinan Hindu        Pancadasa Paramiteng
• Mampu menjelaskan        diantaranya: konsep       Prabhu, Sadwarnaning
  Kepemimpinan             Asta Bratha, konsep       Rajaniti, Panca Upaya
  menurut ajaran Hindu     Pancadasa Pramiteng       Sandhi dan Navanatya.
  seperti: Asta Bratha,    Prabhu, konsep
  Pancadasa Paramiteng     Sadwarnaning, konsep
  Prabhu, Sadwarnaning,    Panca Uapaya Sandhi
  Panca Upaya Sandi, dan   dan konsep
  Navanatya.               Navanatya.
• Mampu menghayati       • Dapat menghayati dan
  kepemimpinan Hindu.      mengamalkan nilai-
                           nilai budi pekerti dari
                           masing-masing ajaran
                           kepemimpinan
                           tersebut.




                                                                                       29
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Budaya
Sub Aspek          : Dharmagita dan Tari Keagamaan
Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan dan memahami hakekat
                     Dharmagita dan tari keagamaan

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR              MATERI POKOK

Menghayati hakekat dan    • Dapat memaparkan       • Hakekat Dharmagita
tujuan Dharmagita           hakekat Dharmagita     • Tujuan Dharmagita
• Dapat memaparkan        • Dapat menguraikan      • Dampak Dharmagita
   hakekat, tujuan dan      tujuan Dharmagita        pada pembentukan
   pengaruh Dharmagita    • Dapat menjelaskan        kepribadian
   pada pembentukan         pengaruh Dharmagita
   kepribadian.             pada pembentukan
                            kepribadian

Menghayati hakekat dan    • Dapat menjelaskan     • Hakekat tari
tujuan tarian keagamaan     hakekat tari            keagamaan
• Dapat menjelaskan         keagamaan             • Tujuan tari keagamaan
   hakekat, tujuan dan    • Dapat menjelaskan     • Dampak tari
   pengaruh tari            tujuan tari keagamaan   keagamaan pada
   keagamaan pada         • Dapat menguraikan       pembentukan
   pembentukan              pengaruh tari           kepribadian
   keperibadian.            keagamaan terhadap
                            pembentukan
                            kepribadian

Aspek              : Susila
Sub Aspek          : Catur Asrama dan Catur Purusartha
Standar Kompetensi : Mampu memahami konsep Catur Asrama dan catur
                     Purusartha

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR              MATERI POKOK
Memahami konsep Catur     • Mampu memaparkan       • Konsep Catur Asrama
Asrama dan catur            konsep Catur Asrama      dan Catur Purusartha
Purusartha                  dan Catur Purusartha   • Hubungan Catur
• Mampu memaparkan        • Mampu                    Asrama dan Catur
  pengertian, bagian-       menggambarkan            Purusartha
  bagian dan korelasi       hubungan Catur         • Dampak dari
  antara Catur Asrama       Asrama dan Catur         penerapan yang tidak
  dan Catur Purusartha      Purusartha               konsisten dengan
                          • Mampu menjelaskan        konsep Catur Asrama
                            dampak yang timbul       dan Catur Purusartha



30
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR                  MATERI POKOK
                           dari ketidak-
                           konsistenan dengan
                           konsep Catur Asrama
                           dan Catur Purusartha

Aspek              : Yadnya
Sub Aspek          : Wiwaha
Standar Kompetensi : Mampu memahami konsep Wiwaha

 KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR                  MATERI POKOK
Mengenal konsep wiwaha • Dapat menguraikan           •   Pengertian wiwaha
• Mampu menjelaskan        pengertian wiwaha         •   Syarat-syarat wiwaha
  Pengertian, Sistim,    • Dapat menjelaskan         •   Sistem wiwaha
  Pelaksanan, tujuan dan   syarat-syarat wiwaha      •   Tujuan wiwaha
  sarana prasarana       • Dapat menjelaskan         •   Sarana dan prasarana
  wiwaha                   sistem wiwaha                 wiwaha
                         • Dapat menjelaskan
                           tujuan wiwaha
                         • Dapat menguraikan
                           sarana dan prasarana
                           wiwaha

Aspek              : Kitab Suci
Sub Aspek          : Weda
Standar Kompetensi : Mampu memahami konsep Hukum Hindu

 KOMPETENSI DASAR              INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memahami beberapa       • Dapat                 • Sumber hukum Hindu
konsep/ajaran penting     mendeskripsikan       • Kronologi hukum
yang terdapat dalam       sumber-sumber           Hindu
hukum Hindu               hukum Hindu           • Subtansi masing-
• Dapat mendeskripsikan • Dapat menjelaskan       masing hukum Hindu
  sumber dan kronologi    kronologi hukum
  hukum Hindu serta       Hindu
  menganalisa subtansi  • Mampu menganalisa
  masing-masing Hukum     konsep/ajaran-ajaran
  Hindu.                  penting dalam masing-
                          masing hukum Hindu




                                                                                   31
Kutipan Pasal 44
Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

1.   Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
     memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,
     dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
     dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
     rupiah).

2.   Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
     mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
     barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud
     dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
     (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
     puluh juta rupiah).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Feriey Hadie
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Desi Wijayanti
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1Heri Waluyo
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miLaila Nur Salim
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiJasmin Jasin
 
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Guss No
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Pajeg Lempung
 
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)Nikmatul Khoiriyah
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...Pajeg Lempung
 
Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia
Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium KimiaTeknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia
Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium KimialombkTBK
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen33335
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummahAqil Al Asy'ariyyah
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfdskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfNas Lin
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohlombkTBK
 
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Achmad Jainudin
 
Fy modul 1 print
Fy modul 1 printFy modul 1 print
Fy modul 1 printGuruh Sarip
 
kurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansikurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansiNorlaila66
 

Was ist angesagt? (20)

Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
 
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
 
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
 
Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia
Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium KimiaTeknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia
Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
 
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfdskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan Contoh
 
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
 
Fy modul 1 print
Fy modul 1 printFy modul 1 print
Fy modul 1 print
 
kurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansikurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansi
 

Andere mochten auch

RPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIIIDiva Pendidikan
 
Makalah kramaning sembah
Makalah kramaning sembahMakalah kramaning sembah
Makalah kramaning sembahmangtrie
 
Bhuana agung dan Bhuana Alit
Bhuana agung dan Bhuana AlitBhuana agung dan Bhuana Alit
Bhuana agung dan Bhuana AlitNyoman Ditya
 
Standar kompetensi dan kompetensi dasar agama
Standar kompetensi dan kompetensi dasar agamaStandar kompetensi dan kompetensi dasar agama
Standar kompetensi dan kompetensi dasar agamaadeguludug
 
PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8
PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8
PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8Black_Pit
 
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Andere mochten auch (9)

Presentasi agama
Presentasi agamaPresentasi agama
Presentasi agama
 
RPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
 
Makalah kramaning sembah
Makalah kramaning sembahMakalah kramaning sembah
Makalah kramaning sembah
 
Bhuana agung dan Bhuana Alit
Bhuana agung dan Bhuana AlitBhuana agung dan Bhuana Alit
Bhuana agung dan Bhuana Alit
 
Kelas x program tahunan
Kelas x program tahunanKelas x program tahunan
Kelas x program tahunan
 
Standar kompetensi dan kompetensi dasar agama
Standar kompetensi dan kompetensi dasar agamaStandar kompetensi dan kompetensi dasar agama
Standar kompetensi dan kompetensi dasar agama
 
PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8
PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8
PANCA MAHA BHUTA presentation kls 8
 
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Materi agama hindu
Materi agama hinduMateri agama hindu
Materi agama hindu
 

Ähnlich wie PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaJasmin Jasin
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaJasmin Jasin
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaJasmin Jasin
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiJasmin Jasin
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahJasmin Jasin
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013Octaviana Adn
 
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013Tjoetnyak Izzatie
 
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Ähnlich wie PENDIDIKAN AGAMA HINDU (20)

Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesia
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alam
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alam
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologi
 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimia
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarah
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
 
KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
 
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Mehr von Jasmin Jasin

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkJasmin Jasin
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiJasmin Jasin
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianJasmin Jasin
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaJasmin Jasin
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisJasmin Jasin
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaJasmin Jasin
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanJasmin Jasin
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanJasmin Jasin
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kJasmin Jasin
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianJasmin Jasin
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaJasmin Jasin
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisJasmin Jasin
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kJasmin Jasin
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanJasmin Jasin
 

Mehr von Jasmin Jasin (14)

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframework
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografi
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenian
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggris
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilan
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & k
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenian
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggris
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & k
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilan
 

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

  • 1. KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA HINDU SEKOLAH MENENGAH ATAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003
  • 2. Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu SMA, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003 iv, 32 hal. ISBN 979-725-158-6 2
  • 3. KATA PENGANTAR Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah. Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah. Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk satuan pendidikan SMA. Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan pembelajaran di sekolah masing-masing. Jakarta, .... Oktober 2003 Direktur Jendral Kepala Badan Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pengembangan Dr. Ir. Indra Jati Sidi Dr, Boediono NIP. 130672115 NIP. 130344755 3
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... 3 DAFTAR ISI ................................................................................................. 4 I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5 A. Rasional ......................................................................................... 5 B. Pengertian ..................................................................................... 8 C. Fungsi dan Tujuan ........................................................................ 8 D. Ruang Lingkup ............................................................................. 9 E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ...................................... 10 F Standar Kompetensi Bahan Kajian ............................................. . 10 G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran ............................................ 11 H. Rambu-rambu ............................................................................... 12 II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ...... 16 Kelas X ...................................................................................................... 16 Kelas XI .................................................................................................... 21 Kelas XII ................................................................................................... 27 4
  • 5. 1 PENDAHULUAN Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampir semua aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di awal melinium ketiga ini telah dikembangkan kurikulum pendidikan agama Hindu SMU secara Nasional, yaitu kurikulum yang ditandai dengan cici-ciri antara lain: 1. Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi (attaiment targets) dari pada penguasaan materi; 2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; 3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan dilapangan yang mengembangkan dan yang melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Walaupun Kurikulum Nasional ini lebih global dibandingkan Kurikulum 1994, model ini diharapkan lebih membantu Guru karena dilengkapi dengan pencapaian target yang jelas, materi standar, indikator, dan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Meskipun demikian, keadaan sumber daya pendidikan di Indonesia sangat memungkinkan munculnya keragaman pemahaman terhadap standar Nasional, yang dampaknya akan mempengaruhi pencapaian standar Nasional, Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan , untuk itu perlu adanya penjabaran tentang Kurikulum yang berbasis Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat lebih menjamin tercapainya Kompetensi Dasar Nasional mata pelajaran pendidikan agama Hindu. A. Rasional Dalam perjalanan sejarah kehidupan dan peradaban manusia di awal melinium ketiga ini telah terjadi perubahan-perubahan dipelbagai bidang dan dimensi. Merespon penomena itu, manusia terpacu untuk mengembangkan pendidikan dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu pasti, maupun ilmu-ilmu terapan Masyarakat telah sampai pada era 5
  • 6. Pendidikan Agama Hindu modern tertinggi, sangat maju dalam atribut kehidupan duniawi. Dengan munculnya sejumlah krisis kehidupan berbangsa dan bernegara yang meliputi politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan ras, perilaku menyimpang, belakangan ini dipertanyakan peranan dan epektifitas pendidikan agama disekolah sebagai pemberi nilai acuan tertinggi secara spiritual terhadap kesejahteraan nasional. Dengan asumsi ini jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kerjasama dan toleransi dalam masyarakatpun akan lebih baik. Namun kenyataannya seolah-olah pendidikan agama tidak banyak memberikan kontribusi terhadap pembekalan peserta didik hingga periode reformasi ini. Ternyata setelah ditelusuri pendidikan agama menghadapai persoalan dari berbagai sisi, antara lain: waktu yang disediakan hanya dua jam pelajaran dengan muatan materi yang begitu padat dan memang penting yakni menuntut pemantapan pengetahuan hingga terbentuk watak dan kepribadian agama yang berbeda jauh dengan tuntutan mata pelajaran lainnya. Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah-sekolah sebab pendidikan agama disekolah bukanlah satu- satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Banyak faktor-faktor instrumental yang ikut menentukan tetapi perlu diakui bahwa selain keberhasilan dalam memberikan kontribusinya dalam meningkatkan ketaatan menjalankan agamanya, pada aspek hubungan vertikal dengan Tuhan, dalam pelaksanaan pendidikan agama masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus. Kelemahan lain, materi pendidikan agama Hindu, termasuk bahan ajar susila lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (efektif) serta pembiasaan (psikomotorik), sehingga peranan humanistis dari susila tidak banyak terealisasi. Pelaksanaan pendidikan agama disekolah juga menghadapi kendala kurangnya keikut sertaan Guru mata pelajaran lain dalam memberi motivasi peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu persoalan lain yang dihadapai adalah lemahnya sumber daya pendidikan seperti kurangnya 6
  • 7. Pendahuluan kemampuan guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, rendahnya sambutan orang tua siswa yang kurang mendukung pendidikan agama peserta didik. Dari kronologi Kurikulum 1975 , 1984, 1994, target yang harus dicapai’ attaiment targets’ dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Hal ini kurang memberi acuan standar yang jelas tentang kemampuan yang harus dikembangkan pada peserta didik dan hasil belajar yang diinginkan atas dasar teori dan prinsif-prinsif pengembangan Kurikulum yang telah lama dipraktekkan diberbagai mancanegara seperti Singapura, Australia, Inggris dan Amerika; juga didorong oleh harus reformasi, visi, misi, dan paradigma baru pendidikan agama Hindu maka penyusunan Kurikulum agama Hindupun dilakukan dengan berbasis kemampuan dasar (basic competencies). Sejalan dengan itu terlihat pula realisasi bahwa Kurikulum pendidikan agama tahun 1994 lebih menekankan materi standar, lebih bersifat memaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan peserta didik terabaikan. Hal ini kurang sesuai dengan prinsif pendidikan yang menekankan pengembangan peserta didik lewat penomena bakat, minat, serta dukungan sumber daya lingkungan dan lain-lain. Kurikulum pendidikan agama Hindu tahun 1994, walaupun telah mempertimbangkan kemampuan efektif dan psikomotorik dalam rumusan tujuan pembelajaran, dalam implementasinya dirasakan masih terasa lebih didominasi pencapaian kognitif. Selain itu Kurikulum 1994 juga dirasakan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah. Walaupun secara nasional kebutuhan keragaman siswa pada dasarnya tidak berbeda. Dengan mempertimbangkan ini maka disusun Kurikulum nasional pendidikan agama Hindu yang berbasis pada kompetensi dasar (basic competencies) yang mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi siswa secara nasional. standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kurikulum pendidikan agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah. 7
  • 8. Pendidikan Agama Hindu B. Pengertian Pendidikan agama Hindu adalah upaya sadar dan terencana, menyiapkan peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Hindu dari sumber utamanya kitab suci: Sruti, Smerti, Sila, Acara dan Atmanastusti. Mata pelajaran pendidikan agama Hindu itu keseluruhannya terliput dalam lingkup: Kitab Suci, Orang suci, Tempat suci, Susila, Yajna, Hari Suci, Budaya, Kepemimpinan (Niti Sastra) , Sejarah agama Hindu, Alam Semesta, dan Sradha. Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Hindu perwujudan keserasian, keselarasan, dan kesinambungan hubungan dengan Brahman, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lain, maupun lingkungannya (Tri Hita Karana) C. Fungsi dan Tujuan 1. Fungsi Pendidikan Agama Hindu berfungsi untuk: a. Penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup (Moksartham Jagadhita); b. Pengembangan Sraddha dan Bhakti kehadapan Hyang Widhi (Brahman); c. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem, dan fungsinya; d. Penyiapan kemampuan sikap mental siswa yang ingin melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi; e. Mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siwa dalam mengadaptasi diri terhadap lingkungan fisik dan sosial; f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari; g. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif yang diakibatkan oleh pergaulan dunia luar. 8
  • 9. Pendahuluan 2. Tujuan Pendidikan Agama Hindu bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan Sraddha (iman) dan Bhakti (ketaquaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama, sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampu mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jagadhita. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu difokuskan pada segi-segi kehidupan praktis yang sedang dialami siswa meliputi Kitab suci, Orang suci, tempat suci, Sila (Etika) ,Yadnya, Budaya, Sradha, Kepemimpina, Sejarah Perkembangan Agama Hindu , Alam Semesta, Hari Suci dan hal-hal yang bersifat umum yang perlu diketahui. Pada umumnya pelajaran Agama Hindu sulit untuk diserap dan dimengerti oleh siswa, karena penjabarannya banyak dogma-dogma dan diluar jangkauan manusia, oleh karena itu diharapkan bagi para guru untuk dapat mengaplikasikan ajaran agama Hindu secara ilmiah dengan melihat kemampuan siswa. Ajaklah siswa untuk lebih memahami ajaran agama Hindu dengan pendekatan-pendekatan yang mudah diikuti seperti diskusi, berdarmayatra ketempat-tempat suci dan dapat menunjukan contoh-contoh prilaku yang baik. Usaha ini sebagai sarana pengajaran yang efektif sesuai penerapan cara belajar siswa aktif (CBSA) Sebagai sumber pelajaran dapat dipakai buku-buku paket pelajaran agama Hindu yang telah ada dan kebiasaan-kebiasaan keagamaan setempat. Berdasarkan tujuan, fungsi, ruang lingkup, metode, sarana dan sumber pelajaran tersebut di atas maka sitem penilaian hendaknya selalu memperhatikan situasi dan kondisi setempat dalam arti penilaian akhir terhadap hasil pelajaran pendidikan agama Hindu hendaklah mencerminkan keseimbangan antara penguasaan pengetahuan agama dengan sikap mental serta tingkah laku siswa dalam kehidupan sehari- hari dengan menjaga hubungan yang harmonis dengan Hyang Widhi, sesama dan alam sekitarnya . 9
  • 10. Pendidikan Agama Hindu E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi: 1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya. 2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain. 3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik- teknik, pola, struktur, dan hubungan. 4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber. 5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai untuk mengambil keputusan yang tepat. 6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis, dan historis. 7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab. 8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan. 9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri, dan bekerja sama dengan orang lain. F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Siswa beriman dan bertaqua kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak mulia/berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati ajaran 10
  • 11. Pendahuluan agamanya serta mampu menghormati agama lain dalam kerangka kerukunan antar umat beragama. Dalam landasan hukum Hindu seperti Sruti, Smerti, Sila, Acara dan Atmanastusti; siswa memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam perilaku sehari-hari dalam hubungannya dengan Tuhan, Sesama manusia dan Alam sekitar; mampu membaca dan memahami Weda mampu beryadnya dan berkarma dengan baik dan benar; serta mampu menjaga kerukunan intern dan antar umat bergama. G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran 1. Memahami, menghayati dan mengamalkan kitab suci Weda; 2. Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran orang suci 3. mengenal esensi dan fungsi tempat suci; 4. Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila Agama dalam kehidupan nyata; 5. Memahami/menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep yadnya dalam kehidupan sehari-hari; 6. Mengenal hari-hari suci keagamaan serta memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti; 7. Memahami dan memanfaatkan budaya untuk menyuburkan perkembangan semangat relegisitas; 8. Memahami dan menghayati serta membudayakan konsep kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan swadarma masing-masing; 9. Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu sebagai refleksi untuk kehidupan mendatang; 10. Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai basis dari kesadaran hidup didalam menunaikan swadarama; 11. Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya. 11
  • 12. Pendidikan Agama Hindu H. Rambu-rambu 1. Pendekatan pembelajaran Pembelajaran Pendidikan agama Hindu menggunakan pola pendekatan terpadu, demokratis, humanitis, fungsional dan kontekstual sesuai dengan dinamika perkembangan berbangsa dan bernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluralistik dan turbelent. Pendidikan agama Hindu agar lebih fungsional dan bermakna bagi siswa maka strategi pembelajaran yang digunakan meliputi lima demensi pendekatan yaitu: • Pendekatan dengan dimensi konsekuensial yaitu pola pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peranan dan fungi agama Hindu sebagai sumber motivator dan sumber inspirasi dalam berperilaku keseharian sesuai dengan swadarma siswa sebagai anak bangsa. Siswa dilatih dan dibiasakan mempraktekkan dan merasakan manfaat pengamalan ajaran agama Hindu dalam kehidupan nyata seperti berperilaku jujur, sopan dan santun, tertib, taat waktu, bersih, tekun, sabar, bersemangat, tolong-menolong berdana punia, kebajikan, kedamaian, tanpa kekerasan, kemurahan hati, kemandirian, rasa percaya diri, tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif, bugar dan energik, berinisiatif tinggi, berlandaskan pada Dharma. • Pendekatan dengan dimensi Imperensial yaitu pola pendekatan pembelajaran menyangkut penumbuhan dan pengembangan intensitas perasaan-perasaan dan pengalaman religius siswa dalam bentuk upaya-upaya menghadirkan Tuhan dalam kesadaran siswa disetiap saat dan disetiap tempat. Siswa dilatih untuk merasakan Tuhan Maha Ada, Maha Mengetahui, Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Dengan demikian siswa terlatih berbuat jujur, tidak sombong, tidak rendah diri, tidak cemas, dan berkeyakinan Tuhan memberi perlindungan pada dirinya. Di mata siswa Tuhan tidak dihadirkan hanya dalam momen- momen eksklusif saja seperti pada saat upacara-upacara keagamaan di pura, melainkan terus menerus dalam setiap langkah kehidupan. • Pendekatan dengan dimensi Ideologis yaitu pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat keyakinan siswa 12
  • 13. Pendahuluan pada kebenaran ajaran agama Hindu siswa dibangun kesadarannya agar menghayati Panca Sradha yaitu keyakianan terhadap adanya Brahman, Atman, Karma Phala, Phunarbawa dan Moksa. • Pendekatan dengan dimensi Ritualistik yaitu pola pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan siswa dalam menjalankan ritual-ritual agama Hindu. Siswa dilatih untuk menjalankan ritual Puja Tri Sandya setiap hari dan aktif kegiatan upacara keagamaan pada setiap Purnama Tilem, hari raya Galungan Kuningan, Nyepi, Pagerwesi, Siwaratri, Saraswati dan hari piodalan lainnya. • Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran Agama Hindu berkaitan dengan Sradha, Susila, Yadnya, Kitab Suci, Orang Suci, Tempat suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alama semesta, Budaya dan sejaraah Perkembangan Agama Hindu 2. Penilaiaan Penilaiaan adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pengembangan kompetensi dasar, sikap atau prilaku serta pengetahuan yang telah dicapai oleh siswa dalam pendidikan agama Hindu Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistimatik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai, sehingga pada akhirnya muncul informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Tujuan dari penilaian proses dan hasil belajar siswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kompetensi dasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan acuan bagi perbaikan dan penyempurnaan PBM dan aot put pembelajaran pendidikan agama Hindu. Penilaian hasil belajar siswa untuk pendidikan agama Hindu mencakup ketiga tujuan pembelajaran yakni kognetif, afektif dan psikomotorik. Dengan pendekatan dialogis partisivatif maka hasil 13
  • 14. Pendidikan Agama Hindu belajar lebih berorientasi pada perubahan sikap, pertumbuhan perilaku siswa ke arah yang baik dan benar menurut ajaran agama Hindu dengan memperhitungkan kemampuan siswa memahami pengetahuan agama Hindu dengan benar. Penilaian hasil belajar pendidikan agama Hindu adalah pencapaian pembiasaan hidup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan untuk peningkatan Sradha (iman) dan bhakti (ketaqwaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melalui pemberian, pemumukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampu mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jhagadhita. 3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Pendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitas guru dalam memahami substansi agama yang permanen dan sub informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara terpadu. Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakan misalnya komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping- kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang topik-topiknya berkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemoderenan. Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi, radio, vidio, OHP, slaid dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing sekolah. 4. Kompetensi Persatuan Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Atas Kelas X: Menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di India dari jaman Weda, Brahmana dan Upanisad, memahami kewajiban 14
  • 15. Pendahuluan dan tanggung jawab pemimpin, mengenal konsep Wiwaha, memahami proses dan prinsip-prinsip pokok hari suci keagamaan, memahami prinsip-prinsip dalam melaksanakan Yadnya, memahami konsep Tri Guna dan keberadaannya pada diri manusia, memahami Dasa Mala dan keberadaannya pada diri manusia, memahami struktur, fungsi dan hakekat tempat suci, mengetahui penghimpun dan kodifikasi Weda. Kelas XI: Menghayati konsep aksara suci Om (aksara suci Brahman), memahami konsep panca Maya Kosa dan kaitannya dengan sarira yang lain, menyadari sorga dan neraka sebagai akibat hukum karma, menyadari keutamaan menjelma sebagai manusia, mengatahui upaya mencapai Moksa, memahami klasifikasi bhuana agung dan Bhuana Alit, mengetahui tipe-tipe kepemimpinan, memehami tujuan dan hakekat Yadnya, menghayati konsep Tattwamasi sebagai landasan etika moral, menghayati makna konsep Catur Paramita, mendalami konsep ajaran Tri Parartha, memahami peranan orang suci, memahami bagian-bagian Weda beserta pokok-pokok ajarannya; Kelas XII: Memahami konsep Awatara, Dewa, Saguna Brahman dan Nirguna Brahman, memahami bahwa pada hakekatnya Atman adalah Brahman, mendalami cara-cara untuk membebaskan diri dari hukum karma, memahami hakekat hukum karma, memahami hakekat punarbhawa, memahami hakekat Moksa, memahami beberapa konsep kepemimpinan, mengahayati hakekat dan tujuan Dharma Gita, menghayati hakekat tarian keagamaan, memahami konsep Catur Asrama dan Catur Purusartha, memahami beberapa konsep/ajaran penting dalam masing-masing hukum Hindu, memahami konsep Itihasa. 15
  • 16. 2 KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK Kelas : X Aspek : Sejarah Agama Hindu Sub Aspek : Sejarah Agama Hindu Standar Kompetensi : Mampu memaparkan sejarah agama Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menjelaskan sejarah • Dapat menjelaskan • Perkembangan agama perkembangan agama sejarah perkembangan Hindu jaman Weda Hindu di India dari jaman agama Hindu di India • Perkembangan agama Weda, Brahmana dan pada jaman Weda Hindu jaman Upanisad • Dapat menjelaskan Brahmana • Mampu menjelaskan sejarah perkembangan • Perkembangan agama sejarah agama Hindu di agama Hindu di India Hindu jaman India pada jaman Weda, pada jaman Brahmana Upanisad Brahmana dan • Dapat menjelaskan Upanisad. sejarah perkembangan agama Hindu di India pada jaman Upanisad • Dapat membedakan perkembangan agama Hindu di jaman Weda, Brahmana, dan Upanisad • Mensaripatikan nilai- nilai perkembangan Hindu pada jaman Weda, Brahmana, dan Upanisad 16
  • 17. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Aspek : Kepemimpinan Sub Aspek : Kewajiban dan Tanggung jawab Pemimpin Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab pemimpin KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mendeskripsikan • Dapat menjelaskan • Kewajiban seorang kewajiban dan tanggung kewajiban seorang pemimpin jawab seorang pemimpin pemimpin • Tanggung jawab • Mampu • Dapat menjelaskan pemimpin mengidentifikasikan tanggung jawab • Konsekuensi Kewajiban, pemimpin pengabaian kewajiban tanggungjawab dan • Dapat menjelaskan dan tanggung jawab konsekuensi konsekuensi dari pemimpin pengabaian tugas pengabaian dan seorang pemimpin tanggung jawab pemimpin • Dapat menunjukkan sifat-sifat pemimpin yang baik Aspek : Yadnya Sub Aspek : Kramaning Sembah Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan Kramaning Sembah KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mengenal konsep • Dapat menguraikan • Pengertian kramaning sembah pengertian sembahyang sembahyang • Mampu menjelaskan • Dapat menyebutkan • Manfaat sembahyang pengertian, sarana dan sarana sembahyang. • Sarana sembahyang tujuan sembahyang • Dapat mendeskripsikan • Mantra sembahyang • Mampu melafalkan manfaat sembahyang. mantra sembahyang • Dapat menunjukkan sarana sembahyang • Dapat menjelaskan makna sarana sembahyang • Dapat melafalkan mantra sembahyang • Dapat mendemontrasikan pelaksanaan sembahyang 17
  • 18. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Hari Suci Sub Aspek : Hari-Hari Suci Keagamaan Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan proses dan prinsip-prinsip hari suci keagamaan KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami proses dan • Dapat menjabarkan • Proses pelaksanaan prinsip-prinsip pokok hari proses perayaan hari hari suci keagamaan suci keagamaan suci keagamaan • Prinsip-prinsip pokok • Mampu menjelaskan • Dapat menjelaskan hari suci keagamaan Proses dan prinsip- Prinsip-prinsip pokok prinsip pokok pada hari suci keagamaan pelaksanaan setiap hari • Dapat berperan aktif suci keagamaan dalam pelaksanaan hari suci Aspek : Susila Sub Aspek : Tri Guna dan Dasa Mala Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan Tri Guna dan Dasa Mala KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami konsep Tri • Dapat menjelaskan • Pengertian, bagian- Guna dan keberadaannya konsep Tri Guna bagian dan pengaruh pada diri manusia, sebagai tiga sifat dasar Tri Guna dalam diri mendalami konsep Dasa manusia (sattwam, manusia Mala dan keberadaannya rajas, tamas) • Pengertian dan pada diri manusia dan • Dapat memaparkan bagian-bagian Dasa mendeskripsikan fungsi konsep Tri Guna Mala agama dalam kehidupan sebagai tiga komponen • Cara menghindarkan • Mampu menjelaskan sifat dasar manusia diri dari penguasaan pengertian, yang tidak dapat Dasa Mala memaparkan masing- dipisahkan • Fungsi agama hindu masing bagian Tri • Menunjukkan berbagai Guna dan Dasa Mala tipe tempramen • Mampu seseorang berdasarkan mengidentifikasi dominasi salah satu pengaruh buruk dan guna menghindarkan diri • Dapat menjelaskan konsep Dasa Mala • Dapat menjelaskan bagian dan makna 18
  • 19. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK dari Dasa Mala masing-masing konsep terhadap konsep Dasa Dasa Mala Mala • Dapat mengidentifikasi • Mampu menjelaskan pengaruh buruk agama sebagai terhadap konsep Dasa motivator dan Mala dinamisator hidup. • Dapat menyebutkan cara-cara untuk menghindarkan diri dari pengaruh Dasa Mala • Dapat mengaktualisasikan fungsi agama dalam kehidupan • Dapat menjelaskan Agama sebagai motivator • Dapat mendeskripsikan agama sebagai dinamisator Aspek : Tempat Suci Sub Aspek : Struktur dan fungsi tempat suci Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan struktur, fungsi dan upaya pelestarian tempat suci KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami struktur, • Dapat menjelaskan • Struktur tempat suci fungsi dan pelestarian dan menggambarkan • Fungsi tempat suci tempat suci struktur tempat suci • Pelestarian tempat • Mampu menjelaskan • Dapat menyebutkan suci dan menggambarkan fungsi tempat suci struktur, fungsi dan • Dapat melakukan upaya pelestarian upaya pelestarian tempat suci tempat suci. 19
  • 20. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Kitab Suci Sub Aspek : Weda Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan penghimpun dan struktur weda KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menjelaskan penghimpun, • Dapat menyebutkan • Penghimpun kitab waktu dan struktur penghimpun kitab suci suci Weda kodifikasi Weda, Weda • Waktu menghimpun menjelaskan Itihasa • Dapat menjelaskan Weda sebagai ceritera yang kapan Weda dihimpun/ • Struktur Kodifikasi penuh nilai-nilai spiritual ditulis Weda dan melafalkan mantra • Dapat menjelaskan • Pengertian Itihasa dan sloka dalam weda struktur kodifikasi • Esensi masing-masing • Mampu menyebutkan Weda kanda Ramayana penghimpun dan • Dapat menguraikan • Esensi pada masing- struktur kodifikasi pengertian Itihasa masing parwa Maha- kitab suci Weda • Dapat merumuskan Bharata • Mampu menguraikan esensi masing-masing • Mantra dan sloka pengertian dan kanda pada Ramayana dalam Weda merumuskan esensi • Dapat merumuskan masing-masing kanda esensi masing-masing dan parwa dalam parwa pada Ramayana dan Mahabharata Mahabarata. • Dapat merumuskan • Mampu melafalkan esensi Mahabharata mantra dan sloka dalam dan Ramayana Weda. • Dapat mengambil hikmah kedua Itihasa dimaksud • Dapat mendemonstrasikan pembacaan mantra • Dapat mendemonstrasikan pembacaan sloka 20
  • 21. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kelas : XI Aspek : Sradha Sub Aspek : Brahman Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan hubungan Panca Maya kosa dan Tri Sarira KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menjelaskan makna • Dapat menjelaskan • Aksara suci “OM” aksara suci “OM” (aksara aksara “OM” sebagai (aksara suci Brahman) Brahman), menjelaskan aksara suci Brahman • Meditasi dengan hubungan Panca Maya • Dapat melakukan aksara suci “OM” Kosa dan kaitannya konsentrasi atau • Pengertian dan bagian- dengan sarira yang lain, meditasi dengan bagian Panca Maya menjelaskan sorga dan sadana OM kara Kosa neraka sebagai akibat • Dapat • Kaitan Panca Maya hukum karma, mengidentifikasi Kosa dengan stula dan menjelaskan keutamaan manfaat konsentrasi antah karana sarira menjelma sebagai manusia dengan sadana OM • Pengaruh Panca Maya dan menjelaskan upaya kara. Kosa terhadap atman mencapai Moksa • Dapat menjelaskan • Sorga dan neraka • Mampu menjelaskan makna Panca Maya sebagai akibat karma aksara “OM” sebagai Kosa sebagai pembentuk • Keutamaan menjelma aksara suci Brahma badan manusia sebagai manusia • Mampu menjelaskan • Dapat menunjukkan • Cara mencapai Moksa korelasi Panca Maya kaitan antara Panca Kosa dan Tri Sarira Maya Kosa dengan serta pengaruhnya stula sarira dan anta terhadap Atman. karana sarira • Mampu menjelaskan • Dapat menjelaskan sorga dan neraka pengaruh Panca Maya sebagai akibat hukum Kosa terhadap atman karma serta • Dapat menjelaskan menunjukkan contoh sorga dan neraka dalam Mahabarata sebagai akibat hukum • Mampu menjelaskan karma melalui ilustrasi keutamaan menjelma kisah Mahabharata sebagai manusia • Dapat menunjukkan • Mampu menjelaskan contoh dalam upaya mencapai moksa Mahabharata bahwa yang berbuat baik akan mengenyam sorga 21
  • 22. Pendidikan Agama Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Dapat menunjukkan ilustrasi contoh bahwa yang berbuat tidak baik akan jatuh ke neraka • Dapat menjelaskan keutamaan menjelma sebagai manusia • Dapat menyebutkan upaya untuk menjaga harkat manusia. • Dapat menjabarkan beberapa upaya untuk mencapai Moksa • Dapat menyebutkan hal-hal yang dapat menghambat upaya mencapai Moksa Aspek : Alam Semesta Sub Aspek : Bhuana Agung dan Bhuana Alit Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan Bhuana Agung dan Bhuana Alit KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menjelaskan klasi-fikasi • Dapat • Unsur-unsur Bhuana Bhuana Agung dan mengidentifikasikan Agung Bhuana Alit unsur-unsur Bhuana • Unsur-unsur Bhuana • Mampu Agung Alit mengidentifikasikan • Dapat menguraikan • Hubungan Bhuana unsur-unsur Bhuana unsur-unsur Bhuana Agung dan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Alit Alit dan Bhuana Alit • Mampu menjelaskan • Dapat menjelaskan • Persamaan dan persamaan, perbedaan persamaan dan perbedaan Bhuana dan hubungan Bhuana perbedaan antara Agung dan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Bhuana Agung dan Alit Bhuana Alit • Dapat menjelaskan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit 22
  • 23. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Aspek : Kepemimpinan Sub Aspek : Kepemimpinan Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menjelaskan tipe-tipe • Dapat menjelaskan • Tipe-tipe kepemimpinan tipe-tipe kepemimpinan • Mampu menjelaskan kepemimpinan • Tipe kepemimpinan tipe-tipe • Dapat yang ideal kepemimpinan, mengidentifikasi • Kelebihan dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing- kelebihan dan kekurangan dari masing tipe kekurangan masing- masing-masing tipe kepemimpinan masing tipe serta kepemimpinan mampu merumuskan • Dapat merumuskan kepemimpin yang ideal. kepemimpinan yang ideal Aspek : Hari Suci Sub Aspek : Hari Suci Agama Hindu Standar Kompetensi : Mampu mengidentifikasi hakekat dan tujuan hari suci agama Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mengidentifikasi hakekat • Dapat menguraikan • Hakekat hari-hari suci dan tujuan perayaan hari- hakekat hari-hari suci keagamaan hari suci keagamaan keagamaan Hindu • Tujuan hari suci • Mampu mendeskrip • Dapat menjabarkan keagamaan sikan hakekat dan tujuan pelaksanaan • Pengaruh perayaan tujuan serta mampu hari-hari suci hari suci terhadap mengambil hikmah dari keagamaan Hindu pembentukan sradha hari-hari suci • Dapat menjelaskan dan Bhakti kepada keagamaan pengaruh perayaan Tuhan hari-hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada Tuhan 23
  • 24. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Yadnya Sub Aspek : Panca Yadnya Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan tujuan, hakekat dan prinsip panca yadnya KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami hakekat • Dapat menjelaskan • Hakekat yadnya tujuan yadnya dan hakekat yadnya • Tujuan yadnya memahami prinsip-prinsip sebagai kewajiban bagi • Bentuk-bentuk yang harus diperhatikan umat Hindu kegiatan se-bagai dalam pelaksanaan yadnya • Dapat menyebutkan realisasi yadnya serta makna masing- tujuan yadnya • Prinsip-prinsip yadnya masing yadnya • Dapat menyebutkan • Pokok-pokok ajaran • Dapat menjelaskan bentuk-bentuk Panca Yadnya hakekat, tujuan, kegiatan keseharian bentuk, prinsip-prinsip sebagai realisasi dari keiklasan, kesucian dan konsep yadnya penerapan yadnya. • Dapat menguraikan prinsip-prinsip (keiklasan, kesucian, tepat sasaran) yang mesti diperhatikan dalam pelaksanaan yadnya • Dapat menjelaskan makna pokok dari masing-masing yadnya serta mampu mengamalkannya 24
  • 25. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Aspek : Susila Sub Aspek : Tattwamasi, Catur Paramita dan Tri Parartha. Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan konsep tattwamasi, Catur Paramita dan Tri Parartha KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menghayati ajaran Tat • Dapat menjelaskan • Pengertian Tat Twam Asi sebagai pengertian konsep Tat twamasi landasan etika dan moral, Twam Asi • Bentuk-bentuk Tat menjelaskan Catur • Dapat menyebutkan Twamasi Paramita dan menjelaskan bentuk-bentuk • Pengertian Catur Tri Parartha perilaku sebagai Paramita • Mampu menjelaskan implementasi konsep • Bagian-bagian Catur pengertian Tattwamasi, Tat Twam Asi Paramita Catur Paramita dan Tri • Dapat menjelaskan • Pengertian Tri Parartha. peranan Tattwamasi Parartha • Mampu menjelaskan dalam pembentukan • Bagian-bagian Tri masing-masing bagian sikap dan perilaku Parartha Catur Paramita dan Tri • Dapat menjelaskan Parartha serta mampu konsep Catur Paramita menerapkan nilai-nilai • Dapat menjelaskan tattwamasi dan Catur masing-masing bagian Paramita dan Tri Catur Paramita Parartha dalam • Dapat menjelaskan kehidupannya. ajaran Catur Paramita sebagai landasan pergaulan hidup sehari-hari • Dapat menjelaskan pengertian konsep Tri Parartha • Dapat memaparkan masing-masing bagian Tri Parartha • Dapat menjelaskan nilai-nilai aja-ran Tri Parartha dalam kehidupan sehari-hari 25
  • 26. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Orang Suci Sub Aspek : Orang Suci Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan peranan, kedudukan dan fungsi orang suci KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami sebutan , • Dapat mengidentifikai • Sebutan orang suci peranan, kedudukan dan sebutan orang suci • Peranan, kedudukan fungsi orang suci • Dapat memaparkan dan Fungsi orang suci • Mampu peran masing-masing dalam kehidupan mengidentifikasi orang suci keagamaan sebutan, peranan, • Dapat menjelaskan kedudukan, fungsi fungsi masing-masing orang suci. orang suci melayani kebutuhan hidup umat • Dapat menjelaskan kedudukan orang suci • Dapat menunjukkan sikap seperti prilaku hidup orang suci. Aspek : Kitab Suci Sub Aspek : Weda Standar Kompetensi : Mampu mengklasifikasikan dan mendikripsikan weda KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menjelaskan pokok-pokok • Dapat merumuskan • Weda Sruthi dan ajaran Weda garis-garis besar isi Smrthi • Mampu merumuskan Weda Sruti dan Smerti kodifikasi dan isi pokok • Dapat memahami dan Weda: Sruti, dan Smerti menghayati nilai-nilai budi pekerti dari masing-masing weda. 26
  • 27. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kelas : XII Aspek : Sradha Sub Aspek : Panca Sradha Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan dan memahami substansi sradha. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami konsep A • Dapat menjelaskan • Pengertian Awatara watara, Dewa, Siwa, pengertian Awatara • Bagian dan penjelasan Sadasiwa, dan Paramasiwa • Dapat menjelaskan masing -masing • Mampu menjelaskan bagian-bagian Awatara pengertian Awatara, awatara • Aspek-aspek Dewa Dewa, Siwa, Sadasiwa • Dapat menguraikan dan Fungsinya dan Paramasiwa. konsep Dewa-Dewa • Siwa, Sadasiwa, • Mampu menguraikan dalam ajaran Hindu Paramasiwa konsep Awatara dan • Dapat menguraikan aspek-aspek Dewa konsep Saguna sesuai dengan Brahman fungsinya. • Dapat • Mampu menggambarkan menggambarkan konsep Nirguna contoh ilustrasi konsep Brahman Saguna dan Nirguna • Dapat memberikan Brahman contoh ilustrasi hubungan Saguna dan Nirguna Brahman Memahami bahwa Atman • Dapat menjelaskan • Hakekat Atman pada hakekatnya adalah bahwa Atman berada • Hubungan Atman dan Brahman pada setiap mahkluk Brahman • Mampu menjelaskan untuk memberi hakekat Atman serta kehidupan/ hubungannya dengan menggerakkan badan Brahman. wadag • Dapat menjelaskan bahwa atman berasal dari Brahman, atman sama dengan Brahman. • Mampu menunjukkan cara-cara untuk mewujudkan hakekat Brahman 27
  • 28. Pendidikan Agama Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mendalami cara-cara • Dapat menguraikan • Cara membebaskan untuk membebaskan diri cara-cara untuk diri dari hukum karma dari hukum karma dan membebaskan diri dari • Hakekat hukum karma memahami hakekat pengaruh hukum • Contoh ilustrasi yang hukum karma karma phala berkaitan dengan • Mampu menguraikan • Dapat mewujudkan hukum karma hakekat, upaya contoh perilaku yang membebaskan diri dari dapat menyebabkan hukum karma serta terbelenggu dari memberi contoh hukum karma illustrasi tentang • Dapat menguraikan hukum karma. hakekat hukum karma phala • Dapat menyebutkan contoh ilustrasi tentang hukum karma phala • Dapat menghayati dan mengamalkan nilai- nilai budi pekerti sebagai upaya meningkatkan karma yang baik Mendalami hakekat • Dapat memaparkan • Pengertian punarbhawa pengertian Punarbhawa • Mampu memaparkan Punarbhawa • Hakekat Punarbhawa pengertian, hakekat dan • Dapat mewujudkan • Cara-cara untuk upaya membebaskan contoh tentang cara membebaskan diri dari diri dari Punarbhawa untuk membebaskan Punarbhawa diri dari hukum Punarbhawa • Dapat menghayati bahwa dengan punarbhawa adalah kesempatan yang baik untuk memperbaiki karma Memahami hakekat • Dapat menjelaskan • Pengertian Moksa Moksa Pengertian Moksa • Hakekat Moksa • Mampu menjelaskan • Dapat menjelaskan • Contoh ilustrasi pengertian, hakekat dan hakekat moksa sebagai tentang kebebasan memberi contoh kebebasan jiwatma Moksa 28
  • 29. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK ilustrasi tentang moksa. dari segala keterikatan. • Dapat mewujudkan perbedaan antara jiwa mukti dengan umat kebanyakan • Dapat menjelaskan contoh ilustrasi tentang kebenaran Moksa Aspek : Kepemimpinan Sub Aspek : Kepemimpinan Hindu Standar Kompetensi : Mampu memaparkan konsep kepemimpinan Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami beberapa • Dapat merumuskan • Kepemimpinan Hindu konsep kepemimpinan konsep-konsep seperti Asta Bratha, Hindu kepemimpinan Hindu Pancadasa Paramiteng • Mampu menjelaskan diantaranya: konsep Prabhu, Sadwarnaning Kepemimpinan Asta Bratha, konsep Rajaniti, Panca Upaya menurut ajaran Hindu Pancadasa Pramiteng Sandhi dan Navanatya. seperti: Asta Bratha, Prabhu, konsep Pancadasa Paramiteng Sadwarnaning, konsep Prabhu, Sadwarnaning, Panca Uapaya Sandhi Panca Upaya Sandi, dan dan konsep Navanatya. Navanatya. • Mampu menghayati • Dapat menghayati dan kepemimpinan Hindu. mengamalkan nilai- nilai budi pekerti dari masing-masing ajaran kepemimpinan tersebut. 29
  • 30. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Budaya Sub Aspek : Dharmagita dan Tari Keagamaan Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan dan memahami hakekat Dharmagita dan tari keagamaan KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menghayati hakekat dan • Dapat memaparkan • Hakekat Dharmagita tujuan Dharmagita hakekat Dharmagita • Tujuan Dharmagita • Dapat memaparkan • Dapat menguraikan • Dampak Dharmagita hakekat, tujuan dan tujuan Dharmagita pada pembentukan pengaruh Dharmagita • Dapat menjelaskan kepribadian pada pembentukan pengaruh Dharmagita kepribadian. pada pembentukan kepribadian Menghayati hakekat dan • Dapat menjelaskan • Hakekat tari tujuan tarian keagamaan hakekat tari keagamaan • Dapat menjelaskan keagamaan • Tujuan tari keagamaan hakekat, tujuan dan • Dapat menjelaskan • Dampak tari pengaruh tari tujuan tari keagamaan keagamaan pada keagamaan pada • Dapat menguraikan pembentukan pembentukan pengaruh tari kepribadian keperibadian. keagamaan terhadap pembentukan kepribadian Aspek : Susila Sub Aspek : Catur Asrama dan Catur Purusartha Standar Kompetensi : Mampu memahami konsep Catur Asrama dan catur Purusartha KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami konsep Catur • Mampu memaparkan • Konsep Catur Asrama Asrama dan catur konsep Catur Asrama dan Catur Purusartha Purusartha dan Catur Purusartha • Hubungan Catur • Mampu memaparkan • Mampu Asrama dan Catur pengertian, bagian- menggambarkan Purusartha bagian dan korelasi hubungan Catur • Dampak dari antara Catur Asrama Asrama dan Catur penerapan yang tidak dan Catur Purusartha Purusartha konsisten dengan • Mampu menjelaskan konsep Catur Asrama dampak yang timbul dan Catur Purusartha 30
  • 31. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK dari ketidak- konsistenan dengan konsep Catur Asrama dan Catur Purusartha Aspek : Yadnya Sub Aspek : Wiwaha Standar Kompetensi : Mampu memahami konsep Wiwaha KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mengenal konsep wiwaha • Dapat menguraikan • Pengertian wiwaha • Mampu menjelaskan pengertian wiwaha • Syarat-syarat wiwaha Pengertian, Sistim, • Dapat menjelaskan • Sistem wiwaha Pelaksanan, tujuan dan syarat-syarat wiwaha • Tujuan wiwaha sarana prasarana • Dapat menjelaskan • Sarana dan prasarana wiwaha sistem wiwaha wiwaha • Dapat menjelaskan tujuan wiwaha • Dapat menguraikan sarana dan prasarana wiwaha Aspek : Kitab Suci Sub Aspek : Weda Standar Kompetensi : Mampu memahami konsep Hukum Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami beberapa • Dapat • Sumber hukum Hindu konsep/ajaran penting mendeskripsikan • Kronologi hukum yang terdapat dalam sumber-sumber Hindu hukum Hindu hukum Hindu • Subtansi masing- • Dapat mendeskripsikan • Dapat menjelaskan masing hukum Hindu sumber dan kronologi kronologi hukum hukum Hindu serta Hindu menganalisa subtansi • Mampu menganalisa masing-masing Hukum konsep/ajaran-ajaran Hindu. penting dalam masing- masing hukum Hindu 31
  • 32. Kutipan Pasal 44 Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).