SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG MASALAH
Sekolah Minggu Gereja Kristen

adalah kegiatan pembelajaran Agama

Kristen untuk anak-anak dari balita hingga kelas 6 tingkat sekolah dasar. Dalam
kegiatan sekolah minggu ini masih belum menggunakan media khusus sekolah
minggu yang beragam. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas kegiatan
sekolah minggu dan menarik minat anak-anak untuk lebih aktif dan rajin datang
ke sekolah minggu, dibuatlah media pembelajaran untuk kegiatan sekolah
minggu. Media ini berfungsi sebagai cerita, alat peraga, gambar dan buku
panduan dan semua media tersebut bertujuan untuk menyampaikan materi sekolah
minggu. Perancangan media pembelajaran disertai dengan media infomasi untuk
memberitahukan tentang keberadaan media pembelajaran baru ini. Karena
keterbatasan waktu maka perancangan media komunikasi visual ini belum pernah
dipraktekkan di kelas Sekolah Minggu Gereja Kristen , maka karya perancangan
ini belum dijamin keefektifannya dan belum tentu benar-benar sesuai dengan
kebutuhan anak-anak sekolah minggu. Meskipun demikian, karena perancangan
media komunikasi visual ini telah dirancang melalui metode dan prosedur yang
nalar dan ilmiah maka diduga secara teoritis media tersebut efektif. Media ini
sangat berguna bagi pendidikan Agama Kristen untuk anak-anak. Seperti yang
dikatakan bahwa perancangan ini masih mempunyai keterbatasan, sehingga
diharapkan perancangan media pembelajaran untuk kegiatan sekolah minggu
dapat disempurnakan dan lebih dikembangkan.

Penerapan Teori Belajar Skiner

1
Namun yang menjadi permasalahan yang ditemukan pada saat ini adalah
lokasi pelayanan anak sekolah minggu dari penulis terletak jauh dari pusat kota
atau boleh dikatankan terletak di daerah terpencil yaitu didesa Moutong tengah
kecamatan Moutong yang menurut letak geografisnya sangat jauh dari pusat kota
sehingga media pembelajaran yang akan digunakan sebagai alat peraga sukar
didapat. Yang menjadi permasalahan lain, di banyak gereja sekolah minggu anak
itu tidak mendapat perhatian. kalau guru sekolah minggu contohnya diangkat
boleh siapa saja. di antaranya adalah orang yang kurang tahu soal mendidik anak
atau belum pernah punya anak atau masa anak-anaknya sendiri tidak bahagia.
masa anak adalah ketika menyerap pikiran yang akan terus diingat sampai
dewasa. sekolah minggu seperti itu tidak mustahil akan membuat anak sekolah
minggunya

bodoh

saudara.kalau

acara

di

sekolah

minggu

hanya

menyanyi,mendengarkan cerita alkitab yang seperti dongeng ceritera khayalan,
kolekte dan juga mengejar hadiah untuk natal. utamanya anak jadi makin besar
percaya tidak bisa membedakan antara cerita alkitab dan cerita khayal.ada guruguru juga menakut-nakuti anak dengan neraka atau cerita yang ditambahi
misalnya ada anak nakal pada adiknya lalu diusir bapaknya. itulah cerita ismael
diusir nabi abraham menurut guru sekolah minggu. anak-anak itu butuh bermain
bukan Cuma duduk mendengarkan dan ditakuti. guru sekolah minggu sering
cerita tentang daud anak kecil membunuh goliat raksasa, nabi dimakan ikan, cerita
samson yang kuat dirayu delilah, nabi moses membelah laut atau yesus
memberkati anak-anak. cerita itu memakai gambar lucu padahal isinya kalau tidak
diberi dengan pas bisa membuat anak takut orang dewasa yang seperti kejam suka
mengusir, tuhan suka menghukum atau perempuan suka menipu.anak-anak bisa

Penerapan Teori Belajar Skiner

2
besar menjadi takut-takut karena sekolah minggu yang keliru saudara! anak-anak
zaman sekarang banyak stres karena sekolah yang suka menghukum. padahal juga
banyak tugas dan sekolah mengatur semua seperti seragam,mainan, pelajaran.
sekolah minggu maksudnya seperti gereja untuk anak-anak. tapi dalam gereja saja
ada banyak pertengkaran pengaruhnya lalu ke sekolah minggu. apa lalu yang
diajarkan guru sekolah minggu seperti seperti itu kalau demikian? tidak lain
seperti omongan buah jatuh tidak jauh dari pohon atau sama saja!!saudara sekolah
minggu sudah mestinya diasuh oleh mereka yang bukan cuma punya rindu
pelayanan tapi juga yang mau menjadi guru yang artinya mereka mestinya tahu
dulu apa itu dunia pendidikan terutama pendidikan di indnesia ini.kalau saudara
sekarang guru sekolah minggu atau mengurusi hal sekolah minggu kita mesti
lebih serius dalam hal ini karena bagaimana pendidikan yang diatur sudah emakai
program kurikulum dari resmi saja masih hasilnya amburadul apalagi yang hanya
modalnya rindu melayani atau malah cuma cari kesempatan. saudara kita memang
tahu banyak gereja juga tidak peduli dengan sekolah minggu. ini apalagi lebih
parah lagi karena mereka nanti kalau anak-anak itu sudah remaja muda dan
dewasa dan akhirnya keliru tahu soal ajaran gereja sendiri atau malah pindah jadi
agama islam atau budaha atau atheisme maka merka baru mengeluh. padahal itu
salah mereka sendiri bagaimana juga saudara. mengajari anak di sekolah minggu
sesuai usianya itu harus. banyak anak yang sekarang mereka malah diajari
menyanyi lagu-lagu orang dewasa yang artinua juga pastinya mereka tidak
mengerti. ini bukan hanya di lagu duniawi tapi juga di lagu gereja, itu contoh kecil
saja saudara. banyak penulis di sini juga sepertinya begitu, mereka lebih suka
debat-debat soal ajaran gereja atau sebagainya dan hanya sedikit sekali yang

Penerapan Teori Belajar Skiner

3
bicara soal anak-anak. coba dilihat siapa tahu orang-orang yang ngawur itu juga
akibat waktu sekolah minggu saja sudah salah diajarinya. lucu sekali kan saudara
kalau sampai sekarang sudah tua dan dewasa juga masih tidak sadar. apa mau
diteruskan sampai tuhan yesus datang??? seperti judul di atas sekolah minggu
bikin anak bodoh karena yang besarnya juga bodoh. jadi siapa mau tanggung
jawab.
Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas maka penulis ingin
membuat suatu kajian dengan judul : PENERAPAN TEORI BELAJAR
SKINNER OPERANT CONDITIONINGBAGI PEMBELAJARAN ANAK
SEKOLAH MINGGU GEREJA

B.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana

hasil

Penerapan

Teori

Belajar

Skinner

Operant

ConditioningBagi Pembelajaran Anak Sekolah Minggu Gereja.

C.

TUJUAN
Setelah melakukan pengkajian terhadap teori yang ada, diharapakan dapat
mengetahui tentang :
1.

Penerapan Teori Belajar Skinner

Operant ConditioningBagi

Pembelajaran Anak Sekolah Minggu Gereja
2.

Pembelajaran anak sekolah minggu gereja

3.

Teori Belajar Skinner Operant Conditioning.

Penerapan Teori Belajar Skiner

4
BAB II
KAJIAN TEORI

A. MEMAHAMI PEMBELAJARAN ANAK SEKOLAH MINGGU
1. SEJARAH SINGKAT ANAK SEKOLAH MINGGU
Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah
mereka lalu berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak
bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti
anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
(Luk.18:2-5, TB-LAI.).
Robert Raikes, seorang wartawan, anak pemilik perusahaan koran di Inggris
suatu kali prihatin melihat keadaan kaum muda gelandangan di kotanya,
Gloucester. Hidup mereka setiap hari diisi dengan berbuat kejahatan. Hal tersebut
tidak saja membuat hidup mereka menjadi sia-sia, namun juga meresahkan warga
kota karena banyaknya kejahatan yang dilakukan kaum muda.
Robert yakin bahwa pendidikan akan mengubah keadaan yang buruk itu. Oleh
karena itu pada tahun 1780, ia membuka kelas pertamanya. Di hari Minggu itu, ia
mengumpulkan anak-anak gelandangan yang nakal itu dan mengajarkan mereka
membaca dan menulis, sopan santun dan pelajaran agama. Hasilnya memang
baik. Angka kejahatan menurun drastis. Anak-anak itu sangat menantikan hari
minggu. Mereka sangat senang dengan pendidikan yang diadakan oleh Robert
Raikes itu. Pada tahun 1872 mulailah digunakan International Uniform Lessons

Penerapan Teori Belajar Skiner

5
(Bahan Alkitab untuk Sekolah Minggu yang diseragamkan), namun sekolah
minggu masih belum digarap secara profesional, tujuannya hanya untuk
memenangkan jiwa! Baru pada akhir abad-19 sampai awal abad-20, muncul
kesadaran untuk menangani Sekolah Minggu secara lebih profesional. Ilmu
pendidikan mulai diterapkan. Pada 1922 berdiri International Sunday School
Council of Religious Education, yang pada tahun 1924 berubah nama menjadi
International Council of Religious Education. Dengan berdirinya lembaga itu,
Sekolah Minggu menjadi lebih maju dengan teori pendidikan modern yang
melihat pendidikan yang berpusat kepada anak, dan bukan kepada guru. Pada
tahun 1930, muncul juga kesadaran bahwa keluarga ikut berperan serta dalam
penyelanggaraan sekolah minggu. Kedekatan orang tua dan anak (baik dari segi
waktu maupun kualitas) akan memberi hasil pembinaan yang baik.
Memahami sejarah sekolah minggu yang demikian, kita dapat menangkap
beberapa hal berikut:
1.

Gereja dipanggil secara nyata untuk membawa damai sejahtera Allah

2.

Gereja dipanggil bukan hanya mengajarkan Alkitab kepada anak-anak,
tetapi juga menumbuhkembangkan seluruh (totalitas) diri anak. Artinya,
pembinaan yang menyeluruh (holistik) tidak sekedar pengetahuan Alkitab,
dan hidup percaya kepada Kristus, tetapi juga mendidik mengajarkan, cara
hidup dan kasih Yesus, kesopanan, tata susila bermasyarakat bagi seluruh
kehidupan anak.

3.

Dalam menjawab persoalan dan tantangan kekinian yang dihadapinya,
gereja mesti mengupayakan sekolah minggu yang sesuai dengan konteks,
yang mampu menjawab tantangan jaman, dan yang membumi.

Penerapan Teori Belajar Skiner

6
2. METODE PEMBELAJARAN ANAK SEKOLAH MINGGU.
a. TANYA-JAWAB
Menurut Anda, metode apa yang paling efektif di dalam meningkatkan
partisipasi di dalam kelas Anda? Apa yang dapat Anda lakukan untuk tetap
menjaga proses pengajaran tetap berlangsung, sekaligus juga mengundang
tanggapan dari kelas Anda?
Dari metode yang kita pelajari sejauh ini, kita telah membahas banyak hal
yang telah digunakan Yesus tapi kita belum sampai pada satu metode yang paling
sering digunakan Yesus.Di dalam Injil Sipnotik, ada sekitar 1.500 ayat yang berisi
perkataan Yesus--yang ditujukan pada sekelompok orang maupun pribadi. Di
dalam ayat-ayat itu, Yesus melontarkan lebih dari 200 pertanyaan. Itu artinya,
rata-rata satu pertanyaan untuk setiap delapan ayat.Salah satu alat paling efektif
yang digunakan Yesus di dalam mengajar adalah memberi pertanyaan pada
pendengar-Nya. Kadang-kadang pertanyaan itu bersifat retoris, kadangkala jelas,
kadangkala membingungkan. Dia adalah ahlinya dalam membuat pertanyaan yang
baik dan Dia sering menggunakannya.
Sebuah pertanyaan adalah alat mengajar yang hebat dan produktif karena
memaksa pendengar untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran,
mengevaluasi apa yang mereka dengar dan biasanya merumuskan opini untuk diri
mereka sendiri
Lihatlah beberapa pertanyaan Yesus yang mendalam. Ada yang dilontarkan
kepada pengikut-Nya, ada yang diajukan kepada pengkritik-Nya. Beberapa di
antaranya untuk mencerahkan, sedangkan yang lain untuk menegur.

Penerapan Teori Belajar Skiner

7
b. DISKUSI
Selama ini berkembang pemahaman bahwa pembelajaran hanya bisa terjadi
ketika guru atau pengajar yang berbicara. Padahal sesungguhnya tidaklah
demikian. Kita telah belajar bahwa dengan melontarkan pertanyaan yang tepat,
kita bisa mengajar tanpa banyak berbicara. Cara lain untuk melakukan ini adalah
dengan metode diskusi.
Pada dasarnya, sebagai metode pengajaran, diskusi dapat dibagi menjadi tiga
kategori. Ketiga-tiganya sudah sangat umum.
1) Diskusi Terarah, dimana pengajar dengan tujuan tertentu di dalam
pikirannya berusaha mengarahkan murid-murid dalam perjalanan interaktif
ke arah kebenaran. (contoh, seorang ayah yang memimpin diskusi bersama
anak-anaknya di meja makan tentang perlunya mematuhi orang tua ketika
keluarga itu pergi berbelanja).
2) Diskusi Terpandu dimana pengajar mendorong kelompok untuk mengenali
kebenaran ketika mereka bersama-sama mencarinya dalam isi, perikop atau
topik tertentu. (Contohnya ketika dua orang bersahabat bersama-sama
mempelajari Alkitab, membuat komitmen menempatkan firman Tuhan
sebagai otoritas yang sejati dan bertekad untuk melaksanakannya).
3) Diskusi Acak, dimana ada kebebasan total dalam berdiskusi dan tidak ada
panduan atau arahan sama sekali. Soal penemuan dan pengenalan kebenaran
semata-mata berkaitan dengan kesepakatan umum (hal ini kadangkala ditemui
dalam kelompok kecil yang membahas masalah tertentu. Setiap orang
membagikan "kearifan" pribadi dan tujuannya bukanlah mencari kebenaran,
melainkan untuk mengekspresikan diri).

Penerapan Teori Belajar Skiner

8
c. DRAMA
Bayangkanlah situasi ini : dua orang guru akan mengajarkan dosa yang dibuat
Daud bersama Betsyeba. Seorang guru memilih metode ceramah. Guru yang lain
memilih berperan sebagai Daud. Dia lalu mencurahkan isi hatinya sebagai Daud
secara monolog( bahan diambil dari 1 Samuel dan Mazmur). Coba tebak siapa
yang lebih berpeluang menarik perhatian?
Drama adalah salah satu metode pengajaran yang sangat berguna untuk
menangkap perhatian, mengaduk-aduk emosi, memaparkan suatu masalah dan
menyadarkan adanya kebutuhan tertentu. Tapi ingat , tujuannya bukanlah untuk
membuat presentasi yang dramatis, melainkan menggunakan drama untuk
menjangkau pendengar kita.
Yang dimaksud dengan drama, termasuk pula: akting, main peran, pantomim,
interaksi spontan dan pertunjukkan drama secara penuh. Elemen-elemen drama ini
pernah dipakai Yesus ketika menghadapi orang yang gagap-tuli (Mrk. 7:31-35).
Bukankah Yesus harus membuat bahasa isyarat seperti pantomim ketika Dia
berusaha berkomunikasi dengan orang yang tidak bisa bicara dan tidak bisa
mendengar?
d. PROYEK/PENUGASAN
Dalam pelayanan-Nya, Yesus berupaya mengajar dan melatih sekelompok
orang untuk melaksanakan Amanat Agung. Mula-mula , Yesus menjelaskan apa
yang harus dikerjakan para murid. Setelah itu, Dia memberi teladan bagaimana
mengerjakannya. Kemudian Dia memberi tugas (proyek) untuk mempraktikkan
apa yang telah mereka pelajari dari Dia. Ini yang disebut proyek. Proyek adalah
kesempatan dimana pembelajaran terjadi melalui pengerjaan tugas.

Penerapan Teori Belajar Skiner

9
Pengajaran yang sejati perlu diterjemahkan secara nyata dalam kehidupan
pendengarnya; tanpa itu, pengajar hanya sekadar menghibur atau mengganggu
pendengarnya. Proyek akan membantu pendengarnya dengan cara praktis
menerapkan kebenaran itu, dengan membawa mereka dari sekadar mendengar apa
yang dikatakan menjadi mengalaminya secara langsung.

B. MEMAHAMI

TEORI

BELAJAR

SKINNER

OPERANT

CONDITIONING
1.

Latar Belakang Teori Skinner
B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh

behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan
meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning.
Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara
searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise).
Manajemen kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk memodifikasi
perilaku (behavior modification) antara lain dengan penguatan (reinforcement)
yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi
imbalan pada perilaku yang tidak tepat.
Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses
penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat
mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai
dengan keinginan. Perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara
spontan dan bebas berbeda dengan perilaku responden dalam pengkondisian
Pavlov yang muncul karena adanya stimulus tertentu. Contoh perilaku operan

Penerapan Teori Belajar Skiner

10
yang mengalami penguatan adalah: anak kecil yang tersenyum mendapat permen
oleh orang dewasa yang gemas melihatnya, maka anak tersebut cenderung
mengulangi perbuatannya yang semula tidak disengaja atau tanpa maksud
tersebut. Tersenyum adalah perilaku operan dan permen adalah penguat
positifnya.
Skinner membuat eksperimen sebagai berikut: dalam laboratorium, Skinner
memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “Skinner
box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol, alat
memberi makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan
lantai yang dapat dialiri listrik.Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus
berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana-kemari
untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara
terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang
ditunjukkan

si

tikus,

proses

ini

disebut

shaping.Berdasarkan

berbagai

percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner menyatakan bahwa unsur
terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah
pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulu-respon akan semakin kuat bila
diberi penguatan.
Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu penguatan positif.
Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan
tingkah laku itu sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku
berkurang atau menghilang. Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa
hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala
untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan

Penerapan Teori Belajar Skiner

11
(nilai A, Juara 1 dsb). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain:
menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau
menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa
dll).

2.

BEBERAPA PRINSIP BELAJAR SKINNER

Beberapa Prinsip Belajar Skinner antara lain:
a.

Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan,
jika benar diberi penguat.

b.

Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

c.

Materi pelajaran, digunakan sistem modul.

d.

Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.

e.

Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini
lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.

f.

Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya.
Hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer.

g.

Dalam pembelajaran, digunakan shaping.

3. PROSEDUR TEORI SKINNER
Prosedur Teori Skinner adalah sebagai berikut :
a.

Mempelajari keadaan kelas berkaitan dengan prilaku siswa.

b.

Membuat daftar penguat positif.

c.

Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis
penguatnya.

Penerapan Teori Belajar Skiner

12
d.

Membuat program pembelajaran berisi urutan prilagu yang dikehendaki,
penguatan,waktu mempelajari prilaku, dan evaluasi.

4.

TEKNIK – TEKNIK PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI
OPERAN CONDITIONING

Teknik – teknik pembelajaran berdasarkan teori Operan Conditioning :
a.

Kesatu, mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku
siswa yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku
negative akan dikurangi.

b.

Kedua, membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih
disukai oleh siswa. Perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah
dapat dijadikan penguat.

c.

Ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku serta jenis
penguatannya.

d.

Keempat, membuat program pembelajaran. Program pembelajaran ini berisi
urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku
dan ebaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat
perilaku dan penguatan yang berhasil dan tidak berhasil.

5.

APLIKASI TEORI SKINNER DALAM PEMBELAJARAN

Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelajaran meliputi :
 Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
 Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan
dan jika benar diperkuat.

Penerapan Teori Belajar Skiner

13
 Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
 Materi pelajaran digunakan sistem modul.
 Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
 Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
 Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
 Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari
pelanggaran agar tidak menghukum.
 Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
 Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
 Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat
mencapai tujuan.
 Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
 Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
 Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
 Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas
menurut waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya.
Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas
guru berat, administrasi kompleks.

6.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI SKINNER

a.

Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal

ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan

Penerapan Teori Belajar Skiner

14
adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan
meminimalkan terjadinya kesalahan.
b. Kekurangan
Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak
didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan
menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery
learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.
Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan
hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner
hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari
perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan
akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: katakata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa.
Selain itu kesalahan dalam reinforcement positif juga terjadi didalam situasi
pendidikan seperti penggunaan rangking Juara di kelas yang mengharuskan anak
menguasai semua mata pelajaran. Sebaliknya setiap anak diberi penguatan sesuai
dengan kemampuan yang diperlihatkan sehingga dalam satu kelas terdapat banyak
penghargaan sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan para siswa: misalnya
penghargaan di bidang bahasa, matematika, fisika, menyanyi, menari atau
olahraga

Penerapan Teori Belajar Skiner

15
BAB III
KESIMPULAN

1.

Sekolah Minggu Gereja Kristen

adalah kegiatan pembelajaran Agama

Kristen untuk anak-anak dari balita hingga kelas 6 tingkat sekolah dasar.
Dalam kegiatan sekolah minggu ini masih belum menggunakan media khusus
sekolah minggu yang beragam. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas
kegiatan sekolah minggu dan menarik minat anak-anak untuk lebih aktif dan
rajin datang ke sekolah minggu, dibuatlah media pembelajaran untuk kegiatan
sekolah minggu.
2.

Memahami sejarah sekolah minggu yang ada, kita dapat menangkap beberapa
hal berikut:
 Gereja dipanggil secara nyata untuk membawa damai sejahtera Allah.
 Gereja dipanggil bukan hanya mengajarkan Alkitab kepada anak-anak,
tetapi juga menumbuhkembangkan seluruh (totalitas) diri anak. Artinya,
pembinaan yang menyeluruh (holistik) tidak sekedar pengetahuan
Alkitab, dan hidup percaya kepada Kristus, tetapi juga mendidik
mengajarkan, cara hidup dan kasih Yesus, kesopanan, tata susila
bermasyarakat bagi seluruh kehidupan anak.
 Dalam menjawab persoalan dan tantangan kekinian yang dihadapinya,
gereja mesti mengupayakan sekolah minggu yang sesuai dengan konteks,
yang mampu menjawab tantangan jaman, dan yang membumi.

3.

Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses
penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat

Penerapan Teori Belajar Skiner

16
mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang
sesuai dengan keinginan.
Perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontan dan bebas
berbeda dengan perilaku responden dalam pengkondisian Pavlov yang
muncul karena adanya stimulus tertentu
4.

Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal
ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung
dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan
akan meminimalkan terjadinya kesalahan.

5.

Teori Belajar Skinner Operant Conditioning sangat tepat untuk diterapakan
Bagi

Pembelajaran

Anak

Sekolah

Minggu

Gereja,

karena

pada

memebelajaran ini dapat membuat para pembelajar lebih baik terpusat pada
anak didik.

Penerapan Teori Belajar Skiner

17
DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 1993. Dasar –dasar psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Dimyati,Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.2009.
Hawadi, Reni Akbar. Psikologi Perkembangan Anak:Mengenal sifat, bakat dan
kemampuan anak.

Jakarta:Grasindo. 2001

http://www.sabdaspace.org/sekolah_minggu_bikin_anak_bodoh
http://sabda.org/pepak/node/6697
http://www.gurusekolahminggu.com/index.php?option=com_content&view=articl
e&id=67:metode&catid=31:artikell&Itemid=56
http://www.gkihalimun.org/kegiatan-pembangunan-jemaat/artikel-binaiman/sekolahminggudangurusekolahminggu
Kadarmanto, Ruth S. Tuntunlah ke Jalan yang Benar: Panduan Mengajar Anak
diJemaat.

Jakarta:STTJ

dan

BPK-GM. 2004

Lie, Paulus. Mereformasi Sekolah Minggu. Yogyakarta : Andi Offset. 2003
Lie, Paulus. Teknik Kreatif dan terpadu dalam mengajar Sekolah Minggu.
Yogyakarta: AndiOffset.

2003

Lie, Paulus. Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif. Yogyakarta:Andi Offset.
1997
Skinner, B.F. 2002. Operant Conditioning. B. F. Skinner Foundation. All Rights
Reserved,
Soekamto, Toeti. 1986. Teori belajar dalam sistem instruksional. Makalah
disampaikan pada pelatihan sistem instruksional di Pustekkom

Penerapan Teori Belajar Skiner

18

More Related Content

What's hot

Karakter Seperti Kristus
Karakter Seperti KristusKarakter Seperti Kristus
Karakter Seperti KristusFerry Tanoto
 
Tugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikTugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikAnesMalau
 
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)Kornelis Ruben
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang KuatSabam Sitinjak
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agamaContoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agamaEdwien Senaen
 
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
Tuhan Pedoman Kehidupan KeluargakuSabam Sitinjak
 
Buku pegangan pelayan dan jemaat
Buku pegangan pelayan dan jemaatBuku pegangan pelayan dan jemaat
Buku pegangan pelayan dan jemaatHendra Kasenda
 
Indikator Gereja yang Memuridkan
Indikator Gereja yang MemuridkanIndikator Gereja yang Memuridkan
Indikator Gereja yang MemuridkanJohan Setiawan
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatKornelis Ruben
 
Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013
Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013
Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013Kornelis Ruben
 
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah MingguSABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah MingguSABDA
 
Pembinaan iman anak & remaja misioner
Pembinaan iman anak & remaja misionerPembinaan iman anak & remaja misioner
Pembinaan iman anak & remaja misionerLucky Singal
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 
sakramen krisma.ppt
sakramen krisma.pptsakramen krisma.ppt
sakramen krisma.pptDinarDorotea
 
Rpp revisi 2017 pak & bp kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 pak & bp  kelas 11 smaRpp revisi 2017 pak & bp  kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 pak & bp kelas 11 smaDiva Pendidikan
 

What's hot (20)

Perjalanan Paulus yang ke-2.pptx
Perjalanan Paulus yang ke-2.pptxPerjalanan Paulus yang ke-2.pptx
Perjalanan Paulus yang ke-2.pptx
 
Karakter Seperti Kristus
Karakter Seperti KristusKarakter Seperti Kristus
Karakter Seperti Kristus
 
Tugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikTugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolik
 
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agamaContoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
 
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
 
Buku pegangan pelayan dan jemaat
Buku pegangan pelayan dan jemaatBuku pegangan pelayan dan jemaat
Buku pegangan pelayan dan jemaat
 
Indikator Gereja yang Memuridkan
Indikator Gereja yang MemuridkanIndikator Gereja yang Memuridkan
Indikator Gereja yang Memuridkan
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
 
Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013
Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013
Buku Agama Katolik Kelas 8 Kurikulum 2013
 
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah MingguSABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
 
Pembinaan iman anak & remaja misioner
Pembinaan iman anak & remaja misionerPembinaan iman anak & remaja misioner
Pembinaan iman anak & remaja misioner
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
Materi dasar pemuridan
Materi dasar pemuridanMateri dasar pemuridan
Materi dasar pemuridan
 
sakramen krisma.ppt
sakramen krisma.pptsakramen krisma.ppt
sakramen krisma.ppt
 
Rpp revisi 2017 pak & bp kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 pak & bp  kelas 11 smaRpp revisi 2017 pak & bp  kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 pak & bp kelas 11 sma
 
Garam & Terang Dunia
Garam & Terang DuniaGaram & Terang Dunia
Garam & Terang Dunia
 

Viewers also liked

Makalah Liturgi & metode pengajaran sekolah minggu
Makalah Liturgi & metode pengajaran sekolah mingguMakalah Liturgi & metode pengajaran sekolah minggu
Makalah Liturgi & metode pengajaran sekolah mingguPurnawan Kristanto
 
Merendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diriMerendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diriMellianae Merkusi
 
Jangan ada perselisihan
Jangan ada perselisihanJangan ada perselisihan
Jangan ada perselisihanHendra Kasenda
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranRusli Lahiya
 
Penting & Gentingnya Pelayanan Anak
Penting & Gentingnya Pelayanan AnakPenting & Gentingnya Pelayanan Anak
Penting & Gentingnya Pelayanan AnakJohan Setiawan
 
Perlengkapan liturgi
Perlengkapan liturgiPerlengkapan liturgi
Perlengkapan liturgiQLang Project
 
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikanAnak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikanKang Masduki
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar brunerSri Sukmawati
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaPurnawan Kristanto
 
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIMakalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIRini Rahayu
 
Keluarga Era Digital
Keluarga Era DigitalKeluarga Era Digital
Keluarga Era Digitalkarangpanas
 

Viewers also liked (20)

Makalah Alat peraga
Makalah Alat peragaMakalah Alat peraga
Makalah Alat peraga
 
Makalah Liturgi & metode pengajaran sekolah minggu
Makalah Liturgi & metode pengajaran sekolah mingguMakalah Liturgi & metode pengajaran sekolah minggu
Makalah Liturgi & metode pengajaran sekolah minggu
 
Merendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diriMerendahkan diri vs meninggikan diri
Merendahkan diri vs meninggikan diri
 
Jangan ada perselisihan
Jangan ada perselisihanJangan ada perselisihan
Jangan ada perselisihan
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaran
 
Makalah Contoh kreativitas
Makalah Contoh kreativitasMakalah Contoh kreativitas
Makalah Contoh kreativitas
 
Warna liturgi
Warna liturgiWarna liturgi
Warna liturgi
 
Penting & Gentingnya Pelayanan Anak
Penting & Gentingnya Pelayanan AnakPenting & Gentingnya Pelayanan Anak
Penting & Gentingnya Pelayanan Anak
 
Perlengkapan liturgi
Perlengkapan liturgiPerlengkapan liturgi
Perlengkapan liturgi
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikanAnak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
 
Teori Gagne
Teori GagneTeori Gagne
Teori Gagne
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar bruner
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
 
Teori belajar gagne
Teori belajar gagneTeori belajar gagne
Teori belajar gagne
 
panduan pemgembangan bahan ajar
 panduan pemgembangan bahan ajar panduan pemgembangan bahan ajar
panduan pemgembangan bahan ajar
 
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIMakalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
 
Seminar parenting
Seminar parentingSeminar parenting
Seminar parenting
 
Keluarga Era Digital
Keluarga Era DigitalKeluarga Era Digital
Keluarga Era Digital
 

Similar to Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja

Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Christina Dwi Rahayu
 
Pengenalan Sekolah Minggu.pdf
Pengenalan Sekolah Minggu.pdfPengenalan Sekolah Minggu.pdf
Pengenalan Sekolah Minggu.pdfSABDA
 
Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]
Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]
Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]riskitheeaa1234567890
 
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1rosesani1
 
PROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLO
PROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI  LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLOPROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI  LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLO
PROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLOLaurensia Claudia Pratomo
 
Haidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismeHaidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismePi SA
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaFataha Fatih
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxpauddrivefile
 
Pembentukan pengurus
Pembentukan pengurusPembentukan pengurus
Pembentukan pengurusasih juarsih
 
Buku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guruFarahYudian
 
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaPeran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaLinda Rosita
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisjois9
 
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdfPTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdfwahyuraman1
 
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikFokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikSMPK Stella Maris
 
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)Real Madrid C.F.
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfizzah888925
 

Similar to Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja (20)

Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bs agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
 
Pengenalan Sekolah Minggu.pdf
Pengenalan Sekolah Minggu.pdfPengenalan Sekolah Minggu.pdf
Pengenalan Sekolah Minggu.pdf
 
Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]
Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]
Resensi artikel jurnal_siti_monalisa[1]
 
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
 
PROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLO
PROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI  LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLOPROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI  LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLO
PROSES SOSIALISASI ANAK PANTI ASUHAN DI LINGKUP SEKOLAH DAN MASYARAKAT SOLO
 
Haidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismeHaidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalisme
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
 
Pembentukan pengurus
Pembentukan pengurusPembentukan pengurus
Pembentukan pengurus
 
Buku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 06 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
 
Makalah problematika madrasah
Makalah problematika madrasahMakalah problematika madrasah
Makalah problematika madrasah
 
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaPeran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv jois
 
PTK SOS-1.docx
PTK SOS-1.docxPTK SOS-1.docx
PTK SOS-1.docx
 
SKRIPSI
SKRIPSISKRIPSI
SKRIPSI
 
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdfPTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
PTK EKA LAILA FITRIYAH_compressed.pdf
 
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikFokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
 
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
 

More from Jerry Makawimbang

Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsJerry Makawimbang
 
Teori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanTeori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanJerry Makawimbang
 
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniTeori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniJerry Makawimbang
 
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanPelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanJerry Makawimbang
 
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitabMoral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitabJerry Makawimbang
 
Perencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolahPerencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolahJerry Makawimbang
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...Jerry Makawimbang
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalJerry Makawimbang
 
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialManajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialJerry Makawimbang
 

More from Jerry Makawimbang (20)

Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Materi.pengukuran
Materi.pengukuranMateri.pengukuran
Materi.pengukuran
 
Bahan ajar momentum
Bahan ajar momentumBahan ajar momentum
Bahan ajar momentum
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pns
 
Kepemimpinan kristen
Kepemimpinan kristenKepemimpinan kristen
Kepemimpinan kristen
 
Teori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanTeori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinan
 
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniTeori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
 
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanPelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
 
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitabMoral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
 
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Kurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikanKurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikan
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Perencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolahPerencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolah
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
 
Model model pembelajaran
Model   model pembelajaranModel   model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Penjumlahan vektor
Penjumlahan vektorPenjumlahan vektor
Penjumlahan vektor
 
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialManajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
 

Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah Minggu Gereja Kristen adalah kegiatan pembelajaran Agama Kristen untuk anak-anak dari balita hingga kelas 6 tingkat sekolah dasar. Dalam kegiatan sekolah minggu ini masih belum menggunakan media khusus sekolah minggu yang beragam. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas kegiatan sekolah minggu dan menarik minat anak-anak untuk lebih aktif dan rajin datang ke sekolah minggu, dibuatlah media pembelajaran untuk kegiatan sekolah minggu. Media ini berfungsi sebagai cerita, alat peraga, gambar dan buku panduan dan semua media tersebut bertujuan untuk menyampaikan materi sekolah minggu. Perancangan media pembelajaran disertai dengan media infomasi untuk memberitahukan tentang keberadaan media pembelajaran baru ini. Karena keterbatasan waktu maka perancangan media komunikasi visual ini belum pernah dipraktekkan di kelas Sekolah Minggu Gereja Kristen , maka karya perancangan ini belum dijamin keefektifannya dan belum tentu benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak-anak sekolah minggu. Meskipun demikian, karena perancangan media komunikasi visual ini telah dirancang melalui metode dan prosedur yang nalar dan ilmiah maka diduga secara teoritis media tersebut efektif. Media ini sangat berguna bagi pendidikan Agama Kristen untuk anak-anak. Seperti yang dikatakan bahwa perancangan ini masih mempunyai keterbatasan, sehingga diharapkan perancangan media pembelajaran untuk kegiatan sekolah minggu dapat disempurnakan dan lebih dikembangkan. Penerapan Teori Belajar Skiner 1
  • 2. Namun yang menjadi permasalahan yang ditemukan pada saat ini adalah lokasi pelayanan anak sekolah minggu dari penulis terletak jauh dari pusat kota atau boleh dikatankan terletak di daerah terpencil yaitu didesa Moutong tengah kecamatan Moutong yang menurut letak geografisnya sangat jauh dari pusat kota sehingga media pembelajaran yang akan digunakan sebagai alat peraga sukar didapat. Yang menjadi permasalahan lain, di banyak gereja sekolah minggu anak itu tidak mendapat perhatian. kalau guru sekolah minggu contohnya diangkat boleh siapa saja. di antaranya adalah orang yang kurang tahu soal mendidik anak atau belum pernah punya anak atau masa anak-anaknya sendiri tidak bahagia. masa anak adalah ketika menyerap pikiran yang akan terus diingat sampai dewasa. sekolah minggu seperti itu tidak mustahil akan membuat anak sekolah minggunya bodoh saudara.kalau acara di sekolah minggu hanya menyanyi,mendengarkan cerita alkitab yang seperti dongeng ceritera khayalan, kolekte dan juga mengejar hadiah untuk natal. utamanya anak jadi makin besar percaya tidak bisa membedakan antara cerita alkitab dan cerita khayal.ada guruguru juga menakut-nakuti anak dengan neraka atau cerita yang ditambahi misalnya ada anak nakal pada adiknya lalu diusir bapaknya. itulah cerita ismael diusir nabi abraham menurut guru sekolah minggu. anak-anak itu butuh bermain bukan Cuma duduk mendengarkan dan ditakuti. guru sekolah minggu sering cerita tentang daud anak kecil membunuh goliat raksasa, nabi dimakan ikan, cerita samson yang kuat dirayu delilah, nabi moses membelah laut atau yesus memberkati anak-anak. cerita itu memakai gambar lucu padahal isinya kalau tidak diberi dengan pas bisa membuat anak takut orang dewasa yang seperti kejam suka mengusir, tuhan suka menghukum atau perempuan suka menipu.anak-anak bisa Penerapan Teori Belajar Skiner 2
  • 3. besar menjadi takut-takut karena sekolah minggu yang keliru saudara! anak-anak zaman sekarang banyak stres karena sekolah yang suka menghukum. padahal juga banyak tugas dan sekolah mengatur semua seperti seragam,mainan, pelajaran. sekolah minggu maksudnya seperti gereja untuk anak-anak. tapi dalam gereja saja ada banyak pertengkaran pengaruhnya lalu ke sekolah minggu. apa lalu yang diajarkan guru sekolah minggu seperti seperti itu kalau demikian? tidak lain seperti omongan buah jatuh tidak jauh dari pohon atau sama saja!!saudara sekolah minggu sudah mestinya diasuh oleh mereka yang bukan cuma punya rindu pelayanan tapi juga yang mau menjadi guru yang artinya mereka mestinya tahu dulu apa itu dunia pendidikan terutama pendidikan di indnesia ini.kalau saudara sekarang guru sekolah minggu atau mengurusi hal sekolah minggu kita mesti lebih serius dalam hal ini karena bagaimana pendidikan yang diatur sudah emakai program kurikulum dari resmi saja masih hasilnya amburadul apalagi yang hanya modalnya rindu melayani atau malah cuma cari kesempatan. saudara kita memang tahu banyak gereja juga tidak peduli dengan sekolah minggu. ini apalagi lebih parah lagi karena mereka nanti kalau anak-anak itu sudah remaja muda dan dewasa dan akhirnya keliru tahu soal ajaran gereja sendiri atau malah pindah jadi agama islam atau budaha atau atheisme maka merka baru mengeluh. padahal itu salah mereka sendiri bagaimana juga saudara. mengajari anak di sekolah minggu sesuai usianya itu harus. banyak anak yang sekarang mereka malah diajari menyanyi lagu-lagu orang dewasa yang artinua juga pastinya mereka tidak mengerti. ini bukan hanya di lagu duniawi tapi juga di lagu gereja, itu contoh kecil saja saudara. banyak penulis di sini juga sepertinya begitu, mereka lebih suka debat-debat soal ajaran gereja atau sebagainya dan hanya sedikit sekali yang Penerapan Teori Belajar Skiner 3
  • 4. bicara soal anak-anak. coba dilihat siapa tahu orang-orang yang ngawur itu juga akibat waktu sekolah minggu saja sudah salah diajarinya. lucu sekali kan saudara kalau sampai sekarang sudah tua dan dewasa juga masih tidak sadar. apa mau diteruskan sampai tuhan yesus datang??? seperti judul di atas sekolah minggu bikin anak bodoh karena yang besarnya juga bodoh. jadi siapa mau tanggung jawab. Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas maka penulis ingin membuat suatu kajian dengan judul : PENERAPAN TEORI BELAJAR SKINNER OPERANT CONDITIONINGBAGI PEMBELAJARAN ANAK SEKOLAH MINGGU GEREJA B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana hasil Penerapan Teori Belajar Skinner Operant ConditioningBagi Pembelajaran Anak Sekolah Minggu Gereja. C. TUJUAN Setelah melakukan pengkajian terhadap teori yang ada, diharapakan dapat mengetahui tentang : 1. Penerapan Teori Belajar Skinner Operant ConditioningBagi Pembelajaran Anak Sekolah Minggu Gereja 2. Pembelajaran anak sekolah minggu gereja 3. Teori Belajar Skinner Operant Conditioning. Penerapan Teori Belajar Skiner 4
  • 5. BAB II KAJIAN TEORI A. MEMAHAMI PEMBELAJARAN ANAK SEKOLAH MINGGU 1. SEJARAH SINGKAT ANAK SEKOLAH MINGGU Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” (Luk.18:2-5, TB-LAI.). Robert Raikes, seorang wartawan, anak pemilik perusahaan koran di Inggris suatu kali prihatin melihat keadaan kaum muda gelandangan di kotanya, Gloucester. Hidup mereka setiap hari diisi dengan berbuat kejahatan. Hal tersebut tidak saja membuat hidup mereka menjadi sia-sia, namun juga meresahkan warga kota karena banyaknya kejahatan yang dilakukan kaum muda. Robert yakin bahwa pendidikan akan mengubah keadaan yang buruk itu. Oleh karena itu pada tahun 1780, ia membuka kelas pertamanya. Di hari Minggu itu, ia mengumpulkan anak-anak gelandangan yang nakal itu dan mengajarkan mereka membaca dan menulis, sopan santun dan pelajaran agama. Hasilnya memang baik. Angka kejahatan menurun drastis. Anak-anak itu sangat menantikan hari minggu. Mereka sangat senang dengan pendidikan yang diadakan oleh Robert Raikes itu. Pada tahun 1872 mulailah digunakan International Uniform Lessons Penerapan Teori Belajar Skiner 5
  • 6. (Bahan Alkitab untuk Sekolah Minggu yang diseragamkan), namun sekolah minggu masih belum digarap secara profesional, tujuannya hanya untuk memenangkan jiwa! Baru pada akhir abad-19 sampai awal abad-20, muncul kesadaran untuk menangani Sekolah Minggu secara lebih profesional. Ilmu pendidikan mulai diterapkan. Pada 1922 berdiri International Sunday School Council of Religious Education, yang pada tahun 1924 berubah nama menjadi International Council of Religious Education. Dengan berdirinya lembaga itu, Sekolah Minggu menjadi lebih maju dengan teori pendidikan modern yang melihat pendidikan yang berpusat kepada anak, dan bukan kepada guru. Pada tahun 1930, muncul juga kesadaran bahwa keluarga ikut berperan serta dalam penyelanggaraan sekolah minggu. Kedekatan orang tua dan anak (baik dari segi waktu maupun kualitas) akan memberi hasil pembinaan yang baik. Memahami sejarah sekolah minggu yang demikian, kita dapat menangkap beberapa hal berikut: 1. Gereja dipanggil secara nyata untuk membawa damai sejahtera Allah 2. Gereja dipanggil bukan hanya mengajarkan Alkitab kepada anak-anak, tetapi juga menumbuhkembangkan seluruh (totalitas) diri anak. Artinya, pembinaan yang menyeluruh (holistik) tidak sekedar pengetahuan Alkitab, dan hidup percaya kepada Kristus, tetapi juga mendidik mengajarkan, cara hidup dan kasih Yesus, kesopanan, tata susila bermasyarakat bagi seluruh kehidupan anak. 3. Dalam menjawab persoalan dan tantangan kekinian yang dihadapinya, gereja mesti mengupayakan sekolah minggu yang sesuai dengan konteks, yang mampu menjawab tantangan jaman, dan yang membumi. Penerapan Teori Belajar Skiner 6
  • 7. 2. METODE PEMBELAJARAN ANAK SEKOLAH MINGGU. a. TANYA-JAWAB Menurut Anda, metode apa yang paling efektif di dalam meningkatkan partisipasi di dalam kelas Anda? Apa yang dapat Anda lakukan untuk tetap menjaga proses pengajaran tetap berlangsung, sekaligus juga mengundang tanggapan dari kelas Anda? Dari metode yang kita pelajari sejauh ini, kita telah membahas banyak hal yang telah digunakan Yesus tapi kita belum sampai pada satu metode yang paling sering digunakan Yesus.Di dalam Injil Sipnotik, ada sekitar 1.500 ayat yang berisi perkataan Yesus--yang ditujukan pada sekelompok orang maupun pribadi. Di dalam ayat-ayat itu, Yesus melontarkan lebih dari 200 pertanyaan. Itu artinya, rata-rata satu pertanyaan untuk setiap delapan ayat.Salah satu alat paling efektif yang digunakan Yesus di dalam mengajar adalah memberi pertanyaan pada pendengar-Nya. Kadang-kadang pertanyaan itu bersifat retoris, kadangkala jelas, kadangkala membingungkan. Dia adalah ahlinya dalam membuat pertanyaan yang baik dan Dia sering menggunakannya. Sebuah pertanyaan adalah alat mengajar yang hebat dan produktif karena memaksa pendengar untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran, mengevaluasi apa yang mereka dengar dan biasanya merumuskan opini untuk diri mereka sendiri Lihatlah beberapa pertanyaan Yesus yang mendalam. Ada yang dilontarkan kepada pengikut-Nya, ada yang diajukan kepada pengkritik-Nya. Beberapa di antaranya untuk mencerahkan, sedangkan yang lain untuk menegur. Penerapan Teori Belajar Skiner 7
  • 8. b. DISKUSI Selama ini berkembang pemahaman bahwa pembelajaran hanya bisa terjadi ketika guru atau pengajar yang berbicara. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian. Kita telah belajar bahwa dengan melontarkan pertanyaan yang tepat, kita bisa mengajar tanpa banyak berbicara. Cara lain untuk melakukan ini adalah dengan metode diskusi. Pada dasarnya, sebagai metode pengajaran, diskusi dapat dibagi menjadi tiga kategori. Ketiga-tiganya sudah sangat umum. 1) Diskusi Terarah, dimana pengajar dengan tujuan tertentu di dalam pikirannya berusaha mengarahkan murid-murid dalam perjalanan interaktif ke arah kebenaran. (contoh, seorang ayah yang memimpin diskusi bersama anak-anaknya di meja makan tentang perlunya mematuhi orang tua ketika keluarga itu pergi berbelanja). 2) Diskusi Terpandu dimana pengajar mendorong kelompok untuk mengenali kebenaran ketika mereka bersama-sama mencarinya dalam isi, perikop atau topik tertentu. (Contohnya ketika dua orang bersahabat bersama-sama mempelajari Alkitab, membuat komitmen menempatkan firman Tuhan sebagai otoritas yang sejati dan bertekad untuk melaksanakannya). 3) Diskusi Acak, dimana ada kebebasan total dalam berdiskusi dan tidak ada panduan atau arahan sama sekali. Soal penemuan dan pengenalan kebenaran semata-mata berkaitan dengan kesepakatan umum (hal ini kadangkala ditemui dalam kelompok kecil yang membahas masalah tertentu. Setiap orang membagikan "kearifan" pribadi dan tujuannya bukanlah mencari kebenaran, melainkan untuk mengekspresikan diri). Penerapan Teori Belajar Skiner 8
  • 9. c. DRAMA Bayangkanlah situasi ini : dua orang guru akan mengajarkan dosa yang dibuat Daud bersama Betsyeba. Seorang guru memilih metode ceramah. Guru yang lain memilih berperan sebagai Daud. Dia lalu mencurahkan isi hatinya sebagai Daud secara monolog( bahan diambil dari 1 Samuel dan Mazmur). Coba tebak siapa yang lebih berpeluang menarik perhatian? Drama adalah salah satu metode pengajaran yang sangat berguna untuk menangkap perhatian, mengaduk-aduk emosi, memaparkan suatu masalah dan menyadarkan adanya kebutuhan tertentu. Tapi ingat , tujuannya bukanlah untuk membuat presentasi yang dramatis, melainkan menggunakan drama untuk menjangkau pendengar kita. Yang dimaksud dengan drama, termasuk pula: akting, main peran, pantomim, interaksi spontan dan pertunjukkan drama secara penuh. Elemen-elemen drama ini pernah dipakai Yesus ketika menghadapi orang yang gagap-tuli (Mrk. 7:31-35). Bukankah Yesus harus membuat bahasa isyarat seperti pantomim ketika Dia berusaha berkomunikasi dengan orang yang tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar? d. PROYEK/PENUGASAN Dalam pelayanan-Nya, Yesus berupaya mengajar dan melatih sekelompok orang untuk melaksanakan Amanat Agung. Mula-mula , Yesus menjelaskan apa yang harus dikerjakan para murid. Setelah itu, Dia memberi teladan bagaimana mengerjakannya. Kemudian Dia memberi tugas (proyek) untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari dari Dia. Ini yang disebut proyek. Proyek adalah kesempatan dimana pembelajaran terjadi melalui pengerjaan tugas. Penerapan Teori Belajar Skiner 9
  • 10. Pengajaran yang sejati perlu diterjemahkan secara nyata dalam kehidupan pendengarnya; tanpa itu, pengajar hanya sekadar menghibur atau mengganggu pendengarnya. Proyek akan membantu pendengarnya dengan cara praktis menerapkan kebenaran itu, dengan membawa mereka dari sekadar mendengar apa yang dikatakan menjadi mengalaminya secara langsung. B. MEMAHAMI TEORI BELAJAR SKINNER OPERANT CONDITIONING 1. Latar Belakang Teori Skinner B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise). Manajemen kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk memodifikasi perilaku (behavior modification) antara lain dengan penguatan (reinforcement) yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan pada perilaku yang tidak tepat. Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontan dan bebas berbeda dengan perilaku responden dalam pengkondisian Pavlov yang muncul karena adanya stimulus tertentu. Contoh perilaku operan Penerapan Teori Belajar Skiner 10
  • 11. yang mengalami penguatan adalah: anak kecil yang tersenyum mendapat permen oleh orang dewasa yang gemas melihatnya, maka anak tersebut cenderung mengulangi perbuatannya yang semula tidak disengaja atau tanpa maksud tersebut. Tersenyum adalah perilaku operan dan permen adalah penguat positifnya. Skinner membuat eksperimen sebagai berikut: dalam laboratorium, Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “Skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol, alat memberi makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat dialiri listrik.Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana-kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shaping.Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulu-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu penguatan positif. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan Penerapan Teori Belajar Skiner 11
  • 12. (nilai A, Juara 1 dsb). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll). 2. BEBERAPA PRINSIP BELAJAR SKINNER Beberapa Prinsip Belajar Skinner antara lain: a. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat. b. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. c. Materi pelajaran, digunakan sistem modul. d. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri. e. Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman. f. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya. Hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer. g. Dalam pembelajaran, digunakan shaping. 3. PROSEDUR TEORI SKINNER Prosedur Teori Skinner adalah sebagai berikut : a. Mempelajari keadaan kelas berkaitan dengan prilaku siswa. b. Membuat daftar penguat positif. c. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya. Penerapan Teori Belajar Skiner 12
  • 13. d. Membuat program pembelajaran berisi urutan prilagu yang dikehendaki, penguatan,waktu mempelajari prilaku, dan evaluasi. 4. TEKNIK – TEKNIK PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI OPERAN CONDITIONING Teknik – teknik pembelajaran berdasarkan teori Operan Conditioning : a. Kesatu, mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku siswa yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku negative akan dikurangi. b. Kedua, membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih disukai oleh siswa. Perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah dapat dijadikan penguat. c. Ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku serta jenis penguatannya. d. Keempat, membuat program pembelajaran. Program pembelajaran ini berisi urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku dan ebaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat perilaku dan penguatan yang berhasil dan tidak berhasil. 5. APLIKASI TEORI SKINNER DALAM PEMBELAJARAN Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelajaran meliputi :  Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.  Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat. Penerapan Teori Belajar Skiner 13
  • 14.  Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.  Materi pelajaran digunakan sistem modul.  Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.  Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.  Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.  Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak menghukum.  Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.  Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)  Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan.  Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.  Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.  Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.  Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks. 6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI SKINNER a. Kelebihan Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan Penerapan Teori Belajar Skiner 14
  • 15. adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan. b. Kekurangan Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas guru akan menjadi semakin berat. Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: katakata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa. Selain itu kesalahan dalam reinforcement positif juga terjadi didalam situasi pendidikan seperti penggunaan rangking Juara di kelas yang mengharuskan anak menguasai semua mata pelajaran. Sebaliknya setiap anak diberi penguatan sesuai dengan kemampuan yang diperlihatkan sehingga dalam satu kelas terdapat banyak penghargaan sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan para siswa: misalnya penghargaan di bidang bahasa, matematika, fisika, menyanyi, menari atau olahraga Penerapan Teori Belajar Skiner 15
  • 16. BAB III KESIMPULAN 1. Sekolah Minggu Gereja Kristen adalah kegiatan pembelajaran Agama Kristen untuk anak-anak dari balita hingga kelas 6 tingkat sekolah dasar. Dalam kegiatan sekolah minggu ini masih belum menggunakan media khusus sekolah minggu yang beragam. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas kegiatan sekolah minggu dan menarik minat anak-anak untuk lebih aktif dan rajin datang ke sekolah minggu, dibuatlah media pembelajaran untuk kegiatan sekolah minggu. 2. Memahami sejarah sekolah minggu yang ada, kita dapat menangkap beberapa hal berikut:  Gereja dipanggil secara nyata untuk membawa damai sejahtera Allah.  Gereja dipanggil bukan hanya mengajarkan Alkitab kepada anak-anak, tetapi juga menumbuhkembangkan seluruh (totalitas) diri anak. Artinya, pembinaan yang menyeluruh (holistik) tidak sekedar pengetahuan Alkitab, dan hidup percaya kepada Kristus, tetapi juga mendidik mengajarkan, cara hidup dan kasih Yesus, kesopanan, tata susila bermasyarakat bagi seluruh kehidupan anak.  Dalam menjawab persoalan dan tantangan kekinian yang dihadapinya, gereja mesti mengupayakan sekolah minggu yang sesuai dengan konteks, yang mampu menjawab tantangan jaman, dan yang membumi. 3. Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat Penerapan Teori Belajar Skiner 16
  • 17. mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontan dan bebas berbeda dengan perilaku responden dalam pengkondisian Pavlov yang muncul karena adanya stimulus tertentu 4. Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan. 5. Teori Belajar Skinner Operant Conditioning sangat tepat untuk diterapakan Bagi Pembelajaran Anak Sekolah Minggu Gereja, karena pada memebelajaran ini dapat membuat para pembelajar lebih baik terpusat pada anak didik. Penerapan Teori Belajar Skiner 17
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Dakir. 1993. Dasar –dasar psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Dimyati,Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.2009. Hawadi, Reni Akbar. Psikologi Perkembangan Anak:Mengenal sifat, bakat dan kemampuan anak. Jakarta:Grasindo. 2001 http://www.sabdaspace.org/sekolah_minggu_bikin_anak_bodoh http://sabda.org/pepak/node/6697 http://www.gurusekolahminggu.com/index.php?option=com_content&view=articl e&id=67:metode&catid=31:artikell&Itemid=56 http://www.gkihalimun.org/kegiatan-pembangunan-jemaat/artikel-binaiman/sekolahminggudangurusekolahminggu Kadarmanto, Ruth S. Tuntunlah ke Jalan yang Benar: Panduan Mengajar Anak diJemaat. Jakarta:STTJ dan BPK-GM. 2004 Lie, Paulus. Mereformasi Sekolah Minggu. Yogyakarta : Andi Offset. 2003 Lie, Paulus. Teknik Kreatif dan terpadu dalam mengajar Sekolah Minggu. Yogyakarta: AndiOffset. 2003 Lie, Paulus. Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif. Yogyakarta:Andi Offset. 1997 Skinner, B.F. 2002. Operant Conditioning. B. F. Skinner Foundation. All Rights Reserved, Soekamto, Toeti. 1986. Teori belajar dalam sistem instruksional. Makalah disampaikan pada pelatihan sistem instruksional di Pustekkom Penerapan Teori Belajar Skiner 18