SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
 HENI PRASTIWI (105623010)
 RIANA SUPRAPTO (105623068)
 NETY HERAWATI (105623084)
 ISSA OKTAVIANI (105623276)
 INDRI SETYOWATI (105623284)
 CHUSNUL IMAMA (105623288)
 FAJAR HIDAYAT (105623303)
 IRWAN ()
 FIKRI ()
 Data warehouse memberikan storage, fungsionalitas yang
lebih dan lebih responsif terhadap query dibandingkan
kemampuan database yang bersifat transaksi
 Banyak orang hanya butuh data read-access tapi butuh
akses yang cepat pada data yang sangat bear dan bisa
diunduh ke desktop, seringkali data itu datangnya dari
lebih dari 1 database. DW, DM dan OLAP menyediakan
fungsi ini.
 Subject-oriented, integrated, nonvolatile, time-
variant collection of data in support of
management’s decisions (Inmon, 1992)
 Dibanding database tradisional, DW umumnya
terdiri dari data yang berukuran sangat besar dari
banyak sumber dan mungkin terdiri dari database
dari model data yang berbeda dan kadang file dari
sistem dan platform yang independen
 Tidak seperti database transaksional, DW biasanya
mendukung analisa tren dan time-series, di mana
keduanya membutuhkan data historik
 DW itu nonvolatile. Artinya informasi dalam DW jarang
diubah dan bisa dianggap non-real-time
 DW bisa digambarkan sebagai “kumpulan teknologi
pendukung keputusan, dimaksudkan untuk memungkinkan
pekerja yang berhubungan dengan informasi (eksekutif,
manajer dan analis) untuk membuat keputusan lebih baik
dan lebih cepat”
 Konsep multidimensi
 Deminsi generic
 Tingkat agregasi dan
dimensi tak terbatas
 Operasi lintas dimensi tak
terbatas
 Penanganan matriks
dinamis
 Arsitektur client-server
 Dukungan multi-user
 aksesibilitas
 Transparansi
 Manipulasi data yang intuitif
 Performa reporting yang
konsisten
 Reporting yang fleksibel
 Data warehouse ada untuk memfasilitasi queri ad hoc yang terjadi sering
dan kompleks. Untuk itu, data warehouse harus menyediakan dukungan
query yang lebih efisien
 Roll-up: data dirangkum dengan generalisasi
 Dril-down: meningkatkan tingkat detail
 Pivot: lintas tabulasi (juga disebut rotasi)
 Potong dan iris: melakukan operasi proyeksi terhadap dimensi
 Sorting: data diurut berdasarkan nilai ordinal
 Selection: data tersedia dalam nilai atau range
 Derived attributes: atribut dihitung oleh operasi dalam nilai yang
disimpan atau turunan
 Contoh dimensi dalam DW adalah periode fiskal, produk dan region
perusahaan
 Spreadsheet standar biasanya matrix 2 dimensi. Contohnya
spreadsheet sales regional berdimensi produk untuk satu jangka
waktu tertentu. Produk ditampilkan per baris dengan pendapatan
sales untuk masing-masing region ditampilkan per kolom.
 Menambah dimensi waktu seperti kuartal fiskal perusahaan
menjadikannya matrix 3 dimensi yang ditampilkan sebagai kubus
data
 Menambah dimensi tambahan, bisa menghasilkan hypercube, tapi
sulit untuk divisualisasikan
 Mengubah dari satu (orientasi) hirarki dimensi ke
hirarki lain bisa dikerjakan dalam satu kubus data
dengan teknik pivoting (juga disebut rotasi)
 Model multidimensi memiliki view hirarki yang
dikenal dengan roll-up display dan drill-down.
 Roll-up display memindahkan ke atas secara hirarki,
mengelompokkan ke unit yang lebih besar
 Drill-down display lebih mendetailkan
 Model storage multidimensi melibatkan 2 tipe tabel:
tabel dimensi dan tabel fakta
 Tabel dimensi terdiri dari tupel atribut tuples dari
diemsni
 Tabel fakta bisa digambarkan memiliki banyak
tupel. Satu tupel untuk satu fakta yang tercatat.
Fakta ini berisikan data dan dimensi
mengidentifikasikan masing-masing tupel dalam
data tersebut
 Skema multidimensi yang umum adalah skema
bintang dan skema snowflake.
 Skema bintang terdiri dari sebuah tabel fakta
dengan satu tabel untuk masing-masing dimensi
 Skema snowflake adalah variasi skema bintang di
mana di dalamnya tabel dimensi dari skema
bintang diorganisir menjadi hirarki dengan
normalisasi.
Skema snowflake merupakan perluasan dari skema
bintang, di mana setiap titik dari bintang meledak
menjadi poin lebih.
 Misalnya, DimensiWaktu yang terdiri dari 2
hirarki yang berbeda:
 1.Tahun → → Bulan Hari
 2. Minggu → Day
 Dalam beberapa kasus dapat meningkatkan
kinerja karena meja kecil yang bergabung,
 Lebih mudah untuk mempertahankan,
 Meningkatkan fleksibilitas.
 Meningkatkan jumlah tabel pengguna akhir
harus bekerja dengan,
 Membuat query jauh lebih sulit untuk
menciptakan karena lebih tabel perlu
digabung.
▪ Snowflake Schema merupakan varian dari skema bintang dimana table-
table dimensi tidak terdapat data yang di denormalisasi.
▪ Snowflake Schema memberi kemudahan pada perawatan dimensi,
dikarenakan strukturnya yang lebih normalisasi.
▪ Snowflake schema adalah model data dimensional yang memiliki
sebuah tabel fakta sebagai pusatnya, dikelilingi tabel-tabel dimensi
yang ternormalisasi. Snowflake schema adalah sebuah variasi dari star
schema dimana tabel dimensinya boleh memiliki dimensi.
▪ Penggunaan tabel dimensi pada snowflake schema sangatlah mendasar,
sedangkan pada star schema tidak. Snowflake schema dibuat
berdasarkan OLTP sehingga semua data akan termuat detail dalam
setiap tabel fakta dan tabel dimensi.
 Keduanya merupakan model-model dimensional,
perbedaannya terletak pada implementasi fisikal. Skema
snowflake memberi kemudahan pada perawatan dimensi,
dikarenakan strukturnya yang lebih normalisasi.
 Skema bintang lebih efisien serta sederhana dalam
membuat query dan mudah diakses secara langsung oleh
pengguna.
 Jika data yang digunakan kompleks sebaiknya
menggunakan snowflake schema, namun jika data yang
digunakan sederhana lebih baik kita menggunakan star
schema.
Snow flake presentasi

More Related Content

Similar to Snow flake presentasi

Presentasi Data warehouse
Presentasi Data warehousePresentasi Data warehouse
Presentasi Data warehouse
Nety Herawati
 
02-konsep-data-warehouse.ppt
02-konsep-data-warehouse.ppt02-konsep-data-warehouse.ppt
02-konsep-data-warehouse.ppt
Dedek28
 
Data_warehouse.ppt
Data_warehouse.pptData_warehouse.ppt
Data_warehouse.ppt
Dedek28
 
BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data
BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data
BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data
audi15Ar
 

Similar to Snow flake presentasi (20)

Presentasi Data warehouse
Presentasi Data warehousePresentasi Data warehouse
Presentasi Data warehouse
 
Data Mining 2 - Pemodelan Data.pptx
Data Mining 2 - Pemodelan Data.pptxData Mining 2 - Pemodelan Data.pptx
Data Mining 2 - Pemodelan Data.pptx
 
Sesion 5 - DW.pptx
Sesion 5 - DW.pptxSesion 5 - DW.pptx
Sesion 5 - DW.pptx
 
Pertemuan 3 Data Warehousing dan OLAP.pptx
Pertemuan 3 Data Warehousing dan OLAP.pptxPertemuan 3 Data Warehousing dan OLAP.pptx
Pertemuan 3 Data Warehousing dan OLAP.pptx
 
Tugaswarehosdio2003
Tugaswarehosdio2003Tugaswarehosdio2003
Tugaswarehosdio2003
 
DWO - Pertemuan 2 & 3
DWO - Pertemuan 2 & 3DWO - Pertemuan 2 & 3
DWO - Pertemuan 2 & 3
 
Konsep Data Warehouse.pptx
Konsep Data Warehouse.pptxKonsep Data Warehouse.pptx
Konsep Data Warehouse.pptx
 
02-konsep-data-warehouse.ppt
02-konsep-data-warehouse.ppt02-konsep-data-warehouse.ppt
02-konsep-data-warehouse.ppt
 
Lingkungan Data Warehouse
Lingkungan Data WarehouseLingkungan Data Warehouse
Lingkungan Data Warehouse
 
Materi 3_Munti Parsi Holan.pptx
Materi 3_Munti Parsi Holan.pptxMateri 3_Munti Parsi Holan.pptx
Materi 3_Munti Parsi Holan.pptx
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
 
Modul 1 - Datawarehouse & Business Intelligence Overview
Modul 1 - Datawarehouse & Business Intelligence OverviewModul 1 - Datawarehouse & Business Intelligence Overview
Modul 1 - Datawarehouse & Business Intelligence Overview
 
Data and Business Intelligent (1).pptx
Data and Business Intelligent  (1).pptxData and Business Intelligent  (1).pptx
Data and Business Intelligent (1).pptx
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
 
Modul Data Warehouse
Modul Data Warehouse  Modul Data Warehouse
Modul Data Warehouse
 
D wh pentol
D wh pentolD wh pentol
D wh pentol
 
Data Management (Introducing of Datawarehouse)
Data Management (Introducing of Datawarehouse)Data Management (Introducing of Datawarehouse)
Data Management (Introducing of Datawarehouse)
 
Data_warehouse.ppt
Data_warehouse.pptData_warehouse.ppt
Data_warehouse.ppt
 
datadictionary.pdf
datadictionary.pdfdatadictionary.pdf
datadictionary.pdf
 
BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data
BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data
BAB 6. Sistem Manajemen Basis Data
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Snow flake presentasi

  • 1.
  • 2.  HENI PRASTIWI (105623010)  RIANA SUPRAPTO (105623068)  NETY HERAWATI (105623084)  ISSA OKTAVIANI (105623276)  INDRI SETYOWATI (105623284)  CHUSNUL IMAMA (105623288)  FAJAR HIDAYAT (105623303)  IRWAN ()  FIKRI ()
  • 3.  Data warehouse memberikan storage, fungsionalitas yang lebih dan lebih responsif terhadap query dibandingkan kemampuan database yang bersifat transaksi  Banyak orang hanya butuh data read-access tapi butuh akses yang cepat pada data yang sangat bear dan bisa diunduh ke desktop, seringkali data itu datangnya dari lebih dari 1 database. DW, DM dan OLAP menyediakan fungsi ini.
  • 4.  Subject-oriented, integrated, nonvolatile, time- variant collection of data in support of management’s decisions (Inmon, 1992)  Dibanding database tradisional, DW umumnya terdiri dari data yang berukuran sangat besar dari banyak sumber dan mungkin terdiri dari database dari model data yang berbeda dan kadang file dari sistem dan platform yang independen
  • 5.  Tidak seperti database transaksional, DW biasanya mendukung analisa tren dan time-series, di mana keduanya membutuhkan data historik  DW itu nonvolatile. Artinya informasi dalam DW jarang diubah dan bisa dianggap non-real-time  DW bisa digambarkan sebagai “kumpulan teknologi pendukung keputusan, dimaksudkan untuk memungkinkan pekerja yang berhubungan dengan informasi (eksekutif, manajer dan analis) untuk membuat keputusan lebih baik dan lebih cepat”
  • 6.  Konsep multidimensi  Deminsi generic  Tingkat agregasi dan dimensi tak terbatas  Operasi lintas dimensi tak terbatas  Penanganan matriks dinamis  Arsitektur client-server  Dukungan multi-user  aksesibilitas  Transparansi  Manipulasi data yang intuitif  Performa reporting yang konsisten  Reporting yang fleksibel
  • 7.  Data warehouse ada untuk memfasilitasi queri ad hoc yang terjadi sering dan kompleks. Untuk itu, data warehouse harus menyediakan dukungan query yang lebih efisien  Roll-up: data dirangkum dengan generalisasi  Dril-down: meningkatkan tingkat detail  Pivot: lintas tabulasi (juga disebut rotasi)  Potong dan iris: melakukan operasi proyeksi terhadap dimensi  Sorting: data diurut berdasarkan nilai ordinal  Selection: data tersedia dalam nilai atau range  Derived attributes: atribut dihitung oleh operasi dalam nilai yang disimpan atau turunan
  • 8.  Contoh dimensi dalam DW adalah periode fiskal, produk dan region perusahaan  Spreadsheet standar biasanya matrix 2 dimensi. Contohnya spreadsheet sales regional berdimensi produk untuk satu jangka waktu tertentu. Produk ditampilkan per baris dengan pendapatan sales untuk masing-masing region ditampilkan per kolom.  Menambah dimensi waktu seperti kuartal fiskal perusahaan menjadikannya matrix 3 dimensi yang ditampilkan sebagai kubus data  Menambah dimensi tambahan, bisa menghasilkan hypercube, tapi sulit untuk divisualisasikan
  • 9.  Mengubah dari satu (orientasi) hirarki dimensi ke hirarki lain bisa dikerjakan dalam satu kubus data dengan teknik pivoting (juga disebut rotasi)  Model multidimensi memiliki view hirarki yang dikenal dengan roll-up display dan drill-down.  Roll-up display memindahkan ke atas secara hirarki, mengelompokkan ke unit yang lebih besar  Drill-down display lebih mendetailkan
  • 10.  Model storage multidimensi melibatkan 2 tipe tabel: tabel dimensi dan tabel fakta  Tabel dimensi terdiri dari tupel atribut tuples dari diemsni  Tabel fakta bisa digambarkan memiliki banyak tupel. Satu tupel untuk satu fakta yang tercatat. Fakta ini berisikan data dan dimensi mengidentifikasikan masing-masing tupel dalam data tersebut
  • 11.  Skema multidimensi yang umum adalah skema bintang dan skema snowflake.  Skema bintang terdiri dari sebuah tabel fakta dengan satu tabel untuk masing-masing dimensi  Skema snowflake adalah variasi skema bintang di mana di dalamnya tabel dimensi dari skema bintang diorganisir menjadi hirarki dengan normalisasi.
  • 12.
  • 13. Skema snowflake merupakan perluasan dari skema bintang, di mana setiap titik dari bintang meledak menjadi poin lebih.
  • 14.
  • 15.  Misalnya, DimensiWaktu yang terdiri dari 2 hirarki yang berbeda:  1.Tahun → → Bulan Hari  2. Minggu → Day
  • 16.  Dalam beberapa kasus dapat meningkatkan kinerja karena meja kecil yang bergabung,  Lebih mudah untuk mempertahankan,  Meningkatkan fleksibilitas.
  • 17.  Meningkatkan jumlah tabel pengguna akhir harus bekerja dengan,  Membuat query jauh lebih sulit untuk menciptakan karena lebih tabel perlu digabung.
  • 18. ▪ Snowflake Schema merupakan varian dari skema bintang dimana table- table dimensi tidak terdapat data yang di denormalisasi. ▪ Snowflake Schema memberi kemudahan pada perawatan dimensi, dikarenakan strukturnya yang lebih normalisasi. ▪ Snowflake schema adalah model data dimensional yang memiliki sebuah tabel fakta sebagai pusatnya, dikelilingi tabel-tabel dimensi yang ternormalisasi. Snowflake schema adalah sebuah variasi dari star schema dimana tabel dimensinya boleh memiliki dimensi. ▪ Penggunaan tabel dimensi pada snowflake schema sangatlah mendasar, sedangkan pada star schema tidak. Snowflake schema dibuat berdasarkan OLTP sehingga semua data akan termuat detail dalam setiap tabel fakta dan tabel dimensi.
  • 19.  Keduanya merupakan model-model dimensional, perbedaannya terletak pada implementasi fisikal. Skema snowflake memberi kemudahan pada perawatan dimensi, dikarenakan strukturnya yang lebih normalisasi.  Skema bintang lebih efisien serta sederhana dalam membuat query dan mudah diakses secara langsung oleh pengguna.  Jika data yang digunakan kompleks sebaiknya menggunakan snowflake schema, namun jika data yang digunakan sederhana lebih baik kita menggunakan star schema.