Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) didirikan pada tahun 1969 di Rabat, Maroko untuk mengkoordinasikan kerja sama umat Islam di dunia, terutama negara-negara anggotanya, dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, serta membicarakan permasalahan atau sengketa melalui jalan damai. OKI saat ini memiliki 57 negara anggota dan berperan dalam memajukan solidaritas Islam, memperkuat kerja sama antar negara, serta mend
3. Sejarah singkat….
Latar Belakang: peristiwa
pembakaran Mesjid Al Aqsha yang
terletak di kota Al Quds
(Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus
1969 telah menimbulkan reaksi
keras dunia, terutama dari
kalangan umat Islam. Saat itu
dirasakan adanya kebutuhan yang
mendesak untuk mengorganisir dan
menggalang kekuatan dunia Islam
4. Diprakarsai : Raja Feisal Ibn.
Abdul Aziz dan Raja
Hassan II
Didirikan : di Rabat, Maroko 25
September 1969 oleh beberapa
negara Islam.
Berdirinya OKI dibicarakan pada KTT
OKI ke-1 tahun 1969
5. KTT OKI Selanjutnya…
a) KTT OKI ke-2 di Lahore (Pakistan,
1974)
b) KTT OKI ke-3 di Ta’if (Arab Saudi,
1981)
c) KTT OKI ke-4 di Casablanca
(Maroko, 1984)
d) KTT OKI ke-5 di Kuwait City (Kuwait,
1987)
e) KTT OKI ke-6 di Dakar (Senegal,
6. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau
berpenduduk mayoritas Muslim di kawasan Asia dan Afrika.
o Afganistan, 1969. o Arab Saudi, 1969. o Gambia, 1974. o Mozambik, 1994.
o Aljazair, 1969. o Senegal, 1969. o Guinea-Bissau, 1974. o Kazakhstan, 1995.
o Chad, 1969. o Sudan, 1969. o Uganda, 1974. o Uzbekistan, 1995.
o Guinea, 1969. o Somalia, 1969. o Burkina Faso, 1975. o Suriname, 1996.
o Indonesia, 1969. o Tunisia, 1969. o Kamerun, 1975. o Togo. 1997.
o Iran, 1969. o Turki, 1969. o Komoro, 1976. o Guyana, 1998.
o Kuwait, 1969. o Yaman, 1969. o Irak, 1976. o Pantai Gading, 2001
o Lebanon, 1969. o Yordania, 1969. o Maladewa, 1976.
o Libya, 1969. o Bahrain, 1970. o Djibouti1, 978.
o Malaysia, 1969. o Oman, 1970. o Benin, 1982.
o Mali, 1969. o Qatar, 1970. o Brunei, 1984.
o Maroko, 1969. o Suriah, 1970. o Nigeria, 1986.
o Mauritania, 1969. o Uni Emirat Arab, o Azerbaijan, 1991.
o Mesir, 1969. 1970. o Albania, 1992.
o Niger, 1969. o Sierra Leone, 1972. o Kirgizstan, 1992.
o Pakistan, 1969. o Bangladesh, 1974. o Tajikistan, 1992.
o Palestina, 1969. o Gabon, 1974. o Turkmenistan, 1992.
7. Tujuan OKI:
1. Memajukan solidaritas Islam
2. Memperkuat kerja sama antara
negara anggota
3. Mengupayakan seoptimal mungkin
untuk menghilangkan adanya suatu
pemisahan
4. Menyokong segala usaha
perdamaian dunia
5. Mengatur usaha perlindungan
tempat-tempat suci
8. Peran OKI di masa lalu :
• Sebagai suatu organisai yang menampung
aspirasi umat Islam.
• Membentuk banyak badan-badan Subsider
seperti misalnya yang menangani masalah
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
hukum, dan kebudayaan.
• Badan-badan Subsider:
- Komisi Internasional Peninggalan Kebudayaan
Islam, yang menangani masalah-masalah yang
menyangkut pemeliharaan hasil-hasil budaya
Islam yang ada di negara-negara Islam.
- Akademi Fikih Islam, yang bertujuan
mempelajari masalah-masalah yang
9. Peran OKI di masa sekarang dan yang
akan datang :
Mengkoordinasikan usaha-usaha untuk
melindungi tempat-tempat suci.
Mendukung dan membantu perjuangan
rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-
hak dan membebaskan tanah air mereka.
Upaya memelihara perdamaian dan
keamanan global, pemberantasan
kemiskinan dan pembangunan, hal ini
merupakan salah satu yang harus
dilakukan OKI dalam perannya sebagai
forum sosial-budaya.
10. OIC 10-years Program of Actions,
yaitu dalam 10 tahun OKI diharapkan
mampu menangani berbagai isu
seperti upaya membangun nilai-nilai
toleransi; membasmi ekstrimisme,
kekerasan dan terorisme;
meningkatkan solidaritas dan
kerjasama antar negara anggota,
conflict prevention, hak-hak
kelompok minoritas dan komunitas
muslim.
11. Kesimpulan
OKI merupakan Organisasi yang berperan dalam
mengkoordinasikan kerja sama umat Islam di
dunia (terutama negara-negara anggota), baik
dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya
serta berperan dalam membicarakan suatu
permasalahan atau sengketa melalui jalan
damai oleh Organisasi ini.