3. • Schizophrenia berasal dari dua kata yaitu
“Skizo” yang artinya retak,dan frenia yang
artinya jiwa. Jadi orang yang menderita
skizofrenia adalah orang yang mengalami
keretakan jiwa.
• Skizofrenia merupakan penyakit yang
mempengaruhi otak
• Produksi neurotransmiter dopamin
berlebihan sehingga kadar dopamin tidak
seimbang (berlebihan atau berkurangan),
penderita akan mengalami gejala-gejala
skizofrenia
P
E
N
G
A
N
T
A
R
4. M
e
n
u
r
u
t
AHLI
Menurut Durand dan Barlow,
(2007) Skizofrenia adalah
sekelompok reaksi psikotik yang
mempengaruhi berbagai area
fungsi individu, termasuk berpikir
dan berkomunikasi, menerima dan
menginterpretasikan realitas,
merasakan dan menunjukkan
emosi dan berperilaku dengan
sikap yang tidak dapat diterima
secara sosial
5. M
e
n
u
r
u
t
AHLI
Menurut Arif, (2006). Skizofrenia
akibat ketidakseimbangan pada
dopamine (sel kimia dalam otak).
Gangguan jiwa psikotik paling lazim
dengan ciri hilangnya perasaan afektif
atau respon emosional dan menarik
diri dari hubungan antarpribadi
normal, sering kali diikuti dengan
delusi (keyakinan yang salah) dan
halusinasi (persepsi tanpa ada
rangsangan panca indera)
6. CIRI - CIRINYA
1. Halusinasi
2. Gelisah
3. Apatis
4. Jarang Berbicara
5. Respons Emosional
6. Berbicara Kacau ( Suka Ngaur dan Tidak terarah)
7. Kehilangan Minat
8. Suka Menarik diri dari Orang Lain
7. Menurut Bruler Ahli Psikologi
1. Gejala Primer
- Gangguan Proses Pikiran
- Parthimi
- Paramimi
-Negativisme
-Ambivalensi
-Otomatisme
2. Gejala Sekunder
- Halusinasi
- Mis-interprestasi
8. Menurut Kut Schneider
Ada 2 Kelompok
1. Kelompok A : Halusinasi
Pendengaran
2. Kelompok B, Gangguan Batas
Ego
9. Kelompok A
1. Pikirannya dapat didengar sendiri
2. Suara-suara yang bertengkar
3. Suara-suara yang mengomentari
penderita
10. 1. Tubuh dan gerakan dipengaruhi oleh
luar dirinya (Sehingga merusak dirinya
juga bisa terjadi)
2. Pikirannya dipengaruhi dari luar
3. Pikiran, Perasaan, Kemauan,
Dorongan, Presepsi berasal dari luar
Kelompok B
11. Menurut Kut Schneider
ada 2 gejala, Positif dan Negatif
Negatif memiliki arti Pengurangan
Fungsi dari Batas Normalnya
Positif memiliki arti
Penambahan Fungsi dari Batas
Normalnya
13. Gejala Negatif
1. Avolisi ( Kacau, karena tidak tahu
mana yang penting dan tidak penting)
2. Alogika (Pengurangan dalam jumlah
isi pembicaraan)
3. AnHedonia (Tidak mampu
mengekspresika Kesenangan )
4. Afek Datar (Tingkah laku yang tampak
tidak Emosi )
14. Gejala Awal
Pada anak perempuan, tampak sangat
pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial,
tidak bisa menikmati rasa senang, dan
ekspresi wajah sangat terbatas
Pada anak laki-laki, sering menantang tanpa
alasan jelas, menggangu, dan tidak disiplin
Pada bayi, biasanya terdapat problem tidur
makan, gangguan tidur kronis, tonus otot
lemah, apatis, dan ketakutan terhadap objek
atau benda yang bergerak cepat
15. Pada balita, terdapat ketakutan yang
berlebihan terhadap hal-hal baru
seperti potong rambut, takut gelap,
takut terhadap label pakaian, takut
terhadap benda-benda bergerak
16. Pada anak usia 5-6 tahun, mengalami
halusinasi suara seperti mendengar
bunyi letusan, bantingan pintu atau
bisikan, juga halusinasi visual seperti
melihat adanya sesuatu yang bergerak
meliuk-liuk, ular, bola-bola
bergelindingan, lintasan cahaya dengan
latar belakang warna gelap. Anak terlihat
bicara atau tersenyum sendiri, menutup
telinga, sering mengamuk tanpa sebab.
17. Jenis-Jenis Skizofrenia
Skizofrenia
simplex
Skizofrenia
hebrefenik
Yaitu skizofrenia yang sering timbul
pertama kali pada masa pubertas (pada
beberapa kasus). Gejala utamanya adalah
kedangkalan emosi dan kemunduran
kemauan. Gangguan proses berpikir
biasanya ditemukan, waham dan
halusinasinya jarang sekali ada.
Yaitu jenis skizofrenia yang permulannya
perlahan-lahan dan sering timbul pada masa
remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang
menyolok ialah gangguan proses berfikir,
gangguan kemauan dan adanya
depersonalisasi.
18. Jenis katatonik
Yaitu jenis skizofrenia yang timbulnya pertama
kali antara umur 15-30 tahun, biasanya akut serta
didahului oleh stres emosional. Skizofrenia jenis
ini melibatkan aspek psikomotorik.
Skizofrenia jenis katatonik terbagi menjadi 2, yaitu:
Stupor Katatonik, merupakan gangguan di mana penderita tidak
menunjukkan perhatian sama sekali pada lingkungan. Gejala yang
muncul di antaranya adalah mutisme (kadang-kadang mata
tertutup) dan muka tanpa mimik
Gaduh Gelisah Katatonik, merupakan skizofrenia jenis katatonik
di mana terdapat hiperaktivitas, tetapi tidak disertai dengan emosi
dan rangsangan dari luar.
19. Jenis Paranoid
Jenis skizofrenia ini agak berbeda dari jenis-jenis yang
lain dalam jalannya jenis penyakit. Jenis ini mulai
sesudah umur 30 tahun, penderita mudah tersinggung,
cemas, suka menyendiri, agak congkak dan kurang
percaya pada orang lain.
Skizofrenia Residual
Yaitu jenis skizofrenia dengan gejala mengalami
gangguan proses berpikir, gangguan afek dan emosi,
ganguan emosi serta gangguan psikomotor. Namun,
tidak ada gejala waham dan halusinasi. Keadaan ini
timbul sesudah beberapa kali serangan skizofrenia.
Jenis Skizo-Afektif
Yaitu jenis skizofrenia yang selain gejala-
gejalanya yang menonjol secara bersamaan juga
gejala-gejala depresi atau gejala-gejala mania
menyertai. Jenis ini cenderung untuk menjadi
sembuh tanpa efek tetapi mungkin juga
seringkali timbul lagi.
21. • Infeksi
• Anak pendahulunya
• Zat Gunakan
• Amfetamin
• Halusinogen
• Cannabis
• Tembakau
• Pengalaman Hidup
• Urbanicity
22. Teori Neurotransmitter
• Otak sendiri terbentuk dari sel saraf yang
disebut neuron dan kimia yang disebut
neurotransmitter
• Neurotransmitter ; Merupakan zat kimia yang
bertugas menghantarkan implus saraf, yang
merupakan serotin dan dopamine yang
mengalami peningkatan . Hal ini disebabkan
gangguan kerja otak .
23. Teori Genetika
• Pada Dasarnya Menurut Penelitian
(Lenzenweger) bahwa ketika orang tua
memiliki penyakit skizoprenia maka
kemungkinan anaknya akan membawa 12-15
% penyakit tersebut. Keunikan dari
Skizoprenia ini adalah tidak dedasarkan
Hukum Mendel.
24. Teori Abnormalitas Perkembangan
Syaraf
• Saraf yang mengalami kerusakan yang menuju
kepada skizoprenia , yang disebabkan oleh
influenza, Mengalami trauma atau Cedera
bagian syaraf-syaraf.
• Abnormalitas Struktur Otak yang disebabkan
oleh Perbesaran Ventrikel, penurunan aliran
darah ventrikel, terutama di konteks
prefrontal
25. Proses Psikososial dan Lingkungan
• Dari Penelitian menunjukkan bahwa setiap orang itu
membawa 1 % sifat skizoprenia, hanya saja kadang
1% itu ditutupi oleh kebaikan dan hal-hal yang
normal
• Seseorang yang berteman dengan seseorang yang
mengidap skizoprenia maka sekitar 10% akan
mempengaruhi orang normal (dapat menular
melalui hubungan sosial)
• Ketika seseorang itu tidak terbuka dan menutup diri
dari lingkungan maka akan memperbesar peluang
untuk skizoprenia itu .
26. Hipoksia
• Otak yang memiliki kadar Oksigen yang
rendah akan mengakibatkan seseorang itu
kemungkinan skizoprenia. Hal ini
berhubungan dengan kerusakan sel saraf
dalam otak yang mengakibatkan beberapa
saraf otak akan rusak dan mempengaruhi
sistem impuls
27.
28. Faktor Lain
• Resiko Kehamilan pada usia cukup tua akan
mengakibatkan mutasi Genetik
• Kekurangn gizi dalam otak,
• Infeksi Pranatal
29. Infeksi
• Inveksi Seorang anak pada masa kehamilan
dalam rahim akan memperbesar seorang anak
pengidap skizoprenia
• Virus Influenza menurut Fuller (1994) bahwa
influenza akan mampu menyerang janin dan
merusak sistem antibodi
30. Zat Kimia
• Narkotika dan obat-obatan yang mengandung
bahan kimia yang memiliki efek negatif ke
syaraf , sehingga hal ini akan mempengaruhi
untuk membangkitkan penyakit skizoprenia
31. Amfetamin
• Amfetamin merupakan asumsi gizi yang
menurut KBBI adalah kelompok obat yang
dapat merangsang terhadap kebugaran tubuh
• Amfetamin sedikit maka akan berpengaruh
pada senyawa kimia dopamin dan terlepas.
32. Halusinogen
• Obat-Obat yang dapat menghilangkan
kesadaran juga dapat memicu skizorenia.
• Obatan – obatan itu seperti ketamin, PCP, LSD.
33. Cannabis, Tembakau, Urbancity
• Ganja dan Tembakau juga akan mampu
meningkatkan Penyakit skizoprenia
• Faktor Pengalam hidup (Trauma) akan memicu
penyakit skizoprenia
• Menurut HAWARI (1990) Proses Urbanisasi di
sekitar Kehidupannya juga akan memicu
Penyakit Skizoprenia, hal ini berkaitan dengan
efek strees
35. Terapi Medis
• Menggunakan Obat Neuroleptics yang dapat
mengurangi gejala kegilaan Skizoprenia
• Neuroleptics ini bersifat antagonis terhadap
dopamin sehingga ketika kadar dopamine
berkurang maka kemungkinan skizoprenia
akan berkurang.
36. Terapi Keluarga
• Perhatian, dan sikap yang merangkul dari
keluarga akan mampu mengurangi
kekambuhan penyakit ini.
• Keluarga merupakan berperan vital dalam
membentuk anak dan yang paling dekat
dengan anak, sehingga memiliki peluang yang
lebih besar dalam membantu penyembuhan
dengan terapi Medisnya.
37. Terapi Psikososial
• Hal ini meliputi bahwa peran sekitar (sosial)
juga sangat embantu penyembuhan penyakit
ini, hal ini berhubunga dengan keterbukaan
dan tidak menyimpan dan menutup
kepribadian
• Ketika seseorang terbuka dan bersosialisasi
maka akan muncul semangat dan melihat
kehidupan sosialnya sehingga akan selaras
dengan pengurangan keungkinan terkena
skizoprenia
38. Contoh Kasus
Joe adalah siswa yang baik di sepanjang masa SMA-nya.
Setelah Tamat SMA dia melanjut ke Universitas College-
Menjelang akhir semester dia mengalami kecelakaan yang
membuat sarafnya rusak dan akhirnya trauma yang besar.
• Setelah itu dia mulai suka berhalusinasi
• Susah Konsentrasi
• Mengganggap teman2nya sekongkol dengan komputernya
untuk memata-matai dia
• Menganggap orang-orang berniat Membunuh dia
39. • Roger adalah pria berusia 36 thn memiliki riwayat panjang
mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk melukai diri
sendiri dan orang lain. Ia telah menuruti suara-suara itu di masa
yang lalu dan akibatnya ia harus menjalani pemenjaraan karena
telah mengancam seseorang dengan sebilah pisau. Ia juga takut
dilukai oleh musuh-musuhnya dan hal itu mengakibatkannya
tidak tidur dengan tujuan untuk melindungi dirinya sendiri.
Roger secara aktif menggunakan alkohol, ganja dan kokain
untuk mengatasi gejala-gejalanya. Roger telah lama berhenti
minum obat dari dokternya karena pengalamannya akan
ketidaknyamana efek sampingnya. Ia melaporkan bahwa ia
merasa letih dan tidak dapat berhenti melangkah. Ia pada
mulanya mengalami pemulihan saat pertama kali menggunakan
narkoba dan alkohol. Tapi segera setelah itu ia menemukan
bahwa semakin banyak ia menggunakan narkoba dan alkohol
semakin paranoid dan menjadi semakin waspada