SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
HUKUM HOOK DAN ELASTISITAS
GETARAN HARMONIS
PADA PEGAS
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Ekperimen II
Dosen Pengampu: SRI ERDAWATI, S. Pd.
Penyusun:
INDRA GUNAWAN (09.01.03.0335)
TEDDY SUSANTO (09.01.03.0368)
HASIKIN (09.01.03.0327)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEMESTER V
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA) SUMBAWA BESAR
TAHUN AJARAN 2011/2012
A. Tujuan Eksperimen
Melalui eksperimen ini, siswa nantinya diharapkan dapat menentukan :
1. Menentukan konstanta gaya sebuah pegas (k)
2. menentukan frekuensi getaran pegas (f)
B. Landasan Teori
Tanpa disadari dalam kehidupan sehari hari terjadi banyak sekali gerak
benda yang bersifat periodik, contohnya gerak bandul jam, gerak pelat yang
bergetar atau pada sepeda motor yaitu gerak piston pada silender mesin motor.
Gerakan periodik ini disebut gerak osilasi. Gerak osilasi yang paling
sederhana disebut gerak harmonik sederhana atau sering dikatakan getaran
selaras.
Bila gaya bekerja pada sebuah benda “elastis” (mengalami regangan
dan rapatan) misalnya pegas, maka benda ini akan berubah bentuk. Sepanjang
batas elastisitas benda itu tidak dilampaui, maka besar perbandingan antara
gaya dan simpangannya adalah tetap. Perbandingan ini disebut dengan tetapan
gaya k. harga k ini akan bergantung pada bahan dan keelastisitasannya.
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda
akan bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda
tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang
diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas
elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan
panjang ΔX sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas
ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak
terlampaui.
Jadi, jika sebuah pegas mula – mula dalam keadaan bebas
kemudian diregangkan sehingga pegas bertambah panjang, maka besarnya
gaya yang bekerja pada pegas dapat diketahui melalui persamaan berikut :
F = k . x
Dengan : F = gaya yang bekerja pada pegas ( N )
k = konstanta pegas ( N/m )
x = pertambahan panjang pegas ( m )
Tanpa disadari dalam kehidupan sehari hari terjadi banyak sekali
gerak benda yang bersifat periodik, contohnya gerak bandul jam, gerak pelat
yang bergetar atau pada sepeda motor yaitu gerak piston pada silender mesin
motor. Gerakan periodik ini disebut gerak osilasi. Gerak osilasi yang paling
sederhana disebut gerak harmonik sederhana atau sering dikatakan getaran
selaras.
Bila gaya bekerja pada sebuah benda “elastis” (mengalami regangan
dan rapatan) misalnya pegas, maka benda ini akan berubah bentuk. Sepanjang
batas elastisitas benda itu tidak dilampaui, maka besar perbandingan antara
gaya dan simpangannya adalah tetap. Perbandingan ini disebut dengan tetapan
gaya k. harga k ini akan bergantung pada bahan dan keelastisitasannya.
Bila pegas ditarik kemudian dilepaskan, maka pegas akan bergetar
dengan gerak selaras. Pada perubahan bentuk pegas itu timbul gaya pulih yang
besarnya bergantung pada besar perubahan bentuk tadi.
Misalnya sebuah benda digantungkan dengan sebuah pegas, maka
akan terjadi simpangan sebesar x dari kedudukan seimbang.
F = m g
F = -k Δx
Dari persamaan di atas diperoleh rumus percepatan gravitasinya:
g = k
m g = -k Δx
Dimana, m adalah massa benda (kg) dan k adalah konstanta pegas
(Newton per meter). Tanda (-) pada rumus di atas menandakan gaya pulih
(pegas kembali ke posisi semula setelah mengalami simpangan), namun tidak
mempengaruhi perhitungan atau bisa diabaikan.
Sebuah pendulum yang terdiri dari seutas tali dan sebuah beban berupa
silender pejal, kemudian tali diikat pada statip (penyangga). Jika pendulum
disimpangkan dari posisi keseimbangannya, maka saat dilepaskan bandul
tersebut akan bergerak bolak balik di sekitar titik kesetimbangannya. Satu
gerakan atau satu getar adalah gerakan dari titik mula-mula sampai kembali ke
titik awal melalui titik setimbang.
Simpangan menyatakan posisi pendulum setiap saat terhadap titik
seimbangnya. Simpangan terbesar dari sistem tersebut disebut amplitudo. Jika
simpangan diberi notasi x dan amplitudo diberi notasi A, maka persamaan
simpangan sebagai fungsi waktu adalah
x = A sin ωt
Besaran ωt dinamakan fase dari getaran selaras dengan ω menyatakan
kecepatan sudut untuk t = 0. Dengan demikian, untuk pendulum dengan
keadaan awal t = 0 diberi simpangan maksimum A, maka harga x akan
bervariasi antara x = - A hingga x = + A. Selang waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu getaran dinamakan periode (T) dan banyaknya getaran setiap
detik disebut frekuensi (f). Hubungan antara periode dan frekuensi dinyatakan
oleh persamaan
T = 2π (persamaan periode pada pendulum)
Kembali lagi kepada konsep getaran selaras pada pegas. Getaran yang
terjadi dipengaruhi oleh gaya yang arahnya menuju satu titik dan besarnya
seimbang dengan simpangannya. Suatu benda yang digantungkan pada sebuah
pegas dan disusun seperti bandul matematis (seperti pada skema). Benda
tersebut akan bergerak dari simpangan atau posisi 2 kemudian bergerak ke
posisi 3 melalui posisi 1 (titik setimbang) dan kembali lagi ke posisi 2. Jika
beban dilepas, maka beban akan bergerak bolak balik di sekitar titik
kesetimbangan atau posisi 1. Besarnya periode getaran selaras dari sistem
pegas adalah
T = 2π
Untuk mendapatkan persamaan di atas, kita harus menggunakan
hukum kedua Newton dan prinsip gaya pulih pada pegas (hukum hooke).
F = m a
F = -k x
Kecepatan sudut atau frekuensi sudut ω menyatakan besar sudut yang
ditempuh persatuan waktu yang dinyatakan oleh persamaan
ω = 2πf = 2π/T
Dari persamaan x = A sin ωt, dapat diturunkan kecepatan dan
percepatan getaran selaras
v = = (A Sin ωt) = A ω Cos ωt
a = = = (A ω Cos ωt)
= - A ω2
Sin ωt
Sehingga diperoleh kecepatan maksimum Aω dan percepatan
maksimum –A ω2
. Percepatan getaran selaras dapat juga dinyatakan terhadap
simpangan x
a = - ω2
x
Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa percepatan sebanding dan
berlawanan arah dengan simpangannya. Dari sini, kita mendapat nilai periode
T dengan menggabungkan persamaan hukum kedua Newton dengan hukum
hooke
-k x = m a
-k x = -m ω2
x (tanda – dan x dicoret)
k = m ω2
ω2
= k/m
(2π/T)2
= k/m
2π/T =  T =
C. Alat dan Skema Eksperimen
1. Alat dan Skema
Adapun alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian
sebuah pegas (seperti pada skema di bawah) antara lain :
Rangkaian Statif 1 buah
Pegas 1 Buah
Beban/cincin besi 3 Buah
Mistar 1 Buah
Stopwatch / penghitung waktu 1 Buah
mg
1
2
ΔXF
3
2. Prosedur Eksperimen
a) Rangkaikan pegas pada sebuah tiang atau pada statif pada posisi
vertikal.
b) Aturlah mistar dalam posisi vertikal seperti pada skema.
c) Baca dan catat skala awal pada mistar atau posisi setimbang pegas
(posisi 1) tanpa diberikan beban terlebih dahulu. Posisi 2 menyatakan
pegas telah diberi simpangan sejauh Δx. Simpangan akan terbaca pada
mistar setelah pegas berhenti bergetar.
d) Untuk percobaan pertama, gunakan 1 beban (10 gram). Lepaskanlah
beban dari posisi 1 dan pegas akan melakukan getaran bolak balik
secara vertikal melalui posisi kesetimbangannya (posisi 1) dan catat
perpanjangan pegas tersebut (Δx) pada saat pegas telah berhenti
bergetar. Baca dan catat perubahan skala dari skala awal (pada posisi
ke 2).
e) Ulangi langkah d) dua kali percobaan lagi dengan beban berturut 2
buah dan 3 buah.
f) Hitunglah periode T dengan 10 kali getaran untuk ketiga percobaan
tersebut. Hitunglah juga konstanta pegasnya dan percepatan gravitasi
untuk masing-masing beban.
D. Analisa Data Hasil Pengamatan
1. Data Hasil Pengamatan untuk pengukuran gaya pegas (konsanta pegas)
No
Massa Beban m
(kg)
Panjang Pegas
Tanpa Beban
(m)
Panjang Pegas
setelah
Pembebanan
(m)
Pertambahan
Panjang Pegas
(m)
Tetapan Pegas
(N/m)
1 100 g = 0,01 kg 0,08 0,1 0,02 F/Δx = 0,98/0,02 = 49
.2 50 g = 0,05 kg 0,08 0,09 0,01 F/Δx = 0,49/0,01 = 49
3 25 g = 0,025 kg 0,08 0,085 0,005 F/Δx = 0,245/0,005 = 49
Ket.
F = m.g
F = gaya yang bekerja pada pegas
m = massa benda
g = gravitasi ( 9,8 m/s)
2. Data Hasil Pengamatan untuk pengukuran frekuensi getaran pegas
No
Massa Beban
m (kg)
Waktu Getar
(t)
Jumlah
Getaran (n)
Frekuensi
getaran (Hz)
1 100 gram 10 detik 36 n/t = 36/10 = 3,6
2. 50 gram 10 detik 50 n/t = 50/10 = 5,0
.3 25 gram 10 detik 70 n/t = 70/10 = 7,0
3. Grafik Data
Grafik perbandingan gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan
panjang pegas.
Grafik perbandingan gaya yang bekerja pada pegas dengan frekuensi
getaran pegas
F (N)
x (m)
0,245
0,49
0,98
0,005 0,01 0,02
F (N)
0,245
0,49
0,98
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum alat peraga sederhana tentang percoban gaya pegas ini
dilakukan 2 kali percobaan atau praktikum yaitu mencari konstanta pegas (k) dan
mencari frekuensi getaran pegas (f). untuk mengetahui nilai konstanta pegas (k)
dapat digunakan persamaan k = F/Δx ; dan untuk mencari nilai dari frekuensi
getaran pegas dapat digunakan persamaan f = n/t.
Percobaan pertama adalah mencari nilai konstanta pegas dengan
menggunakan 3 buah beban yang akan digantungkan dipegas, masing – masing
nilai beban 100g, 50g, dan 25g. setelah dilakukan praktikum dengan melakukan
pengukuran panjang pegas sebelum dan sesudah digantungkan beban didapatkan
perubahan panjang pegas dari yang awalnya 0,08m menjadi 0,1m pada beban
yang bermassa 100g, dan beban yang bermassa 50g yang digantungkan pada
pegas merubah panjang pegas tersebut dari 0,08m menjadi 0,09m, sedangkan
beban yang bermassa 25 gram merubah panjang pegas dari 0,08m menjadi
0,085m. dari data – data tersebut dapat dihitung konstanta pegasnya yang
didapatkan nilainya 49 N/m.
Percobaan kedua adalah mencari frekuensi beban yang tetap dengan
menggunakan 3 buah beban tadi. Setelah dilakukan praktikum maka didapat
banyaknya getaran per 10 sekon untuk beban yang bermassa 100g adalah 36 kali,
untuk yang bermassa 50g adalah 50 kali, dan untuk yang bermassa 25 g adalah 70
kali. Jadi kita dapat menghitung nilai dari frekuensi getaran pegasnya yang
didapatkan masing – masing 3,6 Hz ; 5,0 Hz ; 7,0 Hz.
F. KESIMPULAN
f (Hz)
3,6 5,0 7,0
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa konstanta pegas akan
tetap sama walaupun dengan menggunakan beban yang berbeda, dan nilai
gaya yang bekerja pada pegas akan berbanding terbalik terhadap frekuensi
getaran pegas.
DAFTAR PUSTAKA
Jamal, Abdul dan Tamrin B.A . Pintar Fisika Untuk SMA Kelas 1,2,3 . Gita
media Press : Jakarta . 2005
Kangenan, Martin. Fisika dasar SMA Jilid 2. Gita media Press : Jakarta . 2009
Resnick, Halliday. 1985. Fisika: jilid 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
http://www.wikepedia.org//
http://yahoo.answer.com//
GETARAN HARMONIS PEGAS

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)Alfi Tranggono
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hookerendrafauzi
 
Gerak harmonik sederhana pada pegas copy
Gerak harmonik sederhana pada pegas   copyGerak harmonik sederhana pada pegas   copy
Gerak harmonik sederhana pada pegas copyKLOTILDAJENIRITA
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaPerc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Laporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistikaLaporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistikaIqbalRafii
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
 
LKS ALat Peraga Bandul Fisis
LKS ALat Peraga Bandul FisisLKS ALat Peraga Bandul Fisis
LKS ALat Peraga Bandul FisisMukhsinah PuDasya
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)GGM Spektafest
 
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1Muhammad Ananta Buana Burhan
 
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaPraktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaAlif Permana
 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impulsumammuhammad27
 
LKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGAS
LKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGASLKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGAS
LKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGASAmphie Yuurisman
 

Was ist angesagt? (20)

Konstanta pegas
Konstanta pegasKonstanta pegas
Konstanta pegas
 
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
Fisdas 1-lapres soft copy pegas (g2)
 
Getaran pegas
Getaran pegasGetaran pegas
Getaran pegas
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 
Gerak harmonik sederhana pada pegas copy
Gerak harmonik sederhana pada pegas   copyGerak harmonik sederhana pada pegas   copy
Gerak harmonik sederhana pada pegas copy
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaPerc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
 
Laporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistikaLaporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistika
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
LKS ALat Peraga Bandul Fisis
LKS ALat Peraga Bandul FisisLKS ALat Peraga Bandul Fisis
LKS ALat Peraga Bandul Fisis
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)
 
Ghs laporan
Ghs laporanGhs laporan
Ghs laporan
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
 
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaPraktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
 
Ayunan bandul
Ayunan bandulAyunan bandul
Ayunan bandul
 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
 
LKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGAS
LKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGASLKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGAS
LKS Fisika : GETARAN HARMONIS PADA PEGAS
 

Ähnlich wie GETARAN HARMONIS PEGAS

Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFirdha Afsari
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaDayana Florencia
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaBella Andreana
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranAndi Widya
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalSonitehe Waruwu
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaNoviea Rienha
 
Kelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaranKelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaranNanda Reda
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaaulia rodlia
 
pertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptpertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptAzkiyaqulbi
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhanatrokefluent
 
elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanzakiyah koto
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisDiajeng Ramadhan
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiipan1992
 

Ähnlich wie GETARAN HARMONIS PEGAS (20)

Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhana
 
Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis SederhanaGerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhana
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
Getaran Harmonis
Getaran HarmonisGetaran Harmonis
Getaran Harmonis
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhana
 
getaran
getarangetaran
getaran
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaran
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhana
 
Kelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaranKelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaran
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhana
 
pertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptpertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.ppt
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhana
 
elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahan
 
Hukum hock
Hukum hockHukum hock
Hukum hock
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematis
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyi
 

GETARAN HARMONIS PEGAS

  • 1. HUKUM HOOK DAN ELASTISITAS GETARAN HARMONIS PADA PEGAS Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Ekperimen II Dosen Pengampu: SRI ERDAWATI, S. Pd. Penyusun: INDRA GUNAWAN (09.01.03.0335) TEDDY SUSANTO (09.01.03.0368) HASIKIN (09.01.03.0327) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEMESTER V FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA) SUMBAWA BESAR TAHUN AJARAN 2011/2012 A. Tujuan Eksperimen
  • 2. Melalui eksperimen ini, siswa nantinya diharapkan dapat menentukan : 1. Menentukan konstanta gaya sebuah pegas (k) 2. menentukan frekuensi getaran pegas (f) B. Landasan Teori Tanpa disadari dalam kehidupan sehari hari terjadi banyak sekali gerak benda yang bersifat periodik, contohnya gerak bandul jam, gerak pelat yang bergetar atau pada sepeda motor yaitu gerak piston pada silender mesin motor. Gerakan periodik ini disebut gerak osilasi. Gerak osilasi yang paling sederhana disebut gerak harmonik sederhana atau sering dikatakan getaran selaras. Bila gaya bekerja pada sebuah benda “elastis” (mengalami regangan dan rapatan) misalnya pegas, maka benda ini akan berubah bentuk. Sepanjang batas elastisitas benda itu tidak dilampaui, maka besar perbandingan antara gaya dan simpangannya adalah tetap. Perbandingan ini disebut dengan tetapan gaya k. harga k ini akan bergantung pada bahan dan keelastisitasannya. Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang ΔX sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui. Jadi, jika sebuah pegas mula – mula dalam keadaan bebas kemudian diregangkan sehingga pegas bertambah panjang, maka besarnya gaya yang bekerja pada pegas dapat diketahui melalui persamaan berikut :
  • 3. F = k . x Dengan : F = gaya yang bekerja pada pegas ( N ) k = konstanta pegas ( N/m ) x = pertambahan panjang pegas ( m ) Tanpa disadari dalam kehidupan sehari hari terjadi banyak sekali gerak benda yang bersifat periodik, contohnya gerak bandul jam, gerak pelat yang bergetar atau pada sepeda motor yaitu gerak piston pada silender mesin motor. Gerakan periodik ini disebut gerak osilasi. Gerak osilasi yang paling sederhana disebut gerak harmonik sederhana atau sering dikatakan getaran selaras. Bila gaya bekerja pada sebuah benda “elastis” (mengalami regangan dan rapatan) misalnya pegas, maka benda ini akan berubah bentuk. Sepanjang batas elastisitas benda itu tidak dilampaui, maka besar perbandingan antara gaya dan simpangannya adalah tetap. Perbandingan ini disebut dengan tetapan gaya k. harga k ini akan bergantung pada bahan dan keelastisitasannya. Bila pegas ditarik kemudian dilepaskan, maka pegas akan bergetar dengan gerak selaras. Pada perubahan bentuk pegas itu timbul gaya pulih yang besarnya bergantung pada besar perubahan bentuk tadi. Misalnya sebuah benda digantungkan dengan sebuah pegas, maka akan terjadi simpangan sebesar x dari kedudukan seimbang. F = m g F = -k Δx Dari persamaan di atas diperoleh rumus percepatan gravitasinya: g = k m g = -k Δx
  • 4. Dimana, m adalah massa benda (kg) dan k adalah konstanta pegas (Newton per meter). Tanda (-) pada rumus di atas menandakan gaya pulih (pegas kembali ke posisi semula setelah mengalami simpangan), namun tidak mempengaruhi perhitungan atau bisa diabaikan. Sebuah pendulum yang terdiri dari seutas tali dan sebuah beban berupa silender pejal, kemudian tali diikat pada statip (penyangga). Jika pendulum disimpangkan dari posisi keseimbangannya, maka saat dilepaskan bandul tersebut akan bergerak bolak balik di sekitar titik kesetimbangannya. Satu gerakan atau satu getar adalah gerakan dari titik mula-mula sampai kembali ke titik awal melalui titik setimbang. Simpangan menyatakan posisi pendulum setiap saat terhadap titik seimbangnya. Simpangan terbesar dari sistem tersebut disebut amplitudo. Jika simpangan diberi notasi x dan amplitudo diberi notasi A, maka persamaan simpangan sebagai fungsi waktu adalah x = A sin ωt Besaran ωt dinamakan fase dari getaran selaras dengan ω menyatakan kecepatan sudut untuk t = 0. Dengan demikian, untuk pendulum dengan keadaan awal t = 0 diberi simpangan maksimum A, maka harga x akan bervariasi antara x = - A hingga x = + A. Selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran dinamakan periode (T) dan banyaknya getaran setiap detik disebut frekuensi (f). Hubungan antara periode dan frekuensi dinyatakan oleh persamaan T = 2π (persamaan periode pada pendulum) Kembali lagi kepada konsep getaran selaras pada pegas. Getaran yang terjadi dipengaruhi oleh gaya yang arahnya menuju satu titik dan besarnya seimbang dengan simpangannya. Suatu benda yang digantungkan pada sebuah
  • 5. pegas dan disusun seperti bandul matematis (seperti pada skema). Benda tersebut akan bergerak dari simpangan atau posisi 2 kemudian bergerak ke posisi 3 melalui posisi 1 (titik setimbang) dan kembali lagi ke posisi 2. Jika beban dilepas, maka beban akan bergerak bolak balik di sekitar titik kesetimbangan atau posisi 1. Besarnya periode getaran selaras dari sistem pegas adalah T = 2π Untuk mendapatkan persamaan di atas, kita harus menggunakan hukum kedua Newton dan prinsip gaya pulih pada pegas (hukum hooke). F = m a F = -k x Kecepatan sudut atau frekuensi sudut ω menyatakan besar sudut yang ditempuh persatuan waktu yang dinyatakan oleh persamaan ω = 2πf = 2π/T Dari persamaan x = A sin ωt, dapat diturunkan kecepatan dan percepatan getaran selaras v = = (A Sin ωt) = A ω Cos ωt a = = = (A ω Cos ωt) = - A ω2 Sin ωt
  • 6. Sehingga diperoleh kecepatan maksimum Aω dan percepatan maksimum –A ω2 . Percepatan getaran selaras dapat juga dinyatakan terhadap simpangan x a = - ω2 x Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa percepatan sebanding dan berlawanan arah dengan simpangannya. Dari sini, kita mendapat nilai periode T dengan menggabungkan persamaan hukum kedua Newton dengan hukum hooke -k x = m a -k x = -m ω2 x (tanda – dan x dicoret) k = m ω2 ω2 = k/m (2π/T)2 = k/m 2π/T =  T = C. Alat dan Skema Eksperimen 1. Alat dan Skema Adapun alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian sebuah pegas (seperti pada skema di bawah) antara lain : Rangkaian Statif 1 buah Pegas 1 Buah Beban/cincin besi 3 Buah
  • 7. Mistar 1 Buah Stopwatch / penghitung waktu 1 Buah mg 1 2 ΔXF 3
  • 8. 2. Prosedur Eksperimen a) Rangkaikan pegas pada sebuah tiang atau pada statif pada posisi vertikal. b) Aturlah mistar dalam posisi vertikal seperti pada skema. c) Baca dan catat skala awal pada mistar atau posisi setimbang pegas (posisi 1) tanpa diberikan beban terlebih dahulu. Posisi 2 menyatakan pegas telah diberi simpangan sejauh Δx. Simpangan akan terbaca pada mistar setelah pegas berhenti bergetar. d) Untuk percobaan pertama, gunakan 1 beban (10 gram). Lepaskanlah beban dari posisi 1 dan pegas akan melakukan getaran bolak balik secara vertikal melalui posisi kesetimbangannya (posisi 1) dan catat perpanjangan pegas tersebut (Δx) pada saat pegas telah berhenti
  • 9. bergetar. Baca dan catat perubahan skala dari skala awal (pada posisi ke 2). e) Ulangi langkah d) dua kali percobaan lagi dengan beban berturut 2 buah dan 3 buah. f) Hitunglah periode T dengan 10 kali getaran untuk ketiga percobaan tersebut. Hitunglah juga konstanta pegasnya dan percepatan gravitasi untuk masing-masing beban. D. Analisa Data Hasil Pengamatan 1. Data Hasil Pengamatan untuk pengukuran gaya pegas (konsanta pegas) No Massa Beban m (kg) Panjang Pegas Tanpa Beban (m) Panjang Pegas setelah Pembebanan (m) Pertambahan Panjang Pegas (m) Tetapan Pegas (N/m) 1 100 g = 0,01 kg 0,08 0,1 0,02 F/Δx = 0,98/0,02 = 49 .2 50 g = 0,05 kg 0,08 0,09 0,01 F/Δx = 0,49/0,01 = 49 3 25 g = 0,025 kg 0,08 0,085 0,005 F/Δx = 0,245/0,005 = 49 Ket. F = m.g F = gaya yang bekerja pada pegas m = massa benda g = gravitasi ( 9,8 m/s) 2. Data Hasil Pengamatan untuk pengukuran frekuensi getaran pegas
  • 10. No Massa Beban m (kg) Waktu Getar (t) Jumlah Getaran (n) Frekuensi getaran (Hz) 1 100 gram 10 detik 36 n/t = 36/10 = 3,6 2. 50 gram 10 detik 50 n/t = 50/10 = 5,0 .3 25 gram 10 detik 70 n/t = 70/10 = 7,0
  • 11. 3. Grafik Data Grafik perbandingan gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas. Grafik perbandingan gaya yang bekerja pada pegas dengan frekuensi getaran pegas F (N) x (m) 0,245 0,49 0,98 0,005 0,01 0,02 F (N) 0,245 0,49 0,98
  • 12. E. PEMBAHASAN Pada praktikum alat peraga sederhana tentang percoban gaya pegas ini dilakukan 2 kali percobaan atau praktikum yaitu mencari konstanta pegas (k) dan mencari frekuensi getaran pegas (f). untuk mengetahui nilai konstanta pegas (k) dapat digunakan persamaan k = F/Δx ; dan untuk mencari nilai dari frekuensi getaran pegas dapat digunakan persamaan f = n/t. Percobaan pertama adalah mencari nilai konstanta pegas dengan menggunakan 3 buah beban yang akan digantungkan dipegas, masing – masing nilai beban 100g, 50g, dan 25g. setelah dilakukan praktikum dengan melakukan pengukuran panjang pegas sebelum dan sesudah digantungkan beban didapatkan perubahan panjang pegas dari yang awalnya 0,08m menjadi 0,1m pada beban yang bermassa 100g, dan beban yang bermassa 50g yang digantungkan pada pegas merubah panjang pegas tersebut dari 0,08m menjadi 0,09m, sedangkan beban yang bermassa 25 gram merubah panjang pegas dari 0,08m menjadi 0,085m. dari data – data tersebut dapat dihitung konstanta pegasnya yang didapatkan nilainya 49 N/m. Percobaan kedua adalah mencari frekuensi beban yang tetap dengan menggunakan 3 buah beban tadi. Setelah dilakukan praktikum maka didapat banyaknya getaran per 10 sekon untuk beban yang bermassa 100g adalah 36 kali, untuk yang bermassa 50g adalah 50 kali, dan untuk yang bermassa 25 g adalah 70 kali. Jadi kita dapat menghitung nilai dari frekuensi getaran pegasnya yang didapatkan masing – masing 3,6 Hz ; 5,0 Hz ; 7,0 Hz. F. KESIMPULAN f (Hz) 3,6 5,0 7,0
  • 13. Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa konstanta pegas akan tetap sama walaupun dengan menggunakan beban yang berbeda, dan nilai gaya yang bekerja pada pegas akan berbanding terbalik terhadap frekuensi getaran pegas.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Jamal, Abdul dan Tamrin B.A . Pintar Fisika Untuk SMA Kelas 1,2,3 . Gita media Press : Jakarta . 2005 Kangenan, Martin. Fisika dasar SMA Jilid 2. Gita media Press : Jakarta . 2009 Resnick, Halliday. 1985. Fisika: jilid 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. http://www.wikepedia.org// http://yahoo.answer.com//