SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
1
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Pertimbangan
• Pertimbangan Utama
– Pengelolaan Material Pengerukan
– Ekologi Laut/Pantai
– Emisi Udara
– Pengelolaan Sampah (Sampah Umum, Air Limbah, Limbah Padat)
– Pengelolaan bahan berbahaya dan oli
– Kebisingan
– Keanekaragaman Hayati & Sumber Daya Ekologi
• Pertimbangan-pertimbangan lainnya
– Pengelolaan Lalu Lintas
– Dampak Visual
– Keberlanjutan dan Perubahan Iklim
2
Harus Mempertimbangkan...
• Pra – konstruksi
• Konstruksi
• Operasi
• Analisa Dampak
– Keadaan Sekarang (baseline)
Atau Masa Dapan kalau proyek tidak dilakukan
– Apa Kemungkinkan Dampak??
o Sebesar berapa??
o Untuk berapa lama??
o Mitigasi
o Sisa Dampak
3
4
Existing Data – AMDAL (2010)
baseline data from 2008
•Considers a different project description
•Limited Baseline data
•Studies may be dated
•Usually, if project construction has not been commenced
after 3 years of the AMDAL approval, the AMDAL will lapse
•Have used (mostly) data from that report for the
environmental assessment to date
•Not prepared together with an EPIII ESIA or ECOMAP
(Aus AID) assessment
5
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Pengelolaan Material Pengerukan
Konstruksi
– Kontaminasi Tanah
– Isu Geoteknik
– Kemungkinan erosi tanah
– Peningkatan suspensi sedimen (kekeruhan) dalam air laut akibat
penyebaran pengerukan sedimen
– Penurunan kualitas air dengan peningkatan Total Padatan
tersuspensi (Total Suspended Solid TSS) dan kekeruhan
– Kemungkinan gangguan kimia kelautan dan ekologi pesisir
– Peniadaan/penurunan habitat
– Penurunan kualitas air laut
Mitigasi
– Penapisan bahan pengerukan
– Pembuangan bahan pengerukan secara tepat
– Memilih metode pengerukan secara seksama
– Pengurangan penyebaran kontaminan dengan penahanan
6
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Ekologi Laut/Pantai
Konstruksi
– Kemungkinan gangguan kimia terhadap laut dan ekologi pesisir
– Pergantian habitat laut dan pesisir yang disebabkan oleh perubahan struktur
sedimen
– Tertutupnya Komunitas Bentik disebabkan oleh pembuangan sedimen
– Penurunan pencahayaan untuk organisme yang tergantung cahaya
– Regresi rumput laut dan padang rumput
– Terganggunya burung dan hewan laut
– Terkurangnya sumber daya perikanan dan terdegradasinya kualitas perikanan
untuk kegiatan pusat makanan dan rekreasi.
– Memburuknya polusi air
Operasi
– Kebocoran minyak dan campuran dari kapal merusakan sumber daya
perikanan, biota laut dan habitat.
– Biodegradasi minyak dalam air mengurangi oksigen terlarut yang dibutuhkan
oleh biota
– Sumber daya perikanan yang terdampak oleh kontaminasi bahan-bahan
kimia dari kebocoran
7
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Ekologi Laut/Pantai
Mitigasi
– Konstruksi : Perencanaan yang tepat dari pekerjaan konstruksi,
mengurangi kekeruhan dengan menggunakan tirai
lumpur/kekeruhan, peningkatan atau restorasi habitat,
pemantauan lingkungan, inspeksi berkala dari kegiatan konstruksi
oleh otoritas penegakkan hukum dan lembaga, survei
karakteristik ekologi dengan cermat serta pembatasan koridor
kerja
– Operasi : peningkatan dan restorasi habitat seperti penciptaan
habitat rumput laut untuk pemulihan sumber daya perikanan,
memperluas habitat rawa dan pasir intertidal dan daerah
berlumpur untuk spesies mangsa, pengukuran dalam
pengelolaan lingkungan berkaitan dengan kebocoran minyak,
pengendalian debu, perlindungan kualitas air dan langkah-
langkah pengurangan kebisingan.
8
OPTION 1 - Considerations
• The area is already a port, which implies that the existing
water quality is already degraded by port activities
• Phase 1 reclamation 50ha
• Total Reclamation 150ha
• Extensive dredging
• Nearby Islands and reefs
• Primary impacts (need specific study)
– Loss of benthic communities in the reclamation footprint
• Changes to the outflow from the nearby river
9
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Emisi Udara
Konstruksi
– Menimbulkan partikel debu dari kegiatan kontruksi termasuk
kegiatan pengerukan/penimbunan, transportasi, peralatan
konstruksi, perataaan/pembersihan, dan aktifitas di darat.
– Emisi gas buang dari konsumsi bahan bakar alat berat berbahan
bakar diesel dengan mengeluarkan bahan beracun dan karsinogenik
Operasi
– Emisi dari kapal, peralatan penanganan kargo, mobilitas truk terkait
pelabuhan
– Emisi gas buang dari kendaraan konstruksi, pabrik, mesin dan kapal
Mitigasi
– Konstruksi – meminimalkan emisi debu, emisi gas buang, dan emisi
volatile
– Operasi – melakukan operasi off-loading secara efisien dan
pengaturan batas waktu diam/tunggu
10
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Emisi Udara
Ambang Batas
Parameter
Pengukuran
Waktu
Standar Indonesia* IFC**
Unit Konsentrasi Unit Konsentrasi
Ozon (03) 1 jam μg/Nm3 235
8-jam sehari
maximum
- - μg/m3 100
1 tahun μg/Nm3 50
Kabon Monoksida (CO) 1 jam μg/Nm3 30,000
24 jam μg/Nm3 10,000
Nitrogen Dioksida(NO2) 1 jam μg/Nm3 400 μg/m3 200
24 jam μg/Nm3 150
1 tahun μg/Nm3 100 μg/m3 40
Sulfur Dioksida (SO2) 10 menit - μg/m3 500
1 jam μg/Nm3 900
24 jam μg/Nm3 365 μg/m3 20
1 tahun μg/Nm3 60
Total Partikel Tersuspensi (TSP) 24 jam μg/Nm3 230
1 tahun μg/Nm3 90
PM10 24 jam μg/Nm3 150 μg/m3 50
1 tahun - - μg/m3 20
PM2.5 24 jam μg/Nm3 65 μg/m3 25
1 tahun μg/Nm3 15 μg/m3 10
Timbal (Pb) 24 jam μg/Nm3 2
1 tahun μg/Nm3 1
Sumber :
*) Peraturan Pemerintah No. 41/1999 tentang Pengendalian Polusi Udara
**) Pedoman Umum EHS IFC
11
Option 1 – Air Quality issues
• Not considered to be very significant because:
– Activities will not be significantly different from existing
conditions in an airshed which is already degraded
– Most of the activities will take place off-shore on the reclaimed
area
• Some expected impacts
– Construction/Preconstruction
o Increased dust from earthmoving and construction activities
o Exhaust emissions from vehicles
o Some possibility of spills or fugitive emissions from fuel handling and
refuelling
– Operation
o Exhaust emissions on the port, causeway, and access roads
o Some possibility from accidental spills
12
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Pengelolaan Sampah (Umum, Air Limbah, Limbah Padat)
Konstruksi
– Limbah dari pembongkaran, pembersihan dan konstruksi jalan
– Limbah berbahaya, limbah padat, dan air limbah selama konstruksi
Operasi
– Limbah padat inert dari kemasan kargo dan kantor administrasi
– Limbah yang berpotensi berbahaya berkaitan dengan pemeliharaan
kendaraan operasi (minyak pelumas dan bahan pelarut untuk mesin)
– Limbah cair dan padat dari kapal yang datang
Mitigation
- Konstruksi: penggunaan material hasil pengurukan, daur ulang
limbah beton, penyimpanan limbah yang tepat dan terkategori,
menjaga wilayah tetap bersih, SOP Prosedur Tetap limbah berbahaya
yang ditetapkan
- Operasi: menyediakan limbah yang memadai dan pengelolaan
sampah, dilarang membuang limbah padat dan limbah berbahaya ke
laut, penyimpanan air limbah kapal-kapal besar secara tepat dengan
menyediakan fasilitas pengolahan air limbah yang terhubung ke
tempat pengolahan air limbah kota
13
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Pengelolaan Sampah (Umum, Air Limbah, Limbah Padat)
Ambang Batas – Kualitas Air Laut Wilayah Pelabuhan
No Parameter Unit Baku Mutu
FISIKA
1 Kecerahan m >3
2 Kebauan - Tidak berbau
3 Padatan tersuspensi total mg/L 80
4 Sampah - -
5 Temperatur °C Alami
6 Lapisan Minyak - -
KIMIA
1 pH 6.5 - 8.5
2 Salinitas o/oo Alami
3 Amonia total (NH3-N) mg/L 0.3
4 Sulfida (H2S) mg/L 0.03
5 Hidrokarbon total mg/L 1
6 Senyawa Fenol total mg/L 0.002
7 PCB (poliklor bifenil) µg/L 0.01
8 Surfaktan (deterjen)
mg/L
MBAS
1
9 Minyak dan Lemak mg/L 5
10 TBT (tri butil tin) µg/L 0.01
Logam Terlarut
1 Raksa mg/L 0.003
2 Kadmium (Cd) mg/L 0.01
3 Tembaga (Cu) mg/L 0.05
4 Timbal (Pb) mg/L 0.05
5 Seng (Zn) mg/L 0.1
Mikrobiologi
1 Koliform Total
MPN/100
ml
1000
Sumber : Keputusan Menteri LH 51/2004 (Lampiran I – Baku Mutu Air Laut untuk Perairan Pelabuhan)
14
Option 1 – Waste management issues
• Not expected to be significant spoil from clearing
(because of reclamation activities)
• Normal waste from construction vehicles ( most likely
generated away from the site)
• Domestic waste from the construction/operation
workforce
• Some waste from materials handling during operation
• Potential for additional waste from shipping
– Domestic waste
– Oils
– Ballast waters
15
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Minyak
Konstruksi
– Bahan Cair Berbahaya (Bahan bakar dan bahan kimia)
– Limbah Berbahaya (tanah terkontaminasi, limbah bahan bakar dan
pelumas, filter oli dan baterai)
Operasi
– Bahan Cair Berbahaya (Bahan bakar and bahan kimia)
– Cat Residu dan bahan pelarut dalam kontainer-kontainer
Mitigasi
- Konstruksi: cairan berbahaya (bahan bakar dan bahan kimia)
tersimpan sesuai dengan suatu rencana pengelolaan barang
berbahaya dalam wadah tertutup selama konstruksi, tempat
penyimpanan pengolahan dan pengiriman tanah yang
terkontaminasi, penetapan Prosedur Tetap (SOP) limbah berbahaya
seperti penyimpanan sebagaimana mestinya dan tertutup dengan
baik.
- Operasi: Ditetapkannya Prosedur Tetap (SOP) limbah berbahaya
seperti penyimpanannya secara tepat dan tertutup dengan baik
16
Option 1 – Hazardous materisla
considerations
• Handling of additional hazardous materials is inevitable
• Construction
– Fuels for vehicles
– Spent oils and fluids
• Operation
– Handling of hazardous cargos
– Fuelling/refuelling activities for shore based vehicles
– Ship re-fuelling (if it occurs)
17
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Kebisingan
Konstruksi
– Kebisingan dari peralatan dan mobilitas selama kegiatan reklamasi
dan pembangunan jalan akses.
Operasi
– Kebisingan dan getaran frekuensi rendah dari volume lalu lintas lebih
berat dan peningkatan lalu lintas truk
Mitigasi
– Konstruksi: saluran pembuangan knalpot yang selalu terpasang baik,
terpelihara, dan semua mesin dan kendaraan dioperasikan dengan
efisien.
– Operasi: pemuatan truk-truk secara cerdas dan melarang kendaraan
menunggu di tempat dekat dari penerima dampak.
18
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Kebisingan
Ambang Batas
Penerima
Standar Indonesia*
IFC**
Siang/Malam Siang Malam
Peruntukan Kawasan
Perumahan dan Permukiman 55(siang)/45(malam) 55 45
Perdagangan dan Jasa 70 70
Perkantoran dan Perdagangan 65 70
Ruang Terbuka Hijau 50
Industri 70 70
Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60 55 45
Rekreasi 70
Lingkungan Kegiatan
Rumah Sakit 55
Sekolah 55 55 45
Tempat ibadah 55 55 45
Institutional 55 45
Source :
*) Keputusan Menteri LH No. 481996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
**) Pedoman Umum IFC EHS– Tabel 1.7 Kebisingan
19
Option 1 - Kebisingan
• Not expected to be of major significance because
– The existing operations already generate a degree of noise (Not
expected to be a major difference)
– Most of the activities will take place away from existing sensitive
receptors (reseptor2 sensitif)
• But ill be additional noise
– Konstruksi/Pra-konstruksi
o Road widening
o Building causeway and reclamation areas
o Pile driving and other construction activities
– Operasi
o Increased traffic on the access roads
o Increased shipping traffic
o Incidental activities associated with container/cargo handling
20
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Keanekaragaman Hayati & Sumber Daya Ekologi
Konstruksi & Operasi
– Perusakan habitat fauna terestrial
– Limpasan air yang tercemar
– Hilangnya habitat muara dan pantai
– Ekologi lokal terdampak debu dan emisi gas buang dari
kendaraan dan mesin konstruksi
Mitigasi
– Pembatasan pembersihan terhadap vegetasi yang ada
– Merehabilitasi hutan mangrove yang hancur
– Pertimbangan spesies tanaman asli untuk pekerjaan lanskap
– Melindungi sisa daerah mangrove sekitar proyek
– Menyimpan limbah yang tepat untuk membatasi proliferasi hama
21
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Pengelolaan Lalu Lintas
Konstruksi
- Kerusakan perkerasan jalan selama konstruksi menimbulkan isu-
isu keselamatan jalan
- Kemacetan lalu lintas di sepanjang rute transportasi
mempengaruhi usaha dan masyarakat lokal
- Peningkatan lalu lintas lokal meningkatkan tingkat kebisingan
Operasi
- Kemacetan, peningkatan pergerakan truk ke dan dari pelabuhan
di sepanjang jalan lokal dapat mengakibatkan kemacetan dan
gangguan
Mitigasi
- Konstruksi: perawatan dan pemeliharaan jalan, rencana
pengelolaan lalu lintas, dan mengidentifikasi rute-rute
kendaraan berat
- Operasi: menerapkan suatu rencana pengelolaan lalu lintas dan
cara meredakan lalu lintas
22
Option 1 – Terrestrial Ecology Impacts
• Not expected to be significant
• Most activities will take place on the reclamation areas
• Not much land clearing
• Existing environment is highly distrurbed
23
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Dampak Visual
Konstruksi
– Kegiatan yang ekstensif di dermaga selama konstruksi
– Tumpahan cahaya lampu dari lokasi proyek selama konstruksi di malam hari
Operasi
– Keberadaan pelabuhan dan kapal yang bersandar untuk bongkar muat dapat
membuat dampak visual untuk sekitarnya
– Pencahayaan untuk operasi pelabuhan di malam hari
– Emisi yang nampak dan tidak diinginkan dari truk-truk, kapal-kapal, dan kargo
Mitigasi
– Koridor hijau di pantai untuk mengurangi pandangan yang mengganggu
– Tempat penyimpanan berlokasi jauh dari jalan dan permukiman
– Mengurangi penggunaan pencahayaan berlebih di daerah pelabuhan dekat
pemandang sensitif
– Mensyaratkan penggunaan arah pencahayaan ke bawah dibandingkan arah
pencahayaan ke atas.
– Penggunaan warna dan bahan sesuai dengan visual lingkungan yang ada dan
meminimalkan potensi pantulan
24
Visual impact issues of Option 1
• NOT an AMDAL consideration
• The reclaimed area of the port will interfere with current
views from the shorline
• Existing visual significance is quite low
• Increased marine traffic not a major visual impact
• No particularly sensitive receptors
25
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Keberlanjutan dan Perubahan Iklim
Konstruksi
- Emisi gas rumah kaca kumulatif dari peralatan kerja dan
kendaraan selama konstruksi
- Perubahan ekosistem dan hilangnya habitat darat dan perairan
Operasi
- Emisi dari pengoperasian pelabuhan (kapal kargo, kapal
pelabuhan, peralatan penanganan kargo dan truk kargo) dan
Emisi dari tempat berlabuh, bangunan, pencahayaan pelabuhan
dan kendaraan kargo/darat.
- Emisi tidak terolah dibuang ke udara, ke air, ke tanah dan
sedimen laut dari kegiatan-kegiatan industri, serta timbulnya
kebisingan, limbah dan pembuangan, kehilangan dan degradasi
habitat darat dan perairan.
26
B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan
Keberlanjutan dan Perubahan Iklim
Mitigasi
- Konstruksi: Pengendalian emisi dengan menggunakan metode
pengolahan polusi udara, strategi-strategi pengurangan waktu
tunggu truk/kapal, hemat energi, pengurangan polusi, peralatan
kerja dan kendaraan dengan rendah emisi, desain bangunan
yang eko-efisien serta pencahayaan hemat energi.
- Operasi: pemberian insentif untuk kendaraan dan kapal lebih
hemat bahan bakar, peraturan bahan bakar yang lebih bersih,
alternatif listrik hijau, strategi pengurangan emisi udara, inisiatif
proyek pelabuhan hijau dan penanaman pohon.
27
C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan
Pengantar
- Fasilitas Sosial dan Masyarakat
- Warisan Budaya dan Masyarakat Adat
- Barang/Pelayanan Eksosistem
- Kesehatan dan Keselamatan Publik
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
28
Traffic and Transport
Need to consider both road and marine traffic
• Construction Phase
– Use of access road by construction traffic
– Interference with existing sea routes for local boat traffic
– Parking of motorbikes and vehicles by construction workforce
• Operational Phase
– Increased shipping in the existing sea lanes
– Potential for new channels and navigational elements for the new
port
– Interference with existing sea routes for local boat traffic
– Additional use of the Access roads and interchanges
29
C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan
Fasilitas Sosial dan Masyarakat
Konstruksi
- Penggunaan fasilitas masyarakat setempat menjadi berkurang
- Akses ke fasilitas masyarakat menjadi berkurang
- Penurunan jumlah wisatawan
- Menciptakan gangguan pemandangan dari pelabuhan
- Kehilangan pilihan rekreasi bagi warga sekitar
Operasi
- Kebisingan, timbulnya debu dan emisi gas buang dari kendaraan di
daerah pelabuhan, jalan penghubung atau fasilitas pendukung
- Konsentrasi polusi menyebabkan dampak kesehatan
- Kurang menariknya secara visual berdasarkan bentuk pandangan
Mitigasi
- Konstruksi: langkah-langkah penurunan polusi udara, kebisingan, lalu
lintas dan ganggunan visual.
- Operasi: memastikan akses terhadap fasilitas publik selama masa
pengoperasian pelabuhan, penanaman pohon di sepanjang jalan
akses dan untuk memblokir pandangan yang tidak menyenangkan,
dan bentuk pandangan dari arah fasilitas masyarakat yang ada
30
Option 1 - Impacts
• General impact of greater activity
• Greater Power consumption
31
C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan
Warisan Budaya dan Masyarakat Adat
Konstruksi
- Gangguan terhadap situs warisan etnografi dan arkeologi
Mitigasi
- Hindari kegiatan proyek dekat dengan situs warisan etnografi dan
arkaelogi (seperti situs makam Raja Tallo)
- Dilarang masuk ke situs makam Raja Tallo untuk orang yang tidak
berhak
- Segera melaporkan jika ada situs warisan lainnya yang ditemukan
di wilayah operasi
- Manajemen yang tepat dan tindakan perlindungan bagi situs
warisan (situs makam Raja Tallo) termasuk pagar, papan
petunjuk, penyelamatan, dan penelitian-penelitian ilmiah
- Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Warisan Budaya
32
C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan
Barang/Pelayanan Ekosistem
Konstruksi
- Gangguan terhadap eksositem pesisir yang mempengaruhi
kesehatan lingkungan laut dan darat.
- Organisme-organisme dan habitat-habitat laut yang terkena
dampak
Operasi
- Pelayanan ekosistem terganggu oleh praktek-praktek yang tidak
berkelanjutan yang menyebabkan emisi dari transportasi darat
dan laut, pengelolaan sampah yang tidak benar, dan/atau
kebocoran dari zat kimia.
Mitigasi
- Limbah dari konstruksi dibuang dengan benar
- Pembatasan Pembuangan ke laut
- Identifikasi dan pelestarian daerah penting bagi keanekaragaman
hayati
33
C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan
Kesehatan dan Keselamatan Publik
Konstruksi
- Peningkatan risiko kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh emisi
partikulat dari penghilangan vegetasi, pekerjaan tanah dan pergerakan lalu
lintas serta pengolahan sampah dan air limbah yang tidak tepat
- Peningkatan penyakit kesehatan pernapasan akibat emisi debu selama
konstruksi
- Peningkatan penyakit yang ditularkan nyamuk (malaria dan demam
berdarah) karena area yang tergenang.
- Bahaya lalu lintas karena peningkatan lalu lintas dan mobilisasi peralatan
Operasi
- Penanganan kargo yang berisi barang-barang berbahaya (seperti bahan
mudah terbakar, peledak, bahan beracun, patogen dan korosif) secara salah
- Risiko tidak langsung seperti mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi dan
tanaman yang berhubungan dengan kegiatan pelabuhan seperti tumpahan
atau kebocoran minyak dan zat kimia lainnya
- Peningkatan penyakit pernapasan di masyarakat sekitar dan penerima
sensitif yang disebabkan oleh kemacetan lalu lintas, penanganan kargo dan
pergerakan, dan emisi kapal
34
C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan
Kesehatan dan Keselamatan Publik
Mitigasi
- Konstruksi: Pengurangan emisi debu, pelaksanaan tindakan
pengendalian nyamuk, pengelolaan sampah yang tepat, pelatihan
dan program penyadaran bagi pengusaha dan kontraktor
mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan masyarakat,
menyediakan fasilitas kesehatan publik bagi masyarakat dan
karyawan, mencegah penyakit menular melalui karyawannya.
- Operasi: Pengelolaan debu dan prosedur tetap pemantauan
kualitas udara, penilaian risiko kesehatan secara berkala diambil
untuk mengidentifikasi tingkat dampak selama operasi
pelabuhan, pelaksanaan dan pemantauan prosedur operasional
kargo bahan berbahaya, dan mengembangkan suatu kesehatan
dan keselamatan yang tepat dan rencana darurat untuk setiap
dampak yang mungkin timbul akibat kegiatan operasi pelabuhan
setiap harinya
35
C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Konstruksi
- Potensial kendaraan tabarakan
- Kecelakaan atau luka terkait mesin.
- Gangguan pendengaran akibat tingkat kebisingan dan getaran
yang berbahaya dalam lingkungan kerja
- Kesehatan umum merusak hati, ginjal, reproduksi sistem saraf,
gangguan pernapasan dan kanker berasal dari tumpahan atau
kebocoran pelarut (bahan kimia)
- Bekerja di lingkungan suhu tinggi untuk waktu yang lama, bekerja
dengan listrik, dan kecelakaan terkait pekerjaan seperti jauh dari
ketinggian.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkunganModul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkunganjohnmaking
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaTeknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaOswar Mungkasa
 
Clean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementClean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementinfosanitasi
 
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3virga ristya putri
 
Kriteria disain ipal medis
Kriteria disain ipal medisKriteria disain ipal medis
Kriteria disain ipal medisAngga Riefdianto
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbahArifpiece
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLJUHERAH
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airKriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airDianita Octavia
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachateinfosanitasi
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahJoy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Joy Irman
 

Was ist angesagt? (20)

Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkunganModul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpaTeknologi pemanfaatan gas dari tpa
Teknologi pemanfaatan gas dari tpa
 
Clean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementClean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste management
 
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
faktor-faktor penentu design pengelolaan limbah b3
 
Kriteria disain ipal medis
Kriteria disain ipal medisKriteria disain ipal medis
Kriteria disain ipal medis
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
 
Jurnal nis
Jurnal nisJurnal nis
Jurnal nis
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airKriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachate
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (6)

Diapositiva carmelita
Diapositiva carmelitaDiapositiva carmelita
Diapositiva carmelita
 
Calculos dentales
Calculos dentalesCalculos dentales
Calculos dentales
 
Logo
LogoLogo
Logo
 
Дизайн информационных порталов
Дизайн информационных порталов Дизайн информационных порталов
Дизайн информационных порталов
 
Estudo de Requalificacao Urbana Centro Maceió 2001
Estudo de Requalificacao Urbana Centro Maceió 2001Estudo de Requalificacao Urbana Centro Maceió 2001
Estudo de Requalificacao Urbana Centro Maceió 2001
 
MEMÓRIAS ACADÊMICAS
MEMÓRIAS ACADÊMICASMEMÓRIAS ACADÊMICAS
MEMÓRIAS ACADÊMICAS
 

Ähnlich wie Lingkungan saja ind ii pres kd

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxKuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxYudiAristaYulanda
 
PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptx
PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptxPERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptx
PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptxFahmi451
 
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdfTindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdfAbdulBariGufroon
 
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...WahyuHidayat345993
 
PERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptxPERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptxFreeMason2
 
PENGOLAHAN LIMBAH.pptx
PENGOLAHAN LIMBAH.pptxPENGOLAHAN LIMBAH.pptx
PENGOLAHAN LIMBAH.pptxIthaPinto
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptFakhrulRozi26
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
Audit produksi bersih
Audit produksi bersihAudit produksi bersih
Audit produksi bersihambarsuci
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Muhammmad AlKholif
 
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.pptPengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.pptMuhammadNoorIsmail2
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxArieMahardikaPageno
 
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Joy Irman
 
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptxRencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptxpthunianpratamamadan
 

Ähnlich wie Lingkungan saja ind ii pres kd (20)

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxKuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
 
PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptx
PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptxPERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptx
PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT MARINE POLLUTION.pptx
 
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdfTindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
Tindak Pidana LH Pencemaran Laut.pdf
 
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
 
PERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptxPERTEK LC.pptx
PERTEK LC.pptx
 
Env training ppt rev01 bahasa
Env training ppt rev01   bahasaEnv training ppt rev01   bahasa
Env training ppt rev01 bahasa
 
PENGOLAHAN LIMBAH.pptx
PENGOLAHAN LIMBAH.pptxPENGOLAHAN LIMBAH.pptx
PENGOLAHAN LIMBAH.pptx
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Contoh matrix RKL RPL.pdf
Contoh matrix RKL RPL.pdfContoh matrix RKL RPL.pdf
Contoh matrix RKL RPL.pdf
 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.ppt
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
Air permukaan
Air permukaanAir permukaan
Air permukaan
 
Audit produksi bersih
Audit produksi bersihAudit produksi bersih
Audit produksi bersih
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
 
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.pptPengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
 
Eco Airport.pptx
Eco Airport.pptxEco Airport.pptx
Eco Airport.pptx
 
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
 
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptxRencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx
 

Mehr von Indonesia Infrastructure Initiative

Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyIndonesia Infrastructure Initiative
 

Mehr von Indonesia Infrastructure Initiative (20)

Presentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDIIPresentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDII
 
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
 
World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 

Lingkungan saja ind ii pres kd

  • 1. 1 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Pertimbangan • Pertimbangan Utama – Pengelolaan Material Pengerukan – Ekologi Laut/Pantai – Emisi Udara – Pengelolaan Sampah (Sampah Umum, Air Limbah, Limbah Padat) – Pengelolaan bahan berbahaya dan oli – Kebisingan – Keanekaragaman Hayati & Sumber Daya Ekologi • Pertimbangan-pertimbangan lainnya – Pengelolaan Lalu Lintas – Dampak Visual – Keberlanjutan dan Perubahan Iklim
  • 2. 2 Harus Mempertimbangkan... • Pra – konstruksi • Konstruksi • Operasi • Analisa Dampak – Keadaan Sekarang (baseline) Atau Masa Dapan kalau proyek tidak dilakukan – Apa Kemungkinkan Dampak?? o Sebesar berapa?? o Untuk berapa lama?? o Mitigasi o Sisa Dampak
  • 3. 3
  • 4. 4 Existing Data – AMDAL (2010) baseline data from 2008 •Considers a different project description •Limited Baseline data •Studies may be dated •Usually, if project construction has not been commenced after 3 years of the AMDAL approval, the AMDAL will lapse •Have used (mostly) data from that report for the environmental assessment to date •Not prepared together with an EPIII ESIA or ECOMAP (Aus AID) assessment
  • 5. 5 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Pengelolaan Material Pengerukan Konstruksi – Kontaminasi Tanah – Isu Geoteknik – Kemungkinan erosi tanah – Peningkatan suspensi sedimen (kekeruhan) dalam air laut akibat penyebaran pengerukan sedimen – Penurunan kualitas air dengan peningkatan Total Padatan tersuspensi (Total Suspended Solid TSS) dan kekeruhan – Kemungkinan gangguan kimia kelautan dan ekologi pesisir – Peniadaan/penurunan habitat – Penurunan kualitas air laut Mitigasi – Penapisan bahan pengerukan – Pembuangan bahan pengerukan secara tepat – Memilih metode pengerukan secara seksama – Pengurangan penyebaran kontaminan dengan penahanan
  • 6. 6 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Ekologi Laut/Pantai Konstruksi – Kemungkinan gangguan kimia terhadap laut dan ekologi pesisir – Pergantian habitat laut dan pesisir yang disebabkan oleh perubahan struktur sedimen – Tertutupnya Komunitas Bentik disebabkan oleh pembuangan sedimen – Penurunan pencahayaan untuk organisme yang tergantung cahaya – Regresi rumput laut dan padang rumput – Terganggunya burung dan hewan laut – Terkurangnya sumber daya perikanan dan terdegradasinya kualitas perikanan untuk kegiatan pusat makanan dan rekreasi. – Memburuknya polusi air Operasi – Kebocoran minyak dan campuran dari kapal merusakan sumber daya perikanan, biota laut dan habitat. – Biodegradasi minyak dalam air mengurangi oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh biota – Sumber daya perikanan yang terdampak oleh kontaminasi bahan-bahan kimia dari kebocoran
  • 7. 7 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Ekologi Laut/Pantai Mitigasi – Konstruksi : Perencanaan yang tepat dari pekerjaan konstruksi, mengurangi kekeruhan dengan menggunakan tirai lumpur/kekeruhan, peningkatan atau restorasi habitat, pemantauan lingkungan, inspeksi berkala dari kegiatan konstruksi oleh otoritas penegakkan hukum dan lembaga, survei karakteristik ekologi dengan cermat serta pembatasan koridor kerja – Operasi : peningkatan dan restorasi habitat seperti penciptaan habitat rumput laut untuk pemulihan sumber daya perikanan, memperluas habitat rawa dan pasir intertidal dan daerah berlumpur untuk spesies mangsa, pengukuran dalam pengelolaan lingkungan berkaitan dengan kebocoran minyak, pengendalian debu, perlindungan kualitas air dan langkah- langkah pengurangan kebisingan.
  • 8. 8 OPTION 1 - Considerations • The area is already a port, which implies that the existing water quality is already degraded by port activities • Phase 1 reclamation 50ha • Total Reclamation 150ha • Extensive dredging • Nearby Islands and reefs • Primary impacts (need specific study) – Loss of benthic communities in the reclamation footprint • Changes to the outflow from the nearby river
  • 9. 9 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Emisi Udara Konstruksi – Menimbulkan partikel debu dari kegiatan kontruksi termasuk kegiatan pengerukan/penimbunan, transportasi, peralatan konstruksi, perataaan/pembersihan, dan aktifitas di darat. – Emisi gas buang dari konsumsi bahan bakar alat berat berbahan bakar diesel dengan mengeluarkan bahan beracun dan karsinogenik Operasi – Emisi dari kapal, peralatan penanganan kargo, mobilitas truk terkait pelabuhan – Emisi gas buang dari kendaraan konstruksi, pabrik, mesin dan kapal Mitigasi – Konstruksi – meminimalkan emisi debu, emisi gas buang, dan emisi volatile – Operasi – melakukan operasi off-loading secara efisien dan pengaturan batas waktu diam/tunggu
  • 10. 10 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Emisi Udara Ambang Batas Parameter Pengukuran Waktu Standar Indonesia* IFC** Unit Konsentrasi Unit Konsentrasi Ozon (03) 1 jam μg/Nm3 235 8-jam sehari maximum - - μg/m3 100 1 tahun μg/Nm3 50 Kabon Monoksida (CO) 1 jam μg/Nm3 30,000 24 jam μg/Nm3 10,000 Nitrogen Dioksida(NO2) 1 jam μg/Nm3 400 μg/m3 200 24 jam μg/Nm3 150 1 tahun μg/Nm3 100 μg/m3 40 Sulfur Dioksida (SO2) 10 menit - μg/m3 500 1 jam μg/Nm3 900 24 jam μg/Nm3 365 μg/m3 20 1 tahun μg/Nm3 60 Total Partikel Tersuspensi (TSP) 24 jam μg/Nm3 230 1 tahun μg/Nm3 90 PM10 24 jam μg/Nm3 150 μg/m3 50 1 tahun - - μg/m3 20 PM2.5 24 jam μg/Nm3 65 μg/m3 25 1 tahun μg/Nm3 15 μg/m3 10 Timbal (Pb) 24 jam μg/Nm3 2 1 tahun μg/Nm3 1 Sumber : *) Peraturan Pemerintah No. 41/1999 tentang Pengendalian Polusi Udara **) Pedoman Umum EHS IFC
  • 11. 11 Option 1 – Air Quality issues • Not considered to be very significant because: – Activities will not be significantly different from existing conditions in an airshed which is already degraded – Most of the activities will take place off-shore on the reclaimed area • Some expected impacts – Construction/Preconstruction o Increased dust from earthmoving and construction activities o Exhaust emissions from vehicles o Some possibility of spills or fugitive emissions from fuel handling and refuelling – Operation o Exhaust emissions on the port, causeway, and access roads o Some possibility from accidental spills
  • 12. 12 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Pengelolaan Sampah (Umum, Air Limbah, Limbah Padat) Konstruksi – Limbah dari pembongkaran, pembersihan dan konstruksi jalan – Limbah berbahaya, limbah padat, dan air limbah selama konstruksi Operasi – Limbah padat inert dari kemasan kargo dan kantor administrasi – Limbah yang berpotensi berbahaya berkaitan dengan pemeliharaan kendaraan operasi (minyak pelumas dan bahan pelarut untuk mesin) – Limbah cair dan padat dari kapal yang datang Mitigation - Konstruksi: penggunaan material hasil pengurukan, daur ulang limbah beton, penyimpanan limbah yang tepat dan terkategori, menjaga wilayah tetap bersih, SOP Prosedur Tetap limbah berbahaya yang ditetapkan - Operasi: menyediakan limbah yang memadai dan pengelolaan sampah, dilarang membuang limbah padat dan limbah berbahaya ke laut, penyimpanan air limbah kapal-kapal besar secara tepat dengan menyediakan fasilitas pengolahan air limbah yang terhubung ke tempat pengolahan air limbah kota
  • 13. 13 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Pengelolaan Sampah (Umum, Air Limbah, Limbah Padat) Ambang Batas – Kualitas Air Laut Wilayah Pelabuhan No Parameter Unit Baku Mutu FISIKA 1 Kecerahan m >3 2 Kebauan - Tidak berbau 3 Padatan tersuspensi total mg/L 80 4 Sampah - - 5 Temperatur °C Alami 6 Lapisan Minyak - - KIMIA 1 pH 6.5 - 8.5 2 Salinitas o/oo Alami 3 Amonia total (NH3-N) mg/L 0.3 4 Sulfida (H2S) mg/L 0.03 5 Hidrokarbon total mg/L 1 6 Senyawa Fenol total mg/L 0.002 7 PCB (poliklor bifenil) µg/L 0.01 8 Surfaktan (deterjen) mg/L MBAS 1 9 Minyak dan Lemak mg/L 5 10 TBT (tri butil tin) µg/L 0.01 Logam Terlarut 1 Raksa mg/L 0.003 2 Kadmium (Cd) mg/L 0.01 3 Tembaga (Cu) mg/L 0.05 4 Timbal (Pb) mg/L 0.05 5 Seng (Zn) mg/L 0.1 Mikrobiologi 1 Koliform Total MPN/100 ml 1000 Sumber : Keputusan Menteri LH 51/2004 (Lampiran I – Baku Mutu Air Laut untuk Perairan Pelabuhan)
  • 14. 14 Option 1 – Waste management issues • Not expected to be significant spoil from clearing (because of reclamation activities) • Normal waste from construction vehicles ( most likely generated away from the site) • Domestic waste from the construction/operation workforce • Some waste from materials handling during operation • Potential for additional waste from shipping – Domestic waste – Oils – Ballast waters
  • 15. 15 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Minyak Konstruksi – Bahan Cair Berbahaya (Bahan bakar dan bahan kimia) – Limbah Berbahaya (tanah terkontaminasi, limbah bahan bakar dan pelumas, filter oli dan baterai) Operasi – Bahan Cair Berbahaya (Bahan bakar and bahan kimia) – Cat Residu dan bahan pelarut dalam kontainer-kontainer Mitigasi - Konstruksi: cairan berbahaya (bahan bakar dan bahan kimia) tersimpan sesuai dengan suatu rencana pengelolaan barang berbahaya dalam wadah tertutup selama konstruksi, tempat penyimpanan pengolahan dan pengiriman tanah yang terkontaminasi, penetapan Prosedur Tetap (SOP) limbah berbahaya seperti penyimpanan sebagaimana mestinya dan tertutup dengan baik. - Operasi: Ditetapkannya Prosedur Tetap (SOP) limbah berbahaya seperti penyimpanannya secara tepat dan tertutup dengan baik
  • 16. 16 Option 1 – Hazardous materisla considerations • Handling of additional hazardous materials is inevitable • Construction – Fuels for vehicles – Spent oils and fluids • Operation – Handling of hazardous cargos – Fuelling/refuelling activities for shore based vehicles – Ship re-fuelling (if it occurs)
  • 17. 17 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Kebisingan Konstruksi – Kebisingan dari peralatan dan mobilitas selama kegiatan reklamasi dan pembangunan jalan akses. Operasi – Kebisingan dan getaran frekuensi rendah dari volume lalu lintas lebih berat dan peningkatan lalu lintas truk Mitigasi – Konstruksi: saluran pembuangan knalpot yang selalu terpasang baik, terpelihara, dan semua mesin dan kendaraan dioperasikan dengan efisien. – Operasi: pemuatan truk-truk secara cerdas dan melarang kendaraan menunggu di tempat dekat dari penerima dampak.
  • 18. 18 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Kebisingan Ambang Batas Penerima Standar Indonesia* IFC** Siang/Malam Siang Malam Peruntukan Kawasan Perumahan dan Permukiman 55(siang)/45(malam) 55 45 Perdagangan dan Jasa 70 70 Perkantoran dan Perdagangan 65 70 Ruang Terbuka Hijau 50 Industri 70 70 Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60 55 45 Rekreasi 70 Lingkungan Kegiatan Rumah Sakit 55 Sekolah 55 55 45 Tempat ibadah 55 55 45 Institutional 55 45 Source : *) Keputusan Menteri LH No. 481996 tentang Baku Tingkat Kebisingan **) Pedoman Umum IFC EHS– Tabel 1.7 Kebisingan
  • 19. 19 Option 1 - Kebisingan • Not expected to be of major significance because – The existing operations already generate a degree of noise (Not expected to be a major difference) – Most of the activities will take place away from existing sensitive receptors (reseptor2 sensitif) • But ill be additional noise – Konstruksi/Pra-konstruksi o Road widening o Building causeway and reclamation areas o Pile driving and other construction activities – Operasi o Increased traffic on the access roads o Increased shipping traffic o Incidental activities associated with container/cargo handling
  • 20. 20 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Keanekaragaman Hayati & Sumber Daya Ekologi Konstruksi & Operasi – Perusakan habitat fauna terestrial – Limpasan air yang tercemar – Hilangnya habitat muara dan pantai – Ekologi lokal terdampak debu dan emisi gas buang dari kendaraan dan mesin konstruksi Mitigasi – Pembatasan pembersihan terhadap vegetasi yang ada – Merehabilitasi hutan mangrove yang hancur – Pertimbangan spesies tanaman asli untuk pekerjaan lanskap – Melindungi sisa daerah mangrove sekitar proyek – Menyimpan limbah yang tepat untuk membatasi proliferasi hama
  • 21. 21 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Pengelolaan Lalu Lintas Konstruksi - Kerusakan perkerasan jalan selama konstruksi menimbulkan isu- isu keselamatan jalan - Kemacetan lalu lintas di sepanjang rute transportasi mempengaruhi usaha dan masyarakat lokal - Peningkatan lalu lintas lokal meningkatkan tingkat kebisingan Operasi - Kemacetan, peningkatan pergerakan truk ke dan dari pelabuhan di sepanjang jalan lokal dapat mengakibatkan kemacetan dan gangguan Mitigasi - Konstruksi: perawatan dan pemeliharaan jalan, rencana pengelolaan lalu lintas, dan mengidentifikasi rute-rute kendaraan berat - Operasi: menerapkan suatu rencana pengelolaan lalu lintas dan cara meredakan lalu lintas
  • 22. 22 Option 1 – Terrestrial Ecology Impacts • Not expected to be significant • Most activities will take place on the reclamation areas • Not much land clearing • Existing environment is highly distrurbed
  • 23. 23 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Dampak Visual Konstruksi – Kegiatan yang ekstensif di dermaga selama konstruksi – Tumpahan cahaya lampu dari lokasi proyek selama konstruksi di malam hari Operasi – Keberadaan pelabuhan dan kapal yang bersandar untuk bongkar muat dapat membuat dampak visual untuk sekitarnya – Pencahayaan untuk operasi pelabuhan di malam hari – Emisi yang nampak dan tidak diinginkan dari truk-truk, kapal-kapal, dan kargo Mitigasi – Koridor hijau di pantai untuk mengurangi pandangan yang mengganggu – Tempat penyimpanan berlokasi jauh dari jalan dan permukiman – Mengurangi penggunaan pencahayaan berlebih di daerah pelabuhan dekat pemandang sensitif – Mensyaratkan penggunaan arah pencahayaan ke bawah dibandingkan arah pencahayaan ke atas. – Penggunaan warna dan bahan sesuai dengan visual lingkungan yang ada dan meminimalkan potensi pantulan
  • 24. 24 Visual impact issues of Option 1 • NOT an AMDAL consideration • The reclaimed area of the port will interfere with current views from the shorline • Existing visual significance is quite low • Increased marine traffic not a major visual impact • No particularly sensitive receptors
  • 25. 25 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Keberlanjutan dan Perubahan Iklim Konstruksi - Emisi gas rumah kaca kumulatif dari peralatan kerja dan kendaraan selama konstruksi - Perubahan ekosistem dan hilangnya habitat darat dan perairan Operasi - Emisi dari pengoperasian pelabuhan (kapal kargo, kapal pelabuhan, peralatan penanganan kargo dan truk kargo) dan Emisi dari tempat berlabuh, bangunan, pencahayaan pelabuhan dan kendaraan kargo/darat. - Emisi tidak terolah dibuang ke udara, ke air, ke tanah dan sedimen laut dari kegiatan-kegiatan industri, serta timbulnya kebisingan, limbah dan pembuangan, kehilangan dan degradasi habitat darat dan perairan.
  • 26. 26 B. Isu-Isu Lingkungan Proyek Pelabuhan Keberlanjutan dan Perubahan Iklim Mitigasi - Konstruksi: Pengendalian emisi dengan menggunakan metode pengolahan polusi udara, strategi-strategi pengurangan waktu tunggu truk/kapal, hemat energi, pengurangan polusi, peralatan kerja dan kendaraan dengan rendah emisi, desain bangunan yang eko-efisien serta pencahayaan hemat energi. - Operasi: pemberian insentif untuk kendaraan dan kapal lebih hemat bahan bakar, peraturan bahan bakar yang lebih bersih, alternatif listrik hijau, strategi pengurangan emisi udara, inisiatif proyek pelabuhan hijau dan penanaman pohon.
  • 27. 27 C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan Pengantar - Fasilitas Sosial dan Masyarakat - Warisan Budaya dan Masyarakat Adat - Barang/Pelayanan Eksosistem - Kesehatan dan Keselamatan Publik - Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • 28. 28 Traffic and Transport Need to consider both road and marine traffic • Construction Phase – Use of access road by construction traffic – Interference with existing sea routes for local boat traffic – Parking of motorbikes and vehicles by construction workforce • Operational Phase – Increased shipping in the existing sea lanes – Potential for new channels and navigational elements for the new port – Interference with existing sea routes for local boat traffic – Additional use of the Access roads and interchanges
  • 29. 29 C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan Fasilitas Sosial dan Masyarakat Konstruksi - Penggunaan fasilitas masyarakat setempat menjadi berkurang - Akses ke fasilitas masyarakat menjadi berkurang - Penurunan jumlah wisatawan - Menciptakan gangguan pemandangan dari pelabuhan - Kehilangan pilihan rekreasi bagi warga sekitar Operasi - Kebisingan, timbulnya debu dan emisi gas buang dari kendaraan di daerah pelabuhan, jalan penghubung atau fasilitas pendukung - Konsentrasi polusi menyebabkan dampak kesehatan - Kurang menariknya secara visual berdasarkan bentuk pandangan Mitigasi - Konstruksi: langkah-langkah penurunan polusi udara, kebisingan, lalu lintas dan ganggunan visual. - Operasi: memastikan akses terhadap fasilitas publik selama masa pengoperasian pelabuhan, penanaman pohon di sepanjang jalan akses dan untuk memblokir pandangan yang tidak menyenangkan, dan bentuk pandangan dari arah fasilitas masyarakat yang ada
  • 30. 30 Option 1 - Impacts • General impact of greater activity • Greater Power consumption
  • 31. 31 C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan Warisan Budaya dan Masyarakat Adat Konstruksi - Gangguan terhadap situs warisan etnografi dan arkeologi Mitigasi - Hindari kegiatan proyek dekat dengan situs warisan etnografi dan arkaelogi (seperti situs makam Raja Tallo) - Dilarang masuk ke situs makam Raja Tallo untuk orang yang tidak berhak - Segera melaporkan jika ada situs warisan lainnya yang ditemukan di wilayah operasi - Manajemen yang tepat dan tindakan perlindungan bagi situs warisan (situs makam Raja Tallo) termasuk pagar, papan petunjuk, penyelamatan, dan penelitian-penelitian ilmiah - Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Warisan Budaya
  • 32. 32 C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan Barang/Pelayanan Ekosistem Konstruksi - Gangguan terhadap eksositem pesisir yang mempengaruhi kesehatan lingkungan laut dan darat. - Organisme-organisme dan habitat-habitat laut yang terkena dampak Operasi - Pelayanan ekosistem terganggu oleh praktek-praktek yang tidak berkelanjutan yang menyebabkan emisi dari transportasi darat dan laut, pengelolaan sampah yang tidak benar, dan/atau kebocoran dari zat kimia. Mitigasi - Limbah dari konstruksi dibuang dengan benar - Pembatasan Pembuangan ke laut - Identifikasi dan pelestarian daerah penting bagi keanekaragaman hayati
  • 33. 33 C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan Kesehatan dan Keselamatan Publik Konstruksi - Peningkatan risiko kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh emisi partikulat dari penghilangan vegetasi, pekerjaan tanah dan pergerakan lalu lintas serta pengolahan sampah dan air limbah yang tidak tepat - Peningkatan penyakit kesehatan pernapasan akibat emisi debu selama konstruksi - Peningkatan penyakit yang ditularkan nyamuk (malaria dan demam berdarah) karena area yang tergenang. - Bahaya lalu lintas karena peningkatan lalu lintas dan mobilisasi peralatan Operasi - Penanganan kargo yang berisi barang-barang berbahaya (seperti bahan mudah terbakar, peledak, bahan beracun, patogen dan korosif) secara salah - Risiko tidak langsung seperti mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi dan tanaman yang berhubungan dengan kegiatan pelabuhan seperti tumpahan atau kebocoran minyak dan zat kimia lainnya - Peningkatan penyakit pernapasan di masyarakat sekitar dan penerima sensitif yang disebabkan oleh kemacetan lalu lintas, penanganan kargo dan pergerakan, dan emisi kapal
  • 34. 34 C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan Kesehatan dan Keselamatan Publik Mitigasi - Konstruksi: Pengurangan emisi debu, pelaksanaan tindakan pengendalian nyamuk, pengelolaan sampah yang tepat, pelatihan dan program penyadaran bagi pengusaha dan kontraktor mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan masyarakat, menyediakan fasilitas kesehatan publik bagi masyarakat dan karyawan, mencegah penyakit menular melalui karyawannya. - Operasi: Pengelolaan debu dan prosedur tetap pemantauan kualitas udara, penilaian risiko kesehatan secara berkala diambil untuk mengidentifikasi tingkat dampak selama operasi pelabuhan, pelaksanaan dan pemantauan prosedur operasional kargo bahan berbahaya, dan mengembangkan suatu kesehatan dan keselamatan yang tepat dan rencana darurat untuk setiap dampak yang mungkin timbul akibat kegiatan operasi pelabuhan setiap harinya
  • 35. 35 C. Isu-isu Sosial untuk Proyek Pelabuhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi - Potensial kendaraan tabarakan - Kecelakaan atau luka terkait mesin. - Gangguan pendengaran akibat tingkat kebisingan dan getaran yang berbahaya dalam lingkungan kerja - Kesehatan umum merusak hati, ginjal, reproduksi sistem saraf, gangguan pernapasan dan kanker berasal dari tumpahan atau kebocoran pelarut (bahan kimia) - Bekerja di lingkungan suhu tinggi untuk waktu yang lama, bekerja dengan listrik, dan kecelakaan terkait pekerjaan seperti jauh dari ketinggian.

Hinweis der Redaktion

  1. Soil contamination (Hazardous substance from leakage of substances can cause soil contamination and effect vegetation and water quality) Geotechnical issues (Suitability of sediments might be an issue regarding strength and appropriateness of fill material, relevant to the design of reclamation) Possibility of soil erosion (There is a possibility of soil erosion from road work construction due to removal of vegetation) Operations Increased contamination level of soil by cargo equipment and work vehicles. The existing quality of soil is expected to be low: future port operations
  2. Noise standard tend to be very strict (55dB daytime, 45 dB night time) Relocate the noisiest operations as far as possible from dwellings and from other-noise-sensitive places. Effective acoustic screening for the noisiest activities within reasonable cost May restrict hours of construction May require mitigation measures that are often quite expensive, can include: Sound barriers, mounds Relocation of activities House treatments such as insulation or air conditioning
  3. Noise standard tend to be very strict (55dB daytime, 45 dB night time) Relocate the noisiest operations as far as possible from dwellings and from other-noise-sensitive places. Effective acoustic screening for the noisiest activities within reasonable cost May restrict hours of construction May require mitigation measures that are often quite expensive, can include: Sound barriers, mounds Relocation of activities House treatments such as insulation or air conditioning
  4. Not usually part of an AMDAL (in for ESIA)
  5. port’s control to reduce the relevant emissions. Increased use of renewable energy to power shore side facilities Port’s strategy for dealing with extreme weather events
  6. port’s control to reduce the relevant emissions. Increased use of renewable energy to power shore side facilities Port’s strategy for dealing with extreme weather events