SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
30 SEPTEMBER 2013
CAKUPAN TUJUAN DAN FITUR
PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN PROVINSI
(Provincial Road Improvement and Maintenance/PRIM) NTB
BRIEFING KEPADA ASOSIASI DAN PENYEDIA JASA BIDANG
KONSTRUKSI
2
Tujuan
• Perbaikan untuk jangka panjang di dalam hal tata kelola,
kualitas dan nilai untuk uang (value for money) untuk
pemeliharaan jalan provinsi
• Dicapai melalui:
– Pendekatan berbasis hasil (output-based) melalui program hibah
AIIG untuk memberikan insentif yang lebih baik bagi kinerja
pemeliharaan jalan
– Kontribusi AIIG dengan sistem penerusan hibah dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah (provinsi)
• Hasil:
– Penilaian yang lebih baik dengan berbasis bukti akan kebutuhan dan
perencanaan, program dan penganggaran yang rasional (PPBP)
– Kualitas desain dan pelaksanaan yang lebih baik dalam penyampaian
hasil oleh konsultan dna kontraktor lokal
– Staf pemerintah, konsultan dan kontraktor yang cakap/terlatih
– Tekanan dari pengawasan publik melalui penguatan Forum Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan - FLLAJ (RTTF)
3
Kondisi Jalan Provinsi
• Jalan menanggung 70% dari keseluruhan angkutan
barang/km dan 82% dari penumpang/km
• Dari 477.000 km jaringan jalan tahun 2010, 49.000 km
adalah jalan provinsi dan 385.000 km adalah jalan
kabupaten/distrik
• Jalan provinsi menanggung 19% dari keseluruhan
kendaraan/km dan menyediakan penghubung vital
antara jaringan nasional dan lokal/distrik
• Pada tahun 2010, 86% dari jalan nasional kondisinya
stabil/baik, tetapi untuk jalan provinsi proporsinya hanya
63%
– Kondisi jalan provinsi tidak membaik – bahkan di beberapa
provinsi kondisinya memburuk sejak diterapkannya desentralisasi
4
Mengapa kondisi jalan provinsi buruk?
• Kualitas konstruksi yang buruk dan kurangnya pemeliharaan –
terutama pemeliharaan rutin
• Spesifikasi penentuan dan pengawasan pekerjaan yang lemah
• Kecenderungan alokasi anggaran lebih banyak ditujukan untuk
proyek-proyek besar yang memiliki visibilitas lebih tinggi
• Pemilihan Proyek tidak selalu secara rasional dengan kriteria
berbasis kebutuhan
• Dinas PU memiliki kapasitas terbatas; staf yang perlu dilatih
• Pemberantasan korupsi masih belum optimal
• Namun akar permasalahan adalah:
– Kurangnya insentif bagi tata kelola yang lebih efektif
– Instansi pengelola jalan masih belum bertanggung jawab atas kinerjanya
– Tidak ada tekanan dari publik terhadap prioritas dan hasil
– Tidak ada pemeriksaan pada nilai untuk uang (value for money), maupun
sanksi atas kinerja yang buruk
• Hasilnya adalah:
– Kondisi jalan memburuk dan kerusakan dini > rehabilitasi/rekonstruksi
mahal
– Penilaian buruk atas pengeluaran pemerintah
– Biaya pengguna jalan lebih tinggi dari yang seharusnya dibayar
5
Upaya sebelumnya untuk mengatasi masalah
• Pendekatan tipikal:
– Proyek rehabilitasi yang didanai pinjaman; bantuan teknis;
peralatan/lokakarya; PMU untuk tujuan khusus selama jangka waktu
proyek; pemantauan atas penyampaian teknis, dampak,
manajemen/staf, kepatuhan pada upaya perlindungan lingkungan dan
sosial
– Janji pemeliharaan berikutnya sebagai pra-kondisi pinjaman
• Perbaikan kondisi jalan serta kinerja kelembagaan hanya sedikit saja
yang berkelanjutan
• EINRIP AusAID menangani masalah keberlanjutan dengan
meningkatkan standar desain dan supervisi
• LGDP WB menggunakan sistem DAK untuk mendorong kinerja yang
lebih baik dalam pengerjaan proyek-proyek besar
• Tidak ada jaminan bahwa jalan setelah diperbaiki, akan tetap dalam
kondisi baik melalui pemeliharaan yang efektif
6
Pelajaran untuk Desain PRIM
• Input jangka pendek untuk Bantuan Teknis (TA) dan
sumber daya lainnya akan kurang berdampak kecuali hal-
hal tersebut dapat dilaksanakan pada kegiatan sehari-
hari mereka
– Perangkat perencanaan yang rasional digunakan secara rutin
untuk menetapkan prioritas pengeluaran dan anggaran
– Membuat institusi pengelola jalan bertanggung jawab atas
prinsip nilai untuk uang dan kinerja
– Mendukung institusi pengelola jalan, konsultan, dan kontraktor
untuk melaksanakan
o dan juga memaksa mereka untuk melakukannya dengan
menggunakan sanksi sesuai klausal dalam kontrak dan tekanan
pengawasan publik
• Lebih fokus pada perbaikan yang berkelanjutan di dalam
institusi pemerintahan (tata kelola) daripada hasil fisik
7
Pendekatan dalam PRIM
• Fokus pada pemeliharaan
– Beberapa tunggakan pekerjaan (backlog)/pekerjaan minor dan rehabilitasi untuk
mengkondisikan jalan dalam kondisi dapat dilakukan pemeliharaan
(maintainable)
– Memastikan perawatan rutin dilakukan di jalan yang kondisinya baik/stabil
• Menggunakan kontribusi hibah AIIG sebagai insentif untuk memperkuat
tata kelola dan pelaksanaan proyek secara berkelanjutan
– Kontribusi Hibah sampai dengan 40% dari biaya pemeliharaan jika pekerjaan yang
telah selesai terbukti memenuhi kriteria teknis yang disepakati dan indikator
PPBP
– Tambahan hibah sampai dengan 5% sebagai insentif atas perbaikan kinerja
institusi
• Prosedur pelaksanaan berdasarkan aturan Pemerintah Indonesia
sekaligus memperkuat aturan tersebut
• Mempergunakan konsultan lokal untuk desain/supervisi, serta
mempergunakan kontraktor lokal untuk implementasi
• Perkuatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) untuk
membantu institusi pengelola jalan bertanggung jawab atas kinerjanya
• Insentif/dukungan yang signifikan terhadap upaya anti-korupsi
– Kontribusi hibah hanya untuk kinerja yang memuaskan (yang memenuhi kriteria
teknis)
– Penerapan upaya anti korupsi (ACAP) termasuk sanksi pada kontraktor dan
konsultan supervisi dan hukuman untuk PPK yang menyetujui pekerjaan yang
tidak bisa diverifikasi
8
Komponen PRIM sampai dengan Juni 2015
(Tahap 1)
• Komponen 1: Insentif untuk kinerja fisik yang telah baik
– Sampai dengan AUD 10,4 juta (termasuk kontinjensi dan pajak) dari
AIIG yang merupakan 40% kontribusi terhadap belanja pemeliharaan
yang diverifikasi
o Sekitar 1.329 km/tahun pemeliharaan rutin, 679 km backlog/pekerjaan
minor, 26 km pemeliharaan berkala, 18 km rehabilitasi
• Komponen 2: Insentif bagi tata kelola yang telah baik
– Sampai dengan AUD 1,1 juta dari AIIG:
o untuk menyiapkan dan memprioritaskan program kerja tahunan dengan
meningkatkan independensi insitusi pengelola jalan secara bertahap
o untuk melaksanakan pelatihan dalam PRIM
o untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas melalui
pemberdayaan FLLAJ
• TA pendukung meliputi penguatan institusi, dukungan
program, monitoring dan evaluasi (M&E), dan verifikasi hasil
(output)
– AUD 5,8 juta untuk Tahap 1
o Pelatihan bagi instansi pengelola jalan/perencanaan/staf lingkungan,
kontraktor, dan konsultan; dukungan untuk FLLAJ; bantuan kepada Tim
Teknis DJBM dan PIU NTB; M&E dari program percontohan
9
Estimasi Biaya (dalam juta dolar Australia - AUD)
Komponen Tahap 1
2013-Juni 2015
Tahap 2
Juni 2015-2018
Total
2013-2018
Total PRIM Total PRIM Total PRIM
Komponen 1: Pekerjaan fisik 20.8 8.3 73.6 29.4 94.4 37.7
Komponen 2: Insentif untuk Institusi 1.1 1.1 1.5 1.5 2.6 2.6
Bantuan Teknis (TA) 5.0 5.0 7.0 7.0 12.0 12.0
Subtotal biaya berdasarkan harga per akhir
2012
26.9 14.4 82.1 37.9.0 109.0 52.3
Kontinjensi Fisik 1.0 0.4 3.7 1.5 4.7 1.9
Kontinjensi Harga 2.1 1.0 18.7 8.4 20.8 9.4
Pajak 2.9 1.5 10.3 4.7 13.2 6.2
Total 32.9 17.3 114.8 52.5 147.7 69.8
10
Pekerjaan Fisik yang Akan Dilakukan
Jenis Pemeliharaan Modalitas Tahap 1 Tahap 2 Semua Tahap
Pemeliharaan Rutin (RM) Kontrak 387 TBD1
TBD
Swakelola 942 TBD1
TBD
Total RM 1,329 1,329 1,329
Backlog & Pekerjaan Minor (BMW) Kontrak 679 02
679
Pemeliharaan Berkala Kontrak 26 277 303
Rehabilitasi Perkerasan Kontrak 18 149 167
1
Pemisahan untuk pemeliharaan rutin di tahap 2 antara swakelola dan kontrak akan dipandu oleh evaluasi kinerja
modalitas ini di tahap 1.
2
Pekerjaan BMW secara keseluruhan akan diimplementasikan di tahap 1 (2014).
Km
11
Verifikasi Hasil (output)
• Rencana pekerjaan pemeliharaan
– Untuk mengkonfirmasi rencana pekerjaan tahunan ini didasarkan pada prosedur
PPB, pekerjaan yang diusulkan telah masuk dalam anggaran provinsi, dan
anggaran pemeliharaan diumumkan di website; juga persyaratan dari Pemerintah
Indonesia untuk pencairan yaitu pelaksanaan program pelatihan sesuai jadwal,
kontrak untuk pekerjaan besar telah ditandatangani dan uang muka telah
dibayarkan, dan pemeliharaan rutin oleh swakelola sedang dilaksanakan minimal
3 bulan.
o Setelah program diverifikasi, pembayaran bisa dicairkan sampai dengan 5% dari
kontribusi hibah untuk biaya, atau 2% dari biaya program kerja tahunan
• Pelaksanaan pekerjaan fisik
– Untuk mengkonfirmasi hasil/output fisik dan sesuai dengan spesifikasi teknis,
pedoman pengadaan dan perlindungan sosial dan lingkungan
o Perkerjaan yang terverifikasi layak mendapatkan pencairan sampai dengan 95% dari
kontribusi hibah atas biaya (atau sampai dengan 38% dari biaya program kerja tahunan)
• Perbaikan kinerja institusi
– Untuk mengkonfirmasi kemampuan menyiapkan program kerja tahunan dengan
mengurangi bantuan dari luar, menyelenggarakan konsultasi dan forum
publik/masyarakat, menyebarluaskan hasil kepada publik, berhasil melaksanakan
program pelatihan dan pengembangan SDM serta persyaratan untuk pencairan
dari Pemerintah Indonesia yaitu anggaran pemeliharaan rutin telah masuk dalam
anggaran pemerintah provinsi dan program pemeliharaan rutin yang disepakati
telah dilaksanakan.
o Sampai dengan 5% dari dana AIIG (AUD 1 juta) merupakan insentif bagi perbaikan tata
kelola pemerintah di Tahap 1
12
Nilai Hasil/Output dan
RUC/Reference Unit Cost
• Nilai output untuk pekerjaan fisik
• Produk atas panjang yang diverifikasi dari masing-masing jenis
pekerjaan tertentu dan RUC (dalam PMM diterjemahkan: Nilai
Acuan Pekerjaan) untuk jenis pekerjaan tersebut, dengan
penyesuaian dilakukan untuk lebar perkerasan non standar.
• Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) berbeda dengan Standar Biaya
Umum (SBU).
• Biaya berdasarkan Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) mungkin lebih
atau kurang dari biaya yang sebenarnya, tapi secara
keseluruhan adalah perkiraan yang layak atas biaya.
• Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) dikembangkan untuk:
pemeliharaan rutin (dengan kontrak dan dengan Swakelola);
pekerjaan minor dan backlog (kontrak dan Swakelola),
pemeliharaan berkala, dan rehabilitasi.
• Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) harus disetujui dan secara resmi
dikeluarkan oleh Bina Marga.
13
Kategori Pemeliharaan Kontrak Swakelola
Rutin 26.166.000 20.471.000
Kondisi Jalan dengan nilai % kerusakan
1
(<5% kerusakan)
2
(5-15%
kerusakan)
3
(15-30%
kerusakan)
4
(30-50%
kerusakan)
5
(>50%
kerusakan)
4.400.000 20.800.000 51.800.000 99.100.000 163.922.700
Tabel 1: Reference unit costs (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin
Tabel 2: Reference unit costs (Rp/km) pekerjaan minor&backlog dengan Kontrak
14
Kondisi Jalan dengan nilai % kerusakan
1
(<5% kerusakan)
2
(5-15%
kerusakan)
3
(15-30%
kerusakan)
4
(30-50%
kerusakan)
5
(>50%
kerusakan)
3.800.000 18.000.000 44.900.000 85.800.000 141.900.000
Tabel 3: RUC (Rp/km) untuk pekerjaan minor dan backlog dengan Swakelola
Ringan Sedang Berat
Typical penanganan perkerasan
aspal
50 mm O/L 75 mm O/L 100 mm O/L
Luas perkerasan aspal Rp/m² 127.000 192.000 256.000
Tabel 4: Reference unit costs untuk Pemeliharaan Berkala dengan Kontrak
15
Desain Repetisi Beban (ESAL)
Lebar perkerasan
4.5m& bahu jalan 2
x 1.5m
Lebar perkerasan 6m &
bahu jalan 2 x 2m
Tipe 1 (sd 0.5 juta equivalent standard
axles/ESAL) 3.413.000.000 4.231.000.000
Tipe 2 ( sd1 juta ESAL ) 3.776.000.000 4.680.000.000
Tipe 3 ( sd 2 juta ESAL) 4.106.000.000 5.018.000.000
Tipe 4 (sd 2.5 juta ESAL ) 4.671.000.000 5.575.000.000
Tipe 5 ( sd 5 juta ESAL) 5.425.000.000 6.329.000.000
Tipe 6 ( up to 20 juta ESAL ) 5.753.000.000 6.745.000.000
Tabel 5: Reference unit costs (Rp/km) untuk Rekonstruksi
16
Pencairan Tahap 1
• Verifikasi pertama untuk penggantian sampai dengan 5% dari
nilai hibah (verifikasi Program).
• Verifikasi kedua untuk penggantian sampai dengan 20% dari
nilai hibah (pengeluaran keuangan kumulatif telah mencapai
minimal 25% dari keseluruhan program pekerjaan tahap 1)
dan 50% dari insentif untuk kinerja kelembagaan.
• Verifikasi ketiga untuk penggantian sampai dengan 40% dari
niali hibah dengan pengeluaran keuangan kumulatif telah
mencapai minimal 65% dari keseluruhan program pekerjaan
tahap 1.
• Verifikasi keempat untuk penggantian sampai dengan 35%
dari nilai hibah (pengeluaran keuangan kumulatif telah
mencapai 100% dari keseluruhan program pekerjaan tahap 1)
dan 50% dari sisa insentif untuk kinerja kelembagaan.
17
Proses Pencairan
DJBM /Tim VerifikasiProvinsi NTB Kemenkeu AusAID
Permintaan
transfer berdasarkan
perjanjian hibah
Setuju dan
transfer
Pelaksanaan
Pekerjaan
Verifikasi
Rekomendasi untuk
pembayaran hibah
Cek
kepatuhan
Permintaan
pencairan hibah
Rekening
Khusus
Rekening
Umum
Propinsi
(1)
(2)
(3)
(3)(3)
(4)
(5)
(5)
18
Pengaturan kelembagaan
19
Tugas Tim Teknis Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum
a) Direktorat Bina Wilayah 2, Direktorat Bina Program, Direktorat Bina Teknik
dan Inspektorat Jenderal
b) Tugas:
i. Manajemen, koordinasi, monitoring
ii. Mensosialisasikan Program Hibah Jalan Provinsi
iii. Memberikan pembinaan teknis kepada Pemerintah Daerah penerima
hibah
iv. Laporan pelaksanaan Program Hibah kepada Direktur Jenderal Bina
Marga.
v. Melakukan review teknis terhadap Proposal Hibah Jalan Provinsi yang
disampaikan oleh Daerah
vi. Memberikan rekomendasi teknis untuk Proposal Hibah Jalan Provinsi
yang disampaikan oleh Daerah
vii. TT DJBM dan Konsultan Verifikasi/PMC melaksanakan verifikasi
teknis terhadap kegiatan infrastruktur jalan.
viii. Memberikan rekomendasi teknis untuk hasil pelaksanaan fisik
pembangunan yang dilaksanakan oleh Daerah berdasarkan hasil
verifikasi output yang dilaksanakan oleh TT DJBM dan Konsultan
Verifikasi serta melaporkan hasilnya kepada Direktur Jenderal
Bina Marga.
ix. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi secara berkala.
20
Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB
1. Satker yang akan melaksanakan kegiatan pembangunan fisik
dan non fisik dan bertanggungjawab atas kegiatan fisik dan
keuangan
2. Menyusun proposal pengajuan Program Hibah Jalan Provinsi
3. Menyusun rencana komprehensif dan rencana tahunan
pelaksanaan kegiatan program hibah
4. Melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur dan
bertanggung jawab atas penggunaan hibah dan pelaksanaan
pekerjaan pembangunan infrastruktur.
5. Menyusun laporan progres fisik dan keuangan bulanan atas
pelaksanaan Porgram;
6. Menfasilitasi pelaksanan kegiatan verifikasi;
7. Membuat laporan akhir pelaksanaan pembangunan fisik
Tugas PMC, PIUC dan Konsultan Supervisi
Akan dijelaskan dalam Presentasi 3
21
Peran Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Provinsi NTB (FLLAJ)
• Meningkatkan tata kelola dan transparansi
– Menyampaikan hal-hal yang menjadi perhatian publik
– Memberikan tekanan pada institusi pengelola jalan untuk merencanakan dan melaksanakan
program pemeliharaan yang efektif
• Dibentuk berdasarkan SK Gubernur bulan November 2010
– Ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan lalu lintas / angkutan jalan, koordinasi antara
instansi-instansi di provinsi dan melaporkan kepada Gubernur
• Dipimpin oleh gubernur
– Keanggotaan meliputi kepala Dinas PU provinsi, polisi dan Dinas Perhubungan Darat,
perwakilan operator transportasi, perwakilan universitas, ahli transportasi, perwakilan LSM
yang fokus pada transportasi dan pengamat transportasi.
• PRIM akan memperkuat peran FLLAJ dalam menangani pengaduan masyarakat
dan mencermati rencana dan program DPU
• Bantuan PRIM untuk FLLAJ:
– Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu pemeliharaan jalan dan peran
FLLAJ
o Pesan SMS, pengembangan website, pertemuan masyarakat membahas rencana dan proyek
– Membantu meninjau secara menyeluruh atas prioritas pekerjaan dan isu-isu yang terkait
dengan proyek lokal
– Membantu untuk hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu lintas sektoral
o Misalnya akses bagi penyandang cacat
– Melatih anggota FLLAJ berdasarkan studi analisa kebutuhan yang dilakukan dalam PRIM
22
Jadwal
Jan - Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July Aug Sept Oct Nov Dec
2012 2013 2014 2015
Implementation Schedule for Provincial Road Improvement & Maintenance (PRIM)
Training & Institutional StrenghteningbyPIUC
DFA
SPPH
NPPH
2nd Output
Verification
MoF 2nd
Payment
3rd Output
Verification
MoF 3rd
Payment
PMM
PRIMSupervisionConsultant
PRIM Construction
GrantTechnicalAssistance(TA)&LGActivities
Grant Preparation incl. LG
Proposal
(IndII, Bappenas, MoF, DGH & LG)
APBN + DIPA
(MoF)
Plan APBD 2013
(LG)
1st Output
Verificatio
n
MoF 1st
Payment
ADD/TOR
& Procure
Monitoring& Evaluation
Program Management Consultant/Verification (PMC)
InterimSupport Consultant
DGH Technical Team Support/Verification
Procure Contractor
Procure Supervision
Consultant
DPU Program ImplementationUnit (PIU)
PRIM Swakelola(Force Account) Routine Maintenance
PIU Consultant (PIUC)/DED
Road Traffic & Transport Forum (RTTF)
Concept Note
Subsidiary
Agreement
(AusAID &
MoF)
Establish Tech. Team in DGH
Establish PIU in Province
Output
Verification
MoF
Payment
RKUD
(LG)
RKUD
(LG)
RKUD
(LG)
RKUD
(LG)
Perda for Road Maintenance Program
2013 - 2018
(incl.PRIM)
Procure PIUC Detailed Design
Training
Needs Study
Develop. TrainingProgram
Partial Team
Defects Liability
Partial Team
Partial Team
Procure PMC Partial Team
23
Mengapa PRIM bisa berhasil ketika upaya
sebelumnya tidak?
• PRIM mencermati alasan atas kekurangan dalam pemeliharaan jalan dan
bercermin pada pelajaran tersebut, baik dari inisiatif terdahulu maupun yang
sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dan donor lainnya.
• PRIM membuat institusi pengelola jalan propinsi untuk bertanggung jawab atas
hasil, peningkatan tata kelola melalui transparansi operasional dan dukungan
kepada FLLAJ dan masyarakat sipil; menekankan PPBP secara rasional, termasuk
usaha pemberantasan korupsi (ACAP), dan mengadopsi
pengelolaan/pengaturan berbasis hasil dalam kontrak untuk pekerjaan
pemeliharaan.
• PRIM memberikan insentif keuangan (sampai dengan 40% untuk pekerjaan yang
memenuhi kriteria dan sampai dengan 5% dari nilai hibah untuk meningkatkan
kinerja kelembagaan) dalam rangka mempromosikan dan mempengaruhi
perubahan teknis dan kelembagaan.
• PRIM dirancang untuk membantu memastikan keberlanjutan melalui:
(1) Bekerja dengan menggunakan sekaligus meningkatkan sistem dan prosedur pemerintah
yang ada
(2) Menggunakan konsultan Indonesia untuk desain dan supervisi pekerjaan pemeliharaan
(3) Menggunakan kontraktor Indonesia untuk pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
(4) Pelatihan para pegawai provinsi yang terkait, konsultan, kontraktor
(5) Meningkatkan akuntabilitas instansi pengelola jalan melalui pengaturan kelembagaan dan
tata kelola yang transparan.
(6) Termasuk menjabarkan sistem M&E untuk AusAID, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah
Provinsi NTB agar dapat memberikan masukan awal untuk AusAID dan NTB dalam rangka
mengukur keberhasilan dan mengidentifikasi apakah diperlukan untuk mengubah atau tidak
desain PRIM dan/atau berlanjut ke tahap berikutnya (kedua) PRIM di NTB atau untuk
memperluas program ini ke provinsi lain atau penjajakan kemungkinan untuk jalan kabupaten.
24
Terima Kasih

More Related Content

Viewers also liked

Redes informáticas
Redes informáticasRedes informáticas
Redes informáticasadriibv_
 
Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...
Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...
Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...ThaoNguyenXanh2
 
Inventos del milenio
Inventos del milenioInventos del milenio
Inventos del mileniomariatonda
 
AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13
AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13
AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13Mansour1
 
Tulum-Lotes en venta region 15
Tulum-Lotes en venta  region 15Tulum-Lotes en venta  region 15
Tulum-Lotes en venta region 15Arturo Dagnino
 
Dự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viên
Dự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viênDự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viên
Dự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viênThaoNguyenXanh2
 
Nđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựng
Nđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựngNđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựng
Nđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựngThaoNguyenXanh2
 
Tu van thay doi von dieu le cong ty
Tu van thay doi von dieu le cong tyTu van thay doi von dieu le cong ty
Tu van thay doi von dieu le cong tyThaoNguyenXanh2
 
Du an dau tu san xuat lop xe
Du an dau tu san xuat lop xeDu an dau tu san xuat lop xe
Du an dau tu san xuat lop xeThaoNguyenXanh2
 
20140602122854830 0001
20140602122854830 000120140602122854830 0001
20140602122854830 0001Alicia Rojas
 
Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...
Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...
Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...Carla Correa Estrella
 
Lap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi Bò
Lap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi BòLap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi Bò
Lap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi BòThaoNguyenXanh2
 
Seminario n 16
Seminario n 16Seminario n 16
Seminario n 16gkmartinez
 
DIAPOSITIVA CONTROL
DIAPOSITIVA CONTROL DIAPOSITIVA CONTROL
DIAPOSITIVA CONTROL En mi casa:$
 
Ultimas incorporacions na fonoteca maio 2013
Ultimas incorporacions na fonoteca maio  2013Ultimas incorporacions na fonoteca maio  2013
Ultimas incorporacions na fonoteca maio 2013Bibliotecadicoruna
 

Viewers also liked (19)

Redes informáticas
Redes informáticasRedes informáticas
Redes informáticas
 
Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...
Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...
Dự án đầu tư chiều sâu và nâng cao công suất của máy động cơ diesel và động c...
 
Inventos del milenio
Inventos del milenioInventos del milenio
Inventos del milenio
 
AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13
AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13
AbdelWahhid Salah sourate 11 et 13
 
Reglamento de trabajo
Reglamento de trabajoReglamento de trabajo
Reglamento de trabajo
 
Targi Książki w Krakowie. Spotkanie z ABE-IPS. Odkrywanie BIblioteki
Targi Książki w Krakowie. Spotkanie z ABE-IPS. Odkrywanie BIbliotekiTargi Książki w Krakowie. Spotkanie z ABE-IPS. Odkrywanie BIblioteki
Targi Książki w Krakowie. Spotkanie z ABE-IPS. Odkrywanie BIblioteki
 
Tulum-Lotes en venta region 15
Tulum-Lotes en venta  region 15Tulum-Lotes en venta  region 15
Tulum-Lotes en venta region 15
 
Dự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viên
Dự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viênDự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viên
Dự án phòng khám lưu động cho cán bộ công nhân viên
 
Nđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựng
Nđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựngNđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựng
Nđ 32 2015_nđ-cp về quản lý chi phí đầu tư xây dựng
 
Tu van thay doi von dieu le cong ty
Tu van thay doi von dieu le cong tyTu van thay doi von dieu le cong ty
Tu van thay doi von dieu le cong ty
 
Letter of Support Flamenco Ballet
Letter of Support Flamenco BalletLetter of Support Flamenco Ballet
Letter of Support Flamenco Ballet
 
Comics 2.0
Comics 2.0Comics 2.0
Comics 2.0
 
Du an dau tu san xuat lop xe
Du an dau tu san xuat lop xeDu an dau tu san xuat lop xe
Du an dau tu san xuat lop xe
 
20140602122854830 0001
20140602122854830 000120140602122854830 0001
20140602122854830 0001
 
Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...
Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...
Manual de actividades para el desarrollo de: Esquema corporal, capacidades fí...
 
Lap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi Bò
Lap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi BòLap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi Bò
Lap du an dau tu Trang Trại Chăn Nuôi Bò
 
Seminario n 16
Seminario n 16Seminario n 16
Seminario n 16
 
DIAPOSITIVA CONTROL
DIAPOSITIVA CONTROL DIAPOSITIVA CONTROL
DIAPOSITIVA CONTROL
 
Ultimas incorporacions na fonoteca maio 2013
Ultimas incorporacions na fonoteca maio  2013Ultimas incorporacions na fonoteca maio  2013
Ultimas incorporacions na fonoteca maio 2013
 

Similar to UNTUK DOKUMEN PRIM NTB

Ind ii program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...
Ind ii   program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...Ind ii   program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...
Ind ii program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...Indonesia Infrastructure Initiative
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptxSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptxMauliaEvita
 
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Materi PDCA & Planning Cycle
Materi PDCA & Planning CycleMateri PDCA & Planning Cycle
Materi PDCA & Planning Cyclealfatsurya
 
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahR Khairil Adi
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
 
Studi Kelayakan Persampahan
Studi Kelayakan PersampahanStudi Kelayakan Persampahan
Studi Kelayakan PersampahanJoy Irman
 
PAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptx
PAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptxPAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptx
PAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptxcvimpianputranusanta
 
Perkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerahPerkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerahAhmad Abdul Haq
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriSujatmiko Wibowo
 
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdfEvaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdfSujatmiko Wibowo
 

Similar to UNTUK DOKUMEN PRIM NTB (20)

Ind ii program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...
Ind ii   program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...Ind ii   program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...
Ind ii program design document-pilot program prim pp presentation in bahasa...
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptxSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx
 
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
 
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
Ind ii prim-briefing to association of contractors et al 25092013 pm-crv1 pre...
 
3 industry reform rtm final id.pptx 1 r1
3 industry reform rtm final id.pptx 1 r13 industry reform rtm final id.pptx 1 r1
3 industry reform rtm final id.pptx 1 r1
 
07. paparan audit_dan_sinergi_itda
07. paparan audit_dan_sinergi_itda07. paparan audit_dan_sinergi_itda
07. paparan audit_dan_sinergi_itda
 
Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413
Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413
Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413
 
Materi PDCA & Planning Cycle
Materi PDCA & Planning CycleMateri PDCA & Planning Cycle
Materi PDCA & Planning Cycle
 
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
 
Bahan direktur prim 22 april 2013 final
Bahan direktur prim 22 april 2013 finalBahan direktur prim 22 april 2013 final
Bahan direktur prim 22 april 2013 final
 
Studi Kelayakan Persampahan
Studi Kelayakan PersampahanStudi Kelayakan Persampahan
Studi Kelayakan Persampahan
 
PAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptx
PAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptxPAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptx
PAPARAN MADYA MAKON 22 AGTS 2022.pptx
 
Perkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerahPerkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerah
 
9 pilot projects rs final id 2 r1
9 pilot projects rs final id 2 r19 pilot projects rs final id 2 r1
9 pilot projects rs final id 2 r1
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
 
PPT AMBRULLAH.pptx
PPT AMBRULLAH.pptxPPT AMBRULLAH.pptx
PPT AMBRULLAH.pptx
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdfEvaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative

Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyIndonesia Infrastructure Initiative
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative (20)

Presentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDIIPresentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDII
 
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
 
World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 

UNTUK DOKUMEN PRIM NTB

  • 1. 30 SEPTEMBER 2013 CAKUPAN TUJUAN DAN FITUR PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN PROVINSI (Provincial Road Improvement and Maintenance/PRIM) NTB BRIEFING KEPADA ASOSIASI DAN PENYEDIA JASA BIDANG KONSTRUKSI
  • 2. 2 Tujuan • Perbaikan untuk jangka panjang di dalam hal tata kelola, kualitas dan nilai untuk uang (value for money) untuk pemeliharaan jalan provinsi • Dicapai melalui: – Pendekatan berbasis hasil (output-based) melalui program hibah AIIG untuk memberikan insentif yang lebih baik bagi kinerja pemeliharaan jalan – Kontribusi AIIG dengan sistem penerusan hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (provinsi) • Hasil: – Penilaian yang lebih baik dengan berbasis bukti akan kebutuhan dan perencanaan, program dan penganggaran yang rasional (PPBP) – Kualitas desain dan pelaksanaan yang lebih baik dalam penyampaian hasil oleh konsultan dna kontraktor lokal – Staf pemerintah, konsultan dan kontraktor yang cakap/terlatih – Tekanan dari pengawasan publik melalui penguatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan - FLLAJ (RTTF)
  • 3. 3 Kondisi Jalan Provinsi • Jalan menanggung 70% dari keseluruhan angkutan barang/km dan 82% dari penumpang/km • Dari 477.000 km jaringan jalan tahun 2010, 49.000 km adalah jalan provinsi dan 385.000 km adalah jalan kabupaten/distrik • Jalan provinsi menanggung 19% dari keseluruhan kendaraan/km dan menyediakan penghubung vital antara jaringan nasional dan lokal/distrik • Pada tahun 2010, 86% dari jalan nasional kondisinya stabil/baik, tetapi untuk jalan provinsi proporsinya hanya 63% – Kondisi jalan provinsi tidak membaik – bahkan di beberapa provinsi kondisinya memburuk sejak diterapkannya desentralisasi
  • 4. 4 Mengapa kondisi jalan provinsi buruk? • Kualitas konstruksi yang buruk dan kurangnya pemeliharaan – terutama pemeliharaan rutin • Spesifikasi penentuan dan pengawasan pekerjaan yang lemah • Kecenderungan alokasi anggaran lebih banyak ditujukan untuk proyek-proyek besar yang memiliki visibilitas lebih tinggi • Pemilihan Proyek tidak selalu secara rasional dengan kriteria berbasis kebutuhan • Dinas PU memiliki kapasitas terbatas; staf yang perlu dilatih • Pemberantasan korupsi masih belum optimal • Namun akar permasalahan adalah: – Kurangnya insentif bagi tata kelola yang lebih efektif – Instansi pengelola jalan masih belum bertanggung jawab atas kinerjanya – Tidak ada tekanan dari publik terhadap prioritas dan hasil – Tidak ada pemeriksaan pada nilai untuk uang (value for money), maupun sanksi atas kinerja yang buruk • Hasilnya adalah: – Kondisi jalan memburuk dan kerusakan dini > rehabilitasi/rekonstruksi mahal – Penilaian buruk atas pengeluaran pemerintah – Biaya pengguna jalan lebih tinggi dari yang seharusnya dibayar
  • 5. 5 Upaya sebelumnya untuk mengatasi masalah • Pendekatan tipikal: – Proyek rehabilitasi yang didanai pinjaman; bantuan teknis; peralatan/lokakarya; PMU untuk tujuan khusus selama jangka waktu proyek; pemantauan atas penyampaian teknis, dampak, manajemen/staf, kepatuhan pada upaya perlindungan lingkungan dan sosial – Janji pemeliharaan berikutnya sebagai pra-kondisi pinjaman • Perbaikan kondisi jalan serta kinerja kelembagaan hanya sedikit saja yang berkelanjutan • EINRIP AusAID menangani masalah keberlanjutan dengan meningkatkan standar desain dan supervisi • LGDP WB menggunakan sistem DAK untuk mendorong kinerja yang lebih baik dalam pengerjaan proyek-proyek besar • Tidak ada jaminan bahwa jalan setelah diperbaiki, akan tetap dalam kondisi baik melalui pemeliharaan yang efektif
  • 6. 6 Pelajaran untuk Desain PRIM • Input jangka pendek untuk Bantuan Teknis (TA) dan sumber daya lainnya akan kurang berdampak kecuali hal- hal tersebut dapat dilaksanakan pada kegiatan sehari- hari mereka – Perangkat perencanaan yang rasional digunakan secara rutin untuk menetapkan prioritas pengeluaran dan anggaran – Membuat institusi pengelola jalan bertanggung jawab atas prinsip nilai untuk uang dan kinerja – Mendukung institusi pengelola jalan, konsultan, dan kontraktor untuk melaksanakan o dan juga memaksa mereka untuk melakukannya dengan menggunakan sanksi sesuai klausal dalam kontrak dan tekanan pengawasan publik • Lebih fokus pada perbaikan yang berkelanjutan di dalam institusi pemerintahan (tata kelola) daripada hasil fisik
  • 7. 7 Pendekatan dalam PRIM • Fokus pada pemeliharaan – Beberapa tunggakan pekerjaan (backlog)/pekerjaan minor dan rehabilitasi untuk mengkondisikan jalan dalam kondisi dapat dilakukan pemeliharaan (maintainable) – Memastikan perawatan rutin dilakukan di jalan yang kondisinya baik/stabil • Menggunakan kontribusi hibah AIIG sebagai insentif untuk memperkuat tata kelola dan pelaksanaan proyek secara berkelanjutan – Kontribusi Hibah sampai dengan 40% dari biaya pemeliharaan jika pekerjaan yang telah selesai terbukti memenuhi kriteria teknis yang disepakati dan indikator PPBP – Tambahan hibah sampai dengan 5% sebagai insentif atas perbaikan kinerja institusi • Prosedur pelaksanaan berdasarkan aturan Pemerintah Indonesia sekaligus memperkuat aturan tersebut • Mempergunakan konsultan lokal untuk desain/supervisi, serta mempergunakan kontraktor lokal untuk implementasi • Perkuatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) untuk membantu institusi pengelola jalan bertanggung jawab atas kinerjanya • Insentif/dukungan yang signifikan terhadap upaya anti-korupsi – Kontribusi hibah hanya untuk kinerja yang memuaskan (yang memenuhi kriteria teknis) – Penerapan upaya anti korupsi (ACAP) termasuk sanksi pada kontraktor dan konsultan supervisi dan hukuman untuk PPK yang menyetujui pekerjaan yang tidak bisa diverifikasi
  • 8. 8 Komponen PRIM sampai dengan Juni 2015 (Tahap 1) • Komponen 1: Insentif untuk kinerja fisik yang telah baik – Sampai dengan AUD 10,4 juta (termasuk kontinjensi dan pajak) dari AIIG yang merupakan 40% kontribusi terhadap belanja pemeliharaan yang diverifikasi o Sekitar 1.329 km/tahun pemeliharaan rutin, 679 km backlog/pekerjaan minor, 26 km pemeliharaan berkala, 18 km rehabilitasi • Komponen 2: Insentif bagi tata kelola yang telah baik – Sampai dengan AUD 1,1 juta dari AIIG: o untuk menyiapkan dan memprioritaskan program kerja tahunan dengan meningkatkan independensi insitusi pengelola jalan secara bertahap o untuk melaksanakan pelatihan dalam PRIM o untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas melalui pemberdayaan FLLAJ • TA pendukung meliputi penguatan institusi, dukungan program, monitoring dan evaluasi (M&E), dan verifikasi hasil (output) – AUD 5,8 juta untuk Tahap 1 o Pelatihan bagi instansi pengelola jalan/perencanaan/staf lingkungan, kontraktor, dan konsultan; dukungan untuk FLLAJ; bantuan kepada Tim Teknis DJBM dan PIU NTB; M&E dari program percontohan
  • 9. 9 Estimasi Biaya (dalam juta dolar Australia - AUD) Komponen Tahap 1 2013-Juni 2015 Tahap 2 Juni 2015-2018 Total 2013-2018 Total PRIM Total PRIM Total PRIM Komponen 1: Pekerjaan fisik 20.8 8.3 73.6 29.4 94.4 37.7 Komponen 2: Insentif untuk Institusi 1.1 1.1 1.5 1.5 2.6 2.6 Bantuan Teknis (TA) 5.0 5.0 7.0 7.0 12.0 12.0 Subtotal biaya berdasarkan harga per akhir 2012 26.9 14.4 82.1 37.9.0 109.0 52.3 Kontinjensi Fisik 1.0 0.4 3.7 1.5 4.7 1.9 Kontinjensi Harga 2.1 1.0 18.7 8.4 20.8 9.4 Pajak 2.9 1.5 10.3 4.7 13.2 6.2 Total 32.9 17.3 114.8 52.5 147.7 69.8
  • 10. 10 Pekerjaan Fisik yang Akan Dilakukan Jenis Pemeliharaan Modalitas Tahap 1 Tahap 2 Semua Tahap Pemeliharaan Rutin (RM) Kontrak 387 TBD1 TBD Swakelola 942 TBD1 TBD Total RM 1,329 1,329 1,329 Backlog & Pekerjaan Minor (BMW) Kontrak 679 02 679 Pemeliharaan Berkala Kontrak 26 277 303 Rehabilitasi Perkerasan Kontrak 18 149 167 1 Pemisahan untuk pemeliharaan rutin di tahap 2 antara swakelola dan kontrak akan dipandu oleh evaluasi kinerja modalitas ini di tahap 1. 2 Pekerjaan BMW secara keseluruhan akan diimplementasikan di tahap 1 (2014). Km
  • 11. 11 Verifikasi Hasil (output) • Rencana pekerjaan pemeliharaan – Untuk mengkonfirmasi rencana pekerjaan tahunan ini didasarkan pada prosedur PPB, pekerjaan yang diusulkan telah masuk dalam anggaran provinsi, dan anggaran pemeliharaan diumumkan di website; juga persyaratan dari Pemerintah Indonesia untuk pencairan yaitu pelaksanaan program pelatihan sesuai jadwal, kontrak untuk pekerjaan besar telah ditandatangani dan uang muka telah dibayarkan, dan pemeliharaan rutin oleh swakelola sedang dilaksanakan minimal 3 bulan. o Setelah program diverifikasi, pembayaran bisa dicairkan sampai dengan 5% dari kontribusi hibah untuk biaya, atau 2% dari biaya program kerja tahunan • Pelaksanaan pekerjaan fisik – Untuk mengkonfirmasi hasil/output fisik dan sesuai dengan spesifikasi teknis, pedoman pengadaan dan perlindungan sosial dan lingkungan o Perkerjaan yang terverifikasi layak mendapatkan pencairan sampai dengan 95% dari kontribusi hibah atas biaya (atau sampai dengan 38% dari biaya program kerja tahunan) • Perbaikan kinerja institusi – Untuk mengkonfirmasi kemampuan menyiapkan program kerja tahunan dengan mengurangi bantuan dari luar, menyelenggarakan konsultasi dan forum publik/masyarakat, menyebarluaskan hasil kepada publik, berhasil melaksanakan program pelatihan dan pengembangan SDM serta persyaratan untuk pencairan dari Pemerintah Indonesia yaitu anggaran pemeliharaan rutin telah masuk dalam anggaran pemerintah provinsi dan program pemeliharaan rutin yang disepakati telah dilaksanakan. o Sampai dengan 5% dari dana AIIG (AUD 1 juta) merupakan insentif bagi perbaikan tata kelola pemerintah di Tahap 1
  • 12. 12 Nilai Hasil/Output dan RUC/Reference Unit Cost • Nilai output untuk pekerjaan fisik • Produk atas panjang yang diverifikasi dari masing-masing jenis pekerjaan tertentu dan RUC (dalam PMM diterjemahkan: Nilai Acuan Pekerjaan) untuk jenis pekerjaan tersebut, dengan penyesuaian dilakukan untuk lebar perkerasan non standar. • Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) berbeda dengan Standar Biaya Umum (SBU). • Biaya berdasarkan Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) mungkin lebih atau kurang dari biaya yang sebenarnya, tapi secara keseluruhan adalah perkiraan yang layak atas biaya. • Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) dikembangkan untuk: pemeliharaan rutin (dengan kontrak dan dengan Swakelola); pekerjaan minor dan backlog (kontrak dan Swakelola), pemeliharaan berkala, dan rehabilitasi. • Nilai Acuan Pekerjaan (RUC) harus disetujui dan secara resmi dikeluarkan oleh Bina Marga.
  • 13. 13 Kategori Pemeliharaan Kontrak Swakelola Rutin 26.166.000 20.471.000 Kondisi Jalan dengan nilai % kerusakan 1 (<5% kerusakan) 2 (5-15% kerusakan) 3 (15-30% kerusakan) 4 (30-50% kerusakan) 5 (>50% kerusakan) 4.400.000 20.800.000 51.800.000 99.100.000 163.922.700 Tabel 1: Reference unit costs (Rp/km/tahun) untuk Pemeliharaan Rutin Tabel 2: Reference unit costs (Rp/km) pekerjaan minor&backlog dengan Kontrak
  • 14. 14 Kondisi Jalan dengan nilai % kerusakan 1 (<5% kerusakan) 2 (5-15% kerusakan) 3 (15-30% kerusakan) 4 (30-50% kerusakan) 5 (>50% kerusakan) 3.800.000 18.000.000 44.900.000 85.800.000 141.900.000 Tabel 3: RUC (Rp/km) untuk pekerjaan minor dan backlog dengan Swakelola Ringan Sedang Berat Typical penanganan perkerasan aspal 50 mm O/L 75 mm O/L 100 mm O/L Luas perkerasan aspal Rp/m² 127.000 192.000 256.000 Tabel 4: Reference unit costs untuk Pemeliharaan Berkala dengan Kontrak
  • 15. 15 Desain Repetisi Beban (ESAL) Lebar perkerasan 4.5m& bahu jalan 2 x 1.5m Lebar perkerasan 6m & bahu jalan 2 x 2m Tipe 1 (sd 0.5 juta equivalent standard axles/ESAL) 3.413.000.000 4.231.000.000 Tipe 2 ( sd1 juta ESAL ) 3.776.000.000 4.680.000.000 Tipe 3 ( sd 2 juta ESAL) 4.106.000.000 5.018.000.000 Tipe 4 (sd 2.5 juta ESAL ) 4.671.000.000 5.575.000.000 Tipe 5 ( sd 5 juta ESAL) 5.425.000.000 6.329.000.000 Tipe 6 ( up to 20 juta ESAL ) 5.753.000.000 6.745.000.000 Tabel 5: Reference unit costs (Rp/km) untuk Rekonstruksi
  • 16. 16 Pencairan Tahap 1 • Verifikasi pertama untuk penggantian sampai dengan 5% dari nilai hibah (verifikasi Program). • Verifikasi kedua untuk penggantian sampai dengan 20% dari nilai hibah (pengeluaran keuangan kumulatif telah mencapai minimal 25% dari keseluruhan program pekerjaan tahap 1) dan 50% dari insentif untuk kinerja kelembagaan. • Verifikasi ketiga untuk penggantian sampai dengan 40% dari niali hibah dengan pengeluaran keuangan kumulatif telah mencapai minimal 65% dari keseluruhan program pekerjaan tahap 1. • Verifikasi keempat untuk penggantian sampai dengan 35% dari nilai hibah (pengeluaran keuangan kumulatif telah mencapai 100% dari keseluruhan program pekerjaan tahap 1) dan 50% dari sisa insentif untuk kinerja kelembagaan.
  • 17. 17 Proses Pencairan DJBM /Tim VerifikasiProvinsi NTB Kemenkeu AusAID Permintaan transfer berdasarkan perjanjian hibah Setuju dan transfer Pelaksanaan Pekerjaan Verifikasi Rekomendasi untuk pembayaran hibah Cek kepatuhan Permintaan pencairan hibah Rekening Khusus Rekening Umum Propinsi (1) (2) (3) (3)(3) (4) (5) (5)
  • 19. 19 Tugas Tim Teknis Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum a) Direktorat Bina Wilayah 2, Direktorat Bina Program, Direktorat Bina Teknik dan Inspektorat Jenderal b) Tugas: i. Manajemen, koordinasi, monitoring ii. Mensosialisasikan Program Hibah Jalan Provinsi iii. Memberikan pembinaan teknis kepada Pemerintah Daerah penerima hibah iv. Laporan pelaksanaan Program Hibah kepada Direktur Jenderal Bina Marga. v. Melakukan review teknis terhadap Proposal Hibah Jalan Provinsi yang disampaikan oleh Daerah vi. Memberikan rekomendasi teknis untuk Proposal Hibah Jalan Provinsi yang disampaikan oleh Daerah vii. TT DJBM dan Konsultan Verifikasi/PMC melaksanakan verifikasi teknis terhadap kegiatan infrastruktur jalan. viii. Memberikan rekomendasi teknis untuk hasil pelaksanaan fisik pembangunan yang dilaksanakan oleh Daerah berdasarkan hasil verifikasi output yang dilaksanakan oleh TT DJBM dan Konsultan Verifikasi serta melaporkan hasilnya kepada Direktur Jenderal Bina Marga. ix. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi secara berkala.
  • 20. 20 Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB 1. Satker yang akan melaksanakan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik dan bertanggungjawab atas kegiatan fisik dan keuangan 2. Menyusun proposal pengajuan Program Hibah Jalan Provinsi 3. Menyusun rencana komprehensif dan rencana tahunan pelaksanaan kegiatan program hibah 4. Melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur dan bertanggung jawab atas penggunaan hibah dan pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur. 5. Menyusun laporan progres fisik dan keuangan bulanan atas pelaksanaan Porgram; 6. Menfasilitasi pelaksanan kegiatan verifikasi; 7. Membuat laporan akhir pelaksanaan pembangunan fisik Tugas PMC, PIUC dan Konsultan Supervisi Akan dijelaskan dalam Presentasi 3
  • 21. 21 Peran Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi NTB (FLLAJ) • Meningkatkan tata kelola dan transparansi – Menyampaikan hal-hal yang menjadi perhatian publik – Memberikan tekanan pada institusi pengelola jalan untuk merencanakan dan melaksanakan program pemeliharaan yang efektif • Dibentuk berdasarkan SK Gubernur bulan November 2010 – Ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan lalu lintas / angkutan jalan, koordinasi antara instansi-instansi di provinsi dan melaporkan kepada Gubernur • Dipimpin oleh gubernur – Keanggotaan meliputi kepala Dinas PU provinsi, polisi dan Dinas Perhubungan Darat, perwakilan operator transportasi, perwakilan universitas, ahli transportasi, perwakilan LSM yang fokus pada transportasi dan pengamat transportasi. • PRIM akan memperkuat peran FLLAJ dalam menangani pengaduan masyarakat dan mencermati rencana dan program DPU • Bantuan PRIM untuk FLLAJ: – Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu pemeliharaan jalan dan peran FLLAJ o Pesan SMS, pengembangan website, pertemuan masyarakat membahas rencana dan proyek – Membantu meninjau secara menyeluruh atas prioritas pekerjaan dan isu-isu yang terkait dengan proyek lokal – Membantu untuk hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu lintas sektoral o Misalnya akses bagi penyandang cacat – Melatih anggota FLLAJ berdasarkan studi analisa kebutuhan yang dilakukan dalam PRIM
  • 22. 22 Jadwal Jan - Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec Jan Feb March April May June July Aug Sept Oct Nov Dec 2012 2013 2014 2015 Implementation Schedule for Provincial Road Improvement & Maintenance (PRIM) Training & Institutional StrenghteningbyPIUC DFA SPPH NPPH 2nd Output Verification MoF 2nd Payment 3rd Output Verification MoF 3rd Payment PMM PRIMSupervisionConsultant PRIM Construction GrantTechnicalAssistance(TA)&LGActivities Grant Preparation incl. LG Proposal (IndII, Bappenas, MoF, DGH & LG) APBN + DIPA (MoF) Plan APBD 2013 (LG) 1st Output Verificatio n MoF 1st Payment ADD/TOR & Procure Monitoring& Evaluation Program Management Consultant/Verification (PMC) InterimSupport Consultant DGH Technical Team Support/Verification Procure Contractor Procure Supervision Consultant DPU Program ImplementationUnit (PIU) PRIM Swakelola(Force Account) Routine Maintenance PIU Consultant (PIUC)/DED Road Traffic & Transport Forum (RTTF) Concept Note Subsidiary Agreement (AusAID & MoF) Establish Tech. Team in DGH Establish PIU in Province Output Verification MoF Payment RKUD (LG) RKUD (LG) RKUD (LG) RKUD (LG) Perda for Road Maintenance Program 2013 - 2018 (incl.PRIM) Procure PIUC Detailed Design Training Needs Study Develop. TrainingProgram Partial Team Defects Liability Partial Team Partial Team Procure PMC Partial Team
  • 23. 23 Mengapa PRIM bisa berhasil ketika upaya sebelumnya tidak? • PRIM mencermati alasan atas kekurangan dalam pemeliharaan jalan dan bercermin pada pelajaran tersebut, baik dari inisiatif terdahulu maupun yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dan donor lainnya. • PRIM membuat institusi pengelola jalan propinsi untuk bertanggung jawab atas hasil, peningkatan tata kelola melalui transparansi operasional dan dukungan kepada FLLAJ dan masyarakat sipil; menekankan PPBP secara rasional, termasuk usaha pemberantasan korupsi (ACAP), dan mengadopsi pengelolaan/pengaturan berbasis hasil dalam kontrak untuk pekerjaan pemeliharaan. • PRIM memberikan insentif keuangan (sampai dengan 40% untuk pekerjaan yang memenuhi kriteria dan sampai dengan 5% dari nilai hibah untuk meningkatkan kinerja kelembagaan) dalam rangka mempromosikan dan mempengaruhi perubahan teknis dan kelembagaan. • PRIM dirancang untuk membantu memastikan keberlanjutan melalui: (1) Bekerja dengan menggunakan sekaligus meningkatkan sistem dan prosedur pemerintah yang ada (2) Menggunakan konsultan Indonesia untuk desain dan supervisi pekerjaan pemeliharaan (3) Menggunakan kontraktor Indonesia untuk pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan (4) Pelatihan para pegawai provinsi yang terkait, konsultan, kontraktor (5) Meningkatkan akuntabilitas instansi pengelola jalan melalui pengaturan kelembagaan dan tata kelola yang transparan. (6) Termasuk menjabarkan sistem M&E untuk AusAID, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi NTB agar dapat memberikan masukan awal untuk AusAID dan NTB dalam rangka mengukur keberhasilan dan mengidentifikasi apakah diperlukan untuk mengubah atau tidak desain PRIM dan/atau berlanjut ke tahap berikutnya (kedua) PRIM di NTB atau untuk memperluas program ini ke provinsi lain atau penjajakan kemungkinan untuk jalan kabupaten.