SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
JALAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN
KEBIJAKAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN


• UU 38 / 2004 Tentang Jalan
• PP 34 / 2006 Tentang Jalan
• UU 22 / 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• RPJMN 2010-2014
• Renstra Bina Marga 2010-2014
• Resolusi PBB No 62/255 tentang Improving Global
  Road Safety
• Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan
UU NO. 38/2004 TENTANG JALAN


• Pasal 2
  Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas
  kemanfaatan,       keamanan      dan keselamatan,
  keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keadilan,
  transparansi dan akuntabilitas, keberdayagunaan
  dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan
  kemitraan.
  – Asas keamanan berkenaan dengan semua kegiatan
    penyelenggaraan jalan yang harus memenuhi persyaratan
    keteknikan jalan,
  – Asas keselamatan berkenaan dengan kondisi permukaan
    jalan dan kondisi geometrik jalan.
GANGGUAN FUNGSI JALAN

•   UU.22/2009 Pasal 28 :
     1. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
        mengakibatkan kerusakan dan/atau gangguan fungsi
        jalan
     2. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
        mengakibatkan gangguan pada fungsi perlengkapan
        jalan.

•   PP.34/2006 Pasal 38 :
      Setiap orang dilarang memanfaatkan rumaja yang
      mengakibatkan terganggunya fungsi jalan

•   UU.38/2004 Pasal 12 :
      Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
      mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam
      rumaja, rumija dan ruwasja.
Contoh Gangguan Fungsi Jalan




 UU 38/2004 – Penjelasan Pasal 12:
 Mengganggu fungsi jalan:
 - Terganggunya jarak pandang,
 - Hambatan samping
 - Menimbulkan kecelakaan
 - Kerusakan perlengkapan jalan.
CONTOH PEMASANGAN PAPAN INFORMASI
       BAGIAN BAGIAN JALAN
PP NO. 34/2006 TENTANG JALAN

• Pasal 2
  Persyaratan teknis jalan harus memenuhi ketentuan keamanan,
  keselamatan, dan lingkungan.
• Pasal 93
  Penyelenggara jalan wajib menjaga kelancaran dan keselamatan lalu
  lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan
• Pasal 96:
  Pengoperasian jalan harus dilengkapi dengan perlengkapan jalan
  sebagaimana untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.
UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ


• Pasal 1 Keselamatan Lalu Lintas dan
  Angkutan Jalan adalah suatu keadaan
  terhindarnya setiap orang dari risiko
  kecelakaan selama berlalu lintas yang
  disebabkan oleh:
   – manusia,
   – Kendaraan,
   – Jalan, dan/atau lingkungan.
• Pasal 203 : Pemerintah bertanggung jawab
  atas terjaminnya Keselamatan Lalu Lintas dan
  Angkutan Jalan.
UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ

Pasal 24
1.   Penyelenggara Jalan wajib segera dan patut
     untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang
     dapat mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas.
2.   Dalam hal belum dapat dilakukan perbaikan
     Jalan yang rusak sebagaimana dimaksud pada
     ayat (1), penyelenggara Jalan wajib memberi
     tanda atau rambu pada Jalan yang rusak untuk
     mencegah terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas.
UU 22/2009 tentang LLAJ
 Pasal 273
1.    Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera
      dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang
      mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana
      dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) sehingga
      menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan
      Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan penjara
      paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
      Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)


 2.    ... mengakibatkan luka berat, pelaku dipidana
      dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
      atau denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua
      puluh empat juta rupiah
UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ

Pasal 273
 3. …mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku
    dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
    tahun atau denda paling banyak Rp120.000.000,00
    (seratus dua puluh juta rupiah).



 4. Penyelenggara Jalan yang tidak memberi tanda
   atau rambu pada Jalan yang rusak dan belum
   diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
   ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
   lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
   Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu
   rupiah).
RPJMN 2010-2014

…penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil
dari 50% keadaan saat ini
Resolusi PBB 64/255

                      Ban Ki-moon, UN Secretary-General
RESOLUSI PBB NO 64/255

Resolusi PBB No. 64/255 tanggal 2 Maret 2010 yang
menegaskan kembali kepada negara anggota untuk bersama-
sama menurunkan jumlah korban kecelakaan melalui beberapa
point, yaitu:
a. Mencanangkan 2011-2020 sebagai Dekade Aksi
   Keselamatan Jalan dengan tujuan awal menstabilkan kondisi
   umum, dilanjutkan dengan pengurangan jumlah prakiraan
   korban lalu lintas melalui kegiatan global, regional dan lokal,
   dan serentak
b. Meminta kepada setiap negara anggota untuk menetapkan
   target penurunan jumlah korban kecelakaan yang dapat
   dicapai pada akhir Dekade, sesuai dengan rencana aksi
   nasional
c. Meminta Pemerintah untuk memimpin pelaksanaan Dekade
   Aksi dan memfasilitasi kolaborasi multisektor (pemerintah,
   dunia usaha dan masyarakat)
RENSTRA BINA MARGA

MISI:
Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan
dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang
memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional,
wilayah dan kawasan strategis nasional.
KEBIJAKAN
• Penyusunan rencana teknis yang berbasis
  keselamatan jalan serta rencana pengurangan
  segmen rawan kecelakaan akibat defisiensi jalan
• Pemanfaatan manajemen keselamatan selama masa
  konstruksi
• Penanganan segmen rawan kecelakaan (defisiensi
  jalan), dalam upaya peningkatan keamanan dan
  keselamatan jalan
Rencana Umum Nasional Keselamatan
                           RUNK DAN DoA                                   STAKEHOLDERS:
                                                                          •   Kementerian Keuangan
     SASARAN/TARGET NASIONAL DALAM PENYELENGGARAAN
                KESELAMATAN TRANSPORTASI                                  •   Kementerian PPN/Bappenas
                                                                          •   Kementerian Perhubungan
                                 MENCAPAI



                                                                          •   Kementerian Pekerjaan Umum
                                                                          •   POLRI

            DIRIGEN  KOORDINASI TINGKAT NASIONAL                         •   Kementerian Dalam Negeri
                                                                          •   Kementerian Pendidikan
  PILAR-1        PILAR-2        PILAR-3         PILAR-4       PILAR-5     •   Kementerian Kesehatan
 MANAJEMEN      JALAN YANG   KENDARAAN YANG    PERILAKU      PENANGANAN
KESELAMATAN   BERKESELAMATAN BERKESELAMATAN PENGGUNA JALAN      PASCA     •   BPPT
   JALAN                                         YANG        KECELAKAAN
                                            BERKESELAMATAN                •   Perguruan Tinggi




                                                                               Multi Stakeholders
PROGRAM RUNK
Bantuan INDII ke BBPJN VIII




            Pemberian Bantuan berupa:
            1. 25 kerucut lalu lintas (cone)
            2. 4 buah papan pemberitahuan pekerjaan (frame)
            3. 8 tanda rambu
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA




 TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to KESELAMATAN JALAN

01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptxssuserf7fcee
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxIrfanHardiansyah6
 
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxBAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxrafaeludin
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasIndonesia Infrastructure Initiative
 
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan BandarProjek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan Bandara187271
 
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan BandarProjek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan Bandara187271
 
LMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdf
LMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdfLMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdf
LMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdfNURAININASYAIRAHBINT
 
Tugasan projek akhir pengangkutan bandar A168109
Tugasan  projek akhir pengangkutan bandar A168109Tugasan  projek akhir pengangkutan bandar A168109
Tugasan projek akhir pengangkutan bandar A168109TashaKoh4
 
Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502ainurmuniera
 
Permen pu02 2012
Permen pu02 2012Permen pu02 2012
Permen pu02 2012galanathan
 
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalRancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalIndonesia Infrastructure Initiative
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubunganJoseph Sitepu
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalaniiqsja
 

Similar to KESELAMATAN JALAN (20)

01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
01. PAPARAN PENDAHULUAN_RUJT.pptx
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
 
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomiTransportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
 
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxBAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
 
Kebijakan bagi pengguna jalan rentan
Kebijakan bagi pengguna jalan rentanKebijakan bagi pengguna jalan rentan
Kebijakan bagi pengguna jalan rentan
 
Materi PTM
Materi PTMMateri PTM
Materi PTM
 
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan BandarProjek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
 
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan BandarProjek Akhir Pengangkutan Bandar
Projek Akhir Pengangkutan Bandar
 
LMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdf
LMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdfLMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdf
LMCP2502:TUGASAN AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR.pdf
 
Prioritas pembangunan infrastruktur aksesbilitas jalur distribusi orang dan b...
Prioritas pembangunan infrastruktur aksesbilitas jalur distribusi orang dan b...Prioritas pembangunan infrastruktur aksesbilitas jalur distribusi orang dan b...
Prioritas pembangunan infrastruktur aksesbilitas jalur distribusi orang dan b...
 
Tugasan projek akhir pengangkutan bandar A168109
Tugasan  projek akhir pengangkutan bandar A168109Tugasan  projek akhir pengangkutan bandar A168109
Tugasan projek akhir pengangkutan bandar A168109
 
Bahan prentaibogor pak max
Bahan prentaibogor pak maxBahan prentaibogor pak max
Bahan prentaibogor pak max
 
Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502Projek akhir LMCP2502
Projek akhir LMCP2502
 
Permen pu02 2012
Permen pu02 2012Permen pu02 2012
Permen pu02 2012
 
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalRancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalan
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative

Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyIndonesia Infrastructure Initiative
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative (20)

Presentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDIIPresentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDII
 
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
 
World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 

KESELAMATAN JALAN

  • 2. KEBIJAKAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN • UU 38 / 2004 Tentang Jalan • PP 34 / 2006 Tentang Jalan • UU 22 / 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan • RPJMN 2010-2014 • Renstra Bina Marga 2010-2014 • Resolusi PBB No 62/255 tentang Improving Global Road Safety • Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan
  • 3. UU NO. 38/2004 TENTANG JALAN • Pasal 2 Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas kemanfaatan, keamanan dan keselamatan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keadilan, transparansi dan akuntabilitas, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan kemitraan. – Asas keamanan berkenaan dengan semua kegiatan penyelenggaraan jalan yang harus memenuhi persyaratan keteknikan jalan, – Asas keselamatan berkenaan dengan kondisi permukaan jalan dan kondisi geometrik jalan.
  • 4. GANGGUAN FUNGSI JALAN • UU.22/2009 Pasal 28 : 1. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerusakan dan/atau gangguan fungsi jalan 2. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi perlengkapan jalan. • PP.34/2006 Pasal 38 : Setiap orang dilarang memanfaatkan rumaja yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan • UU.38/2004 Pasal 12 : Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam rumaja, rumija dan ruwasja.
  • 5. Contoh Gangguan Fungsi Jalan UU 38/2004 – Penjelasan Pasal 12: Mengganggu fungsi jalan: - Terganggunya jarak pandang, - Hambatan samping - Menimbulkan kecelakaan - Kerusakan perlengkapan jalan.
  • 6. CONTOH PEMASANGAN PAPAN INFORMASI BAGIAN BAGIAN JALAN
  • 7. PP NO. 34/2006 TENTANG JALAN • Pasal 2 Persyaratan teknis jalan harus memenuhi ketentuan keamanan, keselamatan, dan lingkungan. • Pasal 93 Penyelenggara jalan wajib menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan • Pasal 96: Pengoperasian jalan harus dilengkapi dengan perlengkapan jalan sebagaimana untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.
  • 8. UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ • Pasal 1 Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh: – manusia, – Kendaraan, – Jalan, dan/atau lingkungan. • Pasal 203 : Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
  • 9. UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ Pasal 24 1. Penyelenggara Jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas. 2. Dalam hal belum dapat dilakukan perbaikan Jalan yang rusak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara Jalan wajib memberi tanda atau rambu pada Jalan yang rusak untuk mencegah terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas.
  • 10. UU 22/2009 tentang LLAJ Pasal 273 1. Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) sehingga menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) 2. ... mengakibatkan luka berat, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah
  • 11. UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ Pasal 273 3. …mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah). 4. Penyelenggara Jalan yang tidak memberi tanda atau rambu pada Jalan yang rusak dan belum diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah).
  • 12. RPJMN 2010-2014 …penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50% keadaan saat ini
  • 13. Resolusi PBB 64/255 Ban Ki-moon, UN Secretary-General
  • 14. RESOLUSI PBB NO 64/255 Resolusi PBB No. 64/255 tanggal 2 Maret 2010 yang menegaskan kembali kepada negara anggota untuk bersama- sama menurunkan jumlah korban kecelakaan melalui beberapa point, yaitu: a. Mencanangkan 2011-2020 sebagai Dekade Aksi Keselamatan Jalan dengan tujuan awal menstabilkan kondisi umum, dilanjutkan dengan pengurangan jumlah prakiraan korban lalu lintas melalui kegiatan global, regional dan lokal, dan serentak b. Meminta kepada setiap negara anggota untuk menetapkan target penurunan jumlah korban kecelakaan yang dapat dicapai pada akhir Dekade, sesuai dengan rencana aksi nasional c. Meminta Pemerintah untuk memimpin pelaksanaan Dekade Aksi dan memfasilitasi kolaborasi multisektor (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat)
  • 15. RENSTRA BINA MARGA MISI: Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional. KEBIJAKAN • Penyusunan rencana teknis yang berbasis keselamatan jalan serta rencana pengurangan segmen rawan kecelakaan akibat defisiensi jalan • Pemanfaatan manajemen keselamatan selama masa konstruksi • Penanganan segmen rawan kecelakaan (defisiensi jalan), dalam upaya peningkatan keamanan dan keselamatan jalan
  • 16. Rencana Umum Nasional Keselamatan RUNK DAN DoA STAKEHOLDERS: • Kementerian Keuangan SASARAN/TARGET NASIONAL DALAM PENYELENGGARAAN KESELAMATAN TRANSPORTASI • Kementerian PPN/Bappenas • Kementerian Perhubungan MENCAPAI • Kementerian Pekerjaan Umum • POLRI DIRIGEN  KOORDINASI TINGKAT NASIONAL • Kementerian Dalam Negeri • Kementerian Pendidikan PILAR-1 PILAR-2 PILAR-3 PILAR-4 PILAR-5 • Kementerian Kesehatan MANAJEMEN JALAN YANG KENDARAAN YANG PERILAKU PENANGANAN KESELAMATAN BERKESELAMATAN BERKESELAMATAN PENGGUNA JALAN PASCA • BPPT JALAN YANG KECELAKAAN BERKESELAMATAN • Perguruan Tinggi Multi Stakeholders
  • 17.
  • 19. Bantuan INDII ke BBPJN VIII Pemberian Bantuan berupa: 1. 25 kerucut lalu lintas (cone) 2. 4 buah papan pemberitahuan pekerjaan (frame) 3. 8 tanda rambu
  • 20. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA TERIMA KASIH