SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
 Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan,
badan-badan pemerintah dan swasta, ataupun orang-orang yang menyimpan
dana, bank juga merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana maupun pihak- pihak yang
memerlukan dana.
 Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu
sumber utama yang dapat di jadikan bahan penilaian adalah melalui laporan
keuangan yang di terbitkan oleh bank yang bersangkutan. Melalui Laporan
keuangan yang di terbitkan dapat di hitung sejumlah rasio keuangan yang
lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Rasio keuangan yang
di gunakan dalam penilaian tingkat kesehatan bank adalah dengan
menggunakan rasio CAMEL yaitu :
 1) capital
 2) assets
 3) management
 4) earnings
 5) liquidity.
 Tujuan dari analisis menggunakan rasio CAMEL untuk
menentukan tingkat kesehatan bank adalah untuk mengetahui
kondisi bank tersebut yang sesungguhnya apakah dalam keadaan
sehat, kurang sehat atau mungkin tidak sehat. Dalam menghadapi
persaingan di bidang perbankan yang semakin ketat, kepercayaan
dari masyarakat merupakan salah satu kunci sukses yang
mendorong kemajuan perusahaan. Agar lebih dipercaya oleh
pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan keuangan
bisnisnya, maka kepentingan akan pengukuran tingkat kesehatan
bank sangat perlu dilakukan oleh perbankan BUMD dan juga
perbankan BUMN.
Gambaran Umum :
PT Bank Danamond merupakan salah satu bank yang telah
memegang peranan penting terhadap kemajuan bangsa ini
sejak mulai didirikannya. PT Bank Danamond merupakan
Bank yang telah berdiri beberapa dekade tentunya kualitas
pelayanan yang diberikan sudah tidak perlu dipertanyakan
bank satu ini memiliki pelayanan yang berpusat kepada
nasabah sehingga menawarkan beragam produk yang
dibtuhkan oleh semua kalangan.
PT. Bank Danamon merupakan salah satu bank yang telah
memegang peranan penting terhadap dunia perbankan dengan
pengelolaan aset terbesar kelima di Indonesia dengan total
aset sebesar Rp 193,8 triliun sampai dengan akhir Maret 2015
Visi dari Bank Danamon adalah “Kami peduli dan membantu
jutaan orang mencapai kesejahteraan”, bertujuan menjadi
lembaga keuangan terkemuka dan keberadaannya
diperhitungkan. Terdapat beberapa Kelebihan yang dimiliki
Bank Danamon yaitu bebas biaya bulanan, bebas biaya admin,
bebas biaya transfer dan nasabah langsung mendapatkan
perlindungan asuransi kecelakaaan.
 Apakah kinerja keuangan pada PT. Bank Danamond dianalisis
dengan menggunakan metode CAMEL (Capital, Asset,
Management, Earning, Liquidity) berada predikat sehat tahun
2015-2017?
 Bertujuan : untuk mengukur tingkat kesehatan PT. Bank
Danamond.
 Menurut Zainul (2005 : 65), laporan keuangan (financial
statement) menyimpulkan kegiatan dalam setiap bidang fungsional.
Neraca mewakili kesimpulan tentang keputusan manajemen yang
telah diambil untuk bidang-bidang fungsional dan pernyataan Laba-
Rugi mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba
(profitability) dari keputusan-keputusan manajemen selama periode
tertentu
 Arti Penting laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analisis tentang suatu
usaha, sehingga harus mengerti arti dari laporan keuangantu.
 Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran
posisi keuangan (neraca) adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Sedangkan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
laporan laba-rugi adalah penghasilan dan beban.
 Menurut Lukman (2009 : 114-122), untuk menganalisis kinerja
suatu bank adalah sebagai berikut :
 Analisis Rasio Likuiditas:
1. Cash Ratio
2. Reserve Requirement
 Analisis Rasio Rentabilitas :
1. Return on Assets ( ROA )
2. Return on Equity ( ROE )
3. Rasio Maya ( Beban ) Operasional
4. Net Profit Margin ( NPM )
 Analisis Solvabilitas :
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
2. Debt to Equity Ratio
3. Long Term Debt to Assets Ratio
Nilai Kredit Predikat
81 – 100 Sehat
66 - < 81 Cukup Sehat
51 - < 66 Kurang Sehat
0 < 51 Tidak Sehat
Tabel II.1 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Bank
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004
Menurut Susilo dkk (2000 : 22-23), kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank
untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan maupun untuk memenuhi semua
kewajibannya dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.Adapun kegiatannya, meliputi :
1. Kemampuan untuk menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan modal sendiri
2. Kemampuan mengelola dana
3. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat
4. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal dan pihak
lain
5. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku
 Sebagaimana layaknya manusia, dimana kesehatan merupakan hal
yang penting dalam kehidupannya. Tubuh yang sehat akan
meningkatkan kemampuan kerja dan kemampuan lainnya. Begitu
pula dengan perbankan harus selalu dinilai kesehatannya agar prima
dalam melayani nasabahnya. Untuk menilai suatu kesehatan bank
dapat dilihat dari beberapa segi. Penilaian ini bertujuan untuk
menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat,
kurang sehat dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai
pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau
petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan
dihentikan kegiatan operasinya.
Menurut Kasmir (2002 : 185-186) , salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank
adalah dengan analisis CAMEL. Unsur-unsur penilaian dalam analisis CAMEL adalah
sebagai berikut :
 Capital
Penilaian didasarkan kepada permodalan yang dimiliki oleh salah satu Bank. Salah
satu penilaian adalah dengan metode CAR ( Capital Adequacy Ratio) yaitu dengan
cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR ).
 Assets
Penilaian didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki Bank. Rasio yang diukur
ada 2 macam yaitu :
 Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
 Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang
diklasifikasikan.
 Management
 Penilaian didasarkan kepada manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen
rentabilitas, manajemen likuiditas dan manajemen umum. Manajemen bank dinilai
atas dasar 250 pertanyaan yang diajukan.
 Earning
Penilaian didasarkan kepada rentabilitas suatu bank yaitu melihat kemampuan
suatu bank dalam menciptakan laba. Penilaian dalam unsur ini didasarkan kepada
2 macam yaitu :
1. Rasio Laba terhadap total asset (Return Of Assets)
2. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).
 Liquidity
Yaitu untuk menilai likuiditas bank. Penilaian likuiditas bank didasarkan kepada
2 macam rasio yaitu :
1. Rasio jumlah kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva lancar dan yang
termasuk aktiva lancar adalah Kas, Giro pada BI, Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang sudah diendos oleh bank
lain.
2. Rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh Bank. Menurut Lukman
(2009 : 143), tata cara penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan
metode CAMEL dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Uraian Yang Dinilai Rasio Nilai Kredit Bobot
Capital Kecukupan
Modal
CAR 0 s/d Max
100
25%
Assets Kualitas Aktiva
Produktif
BAD CAD Max 100
Max 100
25%
5%
Management Kualitas
Management
Manajemen Modal
Manajemen Aktiva
Manajemen Umum
Manajemen Rentabilitas
Manajemen Likuiditas
Total Max
100
25%
Earnings Kemampuan
Menghasilkan Laba
ROA BOPO Max 100 10%
Liquidity Kemampan
Menjamin
Likuiditas
LDR
NCM/CA
Max 100 10%
Tabel II.2 Penilaian Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode CAMEL
Sumber: Lukman (2009 : 143)
1. Penilaian Permodalan (Capital- C)
CAR=
𝑗 𝑢 𝑚𝑙 𝑎ℎ 𝑚𝑜 𝑑 𝑎 𝑙
𝐴 𝑇 𝑀 𝑅
X100%
CAR 2017 =
34.214.849
207.208.212
𝑋 100%= 16,51%
CAR 2016 =
32.646.840
215.021.189,8
𝑋 100%= 15,18%
CAR 2015 =
31.239.383
207.519.058,4
𝑋 100%= 15,05%
 Berdasarkan hasil perhitungan rasio permodalan pada tahun 2015-2017
menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat
kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%, maka rasio
yang dicapai Bank Danamon dikategorikan dalam kelompok SEHAT.
 Setelah melakukan perhitungan nilai rasio CAR, maka selanjutnya adalah
melakukan analisis nilai kredit faktor CAR yang nantinya akan dijumlahkan
disetiap komponen CAMEL. Nilai Kredit Faktor CAR pada Bank Danamon
tahun 2015-2017.
Nilai Kredit Rasio = 1 +
𝑅 𝑎 𝑠 𝑖 𝑜 𝐶 𝐴 𝑅
0,1 %
= 16,51 %
Nilai Kredit Rasio = 1 +
16,51
0,1 %
= 166,1%
 Nilai Kredit Faktor Capital=
Nilai Kredit Rasio CAR × Bobot Capital
= 166,1 × 25% = 41,52
 Nilai Kredit Rasio CAR 2014 = 1 +
15,18%
0,1%
= 152,8
 Nilai Kredit Rasio CAR × Bobot Capital = 152,8 x 25% = 38,2
 Nilai Kredit Rasio CAR 2013 = 1 +
15,05%
0,1%
= 151,5
 Nilai Kredit Faktor Capital = Nilai Kredit Rasio CAR × Bobot
Capital = 151,5 × 25% = 37,87
 𝑲𝑨𝑷
𝑨𝑷𝒀𝑫
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒕𝒊𝒇
x100%
 𝐾𝐴𝑃 2017 =
20.581.805
167.475.607
𝑋100%= 12,29%
 𝐾𝐴𝑃 2016 =
21.714.015
174.106.841
𝑋100%= 12,41%
 𝐾𝐴𝑃 2015 =
22.557.447
163.158.943
𝑋100%=13,83%
Berdasarkan hasil perhitungan rasio KAP pada tahun 2015-2017 menunjukkan
nilai KAP lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar < 10,35 %, maka rasio yang dicapai Bank
Danamon pada tahun 2016-2017 dikategorikan dalam predikat “Cukup Sehat” dan
di tahun 2015 berada dalam predikat “tidak sehat.”
NPM =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑥 100%
 NPM 2015 =
2.469.157
28.263.308
𝑥 100% = 8,73%
 Nilai Kredit Faktor Manajemen = Nilai Kredit NPM x Bobot Manajemen
NPM 2014 =
2.682.662
28.818.939
𝑥 100% = 9,3%
 Nilai Kredit Faktor Manajemen = Nilai Kredit NPM x Bobot Manajemen
=9,30 x 25% = 2,32
NPM 2013 =
4.159.320
26.544.431
𝑥 100% = 15,66%
 Nilai Kredit Faktor Manajemen = Nilai Kredit NPM x Bobot Manajemen
=15,66 x 25 % = 3,91
 Untuk menentukan Nilai Kredit NPM disamakan dengan nilai rasio NPM,
karena aspek manajemen pada penilaian kinerja Bank Danamon tidak dapat
menggunakan pola yang ditetapkan BI tetapi sesuai dengan data yang
tersedia diproyeksikan dengan Net Profit Margin. Artinya bahwa Bank
Danamon mampu menghasilkan laba yang tinggi, sehingga akan menambah
minat investor untuk menanamkan modalnya.
ROA ( Return On Asset) yaitu membandingkan antara laba sebelum
pajak dengan total aktiva.
 ROA 2017=
3.281.534
188.057.412
𝑥100% = 1,74%
 ROA 2016=
3.553.534
195.820.856
𝑥100% = 1,81%
 ROA 2015=
5.530.213
184.337.964
𝑥100% = 0,30%
Berdasarkan hasil perhitungan rasio ROA pada tahun 2015, 2016,
2017 menunjukkan nilai ROA lebih besar dari kriteria penilaian
tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
sebesar >1,22 %, maka rasio kecil dari kriteria penilaian tingkat
kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar
<93,52 %, maka rasio yang dicapai Bank Danamon pada tahun
2015-2017 dikategorikan dalam kelompok SEHAT.
 BOPO 2017 =
24.319.713
28.263.308
𝑥100% = 86,05%
 BOPO 2016 =
24.755.577
28.818.939
𝑥100% = 85,90%
 BOPO 2015 =
20.939.273
26.544.431
𝑥100% = 78,88%
Berdasarkan hasil perhitungan rasio BOPO pada tahun 2015,
2016,2017 menunjukkan nilai BOPO lebih kecil dari kriteria
penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh bank
Indonesia sebesar <93,52%, maka rasio yang dicapai bank
danamond pada tahun 2015-2017 dikategorikan dalam kelompok
sehat.
 Nilai Kredit Rasio LDR 2017 = (115% − 86,40%) x 4/ 1% = 114,39
 Nilai Kredit Faktor Likuiditas = Nilai Kredit LDR × Bobot Likuiditas = 114,39
× 10% = 11,43%
 Nilai Kredit Rasio LDR 2016 (115% − 93,37%) =1%x 4= 93,37
 Nilai Kredit Faktor Likuiditas = Nilai Kredit LDR × Bobot Likuiditas
= 93,37 × 10% = 9,33%
 Nilai Kredit Rasio LDR 2015 = (115% − 80,35%) x 4/1% = 80,35
 Nilai Kredit Faktor Likuiditas = Nilai Kredit LDR × Bobot Likuiditas = 80,35
× 10% = 8,03%
Berdasarkan hasil nilai Kredit Faktor Likuiditas Bank Danamon per 31 Desember
2015 sebesar 8,03 tahun 2016 sebesar 9,33 tahun 2017 sebesar 11,43. Terjadinya
kenaikan rasio pada tahun 2017 disebabkan naiknya modal yang diperoleh PT
Bank Danamon mencapai Rp 34.214.849 terhadap aktiva tertimbang menurut
risiko (ATMR) sebesar Rp 207.208.212 sehingga rasio menjadi 16,51%, atau
dapat pula diartikan Rp 1,- laba yang dihasilkan ditahun 2017 merupakan
kontribusi Rp 16,51 aktiva tertimbang menurut resiko ditahun tersebut
Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan tahun 2015 sampai dengan tahun 2017, maka tingkat kesehatan
PT Bank Danamon dengan menggunakan metode CAMEL yakni sebagai berikut:
 Tahun 2015
 (Capital-C) nilai rasio CAR sebesar 15,05% dikategorikan dalam predikat “Sehat”.
 (Asset-A) nilai rasio KAP sebesar 13,83% dikategorikan dalam predikat “Kurang Sehat”.
 (Managemen-M) nilai rasio NPM sebesar 15,66%.
 (Earning-E) nilai rasio ROA sebesar 3% dikategorikan dalam predikat “Sehat”. Nilai rasio BOPO sebesar
78,88% dikategorikan dalam kelompok “Sehat”.
 (Liquidity-L) nilai rasio LDR sebesar 94,91%; berada dalam kategori predikat “Cukup Sehat”.
 Tahun 2016
 (Capital-C) nilai rasio CAR sebesar 15,18% dikategorikan dalam predikat “Sehat”.
 Asset-A) nilai rasio KAP sebesar 12,47% dikategorikan dalam predikat “Kurang Sehat”.
 (Managemen-M) nilai rasio NPM sebesar 9,3%.
 (Earning-E) nilai rasio ROA sebesar 1,74% dikategorikan dalam predikat “Sehat”. Nilai rasio BOPO
sebesar 85,9% dikategorikan dalam kelompok “Sehat”.
 (Liquidity-L) nilai rasio LDR sebesar 91,65%; berada dalam kategori predikat “Sehat”.
 Tahun 2017
 (Capital-C) nilai rasio CAR sebesar 16,51% dikategorikan dalam predikat “Sehat”.
 Asset-A) nilai rasio KAP sebesar 12,29% dikategorikan dalam predikat“Kurang Sehat”.
 (Managemen-M) nilai rasio NPM sebesar 8,73%.
 (Earning-E) nilai rasio ROA sebesar 1,74% dikategorikan dalam predikat “Sehat”. Nilai rasio BOPO
sebesar 86,05% dikategorikan dalam kelompok “Sehat”.
 (Liquidity-L) nilai rasio LDR sebesar 86,4% berada dalam kategori predikat “Sehat”.
Tingkat Kesehatan PT Bank Danamond 2015-2017

More Related Content

What's hot

Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiRegresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiTrisnadi Wijaya
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impasAtha Meidy
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuangan04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuanganhasna mudiarti
 

What's hot (20)

Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiRegresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuangan04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuangan
 

Similar to Tingkat Kesehatan PT Bank Danamond 2015-2017

PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptxPPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptxssuser2a8ea9
 
Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.
Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.
Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.EkaSeptriannisa1
 
Pertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptx
Pertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptxPertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptx
Pertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptxDINIDINAR2
 
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ahAnalisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ahErru Azhar
 
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01Deli Biru Agro
 
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptxbank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptxTatangAnantatur2
 
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMELSeminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMELDayana Florencia
 
Skripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanSkripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanhasman mahfud
 
Kinerja bank dan asuransi
Kinerja bank dan asuransiKinerja bank dan asuransi
Kinerja bank dan asuransiyogieardhensa
 
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasPengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasnurkholissyukron2
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docDonnaPermataSari
 
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]janneshutahayan
 
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfBab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfSitiKholifatulRizkia1
 
Analisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptx
Analisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptxAnalisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptx
Analisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptxtaufikhidayat520468
 

Similar to Tingkat Kesehatan PT Bank Danamond 2015-2017 (20)

Tgs camels
Tgs camelsTgs camels
Tgs camels
 
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptxPPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
 
Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.
Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.
Manajemen Perbankan (Manajemen Risiko Likuiditas Pada PT BTN (Persero), Tbk.
 
Pertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptx
Pertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptxPertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptx
Pertemuan_9_Analisis_Laporan_Keuangan.pptx
 
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ahAnalisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
 
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
 
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptxbank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
 
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMELSeminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
 
Akun
AkunAkun
Akun
 
Skripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanSkripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapman
 
2431 4424-1-sm
2431 4424-1-sm2431 4424-1-sm
2431 4424-1-sm
 
Kinerja bank dan asuransi
Kinerja bank dan asuransiKinerja bank dan asuransi
Kinerja bank dan asuransi
 
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasPengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 
Camel analysis i
Camel analysis iCamel analysis i
Camel analysis i
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
 
970 2579-1-pb
970 2579-1-pb970 2579-1-pb
970 2579-1-pb
 
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
ANALISIS rentabilitas dan solvabilitas [autosaved]
 
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfBab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
 
Analisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptx
Analisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptxAnalisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptx
Analisis Laporan Keuangan BTN Syariah Kelompok 3.pptx
 

Tingkat Kesehatan PT Bank Danamond 2015-2017

  • 1.
  • 2.  Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, ataupun orang-orang yang menyimpan dana, bank juga merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana maupun pihak- pihak yang memerlukan dana.  Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama yang dapat di jadikan bahan penilaian adalah melalui laporan keuangan yang di terbitkan oleh bank yang bersangkutan. Melalui Laporan keuangan yang di terbitkan dapat di hitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Rasio keuangan yang di gunakan dalam penilaian tingkat kesehatan bank adalah dengan menggunakan rasio CAMEL yaitu :  1) capital  2) assets  3) management  4) earnings  5) liquidity.
  • 3.  Tujuan dari analisis menggunakan rasio CAMEL untuk menentukan tingkat kesehatan bank adalah untuk mengetahui kondisi bank tersebut yang sesungguhnya apakah dalam keadaan sehat, kurang sehat atau mungkin tidak sehat. Dalam menghadapi persaingan di bidang perbankan yang semakin ketat, kepercayaan dari masyarakat merupakan salah satu kunci sukses yang mendorong kemajuan perusahaan. Agar lebih dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan keuangan bisnisnya, maka kepentingan akan pengukuran tingkat kesehatan bank sangat perlu dilakukan oleh perbankan BUMD dan juga perbankan BUMN.
  • 4. Gambaran Umum : PT Bank Danamond merupakan salah satu bank yang telah memegang peranan penting terhadap kemajuan bangsa ini sejak mulai didirikannya. PT Bank Danamond merupakan Bank yang telah berdiri beberapa dekade tentunya kualitas pelayanan yang diberikan sudah tidak perlu dipertanyakan bank satu ini memiliki pelayanan yang berpusat kepada nasabah sehingga menawarkan beragam produk yang dibtuhkan oleh semua kalangan. PT. Bank Danamon merupakan salah satu bank yang telah memegang peranan penting terhadap dunia perbankan dengan pengelolaan aset terbesar kelima di Indonesia dengan total aset sebesar Rp 193,8 triliun sampai dengan akhir Maret 2015 Visi dari Bank Danamon adalah “Kami peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan”, bertujuan menjadi lembaga keuangan terkemuka dan keberadaannya diperhitungkan. Terdapat beberapa Kelebihan yang dimiliki Bank Danamon yaitu bebas biaya bulanan, bebas biaya admin, bebas biaya transfer dan nasabah langsung mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaaan.
  • 5.  Apakah kinerja keuangan pada PT. Bank Danamond dianalisis dengan menggunakan metode CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity) berada predikat sehat tahun 2015-2017?  Bertujuan : untuk mengukur tingkat kesehatan PT. Bank Danamond.
  • 6.  Menurut Zainul (2005 : 65), laporan keuangan (financial statement) menyimpulkan kegiatan dalam setiap bidang fungsional. Neraca mewakili kesimpulan tentang keputusan manajemen yang telah diambil untuk bidang-bidang fungsional dan pernyataan Laba- Rugi mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba (profitability) dari keputusan-keputusan manajemen selama periode tertentu  Arti Penting laporan keuangan Laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analisis tentang suatu usaha, sehingga harus mengerti arti dari laporan keuangantu.  Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan (neraca) adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba-rugi adalah penghasilan dan beban.
  • 7.  Menurut Lukman (2009 : 114-122), untuk menganalisis kinerja suatu bank adalah sebagai berikut :  Analisis Rasio Likuiditas: 1. Cash Ratio 2. Reserve Requirement  Analisis Rasio Rentabilitas : 1. Return on Assets ( ROA ) 2. Return on Equity ( ROE ) 3. Rasio Maya ( Beban ) Operasional 4. Net Profit Margin ( NPM )  Analisis Solvabilitas : 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) 2. Debt to Equity Ratio 3. Long Term Debt to Assets Ratio
  • 8. Nilai Kredit Predikat 81 – 100 Sehat 66 - < 81 Cukup Sehat 51 - < 66 Kurang Sehat 0 < 51 Tidak Sehat Tabel II.1 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Bank Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004 Menurut Susilo dkk (2000 : 22-23), kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan maupun untuk memenuhi semua kewajibannya dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.Adapun kegiatannya, meliputi : 1. Kemampuan untuk menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan modal sendiri 2. Kemampuan mengelola dana 3. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat 4. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal dan pihak lain 5. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku
  • 9.  Sebagaimana layaknya manusia, dimana kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupannya. Tubuh yang sehat akan meningkatkan kemampuan kerja dan kemampuan lainnya. Begitu pula dengan perbankan harus selalu dinilai kesehatannya agar prima dalam melayani nasabahnya. Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari beberapa segi. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya.
  • 10. Menurut Kasmir (2002 : 185-186) , salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL. Unsur-unsur penilaian dalam analisis CAMEL adalah sebagai berikut :  Capital Penilaian didasarkan kepada permodalan yang dimiliki oleh salah satu Bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode CAR ( Capital Adequacy Ratio) yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR ).  Assets Penilaian didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki Bank. Rasio yang diukur ada 2 macam yaitu :  Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif  Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan.  Management  Penilaian didasarkan kepada manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen likuiditas dan manajemen umum. Manajemen bank dinilai atas dasar 250 pertanyaan yang diajukan.
  • 11.  Earning Penilaian didasarkan kepada rentabilitas suatu bank yaitu melihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Penilaian dalam unsur ini didasarkan kepada 2 macam yaitu : 1. Rasio Laba terhadap total asset (Return Of Assets) 2. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).  Liquidity Yaitu untuk menilai likuiditas bank. Penilaian likuiditas bank didasarkan kepada 2 macam rasio yaitu : 1. Rasio jumlah kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva lancar dan yang termasuk aktiva lancar adalah Kas, Giro pada BI, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang sudah diendos oleh bank lain. 2. Rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh Bank. Menurut Lukman (2009 : 143), tata cara penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
  • 12. Uraian Yang Dinilai Rasio Nilai Kredit Bobot Capital Kecukupan Modal CAR 0 s/d Max 100 25% Assets Kualitas Aktiva Produktif BAD CAD Max 100 Max 100 25% 5% Management Kualitas Management Manajemen Modal Manajemen Aktiva Manajemen Umum Manajemen Rentabilitas Manajemen Likuiditas Total Max 100 25% Earnings Kemampuan Menghasilkan Laba ROA BOPO Max 100 10% Liquidity Kemampan Menjamin Likuiditas LDR NCM/CA Max 100 10% Tabel II.2 Penilaian Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode CAMEL Sumber: Lukman (2009 : 143)
  • 13. 1. Penilaian Permodalan (Capital- C) CAR= 𝑗 𝑢 𝑚𝑙 𝑎ℎ 𝑚𝑜 𝑑 𝑎 𝑙 𝐴 𝑇 𝑀 𝑅 X100% CAR 2017 = 34.214.849 207.208.212 𝑋 100%= 16,51% CAR 2016 = 32.646.840 215.021.189,8 𝑋 100%= 15,18% CAR 2015 = 31.239.383 207.519.058,4 𝑋 100%= 15,05%  Berdasarkan hasil perhitungan rasio permodalan pada tahun 2015-2017 menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%, maka rasio yang dicapai Bank Danamon dikategorikan dalam kelompok SEHAT.  Setelah melakukan perhitungan nilai rasio CAR, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit faktor CAR yang nantinya akan dijumlahkan disetiap komponen CAMEL. Nilai Kredit Faktor CAR pada Bank Danamon tahun 2015-2017. Nilai Kredit Rasio = 1 + 𝑅 𝑎 𝑠 𝑖 𝑜 𝐶 𝐴 𝑅 0,1 % = 16,51 % Nilai Kredit Rasio = 1 + 16,51 0,1 % = 166,1%
  • 14.  Nilai Kredit Faktor Capital= Nilai Kredit Rasio CAR × Bobot Capital = 166,1 × 25% = 41,52  Nilai Kredit Rasio CAR 2014 = 1 + 15,18% 0,1% = 152,8  Nilai Kredit Rasio CAR × Bobot Capital = 152,8 x 25% = 38,2  Nilai Kredit Rasio CAR 2013 = 1 + 15,05% 0,1% = 151,5  Nilai Kredit Faktor Capital = Nilai Kredit Rasio CAR × Bobot Capital = 151,5 × 25% = 37,87
  • 15.  𝑲𝑨𝑷 𝑨𝑷𝒀𝑫 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒕𝒊𝒇 x100%  𝐾𝐴𝑃 2017 = 20.581.805 167.475.607 𝑋100%= 12,29%  𝐾𝐴𝑃 2016 = 21.714.015 174.106.841 𝑋100%= 12,41%  𝐾𝐴𝑃 2015 = 22.557.447 163.158.943 𝑋100%=13,83% Berdasarkan hasil perhitungan rasio KAP pada tahun 2015-2017 menunjukkan nilai KAP lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar < 10,35 %, maka rasio yang dicapai Bank Danamon pada tahun 2016-2017 dikategorikan dalam predikat “Cukup Sehat” dan di tahun 2015 berada dalam predikat “tidak sehat.”
  • 16. NPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%  NPM 2015 = 2.469.157 28.263.308 𝑥 100% = 8,73%  Nilai Kredit Faktor Manajemen = Nilai Kredit NPM x Bobot Manajemen NPM 2014 = 2.682.662 28.818.939 𝑥 100% = 9,3%  Nilai Kredit Faktor Manajemen = Nilai Kredit NPM x Bobot Manajemen =9,30 x 25% = 2,32 NPM 2013 = 4.159.320 26.544.431 𝑥 100% = 15,66%  Nilai Kredit Faktor Manajemen = Nilai Kredit NPM x Bobot Manajemen =15,66 x 25 % = 3,91  Untuk menentukan Nilai Kredit NPM disamakan dengan nilai rasio NPM, karena aspek manajemen pada penilaian kinerja Bank Danamon tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan BI tetapi sesuai dengan data yang tersedia diproyeksikan dengan Net Profit Margin. Artinya bahwa Bank Danamon mampu menghasilkan laba yang tinggi, sehingga akan menambah minat investor untuk menanamkan modalnya.
  • 17. ROA ( Return On Asset) yaitu membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva.  ROA 2017= 3.281.534 188.057.412 𝑥100% = 1,74%  ROA 2016= 3.553.534 195.820.856 𝑥100% = 1,81%  ROA 2015= 5.530.213 184.337.964 𝑥100% = 0,30% Berdasarkan hasil perhitungan rasio ROA pada tahun 2015, 2016, 2017 menunjukkan nilai ROA lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar >1,22 %, maka rasio kecil dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar <93,52 %, maka rasio yang dicapai Bank Danamon pada tahun 2015-2017 dikategorikan dalam kelompok SEHAT.
  • 18.  BOPO 2017 = 24.319.713 28.263.308 𝑥100% = 86,05%  BOPO 2016 = 24.755.577 28.818.939 𝑥100% = 85,90%  BOPO 2015 = 20.939.273 26.544.431 𝑥100% = 78,88% Berdasarkan hasil perhitungan rasio BOPO pada tahun 2015, 2016,2017 menunjukkan nilai BOPO lebih kecil dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh bank Indonesia sebesar <93,52%, maka rasio yang dicapai bank danamond pada tahun 2015-2017 dikategorikan dalam kelompok sehat.
  • 19.  Nilai Kredit Rasio LDR 2017 = (115% − 86,40%) x 4/ 1% = 114,39  Nilai Kredit Faktor Likuiditas = Nilai Kredit LDR × Bobot Likuiditas = 114,39 × 10% = 11,43%  Nilai Kredit Rasio LDR 2016 (115% − 93,37%) =1%x 4= 93,37  Nilai Kredit Faktor Likuiditas = Nilai Kredit LDR × Bobot Likuiditas = 93,37 × 10% = 9,33%  Nilai Kredit Rasio LDR 2015 = (115% − 80,35%) x 4/1% = 80,35  Nilai Kredit Faktor Likuiditas = Nilai Kredit LDR × Bobot Likuiditas = 80,35 × 10% = 8,03% Berdasarkan hasil nilai Kredit Faktor Likuiditas Bank Danamon per 31 Desember 2015 sebesar 8,03 tahun 2016 sebesar 9,33 tahun 2017 sebesar 11,43. Terjadinya kenaikan rasio pada tahun 2017 disebabkan naiknya modal yang diperoleh PT Bank Danamon mencapai Rp 34.214.849 terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) sebesar Rp 207.208.212 sehingga rasio menjadi 16,51%, atau dapat pula diartikan Rp 1,- laba yang dihasilkan ditahun 2017 merupakan kontribusi Rp 16,51 aktiva tertimbang menurut resiko ditahun tersebut
  • 20. Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan tahun 2015 sampai dengan tahun 2017, maka tingkat kesehatan PT Bank Danamon dengan menggunakan metode CAMEL yakni sebagai berikut:  Tahun 2015  (Capital-C) nilai rasio CAR sebesar 15,05% dikategorikan dalam predikat “Sehat”.  (Asset-A) nilai rasio KAP sebesar 13,83% dikategorikan dalam predikat “Kurang Sehat”.  (Managemen-M) nilai rasio NPM sebesar 15,66%.  (Earning-E) nilai rasio ROA sebesar 3% dikategorikan dalam predikat “Sehat”. Nilai rasio BOPO sebesar 78,88% dikategorikan dalam kelompok “Sehat”.  (Liquidity-L) nilai rasio LDR sebesar 94,91%; berada dalam kategori predikat “Cukup Sehat”.  Tahun 2016  (Capital-C) nilai rasio CAR sebesar 15,18% dikategorikan dalam predikat “Sehat”.  Asset-A) nilai rasio KAP sebesar 12,47% dikategorikan dalam predikat “Kurang Sehat”.  (Managemen-M) nilai rasio NPM sebesar 9,3%.  (Earning-E) nilai rasio ROA sebesar 1,74% dikategorikan dalam predikat “Sehat”. Nilai rasio BOPO sebesar 85,9% dikategorikan dalam kelompok “Sehat”.  (Liquidity-L) nilai rasio LDR sebesar 91,65%; berada dalam kategori predikat “Sehat”.  Tahun 2017  (Capital-C) nilai rasio CAR sebesar 16,51% dikategorikan dalam predikat “Sehat”.  Asset-A) nilai rasio KAP sebesar 12,29% dikategorikan dalam predikat“Kurang Sehat”.  (Managemen-M) nilai rasio NPM sebesar 8,73%.  (Earning-E) nilai rasio ROA sebesar 1,74% dikategorikan dalam predikat “Sehat”. Nilai rasio BOPO sebesar 86,05% dikategorikan dalam kelompok “Sehat”.  (Liquidity-L) nilai rasio LDR sebesar 86,4% berada dalam kategori predikat “Sehat”.