SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Workshop Keselamatan Pasien &
Manajemen Risiko Klinis
TUJUH
TUJUH LANGKAH
LANGKAH MENUJUMENUJU
KESELAMATAN PASIEN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
Checklist bagi Pimpinan RS
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIENRUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
Dr.Nico A.Lumenta, K.Nefro, MM
Ketua Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI
• RS Lembaga yg kompleks high risk
• Pelayanan berkualitas dilakukan oleh para staf yang
profesional & dedikatif
• Namun kesalahan tidak akan pernah nihil Pasien
ada yang cedera, justru saat diberikan upaya kuratif
(cedera yg seharusnya tidak terjadi/yg dapat dicegah/
(cedera yg seharusnya tidak terjadi/yg dapat dicegah/
preventable AE
preventable AE
)
)• KESELAMATAN PASIEN sudah merupakan ranah utama
pelayanan kesehatan
• KKPRS menyusun “Tujuh Langkah(bersumber dari NPSA)
KESELAMATAN PASIEN Rumah Sakit” sebagai suatu
pedoman meningkatkan pelayanan yang aman
disamping berkualitas
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan
kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat
& jelas tentang keselamatan pasien di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem &
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah
dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada
dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepadaKKPRS
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KESELAMATAN PASIEN, Dorong
staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana &
mengapa kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATAN PASIEN,
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan
perubahan pada sistem pelayanan
Checklist bagi Pimpinan Rumah Sakit
BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP
1.
Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
Agar RS mampu belajar ttg KPPimpinan hrs menciptakan budaya :
staf berbagi informasi secara bebas KP meningkat.
Caranya :
1. Asesmen budaya RS, apakah sudah ada budaya keterbukaan & adil
2. Buat kebijakan & prosedur yg kondusif utk budaya dimana :
2. Buat kebijakan & prosedur yg kondusif utk budaya dimana :- staf dpt berbicara kepada rekan kerja serta para manajer ttg IKP
dimana mereka terlibat didalamnya
- penelaahan IKP (Insiden Keselamatan Pasien) fokus pada mengapa
hal itu terjadi, bukan sekedar siapa yg terlibat
- staf diperlakukan secara adil & mendpt dukungan bila terjadi IKP
- alat analisis digunakan utk menentukan faktor yg berpengaruh
pada kegiatan seseorang
PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA
PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA
2.
Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang
Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentangKP di RS
KP di RS Anda.
Anda.
Budaya keselamatan butuh kepemimpinan yg kuat serta kemauan
utk mendengarkan.
A. Tiga kegiatan memberikan dampak yg besar :
1. Briefing tentang KP langsung oleh Pimpinan atau kunjungan para
eksekutif yang teratur di RS, pertemuan staf & pasien utk secara
khusus mendiskusikan hal2 tentang keselamatan
2. Mekanisme yg mendorong staf utk memberikan gagasan2
peningkatan KP. Pimpinan hrs mendorong diskusi ttg IKP yg telah
terjadi, telah dicegah atau hampir terjadi (KNC)
3. Mengembangkan mekanisme komunikasi & umpan balik
merupakan hal yg vital, agar staf memahami kontribusi mereka
dlm KP & mereka terdorong untuk berpartisipasi
B.Tambahan Peran & Tangung jawab yg jelas juga sangat
bermanfaat :
1.Tunjuklah penggerak KP utk setiap unit / bagian & pastikan bahwa
mereka mengambil bagian dlm agenda manajemen risiko serta
clinical governance ;
2.Calonkan suatu badan eksekutif untuk mengawasi manajemen
risiko dan KP
risiko dan KP3.Tunjuklah seseorang yg cukup senior, mempunya akses ke
Pimpinan, yg bertanggung jawab untuk manajemen risiko, &
idealnya adalah bagian dari suatu tim sentral yg bisa melakukan
pendekatan yg terintegrasi (Langkah 3).
INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN
INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN
3.
RISIKO
RISIKOKembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, sertalakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensialbermasalah.
bermasalah.KP bisa diperbaiki bila para pemimpin RS dpt menjawab secara positif
pertanyaan tentang :
1.Apakah KP tercermin dlm strategi, struktur, fungsi & sistem di RS ?
KP harus diintegrasikan dengan risiko klinis, risiko non-klinis,
KP harus diintegrasikan dengan risiko klinis, risiko non-klinis,kesehatan & keselamatan, kontrol internal, keluhan & kelalaian klinis,
2.Apakah objektif KP tergambar dlm strategi & rencana clinical
governance yg dibuat ?
3.Apakah semua penelitian risiko klinis utk setiap bidang spesialistis
diproses ke ”risk register” RS? Apakah selalu up-to-date,
melakukan penerapan rencana aksi, ditindak lanjuti dan dipantau?
4.Apakah agenda dewan direksi terstruktur utk memastikan bahwa
manajemen risiko & KP sejalan dan setara dengan target keuangan &
kinerja?
KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN
KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN4. Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan
Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkankejadian / insiden,
kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd
serta RS mengatur pelaporan kpd
KKP
KKP-
RS.RS.
Pelaporan IKP adalah dasar untuk membangun suatu sistem asuhan
pasien yg lebih aman.
Tiga kegiatan yg penting adalah :
1.Mendorong seluruh staf utk melaporkan masalah KP, khususnya
1.Mendorong seluruh staf utk melaporkan masalah KP, khususnyakelompok2 yg tingkat pelaporannya rendah. Tingkatan pelaporan yg
tinggi biasanya ada pada suatu RS yg lebih aman!!
2.Pelaporan agar juga disalurkan ke tingkat nasional yaitu KKPRS utk
proses pembelajaran bersama
3.Upaya kurangi tingkat keparahan insiden : manajer risiko harus
melihat semua laporan dari kematian pada KTD sebelum dikirim ke
KKPRS. Pimpinan RS hrs menerima laporan & rencana kegiatan
dari semua kematian yg secara langsung berhubungan dgn IKP
LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN
5.
PASIEN
Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn
pasien.
RS yg terbuka adalah RS yg lebih aman!!. Pasien & staf perlu tahu
bilamana telah terjadi suatu yang merugikan dan mereka dilibatkan
dalam penelitian insiden.
Ini dapat dilakukan dengan :
Ini dapat dilakukan dengan :1.Membuat suatu kebijakan keterbukaan yg aman
2.Memperoleh dukungan dari tingkat dewan direksi untuk kebijakan dan
kemudian memberikan pelatihan kepada staf,
3.Melibatkan para pasien dan bila memungkinkan keluarga mereka &
Staf dlm melakukan analisis akar masalah (RCA) dari IKP yg menuju
pada cedera yg parah atau kematian
4.Melibatkan para pasien, dan keluarga serta Staf dalam membuat
rekomendasi dan solusi yang dikembangkan dari suatu IKP
Th 2001 JCAHO melakukan kampanye SPEAK-UP utk pasien / masyarakat
WHO : “ WORLD ALLIANCE FOR PATIENT SAFETY, FORWARD PROGRAMME 2005”
S P E A K – U P
1.
1.
S peak up if you have questions or concerns: it's
peak up if you have questions or concerns: it'syour right to know
your right to know2.
2.
Pay attention to the care you are receiving
ay attention to the care you are receiving3.
3.
Educate yourself about your diagnosis, test and
ducate yourself about your diagnosis, test andtreatment
treatment
treatment
treatment
4.
4.
Ask a trusted family member or friend to be your
sk a trusted family member or friend to be youradvocate
advocate5.
5.
Know what medications you take and why you take
now what medications you take and why you takethem
them6.
6.
Use a health
se a health-
care provider that rigorously evaluatescare provider that rigorously evaluates
itself against safety standards
itself against safety standards7.
7.
Participate in all decisions about your care.
articipate in all decisions about your care.
BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP
BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP
6.
Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah
Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalahuntuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul.
untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul.
Pelayanan kesehatan bisa menjadi lebih aman hanya bila kita
senantiasa belajar dari IKP baik secara lokal maupun nasional.
Hal ini dapat dicapai dengan cara :
1.Gunakan teknik RCA atau audit kejadian yang signifikan untuk
menginvestigasi insiden secara efektif,
2.Memastikan beberapa staf inti, termasuk manajer risiko atau yang
2.Memastikan beberapa staf inti, termasuk manajer risiko atau yangsetara, telah menerima pelatihan KPRS, dan menjadi tim
investigasi RS serta melatih yang lain ;
3.Pimpinan mengambil bagian dlm sekurang2nya satu RCA review
setiap tahunnya ;
4.Menganalisis frekuensi, tipe dan tingkatan keparahan insiden, &
hasil pembelajaran dari insiden, utk menilai adanya perbaikan yg
berkesinambungan. Laporkan secara rutin kegiatan ini kepada
dewan direksi
CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI
CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI
7.
SISTEM KP
SISTEM KPGunakan informasi yang ada tentang kejadian
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah
/ masalah
untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
Kemajuan yg nyata akan terjadi dlm melaksanakan suatu layanan kes yg
lebih aman bila perubahan penting telah diimplementasikan.
Langkah pertama haruslah :
Langkah pertama haruslah :1.Telaah pola kegiatan di RS sudah sesuai dengan rekomendasi dan
solusi dari temuan secara lokal, regional maupun nasional ;
2.Unit / Komite KP mengendalikan rencana aksi dan penerapannya, serta
mengikuti investigasi lokal dan nasional, memastikan rekomendasi
diimplementasi dan dievaluasi, teliti apa yg masih harus dikerjakan, &
umpan balik kegiatan RS kepada KKPRS ;
3.Membangun suatu network dengan RS lain untuk belajar dari mereka
yg telah secara berhasil mengimplementasikan solusi & menekan KTD
Enam Sasaran Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
(Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,13
JCI Accreditation Standards for Hospitals 3 rd Edition, 2008)
WHO
Nine Patient Safety Solutions
Solusi diharapkan untuk mempromosikan satu sistem lingkungan dan dukungan
untuk memperkecil risiko dari cedera meskipun pelayanan kesehatan sangat
kompleks dan sering kurangnya standar
April 2007, International Steering Committee WHO Patient Safety menerbitkan:
1. Look-Alike, Sound-Alike Medication Names
Kerancuan nama obat salah satu penyebab paling umum salah obat
Dengan 10.000-an obat di pasar, potensi salah oleh kerancuan nama merek atau
obat generik dan pembungkusannya.
2. Patient Identification
Salah mengidentifikasi pasien masih berkelanjutan dan tersebar luas,salah obat,
salah transfusi, prosedur pada orang yang salah; dan pemulangan bayi kepada
keluarga yang salah.
3. Communication During Patient Hand-Overs
Gap komunikasi (atau ”operan” tugas) antara unit-unit, dan antar kelompok/regu,
kesinambungan perawatan terganggu, pengobatan tidak sesuai, potensial cedera
pasien.
4. Performance of Correct Procedure at Correct Body Site
Prosedur salah atau salah lokasi operasi, karena hasil miskomunikasi dan tak
tersedia atau salah informasi.
Faktor kontribusi utama tidak adanya proses praoperatisi yang standar.
5. Control of Concentrated Electrolyte Solutions
Semua obat, zat biologi, vaksin dan media kontras mempunyai profil risiko,
Khususnya cairan elektrolit pekat untuk iv cukup berbahaya.
6. Assuring Medication Accuracy at Transitions in Care
Salah obat paling sering pada transisi / peralihan tugas. Proses pengecekan /
pencocokan obat dirancang untuk mencegah salah obat pada pasien saat transisi.
7. Avoiding Catheter and Tubing Mis-Connections
Desain kateter, pipa slang dan spuit dapat mengakibatkan salah spuit / kateter,
juga pemberian obat yang salah rute.
8. Single Use of Injection Devices
8. Single Use of Injection DevicesSalah satu perhatian global tersebarnya HIV, HBV dan HBC karena penggunaan
ulang jarum suntik.
9. Improved Hand Hygiene to Prevent Health Care-Associated
Infection (HAI)
Setiap saat lebih dari 1,4 juta orang di seluruh dunia sedang menderita dari infeksi
nosokomial di rumah sakit.
Kebersihan tangan yang efektif adalah langkah pencegahan primer untuk ini.
Enam Sasaran Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai(high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
(KKPRS 2011)
(Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,17
JCI Accreditation Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2010)
Sasaran Keselamatan Pasien RS mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien.
Sasaran menyoroti bidang bermasalah dlm pelayanan
kesehatan & menawarkan solusi konsensus berbasis bukti dan
keahlian atas permasalahan ini.
Desain sistem yg baik adalah fondasi pemberian pelayanan
kesehatan yg bermutu tinggi dan aman
Sasaran berfokus pada solusi-solusi sistem yg menyeluruh
Sasaran Keselamatan Pasien RS terdapat dalam Standar
Akreditasi RS(th 2012)
18
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Standar SKP.I. Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk
memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien.
Elemen Penilaian :
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua cara identifikasi pasien,
tidak termasuk/kecuali nomor atau lokasi kamar pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atauproduk darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan proses yang konsisten
pada semua situasi dan lokasi
19
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Standar SKP.II.
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan.
Elemen Penilaian
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atauhasil tes dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan
dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi
perintah atau hasil percobaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan proses yang konsisten
pada verifikasi akurasi komunikasi lisan atau melalui telpon.
20
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Standar SKP.III.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki
keamanan dari obat yang perlu diwaspadai(high-alert)
Elemen Penilaian
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses
mengidentifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan
penyimpanan elektrolit konsentrat.
penyimpanan elektrolit konsentrat.2. Implementasi kebijakan dan prosedur
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien
kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk
mencegah pengadministrasian yang kurang hati2 pada area di
mana sesuai kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang ditempatkan pada unit pelayanan
pasien harus diberi label yang jelas sekali, dan disimpan pada
area yang dibatasi ketat (restricted). 21
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Standar SKP.IV.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi,
tepat-prosedur, dan tepat- pasien.
Elemen Penilaian
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk
identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan
fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi
/ time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang
seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,
termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
22
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Standar SKP.V.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi
risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand
hygiene yang baru diterbitkan dan diterima secara umum (al.dari
WHO Patient Safety).
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung
pengurangan berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
23
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
Standar SKP.VI.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi
risiko pasien dari cedera karena jatuh.
Elemen Penilaian
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien
terhadap risiko jatuh dan asesmen ulang pasien dengan indikasi
perubahan kondisi, obat, dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi
mereka yang pada asesmen dianggap rawan jatuh
3. Langkah tsb dimonitor hasilnya, terhadap keberhasilan frekuensi
jatuh, kejadian terkait yang tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung
pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di
rumah sakit
24Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,
JCI Accreditation Standards for Hospitals 3 rd Edition, 2008)
Terimakasih
TerimakasihAtas perhatiannya
Atas perhatiannya
Dr.Nico
Dr.Nico A.Lumenta
A.Lumenta, , K.NefroK.Nefro, MM, MM
Ketua
Ketua Komite
Komite KeselamatanKeselamatan PasienPasien RumahRumah SakitSakit
PERSI
PERSI
KP RS

More Related Content

What's hot

Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docxSANTOSA15
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
MFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptxMFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptxEKOBUDIARJO1
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIrmawan Nugroho
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaMi Mie
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.documma16
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docxAhmadJazuli36
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.pptManajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.pptDeviNamira
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Tini Wartini
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 

What's hot (20)

Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
 
Manual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmasManual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmas
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
MFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptxMFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptx
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
 
RUK-RPK
RUK-RPK RUK-RPK
RUK-RPK
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
5. Panduan Validasi dan Analisa Data.docx
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
 
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.pptManajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 

Viewers also liked

Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Tyo SBS
 
patient safety untuk karyawan RS
patient safety untuk karyawan RSpatient safety untuk karyawan RS
patient safety untuk karyawan RSReli Giusman
 
Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)Mudarwi Henly
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Root Cause Analysis
Root Cause AnalysisRoot Cause Analysis
Root Cause Analysistqmdoctor
 
Kemahiran hdup kemasan
Kemahiran hdup kemasanKemahiran hdup kemasan
Kemahiran hdup kemasanMasliza Masri
 
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Tyo SBS
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitTyo SBS
 
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Tyo SBS
 

Viewers also liked (19)

Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
 
Eq
EqEq
Eq
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
patient safety untuk karyawan RS
patient safety untuk karyawan RSpatient safety untuk karyawan RS
patient safety untuk karyawan RS
 
Kecerdasan Emosi
Kecerdasan EmosiKecerdasan Emosi
Kecerdasan Emosi
 
Kecerdasan emosi
Kecerdasan emosiKecerdasan emosi
Kecerdasan emosi
 
Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)
 
patient safety
patient safety patient safety
patient safety
 
Obat emergency
Obat emergencyObat emergency
Obat emergency
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Root Cause Analysis
Root Cause AnalysisRoot Cause Analysis
Root Cause Analysis
 
Kemahiran hdup kemasan
Kemahiran hdup kemasanKemahiran hdup kemasan
Kemahiran hdup kemasan
 
Root Cause Analysis (RCA) Tools
Root Cause Analysis (RCA) ToolsRoot Cause Analysis (RCA) Tools
Root Cause Analysis (RCA) Tools
 
RCA dan HFMEA bagi Rumah Sakit
RCA dan HFMEA bagi Rumah SakitRCA dan HFMEA bagi Rumah Sakit
RCA dan HFMEA bagi Rumah Sakit
 
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
Menyusun Indikator Mutu Rumah SakitMenyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
 
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
 

Similar to KP RS

7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptx7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptxlufi8
 
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdfwidarma atmaja i komang
 
KAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.docKAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.docErnaHardiana
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxIquino1
 
KESELAMATAN PASIEN (1).pptx
KESELAMATAN PASIEN (1).pptxKESELAMATAN PASIEN (1).pptx
KESELAMATAN PASIEN (1).pptxssuser390de4
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyIrwanBudiana2
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanWiandhariEsaBBPKCilo
 
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAAKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAArrasyidLiaUtami2
 
Polisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintang
Polisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintangPolisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintang
Polisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintangLee Oi Wah
 
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.pptssuser7c01e3
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesFikri Jafar
 

Similar to KP RS (20)

7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptx7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptx
 
KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdfKONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
 
PASIENT_SAFETY.ppt
PASIENT_SAFETY.pptPASIENT_SAFETY.ppt
PASIENT_SAFETY.ppt
 
Manajemen Keselamatan Pasien/Patient safety
Manajemen Keselamatan Pasien/Patient safetyManajemen Keselamatan Pasien/Patient safety
Manajemen Keselamatan Pasien/Patient safety
 
Patient Safety 2
Patient Safety 2Patient Safety 2
Patient Safety 2
 
Pasien.pdf
Pasien.pdfPasien.pdf
Pasien.pdf
 
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
 
KAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.docKAK KESELAMATAN PASIEN.doc
KAK KESELAMATAN PASIEN.doc
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
KESELAMATAN PASIEN (1).pptx
KESELAMATAN PASIEN (1).pptxKESELAMATAN PASIEN (1).pptx
KESELAMATAN PASIEN (1).pptx
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
 
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAAKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
AKTUALISASI CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
 
hiperkes.pptx
hiperkes.pptxhiperkes.pptx
hiperkes.pptx
 
PASIENT_SAFETY 2.ppt
PASIENT_SAFETY 2.pptPASIENT_SAFETY 2.ppt
PASIENT_SAFETY 2.ppt
 
PASIENT_SAFETY.ppt
PASIENT_SAFETY.pptPASIENT_SAFETY.ppt
PASIENT_SAFETY.ppt
 
Ppt pasien safety
Ppt pasien safetyPpt pasien safety
Ppt pasien safety
 
Polisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintang
Polisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintangPolisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintang
Polisi keselamatan dan kesihatan pekerjaan hospital changkat melintang
 
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

KP RS

  • 1. Workshop Keselamatan Pasien & Manajemen Risiko Klinis TUJUH TUJUH LANGKAH LANGKAH MENUJUMENUJU KESELAMATAN PASIEN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT Checklist bagi Pimpinan RS ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIENRUMAH SAKIT RUMAH SAKIT Dr.Nico A.Lumenta, K.Nefro, MM Ketua Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit PERSI • RS Lembaga yg kompleks high risk • Pelayanan berkualitas dilakukan oleh para staf yang profesional & dedikatif • Namun kesalahan tidak akan pernah nihil Pasien ada yang cedera, justru saat diberikan upaya kuratif (cedera yg seharusnya tidak terjadi/yg dapat dicegah/ (cedera yg seharusnya tidak terjadi/yg dapat dicegah/ preventable AE preventable AE ) )• KESELAMATAN PASIEN sudah merupakan ranah utama pelayanan kesehatan • KKPRS menyusun “Tujuh Langkah(bersumber dari NPSA) KESELAMATAN PASIEN Rumah Sakit” sebagai suatu pedoman meningkatkan pelayanan yang aman disamping berkualitas
  • 2. 1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil. 2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang keselamatan pasien di RS Anda 3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah 4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepadaKKPRS 5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien 6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KESELAMATAN PASIEN, Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul 7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATAN PASIEN, Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
  • 3. Checklist bagi Pimpinan Rumah Sakit BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP 1. Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil. Agar RS mampu belajar ttg KPPimpinan hrs menciptakan budaya : staf berbagi informasi secara bebas KP meningkat. Caranya : 1. Asesmen budaya RS, apakah sudah ada budaya keterbukaan & adil 2. Buat kebijakan & prosedur yg kondusif utk budaya dimana : 2. Buat kebijakan & prosedur yg kondusif utk budaya dimana :- staf dpt berbicara kepada rekan kerja serta para manajer ttg IKP dimana mereka terlibat didalamnya - penelaahan IKP (Insiden Keselamatan Pasien) fokus pada mengapa hal itu terjadi, bukan sekedar siapa yg terlibat - staf diperlakukan secara adil & mendpt dukungan bila terjadi IKP - alat analisis digunakan utk menentukan faktor yg berpengaruh pada kegiatan seseorang
  • 4. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA 2. Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentangKP di RS KP di RS Anda. Anda. Budaya keselamatan butuh kepemimpinan yg kuat serta kemauan utk mendengarkan. A. Tiga kegiatan memberikan dampak yg besar : 1. Briefing tentang KP langsung oleh Pimpinan atau kunjungan para eksekutif yang teratur di RS, pertemuan staf & pasien utk secara khusus mendiskusikan hal2 tentang keselamatan 2. Mekanisme yg mendorong staf utk memberikan gagasan2 peningkatan KP. Pimpinan hrs mendorong diskusi ttg IKP yg telah terjadi, telah dicegah atau hampir terjadi (KNC) 3. Mengembangkan mekanisme komunikasi & umpan balik merupakan hal yg vital, agar staf memahami kontribusi mereka dlm KP & mereka terdorong untuk berpartisipasi
  • 5. B.Tambahan Peran & Tangung jawab yg jelas juga sangat bermanfaat : 1.Tunjuklah penggerak KP utk setiap unit / bagian & pastikan bahwa mereka mengambil bagian dlm agenda manajemen risiko serta clinical governance ; 2.Calonkan suatu badan eksekutif untuk mengawasi manajemen risiko dan KP risiko dan KP3.Tunjuklah seseorang yg cukup senior, mempunya akses ke Pimpinan, yg bertanggung jawab untuk manajemen risiko, & idealnya adalah bagian dari suatu tim sentral yg bisa melakukan pendekatan yg terintegrasi (Langkah 3).
  • 6. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN 3. RISIKO RISIKOKembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, sertalakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensialbermasalah. bermasalah.KP bisa diperbaiki bila para pemimpin RS dpt menjawab secara positif pertanyaan tentang : 1.Apakah KP tercermin dlm strategi, struktur, fungsi & sistem di RS ? KP harus diintegrasikan dengan risiko klinis, risiko non-klinis, KP harus diintegrasikan dengan risiko klinis, risiko non-klinis,kesehatan & keselamatan, kontrol internal, keluhan & kelalaian klinis, 2.Apakah objektif KP tergambar dlm strategi & rencana clinical governance yg dibuat ? 3.Apakah semua penelitian risiko klinis utk setiap bidang spesialistis diproses ke ”risk register” RS? Apakah selalu up-to-date, melakukan penerapan rencana aksi, ditindak lanjuti dan dipantau? 4.Apakah agenda dewan direksi terstruktur utk memastikan bahwa manajemen risiko & KP sejalan dan setara dengan target keuangan & kinerja?
  • 7. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN4. Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkankejadian / insiden, kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd serta RS mengatur pelaporan kpd KKP KKP- RS.RS. Pelaporan IKP adalah dasar untuk membangun suatu sistem asuhan pasien yg lebih aman. Tiga kegiatan yg penting adalah : 1.Mendorong seluruh staf utk melaporkan masalah KP, khususnya 1.Mendorong seluruh staf utk melaporkan masalah KP, khususnyakelompok2 yg tingkat pelaporannya rendah. Tingkatan pelaporan yg tinggi biasanya ada pada suatu RS yg lebih aman!! 2.Pelaporan agar juga disalurkan ke tingkat nasional yaitu KKPRS utk proses pembelajaran bersama 3.Upaya kurangi tingkat keparahan insiden : manajer risiko harus melihat semua laporan dari kematian pada KTD sebelum dikirim ke KKPRS. Pimpinan RS hrs menerima laporan & rencana kegiatan dari semua kematian yg secara langsung berhubungan dgn IKP
  • 8. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN 5. PASIEN Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien. RS yg terbuka adalah RS yg lebih aman!!. Pasien & staf perlu tahu bilamana telah terjadi suatu yang merugikan dan mereka dilibatkan dalam penelitian insiden. Ini dapat dilakukan dengan : Ini dapat dilakukan dengan :1.Membuat suatu kebijakan keterbukaan yg aman 2.Memperoleh dukungan dari tingkat dewan direksi untuk kebijakan dan kemudian memberikan pelatihan kepada staf, 3.Melibatkan para pasien dan bila memungkinkan keluarga mereka & Staf dlm melakukan analisis akar masalah (RCA) dari IKP yg menuju pada cedera yg parah atau kematian 4.Melibatkan para pasien, dan keluarga serta Staf dalam membuat rekomendasi dan solusi yang dikembangkan dari suatu IKP
  • 9. Th 2001 JCAHO melakukan kampanye SPEAK-UP utk pasien / masyarakat WHO : “ WORLD ALLIANCE FOR PATIENT SAFETY, FORWARD PROGRAMME 2005” S P E A K – U P 1. 1. S peak up if you have questions or concerns: it's peak up if you have questions or concerns: it'syour right to know your right to know2. 2. Pay attention to the care you are receiving ay attention to the care you are receiving3. 3. Educate yourself about your diagnosis, test and ducate yourself about your diagnosis, test andtreatment treatment treatment treatment 4. 4. Ask a trusted family member or friend to be your sk a trusted family member or friend to be youradvocate advocate5. 5. Know what medications you take and why you take now what medications you take and why you takethem them6. 6. Use a health se a health- care provider that rigorously evaluatescare provider that rigorously evaluates itself against safety standards itself against safety standards7. 7. Participate in all decisions about your care. articipate in all decisions about your care.
  • 10. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP 6. Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalahuntuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul. untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul. Pelayanan kesehatan bisa menjadi lebih aman hanya bila kita senantiasa belajar dari IKP baik secara lokal maupun nasional. Hal ini dapat dicapai dengan cara : 1.Gunakan teknik RCA atau audit kejadian yang signifikan untuk menginvestigasi insiden secara efektif, 2.Memastikan beberapa staf inti, termasuk manajer risiko atau yang 2.Memastikan beberapa staf inti, termasuk manajer risiko atau yangsetara, telah menerima pelatihan KPRS, dan menjadi tim investigasi RS serta melatih yang lain ; 3.Pimpinan mengambil bagian dlm sekurang2nya satu RCA review setiap tahunnya ; 4.Menganalisis frekuensi, tipe dan tingkatan keparahan insiden, & hasil pembelajaran dari insiden, utk menilai adanya perbaikan yg berkesinambungan. Laporkan secara rutin kegiatan ini kepada dewan direksi
  • 11. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI 7. SISTEM KP SISTEM KPGunakan informasi yang ada tentang kejadian Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan. untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan. Kemajuan yg nyata akan terjadi dlm melaksanakan suatu layanan kes yg lebih aman bila perubahan penting telah diimplementasikan. Langkah pertama haruslah : Langkah pertama haruslah :1.Telaah pola kegiatan di RS sudah sesuai dengan rekomendasi dan solusi dari temuan secara lokal, regional maupun nasional ; 2.Unit / Komite KP mengendalikan rencana aksi dan penerapannya, serta mengikuti investigasi lokal dan nasional, memastikan rekomendasi diimplementasi dan dievaluasi, teliti apa yg masih harus dikerjakan, & umpan balik kegiatan RS kepada KKPRS ; 3.Membangun suatu network dengan RS lain untuk belajar dari mereka yg telah secara berhasil mengimplementasikan solusi & menekan KTD
  • 12. Enam Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,13 JCI Accreditation Standards for Hospitals 3 rd Edition, 2008)
  • 13. WHO Nine Patient Safety Solutions Solusi diharapkan untuk mempromosikan satu sistem lingkungan dan dukungan untuk memperkecil risiko dari cedera meskipun pelayanan kesehatan sangat kompleks dan sering kurangnya standar April 2007, International Steering Committee WHO Patient Safety menerbitkan: 1. Look-Alike, Sound-Alike Medication Names Kerancuan nama obat salah satu penyebab paling umum salah obat Dengan 10.000-an obat di pasar, potensi salah oleh kerancuan nama merek atau obat generik dan pembungkusannya. 2. Patient Identification Salah mengidentifikasi pasien masih berkelanjutan dan tersebar luas,salah obat, salah transfusi, prosedur pada orang yang salah; dan pemulangan bayi kepada keluarga yang salah.
  • 14. 3. Communication During Patient Hand-Overs Gap komunikasi (atau ”operan” tugas) antara unit-unit, dan antar kelompok/regu, kesinambungan perawatan terganggu, pengobatan tidak sesuai, potensial cedera pasien. 4. Performance of Correct Procedure at Correct Body Site Prosedur salah atau salah lokasi operasi, karena hasil miskomunikasi dan tak tersedia atau salah informasi. Faktor kontribusi utama tidak adanya proses praoperatisi yang standar. 5. Control of Concentrated Electrolyte Solutions Semua obat, zat biologi, vaksin dan media kontras mempunyai profil risiko, Khususnya cairan elektrolit pekat untuk iv cukup berbahaya.
  • 15. 6. Assuring Medication Accuracy at Transitions in Care Salah obat paling sering pada transisi / peralihan tugas. Proses pengecekan / pencocokan obat dirancang untuk mencegah salah obat pada pasien saat transisi. 7. Avoiding Catheter and Tubing Mis-Connections Desain kateter, pipa slang dan spuit dapat mengakibatkan salah spuit / kateter, juga pemberian obat yang salah rute. 8. Single Use of Injection Devices 8. Single Use of Injection DevicesSalah satu perhatian global tersebarnya HIV, HBV dan HBC karena penggunaan ulang jarum suntik. 9. Improved Hand Hygiene to Prevent Health Care-Associated Infection (HAI) Setiap saat lebih dari 1,4 juta orang di seluruh dunia sedang menderita dari infeksi nosokomial di rumah sakit. Kebersihan tangan yang efektif adalah langkah pencegahan primer untuk ini.
  • 16. Enam Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai(high-alert) Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh (KKPRS 2011) (Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,17 JCI Accreditation Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2010)
  • 17. Sasaran Keselamatan Pasien RS mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bidang bermasalah dlm pelayanan kesehatan & menawarkan solusi konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Desain sistem yg baik adalah fondasi pemberian pelayanan kesehatan yg bermutu tinggi dan aman Sasaran berfokus pada solusi-solusi sistem yg menyeluruh Sasaran Keselamatan Pasien RS terdapat dalam Standar Akreditasi RS(th 2012) 18
  • 18. Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Standar SKP.I. Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien. Elemen Penilaian : 1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua cara identifikasi pasien, tidak termasuk/kecuali nomor atau lokasi kamar pasien 2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau 2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atauproduk darah. 3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis 4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan 5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan proses yang konsisten pada semua situasi dan lokasi 19
  • 19. Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif Standar SKP.II. Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan. Elemen Penilaian 1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau 1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atauhasil tes dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah 2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah. 3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau hasil percobaan 4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan proses yang konsisten pada verifikasi akurasi komunikasi lisan atau melalui telpon. 20
  • 20. Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) Standar SKP.III. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan dari obat yang perlu diwaspadai(high-alert) Elemen Penilaian 1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses mengidentifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat. penyimpanan elektrolit konsentrat.2. Implementasi kebijakan dan prosedur 3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pengadministrasian yang kurang hati2 pada area di mana sesuai kebijakan. 4. Elektrolit konsentrat yang ditempatkan pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang jelas sekali, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted). 21
  • 21. Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi Standar SKP.IV. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat- pasien. Elemen Penilaian 1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan. identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. 3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi / time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan. 4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi. 22
  • 22. Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Standar SKP.V. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. Elemen Penilaian Elemen Penilaian1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene yang baru diterbitkan dan diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety). 2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif. 3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung pengurangan berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan 23
  • 23. Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh Standar SKP.VI. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh. Elemen Penilaian 1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dan asesmen ulang pasien dengan indikasi perubahan kondisi, obat, dll. 2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada asesmen dianggap rawan jatuh 3. Langkah tsb dimonitor hasilnya, terhadap keberhasilan frekuensi jatuh, kejadian terkait yang tidak diharapkan 4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit 24Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions, JCI Accreditation Standards for Hospitals 3 rd Edition, 2008)
  • 24. Terimakasih TerimakasihAtas perhatiannya Atas perhatiannya Dr.Nico Dr.Nico A.Lumenta A.Lumenta, , K.NefroK.Nefro, MM, MM Ketua Ketua Komite Komite KeselamatanKeselamatan PasienPasien RumahRumah SakitSakit PERSI PERSI