Tahap perencanaan meliputi perumusan masalah, pemilihan pendekatan, dan pembuatan desain riset (dimana ketiga hal tersebut akan diwujudkan dalam proposal riset). Tahap pelaksanaan meliputi pengumpulan data di lapangan, pengolahan hingga analisis data. Terakhir, membuat laporan riset dan mempresentasikannya sehingga hasil riset bisa memberi manfaat kepada orang lain.
2. Setelah membahas tentang berbagai manfaat penelitian bagi akademisi maupun perusahan, kali ini
kita akan membahas mengenai langkah-langkah dalam melakukan sebuah riset atau penelitian.
Beberapa literatur mungkin memiliki versi yang berbeda mengenai jumlah tahapan dalam melakukan
riset, namun pada dasarnya proses dalam riset adalah sama, yaitu meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pembuatan laporan. Tahap perencanaan meliputi perumusan masalah, pemilihan
pendekatan, dan pembuatan desain riset (dimana ketiga hal tersebut akan diwujudkan dalam
proposal riset). Tahap pelaksanaan meliputi pengumpulan data di lapangan, pengolahan hingga
analisis data. Terakhir, membuat laporan riset dan mempresentasikannya sehingga hasil riset bisa
memberi manfaat kepada orang lain.
Dalam materi saya menggunakan istilah riset dan penelitian secara bergantian, namun pada intinya
yang saya maksud adalah sama.
Secara umum ada 6 langkah dalam riset, yaitu:
3. Langkah 1 : Menentukan tujuan penelitian dan
rumusan masalah penelitian
Sebelum kita melakukan sebuah riset, kita harus mengetahui masalah apa yang ingin kita cari tahu jawabannya
melalui penelitian kita. Dalam tahap ini kita menentukan tujuan penelitian yang akan kita lakukan, latar belakang
informasi yang relevan, dan bagaimana informasi tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan. Biasanya individu
atau organisasi melakukan riset untuk tiga tujuan dasar : (1) untuk mempengaruhi atau membujuk audiensi, (2)
untuk membuat inovasi baru, (3) untuk memahami atau memprediksi perilaku manusia atau fenomena.
Bagi perusahaan, riset biasanya berperan penting dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengambil
kebijakan (baik di level low management hingga top management), maka sebelum melakukan riset kita perlu
melakukan diskusi pihak manajemen agar hasil riset dapat membantu menjawab masalah perusahaan. Beberapa
tujuan riset bagi perusahaan diantaranya untuk mengetahui potensi pasar yang baru, alasan mengapa penjualan
menurun, untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, dsb.
Tips : Agar memperoleh definisi masalah yang jelas kita dapat melakukan evaluasi terhadap internal
perusahaan dan membandingkannya dengan kompetitor, mengikuti perkembangan dunia usaha
yang digeluti perusahaan, dan lainnya.
4. Langkah 2 : Menentukan pendekatan penelitian
Setelah kita mengetahui apa yang ingin diteliti, kemudian kita menentukan pendekatan penelitian. Pada tahap ini kegiatan yang
dilakukan meliputi pencarian teori yang mendasari, membuat rumusan masalah dan hipotesis . Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian bisa berbeda tergantung pada masalah apa yang ingin diteliti. Secara umum ada empat pendekatan penelitian,
antara lain:
• Pendekatan kuantitatif (quantitative approach), yaitu pendekatan riset yang umumnya berasosiasi dengan paradigma positif
dimana periset memiliki satu atau beberapa hipotesis awal. Pada pendekatan ini data dikumpulkan dan diubah menjadi
angka-angka sehingga dapat dilakukan perhitungan statistik.
• Pendekatan kualitatif (qualitative approach), biasanya berasosiasi dengan paradigma konstruk sosial. Pendekatan ini pada
dasarnya adalah merekam, menganalisa, dan menggali pemahaman mendalam mengenai sesuatu seperti perilaku manusia.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam dari pengalaman seseorang, bukan untuk
men-generalisir terhadap semua orang.
• Pendekatan pragmatis (pragmatig approach/ mixed method) yaitu menggunakan gabungan pendekatan (kualitatif dan
kuantitatif) untuk menjawab satu masalah penelitian. Misalnya, peneliti ingin mengetahui apa yang mendorong konsumen
untuk membeli produk jus kaleng. Langkah awal peneliti tersebut melakukan wawancara ke beberapa konsumen dan
diperoleh beberapa faktor pendorong. Kemudian periset menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji apakah faktor-
faktor tersebut juga mempengaruhi konsumen lain.
• Pendekatan advokasi (advocacy/participatory approach). Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memberi perubahan
positif atau mempengaruhi orang lain bukan untuk mendeskripsikan sesuatu. Pada pendekatan ini partisipasi aktif dari
responden/narasumber diperlukan dan biasanya peneliti menjadi bagian dari kelompok yang ditelitinya.
Tips : berdiskusi dengan para ahli dan mencari informasi dari media atau melakukan benchmarking pada contoh-contoh
riset/ research essay dan jurnal sebelumnya.
5. Langkah 3 : Memformulasikan desain riset
(research design)
Sama seperti dua langkah sebelumnya, tahap formulasi desain riset ini
masih dalam proses perencanaan. Seperti yang dikatakan dalam
Malhotra, desain penelitian merupakan acuan (guideline) dalam
melakukan riset. Dalam tahap ini kita memilih klasifikasi riset yang
akan digunakan, membuat hipotesis (untuk penelitian kuantitatif),
menentukan metode pengambilan data, merancang alat pengumpulan
data dan skala pengukuran, memilih dan menentukan jumlah
responden, dan merencanakan metode analisis data.
Tips : untuk memilih desain riset kita dapat melihat pada
contoh jurnal riset yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
6. Langkah 4 : Pengumpulan data (fieldwork)
Proses pengumpulan data meliputi pemilihan wilayah kerja, melakukan
training tenaga lapangan, supervisi, validasi data, dan evaluasi. Hal
terpenting dalam pengumpulan data adalah tenaga surveyor (untuk yang
menggunakan survey) dan interviewer (untuk yang melakukan interview)
sudah terlatih dalam mengumpulkan data. Hal ini dikarenakan proses
pengumpulan data memakan waktu yang cukup panjang sementara
biasanya hasil riset dibutuhkan segera. Selain itu dalam tahap ini biasanya
kerap terjadi eror sehingga perlu dilakukan supervisi dan evaluasi.
Tips : Melakukan training kepada tenaga lapangan sebelum
memulai pengumpulan data.
7. Langkah 5 : Menyiapkan dan
menganalisis data
Ribuan data yang sudah dikumpulkan tentu tidak dapat
memberikan informasi yang kita butuhkan jika tidak diolah dan
dianalisis. Data-data yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian
diperiksa atau di-edit. Kemudian dilakukan coding (pemberian
kode untuk mempresentasikan setiap respon dari pertanyaan).
Setelah itu dibuat trankrip dan disimpan dalam media
penyimpan, atau diinput langsung ke dalam komputer. Data yang
sudah diinput kemudian diolah menggunakan software agar
dapat dianalisis.
8. Langkah 6 : Mempersiapkan laporan penelitian
Agar hasil temuan penelitian dapat bermanfaat dalam pengambilan
keputusan dan dapat dimengerti oleh orang lain maka hasil riset tersebut
harus dibuat laporannya. Format laporan umumnya menyertakan: tujuan
dan masalah yang diriset, metode penelitian yang digunakan, temuan-
temuan penting, serta kesimpulan dan saran. Laporan tersebut harus dibuat
dalam bentuk yang komprehensif dan mudah dibaca.
Tips : hasil temuan sebaiknya dibuat dalam bentuk grafik atau
tabel disertai dengan penjelasan singkat sehingga pembaca
dapatmemahami lebih cepat. Untuk melihat contoh format laporan
penelitian Anda dapat membuka di contoh laporan penelitian.