SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
1



II.       Instansi Pemerintah Ataukah Instansi Negara?




Sebagai pelaku administrasi negara, Instansi negara di Indonesia menyatu
dengan pemerintah. Di Indonesia hanya dikenal instansi pemerintah sebagai
aparat pemerintah. Sebaliknya, instansi negara Jerman, bukan aparat pemerintah,
dan dapat beraktivitas otonom.




Pada seminar Indonesia-Jerman tentang RUU Administrasi Pemerintahan 5 April
2005 yang diselenggarakan oleh GTZ dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara, hadir seorang hakim Mahkamah Konstitusi Jerman, Prof. Dr. Siegfried
Broß. Naskah ceramahnya ditulis dalam bahasa Jerman, lalu diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia dan kemudian dibukukan.

Kepada Bos GTZ-SfGG pada Kementerian PAN, Bapak Rimmele, tanggal 23
Januari 2006 itu, saya mengajukan problem terjemahan naskah Prof. Dr. Siegfried
Broß. Salah satu contoh terjemahan bermasalah berbunyi sebagai berikut:

          ”Dimungkinkannya gugatan di Peradilan Administrasi dan berlakunya
          Ketentuan hukum bagi instansi pemerintah memberikan sumbangan yang
          besar bagi pembentukan dan penegakkan Negara hukum” 1 .

Pasalnya, dalam naskah aslinya, Prof. Dr. Siegfried Broß, tidak berbicara soal
instansi pemerintah, melainkan »die staatlichen Behoerden« alias »instansi
negara« . Tepatnya »Behoerde« atau Authority adalah organ negara pengelola
administrasi negara yang berkewenangan mengurusi publik. 2 Perlu ditambahkan,
guna menyingkat dalam pembahasan selanjutnya, untuk »Behoerde« hanya
dipergunakan istilah »instansi negara«, lantaran yang dibahas adalah instansi
negara yang berhubungan dengan publik.

Oleh sebab instansi negara di Kementerian PAN diperdaya menjadi instansi
pemerintah, maka terjemahan »Verwaltungsverfahrensgesetz« alias UU Prosedur


1
    Prof. Dr. Siegfried Broß, April 2005, hal. 17.
2
    Wikipedia-Lexikon, Behoerde. Juga: Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 63-65
2



Administrasi Negara (Federal) pun bermasalah. Ia menjadi RUU Administrasi
»Pemerintahan«.

Bukan hanya sebatas itu saja, melainkan pelaku UU atau RUU-nya pun berbeda.
Di Jerman, pelakunya adalah instansi negara (dan badan-badan lain yang dihibahi
wewenang), sementara di Indonesia instansi pemerintah (dan badan-badan lain
yang dihibahi wewenang).




        UU Prosedur Administrasi Negara                    RUU Administrasi Pemerintahan RI
              Jerman (103 Pasal)                               Draft XI B, Januari 2006
         Produk 1976, RUU turun 1964                                  (47 Pasal)




            Pelaku: Instansi negara                            Pelaku: Instansi pemerintah
      Tugas kenegaraan (pengekskusi UU)                           Tugas pemerintahan
           dan Tugas pemerintahan




Jika begitu, di mana letak perbedaan antara administrasi negara dengan
administrasi pemerintahan atau instansi negara dengan instansi pemerintah?

Dari posisi Indonesia, hal ini dapat dijelaskan dari RUU Administrasi
Pemerintahan:

          »Administrasi Pemerintahan adalah semua tindakan hukum dan tindakan
          materil administrasi pemerintahan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah
          dan Pejabat Administrasi Pemerintahan serta badan hukum lain yang diberi
          wewenang untuk melaksanakan semua fungsi atau tugas pemerintahan,
          termasuk memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat berdasarkan
          peraturan perundang-undangan yang berlaku. Instansi Pemerintah adalah
          semua lembaga pemerintah yang melaksanakan fungsi administrasi
          pemerintahan di lingkungan eksekutif baik di pusat maupun daerah
          temasuk komisi-komisi, dewan, badan yang mendapat dana dari
          APBN/APBD« 3 .



3
    Pasal 1.1. dan 1.2. RUU Administrasi Pemerintahan, Draft XI B, Januari 2006
3



Menurut Draft IV RUU Administrasi Pemerintahan:

          »Instansi Pemerintah adalah semua organisasi milik pemerintah yang
          melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
          Administrasi Pemerintah baik di pusat maupun di daerah«. 4

Di antara para pendekar ketatanegaraan kita, masih belum terbentuk kesepakatan
ihwal administrasi negara dan administrasi pemerintahan – dengan sendirinya
tugas kenegaraan dan tugas pemerintahan.




Rangkuman:

Pelaku/pelaksana RUU Administrasi Pemerintahan di Indonesia adalah
Instansi Pemerintah. Sedangkan pelaku/pelaksana UU Prosedur
Administrasi Negara di Jerman adalah Instansi Negara.




II.1.     Pembagian Kekuasaan Di Indonesia



Dalam buku »Pengantar Hukum Administrasi Indonesia«, disebutkan bahwa

          »pengertian pemerintahan dalam rangka hukum administrasi digunakan
          dalam arti pemerintahan umum atau pemerintahan negara. Pemerintahan
          dapat difahami melalui dua pengertian:

                 ●       fungsi memerintah (kegiatan memerintah)
                 ●       organisasi pemerintahan (kumpulan dari kesatuan-kesatuan
                         pemerintahan).

          Apa sebenarnya kandungan dari fungsi pemerintahan itu?

          Pemerintahan dapat dirumuskan secara negatip sebagai segala macam
          kegiatan penguasa yang tidak dapat disebutkan sebagai suatu kegiatan
          perundang-undangan atau peradilan.


4
    Pasal 1.2. RUU Administrasi Pemerintahan, Draft 4 (MenPAN), 5 April 2005
4



       Perbedaan antara perundang-undangan, peradilan dan pemerintahan ini
       mengingatkan kita pada trias politika. Dalam ajaran yang sudah lama ini
       dianut pandangan tentang adanya suatu pemisahan di antara pembuat
       undang-undang, kehakiman dan pelaksana (eksekutif). Dewasa ini dari
       pemerintahan ini tidak sama dengan kekuasaan eksekutif.

       Kaitan pada trias politika, yang sebenarnya pada saat sekarang ini masih
       berlaku hanya secara terbatas, memungkinkan menunjuk pada suatu aspek
       penting dari pemerintahan. Bukankah harus diadakan pemisahan antara
       suatu pembentukan keputusan politik dengan pemerintahan? Politik itu
       menjalankan pemerintahan dan menetapkan undang-undang, secara
       singkat mengeluarkan perintah-perintah, mengatur arah. Pemerintahan
       mengurus pelaksanaan, mengurus perintah/tugas-tugas. Dengan kata lain,
       pemerintahan itu mengabdi pada kekuasaan politik.

       Secara keseluruhan fungsi pemerintahan terdiri dari berbagai macam
       tindakan pemerintahan: keputusan-keputusan, ketetapan-ketetapan yang
       bersifat umum, tindakan-tindakan hukum perdata dan tindakan-tindakan
       nyata. Hanya perundang-undangan dari penguasa politik dan peradilan
       oleh para hakim tidak termasuk di dalamnya« 5 .

Jadi, kalau tidak salah mengerti: pemerintahan itu abdi kekuasaan politik. Kalau
begitu, apa yang disebut sebagai administrasi negara dong?

Prof. Dr. SF.Marbun, SH., M.Hum dan Ridwan, SH bertutur:

       »Di kalangan para sarjana, administrasi juga diartikan sebagai
       pemerintahan. Sjachran Basah mengatakan bahwa secara teknis
       administrasi negara mencakup seluruh kegiatan kehidupan bernegara
       dalam penyelenggaraan pemerintahan. Prajudi Atmosudirdjo
       mengemukakan bahwa administrasi negara mempunyai tiga arti, yaitu
       pertama, sebagai salah satu fungsi pemerintah; kedua, sebagai aparatur
       (machinery) dan aparat (aparatus) daripada pemerintah; ketiga, sebagai
       proses penyelenggaraan tugas pemerintah yang memerlukan kerjasama
       tertentu. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, administrasi negara adalah
       manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna
       mencapai tujuan-tujuan pemerintah. Sondang P. Siagian mengartikan



5
 Philipus M. Hadjon, R. Sri Soemantri Martosoewignjo, Sjachran Basah, Bagir Manan, H.M. Laica
Marzuki, J.B.J.M ten Berge, P.J.J. van Buuren, F.A.M. Stroink, 2005, hal. 6-8.
5



          administrasi negara sebagai seluruh kegiatan yang dilakukan oleh seluruh
          aparatur pemerintah dalam usaha mencapai tujuan negara« 6 .

Penjelasan Iskatrinah SH, Mhum. tentang administrasi negara:

          »Dalam sistem pemerintahan Indonesia, Presiden memiliki dua kedudukan,
          sebagai salah satu organ negara yang bertindak untuk dan atas nama
          negara, dan sebagai penyelenggara pemerintahan atau sebagai
          administrasi negara« 7 .

Tampaknya, gampang dipahami, tercampuraduknya negara dan pemerintah itu
lantaran Presiden kerap berperan ganda – kadang-kadang berlagak sebagai
kepala negara, kerap pula menjadi kepala pemerintah. Bahwa penjelasan ini
kurang mengena, akan dapat disaksikan.

Pendeknya, kegiatan kehidupan bernegara di bidang eksekutif disempitkan
kepada hanya kegiatan pemerintah dan pemerintahan alias pengabdi pada
kekuasaan politik, sehingga aparat pelaksananya cuma menjadi instansi atau
lembaga pemerintah.

Jika pemerintah dipahami sebagai jabatan politis (Presiden, Menteri, Kepala
Daerah dan jabatan kenegaraan yang ditetapkan secara politis) dan aparat
pemerintah (instansi negara yang diisi oleh jabatan karier misalnya oleh Pegawai
Negeri Sipil) dan jika trias politika kita gambarkan, maka pembagian kekuasaan di
wilayah eksekutif Indonesia akan berupa sebagai berikut:

                                   Kekuasaan Negara Indonesia




             Legislatif                Eksekutif (Pemerintah               Yudikatif
            Contoh: DPR                  dan Administrasi
                                          Pemerintahan/
                                       Instansi Pemerintah)
      Administrasi Negara =
      Sekretariat Jenderal =
      Aparatur Pemerintah


6
    Prof. Dr. SF.Marbun, SH., M.Hum dan Ridwan, SH., M.Hum, 2005, hal. 53-54.
7
    Iskatrinah SH, Mhum., 2003.
6



Yang patut dipertanyakan tentunya, bagaimana dengan kedudukan lembaga
Legislatif dan Yudikatif? Di sana ditemui administrasi negara yang gerbongnya
bermuatan para Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Tanpa pembahasan lebih mendalam, kita bisa mengintip umpamanya kedudukan
administrasi negara dalam lembaga legislatif DPR:

Untuk memberikan dukungan teknis, administratif dan keahlian secara lebih
efisien dan efektif kepada seluruh anggota DPR, kubu ekesekutif perlu
menurunkan Coan-im-i-hun-to (Ilmu Mengirim Suara Gaib Merampas Semangat)
lewat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Yaitu dengan
membentuk satu organisasi yang namanya »Sekretariat Jenderal« DPR (Bab
Menimbang). Nah, yang namanya »Sekretariat Jenderal« itu adalah »aparatur
pemerintah« yang didalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan DPR RI (Pasal 1.1). Lantaran
Sekretariat Jenderal itu aparatur pemerintah, maka Sekretaris Jenderal dan Wakil
Sekretaris Jenderal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Pimpinan
DPR RI (Pasal 26.1). Dan bosnya laskar PNS di DPR adalah sang Sekjen. Dia
pulalah yang menentukan nasib para laskar ini 8 .

Dengan menyatunya pemerintah dengan instansi pemerintah, dan bahkan
administrasi negara yang berada di DPR pun bershio serupa, maka berbaurlah
antara yang disebut sebagai lembaga negara dan lembaga pemerintah.



       Lembaga Negara harus pro kebijaksanaan pemerintah

       Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin meminta Gubernur Lembaga
       Ketahanan Nasional (Lemhanas) Prof Ermaya semestinya mengikuti
       langkah yang diambil pemerintah dalam perundingan dengan GAM di
       Helsinki.
       »Khusus untuk Gubernur Lemhanas Prof Ermaya, sebagai seseorang yang
       mengepalai sebuah lembaga negara, perundingan dengan GAM adalah
       keputusan pemerintah sehingga semestinya beliau justru mengikuti
       keputusan pemerintah itu«, kata Menteri Hukum dan HAM Hamid
       Awaluddin seusai rapat terbatas di Istana Wapres Jakarta, Selasa 9 .

8
  Terutama lihat Pasal 1, 2 dan 12 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003
Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan. dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
9
  Hamid Awaluddin: Gubernur Lemhannas Mestinya Ikuti Pemerintah, MEDIA INDONESIA, Selasa,
21 Juni 2005
7



          Lemhanas itu Lembaga Pemerintah

          Seusai dipanggil Wapres, Ermaya (Bos Lemhanas) kembali menyatakan
          bahwa pernyataannya itu merupakan kajian Lemhannas.
          »Sebagai lembaga pemerintah di bawah Presiden, tidak boleh menantang
          Presiden. Begitu kan?« kata Wapres. Dia mempertanyakan apa yang salah
          jika kemudian Wapres menegur lembaga pemerintah itu.
          Jusuf Kalla menegaskan, semua lembaga pemerintah harus menjalankan
          kebijakan pemerintah. Sangat tidak wajar kalau sebagai lembaga
          pemerintah justru menentang kebijakan Presiden secara terbuka. »Kalau
          Lemhannas itu lembaga seperti DPR, silakan saja. Tetapi ini kan lembaga
          pemerintah«, kata Wapres menjelaskan 10 .




     Rangkuman:

     Di Indonesia, pemerintah dan instansi/lembaga pemerintah menyatu.
     instansi/lembaga pemerintah merupakan aparat pemerintah.




II.2.     Pembagian Kekuasaan Di Jerman


Kontras terhadap pembagian kekuasaan di Indonesia adalah Jerman, negera
pemasok RUU Administrasi Pemerintahan. Terdapat pemisahan antara
pemerintah dengan administrasi Negara.

Administrasi Negara (pelakunya instansi/lembaga negara) dapat dirumuskan
secara negatif (Teori Substraksi) sebagai segala macam kegiatan kenegaraan
yang bukan legislatif, bukan eksekutif dan bukan pemerintah 11 .


10
     Wapres Nilai Pernyataan Ermaya Pendapat Pribadi, KOMPAS, 25 Juni 2005

11
  Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 9. Definisi positif menurut Prof. Dr. Ferdinand Kirchof:
»Administrasi negara dalam pemahaman organisatoris = segenap pelaksana kekuasaan
administrasi beserta anak cucunya yang dipikul oleh negara; Administrasi negara dalam
pemahaman materiil = kegiatan negara tertentu, yang melaksanakan pekerjaan administrasi
sebagai tugas; Administrasi negara dalam pemahaman formil = segenap kegiatan yang secara
organisatoris dilakukan oleh administrasi Negara« (Prof. Dr. Ferdinand Kirchhof, 2000/2001, hal.
3). Definisi positif menurut Bachof: »Administrasi Negara adalah perbuatan kongkrit satu kegiatan
terencana dan terbatas dalam kehidupan publik. Tujuan dan kegunaan kegiatan ini ditetapkan oleh
norma-norma hukum dan di dalam ketetapan norma-norma hukum itu ditentukan oleh keputusan
8



Kegiatan kenegaraan menurut organisasi ketatanegaraan Jerman meliputi federal
(pusat), negara bagian (setara propinsi) atau daerah lainnya
(kabupaten/kotamadya atau kelurahan).



                                   Kekuasaan Negara Jerman




          Legislatif                    Eksekutif                        Yudikatif




             parlemen               pemerintah                      kehakiman



   administrasi negara               administrasi negara            administrasi negara




Secara umum, administrasi negara dengan para pegawai negerinya dan abdi
negara/publik lainnya dapat ditemui juga di lembaga legislatif dan yudikatif.

Jika kita pusatkan perhatian di wilayah eksekutif, maka administrasi negara
welfarestate (kesejahteraan) Jerman bertugas tidak hanya menjalankan perintah
pemerintah (umpamanya implementasi program pemerintah atau Verordnung
alias peraturan pemerintah bersifat segera, seperti buat menangkis flu burung
yang pertengahan februari 2006 sudah merambah Yunani dan Italia), akan tetapi
pengeksekusi undang-undang (produk pemerintah dan parlemen) atau dengan
kata lain, tugas kenegaraan.




politik pemerintah, demi terbentuk dan terjaminnya kehidupan sosial secara bersama« (dikutip dari
Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 10).
9


                                                                                               12
Maka, administrasi negara dalam negara welfarestate (kesejahteraan) terbagi

●         berdasarkan tugas:


 Administrasi            Administrasi         Administrasi         Administrasi        Administrasi
 Negara Urusan           Negara               Negara Urusan        Negara Urusan       Negara Urusan
 Ketertiban              Pengadaan            Pengendalian/        Pemalakan           Pengadaan
 (Ordnungs-              Jasa (Leistungs-     Perencanaan          (Abgaben-           Kebutuhan
 verwaltung)             verwaltung)          (Lenkungs-           verwaltung)         (Bedarfs-
                                              bzw. Planungs-                           verwaltung)
                                              verwaltung


 Menjaga ke-             Pengadaan infra-     Pengendalian         Pengadaan dana      Pengadaan
 amanan umum,            struktur, bantuan    dan penunjangan      negara lewat pe-    personal dan
 menegakan               terarah kepada       sektor-sektor        mungutan pajak      barang untuk
 ketertiban,             setiap individu      publik yang ber-     dan pemungut-       memenuhi tugas-
 pencegahan              (jasa sosial         beda; pengenda-      an lainnya          tugas administrasi
 bahaya                  kepada publik)       lian infrastruktur                       negara

 Misalnya polisi,        Misalnya instansi    Misalnya instansi    Misalnya instansi   Misalnya instansi
 instansi urusan         urusan asuransi      urusan tata          pajak dan bea-      urusan
 kesehatan atau          pensiunan, ban-      ruang, tata          cukai               pengadaan
 pengawas usaha          tuan sosial, bea-    bangunan atau                            barang dan
 (bisnis)                siswa, sekolah,      subsidi                                  pengadaan
                         rumah sakit,                                                  personal
                         KTP, SIM,
                         paspor dsb.

●         berdasarkan akibat


 Administrasi Negara Urusan Intervensi                        Administrasi Negara Urusan Jasa
 (Eingriffsverwaltung)                                        (Leistungsverwaltung)


 ● Intervensi terhadap kedudukan hukum                        ● Pengabulan penghibahan jasa atau
 anggota masyarakat/publik                                    keringanan lainnya
 ● Administrasi negara membebani anggota                      ● Administrasi negara menghibahkan
 masyarakat/publik                                            kemudahan kepada anggota masyarakat/
                                                              publik
 ● Negara sebagai ancaman atau Toat-                          ● Negara sebagai sinterklas atau Pat-
 beng Kut-bo (Biang Iblis Pencabut Nyawa)                     sian-hian-hwa (Delapan Dewa Serahkan
 ● Intervensi perlu landasan Undang-                          Bunga)
 Undang                                                       ● Kemudahan perlu landasan Undang-
 ● Contoh: penggusuran hak milik, larangan                    Undang
 usaha                                                        ● Contoh: Beasiswa, Subsidi

12
     Prof. Dr. Ferdinand Kirchhof, 2000/2001, hal. 3-4
10



Praktis, di bidang tugas yang diembannya, administrasi negara, dapat bertindak
secara otonom, tanpa harus menantikan perintah pemerintah 13 .

Gak percaya? Kalau merazia di jalanan umpamanya, polisi tak perlu menanti
komando pemerintah. Begitu juga pelayanan KTP atau SIM.


Rangkuman:

Di Jerman, pemerintah dan administrasi negara (instansi negara) terpisah.
Administrasi negara (instansi negara) bukan aparat pemerintah.
Adminstrasi Negara dapat beraktivitas secara otonom, tanpa harus
menunggu perintah pemerintah.




II.3.   Contoh Praktis Tentang Tugas Pemerintahan dan Tugas
        Kenegaraan



Sebagai negara welfarestate (kesejahteraan), seperti halnya Jerman, Indonesia
mengenal kepedulian terhadap kelompok ekonomi ngos-ngosan. Contohnya
adalah pernyataan UUD 1945, bahwa »fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara« 14 .

Demi terlaksananya amanat UUD itu, maka UU Tentang Sistem Jaminan Sosial
menyatakan:

        “Bantuan iuran adalah iuran yang dibayar oleh Pemerintah bagi fakir miskin
        dan orang tidak mampu sebagai peserta program jaminan sosial” 15 .

Pada kesempatan berbincang-bincang selama di tanah air antara 24 s/d 27
Januari 2006, saya mencoba menanyakan kepada para hadirin, apakah deklarasi
fakir miskin dipelihara negara itu sesuai dengan pernyataan bantuan iuran dibayar
oleh pemerintah. Pertanyaan itu, perlu saya ajukan, sebab saya ingin mengetahui
pandangan umum mengenai hal ini.

Dari sisi seorang birokrat Jerman, saya terperangah mendengar jawaban yang
serupa. Bahwa memang sahlah jika pemerintah yang membayar bantuan iuran.

13
   Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 10-11; Wikipedia-Lexikon, Verwalltungstyp;
Schubert/Klein, Bonn 1997.
14
   Pasal 34.1 UUD 1945 dengan perubahan terakhir 10 Agustus 2002
15
   Pasal 1.5 UU RI No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial.
11




Jika begitu, bantuan iuran kepada fakir miskin tergantung pada pemerintah yang
berkuasa dong. Dan kalau itu benar begitu, maka, ujar saya, akan terjadi keadaan
seperti demikian: UU itu produk pemerintahan Megawati yang turun tahun 2004.
Semestinya, tahun 2005, pemerintahan SBY mengucurkan bantuan iuran. Dan
seterusnya. Namun apa yang terjadi, jika pemerintah mengatakan, bahwa
pemerintah tak memiliki dana? Berdasar UU, sahlah jika pemerintah tidak
mengucurkan, sebab sedang kempes kantong.

Maka, kalau Presiden SBY lihai, sebaiknya dia mengucurkan bantuan iuran itu
nanti saja, tahun 2008 dan 2009 -- menjelang dan pas pemilihan presiden. Ntar,
kaum fakir miskin bakal mengira, presiden SBY itu dermawan. Akibatnya, dia akan
memperoleh dukungan dari laskar fakir miskin. Bisa-bisa menjelang pemilu kelak,
kaum fakir miskin mendirikan partai Kay-pang (Perkumpulan Pengemis/Jembel)
karena kamsia banget sama presiden SBY.

Dari sisi kepartaian, UU Tentang Sistem Jaminan Sosial produk Presiden
Megawati yang bos PDI-P itu, secara diam-diam memasok dana kampanye
presiden SBY dan Partai Demokratnya buat tahun 2009. Dari sisi program parpol,
PDI-P »kecolongan«: akibat penglihatannya tertutup oleh mendungnya Mega,
progam PDI-P tersulap menjadi program Presiden SBY.

Tak pelak, Agam Fatchurrochman melontarkan tanda tanya:

       »Menjadi pertanyaan besar mengapa pemerintah merancang skema dana
       kompensasi BBM secara ad hoc, dan bukannya membangun sistem
       jaminan sosial sesuai Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) No
       40/2004?« 16 .

Jawabannya bisa demikian: dengan dana kompensasi BBM yang turun
berdasarkan musimam, pemerintahan SBY sudah menabung bonus
kedermawanan. Bantuan iuran fakir miskin ala sistem jaminan sosial
disembunyikan dulu, dan baru dimainkan sebagai jurus pamungkas, menjelang
pemilu dan pilpres.

Berbeda halnya dengan di Jerman. Sebagai negara sosial, »bantuan sosial
merupakan hak« 17 . Yang mempunyai kewenangan menanganinya adalah



16
  Menggagas Sistem Jaminan Sosial Daerah di Sulawesi Selatan, Fajar Online, 2 Januari 2006
17
  Pasal 4.1 Bundessozialhilfegesetz alias UU Bantuan Sosial Federal (Pusat) 30.06.1961 dengan
perubahan terakhir 27.12.2003
12



negara 18 . Menurut UU Jaminan Sosial Jerman (Pasal 97 s/d 100), »pembayar
iuran adalah negara« dan tidak tergantung pada pemerintah yang berkuasa.

Menyangkut urusan ini, per tahunnya, volume bantuan sosial sudah dipatok dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Nah, tugas pemerintah adalah
mengisi kas negara dan pemerintah tidak bisa berkilah buat mengatakan lagi
kempes kocek.

Sementara itu, administrasi negara (dalam hal ini diwakili oleh Departemen
Sosial), bergerak secara otonom membayarkan bantuan iuran kepada fakir miskin,
tanpa harus menanti perintah pemerintah. Maka, administrasi negara berfungsi
sebagai In-kong (Tuan Penolong)-nya kaum fakir miskin.

Adapun kucuran bantuan iuran fakir miskin oleh negara tersebut, hanyalah dapat
dihentikan lewat UU – tentu lewat persetujuan parlemen. Konsekuensi lain, kaum
fakir miskin dapat menggugat administrasi negara, jika hak mereka meraup
bantuan tidak dikucurkan. Pasalnya, dananya selalu harus disediakan oleh
negara.



                                                            Administrasi
                 Pemerintah
                                                              Negara
                  Indonesia
                                                              Jerman



                pengucuran                                 pengucuran
                     Rp                                         €




                 Fakir Miskin                                Fakir Miskin
                 a.l Kai-pang                          a.l. Lumpen-Proletariat
            (Perkumpulan Jembel)



Maka, dalam kasus Indonesia, tugas kenegaraan yang diamanatkan oleh UUD
1945 itu diplorotkan menjadi tugas pemerintah. Dari bantuan »Ist« (harus)
berdasar UUD 1945, lalu menguap menjadi bantuan »Soll« (kalau
bisa/hendaknya), gara-gara ketergantungannya pada pemerintah yang berkuasa.
Contoh lain adalah soal dana parpol:

18
     Pasal 1.1 UUD Jerman 23.05.1949 dengan perubahan terakhir 16.07.1998
13




       »Keuangan partai politik bersumber dari bantuan negara. Bantuan negara
       yang dimaksud diberikan secara proporsional kepada partai politik yang
       mendapatkan kursi di lembaga perwakilan rakyat« 19 .

Cuma, yang dikatakan bantuan negara itu tergantung lagi-lagi pada pemerintah:

       »Bantuan yang dimaksud dilaksanakan oleh pemerintah dan disampaikan
       kepada partai politik untuk biaya administrasi dan/atau sekretariat partai
       politik sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan
       dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-undangan« 20 .

Di negara-negara yang mengenal administrasi negara sebagai bukan administrasi
pemerintahan, dana parpol itu menjadi porsi urusannya DPR. Dari APBN, dana ini
otomatis mengalir ke sana. DPR sebagai lembaga mandiri – seperti layaknya
pemerintah dan lembaga yudikatif – mengurus sendiri pembagian dana parpol itu
sesuai dengan UU. Di lembaga DPR, administrasi negaranya yang aktif.

Besarnya ketergantungan pada pemerintah dipamerkan, misalnya pada kasus
subsidi musiman pemerintah kepada Muhammadiyah.

       »Ketua PP Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif menyatakan terima kasih kepada
       presiden yang telah membantu mendanai pelaksanaan muktamar.
       "Muhammadiyah juga menerima bantuan subsidi dari pemerintah…
       sekadarnya,” kata Syafi’i sambil tersenyum tanpa menyebutkan jumlah
       bantuan dari pemerintah itu« 21 .

Di Jerman sebagai perbandingan, Muhammadiyah tergolong organisasi
masyarakat yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan negara. Karena itu,
subsidi ngucur langsung dari negara. Salah satunya lewat UU Perpajakan. Pajak
penghasilan seseorang menurun, jika ia menyumbang organisasi masyarakat
macam Muhammadiyah. Subsidi pemerintah kepada organisasi masyarakat
seperti Muhammadiyah, tidak dikenal. Pengucapan kamsia kepada presiden, tentu
memperkaya bonus buat persiapan buat pemilu mendatang. Pendanaan lewat
pemerintah itu lewat kantong mana? Dana taktis?

Maka, dalam kasus »fakir miskin«, pemisahan pemerintah dari administrasi
negara dilakukan lewat perubahan jurus bantuan iuran kepada fakir miskin bukan
lagi dibayar oleh pemerintah, melainkan oleh negara. Jurus ini menghindarkan
pencampuradukan pemahaman negara dengan pemerintah.


19
   Pasal 17 ayat 1 huruf c dan ayat 3 UURI No. 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik
20
   Penjelasan Pasal 17 ayat 1 huruf c dan ayat 3 UURI No. 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik
21
   Korupsi Memalukan Islam, Indopos, Senin, 04 Juli 2005.
14



Jika terjadi demikian, maka Presiden Indonesia dipersilahkan bermain dobel –
kadang-kadang berlagak sebagai kepala negara, kerap-kerapnya menjadi kepala
pemerintah. Negara dan pemerintah dapat memisahkan diri.


Rangkuman

Dalam hal bantuan fakir miskin, bantuan iuran di Indonesia dibayarkan oleh
pemerintah. Jadi, bantuan iuran fakir miskin tergantung pada pemerintah
yang berkuasa (karenanya disebut tugas pemerintahan); sebaliknya, di
Jerman, pembayar adalah negara, pengucurnya adalah administrasi negara
dan tidak tergantung pada pemerintah yang berkuasa (tugas kenegaraan).

Pembayar iuran fakir miskin bukan pemerintah akan tetapi negara,
merupakan salah satu jurus memisahkan pemerintah dari administrasi
negara.



II.4.     Lembaga Publik


Seperti halnya di Indonesia, Jerman juga mengenal Badan Usaha Milik Negara.
Sebagian dari BUMN itu melakukan tugas kenegaraan, dan dikandangkan ke
dalam administrasi negara. Umumnya, BUMN itu disebut sebagai lembaga publik.

Dikatakan sebagai lembaga publik (Anstalt des öffentlichen Rechts atau
oeffentlich-rechtliche Anstalt), oleh sebab lembaga tersebut merupakan lembaga
negara (bisa milik pusat, bisa daerah atau kabupaten/kotamadya/ kecamatan)
yang dikelola bersama dengan publik (umumnya duduk sebagai Dewan
Pengawas/Komisaris).

Tengok umpamanya lembaga publik Rundfunk Berlin Brandenburg (Stasion Radio
dan Televisi) milik gabungan propinsi 22 khusus Berlin (setara RRI/TVRI DKI
Jakarta) dan propinsi Brandenburg (setara RRI/TVRI Jawa Barat, Jawa Timur dan
lainnya). Kendati dana dipasok dari kas negara (selain iuran dan pemasukan
lainnya), duduk sebagai dewan pengawas adalah wakil berbagai unsur
masyarakat propinsi Berlin dan propinsi Brandenburg. Misalnya wakil parpol-
parpol yang duduk di DPRD Berlin dan DPRD Brandenburg, Asosiasi Kepala-
Kepala Daerah Brandenburg, Dewan Kepala-Kepala Kelurahan/ Kecamatan
Berlin, Asosiasi Rektor Berlin dan Brandenburg, Kamar Dagang dan Industri,
Asosiasi Pengusaha Pengrajin, Gabungan Asosiasi-Asosiasi Pengusaha, Gereja
Evangelis, Gereja Katolik, Organisasi Yahudi, Lembaga Negara Urusan Orang
Asing, Organisasi Perempuan, Organisasi Pemuda, Organisasi Sport, Dewan

22
     Istilah »propinsi« saya pakai buat menggantikan istilah »negara bagian/negara kota«.
15



Kesenian dan Film, Perkumpulan LSM Urusan Lingkungan Hidup, Organisasi
Korps Pegawai Negeri, Organisasi Buruh, Organisasi Petani, Organisasi
Kesejahteraan, Persatuan Jurnalis, Organisasi Karyawan Sektor Jasa, Akademi
Seni-Rupa dan Dewan Orang Tua Murid 23 .

Hal yang sama adalah BVG alias Berliner Verkehrsbetriebe (Jawatan
Pengangkutan Berlin), satu Badan Usaha Milik Negara propinsi Berlin yang sejak
tahun 1994 disulap menjadi lembaga publik. Keunikan BUMN ini terletak pada
unsur-unsur yang duduk di Dewan Pengawas: selain unsur-unsur pemerintah
propinsi dan pemerintah federal dan unsur-unsur publik (seperti Persatuan
Organisasi-Organisasi Pengusaha Daerah Berlin-Brandenburg, Organisasi
Angestellte (pegawai) Berlin-Brandenburg, wakil beberapa perusahaan swasta
yang terkait dengan usaha pelayanan pengangkutan), ditemui pula unsur buruh
BUMN itu sendiri (seorang petugas langsir dan pengemudi trem) 24 .

Di samping bentuk badan usaha negara yang bersifat publik itu, badan usaha
negara bisa berupa non-publik (Landesgesellschaft). Umpamanya BUMN milik
negara bagian Brandenburg, Landesagentur fuer Strukturelle Arbeit (Badan
Negara Bagian Urusan Kerja Struktural) – lokasi di mana saya mengais
penghasilan. Tugasnya: melaksanakan program-program pemerin-tah propinsi.
BUMN tersebut merupakan milik gabungan lembaga-lembaga propinsi
Brandenburg, yaitu Kementerian Urusan Kerja/Sosial/ Kesehatan & Perempuan,
Kementerian Keuangan, Kementerian Urusan Pengembangan Kota, Pemukiman
& Lalu Lintas/Transportasi, Kementerian Urusan Ekonomi Pertanian, Lingkungan
Hidup & Tata Ruang serta Kementerian Perekonomian. Duduk di dalam Dewan
Komisaris hanyalah unsur-unsur pemerintah, sebagai delegasi dari kementerian-
kementerian yang terlibat. Karena Kementerian Urusan Kerja/Sosial/Kesehatan &
Perempuan merupakan unsur utama, maka Ketua Dewan Komisaris berasal dari
kementerian ini 25 .

Termasuk lembaga negara/publik lainnya misalnya sekolah negeri, rumah sakit
negeri, badan usaha milik negara bagian/kabupaten/kotamadya di bidang jasa
listrik, air, pembuangan sampah dan sebagainya 26 .


Rangkuman

Umumnya dalam lembaga publik, unsur-unsur negara dan publik atau
bahkan wakil-wakil karyawannya duduk sebagai dewan komisaris.



23
   Der Rundfunk Berlin-Brandenburg (RBB), http://www.rbb-online.de/
24
   Geschäftsberich 2003, Berliner Verkehrbetriebe (BVG), Anstalt des öffentlichen Rechts,
http://www.bvg.de/
25
   LASA Brandenburg GmbH, Impressum / Pflichtangaben, www.lasa-brandenburg.de
26
   Wikipedia-Lexikon: Anstalten des öffentlichen Rechts, http://de.wikipedia.org/
16



DAFTAR KEPUSTAKAAN.

1.    Prof. Dr. Siegfried Broß: Karakteristik Undang-Undang Prosedur
      Administrasi dalam sebuah negara hukum demokratis, dan makna
      dimungkinkannya gugatan di Peradilan Administrasi bagi sebuah standar
      Administrasi Pemerintahan, dalam Seminar Indonesia-Jerman: RUU
      Administrasi Pemerintahan, Kerjasama Republik Indonesia – Republik
      Federal Jerman, Kementerian PAN 5 April 2005

2.    Wikipedia-Lexikon: Behoerde, http://de.wikipedia.org/wiki/Beh%C3%B6rde,

3.    Wikipedia-Lexikon: Verwalltungstyp, http://de.wikipedia.org/wiki/
      Beh%C3%B6rde,

4.    Wikipedia-Lexikon: Anstalten des öffentlichen Rechts, http://de.wikipedia.org/

5.    Dirk Bruns/Manfred Moeller: Verwaltungsrecht in den neuen
      Bundeslaendern, Deutscher Kommunal-Verlag, Erfurt 1993, hal. 63-65

6.    Philipus M. Hadjon, R. Sri Soemantri Martosoewignjo, Sjachran Basah,
      Bagir Manan, H.M. Laica Marzuki, J.B.J.M ten Berge, P.J.J. van Buuren,
      F.A.M. Stroink: Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada
      University Press, Cetakan Kesembilan Maret 2005.

7.    Prof. Dr. SF.Marbun, SH., M.Hum dan Ridwan, SH., M.Hum: Tinjauan
      Umum Atas RUU Administrasi Pemerintahan, Makalah yang disampaikan
      Pada Seminar “Tinjauan Umum Atas RUU Administrasi Pemerintahan, di
      Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia,
      Jakarta, 5 April 2005.

8.    Iskatrinah SH, Mhum.: Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasi Negara
      Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik, Litbang Pertahanan, No.10
      Tahun 2003, http://buletinlitbang.dephan.go.id/
      index.asp?vnomor=10&mnorutisi=11

9.    Prof. Dr. Ferdinand Kirchhof, Vorlesung Oeffentliches Recht IV
      (Allgemeines Verwaltungsrecht), Universitaet Tübingen, Wintersemester
      2000/2001, www.cfmueller-campus.de/data/resources/47d91964f32.pdf


10.   Der Rundfunk Berlin-Brandenburg (RBB), http://www.rbb-online.de/

11.   Geschäftsberich 2003, Berliner Verkehrbetriebe (BVG), Anstalt des
      öffentlichen Rechts, http://www.bvg.de/

11.   LASA Brandenburg GmbH, Impressum / Pflichtangaben, www.lasa-
      brandenburg.de

More Related Content

What's hot

Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negara
Nuelimmanuel22
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
Andani Abayz
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
Nuelimmanuel22
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
MAHASISWI
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
adeasuharja
 

What's hot (20)

Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negara
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
 
Sumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiSumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasi
 
1. ruang lingkup
1. ruang lingkup1. ruang lingkup
1. ruang lingkup
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
(2) hubungan htn dengan han dan sumber hukum 1
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
 
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenangTinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
 

Viewers also liked

Announcements, 12/25/11
Announcements, 12/25/11Announcements, 12/25/11
Announcements, 12/25/11
CLADSM
 
Announcements, 8/28/11
Announcements, 8/28/11Announcements, 8/28/11
Announcements, 8/28/11
CLADSM
 
Announcements, 12/15/13
Announcements, 12/15/13Announcements, 12/15/13
Announcements, 12/15/13
CLADSM
 
Announcements, 1/16/11
Announcements, 1/16/11Announcements, 1/16/11
Announcements, 1/16/11
CLADSM
 
Announcements, 11/13/11
Announcements, 11/13/11Announcements, 11/13/11
Announcements, 11/13/11
CLADSM
 
Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6
Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6
Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6
CLADSM
 
Scrambled words
Scrambled wordsScrambled words
Scrambled words
lorinchina
 
Why Shepherds? Slides, 12/19/10
Why Shepherds? Slides, 12/19/10Why Shepherds? Slides, 12/19/10
Why Shepherds? Slides, 12/19/10
CLADSM
 
Announcements, 7/12/15
Announcements, 7/12/15Announcements, 7/12/15
Announcements, 7/12/15
CLADSM
 
2010 06-22 agm-final_
2010 06-22 agm-final_2010 06-22 agm-final_
2010 06-22 agm-final_
Monster12
 
Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11
Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11
Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11
CLADSM
 
Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10
Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10
Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10
CLADSM
 

Viewers also liked (20)

Announcements, 12/25/11
Announcements, 12/25/11Announcements, 12/25/11
Announcements, 12/25/11
 
Announcements, 8/28/11
Announcements, 8/28/11Announcements, 8/28/11
Announcements, 8/28/11
 
Models and instruments for assessing Technology Enhanced Learning Environment...
Models and instruments for assessing Technology Enhanced Learning Environment...Models and instruments for assessing Technology Enhanced Learning Environment...
Models and instruments for assessing Technology Enhanced Learning Environment...
 
Choir and Community Management
Choir and Community ManagementChoir and Community Management
Choir and Community Management
 
Announcements, 12/15/13
Announcements, 12/15/13Announcements, 12/15/13
Announcements, 12/15/13
 
Announcements, 1/16/11
Announcements, 1/16/11Announcements, 1/16/11
Announcements, 1/16/11
 
OECD Review on Evaluation and Assessment Frameworks for Improving School Outc...
OECD Review on Evaluation and Assessment Frameworks for Improving School Outc...OECD Review on Evaluation and Assessment Frameworks for Improving School Outc...
OECD Review on Evaluation and Assessment Frameworks for Improving School Outc...
 
Announcements, 11/13/11
Announcements, 11/13/11Announcements, 11/13/11
Announcements, 11/13/11
 
Scrap Dryer & Scrap Preheaters
Scrap Dryer & Scrap PreheatersScrap Dryer & Scrap Preheaters
Scrap Dryer & Scrap Preheaters
 
Ingles
InglesIngles
Ingles
 
Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6
Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6
Wednedsay Night Series - "How People Change", Week 6
 
Scrambled words
Scrambled wordsScrambled words
Scrambled words
 
Why Shepherds? Slides, 12/19/10
Why Shepherds? Slides, 12/19/10Why Shepherds? Slides, 12/19/10
Why Shepherds? Slides, 12/19/10
 
Social media for hotels - beyond pr and marketing
Social media for hotels - beyond pr and marketingSocial media for hotels - beyond pr and marketing
Social media for hotels - beyond pr and marketing
 
Announcements, 7/12/15
Announcements, 7/12/15Announcements, 7/12/15
Announcements, 7/12/15
 
2010 06-22 agm-final_
2010 06-22 agm-final_2010 06-22 agm-final_
2010 06-22 agm-final_
 
R U functionally illiterate?
R U functionally illiterate?R U functionally illiterate?
R U functionally illiterate?
 
Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11
Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11
Choices Produce FRUIT Sides, 1/30/11
 
Pp No 21 Th 2008 \
Pp No 21 Th 2008 \Pp No 21 Th 2008 \
Pp No 21 Th 2008 \
 
Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10
Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10
Live A Life Of LOVE Slides, 6/27/10
 

Similar to Pemerintah Bukanlah Negara 2

Dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kata
Dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kataDengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kata
Dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kata
Intan Saputri
 
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxFungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
PutriRahayuWidjayant
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
towetoe
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
Pusat Analisis
 

Similar to Pemerintah Bukanlah Negara 2 (20)

MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfMAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
 
Bahan kuliah han
Bahan kuliah hanBahan kuliah han
Bahan kuliah han
 
Materi HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptxMateri HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptx
 
Pejabat negara
Pejabat negara Pejabat negara
Pejabat negara
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Makalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukumMakalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukum
 
PPT PERTEMUAN KE-2.pptx
PPT PERTEMUAN KE-2.pptxPPT PERTEMUAN KE-2.pptx
PPT PERTEMUAN KE-2.pptx
 
Pengertian konstitusi
Pengertian konstitusiPengertian konstitusi
Pengertian konstitusi
 
HAN 1.ppt
HAN 1.pptHAN 1.ppt
HAN 1.ppt
 
Dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kata
Dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kataDengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kata
Dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa terhadap kata
 
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesiaPenggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
 
Variabel kebijakan pemerintah
Variabel kebijakan pemerintahVariabel kebijakan pemerintah
Variabel kebijakan pemerintah
 
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.pptHukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
 
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxFungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
 
Pertemuan 2; KONSEP DAN TEORI BIROKRASI.pptx
Pertemuan 2; KONSEP DAN TEORI BIROKRASI.pptxPertemuan 2; KONSEP DAN TEORI BIROKRASI.pptx
Pertemuan 2; KONSEP DAN TEORI BIROKRASI.pptx
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
 
LEMBAGA NEGARA EKSEKUTIF.pptx
LEMBAGA NEGARA EKSEKUTIF.pptxLEMBAGA NEGARA EKSEKUTIF.pptx
LEMBAGA NEGARA EKSEKUTIF.pptx
 

More from Pekerja Sosial Masyarakat

More from Pekerja Sosial Masyarakat (20)

PENGENALAN OpenSID.pptx
PENGENALAN OpenSID.pptxPENGENALAN OpenSID.pptx
PENGENALAN OpenSID.pptx
 
Infaq Dan Shadaqah
Infaq Dan ShadaqahInfaq Dan Shadaqah
Infaq Dan Shadaqah
 
draf Proposal Ponpes.pdf
draf Proposal Ponpes.pdfdraf Proposal Ponpes.pdf
draf Proposal Ponpes.pdf
 
prestasi desa.pptx
prestasi desa.pptxprestasi desa.pptx
prestasi desa.pptx
 
Visi misi desa biaung
Visi misi desa biaungVisi misi desa biaung
Visi misi desa biaung
 
Buku panduan bpd
Buku panduan bpdBuku panduan bpd
Buku panduan bpd
 
Modul zakat 2021_kabupaten_sukabumi
Modul zakat 2021_kabupaten_sukabumiModul zakat 2021_kabupaten_sukabumi
Modul zakat 2021_kabupaten_sukabumi
 
Buku pedoman _rt_rw_pencegahan_covid
Buku pedoman _rt_rw_pencegahan_covidBuku pedoman _rt_rw_pencegahan_covid
Buku pedoman _rt_rw_pencegahan_covid
 
Paparan strategi percepatan odf
Paparan strategi percepatan odfPaparan strategi percepatan odf
Paparan strategi percepatan odf
 
Peraturan informasi no_1_2018
Peraturan informasi no_1_2018Peraturan informasi no_1_2018
Peraturan informasi no_1_2018
 
Power point bpd
Power point  bpdPower point  bpd
Power point bpd
 
Lampiran 11 Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 11  Perda Cianjur No 17 2012Lampiran 11  Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 11 Perda Cianjur No 17 2012
 
Lampiran 10 Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 10  Perda Cianjur No 17 2012Lampiran 10  Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 10 Perda Cianjur No 17 2012
 
Lampiran 06 Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 06   Perda Cianjur No 17 2012Lampiran 06   Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 06 Perda Cianjur No 17 2012
 
Lampiran 03 Perda Kab. Cianjur no 17 2012
Lampiran 03  Perda Kab. Cianjur no 17 2012Lampiran 03  Perda Kab. Cianjur no 17 2012
Lampiran 03 Perda Kab. Cianjur no 17 2012
 
Lampiran 02 Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 02   Perda Cianjur No 17 2012Lampiran 02   Perda Cianjur No 17 2012
Lampiran 02 Perda Cianjur No 17 2012
 
Penjelasan Perda Cianjur No 17 Tahun 2012
Penjelasan Perda Cianjur No 17 Tahun 2012Penjelasan Perda Cianjur No 17 Tahun 2012
Penjelasan Perda Cianjur No 17 Tahun 2012
 
Perda Cianjur no 17 tahun 2012
Perda Cianjur no 17 tahun 2012Perda Cianjur no 17 tahun 2012
Perda Cianjur no 17 tahun 2012
 
Kecamatan takokak dalam angka 2018
Kecamatan takokak dalam angka 2018Kecamatan takokak dalam angka 2018
Kecamatan takokak dalam angka 2018
 
Kecamatan sukanagara dalam angka 2018
Kecamatan sukanagara dalam angka 2018Kecamatan sukanagara dalam angka 2018
Kecamatan sukanagara dalam angka 2018
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Pemerintah Bukanlah Negara 2

  • 1. 1 II. Instansi Pemerintah Ataukah Instansi Negara? Sebagai pelaku administrasi negara, Instansi negara di Indonesia menyatu dengan pemerintah. Di Indonesia hanya dikenal instansi pemerintah sebagai aparat pemerintah. Sebaliknya, instansi negara Jerman, bukan aparat pemerintah, dan dapat beraktivitas otonom. Pada seminar Indonesia-Jerman tentang RUU Administrasi Pemerintahan 5 April 2005 yang diselenggarakan oleh GTZ dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, hadir seorang hakim Mahkamah Konstitusi Jerman, Prof. Dr. Siegfried Broß. Naskah ceramahnya ditulis dalam bahasa Jerman, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan kemudian dibukukan. Kepada Bos GTZ-SfGG pada Kementerian PAN, Bapak Rimmele, tanggal 23 Januari 2006 itu, saya mengajukan problem terjemahan naskah Prof. Dr. Siegfried Broß. Salah satu contoh terjemahan bermasalah berbunyi sebagai berikut: ”Dimungkinkannya gugatan di Peradilan Administrasi dan berlakunya Ketentuan hukum bagi instansi pemerintah memberikan sumbangan yang besar bagi pembentukan dan penegakkan Negara hukum” 1 . Pasalnya, dalam naskah aslinya, Prof. Dr. Siegfried Broß, tidak berbicara soal instansi pemerintah, melainkan »die staatlichen Behoerden« alias »instansi negara« . Tepatnya »Behoerde« atau Authority adalah organ negara pengelola administrasi negara yang berkewenangan mengurusi publik. 2 Perlu ditambahkan, guna menyingkat dalam pembahasan selanjutnya, untuk »Behoerde« hanya dipergunakan istilah »instansi negara«, lantaran yang dibahas adalah instansi negara yang berhubungan dengan publik. Oleh sebab instansi negara di Kementerian PAN diperdaya menjadi instansi pemerintah, maka terjemahan »Verwaltungsverfahrensgesetz« alias UU Prosedur 1 Prof. Dr. Siegfried Broß, April 2005, hal. 17. 2 Wikipedia-Lexikon, Behoerde. Juga: Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 63-65
  • 2. 2 Administrasi Negara (Federal) pun bermasalah. Ia menjadi RUU Administrasi »Pemerintahan«. Bukan hanya sebatas itu saja, melainkan pelaku UU atau RUU-nya pun berbeda. Di Jerman, pelakunya adalah instansi negara (dan badan-badan lain yang dihibahi wewenang), sementara di Indonesia instansi pemerintah (dan badan-badan lain yang dihibahi wewenang). UU Prosedur Administrasi Negara RUU Administrasi Pemerintahan RI Jerman (103 Pasal) Draft XI B, Januari 2006 Produk 1976, RUU turun 1964 (47 Pasal) Pelaku: Instansi negara Pelaku: Instansi pemerintah Tugas kenegaraan (pengekskusi UU) Tugas pemerintahan dan Tugas pemerintahan Jika begitu, di mana letak perbedaan antara administrasi negara dengan administrasi pemerintahan atau instansi negara dengan instansi pemerintah? Dari posisi Indonesia, hal ini dapat dijelaskan dari RUU Administrasi Pemerintahan: »Administrasi Pemerintahan adalah semua tindakan hukum dan tindakan materil administrasi pemerintahan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah dan Pejabat Administrasi Pemerintahan serta badan hukum lain yang diberi wewenang untuk melaksanakan semua fungsi atau tugas pemerintahan, termasuk memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Instansi Pemerintah adalah semua lembaga pemerintah yang melaksanakan fungsi administrasi pemerintahan di lingkungan eksekutif baik di pusat maupun daerah temasuk komisi-komisi, dewan, badan yang mendapat dana dari APBN/APBD« 3 . 3 Pasal 1.1. dan 1.2. RUU Administrasi Pemerintahan, Draft XI B, Januari 2006
  • 3. 3 Menurut Draft IV RUU Administrasi Pemerintahan: »Instansi Pemerintah adalah semua organisasi milik pemerintah yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan Administrasi Pemerintah baik di pusat maupun di daerah«. 4 Di antara para pendekar ketatanegaraan kita, masih belum terbentuk kesepakatan ihwal administrasi negara dan administrasi pemerintahan – dengan sendirinya tugas kenegaraan dan tugas pemerintahan. Rangkuman: Pelaku/pelaksana RUU Administrasi Pemerintahan di Indonesia adalah Instansi Pemerintah. Sedangkan pelaku/pelaksana UU Prosedur Administrasi Negara di Jerman adalah Instansi Negara. II.1. Pembagian Kekuasaan Di Indonesia Dalam buku »Pengantar Hukum Administrasi Indonesia«, disebutkan bahwa »pengertian pemerintahan dalam rangka hukum administrasi digunakan dalam arti pemerintahan umum atau pemerintahan negara. Pemerintahan dapat difahami melalui dua pengertian: ● fungsi memerintah (kegiatan memerintah) ● organisasi pemerintahan (kumpulan dari kesatuan-kesatuan pemerintahan). Apa sebenarnya kandungan dari fungsi pemerintahan itu? Pemerintahan dapat dirumuskan secara negatip sebagai segala macam kegiatan penguasa yang tidak dapat disebutkan sebagai suatu kegiatan perundang-undangan atau peradilan. 4 Pasal 1.2. RUU Administrasi Pemerintahan, Draft 4 (MenPAN), 5 April 2005
  • 4. 4 Perbedaan antara perundang-undangan, peradilan dan pemerintahan ini mengingatkan kita pada trias politika. Dalam ajaran yang sudah lama ini dianut pandangan tentang adanya suatu pemisahan di antara pembuat undang-undang, kehakiman dan pelaksana (eksekutif). Dewasa ini dari pemerintahan ini tidak sama dengan kekuasaan eksekutif. Kaitan pada trias politika, yang sebenarnya pada saat sekarang ini masih berlaku hanya secara terbatas, memungkinkan menunjuk pada suatu aspek penting dari pemerintahan. Bukankah harus diadakan pemisahan antara suatu pembentukan keputusan politik dengan pemerintahan? Politik itu menjalankan pemerintahan dan menetapkan undang-undang, secara singkat mengeluarkan perintah-perintah, mengatur arah. Pemerintahan mengurus pelaksanaan, mengurus perintah/tugas-tugas. Dengan kata lain, pemerintahan itu mengabdi pada kekuasaan politik. Secara keseluruhan fungsi pemerintahan terdiri dari berbagai macam tindakan pemerintahan: keputusan-keputusan, ketetapan-ketetapan yang bersifat umum, tindakan-tindakan hukum perdata dan tindakan-tindakan nyata. Hanya perundang-undangan dari penguasa politik dan peradilan oleh para hakim tidak termasuk di dalamnya« 5 . Jadi, kalau tidak salah mengerti: pemerintahan itu abdi kekuasaan politik. Kalau begitu, apa yang disebut sebagai administrasi negara dong? Prof. Dr. SF.Marbun, SH., M.Hum dan Ridwan, SH bertutur: »Di kalangan para sarjana, administrasi juga diartikan sebagai pemerintahan. Sjachran Basah mengatakan bahwa secara teknis administrasi negara mencakup seluruh kegiatan kehidupan bernegara dalam penyelenggaraan pemerintahan. Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan bahwa administrasi negara mempunyai tiga arti, yaitu pertama, sebagai salah satu fungsi pemerintah; kedua, sebagai aparatur (machinery) dan aparat (aparatus) daripada pemerintah; ketiga, sebagai proses penyelenggaraan tugas pemerintah yang memerlukan kerjasama tertentu. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, administrasi negara adalah manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah. Sondang P. Siagian mengartikan 5 Philipus M. Hadjon, R. Sri Soemantri Martosoewignjo, Sjachran Basah, Bagir Manan, H.M. Laica Marzuki, J.B.J.M ten Berge, P.J.J. van Buuren, F.A.M. Stroink, 2005, hal. 6-8.
  • 5. 5 administrasi negara sebagai seluruh kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dalam usaha mencapai tujuan negara« 6 . Penjelasan Iskatrinah SH, Mhum. tentang administrasi negara: »Dalam sistem pemerintahan Indonesia, Presiden memiliki dua kedudukan, sebagai salah satu organ negara yang bertindak untuk dan atas nama negara, dan sebagai penyelenggara pemerintahan atau sebagai administrasi negara« 7 . Tampaknya, gampang dipahami, tercampuraduknya negara dan pemerintah itu lantaran Presiden kerap berperan ganda – kadang-kadang berlagak sebagai kepala negara, kerap pula menjadi kepala pemerintah. Bahwa penjelasan ini kurang mengena, akan dapat disaksikan. Pendeknya, kegiatan kehidupan bernegara di bidang eksekutif disempitkan kepada hanya kegiatan pemerintah dan pemerintahan alias pengabdi pada kekuasaan politik, sehingga aparat pelaksananya cuma menjadi instansi atau lembaga pemerintah. Jika pemerintah dipahami sebagai jabatan politis (Presiden, Menteri, Kepala Daerah dan jabatan kenegaraan yang ditetapkan secara politis) dan aparat pemerintah (instansi negara yang diisi oleh jabatan karier misalnya oleh Pegawai Negeri Sipil) dan jika trias politika kita gambarkan, maka pembagian kekuasaan di wilayah eksekutif Indonesia akan berupa sebagai berikut: Kekuasaan Negara Indonesia Legislatif Eksekutif (Pemerintah Yudikatif Contoh: DPR dan Administrasi Pemerintahan/ Instansi Pemerintah) Administrasi Negara = Sekretariat Jenderal = Aparatur Pemerintah 6 Prof. Dr. SF.Marbun, SH., M.Hum dan Ridwan, SH., M.Hum, 2005, hal. 53-54. 7 Iskatrinah SH, Mhum., 2003.
  • 6. 6 Yang patut dipertanyakan tentunya, bagaimana dengan kedudukan lembaga Legislatif dan Yudikatif? Di sana ditemui administrasi negara yang gerbongnya bermuatan para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tanpa pembahasan lebih mendalam, kita bisa mengintip umpamanya kedudukan administrasi negara dalam lembaga legislatif DPR: Untuk memberikan dukungan teknis, administratif dan keahlian secara lebih efisien dan efektif kepada seluruh anggota DPR, kubu ekesekutif perlu menurunkan Coan-im-i-hun-to (Ilmu Mengirim Suara Gaib Merampas Semangat) lewat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Yaitu dengan membentuk satu organisasi yang namanya »Sekretariat Jenderal« DPR (Bab Menimbang). Nah, yang namanya »Sekretariat Jenderal« itu adalah »aparatur pemerintah« yang didalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan DPR RI (Pasal 1.1). Lantaran Sekretariat Jenderal itu aparatur pemerintah, maka Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Pimpinan DPR RI (Pasal 26.1). Dan bosnya laskar PNS di DPR adalah sang Sekjen. Dia pulalah yang menentukan nasib para laskar ini 8 . Dengan menyatunya pemerintah dengan instansi pemerintah, dan bahkan administrasi negara yang berada di DPR pun bershio serupa, maka berbaurlah antara yang disebut sebagai lembaga negara dan lembaga pemerintah. Lembaga Negara harus pro kebijaksanaan pemerintah Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin meminta Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Prof Ermaya semestinya mengikuti langkah yang diambil pemerintah dalam perundingan dengan GAM di Helsinki. »Khusus untuk Gubernur Lemhanas Prof Ermaya, sebagai seseorang yang mengepalai sebuah lembaga negara, perundingan dengan GAM adalah keputusan pemerintah sehingga semestinya beliau justru mengikuti keputusan pemerintah itu«, kata Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin seusai rapat terbatas di Istana Wapres Jakarta, Selasa 9 . 8 Terutama lihat Pasal 1, 2 dan 12 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan. dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. 9 Hamid Awaluddin: Gubernur Lemhannas Mestinya Ikuti Pemerintah, MEDIA INDONESIA, Selasa, 21 Juni 2005
  • 7. 7 Lemhanas itu Lembaga Pemerintah Seusai dipanggil Wapres, Ermaya (Bos Lemhanas) kembali menyatakan bahwa pernyataannya itu merupakan kajian Lemhannas. »Sebagai lembaga pemerintah di bawah Presiden, tidak boleh menantang Presiden. Begitu kan?« kata Wapres. Dia mempertanyakan apa yang salah jika kemudian Wapres menegur lembaga pemerintah itu. Jusuf Kalla menegaskan, semua lembaga pemerintah harus menjalankan kebijakan pemerintah. Sangat tidak wajar kalau sebagai lembaga pemerintah justru menentang kebijakan Presiden secara terbuka. »Kalau Lemhannas itu lembaga seperti DPR, silakan saja. Tetapi ini kan lembaga pemerintah«, kata Wapres menjelaskan 10 . Rangkuman: Di Indonesia, pemerintah dan instansi/lembaga pemerintah menyatu. instansi/lembaga pemerintah merupakan aparat pemerintah. II.2. Pembagian Kekuasaan Di Jerman Kontras terhadap pembagian kekuasaan di Indonesia adalah Jerman, negera pemasok RUU Administrasi Pemerintahan. Terdapat pemisahan antara pemerintah dengan administrasi Negara. Administrasi Negara (pelakunya instansi/lembaga negara) dapat dirumuskan secara negatif (Teori Substraksi) sebagai segala macam kegiatan kenegaraan yang bukan legislatif, bukan eksekutif dan bukan pemerintah 11 . 10 Wapres Nilai Pernyataan Ermaya Pendapat Pribadi, KOMPAS, 25 Juni 2005 11 Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 9. Definisi positif menurut Prof. Dr. Ferdinand Kirchof: »Administrasi negara dalam pemahaman organisatoris = segenap pelaksana kekuasaan administrasi beserta anak cucunya yang dipikul oleh negara; Administrasi negara dalam pemahaman materiil = kegiatan negara tertentu, yang melaksanakan pekerjaan administrasi sebagai tugas; Administrasi negara dalam pemahaman formil = segenap kegiatan yang secara organisatoris dilakukan oleh administrasi Negara« (Prof. Dr. Ferdinand Kirchhof, 2000/2001, hal. 3). Definisi positif menurut Bachof: »Administrasi Negara adalah perbuatan kongkrit satu kegiatan terencana dan terbatas dalam kehidupan publik. Tujuan dan kegunaan kegiatan ini ditetapkan oleh norma-norma hukum dan di dalam ketetapan norma-norma hukum itu ditentukan oleh keputusan
  • 8. 8 Kegiatan kenegaraan menurut organisasi ketatanegaraan Jerman meliputi federal (pusat), negara bagian (setara propinsi) atau daerah lainnya (kabupaten/kotamadya atau kelurahan). Kekuasaan Negara Jerman Legislatif Eksekutif Yudikatif parlemen pemerintah kehakiman administrasi negara administrasi negara administrasi negara Secara umum, administrasi negara dengan para pegawai negerinya dan abdi negara/publik lainnya dapat ditemui juga di lembaga legislatif dan yudikatif. Jika kita pusatkan perhatian di wilayah eksekutif, maka administrasi negara welfarestate (kesejahteraan) Jerman bertugas tidak hanya menjalankan perintah pemerintah (umpamanya implementasi program pemerintah atau Verordnung alias peraturan pemerintah bersifat segera, seperti buat menangkis flu burung yang pertengahan februari 2006 sudah merambah Yunani dan Italia), akan tetapi pengeksekusi undang-undang (produk pemerintah dan parlemen) atau dengan kata lain, tugas kenegaraan. politik pemerintah, demi terbentuk dan terjaminnya kehidupan sosial secara bersama« (dikutip dari Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 10).
  • 9. 9 12 Maka, administrasi negara dalam negara welfarestate (kesejahteraan) terbagi ● berdasarkan tugas: Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Negara Urusan Negara Negara Urusan Negara Urusan Negara Urusan Ketertiban Pengadaan Pengendalian/ Pemalakan Pengadaan (Ordnungs- Jasa (Leistungs- Perencanaan (Abgaben- Kebutuhan verwaltung) verwaltung) (Lenkungs- verwaltung) (Bedarfs- bzw. Planungs- verwaltung) verwaltung Menjaga ke- Pengadaan infra- Pengendalian Pengadaan dana Pengadaan amanan umum, struktur, bantuan dan penunjangan negara lewat pe- personal dan menegakan terarah kepada sektor-sektor mungutan pajak barang untuk ketertiban, setiap individu publik yang ber- dan pemungut- memenuhi tugas- pencegahan (jasa sosial beda; pengenda- an lainnya tugas administrasi bahaya kepada publik) lian infrastruktur negara Misalnya polisi, Misalnya instansi Misalnya instansi Misalnya instansi Misalnya instansi instansi urusan urusan asuransi urusan tata pajak dan bea- urusan kesehatan atau pensiunan, ban- ruang, tata cukai pengadaan pengawas usaha tuan sosial, bea- bangunan atau barang dan (bisnis) siswa, sekolah, subsidi pengadaan rumah sakit, personal KTP, SIM, paspor dsb. ● berdasarkan akibat Administrasi Negara Urusan Intervensi Administrasi Negara Urusan Jasa (Eingriffsverwaltung) (Leistungsverwaltung) ● Intervensi terhadap kedudukan hukum ● Pengabulan penghibahan jasa atau anggota masyarakat/publik keringanan lainnya ● Administrasi negara membebani anggota ● Administrasi negara menghibahkan masyarakat/publik kemudahan kepada anggota masyarakat/ publik ● Negara sebagai ancaman atau Toat- ● Negara sebagai sinterklas atau Pat- beng Kut-bo (Biang Iblis Pencabut Nyawa) sian-hian-hwa (Delapan Dewa Serahkan ● Intervensi perlu landasan Undang- Bunga) Undang ● Kemudahan perlu landasan Undang- ● Contoh: penggusuran hak milik, larangan Undang usaha ● Contoh: Beasiswa, Subsidi 12 Prof. Dr. Ferdinand Kirchhof, 2000/2001, hal. 3-4
  • 10. 10 Praktis, di bidang tugas yang diembannya, administrasi negara, dapat bertindak secara otonom, tanpa harus menantikan perintah pemerintah 13 . Gak percaya? Kalau merazia di jalanan umpamanya, polisi tak perlu menanti komando pemerintah. Begitu juga pelayanan KTP atau SIM. Rangkuman: Di Jerman, pemerintah dan administrasi negara (instansi negara) terpisah. Administrasi negara (instansi negara) bukan aparat pemerintah. Adminstrasi Negara dapat beraktivitas secara otonom, tanpa harus menunggu perintah pemerintah. II.3. Contoh Praktis Tentang Tugas Pemerintahan dan Tugas Kenegaraan Sebagai negara welfarestate (kesejahteraan), seperti halnya Jerman, Indonesia mengenal kepedulian terhadap kelompok ekonomi ngos-ngosan. Contohnya adalah pernyataan UUD 1945, bahwa »fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara« 14 . Demi terlaksananya amanat UUD itu, maka UU Tentang Sistem Jaminan Sosial menyatakan: “Bantuan iuran adalah iuran yang dibayar oleh Pemerintah bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program jaminan sosial” 15 . Pada kesempatan berbincang-bincang selama di tanah air antara 24 s/d 27 Januari 2006, saya mencoba menanyakan kepada para hadirin, apakah deklarasi fakir miskin dipelihara negara itu sesuai dengan pernyataan bantuan iuran dibayar oleh pemerintah. Pertanyaan itu, perlu saya ajukan, sebab saya ingin mengetahui pandangan umum mengenai hal ini. Dari sisi seorang birokrat Jerman, saya terperangah mendengar jawaban yang serupa. Bahwa memang sahlah jika pemerintah yang membayar bantuan iuran. 13 Dirk Bruns/Manfred Moeller, 1993, hal. 10-11; Wikipedia-Lexikon, Verwalltungstyp; Schubert/Klein, Bonn 1997. 14 Pasal 34.1 UUD 1945 dengan perubahan terakhir 10 Agustus 2002 15 Pasal 1.5 UU RI No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial.
  • 11. 11 Jika begitu, bantuan iuran kepada fakir miskin tergantung pada pemerintah yang berkuasa dong. Dan kalau itu benar begitu, maka, ujar saya, akan terjadi keadaan seperti demikian: UU itu produk pemerintahan Megawati yang turun tahun 2004. Semestinya, tahun 2005, pemerintahan SBY mengucurkan bantuan iuran. Dan seterusnya. Namun apa yang terjadi, jika pemerintah mengatakan, bahwa pemerintah tak memiliki dana? Berdasar UU, sahlah jika pemerintah tidak mengucurkan, sebab sedang kempes kantong. Maka, kalau Presiden SBY lihai, sebaiknya dia mengucurkan bantuan iuran itu nanti saja, tahun 2008 dan 2009 -- menjelang dan pas pemilihan presiden. Ntar, kaum fakir miskin bakal mengira, presiden SBY itu dermawan. Akibatnya, dia akan memperoleh dukungan dari laskar fakir miskin. Bisa-bisa menjelang pemilu kelak, kaum fakir miskin mendirikan partai Kay-pang (Perkumpulan Pengemis/Jembel) karena kamsia banget sama presiden SBY. Dari sisi kepartaian, UU Tentang Sistem Jaminan Sosial produk Presiden Megawati yang bos PDI-P itu, secara diam-diam memasok dana kampanye presiden SBY dan Partai Demokratnya buat tahun 2009. Dari sisi program parpol, PDI-P »kecolongan«: akibat penglihatannya tertutup oleh mendungnya Mega, progam PDI-P tersulap menjadi program Presiden SBY. Tak pelak, Agam Fatchurrochman melontarkan tanda tanya: »Menjadi pertanyaan besar mengapa pemerintah merancang skema dana kompensasi BBM secara ad hoc, dan bukannya membangun sistem jaminan sosial sesuai Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) No 40/2004?« 16 . Jawabannya bisa demikian: dengan dana kompensasi BBM yang turun berdasarkan musimam, pemerintahan SBY sudah menabung bonus kedermawanan. Bantuan iuran fakir miskin ala sistem jaminan sosial disembunyikan dulu, dan baru dimainkan sebagai jurus pamungkas, menjelang pemilu dan pilpres. Berbeda halnya dengan di Jerman. Sebagai negara sosial, »bantuan sosial merupakan hak« 17 . Yang mempunyai kewenangan menanganinya adalah 16 Menggagas Sistem Jaminan Sosial Daerah di Sulawesi Selatan, Fajar Online, 2 Januari 2006 17 Pasal 4.1 Bundessozialhilfegesetz alias UU Bantuan Sosial Federal (Pusat) 30.06.1961 dengan perubahan terakhir 27.12.2003
  • 12. 12 negara 18 . Menurut UU Jaminan Sosial Jerman (Pasal 97 s/d 100), »pembayar iuran adalah negara« dan tidak tergantung pada pemerintah yang berkuasa. Menyangkut urusan ini, per tahunnya, volume bantuan sosial sudah dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Nah, tugas pemerintah adalah mengisi kas negara dan pemerintah tidak bisa berkilah buat mengatakan lagi kempes kocek. Sementara itu, administrasi negara (dalam hal ini diwakili oleh Departemen Sosial), bergerak secara otonom membayarkan bantuan iuran kepada fakir miskin, tanpa harus menanti perintah pemerintah. Maka, administrasi negara berfungsi sebagai In-kong (Tuan Penolong)-nya kaum fakir miskin. Adapun kucuran bantuan iuran fakir miskin oleh negara tersebut, hanyalah dapat dihentikan lewat UU – tentu lewat persetujuan parlemen. Konsekuensi lain, kaum fakir miskin dapat menggugat administrasi negara, jika hak mereka meraup bantuan tidak dikucurkan. Pasalnya, dananya selalu harus disediakan oleh negara. Administrasi Pemerintah Negara Indonesia Jerman pengucuran pengucuran Rp € Fakir Miskin Fakir Miskin a.l Kai-pang a.l. Lumpen-Proletariat (Perkumpulan Jembel) Maka, dalam kasus Indonesia, tugas kenegaraan yang diamanatkan oleh UUD 1945 itu diplorotkan menjadi tugas pemerintah. Dari bantuan »Ist« (harus) berdasar UUD 1945, lalu menguap menjadi bantuan »Soll« (kalau bisa/hendaknya), gara-gara ketergantungannya pada pemerintah yang berkuasa. Contoh lain adalah soal dana parpol: 18 Pasal 1.1 UUD Jerman 23.05.1949 dengan perubahan terakhir 16.07.1998
  • 13. 13 »Keuangan partai politik bersumber dari bantuan negara. Bantuan negara yang dimaksud diberikan secara proporsional kepada partai politik yang mendapatkan kursi di lembaga perwakilan rakyat« 19 . Cuma, yang dikatakan bantuan negara itu tergantung lagi-lagi pada pemerintah: »Bantuan yang dimaksud dilaksanakan oleh pemerintah dan disampaikan kepada partai politik untuk biaya administrasi dan/atau sekretariat partai politik sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-undangan« 20 . Di negara-negara yang mengenal administrasi negara sebagai bukan administrasi pemerintahan, dana parpol itu menjadi porsi urusannya DPR. Dari APBN, dana ini otomatis mengalir ke sana. DPR sebagai lembaga mandiri – seperti layaknya pemerintah dan lembaga yudikatif – mengurus sendiri pembagian dana parpol itu sesuai dengan UU. Di lembaga DPR, administrasi negaranya yang aktif. Besarnya ketergantungan pada pemerintah dipamerkan, misalnya pada kasus subsidi musiman pemerintah kepada Muhammadiyah. »Ketua PP Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif menyatakan terima kasih kepada presiden yang telah membantu mendanai pelaksanaan muktamar. "Muhammadiyah juga menerima bantuan subsidi dari pemerintah… sekadarnya,” kata Syafi’i sambil tersenyum tanpa menyebutkan jumlah bantuan dari pemerintah itu« 21 . Di Jerman sebagai perbandingan, Muhammadiyah tergolong organisasi masyarakat yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan negara. Karena itu, subsidi ngucur langsung dari negara. Salah satunya lewat UU Perpajakan. Pajak penghasilan seseorang menurun, jika ia menyumbang organisasi masyarakat macam Muhammadiyah. Subsidi pemerintah kepada organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah, tidak dikenal. Pengucapan kamsia kepada presiden, tentu memperkaya bonus buat persiapan buat pemilu mendatang. Pendanaan lewat pemerintah itu lewat kantong mana? Dana taktis? Maka, dalam kasus »fakir miskin«, pemisahan pemerintah dari administrasi negara dilakukan lewat perubahan jurus bantuan iuran kepada fakir miskin bukan lagi dibayar oleh pemerintah, melainkan oleh negara. Jurus ini menghindarkan pencampuradukan pemahaman negara dengan pemerintah. 19 Pasal 17 ayat 1 huruf c dan ayat 3 UURI No. 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik 20 Penjelasan Pasal 17 ayat 1 huruf c dan ayat 3 UURI No. 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik 21 Korupsi Memalukan Islam, Indopos, Senin, 04 Juli 2005.
  • 14. 14 Jika terjadi demikian, maka Presiden Indonesia dipersilahkan bermain dobel – kadang-kadang berlagak sebagai kepala negara, kerap-kerapnya menjadi kepala pemerintah. Negara dan pemerintah dapat memisahkan diri. Rangkuman Dalam hal bantuan fakir miskin, bantuan iuran di Indonesia dibayarkan oleh pemerintah. Jadi, bantuan iuran fakir miskin tergantung pada pemerintah yang berkuasa (karenanya disebut tugas pemerintahan); sebaliknya, di Jerman, pembayar adalah negara, pengucurnya adalah administrasi negara dan tidak tergantung pada pemerintah yang berkuasa (tugas kenegaraan). Pembayar iuran fakir miskin bukan pemerintah akan tetapi negara, merupakan salah satu jurus memisahkan pemerintah dari administrasi negara. II.4. Lembaga Publik Seperti halnya di Indonesia, Jerman juga mengenal Badan Usaha Milik Negara. Sebagian dari BUMN itu melakukan tugas kenegaraan, dan dikandangkan ke dalam administrasi negara. Umumnya, BUMN itu disebut sebagai lembaga publik. Dikatakan sebagai lembaga publik (Anstalt des öffentlichen Rechts atau oeffentlich-rechtliche Anstalt), oleh sebab lembaga tersebut merupakan lembaga negara (bisa milik pusat, bisa daerah atau kabupaten/kotamadya/ kecamatan) yang dikelola bersama dengan publik (umumnya duduk sebagai Dewan Pengawas/Komisaris). Tengok umpamanya lembaga publik Rundfunk Berlin Brandenburg (Stasion Radio dan Televisi) milik gabungan propinsi 22 khusus Berlin (setara RRI/TVRI DKI Jakarta) dan propinsi Brandenburg (setara RRI/TVRI Jawa Barat, Jawa Timur dan lainnya). Kendati dana dipasok dari kas negara (selain iuran dan pemasukan lainnya), duduk sebagai dewan pengawas adalah wakil berbagai unsur masyarakat propinsi Berlin dan propinsi Brandenburg. Misalnya wakil parpol- parpol yang duduk di DPRD Berlin dan DPRD Brandenburg, Asosiasi Kepala- Kepala Daerah Brandenburg, Dewan Kepala-Kepala Kelurahan/ Kecamatan Berlin, Asosiasi Rektor Berlin dan Brandenburg, Kamar Dagang dan Industri, Asosiasi Pengusaha Pengrajin, Gabungan Asosiasi-Asosiasi Pengusaha, Gereja Evangelis, Gereja Katolik, Organisasi Yahudi, Lembaga Negara Urusan Orang Asing, Organisasi Perempuan, Organisasi Pemuda, Organisasi Sport, Dewan 22 Istilah »propinsi« saya pakai buat menggantikan istilah »negara bagian/negara kota«.
  • 15. 15 Kesenian dan Film, Perkumpulan LSM Urusan Lingkungan Hidup, Organisasi Korps Pegawai Negeri, Organisasi Buruh, Organisasi Petani, Organisasi Kesejahteraan, Persatuan Jurnalis, Organisasi Karyawan Sektor Jasa, Akademi Seni-Rupa dan Dewan Orang Tua Murid 23 . Hal yang sama adalah BVG alias Berliner Verkehrsbetriebe (Jawatan Pengangkutan Berlin), satu Badan Usaha Milik Negara propinsi Berlin yang sejak tahun 1994 disulap menjadi lembaga publik. Keunikan BUMN ini terletak pada unsur-unsur yang duduk di Dewan Pengawas: selain unsur-unsur pemerintah propinsi dan pemerintah federal dan unsur-unsur publik (seperti Persatuan Organisasi-Organisasi Pengusaha Daerah Berlin-Brandenburg, Organisasi Angestellte (pegawai) Berlin-Brandenburg, wakil beberapa perusahaan swasta yang terkait dengan usaha pelayanan pengangkutan), ditemui pula unsur buruh BUMN itu sendiri (seorang petugas langsir dan pengemudi trem) 24 . Di samping bentuk badan usaha negara yang bersifat publik itu, badan usaha negara bisa berupa non-publik (Landesgesellschaft). Umpamanya BUMN milik negara bagian Brandenburg, Landesagentur fuer Strukturelle Arbeit (Badan Negara Bagian Urusan Kerja Struktural) – lokasi di mana saya mengais penghasilan. Tugasnya: melaksanakan program-program pemerin-tah propinsi. BUMN tersebut merupakan milik gabungan lembaga-lembaga propinsi Brandenburg, yaitu Kementerian Urusan Kerja/Sosial/ Kesehatan & Perempuan, Kementerian Keuangan, Kementerian Urusan Pengembangan Kota, Pemukiman & Lalu Lintas/Transportasi, Kementerian Urusan Ekonomi Pertanian, Lingkungan Hidup & Tata Ruang serta Kementerian Perekonomian. Duduk di dalam Dewan Komisaris hanyalah unsur-unsur pemerintah, sebagai delegasi dari kementerian- kementerian yang terlibat. Karena Kementerian Urusan Kerja/Sosial/Kesehatan & Perempuan merupakan unsur utama, maka Ketua Dewan Komisaris berasal dari kementerian ini 25 . Termasuk lembaga negara/publik lainnya misalnya sekolah negeri, rumah sakit negeri, badan usaha milik negara bagian/kabupaten/kotamadya di bidang jasa listrik, air, pembuangan sampah dan sebagainya 26 . Rangkuman Umumnya dalam lembaga publik, unsur-unsur negara dan publik atau bahkan wakil-wakil karyawannya duduk sebagai dewan komisaris. 23 Der Rundfunk Berlin-Brandenburg (RBB), http://www.rbb-online.de/ 24 Geschäftsberich 2003, Berliner Verkehrbetriebe (BVG), Anstalt des öffentlichen Rechts, http://www.bvg.de/ 25 LASA Brandenburg GmbH, Impressum / Pflichtangaben, www.lasa-brandenburg.de 26 Wikipedia-Lexikon: Anstalten des öffentlichen Rechts, http://de.wikipedia.org/
  • 16. 16 DAFTAR KEPUSTAKAAN. 1. Prof. Dr. Siegfried Broß: Karakteristik Undang-Undang Prosedur Administrasi dalam sebuah negara hukum demokratis, dan makna dimungkinkannya gugatan di Peradilan Administrasi bagi sebuah standar Administrasi Pemerintahan, dalam Seminar Indonesia-Jerman: RUU Administrasi Pemerintahan, Kerjasama Republik Indonesia – Republik Federal Jerman, Kementerian PAN 5 April 2005 2. Wikipedia-Lexikon: Behoerde, http://de.wikipedia.org/wiki/Beh%C3%B6rde, 3. Wikipedia-Lexikon: Verwalltungstyp, http://de.wikipedia.org/wiki/ Beh%C3%B6rde, 4. Wikipedia-Lexikon: Anstalten des öffentlichen Rechts, http://de.wikipedia.org/ 5. Dirk Bruns/Manfred Moeller: Verwaltungsrecht in den neuen Bundeslaendern, Deutscher Kommunal-Verlag, Erfurt 1993, hal. 63-65 6. Philipus M. Hadjon, R. Sri Soemantri Martosoewignjo, Sjachran Basah, Bagir Manan, H.M. Laica Marzuki, J.B.J.M ten Berge, P.J.J. van Buuren, F.A.M. Stroink: Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada University Press, Cetakan Kesembilan Maret 2005. 7. Prof. Dr. SF.Marbun, SH., M.Hum dan Ridwan, SH., M.Hum: Tinjauan Umum Atas RUU Administrasi Pemerintahan, Makalah yang disampaikan Pada Seminar “Tinjauan Umum Atas RUU Administrasi Pemerintahan, di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Jakarta, 5 April 2005. 8. Iskatrinah SH, Mhum.: Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasi Negara Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik, Litbang Pertahanan, No.10 Tahun 2003, http://buletinlitbang.dephan.go.id/ index.asp?vnomor=10&mnorutisi=11 9. Prof. Dr. Ferdinand Kirchhof, Vorlesung Oeffentliches Recht IV (Allgemeines Verwaltungsrecht), Universitaet Tübingen, Wintersemester 2000/2001, www.cfmueller-campus.de/data/resources/47d91964f32.pdf 10. Der Rundfunk Berlin-Brandenburg (RBB), http://www.rbb-online.de/ 11. Geschäftsberich 2003, Berliner Verkehrbetriebe (BVG), Anstalt des öffentlichen Rechts, http://www.bvg.de/ 11. LASA Brandenburg GmbH, Impressum / Pflichtangaben, www.lasa- brandenburg.de