Suatu kejadian, yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan; kejadian ini terjadi di luar kemampuan masyarakat dengan segala sumberdayanya. (Pasal 1 ayat 1 UUPB No24/2007) S uatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat , sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri (I SDR, 2004 ) Bencana dalam agama: Manusia sebagai akar masalah [ qs asy-syûrâ: 30] Keterbatasan bumi [ qs al ahzab: 72] Manusia sbg pengelola [ qs al baqorah: 30 & 31] Mandat manusia sebagai pengelola [kegiatan 9:1-17] Tuhan menyerahkan pada manusia [mazmur 115:16] Keserasian tuhan - alam - manusia [baghawat gita]
Catatan: Unsur-unsur ada ancaman, kerentanan, risiko, kemampuan.
Tujuan: memahami sifat dan perilaku bahaya yang mungkin membahayakan kehidupan manusia Bacaan: bacaan mengenal ragam ancaman Memahami pengalaman masyarakat sebelumnya dengan bahaya yang memampukan mereka mengembangkan strategi penanggulangan. Memahami sumberdaya yang tersedia dan digunakan komunitas dalam mengurangi risiko. Siapa yang mempunyai akses ke sumberdaya ini dan siapa yang mengontrol. Merupakan langkah penting dalam memilih strategi pengurangan risiko bencana komunitas dan penguatan kemampuan. Bila kemampuan masyarakat diabaikan, kita melakukan kesalahan dalam rancangan program dan menyia-nyiakan sumber dari luar yang sangat sedikit. Jika kita mengabaikan dan tidak mendukung, mekanisme kemampuan diabaikan dan melemah, sehingga justru akan meningkatkan kerencanan mereka.
Tujuan: mengidentifikasi sumber kemampuan dan kerentanan yang terdapat di komunitas untuk dikelola dalam mengurangi risiko dan dampak buruk tiap bahaya, serta menjelaskan proses penilaian kemampuan dan kerentanan di komunitas
Orang terlemah di dalam komunitas pun mempunyai beberapa ketrampilan, sumber dan kekuatan untuk menolong dirinya sendiri dan mungkin menolong orang lain. Mana yang lebih rentan. Orang miskin atau orang kaya? Mengapa demikian?
Pentingnya pengkajian risiko: Untuk menentukan tingkatan derajat resiko yang dapat diterima dan ditolerir (pada skala lokal / nasional) Memberikan gambaran dari nilai aset-aset yang terancam resiko Memberikan perkiraan tentang kebutuhan Sebagai alat perencanaan untuk tindakan-tindakan penurunan resiko
Konvensional: Bencana merupakan sifat alam (takdir) Terjadinya bencana merupakan suatu: musibah atau kecelakaan; tidak dapat diprediksi; tidak menentu terjadinya; tidak terhindarkan; tidak dapat dikendalikan. Masyarakat dipandang sebagai ‘korban’ dan ‘penerima bantuan’ dari pihak luar. Ilmu Pengetahuan Alam: Bencana merupakan unsur lingkungan fisik yang membahayakan kehidupan manusia. Sebagai kekuatan alam yang luar biasa. Bencana merupakan proses geofisik, geologi dan hidrometeorologi. Pandangan ini menganggap semua bencana adalah peristiwa alamiah, tidak memperhitungkan manusia sebagai penyebab bencana. Ilmu Terapan: Pandangan ini melihat bencana didasarkan pada besarnya ketahanan atau tingkat kerusakan akibat bencana. Pandangan ini dilatar belakangi oleh ilmu-ilmu teknik sipil bangunan / konstruksi. Pengkajian bencana lebih ditujukan pada upaya untuk meningkatkan kekuatan fisik struktur bangunan untuk memperkecil kerusakan. Progresif: Menganggap bencana sebagai bagian yang biasa dan selalu terjadi dalam pembangunan. Bencana sebagai masalah yang tidak pernah berhenti dalam proses pembangunan. Peran pemerintah dan masyarakat dalam manajemen bencana adalah mengenali bencana itu sendiri. Ilmu sosial: Pandangan ini memfokuskan pada bagaimana tanggapan dan kesiapan masyarakat menghadapi bahaya. Bahaya adalah fenomena alam, akan tetapi bencana bukanlah alami. Besarnya bencana tergantung pada perbedaan tingkat kerentanan masyarakat menghadapi bahaya atau ancaman bencana. Holistik: Pendekatan ini menekankan pada bahaya dan kerentanan, serta kemampuan masyarakat dalam menghadapi bahaya dan resiko. Gejala alam dapat menjadi bahaya, jika mengancam manusia dan harta benda. Bahaya akan berubah menjadi bencana, jika bertemu dengan kerentanan dan ketidakmampuan masyarakat
Pertumbuhan: Pertumbuhan penduduk yang jelas tidak diimbangi bertambahnya ruang akan memaksa orang tinggal di tempat yang tidak aman dan berbahaya. Keterbatasan sumberdaya akan semakin memperlemah posisi komunitas Kemiskinan: Kemiskinan memaksa orang tinggal di tempat yang tidak aman dan berbahaya, serta tidak ada investasi untuk mengurangi risiko dan melakukan pemulihan Perubahan Budaya: Perubahan budaya dan gaya hidup cenderung mendorong mengeksploitasi sumberdaya alam dan merusak ekosistem Urbanisasi: Urbanisasi memunculkan pemukiman kumuh dan ketidakadilan konsentrasi infrastruktur dan fasilitas pelayanan. Pemukiman kumuh beresiko lebih besar. Industrialisasi: Penggunaan sumberdaya berlebihan: tambang, hutan, air, limbah