Dokumen tersebut membahas dampak pemanasan global terhadap lingkungan, termasuk mencairnya es kutub dan kenaikan permukaan air laut. Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca akibat aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi.
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Dampak pemanasan global
1. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Oleh
Luthfi Hijrianto
1417011068
3 Desember 2014
Tutor
Putri Sari Dewi
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
2. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanasan global atau global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah
kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan
akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi,
masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta
model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus
pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus
berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.
Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan. Meningkatnya suhu global diperkirakan
akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil
pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa hal yang masih
diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi
pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi
tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi
perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan
untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi
terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di
dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca(Anonim, 2014).
3. Salah satu fakta yang membuat hati kita menjadi resah adalah mencairnya es di kutub utara
dan kutub selatan. Al Gore memaparkan pengujian suhu temperatur setiap tahunnya dan
tingkat CO2 selama 650.000 tahun di Antartika untuk membuktikan prediksi tersebut.
Dampak dari mencairnya es ini adalah sebagian besar wilayah daratan yang berada di garis
pantai akan tenggelam dengan kenaikan air laut sekitar 20 kaki (6m) dan mngakibatkan
sekitar 100 juta orang hidup dalam pengungsian. Dari catatan temperatur sejak tahun 1880
menunjukkan 10 tahun terpanas yang pernah tercatat dan semuanya terjadi pada empat belas
tahun terakhir ini. Suhu yang semakin menghangat ini juga menyebabkan daera endemik
makhluk-makhluk parasit meluas seperti berjangkitnya penyakit malaria Narobi dan Kenya,
serta punahnya berbagai macam spesies termasuk beruang kutub. Beruang kutub yang
dinyatakan Al Gore saat ini harus berenang sejauh 100 km untuk mencapai bongkahan es
dan mereka tenggelam sebelum mencapainya karena jaraknya yang sangat jauh, menurut
Michael Burton hanya ada 4 beruang kutub yang telah mati tenggelam akibat badai. Al Gore
menyatakan bahwa terumbu karang menjadi rusak karena perubahan iklim tetapi menurut
Burton perubahan iklim bukan satu-satunya penyebab, karena penangkapan ikan yang
berlebiha dan polusi juga menjadi salah satu penyebab utama dari kehancuran terumbu
karang. Tapi kritikan Burton terhadap Al Gore mungkin saja benar dan mungkin saja salah
karena perubahan alam dapat terjadi secara drastis dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.
National Center For Policy Analysis juga memberikan bantahan yang sama dalam buku A
Global Warming Primer kepada Al Gore bahwa gas rumah kaca hanyalah sebagian kecil di
atmosfer bumi, aktivitas manusia sangat sedikit sekali menyumbang efek rumah kaca, tidak
ada hubungan antara karbon dioksida dan temperatur, populasi beruang kutub justru
meningkat drastis sejak tahun 1950, tidak ada bukti bahwa badai meningkat tajam, dan
kekeringan adalah proses alami yang sering terjadi dan lebih lama melanda di masa lalu dari
pada sekarang. Bagi orang awam, global warming atau pemanasan global ini adalah hal yang
baru, tetapi sesungguhnya adalah istilah yang sudah diprediksi sejak lam dan para ilmuwan
lebih banyak menggunakan istilah efek rumah kaca dari pada pemanasan global. Kita sering
rancu dengan kedua istilah ini, sesungguhnya efek rumah kaca adalah penyebab akumulasi
panas di atmosfer yang menyebabkan perubahan iklim global, dan pemanasan global adalah
akibatnya yang menimbulkan perubahan suhu udara, curah hujan, dan musim. Sayangnya
pada saat itu orang kurang peduli dan mengabaikan fakta yang terjadi di seluruh dunia
sampai badai katrina menghancurkan sebagian besar kota New Orleans dan sekitarnya.
Setelah terjadi semua itu perhatian orang tertuju kepada pemanasan global yang melanda
seluruh dunia. Penghasil terbesar dari pemanasan global ini adalah negara-negara industri
4. seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dan lain-lain yang berada
di belahan bumi utara. Pemanasan global ini dapat terjadi karena pola konsumsi dan gaya
hidup masyarakat negara-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara
selatan yang kebanyakan adalah negara berkembang. Meskipun kontribusinya pada
pemanasan global tidak setinggi negara-negara industri, negara-negara berkembang juga
ikut menghasilkan karbon dioksida dengan meningkatnya industri-industri dan perusahaan
tambang dengan bahan baku migas, batubara, dan yang terutama berbahan baku fosil. Selain
itu negara seperti indonesia juga ikut mempunyai andil dalam pemanasan global ini karena
menyumbang kerusakan hutan yang tercatat dalam rekor dunia sebagai negara yang paling
cepat merusak hutannya. Padahal selama ini sudah diketahui bahwa hutan tropis adalah paru-
paru dari bumi dan paling banyak menyerap karbon dioksida di udara. Bahkan dari data
panel ahli untuk perubahan iklim (IPCC) menempatkan Indonesia pada posisi tiga besar
negara dengan emisi terbesar di bawah Amerika Serikat dan China, hal ini disebabkan oleh
asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan dan hutan (Rusbiantoro, 2008).
Begitu besar potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh salah satu akibat pemanasan global
yang akan sangat berdampak besar. Udara juga banyak dipengaruhi oleh pemanasan global,
udara sebagai pengatur suhu bumi sehingga suhu udara sesuai dengan kebutuhan hidup
manusia. Udara berfungsi melindungi bumi dari sinar matahari, terutama sinar ultraviolet,
dan lapisan udara yang mengitari bumi disebut atmosfer. Lapisan atmosfer terdiri dari
beberapa lapisan, yaitu :
a. Lapisan Troposfer
Lapisan troposfer adalah lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan bumi, tebalnya
antara 9 km di atas kutub hingga 18 km di atas khatulistiwa. Fenomena alam yang terjadi
pada lapisan ini antara lain yaitu hujan, angin, awan, tekanan udara, dan kelembapan udara.
b. Lapisan Statosfer
Lapisan statosfer adalah lapisan kedua, yang terletak di atas troposfer dengan ketinggian
sekitar 18 – 60 kmdari permukaan bumi. Pada lapisan ini, kandungan uap dan debu hampir
tidak ada, dan terdapat lapisan ozonofer yang terkonsentrasi pada ketinggian sekitar 22 km.
Lapisan ozonofer berfungsi sebagai pelindung lapisan troposferdan permukaan bumi dari
radiasi berbahaya sinar matahari, yaitu sinar ultravioley (UV).
5. c. Lapisan Ionosfer
Lapisan ionosfer adalah lapisan udara ketiga, dengan ketinggian sekitar 60 – 1000 km dari
permukaan bumi.
d. Lapisan Eksosfer
Lapisan eksosfer adalah lapisan paling atas yang dapat melepaskan molekul-molekul yang
ada di udara meninggalkan bumi dan masuk ke luar angkasa.
Karena massa jenisnya yang sangat kecil sekali maka molekul-molekul ini tidak akan
kembali lagi ke bumi.
Dengan adanya lapisan-lapisan pada atmosfer maka manfaat atmosfer bagi kehidupan di
muka bumi sangat banyak. Terlebih lagi adanya kandungan beberapa gas (nitrogen, oksigen,
dan karbon dioksida) di dalam udara di lapisan atmosfer membuatnya mempunyai peran
yang sangat penting, antara lain :
Sumber utama pernapasa bagi makhluk hidup,
Melindungi makhlik hidup dari radiasi matahari terutama sinar ultraviolet,
Melindungi bumi dari kemungkinan adanya benturan dengan benda-benda angkasa
karena gaya gravitasi bumi,
Memantulkan gelombang bunyi untuk aktivitas telekomunikasi,
Penghantar gelombang media elektronik,
Membantu dalam proses pembakaran,
Sarana pelayaran atau suber tenaga pendorong bagi nelayan tradisional,
Media penyerbukan tanaman,
Sebagai sarana pnerbangan domestik.
Cuaca dan iklim juga sangat dipengaruhi oleh adanya pemanasan global, cuaca sendiri
adalah rata-rata kondisi atmosfer di suatu tempat tertentu dengan waktu yang relatif singkat.
Kalau iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas dan diperhitungkan
dalam jangka waktu yang lama. Apabila cuaca atau iklim sudah terpengaruh pemanasan
global, hujan ,angin, dan lain-lain akan sangat tidak menentu. Sangat banyak dampak yang
disebabkan pemanasan global, apabila daerah di bagian utara bumi (kutub utara) akan
6. mamanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi akan menyebabkan gejela-gejala alam seperti
:
Gunung-gunung es mencair,
Daratan akan mengecil,
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan mungkin tidak akan
mengalaminya lagi,
Di daerah subtropis yang bagian pegunungannya ditutupi salju akan semakin sedikit
dan akan lebih cepat mencair,
Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area,
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat,
Daerah tropis akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap di
lautan,
Curah hujan meningkat, dan
Air tanah akan lebih cepat menguap (Susanta dan Sutjahjo, 2007).
Sebenarnya sebagian besar terlepasnya nitrogen ke atmosfer tidak menguap secara langsung,
tetapi larut ke dalam air terlebih dahulu. Pada pertengahan tahun 1990, diperkirakan ada
sekitar 37 juta ton nitrogen yang dilepaskan oleh ladang pertanian melalui penyulingan nitrat
(sekitar 17 juta ton nitrogen dan erosi tanah ( sekitar 20 juta ton nitrogen). Amonia yang
mudah menguap dari pupuk mineral nitrogen (sekitar 11 juta ton nitrogen per tahun)
mencapai permukaan air dan mengendap ( sekitar 3 juta ton nitrogen per tahun). Peningkatan
kadar nitrogen yang reaktif dalam ekosistem air tidak hanya berasal dari emisi N2, tetapi juga
berasal dari N2O. Akibat kegiatan manusia diperkirakan dihasilkan emisi N2O dari
penampung air sekitar 1,5 juta ton nitrogen per tahun. Emisi ini berasal dari sekitar 59 juta
ton nitrogen yang dibawa menuju ke sungai dan daerah tepi pantai. Hilangnya nitrogen
menuju sumber perairan akibat produksi pakan ternak sebesar 8 - 10 juta ton nitrigen per
tahun. Terlepasnya nitrogen dari kotoran hewan menimbulkan emisi gas rumah kaca yang
signifikan. Ternak melepaskan nitrogen melalui kotoran dan air seninya. Pada sistem
produksi peternakan yang menggunakan nitrogen dalam jumlah tinggi, hampir separuhnya
dibuang melalui air seninya. Selama penyimpanan, nitrogen yang terdapat dalam kotoran
dan urine mulai berubah menjadi NH3 atau NH4.
8. II. HASIL DISKUSI
Pemanasan global atau global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Gejala terjadinya
pemanasan global dapat diamati dan dirasakan dengan adanya :
Pergantian musim yang tidak bisa diprediksi,
Hujan badai sering terjadi di mana-mana,
Sering terjadi angin puting beliung,
Banjir dan kekeringan terjadi pada waktu yang bersamaan,
Penyakit mewabah di banyak tempat, dan
Terumbu karang memutih.
Banyak ahli berpendapat bahwa penyebab utama pemanasan bumi adalah aktivitas manusia
walaupun ada penyebab lain yang bersifat alami. Penyebab pemanasan bumi yang
diakibatkan oleh aktivitas manusia antara lain :
Pembakaran bahan bakar batu bara, misalnya untuk pembangkit listrik,
Pembakaran minyak bumi, misalnya untuk kendaraan bermotor,
Pembakaran gas alam, misalnya untuk keperluan memasak.
Akibat proses pembakaran itu, karbon dioksida dan gas-gaslainnya terlepas ke atmosfer, gas-
gas tersebut disebut deengan gas rumah kaca. Jika gas rumah kaca yang memenuhi atmosfer
semakin banyak, maka akan semakin kuat juga yang menjadi isolator yang mengikat panas
dari sinar matahari yang dipancarkan ke prmukaan bumi. Diperkirakan proses menghangat
dan mendinginnya bumi ini telah saling berganti-ganti dan kurang lebih terjadi selama 4
milyar tahun. Temperatur bumi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang
signifikan, peningkatannya rata-rata 0,6o C bahkan bisa lebih tinggi hingga 1,4 – 5,8o C. Saat
ini, rata-rata suhu permukaan bumi sekitar 15o C. Adanya kenaikan temperatur bumi ini
mengakibatkan mencairnya es di kutub utara dan mengakibatkan naiknya permukaan air
laut. Dampak lainnya adalah seperti,
Meningkatkan volume air laut,
9. Menimbulkan banjir di daerah pantai,
Menenggelamkan pulau-pulau dan kota-kota yang adadi tepi laut,
Curah hujan di daerah yang beriklim tropis akan lebih dari normal,
Tanah akan lebih cepat kering, walaupun sering diguyur hujan,
Akan sering terjadi angin besar di mana-mana,
Berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin,
Musnahnya hewan dan tumbuhan yang tidak mampu beradaptasi
Berikut cara untuk menanggulangi pemanasan global tersebut :
1. Jangan menebang hutan sembarangan
2. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengganti kendaraan bermotor dengan kendaraan berbahan bakar listrik
4. Mengurangi lampu di siang hari
5. Menanam pohon
10. III. KESIMPULAN
Dari materi yang telah didiskusikan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemanasan global terjadi karena bahan-bahan kimia.
2. Kita harus lebih mencintai alam kita.
3. Pemanasan global tidak dapat dihilangkan, namun hanya bisa dikurangi.
4. Kita harus mulai segera mengurangi pemanasan global.
5. Pemanasan global akan menjadi masalah yang sangat serius jika tidak segera
ditanggulangi.
11. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org.diakses pada tanggal 7 desember 2014.
Rusbiantoro, Dadang.2008.Global Warming for Beginner.O2.Yogyakarta.
Susanta, Gatut dan Sutjahjo, Hari.2007.Pemanasan Global.Penebar Plus.Bogor.
Team SOS.2011.Pemanasan Global Solusi dan Peluang Bisnis.PT Gramedia Pustaka
Utama.Jakarta.