SlideShare a Scribd company logo
1 of 95
Download to read offline
MODUL
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII
DI SUSUN OLEH : SUPRIYO, S.Pd.I. M.Pd
PENGURUS GURU MGMP SKI ZONA 1
BADAN KORDINASI MADRASAH TSANAWIYA
SWASTA SE-JOMBANG
MGMP SKI KELAS VII TAHUN 2017
MOTTO
َ
‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬
َ
‫د‬َ‫ي‬ ِ
‫ن‬ ْ
‫ي‬َ‫ب‬ ْ
‫ن‬ ِّ‫م‬
ٌ
‫بت‬
ِّ
‫ق‬ َ‫ع‬ ُ‫م‬ ‫ه‬
َ
‫ل‬
ِ‫للا‬ِ
‫ر‬ ْ‫م‬
َ
‫ا‬ ْ
‫ن‬ ِ
‫م‬
ُ
‫ه‬
َ
‫ن‬ ْ
‫و‬
ُ
‫ظ‬
َ
‫ف‬ ْ
‫ح‬َ‫ي‬ ‫ه‬ ِ
‫ف‬
ْ
‫ل‬
َ
‫خ‬ ْ
‫ن‬ ِ
‫م‬
‫قىل‬
َ
‫ال‬ َ‫للا‬ ‫ن‬ِ‫إ‬
ْ
‫م‬ ِ‫ه‬ ِ
‫س‬
ُ
‫ف‬
ْ
‫ن‬
َ
‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫م‬‫ا‬ ْ
‫و‬ ُ ِّ
‫ّي‬
َ
‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬ّ
‫ت‬ َ
‫ح‬ ٍ
‫م‬ ْ
‫و‬
َ
‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬ َ‫م‬ ُ ِّ
‫ّي‬
َ
‫غ‬ُ‫ي‬
‫قىل‬
ُ
‫ه‬
َ
‫ل‬
َّ
‫د‬َ
‫ر‬ َ‫م‬
َ
‫ال‬
َ
‫اف‬ ً‫ء‬ ْ
‫و‬ ُ
‫س‬ ٍ
‫م‬ ْ
‫و‬
َ
‫ق‬ِ‫ب‬ ُ‫للا‬
َ
‫اد‬َ
‫ر‬
َ
‫ا‬
َ
‫ذآ‬ِ‫ا‬ َ
‫و‬
‫ج‬
ٍ
‫ال‬ َّ
‫و‬ ْ
‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ه‬ِ‫ن‬ ْ
‫و‬
ُ
‫د‬ ْ
‫ن‬ ِّ‫م‬ ْ
‫م‬ ُ
‫ه‬
َ
‫ال‬ َ‫م‬ َ
‫و‬
: ‫(الرعد‬
11
)
“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan
suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-
kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ”
(Q.S. Ar-Ra'du : 11)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
.
Keluarga MGMP Guru SKI, kamad se-wilayah zona 1 yang secara langsung/ tidak langsung
menyelesaikan Modul Materi sejarah kebudayaan islam kelas VII ini.
Kawan-kawan MGMP Zona 1 (Abah, Rokim, bu Nur khotijah, Bu Khoir, Pak muslim, Pak
subakir, pak Supriyo, pak khoirudin, bu Khafidoh, Bu Masrukhah,bu sulton, pak mahfud
dll ) dan semuanya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang ikut memberikan
motivasi dalam penyusunan Modul ini.
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah penyusun panjatkan syukur ke hadlirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya,
Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.,
yang telah membimbing ummatnya ke jalan yang benar yakni Dinnul Islam.
Penyusun menyadari bahwa baik dalam perjalanan MGMP maupun dalam penyelesaian Modul
ini, banyak memperoleh bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Kawan- kawan Mapel SKI zona 1 tercinta yang sangat banyak memberikan dorongan baik moril,
materiil, dan spirituil, semoga atas pengorbanannya, kasih sayangnya, semoga Allah SWT.
memberikan imbalan yang sebesar-besarnya, dan semoga diberi ilmu yang bermanfaat di dunia
maupun di akherat, Amiin.
2. Bapak / Ibu Kamad MTS swasta se – wilayah zona 1 kabupaten Jombang
Tiada ucapan yang dapat penyusun haturkan kecuali " Jazaakumullah Ahsanul Jazaa " semoga semua
amal baiknya diterima oleh Allah SWT.
Dan akhirnya mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi
memperbaiki Penyusun Modul SKI yang sederhana ini dan semoga ini dapat membawa manfaat bagi
para pengkaji/ pembaca . Amiin Ya Robbal 'Alamiin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jombang, 4 April 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
BAB II : SUBTANSI DAN STRATEGI DAKWAH ROSULLOH SAW PERIDOE MAKKAH
BAB III : TANTANGAN YANG DI HADAPI ROSULLOH SAW PERIODE MAKKAH
BAB IV : SEJARAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
BAB V : KHULAFAUROSIDIN CERMIN AKHLAK ROSULOLLOH
BAB VI :DINASTI BANI UMAYYAH PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….
BAB I
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,tanggung jawab,peduli,(toleransi,gotong
royong),santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan ( factual,konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,teknologi,serta budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah kongkret
(menggunakan,mengurai,merangkai,memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis,membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Islam di Mekah.
4.1 Menceritakan sosok figur kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
INDIKATOR
3.1.1 Menjelaskan sejarah singkat Nabi Muhammad SAW periode Mekah
3.1.2 .Menjelaskan sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah
3.1.3 .Menjelaskan wahyu pertama dalam kerasulan Nabi Muhammad SAW.
3.1.4 .Menguraikan ajaran-ajaran pokok dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah.
3,1.5. Menjelaskan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah.
4.1.1. Meneladani sosok figur kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
4.1.2. Membuat portofolio tentang figur kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
TUJUAN PEMBELAJARAN
● Peserta didik mampu menjelaskan sejarah singkat Nabi Muhammad SAW di Mekah.
● Peserta didik mampu menjelaskan sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah.
● Peserta didk mampu menjelaskan wahyu pertama dalam kerasulan Nabi Muhammad SAW.
● Peserta didik mampu menguraikan ajaran-ajaran pokok dakwah Nabi Muhammad SAW.
● Peserta didik mampu menjelaskan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah.
MATERI POKOK
● Sejarah singkat Nabi Muhammad SAW periode Mekah
● Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah
● Wahyu pertama dalam kerasulan Nabi Muhammad SAW
● Ajaran-ajaran pokok dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah
● Prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW periode i Mekah
URAIAN MATERI
A. Sosok Figur Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Setelah Sembilan bulan, Aminah (ibunda) mengandung tidak mendapatkan halangan.Hari
melahirkan telah tampak, namun Aminah tidak merasakan sakit yang biasa dirasakan oleh para
wanita ketika melahirkan, menjelang fajar, tepatnya pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awal 571 M,
yang bertepatan dengan tahun gajah, Aminah pun melahirkan anaknya yaitu Nabi Muhammad SAW
dengan selamat di rumah ibunya di kampong Bani Hasyim di kota Mekah al-Mukarromah, yang
menjadi bidan pada masa beliau lahir adalah Siti Sifa ibu sahabat Abdurrohman bin Auf.
Berita kelahiran Nabi Muhammad SAW bin Abdullah membuat senang setiap orang yang
mendengarnya, terkecuali pada Abu Lahab paman beliau yang kelak akan menjadi penghalang
besar dalam misi dakwak Nabi.
2. Masa kecil Nabi Muhammad SAW .
Nabi Muhammad SAW di khitan pada umur 7 hari dari kelahirannya dan diberi nama
Muhammad oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Nabu Muhammad tidak disusui oleh ibunya, tetapi ia
disusukan kepada seorang wanita dari dusun bani Sa’ad yang bernama siti Halimatus Sa’diyah yang
pandai menyusui dan merawat bayi.
Setahun dalam pengasuhan ibunya, ia dibawa oleh Siti Aminah berziarah ke makam
ayahnya kemudian mengunjungi keluarga ibunya di Madinah, namun dalam perjalanan pulang
ibunya jatuh sakit dan wafat di sebuah desa yang bernama Abwa’ dan disanalah beliau
dimakamkan.
Sepeninggal ibunya, Rasulullah SAW diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib
seorang yang mempunyai pengaruh di suku Quraisy, Abdul Muthalib sangat mencintai cucunya
tersebut , namun sayang beliau wafat diusia delapan puluh tahun dan usia Rasulullah masa itu
delapan tahun.
3.Nabi Muhammad SAW di usia Remaja
Selepas dari asuhan kakeknya, Rasulillah SAW berada dibawah pengasuhan pamannya Abu
Thalib r.a yang mencintai dan menyayanginya, pada usia 12 tahun dengan perasaan berat hati, Abu
Thalib membawa.Rasulullah SAW berniaga ke negeri Syam, ketika sampai ke kota Basrah mereka
bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama Bukhira yang meramal Muhammad saw
yang nantinya akan menjadi Nabi sebagaimana yang diterangkan dalam kitab Injil.
4.Nabi Muhammad SAW Diangkat menjadi Rasul.
Pengangkatan Muhammad sebagai Nabi atau Rasul Allah SWT , terjadi pada tanggal 17
Ramahan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang khalwat (mengasingkan diri) di
gua Hira’ , waktu itu beliau genap berusia 40 tahun .Gua Hira’ terletak dijabal Nur, beberapa kilo
meter sebelah utara kota Makkah.
Nabu Muhammad SAW diangkat Allah SWT sebagai Nabi atau Rasul-Nya ditandai dengan
turunya Malaikat Jibril a.s untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al Qur’an surat al
‘Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan ( 1 ) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah ( 2 ) Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah ( 3
) Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara Qolam ( 4 ) Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. ( 5 )” (Q.S.al-‘Alaq: 1-5).
Turunya ayat Al Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzulul Qur’an.
Menurut sebagian ulama’, setelah turun wahyu pertama turun pula surat al-Mudassir:1-7,
yang berbunyi:
Artinya: “Hai orang yang berkemul (berselimut) ( 1 ) Bangunlah, lalu berilah peringatan ( 2 ) Dan
Tuhanmu agungkanlah ( 3 ) Dan pakaianmu bersihkanlah ( 4 ) Dan perbuatan dosa tinggalkanlah ( 5
) Dan jangan kamu memberi (dengan maksud memperoleh ( balasan) yang lebih banyak ( 6 ) Dan
untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah.( 7 ).” (Q.S.Al-Mudassir: 1-7).
Yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW berdakwah menyiarkan ajaran
Islam kepada umat manusia.
Setelah itu, tatkala Nabu Muhammad SAW berada di Mekkah (periode Mekkah ) selama tiga
belas tahun (610-622 M),secara berangsur-angsur diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al
Qur’an sebanyak 4726 ayat, meliputi 89 surat. Surat-surat yang diturunkan pada periode Mekkah
dinamakan surat Makiyah.
5. Rasulullah SAW wafat
Menjelang wafat Rasulullah SAW sewaktu sakitnya makin parah, Rasullah SAW meminta
kepada istri-istrinya yang lain untuk dirawat dirumah Siti Aisyah binti Abu Baka r Ash-Shiddiq,
yang memimpin shalat jama’ah waktu itu Abu Bakar Ash-Shiddiq, keadaan itu membuat kaum
muslimin cemas dan khawatir, kalau-kalau Nabi wafat. Sewaktu Nabi mengetahui kecemasan
kaum muslimin, belau ingin menjumpai mereka . Dengan dipapah oleh Ali bin Abi Thalib Nabi
bersabda: “Wahai manusia saya mendengar bahwa kamu sekalian merasa cemas kalau-kalau
Nabimu meninggal dunia, pernahkah ada seorang Nabi yang hidup selamanya? Kalau ada, maka
aku akan dapat pula hidup selamanya! Saya akan menemui Allah dan kamu akan menyusulku”.
Rasulullah SAW wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 H, bertepatan dengan 8 Juni
632 M, setelah mengalami sakit selama 13 hari dalam usia 63 tahun menurut perhitungan tahun
hijriyah. Rasulullah SAW meninggal dirumah Siti Aisyah binti Abu Bakar dan dikuburkan disana,
Diantara orang-orang yang ikut memandikan beliau ialah: Abbas bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi
Thalib, Fadhal bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran.
Banyak diantara sahabat dan kaum muslimin yang tidak percaya bahwa Rasulullah wafat,
Umar bin Khattab sangat marah sekali mendengar kabar wafatnya Rasulullah, seraya berkata: “
Ada orang yang telahmenyatakan Rasulullah wafat! Sesungguhnya, demi Allah, beliau tidak wafat,
hanya pergi menghadap Tuhan. Demi Allah, Rasulullah akan kembali.”Tetapi setelah Abu Bakar
membenarkan berita kewafatan Rasulullah itu, disertai membacakan firman Allah dalam surat Ali
Imran ayat 144, maka barulah ia percaya.
Artinya:”Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?
Barang siapa yang terbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada
Allah sedikitpun, dan Allah akan member balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (Ali Imran:
144).
Rasulullah SAW meninggalkan dua pusaka, dua pusaka ini tidak akan lekang oleh panas dan
tidak akan lapuk oleh hujan. Yaitu Al Qur’an dan Hadits sebagai pedoman manusia akan selamat
dalam hidup di dunia sampai akhirat.
B. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul.
1. Permulaan dakwah Nabi Muhammad SAW periode Makkah.
Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Nabi dan Rasul pada tanggal 17 Ramadhan, 13
tahun sebelum hijrah ( 610 M ) ketika usia beliau genap 40 tahun.
Beliau diangkat ketika sedang khalwat (mengasingkan diri) di gua Hira’, sebuah gua di jabal Nur
yang terletak beberapa kilometer sebelah utara kota Makkah, pengangkatannya ditandai dengan
turunnya Malaikat Jibril a.s untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al Qur’an surah
al-‘Alaq: 1-5.
Artinya: “Bacalah dengan ( menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan ( 1 ) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah ( 2 ) Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah (
3 ) Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara Qolam ( 4 ) Dan mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.( 5 ).” (Q.S. Al ‘Alaq: 1-5).
Setelah itu turun wahyu kedua yaitu surat Al-Mudassir ayat 1-7:
Artinya:” Hai orang-orang yang berkemul (berselimut),( 1 ) Bangunlah, lalu berilah peringatan ( 2
) Dan Tuhanmu agungkanlah ( 3 )Dan pakaianmu bersuhkanlah ( 4 ) Dan perbuatan dosa
tinggalkanlah ( 5 ) Dan jangan kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak ( 6 ) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah ( 7 ).”( Q.S. Al-Mudassir: 1-7 )
Surah Al Mudassir berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW agar berdakwah
menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Mulailah beliau berdakwah secara sembunyi-
sembunyi berdasarkan Q.S.Asy Syuara’ ayat 214:
Artinya:”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,”(Q.S.Asy
Syuara’:214)
Sejak saat itulah, mulailahNabi Muhammad SAW berdakwah kepada keluarga dan sahabat-
sahabat terdekatnya. Beliau menjadikan rumah Al-Arqam bin Abil –Arqam Al-Makhzumi sebagai
pusat kegiatan dakwahnya.
Pada periode awal , kerabat Nabi Muhammad SAW yang menerima dakwahnya antara lain
istrinya, Siti Khadijah, sebagai wanita pertama yang masuk Islam. Lalu sepupunya, Ali bin Abi
Thalib, sebagai orang yang pertama masuk Islam dari anak, budaknya, Zaid bin Haritsah, sebagai
orang yang pertama masuk Islam dari hamba sahaya. Kemudian sahabatnya, Abu Bakar Ash
shiddiq, sebagai orang yang pertama masuk Islam dari laki-laki dewasa.
Selain itu, ada dua paman Nabi Muhammad SAW yang menolak dakwah Nabi yaitu Abu
Thalib dan Abu Lahab. Keduanya tidak mau melepaskan agama nenek moyangnya sampai
meninggal dunia. Tapi keduanya memiliki sikap yang berbeda terhadap dakwah Nabi. Abu Thalib
membiarkan Nabi Muhammad SAW menyebarkan dakwahnya, bahkan melindungi dari gangguan
dan ancaman pembesar-pembasar Quraisy, sedangkan Abu Lahab sangat menentang dakwah
Nabi, bahkan mengancam dan berniat membunuh Nabi Muhammad SAW . Allah SWT
mengabadikan cerita Abu Lahab di Surat al Lahab.
Selama tiga tahun Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi,
kemudian turunlah surat al Hijr ayat 94 yang memerintahkan berdakwah secara terang-terangan.
Artinya:”Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.(Q.S.Al- Hijr: 94).
masyarakat, baik golongan bangsawan maupun budak serta ke negeri-negeri lain, beliau
melakukan dakwah pertama kali di bukit Shafa. Ketika itu, pamannya, Abu Lahab sangat
menentang keras dakwah Nabi. Peristiwa tersebut diabadikan dengan surat Al Lahab.
C. Prioritas Dakwah Rasulullah SAW Periode Makkah.
1. Prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah.
Selama Nabi Muhammad SAW di Makkah, prioritas dakwah pada masalah-masalah berikut:
a. Mengajarkan ketauhidan.
Pada masyarakat arab jahiliyyah terhadap suatu kepercayaan berbagai tuhan
(Polypheisme), seperti penyembahan berhala, penyembahan bulan dan bintang,
penyembahan jin, ruh dan arwah nenek moyang, dan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam. Sementara itu, Islam dating dengan membawaajaran tauhid, penyembahan hanya
kepada Allah Yang Maha Esa, tak beranak dan tak diperanakkan. Begitu juga yang berkaitan
dengan kebudayaan. Kebudayaan Arab sebelum Islam sangat dipengaruhi oleh mitilogi dan
ajaran-ajaran sesat lainnya, sedang Islam membawa peradaban atau kebudayaan baru
berdasarkan petunjuk Allah dan Al Qur’an.
Melihat kondisi masyarakat Makkah yang menyembah berhala, Nabi Muhammad SAW
mendapat tugas mengajak masyarakat Makkah untuk menyembah Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa. Ajakan Nabi Muhammad SAW bertentangan dengan kondisi kebiasaan masyarakat
Makkah yang menyembah berhala.
b. Menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan
Masyarakat Arab sebelum Islam tidak percaya kepada hari kebangkitan, hari
pembalasan, sampai ada diantara mereka bertanya-tanya, mana mungkin tulang-belulang
yang sudah hancur dapat dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Padahal Islam mengajarkan
dan memperingatkan kepada manusia, bahwa dunia ini hanya sementara dan tempat yang
abadi adalah akhirat.
Nabi Muhammad SAW memprioritaskan dakwahnya kepada ajakan untuk
mempercayai adanya hari pembalasan. Mereka perlu menjaga kehidupannya untuk selalu
sesuai dengan aturan dan tuntutan Allah SWT. Setiap kebaikan akan mendapatkan balasan
kebaikan. Sebaliknya, setiap kejahatan akan mendapat balasan yang setimpal. Nabi
Muhammad SAW berusaha meyakinkan para pengikutnya akan janji Allah bagi orang yang
beriman.
c. Mengubah perilaku-perilaku Masyarakat Jahiliyah.
Dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Arab sebelum Islam terdapat pada suatu
tradisi yang melanggar suatu tradisi yang melanggar etika (akhlaq) dan hak asasi manusia:
seperti perjudian,minum-minuman keras, perampok, perzinahan, dan perbuatan yang
melanggar hukum dan tantangan sosial masyarakat. Sementara Islam selalu mengajarkan
perbuatan terpuji, seperti menolong sesama manusia, melarang melakukan fitnah, mengambil
hak orang yang bukan miliknya sendiri, melarang mabuk-mabukan, melarang perzinahan,
melarang membunuh anak laki-laki yang dikhawatirkan kelaparan dan fakir, dan melarang
mengubur anak perempuan hidup-hidup, serta ajaran terpuji lainnya.
Kondisi masyarakat Makkah yang terkenal dengan masa jahiliyyah, bukan mereka
bodoh dalam intelektual, tapi mereka bodoh dalam perilaku yang cenderung merusak tatanan
sosial, dan tatanan pribadi. Mereka terbiasa melakukan judi, pembunuhan dan minum khamr.
Nabi Muhammad SAW secara bertahap mengubah perilaku-perilaku mereka sehingga
menjadi makhluk yang baik dan benar. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dalam
kehidupannya sehari-hari. Nabi Muhammad SAW sudah terkenal dengan al-Amin sebelum
diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Masyarakat Makkah mengakui akan kebaikan dan kejujuran
Nabi Muhammad saw .Al Qur’an mengabadikan akhlaq Nabi Muhammad SAW dalam surat al-
Qalam ayat 4.
Artinya:”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(Q.S.ALQalam: 4).
d. Mengangkat dan Melindungi Hak Asasi Manusia.
Di dalam kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam terdapat tradisi perbudakan.
Memperbudak atau memperjual- belikan budak layaknya menjual barang dagangan. Dan
perbuatan itu mereka lakukan tanpa penyesalan seolah tanpa berdosa. Sedangkan menurut
ajaran Islam manusia itu sama derajatnya, hanya takwa yang membedakan mereka. Kehadiran
Islam justru untuk mengangkat martabat mereka yang tertindas seperti para dhuafa dan fakir
miskin, perbedaan inilah pada akhirnya membawa pertentangan dahsyat antara masyarakat
Arab kafir dan mukmin di tanah Arab, Makkah.
Selain iyi, status perempuan dianggap sebagai aib keluarga. Kebiasaan membunuh dan
mengubur anak wanita menjadi alat untuk menghilangkan aib keluarga, Islam mengangkat
derajat wanita dalam posisi yang tinggi dan terhormat.
TES MANDIRI
Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar dan tepat!
1. Rasulullah dilahirkan pada tahun….
a. 570 M
b. 571 M
c. 572 M
d. 573 M
2. Wahyu yang pertama turun melalui perantara Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW adalah….
a. Surat al- Mudatsir: 1-7
b. Surat al- ‘Alaq: 1-5
c. Surat al- A’la: 1-5
d. Surat al-Al Baqarah: 1-7
3. Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan terbaik bagi kaum muslimin, oleh karena itu beliau
disebut….
a. Pemimpin yang baik
b. Uswatun Hasanah
c. Khotmul Anbiyak
d. Ulul Azmi
4. Yang mengasuh Rasulullah semasa kecil adalah….
a. Halimatus Sa’diyah
b. Siti Aminah
c. Siti Fatimah
d. Siti Ruqoiyah
5. Rasulullah SAW meninggalkan dua pusaka sebagai pedoman hidup manusia yaitu….
a. Kalimah Sahadah dan Tauhid
b. Al Qur’an dan Hadits
c. Ijma’ dan Qiyas
d. Al Qur’an dan Ijma’
6. Rasulullah SAW diangkat sebagai rasul pada usia….
a. 25 tahun
b. 30 tahun
c. 35 tahun
d. 40 tahun
7. Nabi Muhammad SAW mulai diangkat sebagai rasul ditandai dengan turunnya wahyu yang pertama
yaitu surat….
a. Al-‘Alaq: 1-5
b. Al A’la: 1-5
c. Al-A’raf: 1-5
d. Al-Mudatsir: 1-5
8. Rasulullah SAW berdakwah pada periode Makkah selama….
a. 10 tahun
b. 12 tahun
c. 13 tahun
d. 14 tahun
9. Prioritas dakwah Rasulullah SAW periode Makkah terkandung dalam 89 surat Makiyyah yang
berisikanntentang hal-hal berikut ini kecuali….
a. Ke-Esaan Allah SWT
b. persaudaraan dan persatuan
c. hari akhir sebagai hari pembalasan
d. teori perdagangan menurut Islam
10. Pada dakwah periode Makkah Rasulullah SAW menfokuskan dakwahnya pada bidang….
a. fiqih
b. ibadah
c. hadits
d. tauhid
SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat!
1. Pada hari, bulan dan tahun berapa Rasulullah SAW dilahirkan?
2. Ceritakan kembali sejarah singkat Nabi Muhammad SAW mulai dari kecilnya sampai beliau menjadi
seorang Nabi!
3. Mulai kapan Nabi Muhammad SAW berdakwah di kita Makkah dan sekitarnya?
4. Apa pengertian khalwat?
5. Surat apa yang pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW ?
6. Pada tahun berapa Rasulullah SAW wafat?
7. Pada usia berapa Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul?
8. Tulislah surat Al-Mudatsir ayat 1-7 beserta artinya!
9. Dimana wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW?
10.Sebutkan prioritas dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah!
RANGKUMANKU
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB II
SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH
RASULULLAH SAW PERIODE MAKKAH
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan meyakini aqidah Islamiyah
KI-2 Mengembangkan akhlaq (adab) yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan diri
sendiri, keluarga, teman, guru, masyarakat, lingkungan social dan alamnya serta
menunjukkan sikap partisipatif atas berbagai permasalahan bangsa serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Siswa mampu memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, procedural tentang Sejarah Kebudayaan Islam dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya dalam memecahkan
masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, dan mampu,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menjelaskan substans dan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah
4.2 Menganalisis faktor-faktor penyebab hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
INDIKATOR
3.2.1 Menguraikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
3.2.2 Menjelaskan golongan pemeluk Islam generasi awal
3.2.3 Mampu menjelaskan keberhasilan Rasulullah SAW periode Makkah
4.2.1 Meneladani strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
4.2.2 Membuat portofolio substansi dan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode
Makkah
TUJUAN PEMBELAJARAN
● Peserta didik dapat menguraikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
● Peserta didik dapat menjelaskan golongan pemeluk Islam generasi awal
● Peserta didik dapat menjelaskan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW periode di Mekkah
● Peserta didik dapat menjelaskan reaksi masyarakat Mekkah terhadap dakwah Nabi
Muhammad SAW
● Peserta didik dapat mampu menjelaskan keberhasilan Rasulullah SAW periode Makkah
MATERI POKOK
● Substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
● Menjelaskan golongan pemeluk Islam generasi awal
● Prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
● Reaksi masyarakat Mekkah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW
● Modal kesuksesan dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
URAIAN MATERI
A. Menguraikan Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Makkah
Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut
:
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi atau rahasia (Sirriyah)
Pada awal dakwahnya, Nabi Muhammad menggunakan dakwah sirriyah dalam
menyebarkan Islam. Nabi Muhammad melakukan dakwah sirri bukan karena takut
melainkan strategi dakwah. Dimana Nabi menganatisipasi pengikut Nabi yang masih
sedikit dan belum kuat. Sedangkan ancaman dan siksaan masyarakat kafir Quraisy masih
kuat dan status kota Makkah sebagai pusat agama bangsa Arab.
Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi atas
perintah dari Allah SWT, hal tersebut berdasarkan ayat AlQur’an surat As Syuara’ ayat
214:
َ‫ن‬
‫ي‬ِ‫ب‬ َ
‫ر‬
ْ
‫األق‬
َ
‫ك‬
َ
‫ت‬َ
‫ّي‬ ِ
‫ش‬
َ
‫ع‬ ْ
‫ر‬ ِ
‫ذ‬
ْ
‫ن‬
َ
‫أ‬ َ
‫و‬
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”.
Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah sirriyah selama 3 tahun. Dakwah
sembunyi-sembunyi ini dilakukan Nabi Muhammad dengan menggunakan pendekatan
personal. Rasulullah SAW menyeru kepada orang-orang dekat di lingkungan keluarganya
sendiri serta sahabat dekat beliau untuk masuk Islam.
Mengenai orang-orag yang telah menerima seruan dakwah Rasulullah SAW
tersebut adalah : Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW), Ali bin Abi Thalib
(saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Abu Bakar As Shiddiq
(sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Zaid bin Haritsah (anak angkat sekaligus pembantu
Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil)
Setelah memeluk agama Islam, Abu Bakar bersemangat dalam berdakwah
mengajak orang-orang masuk Islam. Karakter Abu Bakar terkenal sebagai sosok laki-laki
yang lembut, disenangi, dan berbudi baik. Para tokoh kaumnya selalu mengunjunginya
dan sudah tidak asing dengan kepribadiannya karena kecerdasan, kesuksesan dalam
berbisnis dan pergaulannya yang luwes. Melalui dakwah beliau, beberapa sahabat
dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah :
- Usman bin Affan
- Abdurrahman bin Auf
- Zubair bin Awwam
- Sa’ad bin Abi Waqqas
- Thalhah bin Ubaidillah
- Abu Ubaidah bin Jarrah
- Arqam bin Abil Arqam
- Abdul Amar dari Bani Zuhrah
Kegiatan dakwah Nabi Muhammad SAW pada masa awal dilakukan di rumah
Arqam bin Abil Arqam. Orang-orang yang memeluk agama Islam pada generasi awal ini
dikenal dengan istilah “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang paling dahulu dan
pertama masuk Islam)
2. Dakwah secara terang-terangan (Jahr)
Setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi, selanjutnya Nabi Muhammad
SAW mendapat perintah untuk berdakwah secara terang-terangan (Jahr), yaitu setelah
turunnya surat Al-Hijr ayat 94:
َ‫ن‬
‫ي‬ ِ‫ك‬ِ
ْْ
‫ش‬ ُ‫م‬
ْ
‫ال‬ ِ
‫ن‬
َ
‫ع‬ ْ
‫ض‬ِ
‫ر‬
ْ
‫ع‬
َ
‫أ‬ َ
‫و‬ ُ
‫ر‬ َ‫م‬
ْ
‫ؤ‬
ُ
‫ت‬ ‫ا‬ َ‫م‬ِ‫ب‬
ْ
‫ع‬
َ
‫د‬ ْ
‫اص‬
َ
‫ف‬
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”.
Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah mengajak manusia kepada
ketauhidan (mengesakan Allah SWT) dan menghindarkan manusia dari kemusyrikan.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain:
- Rasulullah SAW mengundang kaum kerabat dari Bani Hasyim dan beberapa orang
Bani Muthalib untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Nabi
menyeru kepada mereka untuk menyembah dan berserah diri kepada Allah. Namun
semua kerabatnya menentang Rasulullah SAW, hanya Abu Thalib yang tidak
menentang. Dia tidak masuk Islam tapi dia mendukung dakwah Nabi Muhammad
SAW dan melindunginya dari gangguan kaum kafir Quraisy.
- Rasulullah SAW mengumpulkan masyarakat Mekkah di Bukit Shafa. Warga
masyarakat Mekkah dengan senang hati memenuhi undangan tersebut termasuk
pamannya Nabi Muahammad SAW yang bernama Abu Jahal, sebab Nabi Muhammad
SAW pada waktu itu terkenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya.
Setelah semua berkumpul di Bukit Shafa Lalu beliau berseru: “ Wahai semua orang!”
maka semua orang berkumpul memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak mereka
kepada tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari kiamat.”
Dakwah secara terang-terangan tersebut membuat ajaran Islam mulai dikenal
masyarakat luas dan menjadi pusat perbincangan di kalangan masyarakat Mekkah. Warga
kota Mekkah terutama suku bangsa Quraisy banyak yang menentang dakwah nabi
Muhammad SAW termasuk pamannya Abu Lahab yang mencemooh dan melempari Nabi
Muhammad SAW dengan batu. Dari sinilah maka turunlah surat Al Lahab ayat 1-5. Para
penentang dakwah Nabi Muhammad SAW berusaha menghentikan dakwah beliau
dengan berbagai cara. Keberanian kaum muslimin untuk melakukan dakwah secara
terbuka semakin menguat setelah Umar bin Khattab masuk Islam yang sebelumnya Umar
adalah seorang penentang dakwah Islam.
Mengahdapi ancaman tersebut, Nabi Muhammad SAW beserta pengikut setianya
tidak gentar dan tidak mundur. Sedikit demi sedikit dakwah Islam tetap berjalan. Pada
masa dakwah secara terang-terangan tersebut, orang-orang yang dapat menerima
dakwah Nabi Muhammad SAW adalah dari golongan tertindas dan kaum miskin.
B. Prioritas Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah
Selama di Mekkah, prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW pada masalah-
masalah berikut :
1. Mengajarkan ketauhidan
2. Mengajak masyarakat Mekkah untuk menyembah Allah SWT yang bertentangan dengan
kondisi masyarakat Mekkah yang menyembah berhala
3. Menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan
4. Mengubah perilaku masyarakat Jahiliyah
5. Mengangkat dan melindungi hak asasi manusia
C. Reaksi Masyarakat Mekkah terhadap Dakwah Nabi Muhammad SAW
Kaum kafir Quraisy menolak dakwah terang-terangan Rasulullah SAW semenjak
tahun ke-4 masa kenabian. Hal ini disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Persaingan merebut kekuasaan
Kaum kafir Quraisy menganggap jika mereka tunduk kepada agama Nabi
Muhammad SAW, maka berarti mereka tunduk kepada kekuasaan Abdul Muthalib.
Sedangkan suku-suku bangsa Arab selalu bersaing untuk memperebutkan kekuasaan,
sehingga kaum kafir Quraisy tidak mudah menyerahkan kepemimpinannya kepada
Nabi Muhammad Saw karena mereka berarti akan kehilangan kekuasaan dalam
masyarakat.
2. Ajaran Rasulullah SAW tentang persamaan hak dan kedudukan antar umat manusia
3. Ajaran Islam tentang kehidupan setelah mati
4. Tolakan kaum Quraisy terhadap ajaran Islam, karena mereka merasa berat
meninggalkan agamanya dan tradisi hidup turun temurun dari leluhurnya.
5. Larangan menyembah serta memperjualbelikan berhala, padahal kebiasaan itu
semua mendatangkan keuntungan di bidang ekonomi terhadap kaum Quraisy.
D. Modal kesuksesan dan keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah di Mekkah
Nabi Muhammad SAW mengembangkan dakwahnya di Mekkah dengan segala
tantangan dan ancaman dari kaum kafir Quraisy. Tantangan tersebut tidak menghalangi
beliau mengehentikan dakwahnya. Perjuangannya terus dilakukan sehingga pengikutnya
terus bertambah. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari karakter yang dimiliki oleh Nabi
Muhammad SAW, antara lain :
1. Sabar
Nabi Muhammad SAW memiliki kesabaran dalam menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik dari keluarga maupun penduduk Makkah. Sikpa sabar
menjadi kodal utama Nabi Muhammad SAW untuk terus berdakwah dan tidak pernah
putus asa.
2. Kegigihan dan keuletan
Nabi Muhammad SAW memiliki kegigihan dan keuletan dalam menyebarkan Islam, baik
kepada keluarga maupun masyarakat Mekkah. Kegigihan dan keuletan menghadapi
segala rintangan yang dihadapi.
3. Beraqidah yang benar dan kuat
Karakter ini menjadi modal utama dalam dakwah Nabi Muhammad SAW. Beliau meyakini
akan janji Allah SWT. Beliau tidak pernah ragu akan janji Allah SWT yang akan melindungi
dakwahnya.
4. Akhlak terpuji dan menjauhkan kemungkaran
Nabi Muhammad SAW sudah terkenal dengan Al Amin sebelum diangkat menjadi nabi
dan rasul. Masyarakat Quraisy sudah mengakui kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad
SAW sehingga ketika Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dan rasul, semua
orang tidak bisa menolak akan kebenaran dakwahnya kecuali sebagian tokoh kaum
Quraisy, karena kesombongan dan keangkuhannya.
5. Kesetaraan derajat
Nabi Muhammad SAW menjunjung tinggi persamaan derajat sesame manusia. Tidak ada
perbedaan antara bangsawan dan budak, antara yang kaya dan miskin. Perbedaannya
hanya pada keimanannya masing-masing.
SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar !
1. Apa tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah ?
2. Sebutkan dan jelaskan strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah !
3. Berapa lama dakwah Rasulullah SAW secara sembunyi-sembunyi berlangsung ?
4. Sebutkan nama orang-orang yang pertama kali masuk Islam !
5. Sebutkan dalil naqli yang menunjukkan tentang dakwah nabi secara terang-terangan !
6. Sebtukan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah !
7. Jelaskan rekasimasyarakat Mekkah terhadap dakwah NabiMuhammmad SAW di Mekkah
!
8. Jelaskan factor-faktor keberhasilan dakwah Rasulullah SAW di Makkah !
9. Jelaskan maksud gelar Al-Amin yang dimiliki Rasulullah SAW !
10. Jelaskan yang dimaksud “kesetaraan derajat” yang biasa dilakukan Rasulullah SAW dalam
berdakwah !
TES MANDIRI
Pilihlah jawaban yang tepat dan benar !
1. Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah adalah…
a. Agar orang jahiliyah meninggalkan kebiasaannya menyembah berhala
b. Agar orang jahiliyah bersyukur atas nikmat yang diterima
c. Agar orang jahiliyah keluar dari kota Makkah
d. Agar orang jahiliyah selalu menyembah berhala
2. Di bawah ini nama-nama yang mendapat gelar “Assabiqunal Awwalun” adalah…
a. Abu Bakar
b. Siti Khadijah
c. Zaid bi Haritsah
d. Umar bin Khattab
3. Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan Rasulullah SAW di Makkah selama…
a. 2 tahun
b. 3 tahun
c. 4 tahun
d. 5 tahun
4. Rasulullah SAW mempunyai gelar al-Amin, yang artinya…
a. Dapat dipermudah
b. Dapat dipercaya
c. Dapat dihormati
d. Dapat disegani
5. Rasulullah SAW berdakwah secara terang-terangan setelah turunnya ayat Al-Qur’an
surat…
a. Al-Alaq : 1-5
b. Al-Muddatsir : 1-7
c. As Syuara’ : 214
d. Al-Hijr : 94
6. Pada dakwah periode Makkah Rasulullah SAW memprioritaskan dakwahnya pada
bidang…
a. Fiqih
b. Tasawuf
c. Ibadah
d. Tauhid
7. Untuk mengantisipasi terjadinya pertentangan dari kaum Quraisy Rasulullah SAW
berdakwah kepada orang-orang terdekat beliau dengan cara..
a. Sembunyi-sembunyi
b. Terang-terangan
c. Terbuka
d. Demokratis
8. Yang bukan termasuk faktor yang menyebabkan kaum Quraisy menentang ajaran Islam
yang didakwahkan Rasulullah SAW, diantaranya adalah…
a. Islam mengajarkan persamaan hak dan martabat bagi semua umjat manusia
b. Datangnya Islam berarti hilangnya kekuasaan kaum Quraisy
c. Orang Quraisy telah memiliki Tuhan sendiri yaitu berhala
d. Orang Quraisy lebih mulia daripada golongan bangsa Arab lainnya
9. Reaksi masyarakat Makkah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW adalah…
a. Menerima dengan senang
b. Menolak dengan cemoohan
c. Mendukung Nabi Muhammad SAW
d. Meyakini ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW
10. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah karena…
a. Sabar, kegigihan dan keuletan
b. Memberikan harta
c. Memberikan jabatan
d. Menggunakan ancaman
RANGKUMANKU
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...
BAB III
TANTANGAN YANG DIHADAPI RASULULLAH SAW PERIODE MAKKAH
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan meyakini aqidah Islamiyah.
KI-2 Mengembangkan akhlaq (adab) yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan diri sendiri,
keluarga, teman, guru, masyarakat, lingkungan sosial dan alamnya serta menunjukkan' sikap
partisipatif atas berbagai permasalahan bangsa serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Siswa mampu memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual konseptual,
prosedural tentang Sejarah Kebudayaan Islam dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
peradaban sertal menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya dalam memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
3. 3 Mendiskripsikan tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah
di Makkah.
4. 3 Mendiskripsikan mengenai kunci kebe1hasilan dakwah Nabi Muhammad SAW
pada periode Makkah.
INDIKATOR
3.3.1 Mendeskripsikan tantangan yang dihadapi Rasulullah SAW
3. 3 2 Menyebutkan upayaupaya Rasulullah SAW dalam menghadapi tantangan
dakwah periode Makkah
3.3.3 Menyebutkan sikap-sikap kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW
3.3.4 Menyebutkan sebab-sebab hijrahnya Rasulullah SAW
4.3.1 Meneladani kunci keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah. 4.3.2
Membuat portofolio tentang tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW
ketika berdakwah di Makkah.
TUJUAN PEMBELAIARAN
* Peserta Didik Mampu Mendeskripsikan Tantangan yang Dihadapi Rasulullah SAW
* Peserta Didik Mampu Menyebutkan Upaya-upaya Rasulullah SAW dalam Menghadapi Tantangan
Dakwah Periode Makkah
* Peserta Didik Mampu Menyebutkan sikap-sikap kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW 0
Peserta Didik Mampu Menyebutkan sebab-sebab hijrahnya Rasulullah SAW
MATERI POKOK
* Tantangan yang Dihadapi Rasulullah SAW
* Upaya-upaya Rasulullah SAW dalam Menghadapi Tantangan Dakwah Periode Makkah o Sikap-sikap
kaum kafir Quraisy ferhadap dakwah Rasulullah SAW .
* Sebab-sebab hijrahnya Rasulullah SAW
URAIAN MATERI .
A. Tantangan dan rintangan dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
Ketika Rasulullah SAW mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara terangterangan di tengah-
tengah tempat kafir Quraisy berkumpul, dan mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan beliau
melakukan shalat di sisi Ka’bah. Orang-orang kafir yang tidak suka dengan ,ajaran Islam semakin
membenci ajaran yang dibawa Rasulullah SAW. Lalu, kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi
dakwah Rasulullah SAW melalui berbagai cara di antaranya:
1. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Rasulullah SAW
Rasulullah SAW dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan Iainlain dengan sebutan
penghinaan. Suatu ketika Rasulullah SAW pernah dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari
sampah dan kotoran. Untuk mencelakakan beliau, pernah diletakkan duri‘yang tajam di depan rumahnya,
juga tindakan-tindakan lain yang sangat menyakitkan.
2. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Pengikut Rasulullah SAW
Misalnya penghinaan dan penyik'saan yang ditimpakan kepada Bilal oleh majikannya. Ia dijemur di
tengah terik matahari sambil dilempari batu. Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan
menimpakan batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu Bakar dengan cara
dibeli dari majikannya dengan harga yang sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir
Quraisy adalah siksaan yang ditimpakan kepada Ayah dan ibu Ammar bin Yasir, mereka dibunuh, bahkan
ditusuk jantungnya oleh Abu IahaL Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah Zamirah
yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena
ditarik oleh dua ekor unta yang berlawanan arah.
3.Bujukan Harta, Kedudukan dan Wanita
Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraiys dengan mengutus Utbah bin Rabi'ah
untuk membujuk Rasulullah SAW dengan haita dengan janji berapapun Rasulullah SAW meminta maka
akan diberikan. Bahkan mereka membujuknya untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai Raja dan
diimingimingi wanita-wanita yang
tercantik di seluruh Arab asalkan Rasulullah SAW menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam,
namun semuanya ditolak oleh Rasulullah SAW.
4. Membujuk Rasulullah SAW untuk Bertukar Sesembahan
Kafir Quraisy menawarkan kepada Rasulullah SAW untuk saling bertukar sesembahan. Di mana
mereka meminta Rasulullah SAW untuk menyembah Tuhan Latta dan Uzza dalam beberapa hari, untuk
kemudian mereka bersedia menyembah Allah. Namun usaha itu ditolak Rasulullah SAW melalui firman
Allah SWT dalam Q.S al-Kafirun ayat 1- 3.
Artinya': "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu’ sembah (2)
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3),” (Q.S. Al-Kafirun: 1-3)
5. Membujuk dan Memprovokasi Abu Thalib
Tindakan langsung terhadap Rasulullah SAW selalu menghadapi kegagalan, maka kafir Quraisy mulai
beralih untuk mempengaruhi dan membujuk paman Rasulullah SAW (Abu Thalib) agar memerintahkan
Rasulullah SAW berhenti berdakwah. Mereka memprovokasi dengan memberikan ganti Rasulullah SAW
dengan seorang pemuda yang gagah dan tampan, dengan syarat Abu Thalib tidak menghalangi mereka
membunuh Rasulullah SAW. Namun usaha mereka ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib. Provokasi
lainnya adalah membujuk Abu Thalib dengan pernyataan bahwa Rasulullah SAW telah membawa ajaran
yang bertentangan dengan ajaran para pendahulu dan nenek moyang bangsa Arab. Taktik ini juga gagal,
bahkan Rasulullah SAW mengatakan: ”Seandainya matahari di letakkan di tangan kananku dan rembulan
di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti menyampaikan dakwah sehingga berhasil atau aku mati
karenanya".
6. Menghasut Penduduk Makkah
Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk menghambat dakwah Rasulullah SAW adalah dengan
mempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan Al-Qur'an,
karena disebutkan oleh mereka sebagai mantra yang membuat mereka tersihir. Selain itu, mereka juga
mengancam untuk tidak segan-segan membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti
ajaran Rasulullah SAW.
7. Pengasingan dan Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthalib
Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapa
pun untuk berinteraksi dengan Bani Hasyim dan Bani Muthalib, melakukan transaksi jual beli, menikahi
atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka. Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar
pengumuman yang ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang tahu dengan
ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya.
8. Mempengaruhi Pimpinan Negara-negara Tetangga untuk Menolak Kehadiran Orang Islam ataupun
Ajaran Islam.
Ini dilakukan misalnya ketika sebagian sahabat Rasulullah SAW hijrah ke Habsy. Kafir Quraisy datang
menghadap Raja mereka yang beragama Nasrani dan menjelaskan tentang ajaran Islam dengan tidak
benar. Namun, ketika dipertemukan dengan Ja'far sebagai juru bicara umat Islam, akhirnya mereka
memahami, dan Raja Habsy memberikan jaminan keamanan kepada umat Islam untuk hidup tenteram di
negaranya.
B. Sebab-sebab Rasulullah SAW melakukan hijrah Ke Madinah
1. Pengertian Hijrah
Hijrah menurut bahasa berarti meninggalkan, menjauhkan diri dan berpindah tempat. Seseorang
dikatakan hijrah jika telah memenuhi dua syarat, yang pertama ada sesuatu yang ditinggalkan dan kedua
ada sesuatu yang dituju (tujuan). Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat beliau dari Makkah ke Madinah, dengan tujuan
mempertahankan dan menegakkan agama Allah, berupa aqidah dan syariat Islam.
Secara garis besar'hijrah terdiri dari dua macam yaitu:
a. Hijrah Makaniyah
Hijrah Makaniyah yaitu meninggalkan suatu tempat. Selama masa Kerasulan, peristiwa Hijrah Makaniyah
telah terjadi tiga kali, yaitu:
- Hijrah ke Habasya
Hijrah ke Habasya sebagai hijrah pertama adalah hijrah yang dilakukan oleh sebagian sahabat Rasulullah
SAW. Mereka meninggalkan Makkah menuju ke Habasyah (Abbesinia, Ethiopia) dalam rangka mencari
tempat yang lebih aman (suaka politik), karena di Makkah kaum musyrikin terus melakukan tekanan,
ancaman, dan kesengsaraan kepada para pengikut Rasulullah SAW. Hijrah Habasyah terjadi dua kali.
Rasulullah SAW tidak ikut serta hijrah ke Habasyah.
- Hijrah ke Thazf
Hijrah ke T haif sebagai hijrah kedua adalah hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Beliau
meninggalkan Makkah menuju ke Thaif karena kaum musyrikin semakin meningkatkan intimidasinya
terhadap diri beliau, setelah Abu Thalib, paman clan sekaligus pembela beliau, telah meninggal. Namun
setelah sampal di Thaif, ternyata Rasulullah SAW justru diusir oleh para penduduknya.
- Hiirah Ke Mudinah (Yatsrib)
Hijrah yang ketiga adalah hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Hijrah ke
Yatsrib yang diubah namanya menjadi medinah, memberikan harapan besar kepada masa depan dakwah
Islam. Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berhijrah dari Makkah ke Yatsrib, yang kemudian diubah
namanya oleh Rasulnllah SAW monjadi Madinah. Hijrah int dilaknkan pada tahun ke-13 Kerasulan (622
M).
b. Hijah Maknawiyah
Hijrah maknawiyah adalah orang yang berhijrab meninggalkan semua apa yang dilarang oleh Allah. Secara
maknawlyah hijrah dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
- Hiirah l’tiqadiyah Yaim hijrah keyakinan. Iman mengalami proses naik dan turun, kuat dan lemah.
Terkadang llman bercampur dengan kemusyrikan.
- Hijrah Fikriyah
Fikriyaah secara bahasa berasal dari kata fiqrun yang artinya pemikiran. Hijrah Fikriyah secara istilah
adalah meninggalkan pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
- Hijrah Syu’uriyyah
Syu’uriyah atau cita rasa, kesenangan dan kesukaan. Hirjah Syu’uriyah adalah meninggalkan kesenangan
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
- Hijrah Sulukiyyah
Suluk berarti tingkah laku atau kepribadian atau biasa disebut juga akhlaq.
Hijrah Sulukiyah adalah perubahan dari akhlaqul sayyi’ah ke arah akhlaqul karimah.
Peristiwa hijrah menjadi nama kalender Islam yang ditetapkan pertama oleh Khalifah Umar bin Khatab
r.a, sebagai jawaban atau surat gubernur Abu Musa Al-As’ari. Khalifah Umar menetapkan Tahun Hijriyah
untuk menggantikan penanggalan yang digunakan bangsa Arab sebelumnya. Khalifah Umar memilih
peristiwa hijrah sebagai kalender Islam, karena Hijrah Rasulullah SAW dan para sahabat clari Makkah ke
Madinah merupakan peristiwa paling bersejarah dalam perkembangan dakwah.
2. Sebab Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah
Ketika menerima ayat 94, surah al-Hijr, Rasulullah SAW mulai berdakwah secara terang-terangan.
Dakwahnya mendapat respons keras dari kaum kafir Quraisy. Para pemimpin Quraisy menggunakan
berbagai cara untuk mencegah dakwah Rasulullah SAW, namun selalu gagal, baik secara perundingan,
tawaran, maupun kekerasan fisik. Puncaknya adalah pemboikotan(pelarangan/penolakan) terhadap bani
Hasyim yang merupakan tempat Rasulullah SAW berlindung. Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun.
Pemboikotan ini berhenti setelah kaum Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat
keterlaluan.
Ancaman dari Kafir Quraisy semakin keras setelah Rasulullah SAW kehilangan Abu Thalib dan Siti Khadijah
r.a. Pemimpin Quraisy secara terangterangan menentang Rasulullah SAW karena menganggap
kebangkitan Islam identik dengan kehancuran posisi sosial mereka. Kebangsawanan mereka akan hilang
dan hancur karena Islam mengajarkan persamaan derajat manusia. Sistem kepemimpinan bangsawan
tidak ada di Yatsrib (Madinah). Hal ini juga yang menyebabkan Rasulullah SAW melakukan hijrah ke
Madinah. Hijrah dianggap sebagai alternatif perjuangan untuk menegakkan ajaran Islam.
Selain itu, ada beberapa faktor yang mendorong Rasulullah SAW, memilih Yatsrib sebagai tempat
hijrah umat Islam. Faktor-faktornya antara lain:
a. Yatsrib adalah tempat yang paling dekat.
b. Sebelum diangkat menjadi Rasulullah SAW, beliau telah mempunyai hubungan baik dengan penduduk
kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena kakek Rasulullah SAW, Abdul Muthalib
beristrikan orang Yatsrib. Di samping itu, ayahnya dimakamkan di sana.
C. Penduduk Yatsrib sudah dikenal Rasulullah SAW karena kelembutan budi pekerti dan sifat-sifatnya yang
baik.
d. Bagi diri Rasulullah SAW sendiri, hijrah merupakan keharusan selain karena perintah Allah SWT.
SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat !
1. Jelaskan hambatan dan rintangan Rasulullah SAW ketika berdakwah di kota Makkah!
2. Sebutkan siapa saja orang yang memusuhi Rasulullah SAW ketika berdakwah di kota Makkah! 3.
Sebutkan sahabat setia Rasulullah SAW ketika berdakwah di kota Makkah !
4.Siapakah Utbah bin Rabi'ah itu?
5. Siapakah Abu Jahal itu ? Dan apa yang disebut dengan pemboikotan?
6. Apa yang disebut dengan hijrah!
7. Jelaskan apa yang melatar belakangi hijrah Rasulullah SAW dari Makkah!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kaum Muhajirin dan kaum Anshor!
9. Apa yang disebut dengan Hijrah Fikriyah?
10. Sebutkan faktor-faktor penyebab hijrahnya Rasulullah SAW menuju ke Madinah?
TES MANDIRI
Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar!
1.Di bawah ini merupakan hambatan dan rintangan yang diterima Rasulullah SAW ketika berdakwah di
kota Makkah, kecuali...
a. bujukan harta tahta dan wanita
b. membiij'uk Rasulullah SAW dengan bertukar sesembahan
C. Membujuk memprovokasi Abu Thalib
d. Pengasingan dan pemboikotan bani Umayyah
2. Sahabat setia Rasulullah SAW yang mempunyai keistimewaan dalam mengumandangkan adzan
adalah ...
a. Abu Bakar Asidiq
b. Bilal bin Rabah
c. Umar bin Khattab
d. Zaid bin haritsah
3. Siapakah sahabat Rasulullah SAW yang mendapatkan penyiksaan ketika mempertahankan
keimanannya, yang matanya dicukil sampai buta oleh kelompok kafir Quraisy?.... ‘
a. Sahabat Bilal
b. Sahabat Zamirah
c. Sahabat Ansor
d. Sahabat Abdurahman bin Auf
4. Siapakah Utbah bin Robi’ah itu?
a. Pemuka agama kota Madinah
b. Sahabat setia Rasulullah SAW
C. Orang yang membujuk Rasulullah SAW dengan harta tahta dan wanita
d. Orang yang mempunyai keistimewaan dalam mengumandangkan adzan
5. Siapakah nama paman Rasulullah SAW?
a. Abdul Muthalib
b. Abu Lahab
c. Abu Thalib
d. Abu Abdullah
6. Hijrah menurut Bahasa yaitu...
a. Meninggalkan, menjauhkan diri dan berpindah pindah tempat
b. Meninggalkan rumah menuju ke masjid
c. Berpindah pindah menuju kesejahteraan
d. Menunaikan ibadah haji
7. Kaum Muslim yang berhijrah dari Makkah ke Madinah pada masa Rasulullah dalam sejarah Islam
disebut istilah
a. Anshor
b. Muhajirin
c. Mu’tazilah
d. Musafir
8. Kaum muslim penduduk Madinah yang menerima rombongan Muslim yang berhijrah di Madinah
pada masa Rasulullah SAW dalam sejarah Islam disebut istilah...
a. Anshor
b. Muhajirin
c. Mu’tazilah
d. Musafir
9. Selama kerasulan, peristiwa hijrah Makaniyah telah terjadi tiga kali yaitu ...
a. Hijrah ke Habasyah, Thaif, Madinah
b. Hijrah ke Habasyah, Thaif, Makkah
c. Hijrah dari Malékah, Madinah,Thaif
d. Hijrah ke Habasyah, Thaif, Madinah .
10. Peristiwa Hijrah menjadi nama kalender Islam yang ditetapkan pertama oleh Khalifah...
a. Abu bakar As-Shidiq
b. Umar bin Khattab
c. Utsman bin Affan
d. Ali bin abi Thalib
RANGKUMANKU
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah dan menyaji menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
BAB IV
SEJARAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa
kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat.
2.2 Merespon keteladanan perjuangan Nabi dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat
Madinah.
2.3 Menghargai nilai-nilai dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat
melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan untuk masa kini dan yang akan datang
2.4 Menghargai nilai-nilai dari misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta,
pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
3.1 Memahami sejarah Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan
3.2 Memahami misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa
kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat.
3.3 Memahami pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah
3.4 Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah
4.5 Mensimulasikan dakwah Nabi Muhammad saw waktu di Madinah
C. Indikator
1. Menjelaskan reaksi nabi Muhammad saw terhadap respon Masyarakat Madinah
2. Menjelaskan kondisi Madinah sebelum datang Islam
3. Mengidentifikasi cara Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat melalui ekonomi dan
perdagangan di Madinah
4. Menjelaskan pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah
5. Menganalisa pola dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
6. Menjelaskan strategi nabi Muhammad saw menghadapi respon kafir Quraisy
7. Menjelaskan keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah dengan
perkembangan dakwah sekarang
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan reaksi nabi Muhammad saw terhadap respon Masyarakat Madinah
2. Menjelaskan kondisi Madinah sebelum datang Islam
3. Mengidentifikasi cara Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat melalui ekonomi dan
perdagangan di Madinah
4. Menjelaskan pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah
5. Menganalisa pola dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
6. Menjelaskan strategi nabi Muhammad saw menghadapi respon kafir Quraisy
7. Menjelaskan keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah dengan
perkembangan dakwah sekarang
E. Materi Pokok
1. Kondisi Masyarakat Madinah Sebelum Islam
2. Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah
3. Pola wakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
4. Respon Terhadap Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
A. Kepercayaan Masyarakat Madinah Sebelum Islam
Sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw, kota Madinah dikenal dengan nama Yatsrib.
Penduduk kota Yatsrib terdiri dari etnis Arab, baik dari Arab Selatan maupun Utara, juga ada yang
berasal dari etnis Yahudi. Penduduknya telah memiliki kepercayaan dan agama. Agama yang dianut
penduduk Yatrib adalah Yahudi, Nasrani, dan Pagan. Mayoritas penduduknya memeluk agama Yahudi.
Agama Yahudi masuk ke Yatsrib berbarengan dengan kedatangan imigran dari wilayah utara sekitar
abad ke-1 dan ke-2. Mereka datang ke Mereka datang ke Yatsrib untuk menyelamatkan diri dari
penjajahan Romawi. Mereka mendapatkan penindasan dari Romawi karena melakuakan
pemberontakan. Migrasi terbesar bangsa Yahudi terjadi pada tahun132-135. Agama Yahudi dianut
oleh beberapa suku-suku, antara lain Bani Qainuqa, Bani Nadhir, Bani Gathafan, Bani Quraidlah.
Keempat suku ini tetap memeluk agama Yahudi walaupun Islam telah tersebar di Madinah.
Kebanyakan mereka bekerjasama dengan kafir Quraisy untuk mengusir dan membunuh nabi
Muhammad saw. Akibat menentang Islam, Nabi Muhammad mengusir mereka dari kota Madinah.
Sehingga madinah bersih dari bangsa yahudi.
Selain Yahudi, penduduk Yatsrib memeluk agama Nasrani. Kelompok yang merupakan
kelompok minoritas berasal dari Bani Najran. Mereka mememeluk agama nasrani pada tahun 343 M
ketika Kaisar Romawi mengirim misionaris ke wilayah mereka untuk menyebarkan agama Nasrani.
Sebagian kecil Penduduk Yasrib ada yang tidak memeluk agama yahudi dan nasrani. Mereka
mengikuti kenyakinan orang Quraisy dan Penduduk Mekkah. Mereka memandang kaum Quraisy
sebagai penjaga Rumah Allah, sebagai pemimpin-pemimpin Agama, serta sebagai panutan dalam
beribadah. Agama mereka dikenal dengan paganisme yaitu kepercayaan kepada benda-benda, dan
kekuatan-kekuatan alam, seperti matahari, bintang-bintang, bulan, dan sebagainya. Mereka
menyembah kekuatan-kekuatan alam. Mereka hidup sesuai dengan tradisi warisan nenek moyang.
Praktik peribadatan mereka bertentangan dengan agama Yahudi dan Nasrani. Karena itu, sering terjadi
perselisihan dan keributan antara mereka dengan pemeluk agama Yahudi.
B. Kondisi Sosial Masyarakat Madinah Sebelum Islam
Keadaan sosial masyarakat Yatsrib sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw. memiliki
beberapa kemiripan dengan keadaan di Makkah. Suku-suku dan kelompok masyarakat yang tinggal di
sana berperang satu sama lain. Yasrib memiliki dua kebudayaan yaitu kebudayaan Arab dan Yahudi.
Kedua kebudayaan tersebut jelas memiliki tradisi yang berbeda. Sekalipun terdapat orang-orang Arab
yang memeluk Yahudi dan terjadi hubungan perkawinan diantara mereka, tapi sikap dan pola hidup
bangsa Yahudi dan Arab berbeda..
Pada awalnya, kedua bangsa tersebut berasal dari satu rumpun bangsa, yaitu ras Semit yang
berpangkal dari Nabi Ibrahim melalui dua putranya, Ismail dan Ishaq. Bangsa Arab melaui Ismail dan
Yahudi melaui Ishaq. Meraka berkembang dan menyebar sehingga memiliki kebudayaan tersendiri.
Disamping itu, kedua bangsa berkebang menjadi beberapa suku atau kabilah.
Adapun kabilah-kabilah yang berada di Yasrib (Madinah) antara lain:
1. Kabilah Aus dan Kharzaj
Nama “Aus” dan “Kharzaj” berasal dari nama dua orang laki-laki kakak beradik. Mereka
berasal dari salah satu kabilah di Arab Selatan. Suku Aus dan Khazraj berasal dari salah satu suku
besar di Yaman, yaitu Azd . Keturunannya terpecah menjadi dua kelompok yang saling bermusuhan
dan berperang. Perang saudara berlangsung lebih dari 120 tahun. Kedua kelompok memiliki daerah
kekuasaan sendiri di kota Madinah.
Kabilah Aus menempati wilayah dataran tinggi di selatan dan timur. Kabilah Khazraj tinggal
menempati wilayah taran rendah di tenggah utara Madinah. Di belakang mereka tidak ada apapun
kecuali kesunyian Hirrah Wabrah.
Kabilah Aus mendiami wilayah-wilayah pertanian yang kaya di Madinah. Mereka bertetangga
dengan Kabilah-kabilah Yahudi. Sedangkan kabilah Khazraj mendiami wilayah-wilayah yang kurang
subur, dan bertetangga dengan kabilah Yahudi yang besar yakni Qainuqa.
Pada tahun ke-10 dari kenabian Muhammad SAW terjadi perang saudara yang sangat hebat.
Banyak pemimpin dari kedua kabilah tersebut tewas di medan perang. Pada waktu itu, kabilah
Khazraj memperoleh kemenangan karena memiliki pasukan lebih banyak dari Kabilah Aus dan
mendapat bantuan senjata dari bangsa Yahudi Bani Nadhir dan Baini Qainuqa. Walaupu Kabilah Aus
mendapat bantuan juga dari Yahudi Bani Quraizhah.
Karena mendapat kekalahan, Kabilah Aus mengirim dua utusan ke Mekkah yaitu Iyas bin
Mu’adz dan Anas bin Rafi. Adapun tujuannya untuk meminta bantuan kaum Quraisy.
Ketika sampai di Mekkah, keduanya bertemu denga nabi Muhammad saw. Nabi bercakap-
cakap dengan keduanya dan membacakan ayat-ayat Al Quran. Ketika itu Iyas bin Mua’az tertarik
dengan ajakan Nabi untuk masuk Islam. Tapi dia diingatkan oleh Anas bin Rafi tentang tujuan datang
ke Mekkah. Mereka ketemu dengan pembesar Quraisy dan menyampaikan tujuannya. Tapi
permintaannya ditolak oleh kaum Quraisy karena mereka sedang sibuk mencegah tersebarnya
Ajaran Nabi Muhammad. Akhirnya keduanya kembali ke Madinah dengan tangan hampa.
Ketika keduanya sampai di Madinah, terjadi perang saudara kembali. Kali ini Kabilah Aus
memperoleh kemenangan. Menurut sejarah, peperangan tersebut merupakan peperangan
terakhir antara kedua kabilah. Karena sudah banyak pemimpin dari kedua kabilah tersebut masuk
Islam.
2. Kabilah Yahudi
Di Madinah, Bangsa Yahudi terdiri dari 3 kabilah besa yaitu, Qainuqa, nadhir, dan
Quraizhah. Jumlah laki-lakinya yang sudah baligh mencapai lebih dari dua ribu orang. laki-laki di
kabilah Qainuqa’ yang biasa berperang mencapai tujuh ratus orang. Bani Nadhir mencapai tujuh
ratusan orang yang terbiasa perang. Sedangkan laki-laki dari Bani Quraizhah antara tujuh ratus
hingga sembilan ratus orang.
Hubungan ketiga kabilah tersebut tidak harmonis. Terkadang ketiganya terjadi perang
saudara. Al-Qur’an menunjukkan bahwa permusuhan antara kaum Yahudi dengan Firman-Nya :
َ
‫و‬
َ
‫إ‬
َ
‫ذ‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫خ‬
َ
‫ذ‬
َ
‫ن‬
‫ا‬
َ
‫م‬
َ
‫يث‬
َ
‫اق‬
َ
‫ك‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫ل‬
َ
َ
‫ت‬
َ
‫س‬
َ
‫ف‬
َ
‫ك‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫د‬
َ
‫م‬
َ
‫ائ‬
َ
‫ك‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫ل‬
َ
َ
‫ت‬
َ
‫خ‬
َ
‫ر‬
َ
‫ج‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫نف‬
َ
‫س‬
َ
‫ك‬
‫م‬
َ
‫م‬
‫ن‬
َ
‫د‬
َ
‫ي‬
َ
‫ار‬
َ
‫ك‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫ث‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫ق‬
َ
‫ر‬
َ
‫ر‬
َ
‫ت‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫أ‬
َ
‫نت‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫ت‬
َ
‫ش‬
َ
‫ه‬
َ
‫د‬
َ
‫ون‬
{َ
84
َ}
َ
‫ث‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫نت‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫ه‬
َ
‫آؤ‬
َ
‫آلء‬
َ
َ
‫ت‬
َ
‫ق‬
َ
‫ت‬
َ
‫ل‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫نف‬
َ
‫س‬
َ
‫ك‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫ت‬
َ
‫خ‬
َ
‫ر‬
َ
‫ج‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫ف‬
َ
‫ر‬
َ
‫يق‬
‫ا‬
َ
‫م‬
َ
‫نك‬
‫م‬
َ
‫م‬
‫ن‬
َ
‫د‬
َ
‫ي‬
َ
‫ار‬
َ
‫ه‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫ت‬
َ
‫ظ‬
َ
‫اه‬
َ
‫ر‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫ع‬
َ
‫ل‬
َ
‫ي‬
َ
‫ه‬
‫م‬
َ
‫ب‬
َ
‫ا‬
َ
‫ل‬
َ
‫ث‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫ال‬
َ
‫ع‬
َ
‫د‬
َ
‫و‬
َ
‫ان‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫إ‬
‫ن‬
َ
‫ي‬
َ
‫أ‬
َ
‫ت‬
َ
‫وك‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫س‬
َ
‫ار‬
‫ى‬
َ
‫ت‬
َ
‫ف‬
َ
‫اد‬
َ
‫وه‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫ه‬
َ
‫و‬
َ
َ
‫م‬
َ
‫ح‬
َ
‫ر‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫ع‬
َ
‫ل‬
َ
‫ي‬
َ
‫ك‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫إ‬
َ
‫خ‬
َ
‫ر‬
َ
‫اج‬
َ
‫ه‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫ف‬
َ
‫ت‬
َ
‫ؤ‬
َ
‫م‬
َ
‫ن‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫ب‬
َ
‫ب‬
َ
‫ع‬
َ
‫ض‬
َ
َ
‫ال‬
َ
‫ك‬
َ
‫ت‬
َ
‫اب‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫ت‬
َ
‫ك‬
َ
‫ف‬
َ
‫ر‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫ب‬
َ
‫ب‬
َ
‫ع‬
َ
‫ض‬
َ
َ
‫ف‬
َ
‫م‬
َ
‫اج‬
َ
‫ز‬
َ
‫آء‬
َ
َ
‫م‬
‫ن‬
َ
‫ي‬
َ
‫ف‬
َ
‫ع‬
َ
‫ل‬
َ
َ
‫ذ‬
َ
‫ل‬
َ
‫ك‬
َ
َ
‫م‬
َ
‫نك‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫إ‬
َ
‫ل‬
َ
َ
‫خ‬
َ
‫ز‬
َ
‫ي‬
َ
ُ
َ
‫في‬
َ
َ
‫ال‬
َ
‫ح‬
َ
‫ي‬
َ
‫اة‬
َ
َ
‫الد‬
َ
‫ن‬
َ
‫ي‬
‫ا‬
َ
‫و‬
َ
‫ي‬
َ
‫و‬
َ
‫م‬
َ
َ
‫ال‬
َ
‫ق‬
َ
‫ي‬
َ
‫ام‬
َ
‫ة‬
َ
َ
‫ي‬
َ
‫ر‬
َ
‫د‬
َ
‫ون‬
َ
َ
‫إ‬
َ
‫لى‬
َ
َ
‫أ‬
َ
‫ش‬
َ
‫د‬
َ
َ
‫ال‬
َ
‫ع‬
َ
‫ذ‬
َ
‫اب‬
َ
َ
‫و‬
َ
‫م‬
‫ا‬
َ
‫ّللا‬
َ
َ
‫ب‬
َ
‫غ‬
َ
‫اف‬
َ
‫ل‬
َ
َ
‫ع‬
َ
‫م‬
‫ا‬
َ
‫ت‬
َ
‫ع‬
َ
‫م‬
َ
‫ل‬
‫ون‬ َ {85}
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu) kamu tidak akan
menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu {Saudaramu
sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memnuhinya) sedang kamu
mempersaksikan. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan
mengusir sengolongan daripada kamu dari kampong halamannya, kamu Bantu-membantu
terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu
sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 84-85).
Bani Nadhir menetap di Aliyah, di lembah Baththan sejauh 2 atau 3 mil dari Madinah.
Daerah tersebut banyak pohon kurma dan tanaman-tanaman lainnya. Bani Quraizhah mendiami
wilayah Mazhur yang terletak beberapa mil di selatan Madinah. Sedangkan bani Qainuqa tinggal
di dalam kota Madinah. Mereka pindah setelah diusir oleh Bani Nadhir dan Bani Quraizhah, dari
tempat mereka yang berada diluar Madinah. Bangsa Yahudi memiliki midras, yaitu tempat mereka
mempelajari agama Yahudi dan sejarah rosul-rosul mereka. Mereka melahirkan ahli ilmu, ahli
agama dan ahli hukum.
Bangsa Yahudi dan Bangsa Arab merupakan bangsa pendatang di Yasrib. Bangsa yahudi
datang ke Yasrib karena situasi politik akibat penjajahan Romawi. Mereka menghidari Bangsa
Romawu yang ingin membunuh dan menghancurkan mereka. Karena bangsa Yahudi dianggap
sebagai pemberontak. Mereka kebanyakan berasal dari wilayah utara, datang ke Yasrib
diperkirakan pada abad ke-1 dan ke-2. Sedangkan bangsa Arab datang ke Madinah karena
bencana alam akibat hancurnya bendungan Ma’arib yang dibangun pada masa kerajaan Saba’.
Mereka datang ke Madinah diperkirakan terjadi pada tahun 300 M.
Pada awalnya bangsa Yahudi dan Arab dapat hidup berdampingan saling menghormati.
Pada perkembangan selanjutnya, bangsa Arab melebihi jumlah penduduk bangsa Yahudi yang
sudah datang duluan di Yasrib, terutama setelah Arab Yaman pindah secara masal di akhir abad
ke-4 M. Mulai saat itu muncul kecurigaan dan saling mengancam diantara keduanya. Ketegangan
ini berawal dari sikap bangsa Yahudi yang menyombongkan diri sebagai manusia pilihan Tuhan
karena dari suku mereka banyak diutus para nabi dan rasul. Selain itu mereka adalah penganut
agama tauhid, sementara masyarakat arab adalah penyembah berhala.
Apabila timbul konflik, orang Yahudi selalu berkata dengan nada ancaman bahwa semakin
dekat waktu kedatangan Nabi yang diutus untuk memimpin mereka membunuh bangsa Arab.
Pada waktu itu Jika ditanya tentang kedatangan Nabi, Para pendeta Yahudi selalu menunjuk ke
arah Yaman. Bagi Orang Yasrib, isyarat itu bukan ke Yaman tapi kota Mekkah. Ketika mendengar
berita seseorang yang mengaku Nabi di Mekkah, mereka berusaha mencari informasi tersebut.
Setiap musim haji tiba, mereka mengutus ke Mekkah untuk menyelidiki kebenaran berita
tersebut. Hasilnya terjadi dua perjanjian yaitu ‘Aqabah I dan Aqabah II.
C. Kondisi Ekonomi Masyarakat Madinah Sebelum Islam
Secara geografis Yatsrib merupakan kota ketiga yang termasuk pada kawasan tandus yang
populer dengan sebutan Hijaz setelah Thaif dan Makkah. Yatsrib berada di tempat strategis sebagai
jalur penghubung perdagangan antara kota Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Yastrib termasuk
daerah subur di sekitar kawan tandus.
Yasrib berbeda dengan Kota Mekkah di kondisi alam dan watak penduduknya. Yastrib
merupakan kota yang makmur dan subur dengan pertaniannya. Air yang tersedia di kota ini mencukupi
untuk membangun pertanian. Kota ini dikelilingi oleh gunung berbatu. Di terdapat banyak lembah,
atau yang paling terkenal dikenal dengan nana Wadi. Sebagai pusat pertanian, kota Yasrib menjadi
menarik bagi penduduk wilayah lain untuk pindah ke Yatsrib.
Kota Yatsrib (Madinah) terdapat daerah persawahan dan perkebunan yang menjadi sandaran
hiduppenduduk setempat. Penghasilanterbesarnya adalahkurma dananggur. Kurma merupakanhasil
alam yang memberikan manfaat banyak bagi kehidupan mereka, diantaranya sebagai makanan, alat
bangunan, pabrik, makanan hewan, bahkan seperti mata uang yang digunakan untuk tukar menukar
ketika terdesak. Kurma Madinah juga banyak macamnya.
Di kota Yasrib (Madinah) terdapat beberapa pabrik yang sebagian besar dikelola oleh orang-
orang yahudi. Bani Qainuqa’ adalah kabilah yahudi terkaya di Madinah, meski jumlah mereka tidak
banyak. Di Madinah terdapat banyak pasar, yang terkenal pasar bani Qainuqa’, disana juga terdapat
toko minyak wangi. Dan macam- macam jual beli lainnya, yang sesuai dengan ajaran Islam maupun
tidak.
D. Kondisi Politik Masyarakat Madinah
Yasrib Tidak menerapkan model pemerintahan seperti kerajaan yang mengatur kehidupan
masyarakatnya. Kekuasaan berada di tangan suku-suku atau kelompok tertentu Bergantung kepada
siapa yang paling kuat diantara mereka. Perang antar suku dan kelompok sering terjadi. Kondisi
tersebut hampir sama dengan keadaan di Mekkah.
Suku yang pertama kali tinggal dan menguasai Yasrib adalah suku amaliqoh. Mereka
membangun perkampungan dan peradaban. kemudian, bangsa Yahudi datang ke Madinah dan
akhirnya menguasai Madinah setelah menaklukan suku Amaliqoh.
Bangsa Yahudi yang terdiri dari Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa sudah bisa
membangun sebuah peradaban dengan membuat benteng-benteng untuk berlindung dari serangan
arab badui. Mereka disebutkan sebagai kelompok yang paling makmur dan berbudaya. Oleh karena
itu, jelaslah bahwa sebelum kedatangan orang-orang Arab, Madinah sepenuhnya dikuasai oleh orang-
orang Yahudi, baik secara ekonomi, politik, maupun intelektual.
Sejarah menyebutkan bahwa orang-orang Masehi (Kristen) di Syam (Siria) sangat membenci
orang-orang Yahudi. Mereka menganggap bangsa Yahudi telah menyiksa dan menyalib Isa al-Masih.
ereka menyerbu Yasrib untuk memerangi orang-orangYahudi. Dalam penyerbuan tersebut, orang-
orang Kristen meminta bantuan suku Aus dan Khazraj. Suku Aus dan Khazraj, seperti halnya kaum
Yahudi, juga merupakan pendatang.
Keadaan tersebut menyebabkan peperangan antara Yahudi dan Kabilah Arab yaitu Aus dan
Khazraj. Banyak pemimpin Yahudi yang meninggal, sehingga kekuasaan Yasrib jatuh ke tangan Aus dan
Khazraj. Sebelumnya, kondisi Aus dan Khazraj merupakan buruh. Peralihan kekuasaan di yasrib
merubah kedua suku menjadi suku yang menonjol.
Bangsa Yahudi sebagai pihak yang tersisihkan, berusaha untuk memecah belah kedua suku
tersebut. Provokasi (penghasutan) mereka nampaknya berhasil. Muncul permusuhan antara kedua
kabilah, sehingga terjadi peperangan yang tidak pernah berarkhir.
Dalam kondisi seperti itu, bangsa Yahudi memiliki peluang untuk memperbesar perdagangan
dan kekayaan mereka. Kekuasaan mereka yang sudah hilang dapat mereka rebut kembali. Sehingga di
Yasrib terdapat 3 kekuatan yang mengendalikan Madinah yaitu kabilah Aus, Kabilah Khazraj, dan
bangaa yahudi. Ketiganya telah siap tempur dan hidup dalam suasana perang yang tiada hentinya
Di Samping perebutan kekuasaan di antara 3 kabilah tersebut, konflik muncul karena adanya
perbedaan agama. kabilah Aus dan kabilah Khazraj memeluk agama watsani (menyembah berhala),
agama yang tersebar di Memmah. Sedangkan bangsa Yahudi sebagai Ahlul Kitab(penganut al-Kitab)
mempercayai keesaan Tuhan (monoteisme). Oleh karena itu, orang-orang Yahudi sangat mencela
suku Aus dan Khazraj yang dipandangnya sebagai kaum kafir. Sama halnya dengan penganut
agama watsanidi jazirah Arabia, pada bulan tertentu, yaitu Dzulhijjah, mereka melakukan ziarahke
kota Makkah. Mereka melakukan peribadatan dan penyembahan berhala yang ada di seputar Ka’bah.
Ziarah ke kota Makkah biasanya dilakukan secara berombongan, baik dari kalangan suku Aus maupun
Khazraj. Akan tetapi adanya hubungan sosial yang terjadi antara orang-orang Yahudi yang menetap di
Madinah dengan orang-orang Aus dan Khazraj, sedikit banyak telah menyebabkan pemikiran
keagamaan Yahudi dapat diketahui dan diserap oleh mereka.
Keadaan ini menyebabkan Kabilah Aus dan Khazraj lebih mudah memahami ajaran keagamaan
yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. dibanding penduduk Makkah. Karena itu, Orang-orang
Yasrib (Madinah) mudah mengerti dan memahami ajaran-ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad,
karena ajaran itu menyerupai ajaran-ajaran yang telah mereka dengar dari orang-orang Yahudi. Salah
satunya mengenai akan datangnya seorang Nabi baru. Karena itu, ketika mereka mendengar berita
tentang adanya seorang Nabi di Makkah, yaitu Nabi Muhammad, mereka dengan cepat menanggapi
dan mempercayainya.
Dengan alasan itu pula, kemudian mereka meminta Nabi Muhammad untuk pindah (hijrah) ke
kota Yasrib Dan menjadi pemimpin bagi kedua kabilah di Yasrib
E. Langkah Langkah Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
Nabi Muhammad SAW tiba di kota Madinah tahun 622 M. Kehadiran nabi Muhammad dan Umat
Islam di kota Madinah menandai zaman baru bagi perjalanan dakwah Islam. Umat Islam di kota
Madinah tidak lagi banyak mendapat gangguan dari masyarakat kafir Quraisy, karena mereka
mendapat perlindungan dari penduduk Madinah yang muslim.
Dengan diterimanya Nabi Muhammad dan umat Islam oleh masyarakat Madinah, maka Nabi
saw memberikan gelar kepada umat Islam Madinah dengan sebutan Kaum Anshar, yaitu kelompok
masyarakat yang menjadi penolong, sementara umat Islam yang datang dari Makkah diberi nama
Kaum Muhajirin.
Hijrah Nabi Muhammad saw merupakan cara membangun masyarakat baru sesuai ajaran Islam.
selain perintah dari Allah SWT, hijrah nabi saw ke Madinah karena masyarakat Madinah (Yasrib),
kabilah Aus dan Khajraj mengharapkan kedatangannya sesuai baiat mereka di Aqabah I dan Aqabah II.
Setelah datang ke Madinah, Nabi Muhammad menentukan prioritas utama dalam rangka
membangun masyarakat baru. Adapun prioritasnya adalah:
1. Membangun masjid
Prorita pertama yang dilakukan Nabi Muhammad setibanya di Madinah adalah membangun
Masjid. Masjid dibangun di atas tanah milik kedua anak yatim, yaitu Sahl dan Suhail. Tanah tersebut
dibeli oleh Nabi untuk pembangunan masjid dan untuk tempat tinggal.
Masjid memiliki multifungsi antara sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat. Setiap
muslm semestinya selalu terikat dengan masjid. Keberadaan masjid diharapkan keimanan dan
ketaqwaan setiap muslim akan senantiasa terjaga dan terpelihara. Selain itu fungsi masjid sebagai
pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran keagamaan, tempat pengadilan berbagai perkara yang
muncul di masyarakat, musyawarah dan lain sebagainya.
Lebih dari itu, Bangunan masjid bukan saja sebagai tonggak berdirinya masyarakat Islam,
tetapi juga awal pembangunan kota.
2. mempersaudarakan kaum muslimin
langkah konkrit yang dilakukan Nabi Muhammad saw adalah mempersaudarakan kaum
muslimin yang berasal dari Mekah (kaum muhajirin) dengan kaum muslimin Madinah (kaum
Anshar). Dengan persaudaran tersebut, Nabi SAW telah menciptakan suatu persaudaraan baru
yaitu persaudaraan berdasarkan iman atau agama yang menggantikan persaudaraan yang
berdasarkan darah. Nabi Muhammad mengajak kaum muslimin supaya masing-masing bersaudara
atas dasar iman yang merupakan hal yang asasi untuk membentuk umat yang kuat. Dengan
persaudaraan tersebut, umat akan bersatu dan tidak akan mudah tercerai-berai. Dan jika umat ini
bersatu, niscaya umat ini akan menjadi lebih kuat.
3. Perjanjian dengan masyarakat Yahudi Madinah
Langkah selanjutnya yang dilakukan Nabi Muhammad adalah bermusyawarah dengan para
sahabat baik muhajirin maupun anshar. Musyawarah itu untuk merumuskan pokok-pokok
pemikiran yang akan dijadikan undang-undang. Rancangan ini memuat aturan yang berkenaan
dengan orang-orang Muhajirin, Anshar dan masyarakat Yahudi yang bersedia hidup berdampingan
secara damai dengan umat Islam. Undang-undang tersebut dikenal dengan Piagam Madinah (
Mitsaq Al-Madinah).
Piagam tersebut merupakan sebuah bukti bagaimana Islam mengayomi semua umat
manusia, termasuk non muslim, karena Islam memang rahmatan lil ‘alamin. Dan piagam tersebut
membuat posisi Nabi saw semakin tinggi dan dihormati disemua lapisan masyarakat. Jika ada
persoalan yang tidak dapat diselesaikan lewat musyawarah, maka diserahkan kepada keadilan dan
kebijaksanaan Nabi. Kondisi tersebut menunjukan beliau menjadi pemimpin tertinggi di Madinah
dan berhak membuat peraturan, baik untuk kepentingan sosial maupun kepentingan Negara.
Beberapa suku dari Kaum Yahudi menerima dengan baik piagam tersebut, tetapi ada
beberapa yang lainnya menolak. Di antara suku Yahudi yang menolak adalah berasal dari Bani
Nazhir, Quraizah, dan Qainuqa, bahkan ketiga suku ini bersekutu dengan kaum kafir Quraisy
Mekkah untuk mengahncurkan kekuasaan nabi Muhammad SAW di Madinah. Pada akhirnya,
persekutuan mereka dengan Kafir Quraisy menyebabkan mereka terusir dari kota Madinah.
Sehingga tidak ada lagi masyarakat Yahudi tinggal di Madinah.
F.Metode dakwah Nabi Muhammad saw dalam membangun Perekonomian Madinah
Para pengikut Nabi Muhammad saw melakukan hijrah dengan resiko nyawa dan harta. Mereka
meninggalkan Makkah secara sembunyi-sembunyi dan meninggalkan harta bedanya di Makkah.
Akibatnya Mereka datang ke Madinah tidak membawa harta benda. Oleh karena, Nabi Muhammad
membangun perekonomian masyarakat Madinah dengan cara sebagai berikut:
1. mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Persaudaran berlandaskan Iman bukan
persaudaraan berlandaskan darah. Sehingga Kaum Anshar dapat menjamin dan membantu
saudaranya kaum muhajirin dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. menempatkan orang-orang fakir-miskin yang tidak punya tempat-tinggal di Masjid. Mereka dikenal
dengan Ahlu Shuffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu dan tinggal di laman
masjid.
3. bekerjasama dengan kaum Anshar menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum Muhajirin. Kaum
Muhajirin tidak maumenjadi beban bagi kaum Anshar sehingga adanya lapangankerja memberikan
mereka untuk memperoleh nafkah dengan hasil keringat sendiri.
4. Nabi saw menganjurkan bagi kaum Muhajirin yang mempunyai pengalaman dagang dan modal
sebagai pedagang. Ajuran ini sesuai dengan profesi kaum Muhajirin ketika mereka tinggal di
Makkah.
5. bagi kaum Muhajirin yang tidak mempunyai modal, Nabi Muhammad mengajurkan mereka bekerja
sebagai petani. Karena madinah dikenal dengan tanah subur dan memiliki hasil pertanian yang
bagus, terutama buah kurma dengan berbagai jenisnya.
6. setelah menerima perintah zakat, pembinaan perekonomian umat Islam lebih mendapat perhatian.
Nabi Muhammad saw mengefektifkan zakat dan memperkuat jalinan antara pemberi zakat dan
penerima zakat.
G. Faktor Pendukung Kesuksesan Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
Faktor pendukung kesuksesan Nabi Muhammad di Madinah, dapat tergambar dalam khutbah
pertama yang diucapkannya di Madinah, sambil bersandar pada batang pohon kurma yang dijadikan
penopang atap masjid, ia berkata: "Barangsiapa yang dapat melindungi mukanya dari api neraka
sekalipun hanya dengan sebutir kurma, lakukanlah itu. Kalau itupun tidak ada, maka dengan kata-kata
yang baik. Sebab dengan itu, kebaikan itu mendapat balasan sepuluh kali lipat." Dan dalam khutbahnya
yang kedua dikatakannya: "Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah dan janganlah
mempersekutukanNya dengan apapun. Benar-benar takutlah kamu kepadaNya. Hendaklah kamu jujur
terhadap Allah tentang apa yang kamu katakan baik itu; dan dengan ruh Allah hendaklah kamu sekalian
saling cinta-mencintai. Allah sangat murka kepada orang yang melanggar janjinya sendiri."
Kata-kata nabi saw memberikan suatu ajaran agar memelihara diri dari api neraka walaupun
dengan sebutir kurma atau perkataan yang baik. Sebutir kurma dan perkataan yang baik menjadi salah
satu modal memelihara persaudaraan, dilengkapi anjuran untuk saling mencintai. Semuanya itu
dilandasi oleh keimanan kepada Allah swt/
Bukan hanya kata-kata untuk menjalin persaudaraan, tapi Nabi Muhammad sebagai utusan
Allah swt menunjukan keteladanan dalam berbuat. Nabi saw tidak ingin menampakkan diri dengan
gaya orang berkuasa, atau sebagai raja atau pemegang kekuasaan duniawi. Kepada sahabat-
sahabatnya ia berkata: "Jangan aku dipuja, seperti orang-orang Nasrani memuja anak Mariam. Aku
adalah hamba Allah. Sebut saja sebagai hamba Allah dan RasulNya."
SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat !
1 Bagimana respon orang yahudi terhadap Dakwah Nabi?
2 Bagaiamana respon orang kafir Makkah terhadap dakwah Nabi di Madinah?
3 Kenapa terjadi perang badar?
4 Bagaimana Nabi mempersiapkan perang Uhud?
5
Apa strategi perang yang dilakukan kafir Quraisy sehingga dapat menghancurkan
Umat Islam di perang Uhud
6 Kenapa Nabi Muhammad menerima usulan salman al Farisi?
a. Soal Uji Kompetensi
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dan benar !
1) Pendamping setia nabi ketika berangkat hijrah ke Madinah adalah ....
a. Ali bin Abi Thalib
b. keluarganya
c. Abu Bakar Assiddiq
d. Seluruh sahabatnya
2) Pengertian hijrah menurut istilah adalah perpindahan dari kota ke....
a. desa
b. kota lain
c. kota
d. perpindahan dari kondisi gelap ke terang
3) Seorang pemuda yang berani menggantikan posisi di tempat tidur Nabi adalah ....
a. Bilal bin Rabbah
b. Amr bin Yasir
c. Umar bin Khattab
d. Ali bin Abi Thalib
4) Tempat persembunyian Nabi ketika di kejar-kejar oleh orang kafir Quraisy pada waktu
akan hijrah ke Madinah adalah ....
a. Gua Hira’
b. Gua Tsur
c. parit
d. Jabal Rahmah
5) Perintah ibadah setelah Nabi hijrah ke Madinah adalah ....
a. shalat
b. zakat
c. zakat dan puasa
d. haji
6) Diantara sikap kaun Anshar dalam menyambut kedatangan Nabi dan para sahabatnya
ketika hijrah adalah....
a. siap memeranginya
b. siap menghadangnya
c. berbondong-bondong menyambutnya
d. biasa saja tanpa persiapan khusus
7) Di bawah ini yang bukan termasuk keteladanan yang dapat diambil dari perjuangan Nabi
dalam menghadapi masyarakat Madinah adalah ....
a. semangat yang tinggi dalam berdakwah
b. mensyiarkan Islam ke sebagian kaum Anshar
c. menjalin persaudarakan dan silaturrahim
d. berdakwa dengan sabar dan tabah
8) Di bawah ini yang bukan termasuk keteladanan yang dapat diambil dari perjuangan para
sahabat dalam menghadapi masyarakat Madinah adalah ....
a. kegigihan dalam mempertahankan iman
b. kebersamaan dalam menjaga persatuan
c. selalu berdakwah dengan inisiatif pribadi
d. menjalin hubungan persaudaraan
9) Sahabat Nabi yang diperintahkan adzan pertama kali adalah ....
a. Bilal bin Rabbah
b. Zaid bin Tsabit
c. Umar bin Khattab
d. Utsman bin Affan
10) Dibawah ini yang bukan termasuk hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam
membangun masyarakat Madinah adalah ....
a. berdagang dengan tekun
b. menjalin persaudaraan dan silaturrahim
c. Saling tolong menolong dalam perbuatan kebajikan dan taqwa
d. Senantiasa berdakwa dengan sabar dan tabah
RANGKUMANKU
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB V
KHULAFAURROSYIDIN
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah dan menyaji menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Menghargai perilaku Khulafaaurraasyidiin cerminan dari akhlak Rasulullah SAW.
2.1 Merespon nilai-nilai yang terkandung dari prestasi-prestasi yang dicapai oleh
Khulafaaurraasyidiinuntuk masa kini dan yang akan datang.
2.2 Merespon gaya kepemimpinan Khulafaaurraasyidiin.
3.1 Memahami berbagai prestasi yang dicapai olehKhulafaaurraasyidiin.
4.1 Meniru model kepemimpinan Khulafaaurraasyidiin.
4.2 Menyajikan kisah ketegasan Abu Bakar as-Siddiq dalam menghadapi kekacauan umat Islam
saat wafatnya Nabi Muhammad SAW
C. Indikator
1. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaurrasyidin
2. Mengklasifikasi prestasi Khulafaurrasyidin
3. Menjelaskan prestasi Khulafaurrasyidin yang menonjol
4. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaurrasyidin
5. Mengkaitkan prestasi Khulafaurrasyidin dengan perkembangan kondisi sekarang
6. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
7. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
8. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
9. Menjelaskan kisah ketegasan Abu bakar dalam mengahadapi kekacauan saat wafat nabi
Muhammad saw
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaurrasyidin
2. Mengklasifikasi prestasi Khulafaurrasyidin
3. Menjelaskan prestasi Khulafaurrasyidin yang menonjol
4. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaurrasyidin
5. Mengkaitkan prestasi Khulafaurrasyidin dengan perkembangan kondisi sekarang
6. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
7. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
8. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
9. Menjelaskan kisah ketegasan Abu bakar dalam mengahadapi kekacauan saat wafat nabi
Muhammad saw
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH

More Related Content

Similar to SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH

Ulasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docx
Ulasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docxUlasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docx
Ulasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docxMuhdFarhanJamil
 
PPT kisah nabi muhamad kls 5.pptx
PPT kisah nabi muhamad kls 5.pptxPPT kisah nabi muhamad kls 5.pptx
PPT kisah nabi muhamad kls 5.pptxjuli492027
 
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1shahaidi
 
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahSejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahFauzan Ardana
 
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAHLidia Winarti
 
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah  mustafa as-sibaieSirah nabawiyah  mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaieAzmi Mohd Zain
 
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanNabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanRatih Aini
 
Rpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi MuhammadRpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi Muhammad689386
 
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)hapidlohsani
 
Rpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi MuhammadRpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi Muhammad689386
 
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdSejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdHazana Itriya
 
Kisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad sawKisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad sawSeptian Muna Barakati
 
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMateri Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMayArkoun
 
Makalah sejarah pendidikan islam : Islam di Mekkah
Makalah sejarah pendidikan islam : Islam di MekkahMakalah sejarah pendidikan islam : Islam di Mekkah
Makalah sejarah pendidikan islam : Islam di MekkahKennyShania
 
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizhMakalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizhAnisAlHafizh
 
Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1
Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1
Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1yosep agus
 
Nabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografiNabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografiChaerul Uman
 
Bab ii baru spi
Bab ii baru spiBab ii baru spi
Bab ii baru spiFENY DYAH
 
Find Out the Rosululloh habbits
Find Out the Rosululloh habbitsFind Out the Rosululloh habbits
Find Out the Rosululloh habbitsEra Wibowo
 

Similar to SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH (20)

Ulasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docx
Ulasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docxUlasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docx
Ulasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).docx
 
PPT kisah nabi muhamad kls 5.pptx
PPT kisah nabi muhamad kls 5.pptxPPT kisah nabi muhamad kls 5.pptx
PPT kisah nabi muhamad kls 5.pptx
 
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
 
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahSejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah  mustafa as-sibaieSirah nabawiyah  mustafa as-sibaie
Sirah nabawiyah mustafa as-sibaie
 
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanNabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
 
Rpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi MuhammadRpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi Muhammad
 
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
 
Rpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi MuhammadRpp bab nabi Muhammad
Rpp bab nabi Muhammad
 
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdSejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
 
Kisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad sawKisah singkat dakwah nabi muhammad saw
Kisah singkat dakwah nabi muhammad saw
 
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMateri Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
 
Makalah sejarah pendidikan islam : Islam di Mekkah
Makalah sejarah pendidikan islam : Islam di MekkahMakalah sejarah pendidikan islam : Islam di Mekkah
Makalah sejarah pendidikan islam : Islam di Mekkah
 
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizhMakalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
Makalah sejarah peradaban islam oleh anis al hafizh
 
Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1
Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1
Terjemah kitab-sirah-nabawiyah-nurul-yaqin-jilid-1
 
Nabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografiNabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografi
 
Bab ii baru spi
Bab ii baru spiBab ii baru spi
Bab ii baru spi
 
Find Out the Rosululloh habbits
Find Out the Rosululloh habbitsFind Out the Rosululloh habbits
Find Out the Rosululloh habbits
 

More from HeniBinWahab

MATERI NU_an_Ahlussunnah_Waljamaah
MATERI NU_an_Ahlussunnah_WaljamaahMATERI NU_an_Ahlussunnah_Waljamaah
MATERI NU_an_Ahlussunnah_WaljamaahHeniBinWahab
 
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docProgram Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docHeniBinWahab
 
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docProgram Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docHeniBinWahab
 
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docProgram Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docHeniBinWahab
 
NO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docx
NO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docxNO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docx
NO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docxHeniBinWahab
 
SOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8 01 MARET 2022.docx
SOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8  01 MARET 2022.docxSOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8  01 MARET 2022.docx
SOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8 01 MARET 2022.docxHeniBinWahab
 

More from HeniBinWahab (6)

MATERI NU_an_Ahlussunnah_Waljamaah
MATERI NU_an_Ahlussunnah_WaljamaahMATERI NU_an_Ahlussunnah_Waljamaah
MATERI NU_an_Ahlussunnah_Waljamaah
 
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docProgram Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
 
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docProgram Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
 
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.docProgram Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
Program Kerja Kamad2021-2022 PK WAHAB.doc
 
NO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docx
NO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docxNO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docx
NO PESERTA PESTA SIAGA 2223.docx
 
SOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8 01 MARET 2022.docx
SOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8  01 MARET 2022.docxSOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8  01 MARET 2022.docx
SOAL PAS II BKMS 2022 SMT 2 SKI KLS 8 01 MARET 2022.docx
 

SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH

  • 1. MODUL SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII DI SUSUN OLEH : SUPRIYO, S.Pd.I. M.Pd PENGURUS GURU MGMP SKI ZONA 1 BADAN KORDINASI MADRASAH TSANAWIYA SWASTA SE-JOMBANG MGMP SKI KELAS VII TAHUN 2017
  • 2. MOTTO َ ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ ‫د‬َ‫ي‬ ِ ‫ن‬ ْ ‫ي‬َ‫ب‬ ْ ‫ن‬ ِّ‫م‬ ٌ ‫بت‬ ِّ ‫ق‬ َ‫ع‬ ُ‫م‬ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ِ‫للا‬ِ ‫ر‬ ْ‫م‬ َ ‫ا‬ ْ ‫ن‬ ِ ‫م‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ن‬ ْ ‫و‬ ُ ‫ظ‬ َ ‫ف‬ ْ ‫ح‬َ‫ي‬ ‫ه‬ ِ ‫ف‬ ْ ‫ل‬ َ ‫خ‬ ْ ‫ن‬ ِ ‫م‬ ‫قىل‬ َ ‫ال‬ َ‫للا‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ ‫م‬ ِ‫ه‬ ِ ‫س‬ ُ ‫ف‬ ْ ‫ن‬ َ ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫م‬‫ا‬ ْ ‫و‬ ُ ِّ ‫ّي‬ َ ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬ّ ‫ت‬ َ ‫ح‬ ٍ ‫م‬ ْ ‫و‬ َ ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬ َ‫م‬ ُ ِّ ‫ّي‬ َ ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫قىل‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬ َّ ‫د‬َ ‫ر‬ َ‫م‬ َ ‫ال‬ َ ‫اف‬ ً‫ء‬ ْ ‫و‬ ُ ‫س‬ ٍ ‫م‬ ْ ‫و‬ َ ‫ق‬ِ‫ب‬ ُ‫للا‬ َ ‫اد‬َ ‫ر‬ َ ‫ا‬ َ ‫ذآ‬ِ‫ا‬ َ ‫و‬ ‫ج‬ ٍ ‫ال‬ َّ ‫و‬ ْ ‫ن‬ ِ ‫م‬ ‫ه‬ِ‫ن‬ ْ ‫و‬ ُ ‫د‬ ْ ‫ن‬ ِّ‫م‬ ْ ‫م‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ال‬ َ‫م‬ َ ‫و‬ : ‫(الرعد‬ 11 ) “ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali- kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ” (Q.S. Ar-Ra'du : 11)
  • 3. PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk : . Keluarga MGMP Guru SKI, kamad se-wilayah zona 1 yang secara langsung/ tidak langsung menyelesaikan Modul Materi sejarah kebudayaan islam kelas VII ini. Kawan-kawan MGMP Zona 1 (Abah, Rokim, bu Nur khotijah, Bu Khoir, Pak muslim, Pak subakir, pak Supriyo, pak khoirudin, bu Khafidoh, Bu Masrukhah,bu sulton, pak mahfud dll ) dan semuanya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang ikut memberikan motivasi dalam penyusunan Modul ini.
  • 4. KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah penyusun panjatkan syukur ke hadlirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW., yang telah membimbing ummatnya ke jalan yang benar yakni Dinnul Islam. Penyusun menyadari bahwa baik dalam perjalanan MGMP maupun dalam penyelesaian Modul ini, banyak memperoleh bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Kawan- kawan Mapel SKI zona 1 tercinta yang sangat banyak memberikan dorongan baik moril, materiil, dan spirituil, semoga atas pengorbanannya, kasih sayangnya, semoga Allah SWT. memberikan imbalan yang sebesar-besarnya, dan semoga diberi ilmu yang bermanfaat di dunia maupun di akherat, Amiin. 2. Bapak / Ibu Kamad MTS swasta se – wilayah zona 1 kabupaten Jombang Tiada ucapan yang dapat penyusun haturkan kecuali " Jazaakumullah Ahsanul Jazaa " semoga semua amal baiknya diterima oleh Allah SWT. Dan akhirnya mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi memperbaiki Penyusun Modul SKI yang sederhana ini dan semoga ini dapat membawa manfaat bagi para pengkaji/ pembaca . Amiin Ya Robbal 'Alamiin. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Jombang, 4 April 2017 Penyusun
  • 5. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL MOTTO PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH BAB II : SUBTANSI DAN STRATEGI DAKWAH ROSULLOH SAW PERIDOE MAKKAH BAB III : TANTANGAN YANG DI HADAPI ROSULLOH SAW PERIODE MAKKAH BAB IV : SEJARAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH BAB V : KHULAFAUROSIDIN CERMIN AKHLAK ROSULOLLOH BAB VI :DINASTI BANI UMAYYAH PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….
  • 6. BAB I SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH KOMPETENSI INTI KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,tanggung jawab,peduli,(toleransi,gotong royong),santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3 Memahami pengetahuan ( factual,konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,serta budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI-4 Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah kongkret (menggunakan,mengurai,merangkai,memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori. KOMPETENSI DASAR 3.1 Menganalisis sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Islam di Mekah. 4.1 Menceritakan sosok figur kepemimpinan Nabi Muhammad SAW INDIKATOR 3.1.1 Menjelaskan sejarah singkat Nabi Muhammad SAW periode Mekah 3.1.2 .Menjelaskan sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah 3.1.3 .Menjelaskan wahyu pertama dalam kerasulan Nabi Muhammad SAW. 3.1.4 .Menguraikan ajaran-ajaran pokok dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah. 3,1.5. Menjelaskan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah. 4.1.1. Meneladani sosok figur kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. 4.1.2. Membuat portofolio tentang figur kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
  • 7. TUJUAN PEMBELAJARAN ● Peserta didik mampu menjelaskan sejarah singkat Nabi Muhammad SAW di Mekah. ● Peserta didik mampu menjelaskan sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah. ● Peserta didk mampu menjelaskan wahyu pertama dalam kerasulan Nabi Muhammad SAW. ● Peserta didik mampu menguraikan ajaran-ajaran pokok dakwah Nabi Muhammad SAW. ● Peserta didik mampu menjelaskan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah. MATERI POKOK ● Sejarah singkat Nabi Muhammad SAW periode Mekah ● Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah ● Wahyu pertama dalam kerasulan Nabi Muhammad SAW ● Ajaran-ajaran pokok dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah ● Prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW periode i Mekah URAIAN MATERI A. Sosok Figur Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. 1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Setelah Sembilan bulan, Aminah (ibunda) mengandung tidak mendapatkan halangan.Hari melahirkan telah tampak, namun Aminah tidak merasakan sakit yang biasa dirasakan oleh para wanita ketika melahirkan, menjelang fajar, tepatnya pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awal 571 M, yang bertepatan dengan tahun gajah, Aminah pun melahirkan anaknya yaitu Nabi Muhammad SAW dengan selamat di rumah ibunya di kampong Bani Hasyim di kota Mekah al-Mukarromah, yang menjadi bidan pada masa beliau lahir adalah Siti Sifa ibu sahabat Abdurrohman bin Auf. Berita kelahiran Nabi Muhammad SAW bin Abdullah membuat senang setiap orang yang mendengarnya, terkecuali pada Abu Lahab paman beliau yang kelak akan menjadi penghalang besar dalam misi dakwak Nabi. 2. Masa kecil Nabi Muhammad SAW .
  • 8. Nabi Muhammad SAW di khitan pada umur 7 hari dari kelahirannya dan diberi nama Muhammad oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Nabu Muhammad tidak disusui oleh ibunya, tetapi ia disusukan kepada seorang wanita dari dusun bani Sa’ad yang bernama siti Halimatus Sa’diyah yang pandai menyusui dan merawat bayi. Setahun dalam pengasuhan ibunya, ia dibawa oleh Siti Aminah berziarah ke makam ayahnya kemudian mengunjungi keluarga ibunya di Madinah, namun dalam perjalanan pulang ibunya jatuh sakit dan wafat di sebuah desa yang bernama Abwa’ dan disanalah beliau dimakamkan. Sepeninggal ibunya, Rasulullah SAW diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib seorang yang mempunyai pengaruh di suku Quraisy, Abdul Muthalib sangat mencintai cucunya tersebut , namun sayang beliau wafat diusia delapan puluh tahun dan usia Rasulullah masa itu delapan tahun. 3.Nabi Muhammad SAW di usia Remaja Selepas dari asuhan kakeknya, Rasulillah SAW berada dibawah pengasuhan pamannya Abu Thalib r.a yang mencintai dan menyayanginya, pada usia 12 tahun dengan perasaan berat hati, Abu Thalib membawa.Rasulullah SAW berniaga ke negeri Syam, ketika sampai ke kota Basrah mereka bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama Bukhira yang meramal Muhammad saw yang nantinya akan menjadi Nabi sebagaimana yang diterangkan dalam kitab Injil. 4.Nabi Muhammad SAW Diangkat menjadi Rasul. Pengangkatan Muhammad sebagai Nabi atau Rasul Allah SWT , terjadi pada tanggal 17 Ramahan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang khalwat (mengasingkan diri) di gua Hira’ , waktu itu beliau genap berusia 40 tahun .Gua Hira’ terletak dijabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Makkah. Nabu Muhammad SAW diangkat Allah SWT sebagai Nabi atau Rasul-Nya ditandai dengan turunya Malaikat Jibril a.s untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al Qur’an surat al ‘Alaq ayat 1-5 yang berbunyi: Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan ( 1 ) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah ( 2 ) Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah ( 3 ) Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara Qolam ( 4 ) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ( 5 )” (Q.S.al-‘Alaq: 1-5). Turunya ayat Al Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzulul Qur’an.
  • 9. Menurut sebagian ulama’, setelah turun wahyu pertama turun pula surat al-Mudassir:1-7, yang berbunyi: Artinya: “Hai orang yang berkemul (berselimut) ( 1 ) Bangunlah, lalu berilah peringatan ( 2 ) Dan Tuhanmu agungkanlah ( 3 ) Dan pakaianmu bersihkanlah ( 4 ) Dan perbuatan dosa tinggalkanlah ( 5 ) Dan jangan kamu memberi (dengan maksud memperoleh ( balasan) yang lebih banyak ( 6 ) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah.( 7 ).” (Q.S.Al-Mudassir: 1-7). Yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Setelah itu, tatkala Nabu Muhammad SAW berada di Mekkah (periode Mekkah ) selama tiga belas tahun (610-622 M),secara berangsur-angsur diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al Qur’an sebanyak 4726 ayat, meliputi 89 surat. Surat-surat yang diturunkan pada periode Mekkah dinamakan surat Makiyah. 5. Rasulullah SAW wafat Menjelang wafat Rasulullah SAW sewaktu sakitnya makin parah, Rasullah SAW meminta kepada istri-istrinya yang lain untuk dirawat dirumah Siti Aisyah binti Abu Baka r Ash-Shiddiq, yang memimpin shalat jama’ah waktu itu Abu Bakar Ash-Shiddiq, keadaan itu membuat kaum muslimin cemas dan khawatir, kalau-kalau Nabi wafat. Sewaktu Nabi mengetahui kecemasan kaum muslimin, belau ingin menjumpai mereka . Dengan dipapah oleh Ali bin Abi Thalib Nabi bersabda: “Wahai manusia saya mendengar bahwa kamu sekalian merasa cemas kalau-kalau Nabimu meninggal dunia, pernahkah ada seorang Nabi yang hidup selamanya? Kalau ada, maka aku akan dapat pula hidup selamanya! Saya akan menemui Allah dan kamu akan menyusulku”. Rasulullah SAW wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 H, bertepatan dengan 8 Juni 632 M, setelah mengalami sakit selama 13 hari dalam usia 63 tahun menurut perhitungan tahun hijriyah. Rasulullah SAW meninggal dirumah Siti Aisyah binti Abu Bakar dan dikuburkan disana, Diantara orang-orang yang ikut memandikan beliau ialah: Abbas bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib, Fadhal bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran. Banyak diantara sahabat dan kaum muslimin yang tidak percaya bahwa Rasulullah wafat, Umar bin Khattab sangat marah sekali mendengar kabar wafatnya Rasulullah, seraya berkata: “ Ada orang yang telahmenyatakan Rasulullah wafat! Sesungguhnya, demi Allah, beliau tidak wafat, hanya pergi menghadap Tuhan. Demi Allah, Rasulullah akan kembali.”Tetapi setelah Abu Bakar
  • 10. membenarkan berita kewafatan Rasulullah itu, disertai membacakan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 144, maka barulah ia percaya. Artinya:”Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang terbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan member balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (Ali Imran: 144). Rasulullah SAW meninggalkan dua pusaka, dua pusaka ini tidak akan lekang oleh panas dan tidak akan lapuk oleh hujan. Yaitu Al Qur’an dan Hadits sebagai pedoman manusia akan selamat dalam hidup di dunia sampai akhirat. B. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul. 1. Permulaan dakwah Nabi Muhammad SAW periode Makkah. Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Nabi dan Rasul pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah ( 610 M ) ketika usia beliau genap 40 tahun. Beliau diangkat ketika sedang khalwat (mengasingkan diri) di gua Hira’, sebuah gua di jabal Nur yang terletak beberapa kilometer sebelah utara kota Makkah, pengangkatannya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril a.s untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al Qur’an surah al-‘Alaq: 1-5. Artinya: “Bacalah dengan ( menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan ( 1 ) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah ( 2 ) Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah ( 3 ) Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara Qolam ( 4 ) Dan mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.( 5 ).” (Q.S. Al ‘Alaq: 1-5). Setelah itu turun wahyu kedua yaitu surat Al-Mudassir ayat 1-7:
  • 11. Artinya:” Hai orang-orang yang berkemul (berselimut),( 1 ) Bangunlah, lalu berilah peringatan ( 2 ) Dan Tuhanmu agungkanlah ( 3 )Dan pakaianmu bersuhkanlah ( 4 ) Dan perbuatan dosa tinggalkanlah ( 5 ) Dan jangan kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak ( 6 ) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah ( 7 ).”( Q.S. Al-Mudassir: 1-7 ) Surah Al Mudassir berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW agar berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Mulailah beliau berdakwah secara sembunyi- sembunyi berdasarkan Q.S.Asy Syuara’ ayat 214: Artinya:”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,”(Q.S.Asy Syuara’:214) Sejak saat itulah, mulailahNabi Muhammad SAW berdakwah kepada keluarga dan sahabat- sahabat terdekatnya. Beliau menjadikan rumah Al-Arqam bin Abil –Arqam Al-Makhzumi sebagai pusat kegiatan dakwahnya. Pada periode awal , kerabat Nabi Muhammad SAW yang menerima dakwahnya antara lain istrinya, Siti Khadijah, sebagai wanita pertama yang masuk Islam. Lalu sepupunya, Ali bin Abi Thalib, sebagai orang yang pertama masuk Islam dari anak, budaknya, Zaid bin Haritsah, sebagai orang yang pertama masuk Islam dari hamba sahaya. Kemudian sahabatnya, Abu Bakar Ash shiddiq, sebagai orang yang pertama masuk Islam dari laki-laki dewasa. Selain itu, ada dua paman Nabi Muhammad SAW yang menolak dakwah Nabi yaitu Abu Thalib dan Abu Lahab. Keduanya tidak mau melepaskan agama nenek moyangnya sampai meninggal dunia. Tapi keduanya memiliki sikap yang berbeda terhadap dakwah Nabi. Abu Thalib membiarkan Nabi Muhammad SAW menyebarkan dakwahnya, bahkan melindungi dari gangguan dan ancaman pembesar-pembasar Quraisy, sedangkan Abu Lahab sangat menentang dakwah Nabi, bahkan mengancam dan berniat membunuh Nabi Muhammad SAW . Allah SWT mengabadikan cerita Abu Lahab di Surat al Lahab. Selama tiga tahun Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah surat al Hijr ayat 94 yang memerintahkan berdakwah secara terang-terangan. Artinya:”Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.(Q.S.Al- Hijr: 94). masyarakat, baik golongan bangsawan maupun budak serta ke negeri-negeri lain, beliau melakukan dakwah pertama kali di bukit Shafa. Ketika itu, pamannya, Abu Lahab sangat menentang keras dakwah Nabi. Peristiwa tersebut diabadikan dengan surat Al Lahab.
  • 12. C. Prioritas Dakwah Rasulullah SAW Periode Makkah. 1. Prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah. Selama Nabi Muhammad SAW di Makkah, prioritas dakwah pada masalah-masalah berikut: a. Mengajarkan ketauhidan. Pada masyarakat arab jahiliyyah terhadap suatu kepercayaan berbagai tuhan (Polypheisme), seperti penyembahan berhala, penyembahan bulan dan bintang, penyembahan jin, ruh dan arwah nenek moyang, dan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sementara itu, Islam dating dengan membawaajaran tauhid, penyembahan hanya kepada Allah Yang Maha Esa, tak beranak dan tak diperanakkan. Begitu juga yang berkaitan dengan kebudayaan. Kebudayaan Arab sebelum Islam sangat dipengaruhi oleh mitilogi dan ajaran-ajaran sesat lainnya, sedang Islam membawa peradaban atau kebudayaan baru berdasarkan petunjuk Allah dan Al Qur’an. Melihat kondisi masyarakat Makkah yang menyembah berhala, Nabi Muhammad SAW mendapat tugas mengajak masyarakat Makkah untuk menyembah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Ajakan Nabi Muhammad SAW bertentangan dengan kondisi kebiasaan masyarakat Makkah yang menyembah berhala. b. Menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan Masyarakat Arab sebelum Islam tidak percaya kepada hari kebangkitan, hari pembalasan, sampai ada diantara mereka bertanya-tanya, mana mungkin tulang-belulang yang sudah hancur dapat dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Padahal Islam mengajarkan dan memperingatkan kepada manusia, bahwa dunia ini hanya sementara dan tempat yang abadi adalah akhirat. Nabi Muhammad SAW memprioritaskan dakwahnya kepada ajakan untuk mempercayai adanya hari pembalasan. Mereka perlu menjaga kehidupannya untuk selalu sesuai dengan aturan dan tuntutan Allah SWT. Setiap kebaikan akan mendapatkan balasan kebaikan. Sebaliknya, setiap kejahatan akan mendapat balasan yang setimpal. Nabi Muhammad SAW berusaha meyakinkan para pengikutnya akan janji Allah bagi orang yang beriman. c. Mengubah perilaku-perilaku Masyarakat Jahiliyah. Dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Arab sebelum Islam terdapat pada suatu tradisi yang melanggar suatu tradisi yang melanggar etika (akhlaq) dan hak asasi manusia: seperti perjudian,minum-minuman keras, perampok, perzinahan, dan perbuatan yang melanggar hukum dan tantangan sosial masyarakat. Sementara Islam selalu mengajarkan perbuatan terpuji, seperti menolong sesama manusia, melarang melakukan fitnah, mengambil hak orang yang bukan miliknya sendiri, melarang mabuk-mabukan, melarang perzinahan, melarang membunuh anak laki-laki yang dikhawatirkan kelaparan dan fakir, dan melarang mengubur anak perempuan hidup-hidup, serta ajaran terpuji lainnya.
  • 13. Kondisi masyarakat Makkah yang terkenal dengan masa jahiliyyah, bukan mereka bodoh dalam intelektual, tapi mereka bodoh dalam perilaku yang cenderung merusak tatanan sosial, dan tatanan pribadi. Mereka terbiasa melakukan judi, pembunuhan dan minum khamr. Nabi Muhammad SAW secara bertahap mengubah perilaku-perilaku mereka sehingga menjadi makhluk yang baik dan benar. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dalam kehidupannya sehari-hari. Nabi Muhammad SAW sudah terkenal dengan al-Amin sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Masyarakat Makkah mengakui akan kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad saw .Al Qur’an mengabadikan akhlaq Nabi Muhammad SAW dalam surat al- Qalam ayat 4. Artinya:”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(Q.S.ALQalam: 4). d. Mengangkat dan Melindungi Hak Asasi Manusia. Di dalam kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam terdapat tradisi perbudakan. Memperbudak atau memperjual- belikan budak layaknya menjual barang dagangan. Dan perbuatan itu mereka lakukan tanpa penyesalan seolah tanpa berdosa. Sedangkan menurut ajaran Islam manusia itu sama derajatnya, hanya takwa yang membedakan mereka. Kehadiran Islam justru untuk mengangkat martabat mereka yang tertindas seperti para dhuafa dan fakir miskin, perbedaan inilah pada akhirnya membawa pertentangan dahsyat antara masyarakat Arab kafir dan mukmin di tanah Arab, Makkah. Selain iyi, status perempuan dianggap sebagai aib keluarga. Kebiasaan membunuh dan mengubur anak wanita menjadi alat untuk menghilangkan aib keluarga, Islam mengangkat derajat wanita dalam posisi yang tinggi dan terhormat. TES MANDIRI Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar dan tepat! 1. Rasulullah dilahirkan pada tahun…. a. 570 M b. 571 M c. 572 M d. 573 M 2. Wahyu yang pertama turun melalui perantara Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW adalah…. a. Surat al- Mudatsir: 1-7 b. Surat al- ‘Alaq: 1-5 c. Surat al- A’la: 1-5 d. Surat al-Al Baqarah: 1-7 3. Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan terbaik bagi kaum muslimin, oleh karena itu beliau disebut…. a. Pemimpin yang baik b. Uswatun Hasanah c. Khotmul Anbiyak d. Ulul Azmi
  • 14. 4. Yang mengasuh Rasulullah semasa kecil adalah…. a. Halimatus Sa’diyah b. Siti Aminah c. Siti Fatimah d. Siti Ruqoiyah 5. Rasulullah SAW meninggalkan dua pusaka sebagai pedoman hidup manusia yaitu…. a. Kalimah Sahadah dan Tauhid b. Al Qur’an dan Hadits c. Ijma’ dan Qiyas d. Al Qur’an dan Ijma’ 6. Rasulullah SAW diangkat sebagai rasul pada usia…. a. 25 tahun b. 30 tahun c. 35 tahun d. 40 tahun 7. Nabi Muhammad SAW mulai diangkat sebagai rasul ditandai dengan turunnya wahyu yang pertama yaitu surat…. a. Al-‘Alaq: 1-5 b. Al A’la: 1-5 c. Al-A’raf: 1-5 d. Al-Mudatsir: 1-5 8. Rasulullah SAW berdakwah pada periode Makkah selama…. a. 10 tahun b. 12 tahun c. 13 tahun d. 14 tahun 9. Prioritas dakwah Rasulullah SAW periode Makkah terkandung dalam 89 surat Makiyyah yang berisikanntentang hal-hal berikut ini kecuali…. a. Ke-Esaan Allah SWT b. persaudaraan dan persatuan c. hari akhir sebagai hari pembalasan d. teori perdagangan menurut Islam 10. Pada dakwah periode Makkah Rasulullah SAW menfokuskan dakwahnya pada bidang…. a. fiqih b. ibadah c. hadits d. tauhid SOAL URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat! 1. Pada hari, bulan dan tahun berapa Rasulullah SAW dilahirkan?
  • 15. 2. Ceritakan kembali sejarah singkat Nabi Muhammad SAW mulai dari kecilnya sampai beliau menjadi seorang Nabi! 3. Mulai kapan Nabi Muhammad SAW berdakwah di kita Makkah dan sekitarnya? 4. Apa pengertian khalwat? 5. Surat apa yang pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW ? 6. Pada tahun berapa Rasulullah SAW wafat? 7. Pada usia berapa Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul? 8. Tulislah surat Al-Mudatsir ayat 1-7 beserta artinya! 9. Dimana wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW? 10.Sebutkan prioritas dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah! RANGKUMANKU ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
  • 16. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. BAB II SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MAKKAH KOMPETENSI INTI KI-1 Menghayati dan meyakini aqidah Islamiyah KI-2 Mengembangkan akhlaq (adab) yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan diri sendiri, keluarga, teman, guru, masyarakat, lingkungan social dan alamnya serta menunjukkan sikap partisipatif atas berbagai permasalahan bangsa serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Siswa mampu memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural tentang Sejarah Kebudayaan Islam dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya dalam memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, dan mampu, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. KOMPETENSI DASAR 3.2 Menjelaskan substans dan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah 4.2 Menganalisis faktor-faktor penyebab hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. INDIKATOR 3.2.1 Menguraikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah 3.2.2 Menjelaskan golongan pemeluk Islam generasi awal 3.2.3 Mampu menjelaskan keberhasilan Rasulullah SAW periode Makkah 4.2.1 Meneladani strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah 4.2.2 Membuat portofolio substansi dan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah
  • 17. TUJUAN PEMBELAJARAN ● Peserta didik dapat menguraikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah ● Peserta didik dapat menjelaskan golongan pemeluk Islam generasi awal ● Peserta didik dapat menjelaskan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW periode di Mekkah ● Peserta didik dapat menjelaskan reaksi masyarakat Mekkah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW ● Peserta didik dapat mampu menjelaskan keberhasilan Rasulullah SAW periode Makkah MATERI POKOK ● Substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah ● Menjelaskan golongan pemeluk Islam generasi awal ● Prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah ● Reaksi masyarakat Mekkah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW ● Modal kesuksesan dakwah Rasulullah SAW periode Makkah URAIAN MATERI A. Menguraikan Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Makkah Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut : 1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi atau rahasia (Sirriyah) Pada awal dakwahnya, Nabi Muhammad menggunakan dakwah sirriyah dalam menyebarkan Islam. Nabi Muhammad melakukan dakwah sirri bukan karena takut melainkan strategi dakwah. Dimana Nabi menganatisipasi pengikut Nabi yang masih sedikit dan belum kuat. Sedangkan ancaman dan siksaan masyarakat kafir Quraisy masih kuat dan status kota Makkah sebagai pusat agama bangsa Arab. Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi atas perintah dari Allah SWT, hal tersebut berdasarkan ayat AlQur’an surat As Syuara’ ayat 214: َ‫ن‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ َ ‫ر‬ ْ ‫األق‬ َ ‫ك‬ َ ‫ت‬َ ‫ّي‬ ِ ‫ش‬ َ ‫ع‬ ْ ‫ر‬ ِ ‫ذ‬ ْ ‫ن‬ َ ‫أ‬ َ ‫و‬ “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”. Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah sirriyah selama 3 tahun. Dakwah sembunyi-sembunyi ini dilakukan Nabi Muhammad dengan menggunakan pendekatan
  • 18. personal. Rasulullah SAW menyeru kepada orang-orang dekat di lingkungan keluarganya sendiri serta sahabat dekat beliau untuk masuk Islam. Mengenai orang-orag yang telah menerima seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah : Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW), Ali bin Abi Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Abu Bakar As Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Zaid bin Haritsah (anak angkat sekaligus pembantu Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil) Setelah memeluk agama Islam, Abu Bakar bersemangat dalam berdakwah mengajak orang-orang masuk Islam. Karakter Abu Bakar terkenal sebagai sosok laki-laki yang lembut, disenangi, dan berbudi baik. Para tokoh kaumnya selalu mengunjunginya dan sudah tidak asing dengan kepribadiannya karena kecerdasan, kesuksesan dalam berbisnis dan pergaulannya yang luwes. Melalui dakwah beliau, beberapa sahabat dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah : - Usman bin Affan - Abdurrahman bin Auf - Zubair bin Awwam - Sa’ad bin Abi Waqqas - Thalhah bin Ubaidillah - Abu Ubaidah bin Jarrah - Arqam bin Abil Arqam - Abdul Amar dari Bani Zuhrah Kegiatan dakwah Nabi Muhammad SAW pada masa awal dilakukan di rumah Arqam bin Abil Arqam. Orang-orang yang memeluk agama Islam pada generasi awal ini dikenal dengan istilah “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang paling dahulu dan pertama masuk Islam) 2. Dakwah secara terang-terangan (Jahr) Setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi, selanjutnya Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk berdakwah secara terang-terangan (Jahr), yaitu setelah turunnya surat Al-Hijr ayat 94: َ‫ن‬ ‫ي‬ ِ‫ك‬ِ ْْ ‫ش‬ ُ‫م‬ ْ ‫ال‬ ِ ‫ن‬ َ ‫ع‬ ْ ‫ض‬ِ ‫ر‬ ْ ‫ع‬ َ ‫أ‬ َ ‫و‬ ُ ‫ر‬ َ‫م‬ ْ ‫ؤ‬ ُ ‫ت‬ ‫ا‬ َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ ‫ع‬ َ ‫د‬ ْ ‫اص‬ َ ‫ف‬ “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”. Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah mengajak manusia kepada ketauhidan (mengesakan Allah SWT) dan menghindarkan manusia dari kemusyrikan. Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain:
  • 19. - Rasulullah SAW mengundang kaum kerabat dari Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Muthalib untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Nabi menyeru kepada mereka untuk menyembah dan berserah diri kepada Allah. Namun semua kerabatnya menentang Rasulullah SAW, hanya Abu Thalib yang tidak menentang. Dia tidak masuk Islam tapi dia mendukung dakwah Nabi Muhammad SAW dan melindunginya dari gangguan kaum kafir Quraisy. - Rasulullah SAW mengumpulkan masyarakat Mekkah di Bukit Shafa. Warga masyarakat Mekkah dengan senang hati memenuhi undangan tersebut termasuk pamannya Nabi Muahammad SAW yang bernama Abu Jahal, sebab Nabi Muhammad SAW pada waktu itu terkenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya. Setelah semua berkumpul di Bukit Shafa Lalu beliau berseru: “ Wahai semua orang!” maka semua orang berkumpul memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari kiamat.” Dakwah secara terang-terangan tersebut membuat ajaran Islam mulai dikenal masyarakat luas dan menjadi pusat perbincangan di kalangan masyarakat Mekkah. Warga kota Mekkah terutama suku bangsa Quraisy banyak yang menentang dakwah nabi Muhammad SAW termasuk pamannya Abu Lahab yang mencemooh dan melempari Nabi Muhammad SAW dengan batu. Dari sinilah maka turunlah surat Al Lahab ayat 1-5. Para penentang dakwah Nabi Muhammad SAW berusaha menghentikan dakwah beliau dengan berbagai cara. Keberanian kaum muslimin untuk melakukan dakwah secara terbuka semakin menguat setelah Umar bin Khattab masuk Islam yang sebelumnya Umar adalah seorang penentang dakwah Islam. Mengahdapi ancaman tersebut, Nabi Muhammad SAW beserta pengikut setianya tidak gentar dan tidak mundur. Sedikit demi sedikit dakwah Islam tetap berjalan. Pada masa dakwah secara terang-terangan tersebut, orang-orang yang dapat menerima dakwah Nabi Muhammad SAW adalah dari golongan tertindas dan kaum miskin. B. Prioritas Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah Selama di Mekkah, prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW pada masalah- masalah berikut : 1. Mengajarkan ketauhidan 2. Mengajak masyarakat Mekkah untuk menyembah Allah SWT yang bertentangan dengan kondisi masyarakat Mekkah yang menyembah berhala 3. Menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan 4. Mengubah perilaku masyarakat Jahiliyah 5. Mengangkat dan melindungi hak asasi manusia C. Reaksi Masyarakat Mekkah terhadap Dakwah Nabi Muhammad SAW
  • 20. Kaum kafir Quraisy menolak dakwah terang-terangan Rasulullah SAW semenjak tahun ke-4 masa kenabian. Hal ini disebabkan oleh hal-hal berikut : 1. Persaingan merebut kekuasaan Kaum kafir Quraisy menganggap jika mereka tunduk kepada agama Nabi Muhammad SAW, maka berarti mereka tunduk kepada kekuasaan Abdul Muthalib. Sedangkan suku-suku bangsa Arab selalu bersaing untuk memperebutkan kekuasaan, sehingga kaum kafir Quraisy tidak mudah menyerahkan kepemimpinannya kepada Nabi Muhammad Saw karena mereka berarti akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat. 2. Ajaran Rasulullah SAW tentang persamaan hak dan kedudukan antar umat manusia 3. Ajaran Islam tentang kehidupan setelah mati 4. Tolakan kaum Quraisy terhadap ajaran Islam, karena mereka merasa berat meninggalkan agamanya dan tradisi hidup turun temurun dari leluhurnya. 5. Larangan menyembah serta memperjualbelikan berhala, padahal kebiasaan itu semua mendatangkan keuntungan di bidang ekonomi terhadap kaum Quraisy. D. Modal kesuksesan dan keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah di Mekkah Nabi Muhammad SAW mengembangkan dakwahnya di Mekkah dengan segala tantangan dan ancaman dari kaum kafir Quraisy. Tantangan tersebut tidak menghalangi beliau mengehentikan dakwahnya. Perjuangannya terus dilakukan sehingga pengikutnya terus bertambah. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari karakter yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, antara lain : 1. Sabar Nabi Muhammad SAW memiliki kesabaran dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari keluarga maupun penduduk Makkah. Sikpa sabar menjadi kodal utama Nabi Muhammad SAW untuk terus berdakwah dan tidak pernah putus asa. 2. Kegigihan dan keuletan Nabi Muhammad SAW memiliki kegigihan dan keuletan dalam menyebarkan Islam, baik kepada keluarga maupun masyarakat Mekkah. Kegigihan dan keuletan menghadapi segala rintangan yang dihadapi. 3. Beraqidah yang benar dan kuat Karakter ini menjadi modal utama dalam dakwah Nabi Muhammad SAW. Beliau meyakini akan janji Allah SWT. Beliau tidak pernah ragu akan janji Allah SWT yang akan melindungi dakwahnya. 4. Akhlak terpuji dan menjauhkan kemungkaran
  • 21. Nabi Muhammad SAW sudah terkenal dengan Al Amin sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul. Masyarakat Quraisy sudah mengakui kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad SAW sehingga ketika Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dan rasul, semua orang tidak bisa menolak akan kebenaran dakwahnya kecuali sebagian tokoh kaum Quraisy, karena kesombongan dan keangkuhannya. 5. Kesetaraan derajat Nabi Muhammad SAW menjunjung tinggi persamaan derajat sesame manusia. Tidak ada perbedaan antara bangsawan dan budak, antara yang kaya dan miskin. Perbedaannya hanya pada keimanannya masing-masing. SOAL URAIAN Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar ! 1. Apa tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah ? 2. Sebutkan dan jelaskan strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah ! 3. Berapa lama dakwah Rasulullah SAW secara sembunyi-sembunyi berlangsung ? 4. Sebutkan nama orang-orang yang pertama kali masuk Islam ! 5. Sebutkan dalil naqli yang menunjukkan tentang dakwah nabi secara terang-terangan ! 6. Sebtukan prioritas dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah ! 7. Jelaskan rekasimasyarakat Mekkah terhadap dakwah NabiMuhammmad SAW di Mekkah ! 8. Jelaskan factor-faktor keberhasilan dakwah Rasulullah SAW di Makkah ! 9. Jelaskan maksud gelar Al-Amin yang dimiliki Rasulullah SAW ! 10. Jelaskan yang dimaksud “kesetaraan derajat” yang biasa dilakukan Rasulullah SAW dalam berdakwah ! TES MANDIRI Pilihlah jawaban yang tepat dan benar ! 1. Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah adalah… a. Agar orang jahiliyah meninggalkan kebiasaannya menyembah berhala b. Agar orang jahiliyah bersyukur atas nikmat yang diterima c. Agar orang jahiliyah keluar dari kota Makkah d. Agar orang jahiliyah selalu menyembah berhala 2. Di bawah ini nama-nama yang mendapat gelar “Assabiqunal Awwalun” adalah… a. Abu Bakar b. Siti Khadijah c. Zaid bi Haritsah d. Umar bin Khattab 3. Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan Rasulullah SAW di Makkah selama…
  • 22. a. 2 tahun b. 3 tahun c. 4 tahun d. 5 tahun 4. Rasulullah SAW mempunyai gelar al-Amin, yang artinya… a. Dapat dipermudah b. Dapat dipercaya c. Dapat dihormati d. Dapat disegani 5. Rasulullah SAW berdakwah secara terang-terangan setelah turunnya ayat Al-Qur’an surat… a. Al-Alaq : 1-5 b. Al-Muddatsir : 1-7 c. As Syuara’ : 214 d. Al-Hijr : 94 6. Pada dakwah periode Makkah Rasulullah SAW memprioritaskan dakwahnya pada bidang… a. Fiqih b. Tasawuf c. Ibadah d. Tauhid 7. Untuk mengantisipasi terjadinya pertentangan dari kaum Quraisy Rasulullah SAW berdakwah kepada orang-orang terdekat beliau dengan cara.. a. Sembunyi-sembunyi b. Terang-terangan c. Terbuka d. Demokratis 8. Yang bukan termasuk faktor yang menyebabkan kaum Quraisy menentang ajaran Islam yang didakwahkan Rasulullah SAW, diantaranya adalah… a. Islam mengajarkan persamaan hak dan martabat bagi semua umjat manusia b. Datangnya Islam berarti hilangnya kekuasaan kaum Quraisy c. Orang Quraisy telah memiliki Tuhan sendiri yaitu berhala d. Orang Quraisy lebih mulia daripada golongan bangsa Arab lainnya 9. Reaksi masyarakat Makkah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW adalah… a. Menerima dengan senang b. Menolak dengan cemoohan c. Mendukung Nabi Muhammad SAW
  • 23. d. Meyakini ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW 10. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah karena… a. Sabar, kegigihan dan keuletan b. Memberikan harta c. Memberikan jabatan d. Menggunakan ancaman RANGKUMANKU …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………...
  • 24. BAB III TANTANGAN YANG DIHADAPI RASULULLAH SAW PERIODE MAKKAH KOMPETENSI INTI KI-1 Menghayati dan meyakini aqidah Islamiyah. KI-2 Mengembangkan akhlaq (adab) yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan diri sendiri, keluarga, teman, guru, masyarakat, lingkungan sosial dan alamnya serta menunjukkan' sikap partisipatif atas berbagai permasalahan bangsa serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Siswa mampu memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual konseptual, prosedural tentang Sejarah Kebudayaan Islam dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban sertal menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya dalam memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. KOMPETENSI DASAR 3. 3 Mendiskripsikan tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah di Makkah. 4. 3 Mendiskripsikan mengenai kunci kebe1hasilan dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah. INDIKATOR 3.3.1 Mendeskripsikan tantangan yang dihadapi Rasulullah SAW 3. 3 2 Menyebutkan upayaupaya Rasulullah SAW dalam menghadapi tantangan
  • 25. dakwah periode Makkah 3.3.3 Menyebutkan sikap-sikap kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW 3.3.4 Menyebutkan sebab-sebab hijrahnya Rasulullah SAW 4.3.1 Meneladani kunci keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah. 4.3.2 Membuat portofolio tentang tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah di Makkah. TUJUAN PEMBELAIARAN * Peserta Didik Mampu Mendeskripsikan Tantangan yang Dihadapi Rasulullah SAW * Peserta Didik Mampu Menyebutkan Upaya-upaya Rasulullah SAW dalam Menghadapi Tantangan Dakwah Periode Makkah * Peserta Didik Mampu Menyebutkan sikap-sikap kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW 0 Peserta Didik Mampu Menyebutkan sebab-sebab hijrahnya Rasulullah SAW MATERI POKOK * Tantangan yang Dihadapi Rasulullah SAW * Upaya-upaya Rasulullah SAW dalam Menghadapi Tantangan Dakwah Periode Makkah o Sikap-sikap kaum kafir Quraisy ferhadap dakwah Rasulullah SAW . * Sebab-sebab hijrahnya Rasulullah SAW URAIAN MATERI . A. Tantangan dan rintangan dakwah Rasulullah SAW periode Makkah Ketika Rasulullah SAW mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara terangterangan di tengah- tengah tempat kafir Quraisy berkumpul, dan mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan beliau melakukan shalat di sisi Ka’bah. Orang-orang kafir yang tidak suka dengan ,ajaran Islam semakin membenci ajaran yang dibawa Rasulullah SAW. Lalu, kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah Rasulullah SAW melalui berbagai cara di antaranya: 1. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Rasulullah SAW Rasulullah SAW dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan Iainlain dengan sebutan penghinaan. Suatu ketika Rasulullah SAW pernah dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari sampah dan kotoran. Untuk mencelakakan beliau, pernah diletakkan duri‘yang tajam di depan rumahnya, juga tindakan-tindakan lain yang sangat menyakitkan. 2. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Pengikut Rasulullah SAW
  • 26. Misalnya penghinaan dan penyik'saan yang ditimpakan kepada Bilal oleh majikannya. Ia dijemur di tengah terik matahari sambil dilempari batu. Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan menimpakan batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu Bakar dengan cara dibeli dari majikannya dengan harga yang sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir Quraisy adalah siksaan yang ditimpakan kepada Ayah dan ibu Ammar bin Yasir, mereka dibunuh, bahkan ditusuk jantungnya oleh Abu IahaL Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah Zamirah yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena ditarik oleh dua ekor unta yang berlawanan arah. 3.Bujukan Harta, Kedudukan dan Wanita Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraiys dengan mengutus Utbah bin Rabi'ah untuk membujuk Rasulullah SAW dengan haita dengan janji berapapun Rasulullah SAW meminta maka akan diberikan. Bahkan mereka membujuknya untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai Raja dan diimingimingi wanita-wanita yang tercantik di seluruh Arab asalkan Rasulullah SAW menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam, namun semuanya ditolak oleh Rasulullah SAW. 4. Membujuk Rasulullah SAW untuk Bertukar Sesembahan Kafir Quraisy menawarkan kepada Rasulullah SAW untuk saling bertukar sesembahan. Di mana mereka meminta Rasulullah SAW untuk menyembah Tuhan Latta dan Uzza dalam beberapa hari, untuk kemudian mereka bersedia menyembah Allah. Namun usaha itu ditolak Rasulullah SAW melalui firman Allah SWT dalam Q.S al-Kafirun ayat 1- 3. Artinya': "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu’ sembah (2) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3),” (Q.S. Al-Kafirun: 1-3) 5. Membujuk dan Memprovokasi Abu Thalib Tindakan langsung terhadap Rasulullah SAW selalu menghadapi kegagalan, maka kafir Quraisy mulai beralih untuk mempengaruhi dan membujuk paman Rasulullah SAW (Abu Thalib) agar memerintahkan Rasulullah SAW berhenti berdakwah. Mereka memprovokasi dengan memberikan ganti Rasulullah SAW dengan seorang pemuda yang gagah dan tampan, dengan syarat Abu Thalib tidak menghalangi mereka membunuh Rasulullah SAW. Namun usaha mereka ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib. Provokasi lainnya adalah membujuk Abu Thalib dengan pernyataan bahwa Rasulullah SAW telah membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran para pendahulu dan nenek moyang bangsa Arab. Taktik ini juga gagal, bahkan Rasulullah SAW mengatakan: ”Seandainya matahari di letakkan di tangan kananku dan rembulan
  • 27. di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti menyampaikan dakwah sehingga berhasil atau aku mati karenanya". 6. Menghasut Penduduk Makkah Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk menghambat dakwah Rasulullah SAW adalah dengan mempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan Al-Qur'an, karena disebutkan oleh mereka sebagai mantra yang membuat mereka tersihir. Selain itu, mereka juga mengancam untuk tidak segan-segan membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti ajaran Rasulullah SAW. 7. Pengasingan dan Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthalib Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapa pun untuk berinteraksi dengan Bani Hasyim dan Bani Muthalib, melakukan transaksi jual beli, menikahi atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka. Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar pengumuman yang ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang tahu dengan ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya. 8. Mempengaruhi Pimpinan Negara-negara Tetangga untuk Menolak Kehadiran Orang Islam ataupun Ajaran Islam. Ini dilakukan misalnya ketika sebagian sahabat Rasulullah SAW hijrah ke Habsy. Kafir Quraisy datang menghadap Raja mereka yang beragama Nasrani dan menjelaskan tentang ajaran Islam dengan tidak benar. Namun, ketika dipertemukan dengan Ja'far sebagai juru bicara umat Islam, akhirnya mereka memahami, dan Raja Habsy memberikan jaminan keamanan kepada umat Islam untuk hidup tenteram di negaranya. B. Sebab-sebab Rasulullah SAW melakukan hijrah Ke Madinah 1. Pengertian Hijrah Hijrah menurut bahasa berarti meninggalkan, menjauhkan diri dan berpindah tempat. Seseorang dikatakan hijrah jika telah memenuhi dua syarat, yang pertama ada sesuatu yang ditinggalkan dan kedua ada sesuatu yang dituju (tujuan). Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat beliau dari Makkah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan agama Allah, berupa aqidah dan syariat Islam. Secara garis besar'hijrah terdiri dari dua macam yaitu: a. Hijrah Makaniyah
  • 28. Hijrah Makaniyah yaitu meninggalkan suatu tempat. Selama masa Kerasulan, peristiwa Hijrah Makaniyah telah terjadi tiga kali, yaitu: - Hijrah ke Habasya Hijrah ke Habasya sebagai hijrah pertama adalah hijrah yang dilakukan oleh sebagian sahabat Rasulullah SAW. Mereka meninggalkan Makkah menuju ke Habasyah (Abbesinia, Ethiopia) dalam rangka mencari tempat yang lebih aman (suaka politik), karena di Makkah kaum musyrikin terus melakukan tekanan, ancaman, dan kesengsaraan kepada para pengikut Rasulullah SAW. Hijrah Habasyah terjadi dua kali. Rasulullah SAW tidak ikut serta hijrah ke Habasyah. - Hijrah ke Thazf Hijrah ke T haif sebagai hijrah kedua adalah hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Beliau meninggalkan Makkah menuju ke Thaif karena kaum musyrikin semakin meningkatkan intimidasinya terhadap diri beliau, setelah Abu Thalib, paman clan sekaligus pembela beliau, telah meninggal. Namun setelah sampal di Thaif, ternyata Rasulullah SAW justru diusir oleh para penduduknya. - Hiirah Ke Mudinah (Yatsrib) Hijrah yang ketiga adalah hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Hijrah ke Yatsrib yang diubah namanya menjadi medinah, memberikan harapan besar kepada masa depan dakwah Islam. Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berhijrah dari Makkah ke Yatsrib, yang kemudian diubah namanya oleh Rasulnllah SAW monjadi Madinah. Hijrah int dilaknkan pada tahun ke-13 Kerasulan (622 M). b. Hijah Maknawiyah Hijrah maknawiyah adalah orang yang berhijrab meninggalkan semua apa yang dilarang oleh Allah. Secara maknawlyah hijrah dibedakan menjadi empat macam, yaitu: - Hiirah l’tiqadiyah Yaim hijrah keyakinan. Iman mengalami proses naik dan turun, kuat dan lemah. Terkadang llman bercampur dengan kemusyrikan. - Hijrah Fikriyah Fikriyaah secara bahasa berasal dari kata fiqrun yang artinya pemikiran. Hijrah Fikriyah secara istilah adalah meninggalkan pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. - Hijrah Syu’uriyyah Syu’uriyah atau cita rasa, kesenangan dan kesukaan. Hirjah Syu’uriyah adalah meninggalkan kesenangan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. - Hijrah Sulukiyyah
  • 29. Suluk berarti tingkah laku atau kepribadian atau biasa disebut juga akhlaq. Hijrah Sulukiyah adalah perubahan dari akhlaqul sayyi’ah ke arah akhlaqul karimah. Peristiwa hijrah menjadi nama kalender Islam yang ditetapkan pertama oleh Khalifah Umar bin Khatab r.a, sebagai jawaban atau surat gubernur Abu Musa Al-As’ari. Khalifah Umar menetapkan Tahun Hijriyah untuk menggantikan penanggalan yang digunakan bangsa Arab sebelumnya. Khalifah Umar memilih peristiwa hijrah sebagai kalender Islam, karena Hijrah Rasulullah SAW dan para sahabat clari Makkah ke Madinah merupakan peristiwa paling bersejarah dalam perkembangan dakwah. 2. Sebab Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah Ketika menerima ayat 94, surah al-Hijr, Rasulullah SAW mulai berdakwah secara terang-terangan. Dakwahnya mendapat respons keras dari kaum kafir Quraisy. Para pemimpin Quraisy menggunakan berbagai cara untuk mencegah dakwah Rasulullah SAW, namun selalu gagal, baik secara perundingan, tawaran, maupun kekerasan fisik. Puncaknya adalah pemboikotan(pelarangan/penolakan) terhadap bani Hasyim yang merupakan tempat Rasulullah SAW berlindung. Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun. Pemboikotan ini berhenti setelah kaum Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat keterlaluan. Ancaman dari Kafir Quraisy semakin keras setelah Rasulullah SAW kehilangan Abu Thalib dan Siti Khadijah r.a. Pemimpin Quraisy secara terangterangan menentang Rasulullah SAW karena menganggap kebangkitan Islam identik dengan kehancuran posisi sosial mereka. Kebangsawanan mereka akan hilang dan hancur karena Islam mengajarkan persamaan derajat manusia. Sistem kepemimpinan bangsawan tidak ada di Yatsrib (Madinah). Hal ini juga yang menyebabkan Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah. Hijrah dianggap sebagai alternatif perjuangan untuk menegakkan ajaran Islam. Selain itu, ada beberapa faktor yang mendorong Rasulullah SAW, memilih Yatsrib sebagai tempat hijrah umat Islam. Faktor-faktornya antara lain: a. Yatsrib adalah tempat yang paling dekat. b. Sebelum diangkat menjadi Rasulullah SAW, beliau telah mempunyai hubungan baik dengan penduduk kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena kakek Rasulullah SAW, Abdul Muthalib beristrikan orang Yatsrib. Di samping itu, ayahnya dimakamkan di sana. C. Penduduk Yatsrib sudah dikenal Rasulullah SAW karena kelembutan budi pekerti dan sifat-sifatnya yang baik. d. Bagi diri Rasulullah SAW sendiri, hijrah merupakan keharusan selain karena perintah Allah SWT. SOAL URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat !
  • 30. 1. Jelaskan hambatan dan rintangan Rasulullah SAW ketika berdakwah di kota Makkah! 2. Sebutkan siapa saja orang yang memusuhi Rasulullah SAW ketika berdakwah di kota Makkah! 3. Sebutkan sahabat setia Rasulullah SAW ketika berdakwah di kota Makkah ! 4.Siapakah Utbah bin Rabi'ah itu? 5. Siapakah Abu Jahal itu ? Dan apa yang disebut dengan pemboikotan? 6. Apa yang disebut dengan hijrah! 7. Jelaskan apa yang melatar belakangi hijrah Rasulullah SAW dari Makkah! 8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kaum Muhajirin dan kaum Anshor! 9. Apa yang disebut dengan Hijrah Fikriyah? 10. Sebutkan faktor-faktor penyebab hijrahnya Rasulullah SAW menuju ke Madinah? TES MANDIRI Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar! 1.Di bawah ini merupakan hambatan dan rintangan yang diterima Rasulullah SAW ketika berdakwah di kota Makkah, kecuali... a. bujukan harta tahta dan wanita b. membiij'uk Rasulullah SAW dengan bertukar sesembahan C. Membujuk memprovokasi Abu Thalib d. Pengasingan dan pemboikotan bani Umayyah 2. Sahabat setia Rasulullah SAW yang mempunyai keistimewaan dalam mengumandangkan adzan adalah ... a. Abu Bakar Asidiq b. Bilal bin Rabah c. Umar bin Khattab d. Zaid bin haritsah
  • 31. 3. Siapakah sahabat Rasulullah SAW yang mendapatkan penyiksaan ketika mempertahankan keimanannya, yang matanya dicukil sampai buta oleh kelompok kafir Quraisy?.... ‘ a. Sahabat Bilal b. Sahabat Zamirah c. Sahabat Ansor d. Sahabat Abdurahman bin Auf 4. Siapakah Utbah bin Robi’ah itu? a. Pemuka agama kota Madinah b. Sahabat setia Rasulullah SAW C. Orang yang membujuk Rasulullah SAW dengan harta tahta dan wanita d. Orang yang mempunyai keistimewaan dalam mengumandangkan adzan 5. Siapakah nama paman Rasulullah SAW? a. Abdul Muthalib b. Abu Lahab c. Abu Thalib d. Abu Abdullah 6. Hijrah menurut Bahasa yaitu... a. Meninggalkan, menjauhkan diri dan berpindah pindah tempat b. Meninggalkan rumah menuju ke masjid c. Berpindah pindah menuju kesejahteraan d. Menunaikan ibadah haji 7. Kaum Muslim yang berhijrah dari Makkah ke Madinah pada masa Rasulullah dalam sejarah Islam disebut istilah a. Anshor b. Muhajirin c. Mu’tazilah
  • 32. d. Musafir 8. Kaum muslim penduduk Madinah yang menerima rombongan Muslim yang berhijrah di Madinah pada masa Rasulullah SAW dalam sejarah Islam disebut istilah... a. Anshor b. Muhajirin c. Mu’tazilah d. Musafir 9. Selama kerasulan, peristiwa hijrah Makaniyah telah terjadi tiga kali yaitu ... a. Hijrah ke Habasyah, Thaif, Madinah b. Hijrah ke Habasyah, Thaif, Makkah c. Hijrah dari Malékah, Madinah,Thaif d. Hijrah ke Habasyah, Thaif, Madinah . 10. Peristiwa Hijrah menjadi nama kalender Islam yang ditetapkan pertama oleh Khalifah... a. Abu bakar As-Shidiq b. Umar bin Khattab c. Utsman bin Affan d. Ali bin abi Thalib RANGKUMANKU …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
  • 33. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… A. Kompetensi Inti (KI) KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI-4 : Mencoba, mengolah dan menyaji menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, BAB IV SEJARAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
  • 34. menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat. 2.2 Merespon keteladanan perjuangan Nabi dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Madinah. 2.3 Menghargai nilai-nilai dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan untuk masa kini dan yang akan datang 2.4 Menghargai nilai-nilai dari misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat 3.1 Memahami sejarah Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan 3.2 Memahami misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat. 3.3 Memahami pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah 3.4 Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah 4.5 Mensimulasikan dakwah Nabi Muhammad saw waktu di Madinah C. Indikator 1. Menjelaskan reaksi nabi Muhammad saw terhadap respon Masyarakat Madinah 2. Menjelaskan kondisi Madinah sebelum datang Islam 3. Mengidentifikasi cara Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat melalui ekonomi dan perdagangan di Madinah 4. Menjelaskan pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah 5. Menganalisa pola dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah 6. Menjelaskan strategi nabi Muhammad saw menghadapi respon kafir Quraisy 7. Menjelaskan keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah dengan perkembangan dakwah sekarang
  • 35. D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan reaksi nabi Muhammad saw terhadap respon Masyarakat Madinah 2. Menjelaskan kondisi Madinah sebelum datang Islam 3. Mengidentifikasi cara Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat melalui ekonomi dan perdagangan di Madinah 4. Menjelaskan pola dakwah Nabi Muhammad di Madinah 5. Menganalisa pola dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah 6. Menjelaskan strategi nabi Muhammad saw menghadapi respon kafir Quraisy 7. Menjelaskan keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah dengan perkembangan dakwah sekarang E. Materi Pokok 1. Kondisi Masyarakat Madinah Sebelum Islam 2. Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah 3. Pola wakwah Nabi Muhammad saw di Madinah 4. Respon Terhadap Dakwah Nabi Muhammad di Madinah A. Kepercayaan Masyarakat Madinah Sebelum Islam Sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw, kota Madinah dikenal dengan nama Yatsrib. Penduduk kota Yatsrib terdiri dari etnis Arab, baik dari Arab Selatan maupun Utara, juga ada yang berasal dari etnis Yahudi. Penduduknya telah memiliki kepercayaan dan agama. Agama yang dianut penduduk Yatrib adalah Yahudi, Nasrani, dan Pagan. Mayoritas penduduknya memeluk agama Yahudi. Agama Yahudi masuk ke Yatsrib berbarengan dengan kedatangan imigran dari wilayah utara sekitar abad ke-1 dan ke-2. Mereka datang ke Mereka datang ke Yatsrib untuk menyelamatkan diri dari penjajahan Romawi. Mereka mendapatkan penindasan dari Romawi karena melakuakan pemberontakan. Migrasi terbesar bangsa Yahudi terjadi pada tahun132-135. Agama Yahudi dianut oleh beberapa suku-suku, antara lain Bani Qainuqa, Bani Nadhir, Bani Gathafan, Bani Quraidlah. Keempat suku ini tetap memeluk agama Yahudi walaupun Islam telah tersebar di Madinah. Kebanyakan mereka bekerjasama dengan kafir Quraisy untuk mengusir dan membunuh nabi
  • 36. Muhammad saw. Akibat menentang Islam, Nabi Muhammad mengusir mereka dari kota Madinah. Sehingga madinah bersih dari bangsa yahudi. Selain Yahudi, penduduk Yatsrib memeluk agama Nasrani. Kelompok yang merupakan kelompok minoritas berasal dari Bani Najran. Mereka mememeluk agama nasrani pada tahun 343 M ketika Kaisar Romawi mengirim misionaris ke wilayah mereka untuk menyebarkan agama Nasrani. Sebagian kecil Penduduk Yasrib ada yang tidak memeluk agama yahudi dan nasrani. Mereka mengikuti kenyakinan orang Quraisy dan Penduduk Mekkah. Mereka memandang kaum Quraisy sebagai penjaga Rumah Allah, sebagai pemimpin-pemimpin Agama, serta sebagai panutan dalam beribadah. Agama mereka dikenal dengan paganisme yaitu kepercayaan kepada benda-benda, dan kekuatan-kekuatan alam, seperti matahari, bintang-bintang, bulan, dan sebagainya. Mereka menyembah kekuatan-kekuatan alam. Mereka hidup sesuai dengan tradisi warisan nenek moyang. Praktik peribadatan mereka bertentangan dengan agama Yahudi dan Nasrani. Karena itu, sering terjadi perselisihan dan keributan antara mereka dengan pemeluk agama Yahudi. B. Kondisi Sosial Masyarakat Madinah Sebelum Islam Keadaan sosial masyarakat Yatsrib sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw. memiliki beberapa kemiripan dengan keadaan di Makkah. Suku-suku dan kelompok masyarakat yang tinggal di sana berperang satu sama lain. Yasrib memiliki dua kebudayaan yaitu kebudayaan Arab dan Yahudi. Kedua kebudayaan tersebut jelas memiliki tradisi yang berbeda. Sekalipun terdapat orang-orang Arab yang memeluk Yahudi dan terjadi hubungan perkawinan diantara mereka, tapi sikap dan pola hidup bangsa Yahudi dan Arab berbeda.. Pada awalnya, kedua bangsa tersebut berasal dari satu rumpun bangsa, yaitu ras Semit yang berpangkal dari Nabi Ibrahim melalui dua putranya, Ismail dan Ishaq. Bangsa Arab melaui Ismail dan Yahudi melaui Ishaq. Meraka berkembang dan menyebar sehingga memiliki kebudayaan tersendiri. Disamping itu, kedua bangsa berkebang menjadi beberapa suku atau kabilah. Adapun kabilah-kabilah yang berada di Yasrib (Madinah) antara lain: 1. Kabilah Aus dan Kharzaj Nama “Aus” dan “Kharzaj” berasal dari nama dua orang laki-laki kakak beradik. Mereka berasal dari salah satu kabilah di Arab Selatan. Suku Aus dan Khazraj berasal dari salah satu suku besar di Yaman, yaitu Azd . Keturunannya terpecah menjadi dua kelompok yang saling bermusuhan dan berperang. Perang saudara berlangsung lebih dari 120 tahun. Kedua kelompok memiliki daerah kekuasaan sendiri di kota Madinah. Kabilah Aus menempati wilayah dataran tinggi di selatan dan timur. Kabilah Khazraj tinggal menempati wilayah taran rendah di tenggah utara Madinah. Di belakang mereka tidak ada apapun kecuali kesunyian Hirrah Wabrah. Kabilah Aus mendiami wilayah-wilayah pertanian yang kaya di Madinah. Mereka bertetangga dengan Kabilah-kabilah Yahudi. Sedangkan kabilah Khazraj mendiami wilayah-wilayah yang kurang subur, dan bertetangga dengan kabilah Yahudi yang besar yakni Qainuqa. Pada tahun ke-10 dari kenabian Muhammad SAW terjadi perang saudara yang sangat hebat. Banyak pemimpin dari kedua kabilah tersebut tewas di medan perang. Pada waktu itu, kabilah
  • 37. Khazraj memperoleh kemenangan karena memiliki pasukan lebih banyak dari Kabilah Aus dan mendapat bantuan senjata dari bangsa Yahudi Bani Nadhir dan Baini Qainuqa. Walaupu Kabilah Aus mendapat bantuan juga dari Yahudi Bani Quraizhah. Karena mendapat kekalahan, Kabilah Aus mengirim dua utusan ke Mekkah yaitu Iyas bin Mu’adz dan Anas bin Rafi. Adapun tujuannya untuk meminta bantuan kaum Quraisy. Ketika sampai di Mekkah, keduanya bertemu denga nabi Muhammad saw. Nabi bercakap- cakap dengan keduanya dan membacakan ayat-ayat Al Quran. Ketika itu Iyas bin Mua’az tertarik dengan ajakan Nabi untuk masuk Islam. Tapi dia diingatkan oleh Anas bin Rafi tentang tujuan datang ke Mekkah. Mereka ketemu dengan pembesar Quraisy dan menyampaikan tujuannya. Tapi permintaannya ditolak oleh kaum Quraisy karena mereka sedang sibuk mencegah tersebarnya Ajaran Nabi Muhammad. Akhirnya keduanya kembali ke Madinah dengan tangan hampa. Ketika keduanya sampai di Madinah, terjadi perang saudara kembali. Kali ini Kabilah Aus memperoleh kemenangan. Menurut sejarah, peperangan tersebut merupakan peperangan terakhir antara kedua kabilah. Karena sudah banyak pemimpin dari kedua kabilah tersebut masuk Islam. 2. Kabilah Yahudi Di Madinah, Bangsa Yahudi terdiri dari 3 kabilah besa yaitu, Qainuqa, nadhir, dan Quraizhah. Jumlah laki-lakinya yang sudah baligh mencapai lebih dari dua ribu orang. laki-laki di kabilah Qainuqa’ yang biasa berperang mencapai tujuh ratus orang. Bani Nadhir mencapai tujuh ratusan orang yang terbiasa perang. Sedangkan laki-laki dari Bani Quraizhah antara tujuh ratus hingga sembilan ratus orang. Hubungan ketiga kabilah tersebut tidak harmonis. Terkadang ketiganya terjadi perang saudara. Al-Qur’an menunjukkan bahwa permusuhan antara kaum Yahudi dengan Firman-Nya : َ ‫و‬ َ ‫إ‬ َ ‫ذ‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫خ‬ َ ‫ذ‬ َ ‫ن‬ ‫ا‬ َ ‫م‬ َ ‫يث‬ َ ‫اق‬ َ ‫ك‬ َ ‫م‬ َ َ ‫ل‬ َ َ ‫ت‬ َ ‫س‬ َ ‫ف‬ َ ‫ك‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫د‬ َ ‫م‬ َ ‫ائ‬ َ ‫ك‬ َ ‫م‬ َ َ ‫و‬ َ ‫ل‬ َ َ ‫ت‬ َ ‫خ‬ َ ‫ر‬ َ ‫ج‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫نف‬ َ ‫س‬ َ ‫ك‬ ‫م‬ َ ‫م‬ ‫ن‬ َ ‫د‬ َ ‫ي‬ َ ‫ار‬ َ ‫ك‬ َ ‫م‬ َ َ ‫ث‬ َ ‫م‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫ق‬ َ ‫ر‬ َ ‫ر‬ َ ‫ت‬ َ ‫م‬ َ َ ‫و‬ َ ‫أ‬ َ ‫نت‬ َ ‫م‬ َ َ ‫ت‬ َ ‫ش‬ َ ‫ه‬ َ ‫د‬ َ ‫ون‬ {َ 84 َ} َ ‫ث‬ َ ‫م‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫نت‬ َ ‫م‬ َ َ ‫ه‬ َ ‫آؤ‬ َ ‫آلء‬ َ َ ‫ت‬ َ ‫ق‬ َ ‫ت‬ َ ‫ل‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫نف‬ َ ‫س‬ َ ‫ك‬ َ ‫م‬ َ َ ‫و‬ َ ‫ت‬ َ ‫خ‬ َ ‫ر‬ َ ‫ج‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫ف‬ َ ‫ر‬ َ ‫يق‬ ‫ا‬ َ ‫م‬ َ ‫نك‬ ‫م‬ َ ‫م‬ ‫ن‬ َ ‫د‬ َ ‫ي‬ َ ‫ار‬ َ ‫ه‬ َ ‫م‬ َ َ ‫ت‬ َ ‫ظ‬ َ ‫اه‬ َ ‫ر‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫ع‬ َ ‫ل‬ َ ‫ي‬ َ ‫ه‬ ‫م‬ َ ‫ب‬ َ ‫ا‬ َ ‫ل‬ َ ‫ث‬ َ ‫م‬ َ َ ‫و‬ َ ‫ال‬ َ ‫ع‬ َ ‫د‬ َ ‫و‬ َ ‫ان‬ َ َ ‫و‬ َ ‫إ‬ ‫ن‬ َ ‫ي‬ َ ‫أ‬ َ ‫ت‬ َ ‫وك‬ َ ‫م‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫س‬ َ ‫ار‬ ‫ى‬ َ ‫ت‬ َ ‫ف‬ َ ‫اد‬ َ ‫وه‬ َ ‫م‬ َ َ ‫و‬ َ ‫ه‬ َ ‫و‬ َ َ ‫م‬ َ ‫ح‬ َ ‫ر‬ َ ‫م‬ َ َ ‫ع‬ َ ‫ل‬ َ ‫ي‬ َ ‫ك‬ َ ‫م‬ َ َ ‫إ‬ َ ‫خ‬ َ ‫ر‬ َ ‫اج‬ َ ‫ه‬ َ ‫م‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫ف‬ َ ‫ت‬ َ ‫ؤ‬ َ ‫م‬ َ ‫ن‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫ب‬ َ ‫ب‬ َ ‫ع‬ َ ‫ض‬ َ َ ‫ال‬ َ ‫ك‬ َ ‫ت‬ َ ‫اب‬ َ َ ‫و‬ َ ‫ت‬ َ ‫ك‬ َ ‫ف‬ َ ‫ر‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫ب‬ َ ‫ب‬ َ ‫ع‬ َ ‫ض‬ َ َ ‫ف‬ َ ‫م‬ َ ‫اج‬ َ ‫ز‬ َ ‫آء‬ َ َ ‫م‬ ‫ن‬ َ ‫ي‬ َ ‫ف‬ َ ‫ع‬ َ ‫ل‬ َ َ ‫ذ‬ َ ‫ل‬ َ ‫ك‬ َ َ ‫م‬ َ ‫نك‬ َ ‫م‬ َ َ ‫إ‬ َ ‫ل‬ َ َ ‫خ‬ َ ‫ز‬ َ ‫ي‬ َ ُ َ ‫في‬ َ َ ‫ال‬ َ ‫ح‬ َ ‫ي‬ َ ‫اة‬ َ َ ‫الد‬ َ ‫ن‬ َ ‫ي‬ ‫ا‬ َ ‫و‬ َ ‫ي‬ َ ‫و‬ َ ‫م‬ َ َ ‫ال‬ َ ‫ق‬ َ ‫ي‬ َ ‫ام‬ َ ‫ة‬ َ َ ‫ي‬ َ ‫ر‬ َ ‫د‬ َ ‫ون‬ َ َ ‫إ‬ َ ‫لى‬ َ َ ‫أ‬ َ ‫ش‬ َ ‫د‬ َ َ ‫ال‬ َ ‫ع‬ َ ‫ذ‬ َ ‫اب‬ َ َ ‫و‬ َ ‫م‬ ‫ا‬ َ ‫ّللا‬ َ َ ‫ب‬ َ ‫غ‬ َ ‫اف‬ َ ‫ل‬ َ َ ‫ع‬ َ ‫م‬ ‫ا‬ َ ‫ت‬ َ ‫ع‬ َ ‫م‬ َ ‫ل‬ ‫ون‬ َ {85} Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu) kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu {Saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memnuhinya) sedang kamu mempersaksikan. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir sengolongan daripada kamu dari kampong halamannya, kamu Bantu-membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 84-85). Bani Nadhir menetap di Aliyah, di lembah Baththan sejauh 2 atau 3 mil dari Madinah. Daerah tersebut banyak pohon kurma dan tanaman-tanaman lainnya. Bani Quraizhah mendiami wilayah Mazhur yang terletak beberapa mil di selatan Madinah. Sedangkan bani Qainuqa tinggal
  • 38. di dalam kota Madinah. Mereka pindah setelah diusir oleh Bani Nadhir dan Bani Quraizhah, dari tempat mereka yang berada diluar Madinah. Bangsa Yahudi memiliki midras, yaitu tempat mereka mempelajari agama Yahudi dan sejarah rosul-rosul mereka. Mereka melahirkan ahli ilmu, ahli agama dan ahli hukum. Bangsa Yahudi dan Bangsa Arab merupakan bangsa pendatang di Yasrib. Bangsa yahudi datang ke Yasrib karena situasi politik akibat penjajahan Romawi. Mereka menghidari Bangsa Romawu yang ingin membunuh dan menghancurkan mereka. Karena bangsa Yahudi dianggap sebagai pemberontak. Mereka kebanyakan berasal dari wilayah utara, datang ke Yasrib diperkirakan pada abad ke-1 dan ke-2. Sedangkan bangsa Arab datang ke Madinah karena bencana alam akibat hancurnya bendungan Ma’arib yang dibangun pada masa kerajaan Saba’. Mereka datang ke Madinah diperkirakan terjadi pada tahun 300 M. Pada awalnya bangsa Yahudi dan Arab dapat hidup berdampingan saling menghormati. Pada perkembangan selanjutnya, bangsa Arab melebihi jumlah penduduk bangsa Yahudi yang sudah datang duluan di Yasrib, terutama setelah Arab Yaman pindah secara masal di akhir abad ke-4 M. Mulai saat itu muncul kecurigaan dan saling mengancam diantara keduanya. Ketegangan ini berawal dari sikap bangsa Yahudi yang menyombongkan diri sebagai manusia pilihan Tuhan karena dari suku mereka banyak diutus para nabi dan rasul. Selain itu mereka adalah penganut agama tauhid, sementara masyarakat arab adalah penyembah berhala. Apabila timbul konflik, orang Yahudi selalu berkata dengan nada ancaman bahwa semakin dekat waktu kedatangan Nabi yang diutus untuk memimpin mereka membunuh bangsa Arab. Pada waktu itu Jika ditanya tentang kedatangan Nabi, Para pendeta Yahudi selalu menunjuk ke arah Yaman. Bagi Orang Yasrib, isyarat itu bukan ke Yaman tapi kota Mekkah. Ketika mendengar berita seseorang yang mengaku Nabi di Mekkah, mereka berusaha mencari informasi tersebut. Setiap musim haji tiba, mereka mengutus ke Mekkah untuk menyelidiki kebenaran berita tersebut. Hasilnya terjadi dua perjanjian yaitu ‘Aqabah I dan Aqabah II. C. Kondisi Ekonomi Masyarakat Madinah Sebelum Islam Secara geografis Yatsrib merupakan kota ketiga yang termasuk pada kawasan tandus yang populer dengan sebutan Hijaz setelah Thaif dan Makkah. Yatsrib berada di tempat strategis sebagai jalur penghubung perdagangan antara kota Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Yastrib termasuk daerah subur di sekitar kawan tandus. Yasrib berbeda dengan Kota Mekkah di kondisi alam dan watak penduduknya. Yastrib merupakan kota yang makmur dan subur dengan pertaniannya. Air yang tersedia di kota ini mencukupi untuk membangun pertanian. Kota ini dikelilingi oleh gunung berbatu. Di terdapat banyak lembah, atau yang paling terkenal dikenal dengan nana Wadi. Sebagai pusat pertanian, kota Yasrib menjadi menarik bagi penduduk wilayah lain untuk pindah ke Yatsrib. Kota Yatsrib (Madinah) terdapat daerah persawahan dan perkebunan yang menjadi sandaran hiduppenduduk setempat. Penghasilanterbesarnya adalahkurma dananggur. Kurma merupakanhasil alam yang memberikan manfaat banyak bagi kehidupan mereka, diantaranya sebagai makanan, alat bangunan, pabrik, makanan hewan, bahkan seperti mata uang yang digunakan untuk tukar menukar ketika terdesak. Kurma Madinah juga banyak macamnya.
  • 39. Di kota Yasrib (Madinah) terdapat beberapa pabrik yang sebagian besar dikelola oleh orang- orang yahudi. Bani Qainuqa’ adalah kabilah yahudi terkaya di Madinah, meski jumlah mereka tidak banyak. Di Madinah terdapat banyak pasar, yang terkenal pasar bani Qainuqa’, disana juga terdapat toko minyak wangi. Dan macam- macam jual beli lainnya, yang sesuai dengan ajaran Islam maupun tidak. D. Kondisi Politik Masyarakat Madinah Yasrib Tidak menerapkan model pemerintahan seperti kerajaan yang mengatur kehidupan masyarakatnya. Kekuasaan berada di tangan suku-suku atau kelompok tertentu Bergantung kepada siapa yang paling kuat diantara mereka. Perang antar suku dan kelompok sering terjadi. Kondisi tersebut hampir sama dengan keadaan di Mekkah. Suku yang pertama kali tinggal dan menguasai Yasrib adalah suku amaliqoh. Mereka membangun perkampungan dan peradaban. kemudian, bangsa Yahudi datang ke Madinah dan akhirnya menguasai Madinah setelah menaklukan suku Amaliqoh. Bangsa Yahudi yang terdiri dari Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa sudah bisa membangun sebuah peradaban dengan membuat benteng-benteng untuk berlindung dari serangan arab badui. Mereka disebutkan sebagai kelompok yang paling makmur dan berbudaya. Oleh karena itu, jelaslah bahwa sebelum kedatangan orang-orang Arab, Madinah sepenuhnya dikuasai oleh orang- orang Yahudi, baik secara ekonomi, politik, maupun intelektual. Sejarah menyebutkan bahwa orang-orang Masehi (Kristen) di Syam (Siria) sangat membenci orang-orang Yahudi. Mereka menganggap bangsa Yahudi telah menyiksa dan menyalib Isa al-Masih. ereka menyerbu Yasrib untuk memerangi orang-orangYahudi. Dalam penyerbuan tersebut, orang- orang Kristen meminta bantuan suku Aus dan Khazraj. Suku Aus dan Khazraj, seperti halnya kaum Yahudi, juga merupakan pendatang. Keadaan tersebut menyebabkan peperangan antara Yahudi dan Kabilah Arab yaitu Aus dan Khazraj. Banyak pemimpin Yahudi yang meninggal, sehingga kekuasaan Yasrib jatuh ke tangan Aus dan Khazraj. Sebelumnya, kondisi Aus dan Khazraj merupakan buruh. Peralihan kekuasaan di yasrib merubah kedua suku menjadi suku yang menonjol. Bangsa Yahudi sebagai pihak yang tersisihkan, berusaha untuk memecah belah kedua suku tersebut. Provokasi (penghasutan) mereka nampaknya berhasil. Muncul permusuhan antara kedua kabilah, sehingga terjadi peperangan yang tidak pernah berarkhir. Dalam kondisi seperti itu, bangsa Yahudi memiliki peluang untuk memperbesar perdagangan dan kekayaan mereka. Kekuasaan mereka yang sudah hilang dapat mereka rebut kembali. Sehingga di Yasrib terdapat 3 kekuatan yang mengendalikan Madinah yaitu kabilah Aus, Kabilah Khazraj, dan bangaa yahudi. Ketiganya telah siap tempur dan hidup dalam suasana perang yang tiada hentinya Di Samping perebutan kekuasaan di antara 3 kabilah tersebut, konflik muncul karena adanya perbedaan agama. kabilah Aus dan kabilah Khazraj memeluk agama watsani (menyembah berhala), agama yang tersebar di Memmah. Sedangkan bangsa Yahudi sebagai Ahlul Kitab(penganut al-Kitab) mempercayai keesaan Tuhan (monoteisme). Oleh karena itu, orang-orang Yahudi sangat mencela suku Aus dan Khazraj yang dipandangnya sebagai kaum kafir. Sama halnya dengan penganut agama watsanidi jazirah Arabia, pada bulan tertentu, yaitu Dzulhijjah, mereka melakukan ziarahke kota Makkah. Mereka melakukan peribadatan dan penyembahan berhala yang ada di seputar Ka’bah.
  • 40. Ziarah ke kota Makkah biasanya dilakukan secara berombongan, baik dari kalangan suku Aus maupun Khazraj. Akan tetapi adanya hubungan sosial yang terjadi antara orang-orang Yahudi yang menetap di Madinah dengan orang-orang Aus dan Khazraj, sedikit banyak telah menyebabkan pemikiran keagamaan Yahudi dapat diketahui dan diserap oleh mereka. Keadaan ini menyebabkan Kabilah Aus dan Khazraj lebih mudah memahami ajaran keagamaan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. dibanding penduduk Makkah. Karena itu, Orang-orang Yasrib (Madinah) mudah mengerti dan memahami ajaran-ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad, karena ajaran itu menyerupai ajaran-ajaran yang telah mereka dengar dari orang-orang Yahudi. Salah satunya mengenai akan datangnya seorang Nabi baru. Karena itu, ketika mereka mendengar berita tentang adanya seorang Nabi di Makkah, yaitu Nabi Muhammad, mereka dengan cepat menanggapi dan mempercayainya. Dengan alasan itu pula, kemudian mereka meminta Nabi Muhammad untuk pindah (hijrah) ke kota Yasrib Dan menjadi pemimpin bagi kedua kabilah di Yasrib E. Langkah Langkah Dakwah Nabi Muhammad di Madinah Nabi Muhammad SAW tiba di kota Madinah tahun 622 M. Kehadiran nabi Muhammad dan Umat Islam di kota Madinah menandai zaman baru bagi perjalanan dakwah Islam. Umat Islam di kota Madinah tidak lagi banyak mendapat gangguan dari masyarakat kafir Quraisy, karena mereka mendapat perlindungan dari penduduk Madinah yang muslim. Dengan diterimanya Nabi Muhammad dan umat Islam oleh masyarakat Madinah, maka Nabi saw memberikan gelar kepada umat Islam Madinah dengan sebutan Kaum Anshar, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi penolong, sementara umat Islam yang datang dari Makkah diberi nama Kaum Muhajirin. Hijrah Nabi Muhammad saw merupakan cara membangun masyarakat baru sesuai ajaran Islam. selain perintah dari Allah SWT, hijrah nabi saw ke Madinah karena masyarakat Madinah (Yasrib), kabilah Aus dan Khajraj mengharapkan kedatangannya sesuai baiat mereka di Aqabah I dan Aqabah II. Setelah datang ke Madinah, Nabi Muhammad menentukan prioritas utama dalam rangka membangun masyarakat baru. Adapun prioritasnya adalah: 1. Membangun masjid Prorita pertama yang dilakukan Nabi Muhammad setibanya di Madinah adalah membangun Masjid. Masjid dibangun di atas tanah milik kedua anak yatim, yaitu Sahl dan Suhail. Tanah tersebut dibeli oleh Nabi untuk pembangunan masjid dan untuk tempat tinggal. Masjid memiliki multifungsi antara sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat. Setiap muslm semestinya selalu terikat dengan masjid. Keberadaan masjid diharapkan keimanan dan ketaqwaan setiap muslim akan senantiasa terjaga dan terpelihara. Selain itu fungsi masjid sebagai pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran keagamaan, tempat pengadilan berbagai perkara yang muncul di masyarakat, musyawarah dan lain sebagainya. Lebih dari itu, Bangunan masjid bukan saja sebagai tonggak berdirinya masyarakat Islam, tetapi juga awal pembangunan kota.
  • 41. 2. mempersaudarakan kaum muslimin langkah konkrit yang dilakukan Nabi Muhammad saw adalah mempersaudarakan kaum muslimin yang berasal dari Mekah (kaum muhajirin) dengan kaum muslimin Madinah (kaum Anshar). Dengan persaudaran tersebut, Nabi SAW telah menciptakan suatu persaudaraan baru yaitu persaudaraan berdasarkan iman atau agama yang menggantikan persaudaraan yang berdasarkan darah. Nabi Muhammad mengajak kaum muslimin supaya masing-masing bersaudara atas dasar iman yang merupakan hal yang asasi untuk membentuk umat yang kuat. Dengan persaudaraan tersebut, umat akan bersatu dan tidak akan mudah tercerai-berai. Dan jika umat ini bersatu, niscaya umat ini akan menjadi lebih kuat. 3. Perjanjian dengan masyarakat Yahudi Madinah Langkah selanjutnya yang dilakukan Nabi Muhammad adalah bermusyawarah dengan para sahabat baik muhajirin maupun anshar. Musyawarah itu untuk merumuskan pokok-pokok pemikiran yang akan dijadikan undang-undang. Rancangan ini memuat aturan yang berkenaan dengan orang-orang Muhajirin, Anshar dan masyarakat Yahudi yang bersedia hidup berdampingan secara damai dengan umat Islam. Undang-undang tersebut dikenal dengan Piagam Madinah ( Mitsaq Al-Madinah). Piagam tersebut merupakan sebuah bukti bagaimana Islam mengayomi semua umat manusia, termasuk non muslim, karena Islam memang rahmatan lil ‘alamin. Dan piagam tersebut membuat posisi Nabi saw semakin tinggi dan dihormati disemua lapisan masyarakat. Jika ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan lewat musyawarah, maka diserahkan kepada keadilan dan kebijaksanaan Nabi. Kondisi tersebut menunjukan beliau menjadi pemimpin tertinggi di Madinah dan berhak membuat peraturan, baik untuk kepentingan sosial maupun kepentingan Negara. Beberapa suku dari Kaum Yahudi menerima dengan baik piagam tersebut, tetapi ada beberapa yang lainnya menolak. Di antara suku Yahudi yang menolak adalah berasal dari Bani Nazhir, Quraizah, dan Qainuqa, bahkan ketiga suku ini bersekutu dengan kaum kafir Quraisy Mekkah untuk mengahncurkan kekuasaan nabi Muhammad SAW di Madinah. Pada akhirnya, persekutuan mereka dengan Kafir Quraisy menyebabkan mereka terusir dari kota Madinah. Sehingga tidak ada lagi masyarakat Yahudi tinggal di Madinah. F.Metode dakwah Nabi Muhammad saw dalam membangun Perekonomian Madinah Para pengikut Nabi Muhammad saw melakukan hijrah dengan resiko nyawa dan harta. Mereka meninggalkan Makkah secara sembunyi-sembunyi dan meninggalkan harta bedanya di Makkah. Akibatnya Mereka datang ke Madinah tidak membawa harta benda. Oleh karena, Nabi Muhammad membangun perekonomian masyarakat Madinah dengan cara sebagai berikut: 1. mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Persaudaran berlandaskan Iman bukan persaudaraan berlandaskan darah. Sehingga Kaum Anshar dapat menjamin dan membantu saudaranya kaum muhajirin dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • 42. 2. menempatkan orang-orang fakir-miskin yang tidak punya tempat-tinggal di Masjid. Mereka dikenal dengan Ahlu Shuffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu dan tinggal di laman masjid. 3. bekerjasama dengan kaum Anshar menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum Muhajirin. Kaum Muhajirin tidak maumenjadi beban bagi kaum Anshar sehingga adanya lapangankerja memberikan mereka untuk memperoleh nafkah dengan hasil keringat sendiri. 4. Nabi saw menganjurkan bagi kaum Muhajirin yang mempunyai pengalaman dagang dan modal sebagai pedagang. Ajuran ini sesuai dengan profesi kaum Muhajirin ketika mereka tinggal di Makkah. 5. bagi kaum Muhajirin yang tidak mempunyai modal, Nabi Muhammad mengajurkan mereka bekerja sebagai petani. Karena madinah dikenal dengan tanah subur dan memiliki hasil pertanian yang bagus, terutama buah kurma dengan berbagai jenisnya. 6. setelah menerima perintah zakat, pembinaan perekonomian umat Islam lebih mendapat perhatian. Nabi Muhammad saw mengefektifkan zakat dan memperkuat jalinan antara pemberi zakat dan penerima zakat. G. Faktor Pendukung Kesuksesan Dakwah Nabi Muhammad di Madinah Faktor pendukung kesuksesan Nabi Muhammad di Madinah, dapat tergambar dalam khutbah pertama yang diucapkannya di Madinah, sambil bersandar pada batang pohon kurma yang dijadikan penopang atap masjid, ia berkata: "Barangsiapa yang dapat melindungi mukanya dari api neraka sekalipun hanya dengan sebutir kurma, lakukanlah itu. Kalau itupun tidak ada, maka dengan kata-kata yang baik. Sebab dengan itu, kebaikan itu mendapat balasan sepuluh kali lipat." Dan dalam khutbahnya yang kedua dikatakannya: "Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah dan janganlah mempersekutukanNya dengan apapun. Benar-benar takutlah kamu kepadaNya. Hendaklah kamu jujur terhadap Allah tentang apa yang kamu katakan baik itu; dan dengan ruh Allah hendaklah kamu sekalian saling cinta-mencintai. Allah sangat murka kepada orang yang melanggar janjinya sendiri." Kata-kata nabi saw memberikan suatu ajaran agar memelihara diri dari api neraka walaupun dengan sebutir kurma atau perkataan yang baik. Sebutir kurma dan perkataan yang baik menjadi salah satu modal memelihara persaudaraan, dilengkapi anjuran untuk saling mencintai. Semuanya itu dilandasi oleh keimanan kepada Allah swt/ Bukan hanya kata-kata untuk menjalin persaudaraan, tapi Nabi Muhammad sebagai utusan Allah swt menunjukan keteladanan dalam berbuat. Nabi saw tidak ingin menampakkan diri dengan gaya orang berkuasa, atau sebagai raja atau pemegang kekuasaan duniawi. Kepada sahabat- sahabatnya ia berkata: "Jangan aku dipuja, seperti orang-orang Nasrani memuja anak Mariam. Aku adalah hamba Allah. Sebut saja sebagai hamba Allah dan RasulNya." SOAL URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat !
  • 43. 1 Bagimana respon orang yahudi terhadap Dakwah Nabi? 2 Bagaiamana respon orang kafir Makkah terhadap dakwah Nabi di Madinah? 3 Kenapa terjadi perang badar? 4 Bagaimana Nabi mempersiapkan perang Uhud? 5 Apa strategi perang yang dilakukan kafir Quraisy sehingga dapat menghancurkan Umat Islam di perang Uhud 6 Kenapa Nabi Muhammad menerima usulan salman al Farisi?
  • 44. a. Soal Uji Kompetensi I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dan benar ! 1) Pendamping setia nabi ketika berangkat hijrah ke Madinah adalah .... a. Ali bin Abi Thalib b. keluarganya c. Abu Bakar Assiddiq d. Seluruh sahabatnya 2) Pengertian hijrah menurut istilah adalah perpindahan dari kota ke.... a. desa b. kota lain c. kota d. perpindahan dari kondisi gelap ke terang 3) Seorang pemuda yang berani menggantikan posisi di tempat tidur Nabi adalah .... a. Bilal bin Rabbah b. Amr bin Yasir c. Umar bin Khattab d. Ali bin Abi Thalib 4) Tempat persembunyian Nabi ketika di kejar-kejar oleh orang kafir Quraisy pada waktu akan hijrah ke Madinah adalah .... a. Gua Hira’ b. Gua Tsur c. parit d. Jabal Rahmah 5) Perintah ibadah setelah Nabi hijrah ke Madinah adalah .... a. shalat b. zakat c. zakat dan puasa d. haji 6) Diantara sikap kaun Anshar dalam menyambut kedatangan Nabi dan para sahabatnya ketika hijrah adalah.... a. siap memeranginya b. siap menghadangnya c. berbondong-bondong menyambutnya d. biasa saja tanpa persiapan khusus 7) Di bawah ini yang bukan termasuk keteladanan yang dapat diambil dari perjuangan Nabi dalam menghadapi masyarakat Madinah adalah .... a. semangat yang tinggi dalam berdakwah b. mensyiarkan Islam ke sebagian kaum Anshar c. menjalin persaudarakan dan silaturrahim d. berdakwa dengan sabar dan tabah 8) Di bawah ini yang bukan termasuk keteladanan yang dapat diambil dari perjuangan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Madinah adalah .... a. kegigihan dalam mempertahankan iman b. kebersamaan dalam menjaga persatuan c. selalu berdakwah dengan inisiatif pribadi d. menjalin hubungan persaudaraan
  • 45. 9) Sahabat Nabi yang diperintahkan adzan pertama kali adalah .... a. Bilal bin Rabbah b. Zaid bin Tsabit c. Umar bin Khattab d. Utsman bin Affan 10) Dibawah ini yang bukan termasuk hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madinah adalah .... a. berdagang dengan tekun b. menjalin persaudaraan dan silaturrahim c. Saling tolong menolong dalam perbuatan kebajikan dan taqwa d. Senantiasa berdakwa dengan sabar dan tabah RANGKUMANKU …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
  • 46. BAB V KHULAFAURROSYIDIN A. Kompetensi Inti (KI) KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI-4 : Mencoba, mengolah dan menyaji menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
  • 47. menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Menghargai perilaku Khulafaaurraasyidiin cerminan dari akhlak Rasulullah SAW. 2.1 Merespon nilai-nilai yang terkandung dari prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khulafaaurraasyidiinuntuk masa kini dan yang akan datang. 2.2 Merespon gaya kepemimpinan Khulafaaurraasyidiin. 3.1 Memahami berbagai prestasi yang dicapai olehKhulafaaurraasyidiin. 4.1 Meniru model kepemimpinan Khulafaaurraasyidiin. 4.2 Menyajikan kisah ketegasan Abu Bakar as-Siddiq dalam menghadapi kekacauan umat Islam saat wafatnya Nabi Muhammad SAW C. Indikator 1. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaurrasyidin 2. Mengklasifikasi prestasi Khulafaurrasyidin 3. Menjelaskan prestasi Khulafaurrasyidin yang menonjol 4. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaurrasyidin 5. Mengkaitkan prestasi Khulafaurrasyidin dengan perkembangan kondisi sekarang 6. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 7. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 8. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 9. Menjelaskan kisah ketegasan Abu bakar dalam mengahadapi kekacauan saat wafat nabi Muhammad saw D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaurrasyidin 2. Mengklasifikasi prestasi Khulafaurrasyidin 3. Menjelaskan prestasi Khulafaurrasyidin yang menonjol 4. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaurrasyidin 5. Mengkaitkan prestasi Khulafaurrasyidin dengan perkembangan kondisi sekarang 6. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 7. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 8. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 9. Menjelaskan kisah ketegasan Abu bakar dalam mengahadapi kekacauan saat wafat nabi Muhammad saw