1. Konferensi Populasi dan Pembangunan Internasional 1994 di Kairo memperkenalkan paradigma baru yakni pendekatan kesehatan reproduksi yang memberdayakan perempuan.
2. WHO dan konferensi-konferensi internasional selanjutnya mempromosikan definisi dan program kesehatan reproduksi sebagai hak asasi manusia.
3. Indikator-indikator global seperti angka kesuburan dan kematian ibu dan anak digunakan untuk memantau capaian program ke
2. • International Conference on Population and
Development, 5-13 September 1994 di Kairo :
Perubahan paradigma → pendekatan pengendalian
populasi dan penurunan fertilitas (keluarga
bencana) menjadi pendekatan yang terfokus pada
kesehatan reproduksi.
• Dipertegas : konferensi dunia mengenai wanita di
Beijing (1995) dan New York (2000).
LATAR BELAKANG
3. International Conference on Population and
Development, Kairo :
Perubahan paradigma :
• Paradigma Lama : pendekatan pengendalian
populasi, salah satunya dengan menurukan
fertilitas (keluarga bencana).
• Paradigma Baru : pengendalian penduduk melalui
pendekatan yang terfokus pada kesehatan
reproduksi.
LATAR BELAKANG
4. • Usia menikah harus 17
tahun ke atas.
• Akseptor IUD harus X%.
• Akseptor Injeksi harus
Y%.
5. • upaya pengendalian penduduk
mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan
kesehatan reproduksi bagi pria dan wanita
sepanjang siklus hidup, termasuk hak-hak
reproduksi.1
• Populasi Stabil : kesehatan reproduksi terpenuhi
dan hak reproduksi dihargai.
6. HAMIL SEHAT MANULA SEHATIMUNISASI
LENGKAP
PELAJARAN
KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI
KANKER SERVIKS,
OESTOPOROSIS
OLAHRAGA PAP
SMEAR
7. • upaya pengendalian penduduk
mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan
kesehatan reproduksi bagi pria dan wanita
sepanjang siklus hidup, termasuk hak-hak
reproduksi.1
• Stabil : kesehatan reproduksi terpenuhi dan hak
reproduksi dihargai.
8. • Definisi : suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi
dan prosesnya.2,3
PENGERTIAN
11. • Ruang Lingkup : 2,3
o Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
o Keluarga Berencana.
o Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR), termasuk PMS-HIV/AIDS.
o Pencegahan dan Penanggulangan Komplikasi
Aborsi.
o Kesehatan Reproduksi Remaja.
o Pencegahan dan Penanganan Infertilitas.
o Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis.
o Berbagai aspek kesehatan reproduksi lainnya
(kanker serviks, mutilasi genital, fistula, dsb).
12.
13. • Sejak digagas pertama kali di Kairo (ICPD →
strategi baru : memberi tekanan pada berbagai
keterkaitan antara kependudukan dan
pembangunan dan lebih memusatkan perhatian
pada pemenuhan kebutuhan perempuan dan laki-
laki secara individual daripada pencapaian target-
target demografis.
14. • Kunci pendekatan : pemberdayaan perempuan
dan pemberian pilihan yang lebih banyak pada
mereka, melalui perluasan keterjangkauan
terhadap pendidikan, pelayanan kesehatan,
peningkatan keterampilan dan lapangan
pekerjaan.
• Program : berkaitan dengan pendidikan khususnya
anak perempuan, penurunan tingkat kematian
bayi, anak, dan ibu, isu kependudukan, lingkungan
dan pola konsumsi, keluarga, migrasi internal dan
internasional, pencegahan dan pengendalian
pandemi HIV/AIDS, KIE, serta teknologi, riset dan
pengembangan.
16. a. Desember 1995 diselenggarakan World
Conference on Women ke-4 di Beijing RRC.
• Platform for Action dan The Beijing
Declaration.
• Pokok-pokok komitmen :
o Persamaan hak dan harga diri manusia yang
inheren dari perempuan dan laki-laki.
o Pelaksanaan secara lengkap hak asasi
manusia terhadap perempuan dan anak
perempuan sebagai bagian yang tak
terpisah dari hak asasi manusia dan dasar-
dasar kebebasan, pemberdayaan dan
pengembangan perempuan,
17. • termasuk hak untuk bebas berpendapat,
beragama dan kepercayaan.
• Konsep HAM-Kespro :
o The right to health in general.
o The right to reproductive choice.
o The right to receive reproductive health
services .
o The right of men and women to marry and
found a family.
18. o The right of individuals to make
reproductive decisions free of
discrimination, coercion and violence.
o The right of the family to special protection.
o and sometimes, concepts of special rights in
relation to motherhood and childhood (pre-
and post-natal care).
19. b. November 1995, WHO Regional Asia Tenggara,
mengembangkan Regional Reproductive Health
Strategy for South-East Asia :
• Strategi program jangka pendek dan jangka
panjang.
• Langkah-langkah prioritas di tingkat negara.
• Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Esensial dan Paket Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Komprehensif.
20. c. Februari 1999, Konferensi internasional di Den
Haag, Belanda (Cairo+5, ICPD+5), menetapkan 3
isu prioritas untuk mempercepat hasil konferensi
di Kairo :
• Hak dan kesehatan seksual dan reproduksi
dari kaum muda.
• Menangani kematian dan kesakitan yang
disebabkan tindakan aborsi yang tidak aman.
• Program yang efektif dari hak seksual dan
reproduksi.
21. Perkembangan selanjutnya → PBB, melalui WHO
dan badan dunia terkait :
1. Definisi :
WHO menyetujui definisi yang dilahirkan pada
ICPD di Kairo : Suatu keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial secara utuh, tidak semata-
mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
semua hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.
→ Normatif Filosofis.
22. Walau definisi berbeda → Kespro meliputi :
• Kehidupan seksual yang aman dan
memuaskan
• Mampu bereproduksi.
• Mampu melewati kehamilan dan persalinan
dengan aman, ibu dan bayi sehat.
• Bebas mengatur reproduksi.
• Mendapatkan informasi dan pelayanan KB
yang aman, efektif dan terjangkau.
• meminimalisasi resiko dan penyakit ginekologi
dalam semua tahapan kehidupan.
23. 2. Kespro penting :
• Kesehatan reproduksi merupakan pernyataan
hak asasi manusia.
• Kesehatan reproduksi berperan penting dalam
mengatur angka kematian, angka kesakitan
dan angka ketahanan hidup yang diinginkan.
• Masalah kesehatan reproduksi menjadi
penyebab utama kesakitan dan kematian
wanita di seluruh dunia.
24. 3. Program yang sudah berjalan :
• Safe Motherhood.
• Family Planning.
• Sexually Transmitted Infections, HIV and AIDS.
• Gender-Based Violence .
• MDGs (4 tujuan yang berhubungan langsung
dengan Kespro) :
o Tujuan 3 : pemberdayaan wanita.
o Tujuan 4 : menurunkan kematian anak.
o Tujuan 5 : memperbaiki kesehatan ibu.
o Tujuan 6 : melawan HIV/AIDS, malaria dsb.
25. 4. Indikator Global :
• Angka kesuburan.
• Angka Harapan Hidup.
• Angka kematian Perinatal.
• Jumlah BBLR.
• Angka Kematian Ibu.
26. DAFTAR PUSTAKA
1. Dirjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan, Kebijakan dan
Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia,
Jakarta, 2005.
2. Spielberg LA, Introduction to Reproductive Health & Safe
Motherhood, Global Health Education Consortium, 2007.
3. Martaadisoebrata D, Sastrawinata RS, Obstetri dan
Ginekologi Sosial, Ed.1, Cetakan 2, 2011.
27. DAFTAR PUSTAKA
1. United Nation, Report of The International Conference on
Population and Development, New York 1995.
2. Depkes RI, Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan
Integratif di Tingkat Pelayanan Dasar, Jakarta, 2008.
3. Kemenkes, UNFPA, Kebijakan dan Strategi Nasional
Kesehatan Reproduksi di Indonesia, Jakarta, 2005.
4. Dirjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan, Kebijakan dan
Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia,
Jakarta, 2005.
5. Spielberg LA, Introduction to Reproductive Health & Safe
Motherhood, Global Health Education Consortium, 2007.
6. Martaadisoebrata D, Sastrawinata RS, Obstetri dan
Ginekologi Sosial, Ed.1, Cetakan 2, 2011.