SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
DIODA
(Laporan Praktikum Elektronika Dasar I)
Penyusun :
1. Eka Nurhayanti (0913022088)
2. Febrianti Manulang (0913022044)
3. Hanny Kruisdiarti (0913022048)
4. Mitha P. Mahardika (0913022054)
5. Merta Dhewa Kusuma (0913022052)
Program Studi : Pendidikan Fisika
Kelas : B
Dosen : Drs. Eko Suyanto, M. Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011
ISI
1. Judul : Dioda
2. Tujuan :
a. Menguji arah aliran arus sebuah dioda dan untuk mengenali
terminal-terminalnya
b. Menguji penghalusan dan suplai daya
c. Menguji suplai daya d.c. radio transistor sederhana
d. Menguji aturan kerja suplai daya d.c. sederhana
3. Tinjauan Pustaka
Dioda
Dioda ialah jenis vacum tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda
tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang
bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.
Dioda adalah salah satu komponen elektronika pasif. Dioda memiliki buah
dua kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi
konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di saling dihubungkan.
Gambar Konfigurasi Dioda
Masing-masing konduktor yang terdapat pada dioda memiliki fungsi.
Untuk Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan untuk semi
konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2
jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi
yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan
tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage,
yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai
konduktor/penghantar arus listrik.
Anoda dan Katoda
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus
mudah mengalir dari sisi P ke sisi N. Untuk mengetahui letak anoda dan
katoda biasanya diberi tanda pada ujungnya berupa gelang atau berupa
titik yang menandakan letak katoda, seperti terlihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar 1 : Simbol dan struktur dioda
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi
kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat
keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P
banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi
N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu
jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P
lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan
tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole
disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron.
Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi
arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
Gambar 2 : dioda dengan bias maju
Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat
polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
Gambar 3 : dioda dengan bias negatif
Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran
hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron
masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi
(depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus
satu arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah
menjadi konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang
tegangan beberapa volt diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini
disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion layer). Untuk dioda
yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7 volt.
Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan
Germanium.
Gambar 4 : grafik arus dioda
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun
memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru
terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron
yang terbentuk di lapisan deplesi.
Pencatu daya listrik
Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu
pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya
tak distabilkan dan Pencatu daya distabilkan.Pencatu daya tak distabilkan
merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya
jenis ini, tegangan maaupun arus keluaran dari pencatu daya tidak
distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan
beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada
peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan tegangan.
Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk
mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat. Pencatu daya
distabilkan, pencatu jenis ini menggunakan suatu mekanisme loloh balik
untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan
masukan, beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis kalang yang
digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran, antara lain:
Penyearah
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada
gambar-1 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan
tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi
tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.
Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus
AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang
disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk
mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan
transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2.
Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa
yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT
transformator sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1
mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk
beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil
atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai.
Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas
masih sangat besar.
Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter
kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini
bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4
menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah
setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah
garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus
untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c
bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan
kapasitor.
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke
beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan
membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar,
kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan
berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :
Vr = VM -VL
dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = VM + Vr/2
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan
ripple (Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan
kapasitor C, sehingga dapat ditulis :
VL = VM e -T/RC
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperole
Vr = VM (1 – e -T/RC)
Jika T << RC, dapat ditulis : e -T/RC 1 – T/RC
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang
lebih sederhana :
Vr = VM(T/RC)
VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan
antara beban arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr.
Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tegangan ripple yang
diinginkan.
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan
menambahkan kapasitor pada rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan
menggunakan transformator yang tanpa CT, tetapi dengan merangkai 4
dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.
Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh
dari catu jala-jala listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A.
Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki
tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak-
balik maka diperoleh.
C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF
Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki
polaritas dan tegangan kerja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor
yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran catu daya. Anda
barangkali sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat
mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang
anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup mengganggu. Jika dipasaran
tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan
memparalel dua atau tiga buah kapasitor
4. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain :
1. Project board 2. Dioda 1N4001
3. Transformator
4. Catu daya
5. Osiloskop
6. Multimeter Digital
7. Multimeter Analog
8. Kabel
9. Kapasitor 100 µ F
10. Resisitor
11. Lampu 12 Volt
5. Prosedur Percobaan
Percobaan 5a : Menguji Diode
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah
1. Menghubungkan suplai d.c. 12 V kesebuah lampu 12 V, kemudian
menyalakan, dan memperhatikan berapa kuat nyala lampu
2. Menambahkan diode secara seri dengan lampu, seperti pada gambar
dibawah ini
12
Volt
1N4001
Lampu
12 Volt
3. Mengukur besar tegangan yang melewati lampu dan tegangan yang
melewati tiap arah dioda.
4. Mengukur tahanan dalam rangkaian menggunakan multimeter analog
dengan rentang Ω : 100
Rentang Ω : 100
ohmmeter
Ω -Ve Ω+ Ve
Batang
penguji
hitam
Batang
penguuji
merah
5. Mengukur tahanan dalam rangkaian menggunakan multimeter digital
dengan rentang Ω x 1000K
Ω 1000 K
+ -
Batang
penguji
merah
Batang
penguji hitam
Percobaan 5b : Penghalusan dan Suplai Daya
Adapan langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah
1. Menyusun sirkit seperti gambar dibawah ini dengan sebuah resistor
muatan sebesar 1 K0
0 Volt
1N4001
Kabel
a.c.
20 Volt
20 Volt
1N4001
C1
A
B
Beban 1
K0
2. Mengukur tegangan pada AB dengan memakai CRO dan menyelidiki
bentuk gelombangnya
 Tanpa menyertakan C1 dalam sirkit
 Dengan menyertakan C1 dalam sirkit
3. Mengulangi dengan memakai ukuran-ukuran kapasitor yang berlainan.
4. Mengulangi pengukuran diatas dengan beberapa seri “sumbatan” dan
kapasitor kedua yang dihubungkan untuk membentuk filter π
Percobaan 5c : Suplai daya d.c. radio transistor sederhana
Menyusun sirkit suplai daya sederhana seperti gambar di bawah ini :
Kemudian menyalakan suplai daya dan radio. Pengamat lalu
memperhatikan distorsi suara yang muncul.
Percobaan 5e : Aturan kerja suplai daya d.c. yang sederhana
Menyusun sirkit seperti gambar di bawah ini :
Kemudian mencatat besar tahanan muatan, tegangan muatan, dan arus
muatan ketika tahanan diubah dari 10k0 ke 100R0. Setelah itu,
menggambar grafik arus/tegangan pada rentang ukurannya yang lengkap.
6. Data Hasil percobaan
Percobaan 5a
Lampu menyala Lampu tidak
menyala
Lampu Diode Lampu Diode
3.15 V 0,82 V 0,03 V 9,93 V
Percobaan 5b
Tegangan AB dengan memakai CRO
Tanpa menyertakan C1 Menyertakan C1
13,6 Volt 16,52 Volt
Percobaan 5c
Pada output terdapat distorsi yang sangat jelas ketika diperdengarkan
suara.
Percobaan 5e
No. Komponen yang diukur Hasil Pengukuran
1. Hambatan (R) 10K 100R
2. Tegangan (V) 12,35 6,6
3. Arus (I) mA 0,6 A = 600 mA 10,7 A = 10.700 mA
7. Analisis Data
Percobaan 5a
Pada percobaan ini, praktikan menguji arah aliran arus sebuah diode.
Lankah awalnya kita harus menyusun rangkaian seperti di bawa ini
12
Volt
1N4001
Lampu
12 Volt
Saat lampu menyala, tegangan yang melewati lampu sebesar 3,15 Volt dan
tegangan yang melewati diode sebesar 0,82 Volt. Nyala lampu lebih kuat
karena…..
Saat lampu tidak menyala tegangan yang melewati lampu sebesar 0,03
Volt dan tegangan yang melewati diode sebesar 9,93 Volt. Jika kita
menggunakan multimeter analog dengan rentang Ω : 100( baterai
bertegangan rendah 1,5 Volt) maka arus akan mengalir jika terminal
positif ahmmeter dihubungkan ke katoda dan terminal negatifnya ke
anoda. Adapun hambatan yang di dapatkan sebesar 8 Ω.
Percobaan 5b
Untuk percobaan 5b, beban yang digunakan sebesar 10kΩ dan tegangan
yang digunakan sebesar 21 Volt. Adapun rangkaian percobaannya adalah
0 Volt
1N4001
Kabel
a.c.
20 Volt
20 Volt
1N4001
C1
A
B
Beban 1
K0
Tegangan pada AB tanpa menggunakan C1 dalam sirkit sebesar 13,6 Volt
dan saat C1 ( 10 mF) di pasang pada sirkit, tegangannya sebesar 16,52
Volt. Pada kapasitor 100 mF besar tegangannya adalah 18,40 Volt.
Percobaan 5c
Percobaan menguji suplai daya d.c. radio transistor sederhana ini diawali
dengan merakit alat seperti pada gambar di bawah ini :
Dengan muatan berupa radio transistor yang memerlukan sumber tegangan
9 V d.c. Selanjutnya menyalakan suplai daya dan radio. Percobaan ini,
menguji kejelasan distorsi suara. Berdasarkan hasil percobaan, diketahui
bahwa semakin besar kapasitor yang digunakan maka akan semakin jelas
distorsi suara yang terjadi.
Percobaan 5e
Percobaan aturan kerja suplai daya d.c. yang sederhana ini, diawali dengan
menyusun sirkit seperti gambar di bawah ini :
Setelah itu, melakukan pengukuran besar nilai tahanan muatan, tegangan
muatan, dan arus muatan ketika tahanan diubah dari 10k0 ke 100R0. Hasil
pengukuran telah dilampirkan pada Data dan Hasil Pengamatan.
Berdasarkan data hasil pengamatan maka dapat dibuat grafik hubungan
antara tegangan dan arus. Berikut grafik hubungan antara tegangan dan
arus (mA) :
Dapat dilihat bahwa kurva aturan kerja suplai daya d.c. sederhana ini
hanya memperoleh sedikit perbaikan sehubungan dengan aturan kerja.
8. Kesimpulan :
Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisis data percobaan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Arus akan mengalir jika terminal positif ahmmeter dihubungkan ke
katoda dan terminal negatifnya ke anoda
2. Semakin besar kapasitor yang digunakan maka akan semakin jelas
distorsi suara yang terjadi
3. Kurva aturan kerja suplai daya d.c. sederhana hanya memperoleh
sedikit perbaikan sehubungan dengan aturan kerja

More Related Content

What's hot

Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaSyihab Ikbal
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaAnnisa Nabila
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarKevin Maulana
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaMuhammad Hendra
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analogNur Aoliya
 
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9Mustahal SSi
 
Konsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian ListrikKonsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian Listriksutriyanto
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu dayaLuxcu
 
Induktor dan transformator
Induktor dan transformatorInduktor dan transformator
Induktor dan transformatorBeny Abd
 

What's hot (20)

Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen Elektronika
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 Dioda
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasar
 
Penyearah arus
Penyearah arusPenyearah arus
Penyearah arus
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Dioda tunel
Dioda tunelDioda tunel
Dioda tunel
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
 
Konsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian ListrikKonsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian Listrik
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Mengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronikaMengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronika
 
Induktor dan transformator
Induktor dan transformatorInduktor dan transformator
Induktor dan transformator
 
5 rangkaian dioda
5 rangkaian dioda5 rangkaian dioda
5 rangkaian dioda
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Rpp hukum ohm
Rpp hukum ohmRpp hukum ohm
Rpp hukum ohm
 
Lks Hukum II Kirchof
Lks Hukum II KirchofLks Hukum II Kirchof
Lks Hukum II Kirchof
 
Rpp inkuiri
Rpp inkuiriRpp inkuiri
Rpp inkuiri
 
LAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMALAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMA
 
Lks
LksLks
Lks
 
Lks hukum ohm
Lks hukum ohmLks hukum ohm
Lks hukum ohm
 
Uji-T
Uji-TUji-T
Uji-T
 
Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1
 
materi LKS
materi LKSmateri LKS
materi LKS
 

Similar to Dioda

laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhsintaKikiAprilia
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodaArina Haq
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxArifinSyahrial
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangWahyu Pratama
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Dana Mezzi
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxnazirohherlia
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodaAris Widodo
 

Similar to Dioda (20)

laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
06rangkaiandioda
06rangkaiandioda06rangkaiandioda
06rangkaiandioda
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
Dioda tugas
Dioda tugasDioda tugas
Dioda tugas
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Laporan dioda
Laporan diodaLaporan dioda
Laporan dioda
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
 
Laporan 5 alkp
Laporan 5 alkpLaporan 5 alkp
Laporan 5 alkp
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
 
Dioda P - N Junction
Dioda P - N JunctionDioda P - N Junction
Dioda P - N Junction
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 

More from Hanny Kruisdiarti

More from Hanny Kruisdiarti (19)

Pengenalan Bahan
Pengenalan BahanPengenalan Bahan
Pengenalan Bahan
 
Multiple Representation FLUIDA STATIS
Multiple Representation FLUIDA STATISMultiple Representation FLUIDA STATIS
Multiple Representation FLUIDA STATIS
 
Makalah Aplikasi Gelombang Pada Bluetooth
Makalah Aplikasi Gelombang Pada BluetoothMakalah Aplikasi Gelombang Pada Bluetooth
Makalah Aplikasi Gelombang Pada Bluetooth
 
Pompa Hidrolik Sederhana
Pompa Hidrolik SederhanaPompa Hidrolik Sederhana
Pompa Hidrolik Sederhana
 
Bab I Makalah Bel
Bab I Makalah BelBab I Makalah Bel
Bab I Makalah Bel
 
RPP IPA TERPADU Tema "Gravitasi dan Kesehatan"
RPP IPA TERPADU Tema "Gravitasi dan Kesehatan"RPP IPA TERPADU Tema "Gravitasi dan Kesehatan"
RPP IPA TERPADU Tema "Gravitasi dan Kesehatan"
 
Silabus Suhu dan Pengukurannya
Silabus Suhu dan PengukurannyaSilabus Suhu dan Pengukurannya
Silabus Suhu dan Pengukurannya
 
Makalah Mekanika Kuantum
Makalah Mekanika KuantumMakalah Mekanika Kuantum
Makalah Mekanika Kuantum
 
Mesin carnot
Mesin carnotMesin carnot
Mesin carnot
 
Fotometri Bintang
Fotometri BintangFotometri Bintang
Fotometri Bintang
 
Silabus Kesetimbangan Benda Tegar
Silabus Kesetimbangan Benda TegarSilabus Kesetimbangan Benda Tegar
Silabus Kesetimbangan Benda Tegar
 
Paper Multiple Intelligences
Paper Multiple IntelligencesPaper Multiple Intelligences
Paper Multiple Intelligences
 
Silabus Hukum Hooke
Silabus Hukum HookeSilabus Hukum Hooke
Silabus Hukum Hooke
 
RPP SMA kelas XI Hukum Hooke
RPP SMA kelas XI Hukum HookeRPP SMA kelas XI Hukum Hooke
RPP SMA kelas XI Hukum Hooke
 
Makalah Speedometer
Makalah SpeedometerMakalah Speedometer
Makalah Speedometer
 
Rpp SMA Kelas X KD 5.1
Rpp SMA Kelas X KD 5.1Rpp SMA Kelas X KD 5.1
Rpp SMA Kelas X KD 5.1
 
LKS-Suhu dan Pengukurannya
LKS-Suhu dan PengukurannyaLKS-Suhu dan Pengukurannya
LKS-Suhu dan Pengukurannya
 
Rpp-Kesetimbangan Benda Tegar
Rpp-Kesetimbangan Benda TegarRpp-Kesetimbangan Benda Tegar
Rpp-Kesetimbangan Benda Tegar
 
Biologi Dasar-Keanekaragaman Hayati
Biologi Dasar-Keanekaragaman HayatiBiologi Dasar-Keanekaragaman Hayati
Biologi Dasar-Keanekaragaman Hayati
 

Dioda

  • 1. DIODA (Laporan Praktikum Elektronika Dasar I) Penyusun : 1. Eka Nurhayanti (0913022088) 2. Febrianti Manulang (0913022044) 3. Hanny Kruisdiarti (0913022048) 4. Mitha P. Mahardika (0913022054) 5. Merta Dhewa Kusuma (0913022052) Program Studi : Pendidikan Fisika Kelas : B Dosen : Drs. Eko Suyanto, M. Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011
  • 2. ISI 1. Judul : Dioda 2. Tujuan : a. Menguji arah aliran arus sebuah dioda dan untuk mengenali terminal-terminalnya b. Menguji penghalusan dan suplai daya c. Menguji suplai daya d.c. radio transistor sederhana d. Menguji aturan kerja suplai daya d.c. sederhana 3. Tinjauan Pustaka Dioda Dioda ialah jenis vacum tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904. Dioda adalah salah satu komponen elektronika pasif. Dioda memiliki buah dua kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di saling dihubungkan. Gambar Konfigurasi Dioda Masing-masing konduktor yang terdapat pada dioda memiliki fungsi. Untuk Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan untuk semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2
  • 3. jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik. Anoda dan Katoda Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N. Untuk mengetahui letak anoda dan katoda biasanya diberi tanda pada ujungnya berupa gelang atau berupa titik yang menandakan letak katoda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1 : Simbol dan struktur dioda Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu
  • 4. jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N. Gambar 2 : dioda dengan bias maju Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P. Gambar 3 : dioda dengan bias negatif Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion layer). Untuk dioda
  • 5. yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7 volt. Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium. Gambar 4 : grafik arus dioda Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi. Pencatu daya listrik Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya tak distabilkan dan Pencatu daya distabilkan.Pencatu daya tak distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maaupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat. Pencatu daya distabilkan, pencatu jenis ini menggunakan suatu mekanisme loloh balik untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan
  • 6. masukan, beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis kalang yang digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran, antara lain: Penyearah Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya. Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2. Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT
  • 7. transformator sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar. Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.
  • 8. Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah : Vr = VM -VL dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = VM + Vr/2 Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple (Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga dapat ditulis : VL = VM e -T/RC Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperole Vr = VM (1 – e -T/RC) Jika T << RC, dapat ditulis : e -T/RC 1 – T/RC sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih sederhana : Vr = VM(T/RC) VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tegangan ripple yang diinginkan. Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor pada rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT, tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.
  • 9. Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala-jala listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak- balik maka diperoleh. C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan tegangan kerja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran catu daya. Anda barangkali sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup mengganggu. Jika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan memparalel dua atau tiga buah kapasitor 4. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain : 1. Project board 2. Dioda 1N4001
  • 10. 3. Transformator 4. Catu daya 5. Osiloskop 6. Multimeter Digital 7. Multimeter Analog 8. Kabel 9. Kapasitor 100 µ F 10. Resisitor 11. Lampu 12 Volt 5. Prosedur Percobaan Percobaan 5a : Menguji Diode Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah
  • 11. 1. Menghubungkan suplai d.c. 12 V kesebuah lampu 12 V, kemudian menyalakan, dan memperhatikan berapa kuat nyala lampu 2. Menambahkan diode secara seri dengan lampu, seperti pada gambar dibawah ini 12 Volt 1N4001 Lampu 12 Volt 3. Mengukur besar tegangan yang melewati lampu dan tegangan yang melewati tiap arah dioda. 4. Mengukur tahanan dalam rangkaian menggunakan multimeter analog dengan rentang Ω : 100 Rentang Ω : 100 ohmmeter Ω -Ve Ω+ Ve Batang penguji hitam Batang penguuji merah
  • 12. 5. Mengukur tahanan dalam rangkaian menggunakan multimeter digital dengan rentang Ω x 1000K Ω 1000 K + - Batang penguji merah Batang penguji hitam Percobaan 5b : Penghalusan dan Suplai Daya Adapan langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah 1. Menyusun sirkit seperti gambar dibawah ini dengan sebuah resistor muatan sebesar 1 K0 0 Volt 1N4001 Kabel a.c. 20 Volt 20 Volt 1N4001 C1 A B Beban 1 K0
  • 13. 2. Mengukur tegangan pada AB dengan memakai CRO dan menyelidiki bentuk gelombangnya  Tanpa menyertakan C1 dalam sirkit  Dengan menyertakan C1 dalam sirkit 3. Mengulangi dengan memakai ukuran-ukuran kapasitor yang berlainan. 4. Mengulangi pengukuran diatas dengan beberapa seri “sumbatan” dan kapasitor kedua yang dihubungkan untuk membentuk filter π Percobaan 5c : Suplai daya d.c. radio transistor sederhana Menyusun sirkit suplai daya sederhana seperti gambar di bawah ini : Kemudian menyalakan suplai daya dan radio. Pengamat lalu memperhatikan distorsi suara yang muncul. Percobaan 5e : Aturan kerja suplai daya d.c. yang sederhana Menyusun sirkit seperti gambar di bawah ini : Kemudian mencatat besar tahanan muatan, tegangan muatan, dan arus muatan ketika tahanan diubah dari 10k0 ke 100R0. Setelah itu, menggambar grafik arus/tegangan pada rentang ukurannya yang lengkap.
  • 14. 6. Data Hasil percobaan Percobaan 5a Lampu menyala Lampu tidak menyala Lampu Diode Lampu Diode 3.15 V 0,82 V 0,03 V 9,93 V Percobaan 5b Tegangan AB dengan memakai CRO Tanpa menyertakan C1 Menyertakan C1 13,6 Volt 16,52 Volt Percobaan 5c Pada output terdapat distorsi yang sangat jelas ketika diperdengarkan suara. Percobaan 5e No. Komponen yang diukur Hasil Pengukuran 1. Hambatan (R) 10K 100R 2. Tegangan (V) 12,35 6,6 3. Arus (I) mA 0,6 A = 600 mA 10,7 A = 10.700 mA 7. Analisis Data Percobaan 5a Pada percobaan ini, praktikan menguji arah aliran arus sebuah diode. Lankah awalnya kita harus menyusun rangkaian seperti di bawa ini
  • 15. 12 Volt 1N4001 Lampu 12 Volt Saat lampu menyala, tegangan yang melewati lampu sebesar 3,15 Volt dan tegangan yang melewati diode sebesar 0,82 Volt. Nyala lampu lebih kuat karena….. Saat lampu tidak menyala tegangan yang melewati lampu sebesar 0,03 Volt dan tegangan yang melewati diode sebesar 9,93 Volt. Jika kita menggunakan multimeter analog dengan rentang Ω : 100( baterai bertegangan rendah 1,5 Volt) maka arus akan mengalir jika terminal positif ahmmeter dihubungkan ke katoda dan terminal negatifnya ke anoda. Adapun hambatan yang di dapatkan sebesar 8 Ω. Percobaan 5b Untuk percobaan 5b, beban yang digunakan sebesar 10kΩ dan tegangan yang digunakan sebesar 21 Volt. Adapun rangkaian percobaannya adalah
  • 16. 0 Volt 1N4001 Kabel a.c. 20 Volt 20 Volt 1N4001 C1 A B Beban 1 K0 Tegangan pada AB tanpa menggunakan C1 dalam sirkit sebesar 13,6 Volt dan saat C1 ( 10 mF) di pasang pada sirkit, tegangannya sebesar 16,52 Volt. Pada kapasitor 100 mF besar tegangannya adalah 18,40 Volt. Percobaan 5c Percobaan menguji suplai daya d.c. radio transistor sederhana ini diawali dengan merakit alat seperti pada gambar di bawah ini : Dengan muatan berupa radio transistor yang memerlukan sumber tegangan 9 V d.c. Selanjutnya menyalakan suplai daya dan radio. Percobaan ini, menguji kejelasan distorsi suara. Berdasarkan hasil percobaan, diketahui bahwa semakin besar kapasitor yang digunakan maka akan semakin jelas distorsi suara yang terjadi. Percobaan 5e
  • 17. Percobaan aturan kerja suplai daya d.c. yang sederhana ini, diawali dengan menyusun sirkit seperti gambar di bawah ini : Setelah itu, melakukan pengukuran besar nilai tahanan muatan, tegangan muatan, dan arus muatan ketika tahanan diubah dari 10k0 ke 100R0. Hasil pengukuran telah dilampirkan pada Data dan Hasil Pengamatan. Berdasarkan data hasil pengamatan maka dapat dibuat grafik hubungan antara tegangan dan arus. Berikut grafik hubungan antara tegangan dan arus (mA) : Dapat dilihat bahwa kurva aturan kerja suplai daya d.c. sederhana ini hanya memperoleh sedikit perbaikan sehubungan dengan aturan kerja.
  • 18. 8. Kesimpulan : Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisis data percobaan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Arus akan mengalir jika terminal positif ahmmeter dihubungkan ke katoda dan terminal negatifnya ke anoda 2. Semakin besar kapasitor yang digunakan maka akan semakin jelas distorsi suara yang terjadi 3. Kurva aturan kerja suplai daya d.c. sederhana hanya memperoleh sedikit perbaikan sehubungan dengan aturan kerja