SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
EFUSI PLEURA
OLEH :
Wina Rizky
(1510711012)
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Faktor Resiko
4. Klasifikasi Efusi Pleura
5. Tanda dan Gejala
6. Penatalaksanaan medis
7. Pemeriksaan penunjang
8. Komplikasi
9. Askep
pengertian
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan di dalam
rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi
yang berlebihan dari permukaan
pleura (Suzanne Smeltzer: 2001).
Etiologi dan Patofisiologi
Rongga pleura normal berisi cairan dalam jumlah yang relatif
sedikit yakni 0,1 – 0,2 mL/kgbb pada tiap sisinya.
Fungsinya adalah untuk memfasilitasi pergerakan kembang
kempis paru selama proses pernafasan. Cairan pleura
diproduksi dan dieliminasi dalam jumlah yang seimbang.
Jumlah cairan pleura yang diproduksi normalnya
adalah 17 mL/hari dengan kapasitas absorbsi
maksimal drainase sistem limfatik sebesar 0,2-0,3
mL/kgbb/jam.
Cairan ini memiliki konsentrasi protein lebih rendah
dibanding pembuluh limfe paru dan perifer
Berikut ini merupakan mekanisme-mekanisme
terjadinya efusi pleura :
1. Adanya perubahan permeabilitas membran pleura
(misalnya : inflamasi, keganasan, emboli paru)
2. Berkurangnya tekanan onkotik intravaskular
(misalnya : hipoalbuminemia, sirosis)
3. Meningkatnya permeabilitas pembuluh darah atau
kerusakan pembuluh darah (misalnya : trauma,
keganasan, inflamasi, infeksi, infark pulmoner,
hipersensitivitas obat, uremia, pankreatitis)
4. Meningkatnya tekanan hidrostatik pembuluh darah pada
sirkulasi sistemik dan atau sirkulasi sirkulasi paru (misalnya :
gagal jantung kongestif, sindrom vena kava superior)
Universitas Sumatera Utara
5. Berkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga
menyebabkan terhambatnya ekspansi paru (misalnya :
atelektasis ekstensif, mesotelioma)
6. Berkurangnya sebagaian kemampuan drainase limfatik
atau bahkan dapat terjadi blokade total, dalam hal ini
termasuk pula obstruksi ataupun ruptur duktus torasikus
(misalnya : keganasan, trauma)
7. Meningkatnya cairan peritoneal, yang disertai oleh migrasi
sepanjang diafragma melalui jalur limfatik ataupun defek
struktural. (misalnya : sirosis, dialisa peritoneal)
8. Berpindahnya cairan dari edema paru melalui pleura viseral
9. Meningkatnya tekanan onkotik dalam cairan pleura secara
persisten dari efusi pleura yang telah ada sebelumnya sehingga
menyebabkan akumulasi cairan lebih banyak lagi.
Faktor Resiko
faktor resiko terjadinya efusi pleura karena
lingkungan yang tidak bersih, sanitasi yang
kurang, lingkungan yang pandat penduduk,
kondisi sosial ekonomi yang menurun, serta
sarana dan prasarana kesehatan yang kurang
dan kurangnya pengetahuaan masyarakat
tentang kesehatan.
Klasifikasi Efusi Pleura
• Efusi pleura secara umum diklasifikasikan
sebagai transudat dan eksudat, bergantung dari
mekanisme terbentuknya serta profil kimia
cairan efusi tersebut.
• Cairan transudat dihasilkan dari
ketidakseimbangan antara tekanan hidrostatik
dan onkotik, sementara
• Cairan eksudat dihasilkan oleh proses inflamasi
pleura ataupun akibat berkurangnya
kemampuan drainase limfatik.
Efusi pleura transudatif
• terjadi jika terdapat perubahan dalam tekanan
hidrostatik dan onkotik pada membran pleura,
misalnya jumlah cairan yang dihasilkan melebihi
jumlah cairan yang dapat diabsorbsi. Pada keadaan
ini, endotel pembuluh darah paru dalam kondisi
yang normal, dimana fungsi filtrasi masih normal
pula sehingga kandungan sel dan dan protein pada
cairan efusi transudat lebih rendah
• Penyebab-penyebab efusi pleura transudat relatif lebih
sedikit yakni :
• • Gagal jantung kongestif
• • Sirosis (hepatik hidrotoraks)
• • Atelektasis – yang bisa disebabkan oleh keganasan atau
emboli paru
• • Hipoalbuminemia
• • Sindroma nefrotik
• • Dialisis peritonea
• • Miksedema
• • Perikarditis konstriktif
• • Urinotoraks – biasanya akibat obstuktif uropathy
• • Kebocoran cairan serebrospinal ke rongga pleura
• • Migrasi kateter vena sentral ke ekstravaskular
• • Glisinotoraks – sebuah komplikasi yang jarang akibat
irigasi kandung kemih dengan larutan glisin 1,5% yang
dilakukan setelah pembedahan urologi
Efusi pleura eksudat
dihasilkan oleh berbagai proses/kondisi inflamasi dan biasanya
diperlukan evaluasi dan penanganan yang lebih luas dari efusi
transudat. Cairan eksudat dapat terbentuk sebagai akibat dari
proses inflamasi paru ataupun pleura, gangguan drainase
limfatik pada rongga pleura, pergerakan cairan eksudat dari
rongga peritoneal melalui diafragma, perubahan permeabilitas
membran pleura, serta peningkatan permeabilitas dinding
kapiler atau kerusakan pembuluh darah
penyebab-penyebab terbentuknya cairan :
• Parapneumonia
• • Keganasan (paling sering, kanker paru atau kanker payudara,
limfoma, leukemia, sedangkan yang lebih jarang, kanker ovarium,
kanker lambung, sarkoma serta melanoma)
• • Emboli paru
• • Penyakit-penyakit jaringan ikat-pembuluh darah (artritis
reumatoid, sistemic lupus erythematosus)
• • Tuberkulosis
• • Pankreatitis
• • Trauma
• • Sindroma injuri paska-kardiak
• • Perforasi esofageal
• • Pleuritis akibat radiasi
• • Sarkoidosis
• • Infeksi jamur
• • Pseudokista pankreas
• • Abses intraabdominal
• • Paska pembedahan pintas jatung
• • Penyakit perikardial
• • Sindrom Meig (neoplasma jinak pelvis disertai asites dan
efusi pleura)
• • Sindrom hiperstimulasi ovarian
• • Penyakit pleura yang diinduksi oleh obat
• • Sindrom yellow nail (kuku kuning, limfedema, efusi
pleura)
• • Uremia
• • Chylothorax (suatu kondisi akut dengan peningkatan
kadar trigilerida pada cairan pleura)
• • Pseudochylotoraks (suatu kondisi kronis dengan
peningkatan kadar kolesterol cairan pleura)
• • Fistulasi (ventrikulopleural, billiopleural, gastropleural).
Tanda dan Gejala
1. Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit
karena pergesekan,setelah cairan cukup banyak rasa sakit
hilang. Bila cairan banyak, penderitaakan sesak napas
2. Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam,
menggigil, dan nyeridada pleuritis (pneumonia), panas
tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak keringat,
batuk, banyak riak.
3. Deviasi trachea (trachea terdorong) menjauhi tempat yang
sakit dapat terjadi, jika terjadi penumpukan cairan pleural yang
signifikan.
Lanjutan…
4. Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan,
karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang
bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada
perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan
cairan membentuk garis melengkung(garis Ellis Damoiseu)
5. Didapati segitiga Garland yaitu daerah yang pada perkusi redup,
timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu.
segitiga Grocco- Rochfusz, yaitu daerah pekak karena cairan
mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati
vesikuler melemah dengan ronki.
6. Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura
Penatalaksanaan medis
1. Torasentesis dilakukan untuk membuang cairan,
mengumpulkan spesimen untuk analisis, dan menghilangkan
dispnea.
2. Selang dada dan drainase water-seal mungkin diperlukan
untuk pneumotoraks ( kadang merupakan akibat torasentesis
berulang )
3. Obat dimasukkan kedalam ruang pleural untuk
mengobliterasi ruang pleura dan mencegah penumpukan
cairan lebih lanjut.
4. Modalitas pengobatan lainnya : radiasi dinding dada, operasi
pleuraktomi, dan terapi diuretik.
1. torasentesis
Apabila jumlah cairannnya banyak, sehingga
menyebabkan penekanan maupun sesak napas, maka
perlu dilakukan tindakan drainase (pengeluaran cairan
yang terkumpul).
Cairan bisa dialirkan melalui prosedur torakosentesis,
dimana sebuah jarum (atau selang) dimasukkan ke
dalam rongga pleura. Torakosentesis biasanya
dilakukan untuk menegakkan diagnosis, tetapi pada
prosedur ini juga bisa dikeluarkan cairan sebanyak 1,5
liter.
2. Selang dada / WSD (water seal drainage)
WSD merupakan:
memasukkan kateter ke dalam rongga
pleura, dengan maksud untuk
mengeluarkan cairan di dalam rongga
pleura, misalnya pus pada empiema atau
untuk mengeluarkan udara yang terdapat
di dalam rongga pleura misalnya
pneumatoraks. Bedanya dengan tindakan
pungsi atau torakosentesis adala kateter
dipasang pada dinding toraks dalam waktu
yang lama dan dihubungkan dengan suatu
botol penampung.
Pemeriksaan penunjang efusi pleura
A. PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS
Rontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang
dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya
menunjukkan adanya cairan.
Cairan yang hanya sedikit sulit untuk dideteksi. Tidak mungkin
untuk membedakan jenis efusi pleura hanya dengan melihat
foto thorax. Sering amat sulit untuk membedakan antara
cairan pleura dengan penebalan pleura atau jaringan parut.
Dan amatlah sulit untuk memperkirakan jumlah cairan dengan
melihat foto thorax
CT scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan cairan dan
bisa menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor.
2) CT scan dada
USG bisa membantu menentukan lokasi
dari pengumpulan cairan yang jumlahnya
sedikit, sehingga bisa dilakukan
pengeluaran cairan.
3) USG dada
B. Torakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat
diketahui dengan melakukan pemeriksaan terhadap
contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis
(pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang
dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada
dibawah pengaruh pembiusan lokal).
C. Analisa cairan pleura
Bila efusi pleura telah didiagnosis, penyebabnya harus
diketahui, kemudian cairan pleura diambil dengan jarum, yaitu
melalui thorakosentesis. Setelah didapatkan cairan efusi
dilakukan pemeriksaan seperti:
•Komposisi kimia seperti protein, laktat dehidrogenase (LDH),
albumin, amylase, pH, dan glucose
•Dilakukan pemeriksaan gram, kultur, sensitifitas untuk
mengetahui kemungkinan terjadi infeksi bakteri
•Pemeriksaan hitung sel
•Sitologi untuk mengidentifikasi adanya keganasan
Komplikasi efusi pleura
1. Fibrotoraks
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak
ditangani dengan drainase yang baik akan terjadi
perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan
pleura viseralis. Keadaan ini disebut dengan
fibrotoraks. Jika fibrotoraks meluas dapat
menimbulkan hambatan mekanis yang berat pada
jaringan-jaringan yang berada dibawahnya.
Pembedahan pengupasan(dekortikasi) perlu
dilakukan untuk memisahkan membrane-membran
pleura tersebut.
Atalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna
yang disebabkan oleh penekanan akibat efusi pleura
2. Atalektasis
Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh
tekanan ektrinsik pada sebagian / semua bagian paru akan
mendorong udara keluar dan mengakibatkan kolaps paru.
3. Kolaps Paru
4. Fibrosis paru
Fibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat
jaringan ikat paru dalam jumlah yang berlebihan. Fibrosis timbul
akibat cara perbaikan jaringan sebagai kelanjutan suatu proses
penyakit paru yang menimbulkan peradangan. Pada efusi pleura,
atalektasis yang berkepanjangan dapat menyebabkan penggantian
jaringan paru yang terserang dengan jaringan fibrosis.
5. Empiema
Kumpulan nanah dalam rongga antara paru-paru dan
membran yang mengelilinginya (rongga pleura). Empiema
disebabkan oleh infeksi yang menyebar dari paru-paru dan
menyebabkan akumulasi nanah dalam rongga pleura.
Cairan yang terinfeksi dapat mencapai satu gelas atau
lebih, yang menyebabkan tekanan pada paru-paru, sesak
napas dan rasa sakit.
Terima kasih 

More Related Content

What's hot (20)

Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 
Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisema
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paru
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 

Similar to Efusi Pleura (20)

Efusi pleura AKPER PEMDA MUNA
Efusi pleura AKPER PEMDA MUNA Efusi pleura AKPER PEMDA MUNA
Efusi pleura AKPER PEMDA MUNA
 
Efusi pleura AKPER PEMKAB MUNA
Efusi pleura AKPER PEMKAB MUNAEfusi pleura AKPER PEMKAB MUNA
Efusi pleura AKPER PEMKAB MUNA
 
EFUSI PLEURA GE.docx
EFUSI PLEURA GE.docxEFUSI PLEURA GE.docx
EFUSI PLEURA GE.docx
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Askepefusipleura
AskepefusipleuraAskepefusipleura
Askepefusipleura
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Efusi pleura makalah (2)
Efusi pleura makalah (2)Efusi pleura makalah (2)
Efusi pleura makalah (2)
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Asuhan keperawatan pada klien efusi plura
Asuhan keperawatan pada klien efusi pluraAsuhan keperawatan pada klien efusi plura
Asuhan keperawatan pada klien efusi plura
 
efusi pleura.pptx
efusi pleura.pptxefusi pleura.pptx
efusi pleura.pptx
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Lp efusi pleura
Lp efusi pleura Lp efusi pleura
Lp efusi pleura
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Askep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleuraAskep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleura
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusiAsuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
 
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptxASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
 
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptxAll moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
 
Komplikasi efusi pleura
Komplikasi efusi pleuraKomplikasi efusi pleura
Komplikasi efusi pleura
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.ppt
 
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
 

Recently uploaded

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 

Recently uploaded (20)

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 

Efusi Pleura

  • 1. EFUSI PLEURA OLEH : Wina Rizky (1510711012)
  • 2. 1. Pengertian 2. Etiologi 3. Faktor Resiko 4. Klasifikasi Efusi Pleura 5. Tanda dan Gejala 6. Penatalaksanaan medis 7. Pemeriksaan penunjang 8. Komplikasi 9. Askep
  • 3. pengertian Efusi pleura adalah pengumpulan cairan di dalam rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura (Suzanne Smeltzer: 2001).
  • 4. Etiologi dan Patofisiologi Rongga pleura normal berisi cairan dalam jumlah yang relatif sedikit yakni 0,1 – 0,2 mL/kgbb pada tiap sisinya. Fungsinya adalah untuk memfasilitasi pergerakan kembang kempis paru selama proses pernafasan. Cairan pleura diproduksi dan dieliminasi dalam jumlah yang seimbang.
  • 5. Jumlah cairan pleura yang diproduksi normalnya adalah 17 mL/hari dengan kapasitas absorbsi maksimal drainase sistem limfatik sebesar 0,2-0,3 mL/kgbb/jam. Cairan ini memiliki konsentrasi protein lebih rendah dibanding pembuluh limfe paru dan perifer
  • 6. Berikut ini merupakan mekanisme-mekanisme terjadinya efusi pleura : 1. Adanya perubahan permeabilitas membran pleura (misalnya : inflamasi, keganasan, emboli paru) 2. Berkurangnya tekanan onkotik intravaskular (misalnya : hipoalbuminemia, sirosis) 3. Meningkatnya permeabilitas pembuluh darah atau kerusakan pembuluh darah (misalnya : trauma, keganasan, inflamasi, infeksi, infark pulmoner, hipersensitivitas obat, uremia, pankreatitis)
  • 7. 4. Meningkatnya tekanan hidrostatik pembuluh darah pada sirkulasi sistemik dan atau sirkulasi sirkulasi paru (misalnya : gagal jantung kongestif, sindrom vena kava superior) Universitas Sumatera Utara 5. Berkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga menyebabkan terhambatnya ekspansi paru (misalnya : atelektasis ekstensif, mesotelioma) 6. Berkurangnya sebagaian kemampuan drainase limfatik atau bahkan dapat terjadi blokade total, dalam hal ini termasuk pula obstruksi ataupun ruptur duktus torasikus (misalnya : keganasan, trauma)
  • 8. 7. Meningkatnya cairan peritoneal, yang disertai oleh migrasi sepanjang diafragma melalui jalur limfatik ataupun defek struktural. (misalnya : sirosis, dialisa peritoneal) 8. Berpindahnya cairan dari edema paru melalui pleura viseral 9. Meningkatnya tekanan onkotik dalam cairan pleura secara persisten dari efusi pleura yang telah ada sebelumnya sehingga menyebabkan akumulasi cairan lebih banyak lagi.
  • 9. Faktor Resiko faktor resiko terjadinya efusi pleura karena lingkungan yang tidak bersih, sanitasi yang kurang, lingkungan yang pandat penduduk, kondisi sosial ekonomi yang menurun, serta sarana dan prasarana kesehatan yang kurang dan kurangnya pengetahuaan masyarakat tentang kesehatan.
  • 10. Klasifikasi Efusi Pleura • Efusi pleura secara umum diklasifikasikan sebagai transudat dan eksudat, bergantung dari mekanisme terbentuknya serta profil kimia cairan efusi tersebut. • Cairan transudat dihasilkan dari ketidakseimbangan antara tekanan hidrostatik dan onkotik, sementara • Cairan eksudat dihasilkan oleh proses inflamasi pleura ataupun akibat berkurangnya kemampuan drainase limfatik.
  • 11. Efusi pleura transudatif • terjadi jika terdapat perubahan dalam tekanan hidrostatik dan onkotik pada membran pleura, misalnya jumlah cairan yang dihasilkan melebihi jumlah cairan yang dapat diabsorbsi. Pada keadaan ini, endotel pembuluh darah paru dalam kondisi yang normal, dimana fungsi filtrasi masih normal pula sehingga kandungan sel dan dan protein pada cairan efusi transudat lebih rendah
  • 12. • Penyebab-penyebab efusi pleura transudat relatif lebih sedikit yakni : • • Gagal jantung kongestif • • Sirosis (hepatik hidrotoraks) • • Atelektasis – yang bisa disebabkan oleh keganasan atau emboli paru • • Hipoalbuminemia • • Sindroma nefrotik • • Dialisis peritonea • • Miksedema • • Perikarditis konstriktif • • Urinotoraks – biasanya akibat obstuktif uropathy • • Kebocoran cairan serebrospinal ke rongga pleura • • Migrasi kateter vena sentral ke ekstravaskular • • Glisinotoraks – sebuah komplikasi yang jarang akibat irigasi kandung kemih dengan larutan glisin 1,5% yang dilakukan setelah pembedahan urologi
  • 13. Efusi pleura eksudat dihasilkan oleh berbagai proses/kondisi inflamasi dan biasanya diperlukan evaluasi dan penanganan yang lebih luas dari efusi transudat. Cairan eksudat dapat terbentuk sebagai akibat dari proses inflamasi paru ataupun pleura, gangguan drainase limfatik pada rongga pleura, pergerakan cairan eksudat dari rongga peritoneal melalui diafragma, perubahan permeabilitas membran pleura, serta peningkatan permeabilitas dinding kapiler atau kerusakan pembuluh darah
  • 14. penyebab-penyebab terbentuknya cairan : • Parapneumonia • • Keganasan (paling sering, kanker paru atau kanker payudara, limfoma, leukemia, sedangkan yang lebih jarang, kanker ovarium, kanker lambung, sarkoma serta melanoma) • • Emboli paru • • Penyakit-penyakit jaringan ikat-pembuluh darah (artritis reumatoid, sistemic lupus erythematosus) • • Tuberkulosis • • Pankreatitis • • Trauma • • Sindroma injuri paska-kardiak • • Perforasi esofageal • • Pleuritis akibat radiasi • • Sarkoidosis • • Infeksi jamur
  • 15. • • Pseudokista pankreas • • Abses intraabdominal • • Paska pembedahan pintas jatung • • Penyakit perikardial • • Sindrom Meig (neoplasma jinak pelvis disertai asites dan efusi pleura) • • Sindrom hiperstimulasi ovarian • • Penyakit pleura yang diinduksi oleh obat • • Sindrom yellow nail (kuku kuning, limfedema, efusi pleura) • • Uremia • • Chylothorax (suatu kondisi akut dengan peningkatan kadar trigilerida pada cairan pleura) • • Pseudochylotoraks (suatu kondisi kronis dengan peningkatan kadar kolesterol cairan pleura) • • Fistulasi (ventrikulopleural, billiopleural, gastropleural).
  • 16. Tanda dan Gejala 1. Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan,setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderitaakan sesak napas 2. Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeridada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak keringat, batuk, banyak riak. 3. Deviasi trachea (trachea terdorong) menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi, jika terjadi penumpukan cairan pleural yang signifikan.
  • 17. Lanjutan… 4. Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung(garis Ellis Damoiseu) 5. Didapati segitiga Garland yaitu daerah yang pada perkusi redup, timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu. segitiga Grocco- Rochfusz, yaitu daerah pekak karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati vesikuler melemah dengan ronki. 6. Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura
  • 18. Penatalaksanaan medis 1. Torasentesis dilakukan untuk membuang cairan, mengumpulkan spesimen untuk analisis, dan menghilangkan dispnea. 2. Selang dada dan drainase water-seal mungkin diperlukan untuk pneumotoraks ( kadang merupakan akibat torasentesis berulang ) 3. Obat dimasukkan kedalam ruang pleural untuk mengobliterasi ruang pleura dan mencegah penumpukan cairan lebih lanjut. 4. Modalitas pengobatan lainnya : radiasi dinding dada, operasi pleuraktomi, dan terapi diuretik.
  • 19. 1. torasentesis Apabila jumlah cairannnya banyak, sehingga menyebabkan penekanan maupun sesak napas, maka perlu dilakukan tindakan drainase (pengeluaran cairan yang terkumpul). Cairan bisa dialirkan melalui prosedur torakosentesis, dimana sebuah jarum (atau selang) dimasukkan ke dalam rongga pleura. Torakosentesis biasanya dilakukan untuk menegakkan diagnosis, tetapi pada prosedur ini juga bisa dikeluarkan cairan sebanyak 1,5 liter.
  • 20. 2. Selang dada / WSD (water seal drainage) WSD merupakan: memasukkan kateter ke dalam rongga pleura, dengan maksud untuk mengeluarkan cairan di dalam rongga pleura, misalnya pus pada empiema atau untuk mengeluarkan udara yang terdapat di dalam rongga pleura misalnya pneumatoraks. Bedanya dengan tindakan pungsi atau torakosentesis adala kateter dipasang pada dinding toraks dalam waktu yang lama dan dihubungkan dengan suatu botol penampung.
  • 23. Rontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan. Cairan yang hanya sedikit sulit untuk dideteksi. Tidak mungkin untuk membedakan jenis efusi pleura hanya dengan melihat foto thorax. Sering amat sulit untuk membedakan antara cairan pleura dengan penebalan pleura atau jaringan parut. Dan amatlah sulit untuk memperkirakan jumlah cairan dengan melihat foto thorax
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. CT scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan cairan dan bisa menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor. 2) CT scan dada USG bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang jumlahnya sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan. 3) USG dada
  • 28.
  • 29.
  • 30. B. Torakosentesis Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis (pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah pengaruh pembiusan lokal).
  • 31.
  • 32. C. Analisa cairan pleura Bila efusi pleura telah didiagnosis, penyebabnya harus diketahui, kemudian cairan pleura diambil dengan jarum, yaitu melalui thorakosentesis. Setelah didapatkan cairan efusi dilakukan pemeriksaan seperti: •Komposisi kimia seperti protein, laktat dehidrogenase (LDH), albumin, amylase, pH, dan glucose •Dilakukan pemeriksaan gram, kultur, sensitifitas untuk mengetahui kemungkinan terjadi infeksi bakteri •Pemeriksaan hitung sel •Sitologi untuk mengidentifikasi adanya keganasan
  • 34. 1. Fibrotoraks Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang baik akan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan pleura viseralis. Keadaan ini disebut dengan fibrotoraks. Jika fibrotoraks meluas dapat menimbulkan hambatan mekanis yang berat pada jaringan-jaringan yang berada dibawahnya. Pembedahan pengupasan(dekortikasi) perlu dilakukan untuk memisahkan membrane-membran pleura tersebut.
  • 35. Atalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan oleh penekanan akibat efusi pleura 2. Atalektasis Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan ektrinsik pada sebagian / semua bagian paru akan mendorong udara keluar dan mengakibatkan kolaps paru. 3. Kolaps Paru
  • 36. 4. Fibrosis paru Fibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat paru dalam jumlah yang berlebihan. Fibrosis timbul akibat cara perbaikan jaringan sebagai kelanjutan suatu proses penyakit paru yang menimbulkan peradangan. Pada efusi pleura, atalektasis yang berkepanjangan dapat menyebabkan penggantian jaringan paru yang terserang dengan jaringan fibrosis.
  • 37. 5. Empiema Kumpulan nanah dalam rongga antara paru-paru dan membran yang mengelilinginya (rongga pleura). Empiema disebabkan oleh infeksi yang menyebar dari paru-paru dan menyebabkan akumulasi nanah dalam rongga pleura. Cairan yang terinfeksi dapat mencapai satu gelas atau lebih, yang menyebabkan tekanan pada paru-paru, sesak napas dan rasa sakit.