Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)

Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philoshophia” yang terbentuk dari kata “philos” berarti sahabat atau kekasih, dan “Sophia” berarti kebijaksanaan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia juga mempunyai persamaan dengan kata falsafah (Arab), philoshophie (Jerman, Belanda, Prancis), philoshophie (Inggris). (Wello, 2013). Kata “pendidikan” berasal dari kata didik yang diberi awalan pe- dan akhiran -an yang diartikan sebagai perbuatan atau cara. Istilah pendidikan juga berawal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang bermakna bimbingan yang diberikan pada anak. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat seputar pendidikan. Filsafat pendidikan bersifat filosofis pada dasarnya diterapkan dalam suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.(Salminawati, 2011). Filsafat dan ilmu pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat tidak semata hanya ke insidentalan, akan tetapi suatu keharusan. Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah prinsip berfikir terhadap pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan dan dibina untuk menjadi manusia muslim seutuhnya yang dijiwai oleh ajaran dan aturan agama islam.

Resume Jurnal Kelompok
Aulia Annisa
Muhzizah Fitri
Haffaz Furqani
Jurnal Kelompok 1 (Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)
1. Pengertian Filsafat Pendidikan
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philoshophia” yang terbentuk dari
kata “philos” berarti sahabat atau kekasih, dan “Sophia” berarti kebijaksanaan. Kata
filsafat dalam bahasa Indonesia juga mempunyai persamaan dengan kata falsafah (Arab),
philoshophie (Jerman, Belanda, Prancis), philoshophie (Inggris). (Wello, 2013). Kata
“pendidikan” berasal dari kata didik yang diberi awalan pe- dan akhiran -an yang
diartikan sebagai perbuatan atau cara. Istilah pendidikan juga berawal dari bahasa Yunani
yaitu paedagogie yang bermakna bimbingan yang diberikan pada anak.
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat seputar pendidikan.
Filsafat pendidikan bersifat filosofis pada dasarnya diterapkan dalam suatu analisa
filosofis terhadap lapangan pendidikan.(Salminawati, 2011). Filsafat dan ilmu pendidikan
memiliki hubungan yang sangat erat tidak semata hanya ke insidentalan, akan tetapi suatu
keharusan.
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah prinsip berfikir terhadap
pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia
untuk dapat dikembangkan dan dibina untuk menjadi manusia muslim seutuhnya yang
dijiwai oleh ajaran dan aturan agama islam.
2. Tujuan Filsafat Pendidikan
Sebuah catatan yang diungkapkan oleh Al abrasyi menyimpulkan tentang 5 tujuan
pendidikan Islam, yaitu:
 Sebagai langkah utama pembentukan akhlak yang mulia.
 Untuk persiapan kehidupan dunia dan akhirat.
 Agar menumbuhkan ruh ilmiah bahwa seseorang tidak hanya mempelajari hanya
sekedar ilmu tetapi juga meningkatkan minat pada sastra, dan sains dalam semua
hal.
 Sebagai bekal supaya mudah dalam mencari dan pemanfaatan rezeki. Perpaduan
inilah antara agama dan ilmu pengetahuan yang akan membawa kesempurnaan
bagi manusia.
3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Umumnya, ruang lingkup filsafat pendidikan Islam mengenai arah formalnya seperti
mengupas secara radikal keterangan mengenai Tuhan manusia dan alam yang tidak
mampu dicapai oleh pengetahuan biasa.(Endang Saifuddin Anshari, 1987) Namun secara
khusus, ruang lingkup filsafat pendidikan Islam mempelajari tentang objek kajian objek
kajian yang didasarkan pada ajaran Islam secara mendasar sistematis mendalam dan
menyeluruh kajian tersebut mencakupi 4 komponen pendidikan, yaitu:
 arah tujuan pendidikan Islam,
 peserta didik,
 pendidikan alat pendidikan ( seperti metode, evaluasi dan kurikulum
pendidikan),
 serta lingkungan pendidikan. (Hermawan, 2014)
Jurnal Kelompok 2 (Terminologi Pendidikan Dalam Islam)
Terminologi pendidikan dalam islam yang sering kita dengar adalah tarbiyah, ta’lim
dan ta’dib. Dalam pendidikan pasti tidak asing lagi dengan istilah pendidik, pengajar, pelajar,
dan materi pembelajaran. Pendidikan dalam pandangan islam berfungsi mengubah
perkembangan alami menjadi perkembangan terarah dan tertuju.
A. Al-Tarbiyyah
Imam Baidawi pun menegaskan arti Al-Tarbiyah adalah menyampaikan atau
mengantarkan sesuatu menuju ke arah kesempurnaan secara sedikit demi sedikit. At-tarbiyah
juga banyak di simpulkan dengan istilah pembinaan, memelihara, serta mengembangkan.
B. Al- Ta’adib
Kata ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diban yang berarti penididikan. Kata
ta’dib berasal dari kata at ta’dib berasal dari kata adab, yang berarti beradab, (bersopan
santun, tata kerama, adab, moral, etika). Al-Ta’dib Adalah istilah pendidikan yang
mengarahakan pada proses pembelaran, pengasuhan dan pengetahuan. Ta’dib bukan bentuk
dari konsep dan proses pembelajaran islam tapi ta’dib adalah tujuan dari pendidikan islam.
C. Al-Ta’alim
Al-Ta’lim menurut Athiyah Al-Abrasy, al-ta’lim adalah upaya menyiapkan seseorang
untuk mencapai aspek-aspek tertentu. Al-ta’lim ini adalah konsep yang mengarah pada
proses seseorang dalam mengupayakan mencari ilmu dari lahir. Ilmu yang dicari tidak hanya
untuk melakukan pembinaan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga untuk mencari arti tanggung
jawab, pemahaman, penanaman amanah dan pengertian. Ta’lim secara umum adalah proses
mentransfer ilmu pengetahuan dan pendidikan kognitif yaitu proses dari tidak tahu menjadi
tahu. Al ta’lim adalah hal yang berkaitan dengan mengajar dan melatih.
Jurnal kel. 3 (Hakikat pendidik dalam islam)
a) Pengertian Pendidik Dalam Islam
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dinijalur pendidikan formal, pendidikan dasardan pendidikan menengah. Sedangkan Pendidik
dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik petensi afektif, kognitif, maupun
psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Uraian singkat di atas tampak bahwa ketika menjelaskan pengertian pendidik selalu
dikaitkan dengan bidang tugas atau pekerjaan. Jika dikaitakan dengan pekerjaan maka
variabel yang melekat adalah lembaga pendidikan, walau secara luas pengertian pendidik
tidak terikat dengan lembaga pendidikan Ini menunjukan bahwa pada akhirnya pendidik
merupakan profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada seseorang yang tugasnya
berkaitan dengan pendidikan. Didalam pendidikan ada proses belajar mengajar dengan kata
lain adalah pengajaran. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung-jawab terhadap
pendidikan adalah orangtua (ayah dan ibu) anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan oleh
dua hal yaitu pertama, karena kodrat yaitu karena orangtua ditakdirkan menjadi orangtua
anaknya, dan karena itu ia ditakdirkan pula bertanggung-jawab mendidik anaknya. Kedua,
karena kepentingan kedua orangtua yaitu orangtua berkepentingan terhadap kemajuan
perkembangan anaknya.
b) Peran pendidik dalam pembelajaran
Pendidik dalam rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat
edukatif dan ilmiahOleh karena itu peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar tetapi
sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagai wali yang membantu anak didik mengatasi
kesulitan dalam studinya dan pemecahan bagi permasalahan lainya
Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai
seorang pendidik seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa tugas pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkanserta membawa hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah
SWT Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang
dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar
memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh atau
kaffah.Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran
(ta'limdan tadris)pembersihan dan pembiasaan (tahdzib dan ta'dib) dan tadrib (latihan)
dengan memperhatikan Kompetensi-kompetensi pedagogi berupa profesikepribadian dan
sosial.Pendidikan menumbuhkanbudi pekertikekuatanbatin,karakter, pikiran dan tubuh
peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan antara ranah-ranah
tersebut.
Jurnal Kel. 4 (Hakikat peserta didik dalam islam)
a. Pengertian Peserta Didik
Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan
peserta didik. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak
didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama Islam.' Di dalam
Islam istilah ini diperkenalkan oleh shufi. Istilah murid dalam tasawuf mengandung
pengertian orang yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan.
Yang paling menonjol dalam istilah itu ialah kepatuhan murid kepada guru (mursyid)-nya.
Arti patuh di sini ialah tidak membantah sama sekali. Hubungan guru (mursyid)) dengan
murid adalah hubungan searah. Pengajaran berlangsung dari subjek (mursyid)) ke objek
(murid).
Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan
peserta didik. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak
didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama islam kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh peserta didik itu ada 6 yaitau:
 Kebutuhan Fisik
 Kebutuhan Sosial
 kebutuhan Untuk Mendapatkan Sesuatu
 Kebutuhan Mndiri
 Kebutuhan untuk berprestasi
 Kebutuhan ingin dicintai dan disayangi
Jurnal kel. 5 (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam )
Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan peindidikan Islam ialah tujuan peindidikan yang dirumuskan atas dasar nilai-
nilai agama Islam. Ini beirarti bahwa tujuan peindidikan Islam beirbeida deingan tujuan
peindidikan nasional suatu neigara dan juga deingan tujuan peindidikan khusus masyarakat
teirteintu. Tujuan peindidikan Islam beirsifat univeirsal dan beirlaku univeirsal bagi seiluruh umat
Islam di manapun beirada. Peindidikan dipahami seibagai alat yang dapat digunakan manusia
untuk meincapai tujuan hidupnya. Oleih kareina itu, rumusan tujuan peindidikan Islam harus
seisuai deingan tujuan hidup Islam yang dijeilaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an
meinjeilaskan bahwa tujuan hidup seiorang muslim adalah meimahami tujuan peinciptaan
Tuhan.
(Al-Syaibany,O (1979) Falsafah Peindidikan). meimpeirjeilas tuijuian antara Peindidikan
dalam Islam deingan meimbaginya dalam tiga jeinis, yaitui:
1. Tuijuian individuial, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan keipribadian individui dan
peilajaran-peilajaran yang dipeilajarinya. Tuijuian ini meinyangkuit peiruibahanpeiruibahan
yang diinginkan pada tingkah lakui meireika, aktivitas dan peincapaianya, peirtuimbuihan
keipribadian dan peirsiapan meireika di dalam meinjalani keihiduipan di duinia dan di
akhirat.
2. Tuijuian sosial, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan keihiduipan sosial anak didik seicara
keiseiluiruihan. Tuijuian ini meinyangkuit peiruibahan-peiruibahan yang dikeiheindaki bagi
peirtuimbuihan, meimpeirkaya peingalaman dan keimajuian meireika di dalam meinjalani
keihiduipan beirmasyarakat.
3. Tuijuian profeisional, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan peindidikan seibagai ilmui,
seibagai seini, seibagai profeisi, dan seibagai suiatui aktivitas di antara aktivitas-aktivitas
yang ada di masyarakatya.
Beirangkat dari uiraian diatas dapat dikeitahuii bahwa tuijuian peindidikan seicara uimuim
meinuiruit Imam Al-Ghazali adalah seibagai beirikuit:
 Meindeikatkan diri keipada Allah SWT, yang wuijuidnya adalah keimampuian dan
keisadaran diri meilaksanakan ibadah wajib dan suinah.
 Meinggali dan meingeimbangkan poteinsi ataui fitrah manuisia.
 Meiwuijuidkan profeisionalisasi manuisia uintuik meingeimban tuigas keiduiniaan deingan
seibaik-baiknya.
 Meimbeintuik manuisia yang beirakhlak muilia, suici jiwanya dari keireindahan buidi dan
sifat-sifat teirceila.
 Meingeimbangkan sifat-sifat manuisia yang uitama seihingga meinjadi manuisia yang
manuisiawi.
Jurnal Kel 6 (Hakikat Kurikulum Pendidikan Dalam Islam)
1. Hakikat Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari
dan curere yang berarti jarak yang ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya digunakan
dalam dunia olahraga yang berarti “a litle race course” yang artinya suatu jarak yang harus
ditempuh dalam pertandingan olahraga. Sementara pendapat yang lain dikemukakan bahwa
kurikulum adalah arena pertandingan, tempat pelajaran bertanding untuk menguasai pelajaran
guna mencapai garis finis berupa ijazah, diploma atau gelar
kesarjanaan.
Adapun secara terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum
Diantaranya:
1. Ramayulis mengutip dari Crow dan Crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah
rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis
untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.
2. Ramayulis mengutip dari M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan
pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem
institusional pendidikan.
3. Ramayulis mengutip dari Zakiah Daradjat, memandang kurikulum sebagai suatu
program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk
mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
4. Ramayulis mengutip dari Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr. Munir Kamil
memandang
5. bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial,
olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi peserta didiknya di dalam
dan di luar sekolah dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam
segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian kurikulum tidak hanya terbatas pada
program pendidikan namun juga dapat diartikan menurut fungsinya.
a. Kurikulum sebagai program studi. Pengertiannya adalah seperangkat mata pelajaran
yang mampu dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di instansi pendidikan
lainnya.
b. Kurikulum sebagai konten. Pengertiannya adalah data atau informasi yang tertera
dalam buku-buku kelas tanpa dilengkapi dengan data atau informasi lainnya yang
memungkinkan timbulnya belajar.
c. Kurikulum sebagai kegiatan berencana. Pengertiannya adalah kegiatan yang
direncanakan tentang hal-hal yang akan diajarkan dan dengan cara bagaimana hal itu
dapat diajarkan dengan hasil yang baik.
d. Kurikulum sebagai hasil belajar. Pengertiannya adalah seperangkat tujuan yang utuh
untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasikan cara-cara yang dituju
untuk memperoleh hasil-hasil itu, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan
dan diiinginkan.
e. Kurikulum sebagai reproduksi kultural. Pengertiannya adalah transfer dan refleksi
butir-butir kebudayaan masyarakat, agar dimiliki dan dipahami anak-anak generasi
muda masyarakat tersebut.
f. Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Pengertiannya adalah keseluruhan
pengalaman belajar yang direncanakan di bawah pimpinan sekolah.
g. Kurikulum sebagai produksi. Pengertiannya adalah seperangkat tugas yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan terlebih dahulu.
Komponen Kurikulum
Kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan penunjang yang dapat mendukung
operasionalnya dengan baik yang disebut komponen yang saling berkaitan, berinteraksi
dalam upaya mencapai tujuan. Ada 4 komponen utama kurikulum, yaitu :
 Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu. Dengan lebih tegas lagi orang
yang bagaimana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut.
 Pengetahuan (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktifitas-aktifitas dan
pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu. Bagian inilah yang
disebut mata pelajaran.
 Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan
memotivasi peserta didik untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh
kurikulum.
 Metode dan cara penilaian (evaluasi) yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai
kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.
Prinsip – prinsip Kurikulum Dalam Islam
Prinsip-prinsip tersebut berbeda-beda menurut analisis para pakar kemudian ditambah
dan disesuaikan dengan esensi kurikulum pendidikan Islam. Prinsip-prinsip tersebut adalah
sebagai berikut :
 Prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya.
 Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktifitas dalam kurikulum diarahkan
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya.
 Prinsip (integritas) antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman dan aktifitas yang
terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan
kurikulum dengan kebutuhan peserta didik juga kebutuhan masyarakat.
 Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup
peserta didik, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, relevansi
dengan tuntutan pekerjaan.
 Prinsip fleksibilitas adalah terdapat ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan
dalam bertindak, baik yang berorientasi pada fleksibilitas pemilihan program
pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajaran.

Recomendados

resume filsafat pendidikan islam.docx von
resume filsafat pendidikan islam.docxresume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docxMuzizahFitri
21 views3 Folien
Resume.docx von
Resume.docxResume.docx
Resume.docxMuktarIsnanHasibuan
25 views6 Folien
Resume kel 4 dst.docx von
Resume kel 4 dst.docxResume kel 4 dst.docx
Resume kel 4 dst.docxMuktarIsnanHasibuan
10 views8 Folien
Kata pengantardd von
Kata pengantarddKata pengantardd
Kata pengantarddGareng Dan Keren
393 views8 Folien
Filsafat Pendidikan Islam von
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan IslamRahmad Alfianto
846 views19 Folien
resume filsafat pendidikan islam.docx von
resume filsafat pendidikan islam.docxresume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docxMuzizahFitri
36 views2 Folien

Más contenido relacionado

Similar a Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)

14155621 topik6konseppendidikan von
14155621 topik6konseppendidikan14155621 topik6konseppendidikan
14155621 topik6konseppendidikansiti fatimah kasman
614 views21 Folien
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA von
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYABagirAlkaff2
21 views15 Folien
Resume pengertian filsafat pendidikan.docx von
Resume pengertian filsafat pendidikan.docxResume pengertian filsafat pendidikan.docx
Resume pengertian filsafat pendidikan.docxnazliyahfitri
9 views2 Folien
Filsapat pendidikan.docx von
Filsapat pendidikan.docxFilsapat pendidikan.docx
Filsapat pendidikan.docxNurulAula2
15 views6 Folien
22222 von
2222222222
22222febrywenny
287 views30 Folien
hakekat pendidikan pengantar pendidikan von
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan febrywenny
12K views30 Folien

Similar a Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)(20)

PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA von BagirAlkaff2
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
BagirAlkaff221 views
Resume pengertian filsafat pendidikan.docx von nazliyahfitri
Resume pengertian filsafat pendidikan.docxResume pengertian filsafat pendidikan.docx
Resume pengertian filsafat pendidikan.docx
nazliyahfitri9 views
Filsapat pendidikan.docx von NurulAula2
Filsapat pendidikan.docxFilsapat pendidikan.docx
Filsapat pendidikan.docx
NurulAula215 views
hakekat pendidikan pengantar pendidikan von febrywenny
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
febrywenny12K views
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN.docx von AuliaAnnisa45
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN.docxRESUME FILSAFAT PENDIDIKAN.docx
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN.docx
AuliaAnnisa4527 views
resume filsafat kelompok 1.docx von NurAkmal50
resume filsafat kelompok 1.docxresume filsafat kelompok 1.docx
resume filsafat kelompok 1.docx
NurAkmal5013 views
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM von Nurul Safiqa
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Nurul Safiqa45 views
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah von ryanz ozuro
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
ryanz ozuro4.6K views
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx von AnnisaFajri3
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
AnnisaFajri354 views
Filsafat Pendidikan von Yamanto Isa
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
Yamanto Isa813 views
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3 von FENY DYAH
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
FENY DYAH4.5K views

Último

ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx von
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptxraraksm12
58 views19 Folien
ARTIKEL GEGURITAN.docx von
ARTIKEL GEGURITAN.docxARTIKEL GEGURITAN.docx
ARTIKEL GEGURITAN.docxpujiastutikbaledono
8 views4 Folien
bank.ppt von
bank.pptbank.ppt
bank.pptDelviaAndrini1
25 views8 Folien
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx von
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxchitaputrir30
17 views9 Folien
PPT PENKOM ALVIN.pptx von
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptxAlfin61471
11 views9 Folien
RAGAM BAHASA INDONESIA von
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIAAzmiMustafa4
21 views6 Folien

Último(20)

ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx von raraksm12
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx
raraksm1258 views
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx von chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3017 views
PPT PENKOM ALVIN.pptx von Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147111 views
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf von Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi29 views
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". von Kanaidi ken
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken16 views
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx von NormanAdji
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
NormanAdji16 views
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 von I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi21 views
Latihan 6_ Aldy 085.pptx von justneptun
Latihan 6_ Aldy 085.pptxLatihan 6_ Aldy 085.pptx
Latihan 6_ Aldy 085.pptx
justneptun13 views
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". von Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken79 views
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf von Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi28 views
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf von Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi34 views
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf von AdeSuryadi21
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfLAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
AdeSuryadi2119 views

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)

  • 1. Resume Jurnal Kelompok Aulia Annisa Muhzizah Fitri Haffaz Furqani Jurnal Kelompok 1 (Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan) 1. Pengertian Filsafat Pendidikan Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philoshophia” yang terbentuk dari kata “philos” berarti sahabat atau kekasih, dan “Sophia” berarti kebijaksanaan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia juga mempunyai persamaan dengan kata falsafah (Arab), philoshophie (Jerman, Belanda, Prancis), philoshophie (Inggris). (Wello, 2013). Kata “pendidikan” berasal dari kata didik yang diberi awalan pe- dan akhiran -an yang diartikan sebagai perbuatan atau cara. Istilah pendidikan juga berawal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang bermakna bimbingan yang diberikan pada anak. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat seputar pendidikan. Filsafat pendidikan bersifat filosofis pada dasarnya diterapkan dalam suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.(Salminawati, 2011). Filsafat dan ilmu pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat tidak semata hanya ke insidentalan, akan tetapi suatu keharusan. Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah prinsip berfikir terhadap pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan dan dibina untuk menjadi manusia muslim seutuhnya yang dijiwai oleh ajaran dan aturan agama islam. 2. Tujuan Filsafat Pendidikan Sebuah catatan yang diungkapkan oleh Al abrasyi menyimpulkan tentang 5 tujuan pendidikan Islam, yaitu:  Sebagai langkah utama pembentukan akhlak yang mulia.  Untuk persiapan kehidupan dunia dan akhirat.  Agar menumbuhkan ruh ilmiah bahwa seseorang tidak hanya mempelajari hanya sekedar ilmu tetapi juga meningkatkan minat pada sastra, dan sains dalam semua hal.  Sebagai bekal supaya mudah dalam mencari dan pemanfaatan rezeki. Perpaduan inilah antara agama dan ilmu pengetahuan yang akan membawa kesempurnaan bagi manusia. 3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Umumnya, ruang lingkup filsafat pendidikan Islam mengenai arah formalnya seperti mengupas secara radikal keterangan mengenai Tuhan manusia dan alam yang tidak
  • 2. mampu dicapai oleh pengetahuan biasa.(Endang Saifuddin Anshari, 1987) Namun secara khusus, ruang lingkup filsafat pendidikan Islam mempelajari tentang objek kajian objek kajian yang didasarkan pada ajaran Islam secara mendasar sistematis mendalam dan menyeluruh kajian tersebut mencakupi 4 komponen pendidikan, yaitu:  arah tujuan pendidikan Islam,  peserta didik,  pendidikan alat pendidikan ( seperti metode, evaluasi dan kurikulum pendidikan),  serta lingkungan pendidikan. (Hermawan, 2014) Jurnal Kelompok 2 (Terminologi Pendidikan Dalam Islam) Terminologi pendidikan dalam islam yang sering kita dengar adalah tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Dalam pendidikan pasti tidak asing lagi dengan istilah pendidik, pengajar, pelajar, dan materi pembelajaran. Pendidikan dalam pandangan islam berfungsi mengubah perkembangan alami menjadi perkembangan terarah dan tertuju. A. Al-Tarbiyyah Imam Baidawi pun menegaskan arti Al-Tarbiyah adalah menyampaikan atau mengantarkan sesuatu menuju ke arah kesempurnaan secara sedikit demi sedikit. At-tarbiyah juga banyak di simpulkan dengan istilah pembinaan, memelihara, serta mengembangkan. B. Al- Ta’adib Kata ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diban yang berarti penididikan. Kata ta’dib berasal dari kata at ta’dib berasal dari kata adab, yang berarti beradab, (bersopan santun, tata kerama, adab, moral, etika). Al-Ta’dib Adalah istilah pendidikan yang mengarahakan pada proses pembelaran, pengasuhan dan pengetahuan. Ta’dib bukan bentuk dari konsep dan proses pembelajaran islam tapi ta’dib adalah tujuan dari pendidikan islam. C. Al-Ta’alim Al-Ta’lim menurut Athiyah Al-Abrasy, al-ta’lim adalah upaya menyiapkan seseorang untuk mencapai aspek-aspek tertentu. Al-ta’lim ini adalah konsep yang mengarah pada proses seseorang dalam mengupayakan mencari ilmu dari lahir. Ilmu yang dicari tidak hanya untuk melakukan pembinaan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga untuk mencari arti tanggung jawab, pemahaman, penanaman amanah dan pengertian. Ta’lim secara umum adalah proses mentransfer ilmu pengetahuan dan pendidikan kognitif yaitu proses dari tidak tahu menjadi tahu. Al ta’lim adalah hal yang berkaitan dengan mengajar dan melatih.
  • 3. Jurnal kel. 3 (Hakikat pendidik dalam islam) a) Pengertian Pendidik Dalam Islam Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dinijalur pendidikan formal, pendidikan dasardan pendidikan menengah. Sedangkan Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik petensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Uraian singkat di atas tampak bahwa ketika menjelaskan pengertian pendidik selalu dikaitkan dengan bidang tugas atau pekerjaan. Jika dikaitakan dengan pekerjaan maka variabel yang melekat adalah lembaga pendidikan, walau secara luas pengertian pendidik tidak terikat dengan lembaga pendidikan Ini menunjukan bahwa pada akhirnya pendidik merupakan profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada seseorang yang tugasnya berkaitan dengan pendidikan. Didalam pendidikan ada proses belajar mengajar dengan kata lain adalah pengajaran. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung-jawab terhadap pendidikan adalah orangtua (ayah dan ibu) anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan oleh dua hal yaitu pertama, karena kodrat yaitu karena orangtua ditakdirkan menjadi orangtua anaknya, dan karena itu ia ditakdirkan pula bertanggung-jawab mendidik anaknya. Kedua, karena kepentingan kedua orangtua yaitu orangtua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya. b) Peran pendidik dalam pembelajaran Pendidik dalam rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan ilmiahOleh karena itu peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar tetapi sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagai wali yang membantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studinya dan pemecahan bagi permasalahan lainya Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkanserta membawa hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh atau kaffah.Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran (ta'limdan tadris)pembersihan dan pembiasaan (tahdzib dan ta'dib) dan tadrib (latihan) dengan memperhatikan Kompetensi-kompetensi pedagogi berupa profesikepribadian dan sosial.Pendidikan menumbuhkanbudi pekertikekuatanbatin,karakter, pikiran dan tubuh peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan antara ranah-ranah tersebut.
  • 4. Jurnal Kel. 4 (Hakikat peserta didik dalam islam) a. Pengertian Peserta Didik Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan peserta didik. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama Islam.' Di dalam Islam istilah ini diperkenalkan oleh shufi. Istilah murid dalam tasawuf mengandung pengertian orang yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan. Yang paling menonjol dalam istilah itu ialah kepatuhan murid kepada guru (mursyid)-nya. Arti patuh di sini ialah tidak membantah sama sekali. Hubungan guru (mursyid)) dengan murid adalah hubungan searah. Pengajaran berlangsung dari subjek (mursyid)) ke objek (murid). Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan peserta didik. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama islam kebutuhan yang harus dipenuhi oleh peserta didik itu ada 6 yaitau:  Kebutuhan Fisik  Kebutuhan Sosial  kebutuhan Untuk Mendapatkan Sesuatu  Kebutuhan Mndiri  Kebutuhan untuk berprestasi  Kebutuhan ingin dicintai dan disayangi Jurnal kel. 5 (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam ) Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam Tujuan peindidikan Islam ialah tujuan peindidikan yang dirumuskan atas dasar nilai- nilai agama Islam. Ini beirarti bahwa tujuan peindidikan Islam beirbeida deingan tujuan peindidikan nasional suatu neigara dan juga deingan tujuan peindidikan khusus masyarakat teirteintu. Tujuan peindidikan Islam beirsifat univeirsal dan beirlaku univeirsal bagi seiluruh umat Islam di manapun beirada. Peindidikan dipahami seibagai alat yang dapat digunakan manusia untuk meincapai tujuan hidupnya. Oleih kareina itu, rumusan tujuan peindidikan Islam harus seisuai deingan tujuan hidup Islam yang dijeilaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an meinjeilaskan bahwa tujuan hidup seiorang muslim adalah meimahami tujuan peinciptaan Tuhan. (Al-Syaibany,O (1979) Falsafah Peindidikan). meimpeirjeilas tuijuian antara Peindidikan dalam Islam deingan meimbaginya dalam tiga jeinis, yaitui: 1. Tuijuian individuial, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan keipribadian individui dan peilajaran-peilajaran yang dipeilajarinya. Tuijuian ini meinyangkuit peiruibahanpeiruibahan yang diinginkan pada tingkah lakui meireika, aktivitas dan peincapaianya, peirtuimbuihan
  • 5. keipribadian dan peirsiapan meireika di dalam meinjalani keihiduipan di duinia dan di akhirat. 2. Tuijuian sosial, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan keihiduipan sosial anak didik seicara keiseiluiruihan. Tuijuian ini meinyangkuit peiruibahan-peiruibahan yang dikeiheindaki bagi peirtuimbuihan, meimpeirkaya peingalaman dan keimajuian meireika di dalam meinjalani keihiduipan beirmasyarakat. 3. Tuijuian profeisional, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan peindidikan seibagai ilmui, seibagai seini, seibagai profeisi, dan seibagai suiatui aktivitas di antara aktivitas-aktivitas yang ada di masyarakatya. Beirangkat dari uiraian diatas dapat dikeitahuii bahwa tuijuian peindidikan seicara uimuim meinuiruit Imam Al-Ghazali adalah seibagai beirikuit:  Meindeikatkan diri keipada Allah SWT, yang wuijuidnya adalah keimampuian dan keisadaran diri meilaksanakan ibadah wajib dan suinah.  Meinggali dan meingeimbangkan poteinsi ataui fitrah manuisia.  Meiwuijuidkan profeisionalisasi manuisia uintuik meingeimban tuigas keiduiniaan deingan seibaik-baiknya.  Meimbeintuik manuisia yang beirakhlak muilia, suici jiwanya dari keireindahan buidi dan sifat-sifat teirceila.  Meingeimbangkan sifat-sifat manuisia yang uitama seihingga meinjadi manuisia yang manuisiawi. Jurnal Kel 6 (Hakikat Kurikulum Pendidikan Dalam Islam) 1. Hakikat Kurikulum Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti jarak yang ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya digunakan dalam dunia olahraga yang berarti “a litle race course” yang artinya suatu jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan olahraga. Sementara pendapat yang lain dikemukakan bahwa kurikulum adalah arena pertandingan, tempat pelajaran bertanding untuk menguasai pelajaran guna mencapai garis finis berupa ijazah, diploma atau gelar kesarjanaan. Adapun secara terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum Diantaranya:
  • 6. 1. Ramayulis mengutip dari Crow dan Crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. 2. Ramayulis mengutip dari M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan. 3. Ramayulis mengutip dari Zakiah Daradjat, memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. 4. Ramayulis mengutip dari Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr. Munir Kamil memandang 5. bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi peserta didiknya di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian kurikulum tidak hanya terbatas pada program pendidikan namun juga dapat diartikan menurut fungsinya. a. Kurikulum sebagai program studi. Pengertiannya adalah seperangkat mata pelajaran yang mampu dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di instansi pendidikan lainnya. b. Kurikulum sebagai konten. Pengertiannya adalah data atau informasi yang tertera dalam buku-buku kelas tanpa dilengkapi dengan data atau informasi lainnya yang memungkinkan timbulnya belajar. c. Kurikulum sebagai kegiatan berencana. Pengertiannya adalah kegiatan yang direncanakan tentang hal-hal yang akan diajarkan dan dengan cara bagaimana hal itu dapat diajarkan dengan hasil yang baik. d. Kurikulum sebagai hasil belajar. Pengertiannya adalah seperangkat tujuan yang utuh untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasikan cara-cara yang dituju untuk memperoleh hasil-hasil itu, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan dan diiinginkan. e. Kurikulum sebagai reproduksi kultural. Pengertiannya adalah transfer dan refleksi butir-butir kebudayaan masyarakat, agar dimiliki dan dipahami anak-anak generasi muda masyarakat tersebut.
  • 7. f. Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Pengertiannya adalah keseluruhan pengalaman belajar yang direncanakan di bawah pimpinan sekolah. g. Kurikulum sebagai produksi. Pengertiannya adalah seperangkat tugas yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan terlebih dahulu. Komponen Kurikulum Kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan penunjang yang dapat mendukung operasionalnya dengan baik yang disebut komponen yang saling berkaitan, berinteraksi dalam upaya mencapai tujuan. Ada 4 komponen utama kurikulum, yaitu :  Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu. Dengan lebih tegas lagi orang yang bagaimana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut.  Pengetahuan (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktifitas-aktifitas dan pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu. Bagian inilah yang disebut mata pelajaran.  Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memotivasi peserta didik untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh kurikulum.  Metode dan cara penilaian (evaluasi) yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut. Prinsip – prinsip Kurikulum Dalam Islam Prinsip-prinsip tersebut berbeda-beda menurut analisis para pakar kemudian ditambah dan disesuaikan dengan esensi kurikulum pendidikan Islam. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :  Prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya.  Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktifitas dalam kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya.  Prinsip (integritas) antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman dan aktifitas yang terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan kurikulum dengan kebutuhan peserta didik juga kebutuhan masyarakat.
  • 8.  Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup peserta didik, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, relevansi dengan tuntutan pekerjaan.  Prinsip fleksibilitas adalah terdapat ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan dalam bertindak, baik yang berorientasi pada fleksibilitas pemilihan program pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajaran.