SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
AKUNTANSI MUDHARABAH

   BEBERAPA DEFINISI
   Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik
   dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku
   pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan
   kerugian finansial hanya ditanggung oleh pengelola dana.
   Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan
   kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah ini disebut juga
   investasi tidak terikat.
   Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan
   kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.
   Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan
   modal atau dananya dalam kerjasama investasi.

   KARAKTERISTIK KERJA SAMA MUDHARABAH
       1. Bank Syariah, dalam hubungannya dengan kerja sama Mudharabah, bisa bertindak
          sebagai Pemilik Dana (dengan melakukan pembiayaan mudharabah), atau sebagai
          Pengelola Dana (dengan melakukan penghimpunan Dana)

       2. Ketika bertindak sebagai Pemilik Dana, dana yang diterima Bak Syariah disajikan
          sebagai “Investasi Mudharabah”. Sedangkan ketika bertindak sebagai pengelola
          dana, dana yang diterima disajikan sebagai “Dana Syirkah Temporer”.

       3. Pada prinsipnya dalam penyaluran mudharabah tidak ada jaminan, namun agar
          pengelola dana tidak melakukan penyimpangan maka pemilik dana dapat meminta
          jaminan dari pengelola dana atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan
          apabila pengelola dana terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah
          disepakati bersama dalam akad.

       4. Pengembalian dana Mudharabah dapat dilakukan secara parsial bersamaan dengan
          distribusi bagi hasil atau secara total pada saat akad mudharabah diakhiri.

       5. Jika dari pengelolaan dana Mudharabah menghasilkan keuntungan maka porsi jumlah
          bagi hasil untuk pemilik dana dan pengelola dana ditentukan berdasarkan nisbah yang
          disepakati dari hasil usaha yang diperoleh selama periode akad. Jika dari pengelolaan
          dana syirkah temporer menimbulkan kerugian maka kerugian finansial menjadi
          tanggungan pemilik dana.

   Mudharabah pada Produk Bank Syariah
                . Dalam aplikasinya pada Bank Syariah, konsep mudharabah diterapkan pada
   bentuk produk pendanaan berupa:
1. Rekening Tabungan Mudharabah. Adalah tabungan yang disepakati bisa dimanfaatkan oleh
   bank untuk digunakan dalam pembiayaan mudharabah. Dalam tabungan ini, nasabah tidak
   dapat sewaktu-waktu menarik dananya seperti dalam tabungan wadi’ah. Dalam aplikasinya,
   bentuk tabungan ini biasanya berbentuk targeted saving, seperti tabungan qurban, tabungan
haji, dan tabungan lain yang dimaksudkan untuk suatu pencapaian target kebutuhan dalam
   jumlah dan atau jangka waktu tertentu.
2. Investasi umum, dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari kesempatan
   investasi atas dana mereka dalam bentuk mudharabah (mudharabah Muthlaqah). Investasi
   dalam bentuk ini disepakati untuk jangka waktu 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan.
3. Investasi khusus. Dalam bentk ini, bank bertindak sebagai manajer investasi bagi nasabah
   untuk menginvestasikan dana mereka pada usaha atau proyek yang dikehendaki nasabah.
   Nisbah bagi hasil untuk investasi khusus (mudharabah muqayyadah) ini ditentukan dan
   dinegosiasikan secara kasus per kasus.
                  Sedangkan pada produk pembiayaan, konsep mudharabah merupakan salah
   satu konsep dasar produk pembiayaan bank selain konsep musyarakah, murabahah, salam,
   istishna’, ijarah, dan qard. Untuk pembiayaan dengan prinsip dasar mudharabah, bank
   bertindak sebagai shahibul Maal dan nasabah bertindak sebagai mudharib. Bagi hasil yang
   diterima oleh bank dari usaha mudharabah, merupakan keuntungan bank disamping
   keuntungan-keuntungan lain yang nantinya secara keseluruhan akan dialokasikan kepada
   para nasabah pendanaan (dengan perhitungan dan proporsi tertentu).
                  Sumber dana dan penggunaan dana mudharabah pada bank syariah berdasarkan
   assets allocation approach bisa digambarkan sebagai berikut (diadopsi dari buku Manajemen
   Dana Bank Syariah)



     Beberapa sifat aplikasi produk dengan konsep mudharabah dalam perbankan dapat dijabarkan
     sebagai berikut:

        1. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah
           meningkat

        2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara
           tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak
           pernah mengalami negative spread

        3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow usaha nasabah
           sehingga tidak memberatkan nasabah.

        4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent)dalam mencari usaha yang benar-
           benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan benar-
           benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

     Secara umum, aplikasi pembiayaan dengan konsep al mudharabah dalam perbankan dapat
     digambarkan dalam skema berikut ini:


     PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
     Pengukuran investasi mudharabah adalah sebagai berikut:
a)    investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diberikan pada saat
     pembayaran;
     Pencatatan jurnalnya adalah sebagai berikut:
Pembiayaan Mudharabah               xxx
                            Kas                                  xxx
b) investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar aset nonkas pada
   saat penyerahan:
           i.   jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya maka selisihnya diakui
   sebagai kerugian;
   Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut:



                  Pembiayaan Mudharabah                xxx
                  Kerugian Penurunan Nilai             xxx
                           Aset Mudharabah                     xxx

          ii.   jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya maka selisihnya diakui
   sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah.
          Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut:



    Pembiayaan Mudharabah               xxx
            Keuntungan Tanguhan                  xxx
            Aset Mudharabah                     xxx

                  Sedangkan Jurnal Amortisasinya adalah:

     Keuntungan Tangguhan                 xxx
            Keuntungan Mudharabah               xxx

c) Jika nilai investasi mudharabah turun sebelum usaha dimulai disebabkan rusak, hilang atau
   faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan
   nilai tersebut diakui sebagai KERUGIAN dan mengurangi saldo investasi mudharabah.
       Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut:
                       Kerugian Pembiayaan Mudharabah xxx
                                 Investasi Mudharabah           xxx
d) Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulainya usaha bukan karena
   kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut diperhitungkan pada saat
   penerimaan bagian bagi hasil.

       Pencatatan Jurnal pada saat menerimaa bagian bagi hasil adalah sebagai berikut:



                     Kas                                  xxx
                    Kerugian Mudharabah                  xxx
                               Pendapatan Bagi Hasil Mdhrbh       xxx
e) Jika akad mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum dibayar oleh
   pengelola dana, maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo.
Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut:

                      Piutang Jatuh Tempo                   xxx
                               Investasi Mudharabah               xxx


f)    Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui
     sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi.
        Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut:

                      Kerugian Mudharabah             xxx
                              Penyisihan Kerugian Mdhrbh          xxx

g)    Pada saat akad mudharabah berakhir, harus diperhatikan selisih antara kas/aset nonkas
     dengan Investasi Mudharabah yang sudah dikurangi dengan penyisihan kerugian investasi
     mudharabah. Apabila selisih tersebut bernilai positif, berarti terdapat keuntungan
     mudharabah. Sebaliknya apabila bernilai negatif maka terjadi kerugian mudharabah.
           Pencatatan Jurnal sebagai berikut:




     Kas/aset nonkas                          xxx
     Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah xxx
            Investasi Mudharabah                      xxx
            Keuntungan Mudharabah                     xxx
            Atau




     Kas/aset nonkas                         xxx
     Penyisihan Kerugian Invstasi Mudharabah xxx
     Kerugian Mudharabah                     xxx
            Investasi Mudharabah                      xxx


     b. Bank Syariah sebagai Pengelola Dana (Mudharib)
              Dalam hubungannya dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank syariah juga
   menerima simpanan/deposito Mudharabah. Dalam bentuk ini, bank bertindak sebagai
   pengelola dana (mudharib) yang bertugas memanfaatkan dana masyarakat yang terkumpul
   agar produktif dan menghasilkan, untukkemudian memberikan kompensasi kepada nasabah
   penabung/investor Mudharabah dalam bentuk bagi hasil.
              Beberapa ketentuan yang berlaku dalam hal Bank Syariah sebagai Pengelola Dana
   (Mudharib) adalah:
1. Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah
   temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diterima.
2. Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah temporer diukur sebesar nilai tercatat.
3. Jika Bank Syariah (nantinya) menyalurkan dana syirkah temporer mutlaqah yang diterima
   maka Bank Syariah mencatatnya sebagai aset.
4.  Jika Bank Syariah menyalurkan dana syirkah temporer muqayadah yang diterima, Bank
   Syariah tidak boleh mengakui sebagai aset, karena Bank Syariah tidak memiliki hak untuk
   menggunakan aset atau melepas aset tersebut kecuali sesuai dengan syarat-syarat yang telah
   ditetapkan oleh pemilik dana.
5. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diumumkan dan belum
   dibagikan kepada pemilik dana diakui sebagai kewajiban sebesar bagi hasil yang menjadi
   porsi hak pemilik dana.
6. Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Bank sebagai pengelola dana diakui
   sebagai beban pengelola dana.


     PENCATATAN JURNAL TRANSAKSI MUDHARABAH
     Dalam kaitannya dengan mudharabah, terdapat beberapa bentuk transaksi yang bisa terjadi
     antara pihak bank sebagai shohibul maal dengan nasabah sebagai mudharib, antara lain:

        1.    Penyerahan dana (kas) atau Aset Nonkas oleh bank kepada nasabah.
        2.    Pembayaran hasil usaha oleh nasabah kepada Bank.
        3.    Membayar cicilan pokok (untuk mudharabah mutanaqishah)
        4.    Pelunasan Pokok pinjaman oleh nasabah kepada bank (pada akhir periode)


     Dari bentuk transaksi-transaksi tesebut, berikut adalah contoh operasionalnya:

              Tanggal    Jenis Transaski
              2/1/09     Bank Jaya menyerahkan uang sebagai realisasi akad Mudharabah kepada
                         tuan A sebesar Rp 200 juta.
              5/1/09     Bank Jaya menyerahkan aset non kas yang nilai bukuya sebesar Rp 120
                         juta sebagai realisasi akad Mudharabah kepada tuan B. Aset ini diakui
                          dengan nilai pasar sebesar Rp 150 juta.
              10/1/09    Bank Jaya menyerahkan aset non kas yang nilai bukuya sebesar Rp 200
                         juta sebagai realisasi akad Mudharabah kepada tuan B. Aset ini diakui
                          dengan nilai pasar sebesar Rp 190 juta.
              20/1/09    Diakui terjadinya penurunan nilai aset non kas mudharabah yang ada pada
                         tuan B karena kerusakan (bukan karena kelalaian tuan B) sebesar Rp 3
                         juta
              31/1/09    Tuan A melakukan pembayaran bagi hasil usaha kepada Bank Jaya
                         sebesar Rp 2 juta
              31/1/09    Tuan A Membayar cicilan pokok pembiayaan mudharabah kepada bank
                         Jaya sebesar Rp 10 juta
              31/10/09   Tuan A melunasi pembiayaan mudharabah kepada bank Jaya sebesar Rp
                         110 juta

A. Pencatatan oleh Bank Jaya
     2/1/09       Investasi Mudharabah                  200.000.000,-
                          Kas                                              200.000.000,-
     5/1/09       Investsi Mudharabah                   150.000.000,-
                          Aset Nonkas                                      120.000.000,-
                          Keuntungan Tangguhan                              30.000.000,-
     10/1/09      Investasi Mudharabah                  190.000.000,-
Kerugian penurunan nilai              10.000.000,-
                         Aset Nonkas Mudharabah                       200.000.000,-
  20/1/09         Kerugian Investasi Mudharabah          3.000.000,-
                         Penyisihan Investasi mudharabah               3.000.000,-
  31/1/09         Kas                                    2.000.000,-
                         Pendapatan bagi hasil mudharabah              2.000.000,-
  31/1/09         Kas                                   10.000.000,-
                         Investasi Mudharabah                         10.000.000,-
  31/1/09         Kas                                  110.000.000,-
                         Investasi Mudharabah                        110.000.000,-


B. Pencatatan oleh Tuan A
  2/1/09          Kas                                   200.000.000,-
                         Dana syirkah temporer                          200.000.000,-
  31/1/09         Beban bagi hasil mudharabah           10.000.000,-
                         Kas                                              10.000.000,-
  31/1/09         Dana Syirkah Temporer                 110.000.000,-
                         Kas                                             110.000.000,-

  Beberapa Ketentuan Lain dalam Akad Mudharabah:
     1. Pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan
        laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan usaha dari pengelola dana. Tidak
        diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

     2. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola
        dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah.

     3. Bagian hasil usaha yang sudah diakui namun belum dibayar oleh pengelola dana
        diakui sebagai piutang jatuh tempo dari pengelola dana.

     4. Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan :

             i.     Dana Syirkah Temporer dari pemilik dana disajikan sebesar nilai tecatatanya
                    untuk setiap jenis mudharabah, yaitu sebesar dana syirkah temporer dikurangi
                    dengan penyisihan kerugian (jika ada)

            ii.     Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum
                    diserahkan kepada pemilik dana disajikan sebagai pos bagi hasil yang belum
                    dibagikan sebagai kewajiban.

     5. Pengungkapan dana mengungkpkan ransaksi mudharabah dalam laporan keuangan:

             i.     Isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil
                    usaha, aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain

            ii.     Rincian dana syirkah temporer yang duterima berdasarkan jenisnya
iii.   Penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayyadah. Pengungkapa
                yang dipelukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
                Syariah.


Referensi:

http://dedimavlana.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAMahyuni Bjm
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahcitra Joni
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahEdwin Irwanto
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahmadureh
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Akuntansi koperasi
Akuntansi koperasiAkuntansi koperasi
Akuntansi koperasi
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Analisis sumber penggunaan kas
Analisis sumber penggunaan kasAnalisis sumber penggunaan kas
Analisis sumber penggunaan kas
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkah
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (9)

Bab viii akuntansi mudharabah
Bab viii akuntansi mudharabahBab viii akuntansi mudharabah
Bab viii akuntansi mudharabah
 
Ruang lingkup perkuliahan
Ruang lingkup perkuliahanRuang lingkup perkuliahan
Ruang lingkup perkuliahan
 
Mudharabah and Muqharadah in Islamic Finance
Mudharabah and Muqharadah in Islamic Finance Mudharabah and Muqharadah in Islamic Finance
Mudharabah and Muqharadah in Islamic Finance
 
Pelaburan (Mudhabarah)
Pelaburan (Mudhabarah)Pelaburan (Mudhabarah)
Pelaburan (Mudhabarah)
 
Al Mudharabah (advance fiqh muamalat)
Al Mudharabah (advance fiqh muamalat)Al Mudharabah (advance fiqh muamalat)
Al Mudharabah (advance fiqh muamalat)
 
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
 
application of fund (al-mudarabah)
application of fund (al-mudarabah)application of fund (al-mudarabah)
application of fund (al-mudarabah)
 
Topic 5 mudharabah
Topic 5 mudharabahTopic 5 mudharabah
Topic 5 mudharabah
 
MUDHARABAH
MUDHARABAHMUDHARABAH
MUDHARABAH
 

Ähnlich wie Akuntansi mudharabah

Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docxPerlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docxAulyaRositaDewi
 
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptxMeet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptxsumiyati84
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahginan gbu
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahbmt-albarokah
 
Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Taqiya Hanifanti
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilWahilman Syahmi
 
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...Kanaidi ken
 
Mudharabah Akuntansi akad kerjasama usaha
Mudharabah Akuntansi akad kerjasama usahaMudharabah Akuntansi akad kerjasama usaha
Mudharabah Akuntansi akad kerjasama usahafhf606
 
Model akuntansi syariah
Model akuntansi syariahModel akuntansi syariah
Model akuntansi syariahAhmad Eriadi
 
Dasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahDasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahHand Oko
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Modal ventura syariah
Modal ventura syariahModal ventura syariah
Modal ventura syariahErik Nugroho
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Kanaidi ken
 

Ähnlich wie Akuntansi mudharabah (20)

Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docxPerlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
Perlakuan PSAK 105 Mudharabah P.4 (2) (1).docx
 
Makalah psak 105
Makalah psak 105Makalah psak 105
Makalah psak 105
 
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptxMeet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
 
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHAKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
MUDHARABAH.pptx
MUDHARABAH.pptxMUDHARABAH.pptx
MUDHARABAH.pptx
 
Mudharabah
MudharabahMudharabah
Mudharabah
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariah
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
 
akad mudharabah
akad mudharabahakad mudharabah
akad mudharabah
 
Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
 
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
 
Penghimpunan dana
Penghimpunan danaPenghimpunan dana
Penghimpunan dana
 
Mudharabah Akuntansi akad kerjasama usaha
Mudharabah Akuntansi akad kerjasama usahaMudharabah Akuntansi akad kerjasama usaha
Mudharabah Akuntansi akad kerjasama usaha
 
Model akuntansi syariah
Model akuntansi syariahModel akuntansi syariah
Model akuntansi syariah
 
Dasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahDasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ah
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Akuntansi LKS.ppt
Akuntansi LKS.pptAkuntansi LKS.ppt
Akuntansi LKS.ppt
 
Modal ventura syariah
Modal ventura syariahModal ventura syariah
Modal ventura syariah
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
 

Akuntansi mudharabah

  • 1. AKUNTANSI MUDHARABAH BEBERAPA DEFINISI Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pengelola dana. Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat. Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi. Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi. KARAKTERISTIK KERJA SAMA MUDHARABAH 1. Bank Syariah, dalam hubungannya dengan kerja sama Mudharabah, bisa bertindak sebagai Pemilik Dana (dengan melakukan pembiayaan mudharabah), atau sebagai Pengelola Dana (dengan melakukan penghimpunan Dana) 2. Ketika bertindak sebagai Pemilik Dana, dana yang diterima Bak Syariah disajikan sebagai “Investasi Mudharabah”. Sedangkan ketika bertindak sebagai pengelola dana, dana yang diterima disajikan sebagai “Dana Syirkah Temporer”. 3. Pada prinsipnya dalam penyaluran mudharabah tidak ada jaminan, namun agar pengelola dana tidak melakukan penyimpangan maka pemilik dana dapat meminta jaminan dari pengelola dana atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila pengelola dana terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad. 4. Pengembalian dana Mudharabah dapat dilakukan secara parsial bersamaan dengan distribusi bagi hasil atau secara total pada saat akad mudharabah diakhiri. 5. Jika dari pengelolaan dana Mudharabah menghasilkan keuntungan maka porsi jumlah bagi hasil untuk pemilik dana dan pengelola dana ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha yang diperoleh selama periode akad. Jika dari pengelolaan dana syirkah temporer menimbulkan kerugian maka kerugian finansial menjadi tanggungan pemilik dana. Mudharabah pada Produk Bank Syariah . Dalam aplikasinya pada Bank Syariah, konsep mudharabah diterapkan pada bentuk produk pendanaan berupa: 1. Rekening Tabungan Mudharabah. Adalah tabungan yang disepakati bisa dimanfaatkan oleh bank untuk digunakan dalam pembiayaan mudharabah. Dalam tabungan ini, nasabah tidak dapat sewaktu-waktu menarik dananya seperti dalam tabungan wadi’ah. Dalam aplikasinya, bentuk tabungan ini biasanya berbentuk targeted saving, seperti tabungan qurban, tabungan
  • 2. haji, dan tabungan lain yang dimaksudkan untuk suatu pencapaian target kebutuhan dalam jumlah dan atau jangka waktu tertentu. 2. Investasi umum, dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk mudharabah (mudharabah Muthlaqah). Investasi dalam bentuk ini disepakati untuk jangka waktu 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan. 3. Investasi khusus. Dalam bentk ini, bank bertindak sebagai manajer investasi bagi nasabah untuk menginvestasikan dana mereka pada usaha atau proyek yang dikehendaki nasabah. Nisbah bagi hasil untuk investasi khusus (mudharabah muqayyadah) ini ditentukan dan dinegosiasikan secara kasus per kasus. Sedangkan pada produk pembiayaan, konsep mudharabah merupakan salah satu konsep dasar produk pembiayaan bank selain konsep musyarakah, murabahah, salam, istishna’, ijarah, dan qard. Untuk pembiayaan dengan prinsip dasar mudharabah, bank bertindak sebagai shahibul Maal dan nasabah bertindak sebagai mudharib. Bagi hasil yang diterima oleh bank dari usaha mudharabah, merupakan keuntungan bank disamping keuntungan-keuntungan lain yang nantinya secara keseluruhan akan dialokasikan kepada para nasabah pendanaan (dengan perhitungan dan proporsi tertentu). Sumber dana dan penggunaan dana mudharabah pada bank syariah berdasarkan assets allocation approach bisa digambarkan sebagai berikut (diadopsi dari buku Manajemen Dana Bank Syariah) Beberapa sifat aplikasi produk dengan konsep mudharabah dalam perbankan dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat 2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak pernah mengalami negative spread 3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. 4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent)dalam mencari usaha yang benar- benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan benar- benar terjadi itulah yang akan dibagikan. Secara umum, aplikasi pembiayaan dengan konsep al mudharabah dalam perbankan dapat digambarkan dalam skema berikut ini: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Pengukuran investasi mudharabah adalah sebagai berikut: a) investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diberikan pada saat pembayaran; Pencatatan jurnalnya adalah sebagai berikut:
  • 3. Pembiayaan Mudharabah xxx Kas xxx b) investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar aset nonkas pada saat penyerahan: i. jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya maka selisihnya diakui sebagai kerugian; Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut: Pembiayaan Mudharabah xxx Kerugian Penurunan Nilai xxx Aset Mudharabah xxx ii. jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya maka selisihnya diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah. Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut: Pembiayaan Mudharabah xxx Keuntungan Tanguhan xxx Aset Mudharabah xxx Sedangkan Jurnal Amortisasinya adalah: Keuntungan Tangguhan xxx Keuntungan Mudharabah xxx c) Jika nilai investasi mudharabah turun sebelum usaha dimulai disebabkan rusak, hilang atau faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai KERUGIAN dan mengurangi saldo investasi mudharabah. Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut: Kerugian Pembiayaan Mudharabah xxx Investasi Mudharabah xxx d) Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulainya usaha bukan karena kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut diperhitungkan pada saat penerimaan bagian bagi hasil. Pencatatan Jurnal pada saat menerimaa bagian bagi hasil adalah sebagai berikut: Kas xxx Kerugian Mudharabah xxx Pendapatan Bagi Hasil Mdhrbh xxx e) Jika akad mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum dibayar oleh pengelola dana, maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo.
  • 4. Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut: Piutang Jatuh Tempo xxx Investasi Mudharabah xxx f) Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi. Pencatatan Jurnalnya adalah sebagai berikut: Kerugian Mudharabah xxx Penyisihan Kerugian Mdhrbh xxx g) Pada saat akad mudharabah berakhir, harus diperhatikan selisih antara kas/aset nonkas dengan Investasi Mudharabah yang sudah dikurangi dengan penyisihan kerugian investasi mudharabah. Apabila selisih tersebut bernilai positif, berarti terdapat keuntungan mudharabah. Sebaliknya apabila bernilai negatif maka terjadi kerugian mudharabah. Pencatatan Jurnal sebagai berikut: Kas/aset nonkas xxx Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah xxx Investasi Mudharabah xxx Keuntungan Mudharabah xxx Atau Kas/aset nonkas xxx Penyisihan Kerugian Invstasi Mudharabah xxx Kerugian Mudharabah xxx Investasi Mudharabah xxx b. Bank Syariah sebagai Pengelola Dana (Mudharib) Dalam hubungannya dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank syariah juga menerima simpanan/deposito Mudharabah. Dalam bentuk ini, bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) yang bertugas memanfaatkan dana masyarakat yang terkumpul agar produktif dan menghasilkan, untukkemudian memberikan kompensasi kepada nasabah penabung/investor Mudharabah dalam bentuk bagi hasil. Beberapa ketentuan yang berlaku dalam hal Bank Syariah sebagai Pengelola Dana (Mudharib) adalah: 1. Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diterima. 2. Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah temporer diukur sebesar nilai tercatat. 3. Jika Bank Syariah (nantinya) menyalurkan dana syirkah temporer mutlaqah yang diterima maka Bank Syariah mencatatnya sebagai aset.
  • 5. 4. Jika Bank Syariah menyalurkan dana syirkah temporer muqayadah yang diterima, Bank Syariah tidak boleh mengakui sebagai aset, karena Bank Syariah tidak memiliki hak untuk menggunakan aset atau melepas aset tersebut kecuali sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemilik dana. 5. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diumumkan dan belum dibagikan kepada pemilik dana diakui sebagai kewajiban sebesar bagi hasil yang menjadi porsi hak pemilik dana. 6. Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Bank sebagai pengelola dana diakui sebagai beban pengelola dana. PENCATATAN JURNAL TRANSAKSI MUDHARABAH Dalam kaitannya dengan mudharabah, terdapat beberapa bentuk transaksi yang bisa terjadi antara pihak bank sebagai shohibul maal dengan nasabah sebagai mudharib, antara lain: 1. Penyerahan dana (kas) atau Aset Nonkas oleh bank kepada nasabah. 2. Pembayaran hasil usaha oleh nasabah kepada Bank. 3. Membayar cicilan pokok (untuk mudharabah mutanaqishah) 4. Pelunasan Pokok pinjaman oleh nasabah kepada bank (pada akhir periode) Dari bentuk transaksi-transaksi tesebut, berikut adalah contoh operasionalnya: Tanggal Jenis Transaski 2/1/09 Bank Jaya menyerahkan uang sebagai realisasi akad Mudharabah kepada tuan A sebesar Rp 200 juta. 5/1/09 Bank Jaya menyerahkan aset non kas yang nilai bukuya sebesar Rp 120 juta sebagai realisasi akad Mudharabah kepada tuan B. Aset ini diakui dengan nilai pasar sebesar Rp 150 juta. 10/1/09 Bank Jaya menyerahkan aset non kas yang nilai bukuya sebesar Rp 200 juta sebagai realisasi akad Mudharabah kepada tuan B. Aset ini diakui dengan nilai pasar sebesar Rp 190 juta. 20/1/09 Diakui terjadinya penurunan nilai aset non kas mudharabah yang ada pada tuan B karena kerusakan (bukan karena kelalaian tuan B) sebesar Rp 3 juta 31/1/09 Tuan A melakukan pembayaran bagi hasil usaha kepada Bank Jaya sebesar Rp 2 juta 31/1/09 Tuan A Membayar cicilan pokok pembiayaan mudharabah kepada bank Jaya sebesar Rp 10 juta 31/10/09 Tuan A melunasi pembiayaan mudharabah kepada bank Jaya sebesar Rp 110 juta A. Pencatatan oleh Bank Jaya 2/1/09 Investasi Mudharabah 200.000.000,- Kas 200.000.000,- 5/1/09 Investsi Mudharabah 150.000.000,- Aset Nonkas 120.000.000,- Keuntungan Tangguhan 30.000.000,- 10/1/09 Investasi Mudharabah 190.000.000,-
  • 6. Kerugian penurunan nilai 10.000.000,- Aset Nonkas Mudharabah 200.000.000,- 20/1/09 Kerugian Investasi Mudharabah 3.000.000,- Penyisihan Investasi mudharabah 3.000.000,- 31/1/09 Kas 2.000.000,- Pendapatan bagi hasil mudharabah 2.000.000,- 31/1/09 Kas 10.000.000,- Investasi Mudharabah 10.000.000,- 31/1/09 Kas 110.000.000,- Investasi Mudharabah 110.000.000,- B. Pencatatan oleh Tuan A 2/1/09 Kas 200.000.000,- Dana syirkah temporer 200.000.000,- 31/1/09 Beban bagi hasil mudharabah 10.000.000,- Kas 10.000.000,- 31/1/09 Dana Syirkah Temporer 110.000.000,- Kas 110.000.000,- Beberapa Ketentuan Lain dalam Akad Mudharabah: 1. Pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan usaha dari pengelola dana. Tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. 2. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah. 3. Bagian hasil usaha yang sudah diakui namun belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai piutang jatuh tempo dari pengelola dana. 4. Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan : i. Dana Syirkah Temporer dari pemilik dana disajikan sebesar nilai tecatatanya untuk setiap jenis mudharabah, yaitu sebesar dana syirkah temporer dikurangi dengan penyisihan kerugian (jika ada) ii. Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum diserahkan kepada pemilik dana disajikan sebagai pos bagi hasil yang belum dibagikan sebagai kewajiban. 5. Pengungkapan dana mengungkpkan ransaksi mudharabah dalam laporan keuangan: i. Isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain ii. Rincian dana syirkah temporer yang duterima berdasarkan jenisnya
  • 7. iii. Penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayyadah. Pengungkapa yang dipelukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Referensi: http://dedimavlana.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html