3. istilah pondok sama artinya dengan pesantren, yaitu sebagai tempat belajar santri.
Sedangkan kata santri yang berasal dari shastri berarti guru agama, orang yang ahli dalam memahami
kitab suci, ahli dalam ilmu agama. Ziemek mengutip pendapat Hamid A, kadang-kadang ikatan kata
“sant” (manusia baik) dihubungkan dengan suku kata “tra” (suka menolong), sehingga pesantren
dapat berarti “tempat pendidikan manusia yangbaik-baik
Istilah Pondok Pesantren Sebelum Tahun
1960-an
4. Pesantren Salafi (Tradisional)
Secara etimologis kata “salaf” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sesuatu atau orang
yang terdahulu,ulama-ulama terdahulu yang saleh.
Abdul Mughist mengutip pendapat ‘Irfan A. Hamid, secara terminologi khazanah Islam, “salaf” berarti
ulama generasi sahabat,tabi’in, dan tabi’at at-Tabi’in yang merupakan kurun terbaik pasca Rasulullah SAW.
Menurut Kami, istilah pesantren Salafi di tengah-tengah masyarakat mengandung dua pemahaman
yang berbeda. Pertama, pesantren Salafi dimaknai sebagai pesantren tradisional yang tetap mempertahankan kitab-
kitab klasik serta mengapresiasi budaya setempat. Kedua, pesantren Salafi dimaknai sebagai pesantren yang secara
konsisten mengikuti ajaran ulama generasi sahabat, tabi'in, tabi'at tabi'in yang memiliki kecenderungan pada
penafsiran teks secara normatif dan tidak/kurang mengapresiasi budaya setempat, karena semua budaya harus
sesuai dengan zaman paraSalafush-Sholih, yaitu sahabat, tabi'in,tabi'attabi'in.
5. Tujuan Pesantren Salaf
Berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain, yang pada umumnya menyatakan tujuan pendidikandengan jelas,
misalnya dirumuskan dalam anggaran dasar, maka pesantren salaf pada umumnya tidak merumuskan secara eksplisit dasar
dan tujuan pendidikannya. Hal ini terbawa oleh sifat kesederhanaan pesantren yang sesuai dengan motivasi berdirinya,
dimana kyainya mengajar dan santrinya belajar, atas dasar untuk ibadah dan tidak pernah di hubungkan dengan tujuan
tertentu dalam lapangan penghidupan atau tingkat dan jabatan tertentu dalam hirarki sosial maupun ekonomi.
Kurikulum di Pesantren Salaf
hasil penelitian Karel A. Steenbrink. Tentang pesantren, ketika membahas sistem pendidikan pesantren, lebih
banyak mengemukakan sesuatu yang bersifat naratif, yaitu menjelaskan interaksi santri dan kyai serta gambaran
pengajaranagama Islam,termasuk Al-qur’an dan kitab-kitab yang dipakai sehari-hari.
Pola Lama Pesantren Salaf
Sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, pesantren salaf memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
tradisi yang berorientasi pada pikiran-pikiran ulama ahli fiqh, hadits, tafsir dan tasawuf yang hidup antara abad 7 sampai
dengan abad 13, sehingga muncul kesan yang melekat bahwa dalam beberapa hal muslim tradisional mengalami stagnasi
(terhenti).
6. Pesantren Salaf dan Tantangannya
secara internal, pesantren salaf dihadapkan pada tren penurunan kualitas keilmuan para alumni dan santrinya.
Lepas dari apa penyebab utama yang melatarbelakanginya, yang jelas, secara kultur juga dirasakan mulai memudarnya
budaya salaf, mulai dari penghormatan dan rasa ta’zhimpada guru dan kiai, kegigihan belajar yang disertai sejumlah ritual
tirakat; puasa, wiriddan lainnya,hingga kepercayaan pada mitos barakah yang selama ini diidam-idamkan parasantri.
Visi Misi Pondok Pesantren Salafi
• Pertama, menyelenggarakan kegiatan pendidikan, baik formal maupun non formal, untuk mencetak santri berilmu dan
berwawasan luas.
• Kedua, menyelenggarakan kegiatan ritual keagamaan sebagai wahana pendidikan spiritual santri dalam praktik kehidupan
beragamasehari-hari.
• Ketiga,mengembangkan sikap akhlaqul karimah seperti telah diajarkan oleh Rasulullah dabSalafuna al Salih.
Sistem Pengajaran
Murid diharuskan menguasai pembacaan dan terjemahan tersebut secara tepat dan hanya bisa menerima
tambahan pelajaran bila telah berulang-ulang mendalami pelajaran sebelumnya. Sistem individual dalam sistem
pendidikan pesantren ini disebut sistem sorongan yang diberikan dalam pengajian kepada murid-murid yang telah
menguasaipembacaanAlQur’an.
7. Kelas Musyawarah
Dalam kelas musyawarah, sistem pengajarannya sangat berbeda dari sistem sorongan dan bandongan. Para siswa
harus mempelajari sendiri kitab-kitab yang ditunjukan dan dirujuk. Kyai memimpin kelas musyawarah seperti dalam suatu
seminar dan lebih banyak dalam bentuk tanya jawab, biasanya hampir seluruhnya diselenggarakan dalam bahasa Arab, dan
merupakan latihan bagi para siswa untuk menguji keterampilannya dalam menyadap sumber-sumber argumentasi dalam kitab-
kitab Islam klasik.
8. Pesantren Khalafi(Modern)
Yaitu sistem pesantren yang menerapkan sistem madrasah yaitu pengajaran secara klasikal, dan
memasukan pengetahuan umum dan bahasa non Arab dalam kurikulum.
CorakPembaharuan Pesantren
Menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat, dunia pesantren mengalami pergeseran kearah
perkembangan yang lebih positif, baik secara struktural maupun kultural, yang menyangkut pola kepemimpinan, pola
hubungan pimpinan dan santri, pola komunikasi, cara pengambilan keputusasan dan sebagainya, yang lebih
memperhatikan prinsip-prinsip manajemen ilmiah dengan landasan nilai-nilai Islam.
Pioneer Pondok Pesantren Modern
Pondok Gontor merupakan pioneer pondok pesantren modern. Pondok Gontor yang nama aslinya adalah
Daarus Salaam itu didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom
Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy dan yang
kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.
9. Pesantren Takmili(Penyempurna)
Adalah pesantren yang keberadaannya sebagai penyempurna terhadap lembaga pendidikan yang ada,
misalnya Diniyah untuk melangkapi pendidikan umum mulai dari SD, SMP, SMA dan juga lembaga pendidikan ma’had
‘ali yangakhir-akhir ini mulaidirintisdi perguruantinggiagamasemacamUIN/IAIN danSTAIN.
FormatdanMasaPendidikan PesantrenLuhurIlmuHadisDarus-Sunnah
Metode pendidikan di Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah merupakan kombinasi antara sistem
pesantren dan perguruan tinggi, antara dzikir dan fikir, antara penghayatan pengamalan ilmu dan penalaran kritis
intelektual.
KualifikasiMahasantriPesantrenLuhurIlmuHadisDarus-Sunnah
Mahasantri Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu
muntazhim dan muntasib. Mahasantri muntazhim adalah mahasantri yang berhak tinggal di asrama, sementara
mahasantrimuntasibadalahmereka yangtinggaldiluar asrama.
TipologiMahasantriPesantrenLuhurIlmuHadisDarus-Sunnah
Mahasantri Darus-Sunnah berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan prosentasi 75 % berasal
dari pulau Jawa, baik dari Jawa Barat (Jakarta, Tangerang, Bekasi, Karawang, Subang, Bogor, Tasik, Cirebon,
Banten, Bandung, Sumedang, dan lain sebagainya), Jawa Tengah (Batang, Tegal, Pati, Solo, dan Kudus), dan
Jawa Timur (Madura, Lirboyo, Jombang, Tuban, dan Kediri), dan 24 % berasal dari Sumatera Barat
(Payakumbuh, Batu Sangkar, Pariaman, Sawah Lunto), Riau, Jambi dan Lampung. Sementara selebihnya (1%)
adalah utusan dari luar Jawa dan Sumatera (Maluku, Lombok. Kalimantan, dan Bali). Hampir seluruhnya
(100%) memiliki latar belakang pesantren, dalam artian sudah pernah mengenyam pendidikan pesantren
sebelumnya.
10. Pertanyaan
• Budi : Apakah berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku santri tersebut?
• Baits : Pandangan mengenai pesantren Salafi yang sudah mulai tidak terlihat?
Kemudian bagaimana tanggapan masyarakat disekitar
• Icha : Apa daya tarik orang yang masih mau masuk pesantren salaf di zaman modern
ini
• Anisa N H : Kenapa pesantren salaf masih bertahan?