Gyrokompas menggunakan empat fenomena alam, yaitu inersia, presesi, rotasi Bumi, dan gravitasi. Gyroskop menunjukkan arah utara berdasarkan hukum inersia dan presesi. Pada khatulistiwa, arahnya tetap 90 derajat dan berubah tilting 150 derajat per jam. Di kutub, hanya berubah arah drift 150 derajat per jam. Gyrokompas memiliki komponen kontrol untuk menyesuaikan edaran elipsnya akibat
3. 1) HUKUM GASING I
• Poros suatu gasing yang berputar sangat cepat yang terbebas
dalam 3 bidang, salah satu ujung porosnya akan menunjuk ke
suatu titik tetap di angkasa.
• Inertia (inersia) : Suatu gaya yang dimiliki oleh sebuah benda yang
berputar untuk mempertahankan kedudukannya terhadap
angkasa.
4. 2) HUKUM GASING II
• Apabila poros sebuah gasing yang berputar sangat cepat bekerja
pada suatu kopel, maka poros tersebut tidak bergerak dalam
bidang kopel tetapi bergerak ke suatu arah yang tegak lurus
terhadapnya.
• Presesi: Penyimpangan/perubahan kedudukan poros gyroscope
yang disebabkan oleh pengaruh gaya (kopel) dari luar, di mana
arah penyimpangan tersebut tegak lurus terhadap gaya kopel yang
mempengaruhinya.
5. DARI KEDUDUKAN GYROSCOPE DI BEBERAPA TEMPAT DI
BUMI MAKA DITARIK SUATU KESIMPULAN SEBAGAI BERIKUT
:• a) Katulistiwa ( KI)
• Pada lingkaran vertikal, azimuth tetap 900 (2700) dan hanya terjadi
perubahan tilting 150/jam
• Pada derajah (poros menunjukkan utara) tanpa tilting dan tanpa
perubahan azimuth
• b) Kutub, hanya terjadi perubahan azimuth (drift) sebesar
150/jam
6. GYROSCOPE BELUM DAPAT SEPENUHNYA DIGUNAKAN DI
KAPAL KARENA :
• Titik berat gyro tidak mungkin tepat pada
porosnya.
• Apabila gyro mendapat suatu gaya dan
keluar dari kedudukanya, maka poros gyro
akan menunjuk ke arah lain dan tidak ada
gaya yang dapat mengembalikan pada
kedudukan semula.
• Poros gyro tidak duduk dalam arah U – S
tetapi akan berputar-putar mengelilinginya.
7. • Mercury Ballistic adalah bahan cair yang digunakan
gyro sperry sebagai gaya berat atas untuk kontrol
elemen/berfungsi sebagai kontrol elemen. Edaran
gyro sebelum adanya kontrol elemen adalah
berbentuk lingkaran dan setelah adanya kontrol
elemen maka edaran gyro berbentuk ellips.
8. DENGAN ADANYA KOMPONEN KE III YAITU PRECESSCI
(HUKUM GASING II), MAKA BEKERJA GAYA-GAYA SEBAGAI
BERIKUT :
• 1. Tilting : bekerja pada arah Vertical
• 2. Drifting : bekerja pada arah horizontal
• 3. Precessi : bekerja pada arah horizontal
• Karena pada arah mendatar bekerja 2 gaya maka resultante ke-3 gaya akan
membentuk ellips yang dijalani dalam waktu 85’.
• Nilai tilting, drifting dan precessi semakin mendekati kutup akan megecil
sehingga sampai pada kutub maka nilainya menjadi nol.
9. SUPAYA GYRO TETAP BAIK/SEMPURNA DIPERLUKAN SUATU
KOMBINASI DARI :
• 1. Sifat-sifat gyro yaitu inertia
dan precessi
• 2. Rotasi bumi dan hukum gaya
berat.
11. BAGIAN-BAGIAN GYROCOMPASS
Master Kompas:
Menemukan dan mempertahankan bacaan utara yang sebenarnya dengan bantuan Giroskop.
Kompas:
Menerima dan menunjukkan arah sebenarnya yang ditransmisikan secara elektrik dari Master Compass.
Perekam Course:
Membuat rekaman terus menerus tentang manuver pada strip kertas yang bergerak.
Panel kendali:
Mengatur operasi kelistrikan sistem dan memastikan kondisi jalan dengan menggunakan meteran yang sesuai.
Regulator tegangan:
Pertahankan pasokan konstan kapal ke motor-generator.
Unit Alarm:
Menunjukkan kegagalan pasokan kapal.
Panel Amplifier:
Mengontrol sistem tindak lanjut.
Generator Motor:
Memberi energi pada peralatan Kompas.