SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
PENDEKATAN DALAM 
PENGEMBANGAN 
KURIKULUM 
Kelompok 6 
Grace Clara Ginting 
Lamasi Tamba 
Fanny Tiara 
Arpenas Bondar 
Marius K. Giawa
A. Pendekatan 
Pengembangan 
Kurikulum 
Pendekatan merupakan titik tolak atau 
sudut pandang seseorang terhadap suatu 
proses tertentu. Sehingga bila dikaitkan 
dengan kurikulum, pengembangan 
kurikulum dapat diartikan sebagai titik 
tolak atau sudut pandang secara umum 
tentang proses pengembangan kurikulum. 
Pengembangan kurikulum sendiri memiliki 
makna yang cukup luas.
Pendekatan juga dapat diartikan sebagai cara kerja 
dengan menerapkan strategi dan metode yang 
tepat dengan mengikuti langkah-langkah 
pengembangan yang sistematis agar memperoleh 
kurikulum yang lebih baik. Pendekatan dapat 
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang 
seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah 
pendekatan merujuk kepada pandangan tentang 
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat 
umum. Dengan demikian, pendekatan 
pengembangan kurikulum menunjuk pada titik 
tolak atau sudut pandang secara umum tentang 
proses pengembangan kurikulum.
Sukadinata (2000) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum 
adalah penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum 
construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada 
(curriculum improvement). Di satu sisi pengembangan kurikulum 
merupakan penyusunan seluruh perangkat kurikulum mulai dari 
dasar, struktur dan sebaran mata pelajaran, garis-garis besar 
program pengajaran, hingga pedoman pelaksanaannya (macro 
curriculum), dan di sisi lain berkenaan dengan penjabaran kurikulum 
(GBPP) yang telah disusun pusat menjadi rencana dan persiapan 
mengajar yang lebih khusus, yang dikerjakan oleh guru, seperti 
penyusunan Rencana Tahunan, caturwulan, satuan pelajaran, dan 
sebagainya (micro curriculum).
Dengan melihat dua cakupan 
pengembangan kurikulum, ada 
dua pendekatan yang dapat 
diterapkan dalam 
pengembangannya. 
1. Pendekatan Top Down 
2. Pendekatan Grass Roots
1. Pendekatan Top Down 
Pengembangan kurikulum pada 
pendekatan ini muncul dari pejabat 
pendidikan atau para administrator atau 
pemegang kebijakan pendidikan seperti 
dirjen atau Kepala Kantor Wilayah. 
Semacam garis komando, pengembangan 
kurikulum kemudian diteruskan ke bawah, 
sehingga pendekatan ini disebut juga line 
staff model. Pendekatan ini biasa 
digunakan Negara yang memiliki sistem 
pendidikan sentralisasi.
. 
: 
Kedua : menyusun tim atau kelompok kerja untuk menjabarkan kebijakan atau 
rumusan-rumusan yang telah disusun tim pengarah. Anggota tim ini adalah 
para ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, ditambah dengan 
guru-guru senior yang sudah berpengalaman. Tim ini bertugas merumuskan 
tujuan-tujuan yang lebih operasional dari tujuan umum, memilih dan menyusun 
sequence bahan pelajaran, memilih strategi pengajaran dan alat bantu petunjuk 
evaluasi, serta menyusun pedoman pelaksanaan kurikulum untuk guru.
Ketiga : bila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim atau 
kelompok kerja, selanjutnya hasilnya diserahkan kepada 
tim perumus untuk dikaji dan diberi catatan atau revisi. Bila 
perlu kurikulum tersebut akan diujicoba , dievaluasi, dan 
disempurnakan. 
Keempat : para asministrator selanjutnya memerintahkan 
kepada setiap sekolah untuk mengimplementasikan 
kurikulum yang telah disusun tersebut.
Dari langkah-langkah tersebut tampak 
bahwa inisiatif pengembangan kurikulum 
berasal dari pemegang kebijakan 
pendidikan, sedangkan guru hanya 
bertugas sebagai pelaksanakurikulum yang 
telah ditentukan oleh para pemegang 
kurikulum, sehingga disebut pendekatan 
dengan system komando.
2. Pendekatan Grass Roots 
Pada pendekatan grass roots,inisiatif pengembangan 
kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai 
implementator, kemudian menyebar pada wilayah yang lebih 
luas, karena itu pendekatan ini disebut pendekatan dari 
bawah ke atas. Pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk 
penyempurnaan kurikulum (curriculum improvement), 
walaupun terkadang juga digunakan dalam pengembangan 
kurikulum baru (curriculum construction).
Dalam pelaksanaanya terdapat dua syarat yang harus 
dipenuhi : 
Pertama : kurikulum yang dikembangkan bersifat lentur 
sehingga memberikan kesempatan kepada setiap guru 
secara terbuka untuk memperbarui atau menyempurnakan 
kurikulum yang sedang diberlakukan. 
 Kedua : guru memiliki sikap professional yang tinggi 
disertai kemampuan yang memadai, yang ditandai dengan 
keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang baru 
dalam upaya meningkatkan kinerjanya, selalu menambah 
pengetahuan dan wawasannya, untuk menacapai 
kesempurnaan.
Adapun langkah-langkah untuk melaksanakan pendekatan ini 
adalah sebagai berikut : 
Pertama : menyadari adanya masalah, karena pendekatan ini biasanya diawali dari 
keresahan guru tentang kurikulum yang berlaku 
Kedua : mengadakan refleksi, yaitu dengan mengkaji literatur yang relevan misalnya 
dengan membaca buku, jurnal hasil penelitian, internet, diskusi, wawancara dsb 
Ketiga : mengajukan hipotesis atau jawaban sementara, dengan memetakan berbagai 
kemungkinan munculnya masalah dan cara penanggulangannya.
Keempat : menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat dilakukan 
sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Penentuan di sini juga disertai dengan 
kajian terhadap berbagai hambatan yang akan terjadi sehingga lebih dini untuk dapat 
diatasi. 
Kelima : mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terus 
menerus hingga masalah yang dihadapi dapat terpecahkan. Di sini bisa dilakukan 
dengan diskusi antar teman sejawat. 
Keenam : membuat dan menyusun laporan hasil 
pelaksanaan pengembangan melalui grassroot. 
Langkah ini penting dilakukan sebagai bahan 
publikasi dan diseminasi, sehingga 
memungkinkan dapat dimanfaatkan dan 
diterapkan oleh orang lain sehingga hasil 
pengembangan tersebut semakin tersebar.
Pada pedekatan Gross Roots ini guru berperan lebih dari sekedar 
pelaksana kurikulum, bahkan peran guru sebagai implementator 
perubahan dan penyempurnaan kurikulum sangat menentukan, 
sedangkan administrator tidak lagi berperan sebagai pengendali 
pengembangan, tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator. 
Pendekatan ini dimungkinkan pada negara dengan system 
pendidikan yang desentralisasi, sebab kebijakan pendidikan tidak 
ditentukan oleh pusat, tetapi ditentukan oleh daerah bahkan 
oleh sekolah, karena itu, untuk memperoleh kualitas lulusan 
sekolah, dapat terjadi persaingan antar sekolah atau antar 
daerah
Di dalam teori kurikulum setidak-tidaknya terdapat empat 
pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan 
kurikulum, yaitu: 
Pendekatan Subjek Akademis 
Pendekatan Humanistis 
 Pendekatan Teknologis/ Kompetensi 
Pendekatan Rekontruksi Sosial
1. Pendekatan Subjek Akademis 
Kurikulum disajikan dalam bagian-bagian ilmu pengetahuan, mata 
pelajaran yang di intregasikan. Ciri-ciri ini berhubungan dengan maksud, 
metode, organisasi dan evaluasi. Pendekatan subjek akademis dalam 
menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada 
sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Para ahli akademis terus 
mencoba mengembangkan sebuah kurikulum yang akan melengkapi 
peserta didik untuk masuk ke dunia pengetahuan, dengan konsep dasar 
dan metode untuk mengamati, hubungan antara sesama, analisis data, 
dan penarikan kesimpulan. Pengembangan kurikulum subjek akademis 
dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran/mata 
kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk 
persiapan pengembangan disiplin ilmu.
2. Pendekatan Humanistik 
Pendekatan Humanistik dalam 
pengembangan kurikulum bertolak 
dari ide "memanusiakan manusia". 
Penciptaan konteks yang akan 
memberi peluang manusia untuk 
menjadi lebih human, untuk 
memprtinggi harkat manusia 
merupakan dasar filosofi, dasar teori, 
dasar evaluasi dan dasar 
pengembangan program pendidikan. 
Kurikulum Humanistis dikembangkan 
oleh para ahli pendidikan Humanistis. 
Kurikulum ini berdasarkan konsep 
aliran pendidikan pribadi yaitu John 
Dewey. 
Aliran ini lebih memberikan tempat 
utama kepada siswa. Kurikulum 
Humanistis ini, guru diharapkan 
dapat membangun hubungan 
emosional yang baik dengan peserta 
didiknya. 
Dalam pendekatan Humanistis ini, 
peserta didik diajar untuk 
membedakan hasil berdasarkan 
maknanya. Kurikulum ini melihat 
kegiatan sebagai sebuah manfaat 
untuk peserta dimasa depan. 
Sesuai dengan prinsip yang dianut, 
kurikulum ini menekankan integritas, 
yaitu kesatuan perilaku bukan saja 
yang bersifat intelektual tetapi juga 
emosional dan tindakan.
3. Pendekatan Rekontruksi Sosial 
Kurikulum ini sangat memperhatikan hubungan 
kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik 
perkembangan ekonomi. Kurikulum ini bertujuan 
untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai 
permasalahan manusia dan kemanusian. Permasalahan 
yang muncul tidak harus pengetahuan sosial saja, 
tetapi di setiap disiplin ilmu termasuk ekonomi, 
kimia, matematika dan lain-lain. Kurikulum ini 
bersumber pada aliran pendidikan interaksional. 
Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, 
melainkan kegiatan bersama. Melalui interaksi ini 
siswa berusaha memecahkan problema-problema 
yang dihadapinya dalam masyarakat menuju 
pembentukan masyrakat yang lebih baik
Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi 
sosial antara lain melibatkan: 
1. Survey kritis terhadap suatu masyarakat. 
2. Studi yang melihat hubungan antara ekonomi lokal 
dengan ekonomi nasional atau internasional. 
3. Study pengaruh sejarah dan kecenderungan situasi 
ekonomi lokal. 
4. Uji coba kaitan praktek politik dengan 
perekonomian. 
5. Berbagai pertimbangan perubahan politik. 
6. Pembatasan kebutuhan masyarakat pada umumnya. 
Pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulum 
rekonstruksi sosial harus memenuhi 3 kriteria berikut, 
yaitu: nyata, membutuhkan tindakan dan harus 
mengajarkan nilai. Evaluasi dalam kurikulum 
rekontruksi sosial mencakup spektrum luas, yaitu 
kemampuan peserta didik dalam menyampaikan 
permasalahan, kemungkinan pemecahan masalah, 
pendefinisian kembali pandangan mereka dan 
kemauan mengambil tindakan.
4. Pendekatan Berbasis Kompetensi 
Kurikulum berbasis kompetisi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu 
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan 
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga 
hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap 
seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan 
pengetahuan pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, 
agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan 
keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. 
KBK memfokuskan pada perolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh 
peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi 
dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, 
sehingga pencapainnya dapat dinikmati dalam bentuk perilaku atau 
ketrampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan 
pembelajaran perlu diarahkan untuk membentuk peserta didik menguasai 
sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat 
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar 
tuntas dan pengembangan bakat, setiap peserta didik harus diberi kesempatan 
untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan 
belajar masing-masing.
Kesimpulan 
Pendekatan pengembangan kurikulum ialah cara kerja dengan menerapkan strategi 
dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang 
sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik 
Pendekatan Pengembangan Kurikulum Humanistik ini berpusat pada siswa dan 
mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral 
dari proses belajar. Para pendidik humanistik yakin bahwa kesejahteraan mental dan 
emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberikan 
hasil maksimal. Hasil penelitian menunjukkan konsep diri siswa berkorelasi tinggi dengan 
prestasi akademis. Siswa dengan konsep diri rendah lebih banyak mengalami kesulitan 
belajar dari pada siswa dengan konsep diri positif 
Pendekatan Rekayasa Sosial ini juga disebut rekonstruksi sosial karena 
memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam 
masyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk, rasialisme, interdependensi, 
global, kemiskinan, malapetaka akibat kemajuan teknologi, perang dan damai, 
keadilan sosial, hak asasi manusia, dan lain-lain.
KURIKULUM PENDEKATAN

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaopiyuparfumazwar
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013Islamuddin Syam
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)Srinah Yanti
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDUwes Chaeruman
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013dimas hartono
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaMia Ervina
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 

Was ist angesagt? (20)

Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerja
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
 
Tugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sdTugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sd
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUDApkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 

Ähnlich wie KURIKULUM PENDEKATAN

Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1
Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1
Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1Grace Ginting
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanRirin Romayanti
 
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumPaper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumRahmah Salsabila
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptxpratamakhisan
 
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxAmirohSKom
 
Pengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulumPengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulumslamet haryanto
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranayu
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garuda
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garudaLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garuda
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garudaNayantaka Husna Hartono
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranAbdul Hafifudin
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanRien Romayanti
 

Ähnlich wie KURIKULUM PENDEKATAN (20)

Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1
Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1
Makalah grace pendekatan pengembangan kurikulum1
 
Telaah riris pert 3
Telaah riris pert 3Telaah riris pert 3
Telaah riris pert 3
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Telaah 2
Telaah 2Telaah 2
Telaah 2
 
Pengkur aji
Pengkur ajiPengkur aji
Pengkur aji
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumPaper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
 
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
 
Pengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulumPengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulum
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Manajemen Kurikulum
Manajemen KurikulumManajemen Kurikulum
Manajemen Kurikulum
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garuda
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garudaLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garuda
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran garuda
 
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaranLampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
Lampiran iv-pedoman-umum-pembelajaran
 
Permen dikbud 81 a
Permen dikbud 81 aPermen dikbud 81 a
Permen dikbud 81 a
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
 

Kürzlich hochgeladen

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

KURIKULUM PENDEKATAN

  • 1. PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Kelompok 6 Grace Clara Ginting Lamasi Tamba Fanny Tiara Arpenas Bondar Marius K. Giawa
  • 2. A. Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Sehingga bila dikaitkan dengan kurikulum, pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum sendiri memiliki makna yang cukup luas.
  • 3. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum.
  • 4.
  • 5. Sukadinata (2000) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum adalah penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curriculum improvement). Di satu sisi pengembangan kurikulum merupakan penyusunan seluruh perangkat kurikulum mulai dari dasar, struktur dan sebaran mata pelajaran, garis-garis besar program pengajaran, hingga pedoman pelaksanaannya (macro curriculum), dan di sisi lain berkenaan dengan penjabaran kurikulum (GBPP) yang telah disusun pusat menjadi rencana dan persiapan mengajar yang lebih khusus, yang dikerjakan oleh guru, seperti penyusunan Rencana Tahunan, caturwulan, satuan pelajaran, dan sebagainya (micro curriculum).
  • 6. Dengan melihat dua cakupan pengembangan kurikulum, ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangannya. 1. Pendekatan Top Down 2. Pendekatan Grass Roots
  • 7. 1. Pendekatan Top Down Pengembangan kurikulum pada pendekatan ini muncul dari pejabat pendidikan atau para administrator atau pemegang kebijakan pendidikan seperti dirjen atau Kepala Kantor Wilayah. Semacam garis komando, pengembangan kurikulum kemudian diteruskan ke bawah, sehingga pendekatan ini disebut juga line staff model. Pendekatan ini biasa digunakan Negara yang memiliki sistem pendidikan sentralisasi.
  • 8. . : Kedua : menyusun tim atau kelompok kerja untuk menjabarkan kebijakan atau rumusan-rumusan yang telah disusun tim pengarah. Anggota tim ini adalah para ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, ditambah dengan guru-guru senior yang sudah berpengalaman. Tim ini bertugas merumuskan tujuan-tujuan yang lebih operasional dari tujuan umum, memilih dan menyusun sequence bahan pelajaran, memilih strategi pengajaran dan alat bantu petunjuk evaluasi, serta menyusun pedoman pelaksanaan kurikulum untuk guru.
  • 9. Ketiga : bila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim atau kelompok kerja, selanjutnya hasilnya diserahkan kepada tim perumus untuk dikaji dan diberi catatan atau revisi. Bila perlu kurikulum tersebut akan diujicoba , dievaluasi, dan disempurnakan. Keempat : para asministrator selanjutnya memerintahkan kepada setiap sekolah untuk mengimplementasikan kurikulum yang telah disusun tersebut.
  • 10. Dari langkah-langkah tersebut tampak bahwa inisiatif pengembangan kurikulum berasal dari pemegang kebijakan pendidikan, sedangkan guru hanya bertugas sebagai pelaksanakurikulum yang telah ditentukan oleh para pemegang kurikulum, sehingga disebut pendekatan dengan system komando.
  • 11. 2. Pendekatan Grass Roots Pada pendekatan grass roots,inisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai implementator, kemudian menyebar pada wilayah yang lebih luas, karena itu pendekatan ini disebut pendekatan dari bawah ke atas. Pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk penyempurnaan kurikulum (curriculum improvement), walaupun terkadang juga digunakan dalam pengembangan kurikulum baru (curriculum construction).
  • 12. Dalam pelaksanaanya terdapat dua syarat yang harus dipenuhi : Pertama : kurikulum yang dikembangkan bersifat lentur sehingga memberikan kesempatan kepada setiap guru secara terbuka untuk memperbarui atau menyempurnakan kurikulum yang sedang diberlakukan.  Kedua : guru memiliki sikap professional yang tinggi disertai kemampuan yang memadai, yang ditandai dengan keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang baru dalam upaya meningkatkan kinerjanya, selalu menambah pengetahuan dan wawasannya, untuk menacapai kesempurnaan.
  • 13. Adapun langkah-langkah untuk melaksanakan pendekatan ini adalah sebagai berikut : Pertama : menyadari adanya masalah, karena pendekatan ini biasanya diawali dari keresahan guru tentang kurikulum yang berlaku Kedua : mengadakan refleksi, yaitu dengan mengkaji literatur yang relevan misalnya dengan membaca buku, jurnal hasil penelitian, internet, diskusi, wawancara dsb Ketiga : mengajukan hipotesis atau jawaban sementara, dengan memetakan berbagai kemungkinan munculnya masalah dan cara penanggulangannya.
  • 14. Keempat : menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Penentuan di sini juga disertai dengan kajian terhadap berbagai hambatan yang akan terjadi sehingga lebih dini untuk dapat diatasi. Kelima : mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terus menerus hingga masalah yang dihadapi dapat terpecahkan. Di sini bisa dilakukan dengan diskusi antar teman sejawat. Keenam : membuat dan menyusun laporan hasil pelaksanaan pengembangan melalui grassroot. Langkah ini penting dilakukan sebagai bahan publikasi dan diseminasi, sehingga memungkinkan dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh orang lain sehingga hasil pengembangan tersebut semakin tersebar.
  • 15. Pada pedekatan Gross Roots ini guru berperan lebih dari sekedar pelaksana kurikulum, bahkan peran guru sebagai implementator perubahan dan penyempurnaan kurikulum sangat menentukan, sedangkan administrator tidak lagi berperan sebagai pengendali pengembangan, tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator. Pendekatan ini dimungkinkan pada negara dengan system pendidikan yang desentralisasi, sebab kebijakan pendidikan tidak ditentukan oleh pusat, tetapi ditentukan oleh daerah bahkan oleh sekolah, karena itu, untuk memperoleh kualitas lulusan sekolah, dapat terjadi persaingan antar sekolah atau antar daerah
  • 16. Di dalam teori kurikulum setidak-tidaknya terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, yaitu: Pendekatan Subjek Akademis Pendekatan Humanistis  Pendekatan Teknologis/ Kompetensi Pendekatan Rekontruksi Sosial
  • 17. 1. Pendekatan Subjek Akademis Kurikulum disajikan dalam bagian-bagian ilmu pengetahuan, mata pelajaran yang di intregasikan. Ciri-ciri ini berhubungan dengan maksud, metode, organisasi dan evaluasi. Pendekatan subjek akademis dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Para ahli akademis terus mencoba mengembangkan sebuah kurikulum yang akan melengkapi peserta didik untuk masuk ke dunia pengetahuan, dengan konsep dasar dan metode untuk mengamati, hubungan antara sesama, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran/mata kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk persiapan pengembangan disiplin ilmu.
  • 18. 2. Pendekatan Humanistik Pendekatan Humanistik dalam pengembangan kurikulum bertolak dari ide "memanusiakan manusia". Penciptaan konteks yang akan memberi peluang manusia untuk menjadi lebih human, untuk memprtinggi harkat manusia merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan. Kurikulum Humanistis dikembangkan oleh para ahli pendidikan Humanistis. Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey. Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Kurikulum Humanistis ini, guru diharapkan dapat membangun hubungan emosional yang baik dengan peserta didiknya. Dalam pendekatan Humanistis ini, peserta didik diajar untuk membedakan hasil berdasarkan maknanya. Kurikulum ini melihat kegiatan sebagai sebuah manfaat untuk peserta dimasa depan. Sesuai dengan prinsip yang dianut, kurikulum ini menekankan integritas, yaitu kesatuan perilaku bukan saja yang bersifat intelektual tetapi juga emosional dan tindakan.
  • 19. 3. Pendekatan Rekontruksi Sosial Kurikulum ini sangat memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik perkembangan ekonomi. Kurikulum ini bertujuan untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai permasalahan manusia dan kemanusian. Permasalahan yang muncul tidak harus pengetahuan sosial saja, tetapi di setiap disiplin ilmu termasuk ekonomi, kimia, matematika dan lain-lain. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama. Melalui interaksi ini siswa berusaha memecahkan problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyrakat yang lebih baik
  • 20. Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi sosial antara lain melibatkan: 1. Survey kritis terhadap suatu masyarakat. 2. Studi yang melihat hubungan antara ekonomi lokal dengan ekonomi nasional atau internasional. 3. Study pengaruh sejarah dan kecenderungan situasi ekonomi lokal. 4. Uji coba kaitan praktek politik dengan perekonomian. 5. Berbagai pertimbangan perubahan politik. 6. Pembatasan kebutuhan masyarakat pada umumnya. Pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi sosial harus memenuhi 3 kriteria berikut, yaitu: nyata, membutuhkan tindakan dan harus mengajarkan nilai. Evaluasi dalam kurikulum rekontruksi sosial mencakup spektrum luas, yaitu kemampuan peserta didik dalam menyampaikan permasalahan, kemungkinan pemecahan masalah, pendefinisian kembali pandangan mereka dan kemauan mengambil tindakan.
  • 21. 4. Pendekatan Berbasis Kompetensi Kurikulum berbasis kompetisi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. KBK memfokuskan pada perolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapainnya dapat dinikmati dalam bentuk perilaku atau ketrampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membentuk peserta didik menguasai sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar tuntas dan pengembangan bakat, setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. Kesimpulan Pendekatan pengembangan kurikulum ialah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik Pendekatan Pengembangan Kurikulum Humanistik ini berpusat pada siswa dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Para pendidik humanistik yakin bahwa kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberikan hasil maksimal. Hasil penelitian menunjukkan konsep diri siswa berkorelasi tinggi dengan prestasi akademis. Siswa dengan konsep diri rendah lebih banyak mengalami kesulitan belajar dari pada siswa dengan konsep diri positif Pendekatan Rekayasa Sosial ini juga disebut rekonstruksi sosial karena memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam masyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk, rasialisme, interdependensi, global, kemiskinan, malapetaka akibat kemajuan teknologi, perang dan damai, keadilan sosial, hak asasi manusia, dan lain-lain.