SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Pembimbing:
dr. Artono Isharanto, SpB., SpBTKV
Fiki Aprilino Risenta
Presentasi
Vein
Artery
Dialyzer
Hemodialysis Filter (Dialyzer)
Polytetrafluoroethylene
AV SHUNT
 Suatu tindakan pembedahan dengan cara
menghubungkan arteri radialis dengan vena cephalica
sehingga terjadi fistula arteriovena sebagai akses
dialisis
1943 : Wilhelm Kolf
- Membuat mesin cuci darah
- Kanulasi langsung vena
1953 : Seldinger
- Kanulasi vena perkutan
1960 : Quinton
- Memperkenalkan bahan sintetis penghubung vena
Brescia : memperkenalkan AVF (arteriovenous fistula)
 anastomose antara vena dan arteri
Membuka cakrawala baru dalam terapi penderita gagal ginjal
Kelebihan : - resiko infeksi ↓
- sumbatan pembuluh darah ↓
- dipakai lama
- dapat menggunakan material cangkok (graft)
1/12/2019 8
UO < 0.5 ml/kg/h x 12 hrIncreased creatinine
x2 or GFR decrease
> 50%
Injury
High
Sensitivity
UO < 0.5 ml/kg/h x 6 hrIncreased creatinin x
1.5 of GFR decrease
> 25%
Risk
End Stage Kidney Disease (> 3 months)ESKD
Persistent ARF = complete loss of kidney
function > 4 weeks
Loss
High
Specivity
UO < 0.3 ml/kg/h x 24 hr
or Anuria x 12 hrs
Increase creatinine
x3 or GFR decrease
> 75%
Failure
UO CriteriaGFR CriteriaCategory
RIFLE Criteria for Acute Renal Dysfunction
GFR=Glomerular Filtration Rate ARF; Acute Renal Failure
UO = Urine Output ESKD; End Stage Kidney Disease
References :
Bellomo R, Kellum JA, Mehta R, Palevsky PM, Ronco C. Curr Opin Crit Care. 2002 Dec; 8(6):505-8.
Kategori RIFLE menurut ADQI
Bellomo dkk, Curr Opin Crit Care
2002;6:505-8
Persiapan Pasien untuk Akses
Vaskuler Permanen
(GFR) < 30 mL/min/1.73m2 (CKD stage 4)
Edukasi persiapan
•
CKD stage 4 or 5 : lengan bawah, lengan atas yang kemungkinan
akan dibuat av shunt tidak boleh dilakukan pungsi vena untuk tujuan
apapun (infus, ambil darah, memasukkan obat, dll)
•
Vena subclavia tidak boleh ditusuk, tidak boleh dipasang dobel lumen,
tripel lumen atau kateter apapun.
•
AV shunt sudah dipersiapkan 6
bulan sebelum HD
Jangka waktu ini diperlukan untuk maturasi

Jika direncanakan menggunakan graft, disiapkan 3 – 6
minggu sebelum HD

Sebelum membuat AV shunt / cimino, harus dilakukan:
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik
 Duplex ultrasound vascular mapping pembuluh darah
lengan
 Evaluasi vena sentral sesuai dengan indikasi dan gejala
yang ditemukan sehubungan dengan pemasangan kateter
atau pacu jantung sebelumnya.
 Pemilihan dan Pemasangan Akses Hemodialisa
• AV shunt / cimino harus dibuat sedistal mungkin di lengan, dengan urutan
rekomendasi:
–Radiosefalik
–Brakiosefalik
–Transposisi basilika
• Pilihan kedua adalah pembuatan AV shunt dengan graft:
–Loop graft lengan bawah
–Loop graft lengan atas
–Loop graft didada
–Loop graft di paha
1. Jangka pendek :
- Emergency
- Gagal ginjal akut
- Dipakai untuk waktu singkat
2. Jangka pendek :
- Gagal ginjal stadium akhir
- Internal : A-V fistula
- Eksternal : - Double lumen
- Kanulasi vena
1. Tujuan jangka pendek
Dengan jarum kaku  menusuk kulit tebal (femoral)
Bila dipakai rutin  tidak nyaman (nyeri)
Komplikasi : - false aneurisma
- hematom
2. Tujuan jangka panjang
Arteri – venous fistula
Aksesnya melewati kulit tipis (femoral tidak dipakai)
Kelebihan : - aksesnya mudah (daerah dengan lemak minimal)
- mampu dilewati aliran darah 200ml/menit
 Side to Side
 End to Side
 Antara arteri radialis dengan vena cephalica pada
lengan non dominan terlebih dahulu
 Distal terlebih dahulu
 Keadaan umum
 Tekanan darah  stabil, tidak tinggi
 Atasi kelainan jantung
 Kadar gula darah
 Faktor pembekuan
 Ekstremitas : - non dominan
- adakah kelainan kulit (phlebitis)
- dibuat sedistal mungkin
 Perbedaan tekanan antara dua lengan kurang dari 20
mmHg
 Cabang arteri daerah palmar baik  Allen test
 Diameter arteri > 2.0 mm pada lokasi dimana akan
dilakukan anastomosis
 Sedistal mungkin  obstruksi risiko minimal
 Bila vena jelek  graft
 End Stage Renal Disease yang memerlukan akses
vaskuler untuk dialisis berulang
 Lokasi pada vena yang telah dilakukan penusukan
untuk akses intravena, vena seksi atau trauma
 Kalsifikasi pada vena maupun atheroma
 Allen test
 Desinfeksi lapangan operasi
 Anestesi lokal dengan lidocaine / anestesi blok
 Insisi bentuk transversal atau longitudinal
 Flap kulit lateral diangkat, identifikasi vena cephalica, sisihkan kurang
lebih 3cm
 Arteri radialis : tepat disebelah lateral musculus flexor carpi radialis
dengan membuka fascia dalam lengan bawah
 Sisihkan sejauh 2 cm
 Anastomosis kemudian dapat dilakukan dengan side to side maupun
end to side
 Menggunakan mata pisau no 11, dilakukan insisi a.radialis sejajar
sumbu sesuai dengan diameter vena cephalica yang dipotong
 Dilakukan penjahitan anastomosis dengan monofilamen 6.0 atau 7.0
 Infeksi : - Kulit merah
- Diabetes  memperberat
- Bocor  perdarahan
 Iskemi : Aliran darah berkurang karena shunt  rasa
dingin, baal, kram
 Hepertensi vena  oedem
 Stenosis
 Aneurysma
 Steal Syndrome
 Gagal jantung kongestif
 Penderita dapat dipulangkan
 Pembebatan di daerah operasi
 Daerah yang dilakukan AV shunt tidak diperkenankan
diberikan IV line, ditekan maupun diukur tekanan
darahnya
 Cegah infeksi : - antibiotika
- medikasi
 Tidak untuk mengukur tensi
 Dipakai utk cuci darah setelah 24 jam  hati-hati
 Tempat tusukan jauh dari anastomose
 Hari ke 7 dan 14 dievaluasi adanya thrill
Harus dilakukan tindakan terhadap AV shunt jika
terdapat:
1. Aliran yang tidak cukup untuk dilakukan dialisis
2. Adanya stenosis vena
 Peningkatan venous pressure
 Bengkak yang menetap
 Tampakdilatasi vena kolateral
3. Pseudoaneurisma (pembengkakan
4. Iskemia
5. Infeksi
6. Perdarahan
pembuluh darah)
 Untuk mempercepat maturasi, dapat dilakukan penutupan
cabang-cabang setelah dilakukan pemeriksaan USG Doppler
 Pasien yang lengannya bengkak,tidak respon terhadap
penanganan konservatif, menetap selama 2 minggu
sebaiknya dilakukan pemeriksaan venografi untuk menilai
adanya obstruksi di vena sentral proksimal
AV Graft
 AV graft adalah sebuah tabung buatan yang dibuat
untuk menggantikan pembuluh darah .
 Tube terbuat dari bahan biokompatibel
(Gortex) melekat ke arteri dan vena
 Sering dibutuhkan pada pasien dengan
sumbatan pembuluh darah distal
 Alat ini memerlukan waktu 2 sampai 3 minggu
sebelum dapat digunakan
 Kekurangan >>stenosis / trombosis
 AV Graft dibuat dengan menghubungkan vena ke
arteri menggunakan “Soft syntetic tube”
polytetrafluroetylene
 Di lengan bawah, lengan atas, femoralis atas
Pemeriksaan fisik minimal 1x sebulan untuk
mendeteksi adanya pembengkakan, adanya
cabang-cabang vena, rembesan darah,
pseudoaneurisma, hilangnya thrill, dan ain-lain.
Kanulasi AV shunt dengan graft:
• Dikanulasi minimal setelah 2 minggu dan dalam
kondisi tidak bengkak
•Setelah graft matur, HD dapat dilakukan dengan cara :
Needle pertama diinsersikan pada sisi arteri, dan needle
lainnya diinsersi pada vena yang sudah digraft
Kanulasi dilakukan dengan sistem rotasi, tidak di
lakukanditempatyang samasecara berturutan
Kontrol infeksi harus dilakukan sebelum penggunaan kateter
• Pemeriksaanexit site sebelum melakukan
penyambungan kateter ke mesin
• Menggantiperbansetiap cuci darah
• Menggunakanteknik asepsis (masker,sarung tangan) dari awal sampai
selesai prosedurpenyambungan dan pelepasan kateter dari mesin.
 Terowongan di bawah kulit untuk mengurangi
kontaminasi flora kulit dengan darah
 Keuntungan Siap digunakan
 Risiko infeksi tinggi, trombosis tinggi A /
kematian meningkat
Pilihan terakhir bila sudah tidak tersedia cara lain
 penggunaan kateter jangka panjang (long term kateter,
cuffed, tunneling)
Kateter jangka pendek hanya digunakan untuk
dialisis akut / emergency dalam jangka waktu tidak
lebih dari 1 minggu dan pasien dalam perawatan di
rumah sakit.
2015
Pemasangan kateter jangka panjang
cuffed):
(tunneling,
Urutan rekomendasi pemasangan :
• Vena
• Vena
• Vena
• Vena
jugularis interna kanan
jugularis interna kiri
subclavia
femoralis
• Pemasangan kateter menggunakan USG
• Posisi kateter harus dicek secara radiologis
Kanulasi dan Pemakaian Akses Hemodialisa
 Teknis Asepsis
 Maturasi dan kanulasi
 Rule of 6 :
 Aliran >600 mL/min,diameter minimal 0.6 cm
kedalaman tidak lebih dari 0.6 cm dan terlihat
venanya.
 Latihan tangan untuk membantumaturasi
 Evaluasi maturitas dilakukan 6 minggu
setelahpembuatan sebelum kanulasi
Sistem akses vaskuler harus dicabut bila:
– Sepsis/bakteremia persisten
– Relaps infeksi setelah pemberian antibiotika sesuai
kultur
– Tanda infeksi di tempat masuk akses
– Komplikasisistemik (e.g. septic thrombosis / embolism,
osteomyelitis, abscess formation or endocarditis) atau hasil
kultur darah + untuk S. aureus atau Candidasp.
Vescia S, Baumgartner AK, Jacobs VR, Kiechle-Bahat M, Rody A,
Loibl S, Harbeck N. Management of venous port systems in
oncology: a review of current evidence. Annals of Oncology 19: 9–
15, 2008
KATETER RUPTURE
Access vena
Access vena
Access vena

More Related Content

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
Luka
LukaLuka
Luka
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Peritonitis generalisata
Peritonitis generalisataPeritonitis generalisata
Peritonitis generalisata
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Ckd stage v e.c ht kronic
Ckd stage v e.c ht kronicCkd stage v e.c ht kronic
Ckd stage v e.c ht kronic
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
 

Similar to Access vena

Bedah_Vaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughs
Bedah_VaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughsBedah_Vaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughs
Bedah_Vaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughsakunkuliahfk
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaRiskymessyana99
 
01 varises khilda sp.B.pptx
01 varises khilda sp.B.pptx01 varises khilda sp.B.pptx
01 varises khilda sp.B.pptxmuthia60
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asMuhammad Nugroho
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantungdhoan Evridho
 
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-asLangit Biru
 
Jurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptxJurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptxnadhiracindy
 
Akses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .ppt
Akses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .pptAkses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .ppt
Akses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .pptAriqAufa1
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantungDwi Adhianto
 
Emergency escharotomy
Emergency escharotomyEmergency escharotomy
Emergency escharotomyFredy Samosir
 
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptxTO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptxbedahunand0723
 
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxserba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxdaratsuraiyaaulia
 
Presentasi penugasan cateterisasi jantung
Presentasi penugasan cateterisasi jantungPresentasi penugasan cateterisasi jantung
Presentasi penugasan cateterisasi jantungDetiHenzelina1
 

Similar to Access vena (20)

To av shunt
To av shuntTo av shunt
To av shunt
 
Bedah_Vaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughs
Bedah_VaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughsBedah_Vaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughs
Bedah_Vaskulercdjksabcnjudghscvughajdsufghughs
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
01 varises khilda sp.B.pptx
01 varises khilda sp.B.pptx01 varises khilda sp.B.pptx
01 varises khilda sp.B.pptx
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantung
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
 
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
 
Jurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptxJurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptx
 
Bedah plastik
Bedah plastikBedah plastik
Bedah plastik
 
Akses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .ppt
Akses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .pptAkses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .ppt
Akses Vaskular Dewasa dan Anak serta Tatalaksana Komplikasinya .ppt
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantung
 
Post Op TURP
Post Op TURPPost Op TURP
Post Op TURP
 
Emergency escharotomy
Emergency escharotomyEmergency escharotomy
Emergency escharotomy
 
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptxTO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
TO Isthffrrffrfrfrfrmolobectomy dani.pptx
 
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxserba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
 
Presentasi penugasan cateterisasi jantung
Presentasi penugasan cateterisasi jantungPresentasi penugasan cateterisasi jantung
Presentasi penugasan cateterisasi jantung
 
PLEBOTOMI (2).ppt
PLEBOTOMI (2).pptPLEBOTOMI (2).ppt
PLEBOTOMI (2).ppt
 
Definisi anatomi
Definisi anatomiDefinisi anatomi
Definisi anatomi
 
Appendektom1
Appendektom1Appendektom1
Appendektom1
 

Recently uploaded

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

Access vena

  • 1. Pembimbing: dr. Artono Isharanto, SpB., SpBTKV Fiki Aprilino Risenta Presentasi
  • 6. AV SHUNT  Suatu tindakan pembedahan dengan cara menghubungkan arteri radialis dengan vena cephalica sehingga terjadi fistula arteriovena sebagai akses dialisis
  • 7. 1943 : Wilhelm Kolf - Membuat mesin cuci darah - Kanulasi langsung vena 1953 : Seldinger - Kanulasi vena perkutan 1960 : Quinton - Memperkenalkan bahan sintetis penghubung vena Brescia : memperkenalkan AVF (arteriovenous fistula)  anastomose antara vena dan arteri Membuka cakrawala baru dalam terapi penderita gagal ginjal Kelebihan : - resiko infeksi ↓ - sumbatan pembuluh darah ↓ - dipakai lama - dapat menggunakan material cangkok (graft)
  • 8. 1/12/2019 8 UO < 0.5 ml/kg/h x 12 hrIncreased creatinine x2 or GFR decrease > 50% Injury High Sensitivity UO < 0.5 ml/kg/h x 6 hrIncreased creatinin x 1.5 of GFR decrease > 25% Risk End Stage Kidney Disease (> 3 months)ESKD Persistent ARF = complete loss of kidney function > 4 weeks Loss High Specivity UO < 0.3 ml/kg/h x 24 hr or Anuria x 12 hrs Increase creatinine x3 or GFR decrease > 75% Failure UO CriteriaGFR CriteriaCategory RIFLE Criteria for Acute Renal Dysfunction GFR=Glomerular Filtration Rate ARF; Acute Renal Failure UO = Urine Output ESKD; End Stage Kidney Disease References : Bellomo R, Kellum JA, Mehta R, Palevsky PM, Ronco C. Curr Opin Crit Care. 2002 Dec; 8(6):505-8. Kategori RIFLE menurut ADQI Bellomo dkk, Curr Opin Crit Care 2002;6:505-8
  • 9. Persiapan Pasien untuk Akses Vaskuler Permanen (GFR) < 30 mL/min/1.73m2 (CKD stage 4) Edukasi persiapan • CKD stage 4 or 5 : lengan bawah, lengan atas yang kemungkinan akan dibuat av shunt tidak boleh dilakukan pungsi vena untuk tujuan apapun (infus, ambil darah, memasukkan obat, dll) • Vena subclavia tidak boleh ditusuk, tidak boleh dipasang dobel lumen, tripel lumen atau kateter apapun. •
  • 10. AV shunt sudah dipersiapkan 6 bulan sebelum HD Jangka waktu ini diperlukan untuk maturasi  Jika direncanakan menggunakan graft, disiapkan 3 – 6 minggu sebelum HD 
  • 11. Sebelum membuat AV shunt / cimino, harus dilakukan:  Anamnesis dan pemeriksaan fisik  Duplex ultrasound vascular mapping pembuluh darah lengan  Evaluasi vena sentral sesuai dengan indikasi dan gejala yang ditemukan sehubungan dengan pemasangan kateter atau pacu jantung sebelumnya.
  • 12.  Pemilihan dan Pemasangan Akses Hemodialisa
  • 13.
  • 14. • AV shunt / cimino harus dibuat sedistal mungkin di lengan, dengan urutan rekomendasi: –Radiosefalik –Brakiosefalik –Transposisi basilika • Pilihan kedua adalah pembuatan AV shunt dengan graft: –Loop graft lengan bawah –Loop graft lengan atas –Loop graft didada –Loop graft di paha
  • 15. 1. Jangka pendek : - Emergency - Gagal ginjal akut - Dipakai untuk waktu singkat 2. Jangka pendek : - Gagal ginjal stadium akhir - Internal : A-V fistula - Eksternal : - Double lumen - Kanulasi vena
  • 16. 1. Tujuan jangka pendek Dengan jarum kaku  menusuk kulit tebal (femoral) Bila dipakai rutin  tidak nyaman (nyeri) Komplikasi : - false aneurisma - hematom 2. Tujuan jangka panjang Arteri – venous fistula Aksesnya melewati kulit tipis (femoral tidak dipakai) Kelebihan : - aksesnya mudah (daerah dengan lemak minimal) - mampu dilewati aliran darah 200ml/menit
  • 17.  Side to Side  End to Side  Antara arteri radialis dengan vena cephalica pada lengan non dominan terlebih dahulu  Distal terlebih dahulu
  • 18.
  • 19.  Keadaan umum  Tekanan darah  stabil, tidak tinggi  Atasi kelainan jantung  Kadar gula darah  Faktor pembekuan  Ekstremitas : - non dominan - adakah kelainan kulit (phlebitis) - dibuat sedistal mungkin
  • 20.  Perbedaan tekanan antara dua lengan kurang dari 20 mmHg  Cabang arteri daerah palmar baik  Allen test  Diameter arteri > 2.0 mm pada lokasi dimana akan dilakukan anastomosis  Sedistal mungkin  obstruksi risiko minimal  Bila vena jelek  graft
  • 21.  End Stage Renal Disease yang memerlukan akses vaskuler untuk dialisis berulang
  • 22.  Lokasi pada vena yang telah dilakukan penusukan untuk akses intravena, vena seksi atau trauma  Kalsifikasi pada vena maupun atheroma  Allen test
  • 23.
  • 24.  Desinfeksi lapangan operasi  Anestesi lokal dengan lidocaine / anestesi blok  Insisi bentuk transversal atau longitudinal  Flap kulit lateral diangkat, identifikasi vena cephalica, sisihkan kurang lebih 3cm  Arteri radialis : tepat disebelah lateral musculus flexor carpi radialis dengan membuka fascia dalam lengan bawah  Sisihkan sejauh 2 cm  Anastomosis kemudian dapat dilakukan dengan side to side maupun end to side  Menggunakan mata pisau no 11, dilakukan insisi a.radialis sejajar sumbu sesuai dengan diameter vena cephalica yang dipotong  Dilakukan penjahitan anastomosis dengan monofilamen 6.0 atau 7.0
  • 25.
  • 26.  Infeksi : - Kulit merah - Diabetes  memperberat - Bocor  perdarahan  Iskemi : Aliran darah berkurang karena shunt  rasa dingin, baal, kram  Hepertensi vena  oedem  Stenosis  Aneurysma  Steal Syndrome  Gagal jantung kongestif
  • 27.  Penderita dapat dipulangkan  Pembebatan di daerah operasi  Daerah yang dilakukan AV shunt tidak diperkenankan diberikan IV line, ditekan maupun diukur tekanan darahnya  Cegah infeksi : - antibiotika - medikasi  Tidak untuk mengukur tensi  Dipakai utk cuci darah setelah 24 jam  hati-hati  Tempat tusukan jauh dari anastomose
  • 28.  Hari ke 7 dan 14 dievaluasi adanya thrill
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Harus dilakukan tindakan terhadap AV shunt jika terdapat: 1. Aliran yang tidak cukup untuk dilakukan dialisis 2. Adanya stenosis vena  Peningkatan venous pressure  Bengkak yang menetap  Tampakdilatasi vena kolateral 3. Pseudoaneurisma (pembengkakan 4. Iskemia 5. Infeksi 6. Perdarahan pembuluh darah)
  • 34.  Untuk mempercepat maturasi, dapat dilakukan penutupan cabang-cabang setelah dilakukan pemeriksaan USG Doppler  Pasien yang lengannya bengkak,tidak respon terhadap penanganan konservatif, menetap selama 2 minggu sebaiknya dilakukan pemeriksaan venografi untuk menilai adanya obstruksi di vena sentral proksimal
  • 35. AV Graft  AV graft adalah sebuah tabung buatan yang dibuat untuk menggantikan pembuluh darah .  Tube terbuat dari bahan biokompatibel (Gortex) melekat ke arteri dan vena  Sering dibutuhkan pada pasien dengan sumbatan pembuluh darah distal  Alat ini memerlukan waktu 2 sampai 3 minggu sebelum dapat digunakan  Kekurangan >>stenosis / trombosis
  • 36.  AV Graft dibuat dengan menghubungkan vena ke arteri menggunakan “Soft syntetic tube” polytetrafluroetylene  Di lengan bawah, lengan atas, femoralis atas
  • 37.
  • 38.
  • 39. Pemeriksaan fisik minimal 1x sebulan untuk mendeteksi adanya pembengkakan, adanya cabang-cabang vena, rembesan darah, pseudoaneurisma, hilangnya thrill, dan ain-lain.
  • 40. Kanulasi AV shunt dengan graft: • Dikanulasi minimal setelah 2 minggu dan dalam kondisi tidak bengkak •Setelah graft matur, HD dapat dilakukan dengan cara : Needle pertama diinsersikan pada sisi arteri, dan needle lainnya diinsersi pada vena yang sudah digraft Kanulasi dilakukan dengan sistem rotasi, tidak di lakukanditempatyang samasecara berturutan
  • 41. Kontrol infeksi harus dilakukan sebelum penggunaan kateter • Pemeriksaanexit site sebelum melakukan penyambungan kateter ke mesin • Menggantiperbansetiap cuci darah • Menggunakanteknik asepsis (masker,sarung tangan) dari awal sampai selesai prosedurpenyambungan dan pelepasan kateter dari mesin.
  • 42.  Terowongan di bawah kulit untuk mengurangi kontaminasi flora kulit dengan darah  Keuntungan Siap digunakan  Risiko infeksi tinggi, trombosis tinggi A / kematian meningkat
  • 43. Pilihan terakhir bila sudah tidak tersedia cara lain  penggunaan kateter jangka panjang (long term kateter, cuffed, tunneling)
  • 44. Kateter jangka pendek hanya digunakan untuk dialisis akut / emergency dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 minggu dan pasien dalam perawatan di rumah sakit. 2015
  • 45. Pemasangan kateter jangka panjang cuffed): (tunneling, Urutan rekomendasi pemasangan : • Vena • Vena • Vena • Vena jugularis interna kanan jugularis interna kiri subclavia femoralis • Pemasangan kateter menggunakan USG • Posisi kateter harus dicek secara radiologis
  • 46. Kanulasi dan Pemakaian Akses Hemodialisa  Teknis Asepsis  Maturasi dan kanulasi  Rule of 6 :  Aliran >600 mL/min,diameter minimal 0.6 cm kedalaman tidak lebih dari 0.6 cm dan terlihat venanya.  Latihan tangan untuk membantumaturasi  Evaluasi maturitas dilakukan 6 minggu setelahpembuatan sebelum kanulasi
  • 47.
  • 48.
  • 49. Sistem akses vaskuler harus dicabut bila: – Sepsis/bakteremia persisten – Relaps infeksi setelah pemberian antibiotika sesuai kultur – Tanda infeksi di tempat masuk akses – Komplikasisistemik (e.g. septic thrombosis / embolism, osteomyelitis, abscess formation or endocarditis) atau hasil kultur darah + untuk S. aureus atau Candidasp. Vescia S, Baumgartner AK, Jacobs VR, Kiechle-Bahat M, Rody A, Loibl S, Harbeck N. Management of venous port systems in oncology: a review of current evidence. Annals of Oncology 19: 9– 15, 2008