PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO JAKARTA
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO JAKARTA
Ähnlich wie PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO JAKARTA
Ähnlich wie PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO JAKARTA (20)
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO JAKARTA
1. PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI
HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN HARGA
DIRI PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG
HEMODIALISA RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID
SUKANTO JAKARTA
Diah Setiawati1
Diah Setiawati : Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu KeperawatanUniversitas
Muhammadiyah Jakarta 2016, Kampus FIK Muhammdiyah Jakarta, Jl. Cempaka
Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510
ABSTRAK
Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa cenderung mengalami
masalah psikososial, salah satunya adalah harga diri rendah. Harga diri rendah bisa
diatasi dengan asuhan keperawatan menggunakan komunikasi terapeutik dan strategi
pelaksanaan komunikasi harga diri rendah. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian pre-post test design tanpa kelompok control. Bertujuan untuk menjelaskan
pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi terhadap perubahan harga diri pasien
yang menjalani Hemodialisa. Populasi yang diambil adalah pasien Hemodialisa yang
menjalani Hemodialisa di RS Bhayangkara Tk.I R.S.Sukanto Jakarta dengan sample
sebanyak 11 responden yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling.
Analisis yang dilakukan adalah univariat dan bivariat menggunakan uji analisis t-
Test Dependent. Hasil penelitian didapat p=0.000 (p<0.05) berarti adanya pengaruh
strategi pelaksaan komunikasi terhadap perubahan harga diri pasien yang menjalani
Hemodialisa yang menjalani Hemodialisa di RS Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto
Jakarta. Peneliti menyarankan agar tindakan keperawatan kepada pasien Hemodialisa
tidak terbatas pada masalah fisik namun juga masalah psikososial pasien.
Kata Kunci : Hemodialisa, Harga Diri Rendah, Strategi Pelaksanaan
Komunikasi
INFLUENCE COMMUNICATION STRATEGY
IMPLEMENTATION OF SELF-ESTEEM ON CHANGES OF
SELF-ESTEEM IN PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS
IN BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO HOSPITAL.
Diah Setiawati1
Diah Setiawati : The Nursing Science Program Faculty of Nursing University of
Muhammadiyah Jakarta Jakarta 2016, Kampus FIK Muhammdiyah Jakarta, Jl.
Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510
ABSTRACT
The chronic kidney ailment patient who goes through Hemodialysis is prone of
experiecing a phychological matter, the one of them is a low self-esteem. The low
self-esteem can be overcome with nursing care by using therapeutic communication
and the strategy of low self-esteem communication execution. The research is an
experimental research by using pre-post test design without control. The picked
2. population is Hemodialysis patients who goes through Hemodialysis in Bhayangkata
Tk.I R.Said Sukanto Hospital with the samples are approximately 11 respondants
taken by using purposive sampling technique. The analysis that are carried out
univariat and bivariat by using T-Test Dependent. The result of the research that is
obtained is p=0.000 (p<0.05), it indicates that there is an influence of communication
execution strategy toward the change of patient’s self-esteem who goes through
Hemodialysis in Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto Hospital. Accordingly, the
research suggest that not only in maintainence action through Hemodialysis patient
unrestricted for the physic matter as well.
Keywords : Hemodialysis, Low Self-Esteem, Strategy Implementation
Communication
PENDAHULUAN
Menurut WHO (2008), masalah
kesehatan utama yang menjadi
penyebab kematian pada manusia
adalah penyakit kronis. Penyakit
kronis merupakan jenis penyakit
degeneratif yang berkembang atau
bertahan dalam jangka waktu yang
sangat lama, yakni lebih dari enam
bulan.
Data prevalensi beberapa penyakit
kronis yang di rangkum dalam
Riskesdas 2013 ditemukan bahwa
penderita penyakit kanker adalah 1,4%
dari jumlah penduduk Indonesia yaitu
347.792 orang, penyakit HIV/AIDS
adalah sebanyak 35 juta penduduk,
penyakit Hepatitis B dan C sebanyak
28 juta penduduk, penyakit hipertensi
sebanyak 65 juta penduduk, diabetes
mellitus sebanyak 12 juta penduduk,
dan yang memiliki prevalensi penyakit
kronis tertinggi adalah Gagal Ginjal
Kronis yaitu sebanyak 504.248 jiwa
Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah
merupakan penurunan fungsi ginjal
progesif yang ireversibel ketika ginjal
tidak mampu mempertahankan
keseimbangan metabolik, cairan dan
elektrolit yang menyebabkan
terjadinya uremia dan azotemia.
(Smelzter & Bare dalam Bayhakki
2013)
Menderita penyakit kronis merupakan
salah satu pengalaman yang bersifat
stressful bagi hampir semua
penderita.Orang yang menderita
penyakit kronis cenderung memiliki
tingkat kecemasan yang tinggi dan
cenderung mengembangkan perasaan
hopelessness dan helplessness karena
berbagai macam pengobatan tidak
dapat membantunya sembuh dari
penyakit kronis.Rasa sakit yang
diderita akan mengganggu
aktivitasnya sehari-hari, tujuan dalam
hidup, dan kualitas tidurnya. Masalah
lain yang dihadapi oleh penderita
penyakit kronis adalah kehilangan
pekerjaan dengan alasan emosional
atau fisik yang menyebabkan
pendapatannya berkurang sedangkan
biaya pengobatan meningkat
(Sarafino, 2006).
Gagal Ginjal Kronik (CKD)
merupakan penurunan fungsi ginjal
progesif. CKD disebabkan oleh
berbagai penyakit seperti gluronefritis
akut, gagal ginjal akut, penyakit ginjal
polikistik, obstruksi saluran kemih,
pielonefritis, nefrotoksin dan penyakit
sistemik seperti diabetes mellitus,
hipertensi, SLE, poliartitis, penyakit
sel sabit serta amiliodosis.(Smelzter &
Bare dalam Bayhakki 2013).
Pathogenesis CKD melibatkan
penurunan dan kerusakan nefron yang
diikuti kehilangan fungsi ginjal yang
progesif. Total laju filtrasi glomerulus
(GFR) menurun dan klirens menurun,
BUN dan kreatinin meningkat. Nefron
yang masih tersisa mengalami
hipertrofi akibat usaha menyaring
3. jumlah cairan yang lebih
banyak.Akibatnya, ginjal kehilangan
kemampuan memekatkan urine.Untuk
melanjutlkan eksresi, sejumlah besar
urine dikeluarkan, yang menyebabkan
pasien mengalami kekurangan
cairan.Tubulus secara bertahap
kehilangan kemampuan menyerap
elektrolit.Biasanya, urine yang
dibuang mengandung banyak sodium
sehingga terjadi poliuri.Manajemen
terapi pada gagal ginjal kronis
diantaranya adalah :terapi konservatif,
yang lamanya bervariasi dari bulan
sampai tahun; terapi simptomatik; dan
terapi pengganti ginjal, yaitu dialysis
(Hemodialisa dan CAPD), dan
transplantasi ginjal. (Black & Hawks,
2005 dalam Bayhakki 2013).
METODE PENELITIAN
DISAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian eksperimental, yaitu suatu
rancangan penelitian yang digunakan
untuk mencari hubungan sebab akibat
dengan adanya keterlibatan peneliti
dalam melakukan manipulasi terhadap
variabel bebas (Nursalam, 2013).
Disain ini bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan adanya pengaruh
strategi pelasanaan komunikasi
terhadap perubahan harga diri pasien
yang menjalani Hemodialisa.
TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang
Hemodialisa RS Bhayangkara TK I
Raden Said Sukanto Jakarta pada
tanggal 1 Februari sampai dengan 18
Februari 2016.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
Populasi dalam penelitian adalah
subjek yang memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien
Hemodialisa di RS Bhayangkara TK.I
Raden Said Sukanto.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini
adalah pasien hemodialisa yang
mengalami harga diri rendah.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan
dalam intervensi penelitian adalah The
Rosenberg Scale yang berisi 10
pertanyaan dengan penentuan skoring,
skor <15 mengalami harga diri rendah,
skor 15-30 normal atau tidak
mengalami harga diri rendah. Dari 10
pernyataan akan dilakukan skoring
dengan kriteria nilai :Pertanyaan
nomor 1,2,4,6,7 (pertanyaan positif)
skor untuk nilai sangat setuju = 3,
setuju= 2, tidak setuju= 1 , sangat
tidak setuju= 0; sedangkan pertanyaan
nomor 3,5,8,9,10 (pertanyaan negatif)
skor untuk nilai sangat setuju= 0,
setuju= 1, tidak setuju= 2, sangat tidak
setuju= 3. Akumulasi nilai, untuk nilai
< 15 pasien mengalami HDR, nilai 15-
30 normal/tidak mengalami HDR.
ETIKA PENELITIAN
Etika dalam penelitian menunjuk pada
prinsip-prinsip etis yang diterapkan
dalam kegiatan penelitian, dari
proposal penelitian sampai dengan
publikasi hasil penelitian. Menurut
Notoatmodjo 2012, secara garis besar,
dalam melaksanakan sebuah penelitian
ada empat prinsip yang harus
dipegang teguh, yakni :
a. Menghormati harkat dan martabat
manusia (respect for human
dignity).
Peneliti perlu mempertimbangkan
hak-hak subjek penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang
tujuan ppeneliti melakukan
penelitian tersebut.Disamping itu,
peneliti juga memberikan
kebebasan kepada subjek untuk
4. memberikan informasi atau tidak
memberikan informasi
(berpartisipasi).
Menghormati privasi dan
kerahasiaan subjek penelitian
(respect for privacy and
confidentiality)
Setiap orang mempunyai hak-hak
dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu dalam
memberikan informasi. Setiap
orang berhak untuk tidak
memberikan apa yang
diketahuinya kepada orang lain.
Keadilan dan
inklusivitas/keterbukaan (respect
for justice and inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu
dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan, dan
kehati-hatian.Untuk itu,
lingkungan penelitian perlu
dikondisikan sehingga memenuhi
prinsip keterbukaan, yakni dengan
menjelaskan prosedur penelitian.
b. Memperhitungkan manfaat
Sebuah penelitian hendaknya
memperoleh manfaat semaksimal
mungkin bagi masyarakat pada
umumnya, dan subjek penelitian
pada khususnya.Peneliti
hendaknya berusaha
meminimalisasi dampak yang
merugikan bagi subjek.
PROSEDUR PENELITIAN
1. Peneliti mengajukan permohonan
izin penelitian kepada pihak
Direktorat Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
2. Peneliti mengajukan permohonan
izin penelitian kepada pihak RS
Bhayangkara Raden Said Sukanto
Jakarta.
3. Meminta formulir persetujuan
(informed consent) kepada
responden.
4. Sebelum dilakukan pengambilan
data, responden diberikan
penjelasan tentang maksud dan
tujuan pengambilan data. Tehnik
pengambilan data yang digunakan
melalui : eksperimen.
5. Proses penelitian pertemuan
pertama diawali dengan
melakukan obeservasi
menggunakan lembar observasi
berupa The Rossenberg Scale
(Skala Rossenberg) kepada pasien
hemodialisa yang mengalami
harga diri rendah kepada 25 orang
pasien sesuai dengan kriteria yang
sudah ditentukan dan dibagi
menjadi 3 hari. Hari pertama di
bagikan kuesioner kepada 12
pasien dan didapatkan 5 orang
sebagai responden, hari kedua di
bagikan kuesioner kepada 8
pasien dan didapatkan 4 orang
sebagai responden dan pada hari
ketiga dibagikan kuesioner
kepada 5 pasien dan didapatkan 2
orang sebagai responden. Dari 25
orang tersebut 14 diantaranya
tidak sesuai dengan kriteria iklusi
yang dibuat peneliti maka sisanya
11 orang diambil sebagai
responden. Kemudian
memberikan intervensi berupa
strategi pelaksanaan komunikasi
selama ± 15 menit pada setiap
pertemuan kepada masing-masing
responden. Responden 1-5
dilakukan intervensi setiap hari
senin dan kamis, responden 6-9
hari selasa dan jumat, responden
10-11 pada hari rabu dan sabtu
sesuai jadwal Hemodialisa
responden. Pada pertemuan kedua
seluruh responden mulai
diberikan strategi pelaksanaan
komunikasi SP I (membina
hubungan saling percaya,
mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif, membantu
responden menilai kemampuan
yang masih dapat digunakan,
melatih responden sesuai
kemampuan yang dimiliki,
memberikan pujian yang wajar
5. atas keberhasilan responden, dan
memasukan kegiatan kedalam
jadwal harian). Pada SP I ini
masih ada 3 responden yang
belum mampu untuk melanjutkan
ke SP II dan dilanjutkan di
pertemuan ketiga, responden-
responden tersebut belum mampu
memilih kegiatan yang masih
dapat dilakukannya karena
keterbatasan fisik yang
dimilikinya. Pada pertemuan
ketiga, 8 responden melanjutkan
SP II (mengevaluasi jadwal
kegiatan harian, membangun
aspek positif yang dimiliki
responden). 3 responden lainnya
mengulang SP I di pertemuan ini.
Setelah diberikan intervensi
selama 3x pertemuan, responden
diobservasi kembali
menggunakan lembar observasi
yang sama, The Rossenberg Scale
(Skala Rossenberg).
PENGOLAHAN DATA
Pada penelitian ini peneliti
menggunakan pengolahan data
dengan aplikasi komputer. Proses
pengolahan datanya adalah sebagai
berikut :
1. Editing, merupakan kegiatan untuk
pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner.
Pengecekan dan perbaikannya
adalah sebagai berikut :
1) Apakah lengkap : semua
pernyataan pada kuesioner
Rosenberg scale sudah terisi
2) Apakah jawaban atau tulisan
masing-masing pernyataan cukup
jelas atau terbaca.
3) Apakah jawabannya responden
relevan dengan pernyataannya.
2. Coding, mengubah data berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan.
Coding yang dilakukan peneliti
dalam penelitian ini diantaranya
adalah
pada variabel usia : “1 = remaja
akhir”, “2 = dewasa awal”, “3 =
dewasa akhir”, “4 = lansia awal”;
pada variabel jenis kelamin :
“1=laki-laki”, “2=perempuan”;
pada variabel tingkat pendidikan :
“1=SD”, “2=SMP”, “3=SMA”;
pada variabel lama menjalani
Hemodialisa : “1=0-6 bulan”, “2=7-
12bulan”.
3. Memasukan data (data entry) atau
Processing, data (jawaban-
jawaban) dari masing-masing
responden yang dalam bentuk kode
(angka atau huruf) dimasukan ke
dalam program atau software
computer. Data tersebut di entri
agar dapat dianalisis.
4. Cleaning (pembersihan data),
apabila semua data dari setiap
sumber data atau responden selesai
dimasukan, dicek kembali untuk
melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-
kesalahan kode, ketidaklengkapan
dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
ANALISIS DATA
Analisis data yang digunakan
adalah analisis univariat dan
analisis bivariat.
1. Menurut Notoatmojo (2012) ,
analisis Univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel
penelitian. Bentuk analisis univariat
tergantung jenis datanya.
Uji analisis univariat yang
dilakukan meliputi :
a. Karakteristik responden
b. strategi pelaksanaan komunikasi
2. Menurut Hastono (2011), uji
analisis bivariat adalah uji statistik
yang memperhitungkan hubungan
antara 2 variabel yakni variabel
independen (strategi pelaksanaan
komunikasi) dan variabel dependen
(pasien hemodialisa yang
6. mengalami harga diri rendah). Uji
analisis bivariat yang dilakukan
meliputi data katagorik dengan data
numerik yang di uji dengan T-Test
Dependen (uji T Sample Paired).
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Analisa Univariat
Analisa Univariat bertujuan untuk
menjelaskan karakteristik masing-
masing variabel yang diteliti (Hastono.
2007). Analisa univariat dalam
penelitian ini menggambarkan
distribusi frekuensi pasien dengan
harga diri rendah berdasarkan data
demografi (usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan dan lama menjalani
Hemodialisa) di Ruang Hemodialisa
RS Bhayangkara Tk I R.Said Sukanto
Jakarta.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat
Pendidikan dan Lama menjalani Hemodialisa.
Tabel 5.1
Distribusi Responden berdasarkan Data Demografi (jenis kelamin, tingkat
pendidikan, usia dan lama menjalani Hemodialisa) di RS Bhayangkara
Tk.I R.Said Sukanto Tahun 2016
(N=11)
Berdasarkan tabel 5.1 dari 11
responden yang diteliti didapatkan
data rerata responden berjenis kelamin
laki-laki (63,6%), tingkat pendidikan
SMA (63,6%), menjalani Hemodialisa
selama 0-6 bulan (54,5%), dan rerata
usia responden adalah pada tingkat
perkembangan usia dewasa akhir
(45,5%).
Rekapitulasi Data Hasil Intervensi Strategi Pelaksanaan Komunikasi Harga
Diri Rendah pada pasien Hemodialisa yang Mengalami Harga Diri Rendah di
RS Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto (N = 11)
Karakteristik Frekuensi
(N=11)
Presentase
(%)
Usia
Remaja akhir (15-25 th) 1 9,1
Dewasa Awal (26-35 th) 2 18,2
Dewasa Akhir (36-45 th) 5 45,5
Lansia Awal (46-55 th) 3 27,3
Total 11 100
Jenis Kelamin
Laki-Laki 7 63,6
Perempuan 4 36,4
Total 11 100
Tingkat Pendidikan
SD 3 27,3
SMP 1 9,1
SMA 7 63,6
Total 11 100
Lama Menjalani Hemodialisa
0-6 Bulan 6 54,5
7-12 Bulan 5 45,5
Total 11 100
Skor Sebelum Intervensi Skor Sesudah Intervensi
15 19
13 16
8 12
11 18
7. Data pada tabel 5.2 diambil
berdasarkan hasil pelaksanaan
penelitian terhadap 11 orang
responden. Didapatkan hasil sebelum
intervensi Strategi Pelaksanaan
Komunikasi HDR responden secara
keseluruhan (11 responden) memiliki
skor 0-15 atau mengalami HDR,
setelah intervensi menggunakan
Strategi Pelaksanaan Komunikasi
harga diri rendah responden yang
masih mengalami HDR sebanyak 3
orang, dan 8 responden lainnya tidak
HDR.
Tabel 5.3
Distribusi Rata-Rata Perubahan Harga Diri Sebelum dan Sesudah Intervensi
Strategi Pelaksanaan Komunikasi Harga Diri Rendah pada Pasien Hemodialisa
yang Mengalami Harga Diri Rendah di RS Bhayangkara R.Said Sukanto Tahun
2016 dengan (N=11)
Mean SE Std.Deviasi Min-Max
Sebelum 12,73 0,619 2,054 8-15
Sesudah 17,18 0,736 2,442 12-20
Berdasarkan tabel 5.3, dari hasil
intervensi di dapatkan selisih nilai
rata-rata hasil skor Rosenberg Scale
sebelum dan sesudah diberikan
intervensi Strategi Pelaksanaan
Komunikasi Harga Diri Rendah
adalah 4,45 dengan selisih standar
deviasi 0,388 dan selisih skor
minimal 4 serta selisih skor maksimal
5, artinya terlihat perbedaan nilai
sebelum dan sesudah intervensi
dimana nilai sesudah intervensi lebih
besar dibandingkan nilai sebelum
intervensi.
Hasil Uji Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan atau
perbedaan yang signifikan antara dua
variabel dan antara dua atau lebih
kelompok sampel (Hastono. 2007).
Hasil uji analisa bivariat dalam
penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
skor harga diri pasien yang dinilai
dengan kuesioner Rosenberg Scale
sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi strategi pelaksanaan
komunikasi harga diri rendah.
Tabel 5.4
Hasil Uji Analisis Sebelum dan Sesudah Intervensi Strategi Pelaksanaan
Komunikasi Harga Diri Rendah pada Pasien Hemodialisa yang Mengalami
Harga Diri Rendah di RS Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto tahun 2016
(N=11)
Mean Std. Deviation T df Sig. (2-
tailed)
Responden 4,455 1,368 10,796 10 0,000
Berdasarkan uji T-Test
dependent pada data tersebut
dihasilkan nilai p = 0,000 dimana
nilai p < 0,05 maka dari hasil
perhitungan analisis tersebut Ho
ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa adanya
pengaruh Strategi Pelaksanaan
Komunikasi Harga Diri Rendah
terhadap perubahan Harga diri
pasien yang menjalani
Hemodialisa di RS Bhayangkara
R.Said Sukanto Jakarta.
15 20
14 18
13 15
14 20
11 15
13 18
13 18
8. PEMBAHASAN
Pengaruh Strategi Pelaksanaan
Komunikasi Harga Diri
Rendah Terhadap Perubahan
Harga Diri Pasien yang
Menjalani Hemodialisa
Sebelum dan Sesudah
Intervensi.
Menurut Kusnadi (2003) dalam
penelitian Tri Setyaningsih dalam
“Pengaruh CBT terhadap
perubahan harga diri pasien
Gagal Ginjal Kronik di unit
Hemodialisa RS Husada Jakarta”,
selama pasien GGK menjalani
Hemodialisis, maka ia akan
merasa tidak mampu menentukan
hidupnya sendiri atau merasa
selalu bergantung dengan orang
lain, merasa membebani
keluarga, tidak mampu
menjalankan pekerjaannya seperti
semula, terganggu perannya di
dalam keluarga dan di
masyaratkat. Hal itu dapat
menimbulkan penilaian pada
dirinya yaitu tidak berguna, tidak
mempunyai harapan dan tidak
berharga.Maka dari itu pasien
Hemodialisa sangat beresiko
mengalami harga diri rendah.
Pada penelitian ini peneliti
mencoba melakukan intervensi
Strategi Pelaksanaan Komunikasi
Harga Diri Rendah kepada pasien
Hemodialisa di RS Bhayangkata
Tk.I Raden Said Sukanto untuk
melihat pengaruh Strategi
Pelaksanaan tersebut, yang
biasanya diberikan pada pasien
Harga Diri Rendah Kronik.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Rivo B. Simanjorang dengan
judul “ Pengaruh Strategi
Pelaksanaan Komunikasi
terhadap kemampuan pasien
Harga Diri Rendah Dalam
Meningkatkan Harga Diri di
Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatra Utara”
menunjukan hasil penelitian
unpaired test p=0.000 (p<0.05)
dengan kesimpulan penelitian
penerapan strategi pelaksanaan
komunikasi harga diri rendah
dapat membantu meningkatkan
kemampuan kognitif dan
psikomotor pasien dalam
meningkatkan harga diri.
Pada penelitian ini pengujian
hipotesa menggunakan uji Paired
Sample t-Test dengan jumlah
sampel 11 orang, perubahan
harga diri pasien yang dapat
dilihat dari nilai mean sebelum
diberikan intervensi strategi
pelaksanaan komunikasi harga
diri rendah 12,73 dengan standar
deviasi 2,054 dan nilai mean
meningkat sesudah intervensi
yaitu 17,18 dengan standar
deviasi 2,442.
Berdasarkan hasil uji statistik Paired
Sample t-Test pada data tersebut
diperoleh nilai p = 0,000 dimana jika
nilai p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa adanya pengaruh strategi
pelaksanaan komunikasi harga diri
rendah terhadap perubahan harga diri
pasien yang menjalani
hemodialisa.Pengaruh Strategi
Pelaksanaan Harga diri rendah ini di
dukung dengan pemberian komunikasi
yang terapeutik.Komunikasi terapeutik
adalah merupakan hubungan
interpersonal antara perawat dan klien,
dalam hal ini perawat dan klien
memperoleh pengalaman belajar
bersama dalam rangka memperbaiki
pengalaman emosional klien (Stuart,
1998).Selain komunikasi terapeutik
kemampuan perawat dalam
membangun aspek positif yang
dimiliki oleh klien juga dapat
meningkatkan harga diri klien. Dalam
membangun aspek positif yang
dimiliki klien, perawat dapat
9. mendiskusikan dengan klien
kemampuan yang masih dapat
dilakukan oleh klien meskipun klien
dalam keadaan sakit dan memberikan
pujian yang nyata kepada klien atas
kemampuannya serta tidak
memberikan penilaian negatif kepada
klien setiap pertemuan
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang
Pengaruh Strategi Pelaksanaan
Komunikasi Harga Diri Rendah
Terhadap Perubahan Harga Diri
Pasien Yang Menjalani Hemodialisa
di RS Bhayangkara Tk.I R.Said
Sukanto Jakarta pada bulan Febuari
2016 :
1. Karakteristik responden adalah
umur 23-53 tahun dengan tingkat
pendidikan terendah adalah SD dan
tertinggi adalah SMA, sebagian
besar responden adalah laki-laki
dan sudah menjalani Hemodialisa
dalam kurun waktu 0-12 bulan.
2. Ada pengaruh Strategi Pelaksanaan
Komunikasi Harga Diri Rendah
Terhadap Perubahan Harga Diri
Pasien Yang Menjalani
Hemodialisa di RS Bhayangkara
Tk.I R.Said Sukanto Jakarta
SARAN
Berdasarkan analisis dan
kesimpulan yang didapat dari
penelitian ini peneliti
menyampaikan beberapa
saran, antara lain :
1. Untuk Instalasi Hemodialisa
RS Bhayangkara Tk.I R.Said
Sukanto jakarta Diharapkan
institusi pelayanan agar lebih
memperhatikan sisi
psikologis pasien yang
menjalani yang menjalani
Hemodialisa dan
memberikan asuhan
keperawatan terhadap
masalah psikologis pasien
disamping memberikan
asuhan keperawatan dalam
hal fisik pasien.
2. Untuk Penelitian Selanjutnya
Diharapkan pada penelitian
selanjutnya untuk melakukan
penelitian psikososial pasien
Hemodialisa lainnya
(kecemasan, ketidak
berdayaan dan keputusasaan)
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam menyelesaikan laporan
penelitian ini Penulis tidak terlepas
dari hambatan dan kesulitan, untuk itu
dalam kesempatan ini Penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas bimbingan,
pengarahan dan dukungan baik moril,
materi maupun spiritual kepada:
1. Allah SWT yang telah
memberikan keberkahan berupa
kemudahan dalam penyusunan
laporan ini.
2. Bapak Dr. Muhammad Hadi,
SKM., M.Kep selaku Dekan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
3. Ibu Dr. Irna Nursanti, M. Kep.,
Sp. Mat selaku Ketua Program
Studi Keperawatan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
4. Ibu Ns. Slametiningsih, SKep,
MKep.Sp.J selaku pembimbing
dalam penyusunan laporan hasil
penelitian.
5. Bapak Giri Widagdo, S.Kp,
MKM sebagai Penguji II dan Ns.
Ninik Yunitri, M.Kep, Sp.Kep.J
sebagai Penguji III.
6. Ibu ku (Hj.Kusmiatun) dan
Alm.Bapak (Mediyono) serta
kedua adik ku (Adi Setia Priyono
dan Satrio Setya Pangestu) atas
segala doa, dukungan, pengertian,
dan limpahan kasih sayang yang
10. telah diberikan kepada penulis
hingga dapat melewati proses
penelitian ini.
7. Bapak Ns.Urip Wibowo,S.Kep
selaku Kepala Ruangan
Hemodialisa dan rekan-rekan
kerja di ruang Hemodialisa RS
Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto
atas segala bantuan, keleluasaan
dan kemudahan yang telah
diberikan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian di sela-sela
jam kerja.
8. Seluruh rekan Mahasiswa/i kelas
2B Program Transfer Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta untuk
segala semangat yang tular-
menular telah diberikan saat
sedang lelah dan jenuh dalam
menyelesaikan laporan penelitian.
9. Ibu Nadjah dan bapak Agus untuk
kesediaannya meluangkan waktu
lebih panjang dari biasanya dalam
menjaga perpustakaan saat saya
dan rekan-rekan sedang dikejar
deadline konsul.
Dengan segala keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki, Penulis menyadari bahwa
Penelitian ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu Penulis mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat
membangun. Semoga Penelitian ini
dapat bermanfaat bagi Penulis
khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alam.S. ,& Hadibroto,I. (2007), Gagal
Ginjal, Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Bayhakki. (2012), Klien Gagal Ginjal
Kronik: Seri Asuhan
Keperawatan, Jakarta
: EGC.
Black, Joyce M. (2009), Keperawatan
Medikal Bedah : Manajemen
Klinis untuk Hasil yang
Diharapkan edisi 8 buku 2,
Jakarta : Pentasada Media
Edukasi.
Cahyaningsih, ND. (2008),
Hemodialisis (cuci darah) Panduan
Praktis
Perawatan Gagal
Ginjal,Yogyakarta : Mitra Cendekia
Pres.
Canisti, Riseligna. (2007), Gambaran
Kecemasan Depresi Pada
Pasien yang Menjalani Terapi
Hemodialisa
.www.digilib.ui.ac.id
Fajriyah, Nur. (2012), Asuhan
Keperawatan Dengan Gangguan
Harga Diri
Rendah (Strategi Pelaksanaan
HDR, Menarik Diri, Halusinasi
dan Resiko Tinggi Perilaku
Kekerasan), Jakarta : TIM.
Hudak, Carolyn M. (1996),
Keperawatan Kritis :Pendekatan
Holistik, Jakarta :
EGC.
Keliat, Budi Anna. (2010), Model
Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa, Jakarta:
EGC.
Lubis, Namora Lumongga. (2009).
Depresi : Tinjauan Psikologis,
Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Judith, Wilkinson. (2012), Buku Saku
Diagnosis Keperawatan :
Diagnosis NANDA, Intervensi
NIC, Kriteria Hasil NOC,
Jakarta : EGC
Nasir, Abdul. (2011), Dasar-Dasar
Keperawatan Jiwa :Pengantar dan
Teori,
Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012),
Metodologi Penelitian Kesehatan,
Jakarta :
Rineka Cipta.
Sarafino, E.P. (2006), Health
Psychology : Biopsychosocial
11. Interactions. Fifth Edition,
USA : John Wiley & Sons.
Sarwono, Sarlito. (2009), Psikologi
Sosial, Jakarta : Salemba Humanika.
Smeltzer, C. Suzanne & Bare, G.
Brenda. (2002), Buku Ajar
Keperawatan
Medical Bedah Brunner dan
Suddarth, Edisi 8, Volume 2, Jakarta :
EGC
Sudoyo, Aru W. (2010), Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima
Jilid II,
Jakarta : Interna Publishing.
Rosenberg, M. (1965), Society and the
adolescent self-image. Princeton, NJ:
Princetonm University Press.
Videbeck, Sheila. (2008), Buku Ajar
Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC
Ikhsan. (2015), Gambaran Konsep
Diri Klien Gagal Ginjal Kronik yang
Menjalani Hemodialisa di RS
PKU Muhammadiyah Gombong,
STIKES
Muhammadiyah Gombong.
Mardyaningsih, DewiPutri. (2014),
Kualitas Hidup pada Penderita Gagal
Ginjal
Kronik yang Menjalani Terapi
Hemodialisis di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso, Skipsi,
STIKES Kusuma Husada Surakarta.
Simanjorang, Rivo.(2011), Pengaruh
Strategi Pelaksanaan Komunikasi
Terhadap
Kemampuan Pasien Harga
Diri Rendah dalam Meningkatkan
Harga Diri
di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatra Utara, Universitas
Sumatra Utara.
Setyaningsih, Tri. (2011), Pengaruh
CBT terhadap Perubahan Harga Diri
Pasien
Gagal Ginjal Kronik di Unit
Hemodialisa RS Husada Jakarta,
Universitas
Indonesia.
www.depkes.go.id/resources/downloa
d/pusdatin/infodatin/infodatin_
hipertensi.pf.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Laporan nasional
RIKESDAS 2013.Diunduh tanggal 15
Oktober 2015, jam 21.00 WIB
http://www.indonesianrenalregistry.or
g/
Program Indonesian Renal Registry
2011. Diunduh tanggal 15 Oktober
2015, jam 22.00 WIB