Penelitian ini menguji pengaruh senam Taichichuan terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1 Cipayung. Hasilnya menunjukkan bahwa senam Taichichuan dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole secara signifikan pada lansia dengan hipertensi.
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
Senam Taichichuan Turunkan Tekanan Darah Lansia
1. PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH
PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA BUDI MULYA 1 CIPAYUNG
Maulidia Nurfadilah1
Maulidia Nurfadilah: Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat
10510
ABSTRAK
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah lebih
dari 140/90 mmHg atau lebih. Salah satu penatalaksanaan yang dapat diberikan pada
lansia dengan hipertensi adalah Senam Taichichuan. Senam Taichichuan merupakan few
low-felocity dan low impact exercise programs, yang mempunyai manfaat tinggi bagi
lansia seperti memperbaiki keseimbangan dan menurunkan tekanan darah. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui efek senam Taichichuan terhadap tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimental
dengan rancangan Pre – post One Group Without control design. Populasi yang diambil
adalah lansia dengan hipertensi ringan sampai sedang dan menggunakan teknik Total
Sampling dalam pengambilan sampel, dengan jumlah sampel sebanyak 15 responden. Data
di analisia dengan uji analisa univariat dan bivariat (uji t-Test dependen. Hasil penelitian
didapat p = 0,000 (p < 0,05), yang berarti dapat disimpulkan bahwa senam Taichichuan
dapat menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulya 1 Cipayung. Oleh karena itu, peneliti berharap senam Taichichuan
dapat diterapkan sebagai salah satu pengobatan non farmakologi dalam mengatasi
hipertensi. Untuk riset lebih lanjut disarankan menggunakan jumlah sampel yang lebih
besar dan menggunakan metode riset yang lebih baik.
Kata kunci : Senam Taichichuan, Tekanan Darah, Lansia Dengan
Hipertensi
PENDAHULUAN
Dewasa ini peningkatan
kesejahteraan terutama di bidang
kesehatan menjadi sorotan penting.
Timbulnya berbagai jenis penyakit di
masyarakat membawa dampak yang
besar bagi kesejahteraan hidup
mereka. Salah satu jenis penyakit
yang terus berkembang dan
mengalami peningkatan adalah
hipertensi atau yang dikenal dengan
sebutan penyakit darah tinggi.
Perubahan gaya hidup dan kebutuhan
masyarakat di nilai memberikan
pengaruh yang besar terhadap
terjadinya hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
merupakan suatu keadaan dimana
tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg atau lebih. Hipertensi
merupakan salah satu faktor resiko
yang paling berpengaruh terhadap
penyakit jantung dan pembuluh
darah. Namun sering, sekali penyakit
hipertensi ini tidak menunujukkan
gejala, sehingga baru disadari bila
telah menyebabkan gangguan organ
seperti gangguan fungsi jantung atau
stroke. (Jain,2011)
2. Pada lanjut usia terjadi kemunduran
sel-sel karena proses penuaan yang
dapat berakibat pada kelemahan
organ, kemunduran fisik, timbulnya
berbagai macam penyakit terutama
degenerative.
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian merupakan strategi
untuk membuktikan atau variabel
didalam ruang lingkup penelitian
untuk menjawab peneliti. Strategi
penelitian yang dilakukan penulis
pada penelitian ini menggunakan
metode Quasi Eksperimental dengan
Pre – post One Group Without
control design dan rancangan
Crossectional. Rancangan ini
bertujuan untuk mengobservasi
variabel yang dilakukan beberapa
kali pada subjek, sebelum dan
sesudah perlakuan. (Ahmad Watik
Pratikya, 2003).
TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Mulya 1
Cipayung
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian (Arikanto, 2010). Populasi
yang diambil oleh peneliti sebagai
subjek penelitian adalah lansia yang
mengalami hipertensi. Di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1
Cipayung dengan jumlah sampel 15
orang.
Sampel
Teknnik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan Total
Sampling yaitu sample diambil
secara menyeluruh dari populasi
yang ada sejumlah 15 orang
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan
dalam intervensi penelitian adalah :
a. Tensimeter jenis Tensimeter
Manual Aneroid Dewasa dan
menggunakan Stetoskop
b. Lembar prosedur pelaksanaan
Senam Taichichuan
c. Lembar pencatatan hasil
pengukuran tekanan darah pre dan
post
ETIKA PENELITIAN
Etika penelitian memiliki berbagai
macam prinsip, namun terdapat
empat prinsip utama yang perlu
dipahami, yaitu :
1. Menghormati harkat dan
martabat manusia (respect for human
digrity)
Peneliti mempertimbangkan hak-hak
subjek untuk mendapatkan informasi
yang terbuka berkaitan dengan
jalannya penelitian serta memiliki
kebebasan menentukan pilihan dan
bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian (autonomy).
2. Menghormati privasi dan
kerahasiaan subjek penelitian
(respect for privacy and
confidentiality)
Peneliti tidak boleh menampilkan
informasi mengenai identitas baik
nama maupun alamat asal subjek
dalam kuesioner dan alat ukur
apapun untuk menjaga kerahasiaan
identitas subjek. Peneliti dapat
menggunakan inisial sebagai
pengganti identitas responden.
3. Keadilan dan inklusivitas
(respect for justice and
inclusiveness)
Prinsip keadilan memiliki konotasi
keterbukaan dan adil. Untuk
memenuhi prinsip keterbukaan,
penelitian dilakukan secara jujur,
hati-hati, profesional,
3. berperikemanusiaan, dan
memperhatikan faktor-faktor
ketetapan, keseksamaan, kecermatan,
psikologis serta perasaan religious
subjek penelitian. Lingkungan
penelitian dikondisikan agar
memenuhi prinsip keterbukaan yaitu
kejelasan prosedur penelitian.
Peneliti mempertimbang-kan aspek
keadilan gender dan hak subjek
untuk mendapatkan perlakuan yang
sama baik sebelum, selama, maupun
sesudah berpartisipasi dalam
penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan
kerugian yang ditimbulkan
(balancing harms and beneficence)
Peneliti melaksanakan penelitian
sesuai dengan prosedur penelitian
guna mendapatkan hasil yang
bermanfaat semaksimal mungkin
bagi subjek penelitian dan dapat
digeneralisasikan di tingkat populasi
(beneficence). Peneliti
meminimilisasi dampak yang
merugikan bagi subjek
(nonmaleficence).
PROSEDUR PENGUMPULAN
DATA
Sebelum dilakukan senam 15
responden dilakukan pengukuran
tekanan darah. Dengan
menggunakan jenis alat tensi yang
sama, kemudian dilakukan oleh 3
orang mahasiswa yang sedang
praktek klinik. Setelah dilakukan
pengukuran tekanan darah
dilanjutkan senam taichichuan
kurang lebih 5 sampai dengan 30
menit. Setelah 5 menit selesai
dilakukan senam responden kembali
dilakukan pengukuran tekanan darah.
Penelitian ini dilakukan selama 1
minggu 3x pertemuan.
PENGOLAHAN DATA
1. Editing, melakukan pengecekan
isian formulir atau kuesioner
apakah jawaban yang ada di
kuesioner sudah :
a. Lengkap : semua data yang
diperoleh sudah lengkap.
b. Relevan : nilai pengukuran yang
ditulis adalah nilai yang relevan
dengan hasil pengukuran
2. Coding, merubah data berbentuk
huruf menjadi data berbentuk
angka/ bilangan.
3. Processing, Setelah semua lembar
observasi terisi penuh dan benar,
serta sudah melewati pengkodean,
selanjutnya memproses data agar
data yang sudah di-entry dapat
dianalisis. Pemrosesan data
dilakukan dengan cara meng-
entry data dari lembar observasi
ke program komputer.
4. Cleaning, pengecekan kembali
data yang sudah di entry apakah
ada kesalahan atau tidak.
ANALISIS DATA
Analisis data yang akan digunakan
adalah analisis univariat dan
analisis bivariat.
1. Uji analisis univariat adalah suatu
uji statistik yang berfungsi
menjelaskan/ mendeskripsikan
karakteristik masing-masing
variable yang diteliti (Hastono,
2011). Variable yang akan diuji
dari analisis Univariat meliputi
variabel : Tekanan darah sebelum
dan sesudah melakukan senam
taichichuan.
2. Uji analisis bivariat adalah suatu
uji statistik yang
memperhitungkan antara 2
variabel yakni variable
independen (senam taichichuan )
dan variable
dependen( pengukuran tekanan
darah ). Uji analisis bivariat yang
dilakukan meliputi data katagorik
4. dengan data numeric yang akan di
uji dengan T-Test Dependen
(Paired Sample).
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk
menjelaskan karakteristik masing-
masing variabel yang diteliti (Hastono.
2007). Analisa univariat dalam
penelitian ini menggambarkan
distribusi frekuensi lansia dengan
hipertensi berdasarkan klasifikasi
hipertensi di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulya 1 Cipayung.
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi Jumlah Persentase
Hipertensi Ringan (140 -159/
90-99 mmHg)
11 73,3 %
Hipertensi Sedang (160 -179/
100-109 mmHg)
4 26,7 %
Hipertensi Berat (≥180/ ≥110
mmHg)
0 0%
Total 15 100,0 %
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dianalisa
responden paling banyak mengalami
hipertensi ringan (140 -159/ 90-99
mmHg) berjumlah 11 orang (73,3%)
dan responden yang mengalami
hipertensi sedang (160 -179/ 100-109
mmHg) berjumlah 4 orang (2,7 %) dan
responden tidak ada yang mengalami
hipertensi berat.
Hasil Uji Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan atau
perbedaan yang signifikan antara dua
variabel dan antara dua atau lebih
kelompok sampel (Hastono. 2007).
Hasil uji analisa bivariat dalam
penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh
senam Taichichuan terhadap tekanan
darah pada lansia. Dimana,
pengukuran tekanan darah dilakukan
sebelum dan sesudah senam
Taichichuan kepada 15 lansia yang ada
di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Mulya 1 Cipayung.
1. Analisis Perbandingan Tekanan Darah Sistole Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Senam Taichichuan
Tabel 5.2
Hasil Uji Analisis Tekanan Darah Sistole Sebelum dan Sesudah Senam
Taichichuan
Variabel Mean SD SE P Value N
Sistole sebelum
senam Taichichuan 147,00 9,599 2,478
0,000 15Sistole sesudah
senam Taichichuan
132,00 14,614 3,773
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan
nilai rata-rata tekanan darah systole
sebelum diberikan senam
Taichichuan adalah 147,00 dengan
standar deviasi 9,599 dan nilai rata-
rata tekanan darah systole setelah
diberikan senam Taichichuan
132,00 dengan standar deviasi
14,614. Dari hasil uji statistik
Paired Sample t-Test pada data
5. tersebut dihasilkan nilai p Value =
0,000 berarti p < 0,05 maka hasil
perhitungan statistik menunjukkan
Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan rata-rata tekanan
darah systole sebelum dan sesudah
diberikan senam Taichichuan.
2. Analisis Perbandingan Tekanan Darah Diastole Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Senam Taichichuan
Tabel 5.3
Hasil Uji Analisis Tekanan Darah Diastole Sebelum dan Sesudah Senam
Taichichuan
Variabel Mean SD SE P Value N
Diastole sebelum
senam Taichichuan 93,33 4,880 1,260
0,000 15Diastole sesudah
senam Taichichuan
87,33 7,037 1,817
Berdasarkan tabel 5.3
didapatkan nilai rata-rata
tekanan darah Diastole
sebelum diberikan senam
Taichichuan adalah 93,33
dengan standar deviasi 4,880
dan nilai rata-rata tekanan
darah Diastole sesudah
diberikan senam
Taichichuan 87,33 dengan
standar deviasi 7,037. Dari
hasil uji statistik Paired
Sample t-Test pada data
tersebut dihasilkan nilai p
Value = 0,000 berarti p <
0,05 maka hasil perhitungan
statistik menunjukkan Ho
ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan rata-
rata tekanan darah Diastole
sebelum dan sesudah
diberikan senam
Taichichuan.
3. Analisis Selisih Tekanan Darah (systole diastole) Sebelum Dan Tekanan
Darah (systole diastole) Sesudah Senam Taichichuan
Tabel 5.4
Hasil Uji Analisis Selisih Tekanan Darah Sebelum Dan Tekanan Darah
Sesudah Senam Taichichuan
Sistole
Mean Std.
Deviation
T Df Sig. (2-tailed)
15,000 10,351 5,612 14 0,000
Diastole 6,000 5,071 4,583 14 0,000
Berdasarkan hasil uji t-Test
dependent pada tabel diatas
dapat diketahui mean selisih
nilai systole 15,000 dengan
standar deviasi 10,351, p Value
= 0,000 (p < 0,05) dan mean
selisih nilai diastole adalah
6,000 dengan standar deviasi
5.071, p Value = 0.000 (p <
0,05).
Maka dari hasil perhitungan
analisis tersebut terlihat adanya
selisih nilai rata-rata Tekanan
Darah (systole diastole)
sebelum dan sesudah dilakukan
senam Taichichuan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa
senam Taichichuan dapat
menurunkan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi di
Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Mulya 1 Cipayung.
6. PEMBAHASAN
Pengaruh Senam
Taichichuan Terhadap
Tekanan Darah Pada
Lansia Berdasarkan Hasil
Uji Analisis
Pada pengujian hipotesa
menggunakan uji Paired
Sample t-Test pada
kelompok eksperimen
dengan jumlah sampel 15
orang, diperoleh penurunan
tekanan darah yang dapat
dilihat dari nilai mean
selisih systole sebelum dan
sesudah dilakukan senam
Taichichuan 15,000 dengan
standar deviasi 10,351 dan
nilai mean selisih diastole
sebelum dan sesudah
dilakukan senam.
Taichichuan yaitu 6,000
dengan standar deviasi
5,071. Dengan hasil uji
statistik P value = 0,000
yang berarti ada perbedaan
antara tekanan darah
(systole, diastole) sebelum
dan sesudah dilakukan
senam Taichichuan..
Hal ini sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa
gerakan senam bertujuan
menurunkan frekuensi detak
jantung, menurunnya suhu
tubuh,, mengembalikan
darah ke jantung untuk
reoksigenasi sehingga
mencegah genangan darah
diotot kaki dan tangan.
Gerakan senam taichichuan
merupakan few low-felocity
dan low impact exercise
programs, yang mempunyai
manfaat tinggi bagi lansia.
Senam Taichichuan
merupakan latihan
tradisional dari cina yang
menggabungkan latihan
pernafasan, rileksasi, dan
struktur gerakan yang pelan
dan lembut. Dimana latihan
senam ini dapat
memperbaiki keseimbangan
dan menurunkan tekanan
darah, memperbaiki gerak
dengan meningkatnya
fleksibilitas serta
meningkatkan kekuatan otot
penyokong postur tubuh
(Pudjiastuti, 2003).
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
tentang pengaruh senam
Taichichuan terhadap tekanan
darah pada lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Mulya 1
Cipayung dapat disimpulkan :
1. Karakteristik responden
sebagian besar mengalami
hipertensi ringan dalam rentang
(140-159/ 90-99) mmHg
2. Ada pengaruh senam
Taichichuan terhadap
penurunan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi
Mulya 1 Cipayung
SARAN
Berdasarkan analisis dan
kesimpulan yang didapat dari
penelitian ini peneliti
menyampaikan beberapa
saran, antara lain :
a. Untuk Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulya 1
Cipayung Diharapkan
memberikan senam
tambahan berupa senam
Taichichuan khususnya bagi
lansia dengan hipertensi.
b. Untuk Profesi Keperawatan
7. Diharapkan kepada Profesi
Keperawatan terutama
tenaga medis/ keperawatan di
Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Mulya 1 Cipayung
untuk mengoptimalkan
pelaksanaan senam
Taichichuan untuk lansia
dengan hipertensi.
c. Untuk Penelitian Selanjutnya
Diharapkan pada penelitian
selanjutnya untuk
melanjutkan penelitian yang
lebih detail, seperti faktor-
faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi pengukuran
tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi
d. Untuk Keluarga Pasien
Keluarga dapat membantu
dalam mengontrol
pengobatan pada anggota
keluarga yang mengalami
hipertensi dengan melakukan
senam Taichichuan secara
rutin (minimal 1 kali dalam
seminggu).
UCAPAN TERIMAKASIH
Keberhasilan dalam penelitian ini
tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan berbagai pihak dengan
tulus ikhlas. Izinkanlah peneliti
menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih, terutama
kepada :
1. ALLAH SWT yang telah
memberikan nikmat yang tidak
ternilai harganya dan telah
memberikan keberkahan melalui
ketenangan dalam doa sepenuh
hati di setiap perjalanan penulis
dalam menyelesaikan laporan
penelitian ini.
2. Dr, Muhammad Hadi, SKM.
M.Kes, selaku Dekan Program
Studi Ilmu Keperawatan,
Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
3. Dr. Irna Nursanti, M.Kep. Sp,
Kep.Mat. selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan,
Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
4. Bapak Drs. Dedi Muhdiana,
M.Kes selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberi
bimbingan, serta memberikan
petunjuk dalam pembuatan
penelitian ini.
5. Staf perpustakaan yang telah
banyak meminjamkan buku
kepada peneliti.
6. Yang tercinta dan tersayang
kedua orang tuaku Bapak Sri
Widodo S.IP MM dan Ibu
Suparmi serta kaka saya Wahid
Nur Ichsan S.pd yang telah
memberikan doa, dan kasih
sayang. Motivasi, moril dan
materi dalam menyelesaikan
penelitian ini.
7. Yang tercinta Sertu Danny
Prianggoro yang telah
memberikan dukungan dan
support selama menempuh proses
perkuliahan sampai pembuatan
tugas penelitian ini selesai.
8. Sahabat – Sahabat seperjuangan
(David, Rini, Chintya, Anisa
Amtsal, Anisa O, Maul, Ayu, dan
Ianah) mereka jugalah yang telah
memberikan support dan
motivasi dalam menyelesaikan
tugas penelitia ini.
9. Rekan – rekan mahasiswa kelas
3B Program Studi Ilmu
Keperawatan UMJ Transfer,
yang telah banyak memberikan
dukungan dan semnagat dalam
menyelesaikan tugas penelitian
ini
Peneliti menyadari bahwa
penelitian ini masih jauh dari
8. sempurna, baik dari segi bentuk,
isi, maupun teknik penyajian.
Oleh sebab itu, peneliti
mengharapkan kritikan yang
bersifat membangun dari
berbagai pihak dengan tangan
terbuka. Semoga penelitian ini
bermanfaat guna kemajuan dan
perkembangan di bidang
kesehatan.
Wassalamu’alaikum wr wb.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, M. (2012). Medikal
bedah untuk mahasiswa. Jogjakarta:
DIVA Press.
Brunner, L dan SuddartH, D. (2002).
Buku Ajar Keperawatan Medical
Bedah ( H. Kuncara, A. Hartono, M.
Ester, Y. Asih, Terjemahan ). (Ed 8)
Vol 1 Jakarta : EGC.
Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM
& Simpson IA. Lecture Notes :
Kardiologi
(4rd ed). Jakarta : Penerbit
Erlangga ; 2005
Jain, Dr. Ritu. (2011). Pengobatan
alternatif untuk mengobati tekanan
darah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Jurnal Cheng, Jhon. Tai Chi Chuan A
Slow Dance for Health, http://www.
Physsportsmed.comrssues/1999/06_9
9/cheng.htm
Nugroho, Wahjudi. 2008.
Keperawatan Gerontik & Geriatik.
Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Pudjiastuti, S. (2003). Fisioterapi
Pada Lansia. Jakarta:EGC
PUSDATIN, (2014). Kementrian
Kesehatan RI, diunduh tanggal 15
November 2015
Siti, Setiati. (2015). Buku ajar ilmu
penyakit dalam, jilid II, edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing.
Stanley, Mickey dan Patricia
Gauntlent Beare. (2007). Buku Ajar
Keperawatan Gerontik, Edisi 2.,
Jakarta : EGC.
Suroto. (2004). Buku Pegangan
Kuliah Pengertian Senam, Manfaat
Senam dan Uraian Gerakan.
Semarang : Unit Pelaksana Teknis
Mata Kuliah Umum Olahraga
UNDIP
Weber MA., Jamerson K, dkk.
Effects of body size and
hypertension treatments on
cardiovascular event rates:
Subanalysis of the accomplish
randomised controlled trial. The
Lancet, 2014; 381; (9866); 537-
545.
Widian, N.I. (2009). Deteksi dini
kolesterol, hipertensi, dan stroke.
Millestone Publishing House.
(http://ereasoft.wordprees.com/2008/
04/15/lansia/, diunduh pada tanggal
16 November 2015).
(http://www.e-psikologi.com
diunduh 16 November 2015).