1. Tehnik – Tehnik Dalam
Quality Assurance
KELOMPOK 5 D4 AJENG
Febryna Hijazatul Barokah
Mutia Awaliah
Nani Mira Khoirunnisa
Nur indah
Rela Amaliah
Syaqila Fadia Haya
2. Definisi Quality Assurance
Adalah Proses yang pro-aktif melakukan penekanan terhadap perencanaan,
dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk
memahami persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan.
Quality Assurance dalam manajemen kesehatan adalah suatu proses yang
bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan meminimalkan risiko kesalahan yang dapat
membahayakan pasien.
4. Inspeksi
Pengertian :
adalah suatu definisi yang berkaitan dengan pemeriksaan dari
produk atau proses.
Area dasar Inspeksi : a. Inspeksi Penerimaan
b. Inspeksi sumber
c. Inspeksi dalam proses
d. inspeksi final
6. b. Inspeksi Sumber
• Inspeksi sumber adalah mata dan telinga perusahaan pada
toko penjaja
• Hal ini lebih mudah dibandingkan waktu proses
• Inspeksi ini mempertemukan kebutuhan penjaja di lapangan
dan di perusahaan
7. c. Inspeksi dalam proses
• Menjaga bahwa rencana mutu diikuti sesuai manual dan sesuai
permintaan pelanggan.
• Verifikasi hal yang diperlukan;
• Kesesuaian metode dan prosedur yang diperlukan
• Menjaga bahwa perlengkapan dalam alat ukur dikaliberasi;
• Kesesuaian bahwa tempat kerja melaksanakan rencana mutu;
• Evaluasi penampilan umum dan kerusakan-kerusakan dalam proses;
• Verifikasi bahwa individu-individu menggunakan teknik yang
sempurna;
• Evaluasi penampilan produk waktu dalam proses
pembuatan/perakitan
8. d. Inspeksi Final
Meninjau lembar rencana dan proses untuk meyakinkan perusahaan
bahwa semua langkah-langkah pekerjaan (yang bermutu) telah
dilaksanakan dengan cermat.
Jenis tanggung jawab :
• Review lembar proses yang ditandatangani;
• Verifikasi penggunaan material;
• Inspeksi lapis akhir;
• Evaluasi kelengkapan verifikasi mutu yang disediakan untuk pelanggan;
• Koordinasi test formal dengan pelanggan;
• Menginspeksi pengiriman;
• Inspeksi suku cadang.
9. Jenis Evaluasi Inspektur Final termasuk :
Verifikasi apakah pemberian label pengiriman telah benar;
Menjamin bahwa semua suku cadang telah dipaket;
Menjamin bahwa instruksi-instruksi operasional lengkap;
Menjamin bahwa sebuah sampul pengiriman diumumkan
10. Prosedur Inspeksi
Yaitu bagan langkah-langkah perkembangan yang detail dan sumber daya
yang digunakan untuk inspeksi, Agar inspeksi sukses, harus mengikuti
prosedur tertulis yang memiliki kriteria-kriteria berikut :
Harus mempunyai definisi yang jelas untuk test perkembangan.Yaitu
untuk inspeksi frekuensi dan besar sampel yang diperlukan untuk
inspeksi, bagian mana dan langkah yang diperlukan, apakah sesuai
standar dan mana instrumen-instrumen yang diperlukan untuk inspeksi;
Ditetapkan standar-standar acuan; Nama-nama standar yang
dipergunakan. Kaliberasi alat-alat.
11. Ditetapkan yang diteliti kriteria diterima/ditolak
Suatu kekurangan yang kritis (critical defect)
Kekurangan utama (a major defect)
Kekurangan kecil (a minor defect)
Catatan-catatan yang detail test-test yang diminta; Membuat garis besar
bagan apa dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan tulis menulis (paper work)
dilengkapi.
Adanya alur detail untuk produk yang tidak sesuai. Produk yang tidak
sesuai dengan standar harus di route ulang lagi melalui sistem kerja ulang
atau disisihkan. Prosedur ini harus jelas bagi inspektur.
Adanya bagan dan penyediaan untuk kritik pada waktunya dari laporan
hasil test.
12. Audit
Pengertian :
dalam hal ini audit mutu adalah suatu inspeksi terhadap
ketaatan organisasi untuk menegakkan standar-standar
mutu.
Tujuan audit adalah untuk menjamin bahwa prosedur QC
sesuai pada tempatnya dan segera ditindaklanjuti
13. Desain Audit Mutu
Apakah organisasi mempunyai sistem mutu? Ini biasanya
dibuktikan dengan adanya manual mutu, manual operasi,
prosedur mutu, standar operating procedure.
Apakah sistem mutu diikuti? Suatu audit diadakan untuk
menetapkan apakah bilamana prosedur-prosedur
dilaksanakan terus menerus dengan konsisten.
Apakah sistem efektif? Adalah hasil mengikuti prosedur
konsisten dan positif?
14. Surveilens Mutu
• Surveilan (surveilance) adalah inspeksi yang longgar yang
menggunakan beberapa teknik audit dan beberapa dari inspeksi.
• Prosedur yang digunakan dalam surveilan sedikit ringkas dibanding
untuk inspeksi atau audit
• Surveilan adalah suatu evaluasi obyektif untuk menetapkan seberapa
baik prosedur mutu telah diikuti dalam produk sehari-hari, bersama-
sama dengan menetapkan seberapa baik prosedur-prosedur (ketika
diikuti) memelihara mutu produk.
• Surveilans mutu dalam teknik quality assurance mengacu pada
pengumpulan,analisis, dan pelaporan data tentang kinerja organisasi
dalam hal kualitas pelayanan kesehatan.
15. Peran dan Tanggung Jawab
Quality Assurance
• Memantau, menganalisis, meneliti dan menguji perkembangan seluruh
produk yang diproduksi
• Melakukan monitoring proses pembuatan produk
• Melakukan verifikasi kualitas produk
• Memastikan barang yang diproduksi memiliki kualitas yang memenuhi
standar perusahaan
• Merekomendasikan untuk melakukan pengolahan ulang pada produk
dengan kualitas rendah
• Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada produk perusahaan
• Membuat analisis atau catatan sejarah dan dokumentasi produk yang
dapat digunakan untuk referensi mendatang
16. Manfaat Quality Assurance
• Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
• Menghindari pemborosan (waste).
• Meningkatkan efisiensi operasional.
• Memberikan kepuasan pada pelanggan.
• Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan perusahaan dalam
segi finansial maupun waktu.
• Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan kualitas yang
tinggi.
• Meningkatkan kepercayaan pelanggan
17. KESIMPULAN
Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif melakukan penekanan
Terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan panduan kualitas
padaawal proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas
yang diharapkan. Quality assurance dalam manajemen kesehatan adalah
suatu proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan
yang diberikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meminimalkan risiko
kesalahan yang dapat membahayakan pasien