Globalisasi membawa tantangan bagi ketahanan nasional Indonesia. Untuk meningkatkan ketahanan, diperlukan peningkatan sumber daya manusia, pengaturan ruang wilayah dan sumber daya alam, serta pemahaman akan budaya dan identitas nasional berdasarkan Pancasila.
5. •Pada periode Penjajahan Jepang (1942 – 1945) - Merupakan babak Penjajahan Baru
•Hingga akhirnya tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya.
•Namun meskipun begitu perjuangan bangsa Indonesia masih berlanjut, Bangsa Indonesia
masih menghadapi perlawanan dari tentara belanda (NICA) sampai pada tanggal 17
Agustus 1950 Bangsa Indonesia mengubah penetapan Negara Indonesia Serikat (RIS)
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
•Sementara Itu di dalam negeri sendiri terjadi konflik akibat kekacauan Politik dan
Gerakan pembangkangan Kartosuwirjo.Banyak terjadi Pemberontakan,walaupun
pemberontakan itu sendiri dapat dipadamkan,konflik-konflik yang bersifat lokal dan
bernuansa SARA kerap terjadi,namun dapat diatasi.
•Bangsa Indonesia sejak lahir (proklamasi) selalu mengalami krisis,namun sampai sekarang
bangsa Indonesia dapat mempertahankan hidupnya. Hal itu terjadi karena bangsa
Indonesia memiki tannas sebagai bangsa.
6. Penegakan Dasar Negara dan Konstitusi
UUD 1945
• Bagan Tiga Dimensi Kehidupan Bangsa Indonesia (halaman 3.7).
• Jadi tannas adalah salah satu dimensi kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara
yang diangkat dari dasar negara konstitusi UUD 1945
7. Proses Perkembangan Gagasan Tannas
• Tannas memiki 3 Konsepsi
1.Konsep Kesatu: Tannas adalah keuletan dan daya tahan kita dalam
menghadapi segala kekuatan
2.Konsep Kedua: Tannas adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa
yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala ancaman
3.Konsep Ketiga: Tannas merupakan kondisi dinamis suatu bangsa
9. Pengertian Landasan, Asas, Dan Ciri
Tannas Indonesia
• Tannas merupakan tingkat keuletan dan ketangguhan bangsa,dalam
menghimpun dan mengembangkan segala kekuatan yang ada menjadi kekuatan
nasional,untuk mengatasi segala macam ancaman-tantangan-hambatan dan
ganggunganyang membahayakan bangsa dan negara.
• Kata kunci dalam konsep Tannas:
1.Keuletan
2.Ketangguhan
3.Ancaman
4.Tantangan
5.Hambatan
6.Gangguan
7.Identitas
8.Integritas
10. Landasan Tannas
• Tannas sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan sistem
kehidupan nasional didalam pelaksanaannya mempunyai landasan
yang kuat yaitu Pancasila,UUD 1945 dan Wasantara
11. Asas Tannas
1. Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan
Konsepsi pengaturan kesejahteraan dan keamanan.
2. Komprehensif dan Intergral
Tannas memecahkan masalah melihat secara komprehensif dan
intergral (utuh menyeluruh), tidak hanya memandang satu sisi.
12. Sifat-sifat Tannas
1.Manunggal
2.Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
3.Kewibawaan
4.Berubah menurut Waktu
5.Tidak Membenarkan Adu Kekuatan dan Adu Kekuasaan
6.Percaya pada Diri Sendiri
13. Wajah Dan Fungsi Tannas
1.Wajah Tannas berupa kondisi,doktrin,dan metode
2.Fungsi Tannas: sebagai doktrin nasional,pola dasar pembangunan
nasional,metode pembinaan kehidupan nasional dan sistem kehidupan
nasional
15. Pendekatan Astagatra
• Gatra = peta model untuk memudahkan pengamatan dan
pemahaman interaksi.
• Model(gatra) tannas harus merefleksikan sifat-sifat asli atau
nyata dari tata kehidupan nasional.
• Astagatra merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan
untuk mencapai suatu Ketahanan Nasional (Tannas).
18. • Tannas pada hakikatnya merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan
dan keamanan.
• Peranan gatra terhadap kesejahteraan dan keamanan :
TRIGATRA
IDEOLOGI
POLITIK
EKONOMI
SOSBUD
HANKAM
Kesejahteraan = Keamanan
Kesejahteraan > Keamanan
Kesejahteraan < Keamanan
19. Ketahanan Gatra dalam Sistem Tannas
• Mencakup sejauh mana kita memanfaatkan, memelihara,
mengembangkan serta menjaga stabilitas gatra yang ada dalam
sistem tannas untuk peningkatan kesejahteraan dan keamanan
rakyat.
22. Tannas di Bidang Ideologi
• Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kehidupan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang dalam
atau luar yang membahayakan kelangsungan ideologi bangsa dan
negara.
• Masyarakat Indonesia menjadikan Pancasila sebagai perjuangan
utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan dan
pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara.
23. Ketahanan Bidang Politik
• Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kehidupan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang dalam
atau luar yang membahayakan kelangsungan politik bangsa dan
negara.
• Ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi
ancaman dan tantangan terhadap kehidupan politik Indonesia.
• Kekuatan kita adalah kerangka landasan sistem politik “Demokrasi
Pancasila”.
24. Tannas di Bidang Ekonomi
• Tujuan pembangunan nasional di bidang ekonomi adalah
meningkatkan pertumbuhan perekonomian negara serta
mensejahterakan dan memberikan keadilan bagi masyarakatnya.
• Pembangunan harus dapat mengadakan perubahan, sehingga:
1.Bertambahnya produksi diluar sektor pertanian
2.Bertambahnya penduduk yang hidup diluar sektor pertanian
3.Mengekspor barang olahan dan barang jadi.
• Struktur perekonomian sudah semakin seimbang antara sektor
pertanian, industri, dan jasa.
• Perindustrian belum kokoh, merosotnya cadangan devisa, high-cost
economy(KKN), dan kesenjangan perpajakan.
25. Ketahanan Sosial Budaya
• Pembangunan nasional di bidang sosial budaya harus dapat
menyadarkan akan kemajemukan bangsa Indonesia(Bhineka Tunggal
Ika) dan mengembangkan sikap toleransi.
• Perlunya mempertahankan kebudayaan Indonesia dan waspada akan
perubahan sosial yang berdampak negatif bagi bangsa.
• Pembangunan nasional pada bidang ini tidak lepas pada
pengembangan mental pembangunan bangsa Indonesia.
26. Tannas di Bidang Hankam
• Pembangunan di bidang hankam telah menanamkan tradisi pejuang
dan doktrin hankamrata yang diterapkan ke dalam sishankamrata.
• Perlunya perhatian dan penanganan kelemahan pada bidang hankam:
1.Sishankamrata belum sepenuhnya terwujud
2.Kesadaran bela negara belum memasyarakat
3.Kriminalitas tinggi
4.Kewaspadaan terhadap bahaya subversi dan konflik SARA
28. Arah Kebijaksanaan
• Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, pada
dasarnya untuk mewujudkan tannas. Pembangunan nasional tersebut
kita lakukan diseluruh bidang kehidupan, namun penekanannya pada
bidang ekonomi karena bidang ekonomi ini tidak hanya berkaitan erat
dengan keseajahteraan, tetapi dianggap mempunyai “daya biak”
terhadap biang-bidang kehidupan lainnya.
29. Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia
• Selain bidang ekonomi, pembangunan pada sumber daya manusia
tidak kalah penting, karena merupakan titik sentral dan hal ini sejalan
dengan hakiki pembangunan nasional Indonesia yaitu pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembanguna seluruh masyarakat
Indonesia.
30. Kepemimpinan
• Dalam pembangunan nasional diperlukan pemimpin nasional yang
kuat, berwibawa, serta mampu mempersatukan nbangsa serta
mempunyai visi ke depan membawa bangsa idalam mencapai tujuan
dan cita-cita nasional.
33. • GLOBALISASI adalah gejala menyatukan kehidupan manusia di dunia
tanpa mengenal batas batas fisik geografik dan social.
• Menurut kartasasmita (1996) transformasi global ditentukan oleh dua
kekuatan besar yg saling menunjang, yaitu perdagangan dan
teknologi.
• Globalisasi itu sebagaimana diutarakan oleh Presiden Soeharto
bahwa suka atau tidak suka ia akan ada atau datang dan tidak bisa
kita hindarkan.
• Akibat hubungan bisnis (perdagangan) yg telah menyatukan
kehidupan manusia maka timbul kesadaran yg lebih intren terhadap
hak hak dan kewajiban asasi manusia.
35. Globalisasi dan Nasionalisme
• Globalisasi yang dipercepat dengan pertumbuhan luar biasa dari
media massa melalui media telekomunikasidianggap akan
menghilangkan batas geografi suatu Negara. Akibatnya nasionalisme
akan kehilangan wujud aslinya dan berganti menjadi universalisme
atau globalisme di mana orang akan menjadi warga dunia bukan
warga suatu Negara yang batas batasnya sudah jelas atau tertentu.
36. Ancaman Bagi Nasionalisme
• Ancaman bagi nasionalisme berdampak pada situasi ekonomi dalam
negeri, contohnya pada semakin banyaknya tenaga kerja kita yg
mencari nafkah keluar negeri terutama dikawasan ASEAN.
• Dalam segi sosial, ancaman nasionalisme yang dapat terwujud dalam
disintegrasi nasional adalah SARA, terutama konflik antar-agama.
• Dewasa ini memahami kadar nasionalisme sering dikaitkan dengan
presepsi pribadi seseorang terhadap oranglain dengan presepsi
individu terhadap bangsa dan negara.
• Perlunya mempelajari perkembangan nasionalisme di berbagai
negara dengan pengupayaan terwujudnya etika sosial yang
berlandaskan 3 hal : jujur, kerja keras, dan hemat.
37. Paradigma Pancasila dalam Menanggapi
Globalisasi
• Sebagai bangsa Indonesia kita tidak boleh tercabut dari akar budaya
bangsa yaitu Pancasila.
• Dengan paradigma dan cara berpikir Pancasila kita memilih mana
yang tepat untuk bangsa Indonesia agar identitas dan integritas tetap
lestari.
• Dengan paradigma dan cara berpikir Pancasila kita mengarungi era
kesejagatan itu, meraih segala peluang, untuk membangun bangsa
agar kelangsungan hidup negara tetap terjaga dalam rangka
mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
• Menghadapi globalisasi harus menggunakan paradigma dan car
berpikir Pancasila untuk meningkatkan tannas Indonesia.
39. Kelemahan dan Kekuatan Indonesia
dalam Menghadapi Era Globalisasi
• Globalisasi membawa angin perubahan terhadap kehidupan Negara
dan bangsa hubungan umat manusia antar negarasangat intens
seakan-akan menggilas Negara bagsa dan membangun citra global.
• Untuk itu, kita pelu mengetahui kekuatan dan kelemahan yang kita
miliki dalam segenap aspek kehidupan.
40. Tannas yang Diharapkan di Era
Globalisasi
• Kunci pokok dalam meningkat tannas Indonesia adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menuju kepenguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dilandasi iman dan
taqwa (IMTAQ).
• Dalam mengarungi bahtera diperlukan pengaturan-pengaturan dalam
aspek Trigatra:
1.Pengaturan tata ruang wilayah Indonesia yang serasi antara
kepentingan kesejahteraan dan kepentingan keamanan.
2.Pengelolaan SDA dengan memperhatikan asas yang bermanfaat,
daya saing dan lestari serta keadilan sosial bagi selutuh rakyat.
41. Pembinaan Kependudukan
• Dalam mengarungi bahtera diperlukan pengaturan-pengaturan dalam
aspek Pancagatra:
1.Pemahaman penghayatan dan pengamalan Pancasila.
2.Penghayatan budaya Pancasila
3.Mewujudkan perekonomian yang efisien, pemerataan dan
pertumbuhan yang tinggi.
4.Memantapkan identitas nasional Bhineka Tunggal Ika
5.Memantapkan kesadaran bela negara