SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 45
Perencanaan Transportasi Dalam
Prespektif Ekonomi dan
Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr.
Rita Parmawati, SP., ME.,
Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata
*Kelompok 5*
Nama anggota kelompok:
1. Benedicta Putri Lastaria Sintawati/ 205030800111029
2. Zalfa Huriyah Fatimah/ 205030800111030
3. Tria Rosa Agustina/ 205030800111037
4. Febiola Dhita Mayola/ 205030801111027
5. Nabilla Alya Aushaf/ 205030807111020
Tujuan dari pembuatan ppt kelompok yang berjudul
"Perencanaan Transportasi Dalam Prespektif Ekonomi Dan
Lingkungan" yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu Dr. Rita Parmawati, SP., ME. Selain itu, dengan
adanya tugas ini akan menambah wawasan dan
pengetahuan baru mengenai perencanaan transportasi
yang baik agar tercipta transportasi ramah lingkungan.
TUJUAN
 Topik Pembahan
Sistem
Transportasi
Gambar
Sistem
Transportasi
Di indonesia
Transportasi
Perkotaan
(contoh
kasus:
Yogyakarta
Inisiatif
Transportasi
Ramah
Lingkungan di
Asia
01 02
04 05
Perencanaan
yang Didasarkan
Analisis
Perwujudan
Transportasi
Ramah
Lingkungan
03
06
Sistem Transportasi
01
Sistem Transportasi
Sistem: Satu kesatuan yang berkelanjutan dari komponen yang
saling berkaitan untuk menjalankan suatu tujuan.
Transportasi: Perpindahan atau pergerakan orang atau barang
dari lokasi asal menuju lokasi tujuan.
Jadi, sistem transportasi yang melayani dan menyediakan jasa untuk
kebutuhan perpindahan barang atau jasa antar wilayah.
Pengembangan transportasi sangat penting dalam menunjang dan
menggerakan dinamika pembangunan. Sehingga sistem transportasi harus
efektif dan efisien.
Gambar Sistem
Transportasi di Indonesia
02
Gambar Sistem
Transportasi di Indonesia
Di Indonesia transportasi sangat berkontribusi
besar dalam pergerakan ekonomi, pendistribusian,
sistem logistik barang dan jasa, dan pergerakan
dalam dan luar wilayah.
Jenis Jenis Transportasi
Transportasi
Darat
Transportasi
Laut
Transportasi
Udara
Transportasi Darat
Ketergantungan pada sistem transportasi
darat yang semakin meningkat di Indonesia
menyebabkan tingginya biaya ekonomi dan
biaya sosial apabila terdapat kerusakan
jalan. Faktor lain yang menyebabkan
pelayanan jalan semakin menurun adalah
ketidakefisienan dalam proses manejemen,
kurangnya kualitas pengawasan dan
pelaksanaan, serta overloading. Karena
kualitas pelayanan yang semakin menurun
ini menyebabkan semakin banyak
transportasi umum yang tidak layak
dioperasikan tetap digunakan sehingga
berdampak pada keadaan lingkungan.
Transportasi Laut
Pada pelayanan angkutan laut, pangsa
pasar untuk moda transportasi laut
memiliki daya saing perusahaan yang
relatif kecil yaitu sekitar 46,4% untuk
angkatan dalam negeri dan 3,65%
untuk angkutan luar negeri. Hal ini
disebabkan karena ukuran dari
armada yang digunakan relatif kecil,
umur armada yang tua dan lemahnya
dukungan finansial untuk perusahaan
pelayaran.
Transportasi Udara
Pada pelayanan udara, biaya operasional perusahaan cukup tinggi karena kurs
dollar yang terus menerus naik, karena sekitar 80% biaya operasional
menggunakan kurs dollar. Hal ini berdampak pada jumlah armada yang
semakin berkurang dan penutupan bandara perintis. Karena adanya persaingan
tarif yang ketat berdampak pada kualitas yang rendah agar tarif menjadi lebih
murah. Tentu ini sangat berisiko, apabila penurunan kualitas menyangkut
keselamatan dari penumpang
Permasalahan Transportasi di Indonesia
- Kemacetan
- Banyaknya kerusakan jalan
- Angkutan massal kurang merata
- Tingginya penggunaan kendaraan pribadi
- Kurangnya pemerataan jaringan kereta api di luar pulau Jawa
Perencanaan yang
didasarkan analisis
03
Dalam suatu perencanaan, agar didapatkan hasil yang baik dan dapat
dipertanggung jawabkan, diperlukan analisis yang komprehensif dan
pendekatan secara sistemik. Perencanaan transportasi sebaiknya didasarkan
pada analisis dengan didasarkan pemodelan transportasi. Hal pertama yang
diperlukan ialah pengumpulan data yang akurat dan reliable. Kemudian setelah
data terkumpul, dirancanglah sebuah model transportrasi, yang mana model
ini didefinisikan sesuatu yang dapat menggambarkan keadaan yang ada di
lapangan (Munawar, 2005).
Model memiliki berbagai macam jenis,
seperti berikut ini :
Model Verbal Model Fisik
Model
Matematis
menggambarkan
keadaan dalam
bentuk kalimat
menggambarkan
keadaan dengan
ukuran yang
lebih kecil
menggambarkan
keadaan dalam
bentuk persamaan-
persamaan
matematis
Model matematis transportasi
dapat dijabarkan dalam
bentuk-bentuk berikut ini :
● Deskriptif ( menjelaskan
keadaan yang ada )
● Prediktif ( meramalkan
keadaan yang akan datang )
● Planning ( meramalkan
keadaan yang akan datang
disertai dengan rencana-
rencana perubahannya )
Dalam perencanaan transportasi dikenal adanya
konsep dasar pemodelan transportasi, yang disebut
Model Empat Langkah atau four step model, yakni :
Model Bangkitan Perjalanan (Trip Generation Model)
Model Distribusi Perjalanan (Trip Distribution Model)
Model Pemilihan Jenis Kendaraan/Moda (Modal Split)
Model Pemilihan rute perjalanan (Traffic Assignment)
Model Bangkitan Perjalanan
(Trip Generation Model)
● berkaitan dengan asal atau
tujuan perjalanan
● menghitung yang masuk
atau yang keluar dari/ke
suatu kawasan/zona
Model Distribusi Perjalanan
(Trip Distribution Model)
● berhubungan dengan sejumlah asal
perjalanan yang ada pada setiap zona
dari wilayah yang diamati dengan
sejumlah tujuan perjalanan yang
beralokasi dalam zona lain dalam
wilayah tersebut.
● Rumus-rumus umum matematik dari
model trip distribution terdiri dari
berbagai model faktor pertumbuhan
seperti Gravity Model, serta beberapa
Opportunities Model (Ortuzar dan
Willumsen, 1994)
Model Pemilihan Jenis
Kendaraan/Moda
(Modal Split)
● menghitung distribusi perjalanan
beserta moda yang digunakan
● Dasar pemilihan moda adalah :
 Perjalanan : berkaitan dengan
waktu, maksud perjalanan, dan
jarak.
 Pelaku perjalanan : dipengaruhi
oleh income (pendapatan), car
ownership (kepemilikan
kendaraan), social standing, dan
kepadatan perumahan.
 Sistem Transportasi :
dipengaruhi oleh perbedaan
waktu tempuh, tingkat
pelayanan, dan biaya.
Model Pemilihan
rute perjalanan
(Traffic Assignment)
banyaknya pemilihan rute
tergantung pada jenis
moda yang digunakan.
Beberapa contoh program pemodelan
adalah sebagai berikut ini :
● program untuk
simulasi/pemodelan
transportasi
● Program ini sangat cocok
untuk mengenalkan
prinsip-prinsip
pemodelan transportasi
bagi pemula
● program komputer yang
dirancang untuk
pemodelan multi-modal
jaringan dengan semua
mode yang terintegrasi,
khususnya digunakan
dalam pemodelan
transportasi umum.
TFTP (Teacher Friendly
Transportation Program)
EMME-2 (equilibria multimodal,
multimodal equilibrium)
Transportasi Perkotaan
(Contoh Kasus : Yogyakarta)
04
TRANSPORTASI PERKOTAAN
 Transportasi : suatu proses pemindahan melalui jalur pemindahan baik
melalui prasarana alami seperti udara , sungai, laut atau buatan manusia
seperti jalan raya, jalan rel dll.
Perkotaan : wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
Transportasi Perkotaan : suatu proses pemindahan melalui jalur pemindahan
baik melalui prasarana alami maupun buatan yang terjadi pada wilayah bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai pemukiman.
 Transportasi perkotaan mempunyai tujuan yang luas, yaitu membentuk suatu
kota dimana kota akan hidup jika sistem transportasi berjalan baik. Artinya
mempunyai jalan-jalan yang sesuai dengan fungsinya serta perlengkapan lalu
lintas lainnya. Selain itu transportasi juga mempunyai tujuan untuk
menyebarluaskan dan meningkatkan kemudahan pelayanan, memperluas
kesempatan perkembangan kota, serta meningkatkan daya guna penggunaan
sumber-sumber yang ada.
TRANSPORTASI PERKOTAAN
 Pertumbuhan populasi penduduk di daerah perkotaan selalu menunjukkan
kenaikan yang singnifikan setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk
diperkotaan bukan hanya akan menyebabkan bertambahnya penduduk yang
bertempat tinggal dan bekerja di daerah urban, namun akan diiringi dengan
bertambahnya jumlah kendaraan yang digunakan oleh penduduk sebagai alat
transportasi.
 Munawar (2004) menyebutkan bahwa permasalahan transportasi perkotaan pada
umumnya adalah kemacetan, masalah parkir, angkutan umum, polusi, dan
ketertiban lalu lintas. Dampak negatif dari kemacetan dapat berdampak pada
pengemudi, ekonomi, dan lingkungan. Berbagai dampak negatif tersebut dapat
saling berkaitan, salah satu contohnya semakin lama waktu di perjalanan makin
banyak polusi udara yang timbul dan makin stress seseorang akan sering
membunyikan klakson sehingga menimbulkan polusi suara.
 Fasilitas angkutan umum juga bisa menjadi masalah di wilayah perkotaan
karena didominasi oleh angkot dan bus yang kurang nyaman dan aman, serta
tidak efisiensi waktu. Walaupun ada angkutan massal seperti kereta api tetap
saja masih kurang nyaman untuk digunakan sehari-hari karena masih berdesak-
desakan antar penumpang apalagi saat rush hour sedang berlangsung.
Rencana pembuatan sistem angkutan umum
massal/SAUM modern yang akan membuat
transportasi lebih efisien dan berkualitas masih
dalam tahap perencanaan dan perancangan.
Namun, masih banyak pembuat perjalanan yang
merasa bahwa SAUM belum bisa menjadi pilihan
alternatif yang tepat untuk diperhitungkan
karena anggapan transportasi pribadi lebih
efisien. Kota yang disebut efisien adalah kota
yang mampu memberikan solusi untuk
angkutan massal mampu mengangkut orang
dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.
Contoh Solusi Transportasi Perkotaan
 Transportasi Berkelanjutan
Perencanaan transportasi Perkotaan yang berkelanjutan adalah dimana sebuah
perencanaan tersebut tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan jangka
pendek namun juga mempertimbangkan keberlanjutan perencanaan tersebut pada
jangka menengah hingga jangka panjang. Transportasi berkelanjutan juga
merupakan suatu transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang
membahayakan kesehatan masyarakat atau
Contoh transportasi berkelanjutan yaitu di Jakarta ada Smart Mobility. Beberapa
tahun terakhir, Jakarta sangat menjunjung tinggi nilai ini. Pengintegrasian moda
transportasi umum yang beragam menjadi salah satu faktor penting dalam
pertimbangan para juri komite STA(Sustainable Transport Awards) saat memilih
Jakarta sebagai pemenang STA 2021. Jak Lingko, semua transportasi umum Ibu
Kota dari bus Transjakarta hingga angkot atau mikrotrans, MRT, dan LRT, bisa
diakses hanya dengan satu buah kartu, sehingga mempermudah proses transit di
sekeliling Jakarta. Perjalanan menuju lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh
Transjakarta pun bisa dengan mudah dilanjutkan menggunakan mikrotrans.
Layanan ini juga diintegrasikan dengan KRL Commuter Line yang empat
stasiunnya, yakni Tanah Abang, Pasar Senen, Sudirman, serta Juanda, sudah
berhasil ditata rapi tahun ini.
Contoh kasus : Yogyakarta
Yogyakarta menjadi kota dengan daya tarik wisata yang tinggi
dan termasuk kota pendidikan, hal ini berdampak pada
semakin banyaknya wistawan yang berkunjung.
 Oleh karena itu, pergerakan orang semakin banyak dengan kendaraan yang
menjadi sulit dan mahal. Dampaknya pada biaya sosial yang makin dominan
dari biaya perjalanan perkotaan. Perlu adanya perubahan pada sistem
perencanaan dan pembuatan kebijakan, dari yang semula pendekatan sistem
prasarana menjadi pendekatan manajemen dan efisiensi sistem. Tujuan
pendekatan ini berdasar pada manajemen sistem transportasi (MST) yang
bertujuan untuk mencari keseimbangan antara sistem angkutan umum
(mewakili pergerakan orang di kota) dengan sistem jalan raya (mewakili
pergerakan kendaraan pribadi).
 Kebijakan yang tepat adalah kunci perkembangan angkutan umum perkotaan
dan mempertimbangkan dampak dari segi sosial dan budaya dalam
pembuatannya. Sosialisasi kepada masyarakat perlu dilakukan agar aspirasi
masyarakat tersampaikan dan meminimalkan dampak negatif pada segi
sosial&budaya.
 Di Yogyakarta, manajemen alternatif dalam pelayanan bus perkotaan menjadi
system buy the service. Rencananya yaitu mengganti bus yang sudah lama
dengan yang baru dan memberikan tanggung jawab bus baru sepenuhnya pada
operator bus sebelumnya. Pergantian ini tentu dibantu pemerintah melalui
subsidi.
 Tujuan dari BTS sendiri untuk melayani masyarakat dalam hal transportasi publik
berbasis pada segitiga transportasi, yakni pemerintah, operator, dan masyarakat.
 Pembangunan halte juga harus dilakukan dengan penambahan penjualan karcis
di setiap halte dan lokasi pemberhentian bus yang ada untuk mengurangi
kemungkinan agar operator bus tidak menerima uang dari penumpang dan
pemasukan lebih terpusat. Agar efisien perlu adanya penetapan jadwal pelayanan
yang dikelola badan pengelola angkutan umum.
 Kerjasama dalam pengelolaan transportasi perkotaan dapat dilakukan oleh pihak
terkait. Jika terjadi kerugian, Pemprov akan memberikan subsidi untuk
menanggung beban kerugian tersebut.
 Berlakunya sistem ini sudah disosialisasikan pada operator angkutan umum yang
antusias. Pedagang kaki lima dan juru parkir yang juga menjadi sasaran
sosialisasi, menerima sistem ini karena tidak berpengaruh pada pekerjaan yang
dilakukan. Harapannya sistem ini dapat dilaksanakan secepatnya di Yogyakarta.
Inisiatif Transportasi Ramah
Lingkungan Di Asia
05
Seperti yang sudah sering kita lihat sangat banyak sekali jumlah kendaraan
terutama yang ada di Asia. Emisi gas buang dari kendaraan yang terus menerus
dapat menimbulkan Global Warming . Banyaknya kandungan senyawa gas di
atmosfer salah satunya CO2, yang juga dihasilkan oleh transportasi. Sehingga
perlu adanya pemikiran untuk mengurangi CO2 dalam atmosfer dengan
menerapkan Transportasi Ramah Lingkungan (TRL)
Salah satu bentuk penerapan TRL ini yaitu membuat kebijakan untuk
menyesuaikan jumlah transportasi. Kemudian juga bekerja sama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup, Departemen Perhubungan, Menteri Kesehatan dan
semua departemen yang berhubungan dengan kegiatan transportasi.
Pada awal abad ke 21, transportasi di kawasan Asia penting untuk pembangunan.
Tetapi pelaksanaanya tetap mengutamakan keseimbangan antara pembangunan
dan perlindungan lingkungan sehingga tidak menyebabkan kerusakan ekosistem.
Inilah yang menjadi inti dari pengelolaan TRL.
INISIATIF TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DI ASIA
Pengelolaan yang baik adalah pengelolaan yang berorientasi pada masyarakat di masa
depan begitupun dengan transportasi. Masyarakat kota membutuhkan sistem transportasi
yang aman, nyaman, efisien dan yang paling penting yaitu ramah lingkungan
(Soejachmoen, 2005). Sehingga lingkungan lestari masih menjadi warisan masa depan.
Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam Onogawa
(2007). TRL adalah pemenuhan kebutuhan transportsi di masa sekarang tanpa merugikan
masa yang akan datang.
Konsep dan Unsur TRL
Makin parahnya masalah transportasi yang terjadi mendorong adanya
gagasan untuk mengembangkan sebuah manajemen transportasi. ,emurut
World Resouce Institute (1998) dalam Five Winds International (2001) dalam
Burwell (2006) pembangunan berkelanjutan adalah hubungan interaksi
yang saling mempengaruhi antara dimensi lingkungan, sosial, dan
ekonomi.
10 hal utama sistem transportasi berkelanjutan dalam buku A Community Action Guide to
People Centred, Equitable and Sustainable Urban Transport oleh Soejachmoen (2005) yang
dikutip dalam AR. Barter dan Tamim Raad antara lain :
1. Aksesbilitas, sistem transportasi yang berkelanjutan dapat diakses oleh
seluruh lapisan masyarakat.
2. Kesetaraan Sosial, sistem transportasi harus adil tidak mengutamakan
masyarakat tingkat atas. Namun juga harus menyediakan angkutan yang
terjangkau.
3. Keberlanjutan Lingkungan, mampu memberikan dampak negatif
seminimal mungkin dengan mempertimbangkan penggunaan bahan bakar
yang ramah lingkungan.
4. Bentuk usaha untuk meminimalkan dampak lingkungan, kesehatan dan
keselamatan.
5. Partisipasi Mayarakat, karena sistem transportasi ada untuk pelayanan
masyarakat, serta masyarakat juga dilibatkan dalam penyediaannya. Pentingnya
partisipasi masyarakat untuk proses perencanaan, implementasi, dan pengelolaan
dari sistem transportasi kota.
6. Biaya rendah dan ekonomis, transportasi yang baik harus berbiaya rendahdan
terjangkau dengan kualitas dan pelayanan yang lebih baik, guna
mempertimbangkan biaya operasional dan kemampuan masyarakat.
7. Informasi, masyarakat harus terlibat secara aktif dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengelolaan transportasi.
8. Advokasi, pelaksanaan sistem transportasi tidak memihak para pengguna motor
tapi semua orang.
9. Peningkatan Kapasitas, membuat kebijakan
transportasi perlu kapasitas untuk memahami
paradigma baru dalam pengadaan sistem transportasi
yang lebih bersahabat.
10. Jejaring Kerja, berbagai Stakeholder sangat
diperlukan terutama sebagai tempat bertukar informasi
dan pengalaman.
TRL juga bisa diartikan, kumpulan berbagai bentuk transportasi dengan model
yang berkelanjutan untuk perkembangan lingkungan dan dapat diterima oleh
masyarakat. Bisa juga diartikan sebagai penc egahan yang lebih efisien dan murah
daripada memperbaiki lingkungan yang sudah rusak.
Usaha penurunan dapat dilakukann dengan uji emisi, inspeksi, dan perawatan,
serta membangun sistem transportasi berkelanjutan (Onogawa, 2007).
Pengembangan transportasi seperti kereta listrik dan bus berbahan bakar gas
adalah salah satu solusinya untuk lingkungan.
Perwujudan Transportasi Ramah
Lingkungan
06
Dengan menerapkan manajemen kebutuhan transport ( Transport Demand
Management) terhadap kawasan yang berada pada jalur trasnportasi utama dan
Kawasan yang memiliki fungsi campuran ( Transit Oriented Development).
Transit Oriented Development: Pengembangan yang mengintregasian
desain ruang kota yang menyatukan orang, kegiatan, bangunan dan ruang
public melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki, bersepeda
serta dekat dengan layanan umum.
Transport Demand Management (TDM): Menerapkan kebijakan dan
strategi transportasi untuk mengunrangi penggunaan kendaraan pribadi.
Perwujudan Transportasi Ramah
Lingkungan
Bentuk penerapan TDM:
1. Mendorong peningkatan efisiensi kendaraan
2. Menyediakan sarana angkutan umum yang lebih baik
3. Menyediakan fasilitas tak bermotor
4. Menerapkan jam kerja yang lebih fleksibel
5. Membatasi penggunaan kendaraan pribadi
6. Menerapkan congestion pricing
TERIMA KASIH
Sumber Materi:

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiIB Ilham Malik
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalJuleha Usmad
 
Iii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintasIii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintasgusriantodanr2161
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2Lampung University
 
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaanModul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaanRobby Tanjung
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.Ardi Bato'v Patimang
 
Penerapan intelligent transport system
Penerapan intelligent transport systemPenerapan intelligent transport system
Penerapan intelligent transport systemAlvinPrayoga4
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayanovirma_sari
 
Program peningkatan keselamatan perkeretaapian hermanto dwiatmoko
Program peningkatan keselamatan perkeretaapian   hermanto dwiatmokoProgram peningkatan keselamatan perkeretaapian   hermanto dwiatmoko
Program peningkatan keselamatan perkeretaapian hermanto dwiatmokoIndonesia Infrastructure Initiative
 
Pengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan pptPengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan pptIskandar Kyoto
 
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkjibangkit bayu
 
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan JalanSistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalanindra aprian
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 

Was ist angesagt? (20)

Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasi
 
Sistran1
Sistran1Sistran1
Sistran1
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
Iii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintasIii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintas
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaanModul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
Penerapan intelligent transport system
Penerapan intelligent transport systemPenerapan intelligent transport system
Penerapan intelligent transport system
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
 
Program peningkatan keselamatan perkeretaapian hermanto dwiatmoko
Program peningkatan keselamatan perkeretaapian   hermanto dwiatmokoProgram peningkatan keselamatan perkeretaapian   hermanto dwiatmoko
Program peningkatan keselamatan perkeretaapian hermanto dwiatmoko
 
Pengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan pptPengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan ppt
 
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
 
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan JalanSistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Tranportasi dan permasalahnnya
Tranportasi dan permasalahnnya Tranportasi dan permasalahnnya
Tranportasi dan permasalahnnya
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 

Ähnlich wie PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN)

BAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN
BAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGANBAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN
BAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGANImannia Alma
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdfKamalia35
 
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...Jajan Rohjan
 
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Leo Ikals
 
Biaya transaksi taksi online dengan taksi konvensional
Biaya  transaksi taksi online dengan taksi konvensionalBiaya  transaksi taksi online dengan taksi konvensional
Biaya transaksi taksi online dengan taksi konvensionalAlief Setyanto
 
2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm2833 6477-1-sm
2833 6477-1-smdniel6
 
Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Faiz Isma
 
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) revLect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) revHarun Al-Rasyid Lubis
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiilhammohamad
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Ikbar Nurmartanu Fajar
 
Ekonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptxEkonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptxssuser3e51e6
 
Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiIwan Udin
 
an Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon Cityan Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon CityArief Budiman
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangOki Endrata Wijaya
 
presepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinepresepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinefuad nst
 

Ähnlich wie PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN) (20)

BAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN
BAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGANBAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN
BAB. 6 - PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
 
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
 
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
 
Biaya transaksi taksi online dengan taksi konvensional
Biaya  transaksi taksi online dengan taksi konvensionalBiaya  transaksi taksi online dengan taksi konvensional
Biaya transaksi taksi online dengan taksi konvensional
 
Projek Akhir
Projek AkhirProjek Akhir
Projek Akhir
 
2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm
 
adi
adiadi
adi
 
Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)
 
Jurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita PJurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita P
 
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) revLect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
Lect 02 si 5142 (intro to appraisal ) rev
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
 
E transport
E transportE transport
E transport
 
PA 6
PA 6PA 6
PA 6
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
 
Ekonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptxEkonomi Transportasi.pptx
Ekonomi Transportasi.pptx
 
Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasi
 
an Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon Cityan Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon City
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
presepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinepresepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek online
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 

PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN)

  • 2. Dosen Pengampu: Dr. Rita Parmawati, SP., ME., Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata
  • 3. *Kelompok 5* Nama anggota kelompok: 1. Benedicta Putri Lastaria Sintawati/ 205030800111029 2. Zalfa Huriyah Fatimah/ 205030800111030 3. Tria Rosa Agustina/ 205030800111037 4. Febiola Dhita Mayola/ 205030801111027 5. Nabilla Alya Aushaf/ 205030807111020
  • 4. Tujuan dari pembuatan ppt kelompok yang berjudul "Perencanaan Transportasi Dalam Prespektif Ekonomi Dan Lingkungan" yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Dr. Rita Parmawati, SP., ME. Selain itu, dengan adanya tugas ini akan menambah wawasan dan pengetahuan baru mengenai perencanaan transportasi yang baik agar tercipta transportasi ramah lingkungan. TUJUAN
  • 5.  Topik Pembahan Sistem Transportasi Gambar Sistem Transportasi Di indonesia Transportasi Perkotaan (contoh kasus: Yogyakarta Inisiatif Transportasi Ramah Lingkungan di Asia 01 02 04 05 Perencanaan yang Didasarkan Analisis Perwujudan Transportasi Ramah Lingkungan 03 06
  • 7. Sistem Transportasi Sistem: Satu kesatuan yang berkelanjutan dari komponen yang saling berkaitan untuk menjalankan suatu tujuan. Transportasi: Perpindahan atau pergerakan orang atau barang dari lokasi asal menuju lokasi tujuan. Jadi, sistem transportasi yang melayani dan menyediakan jasa untuk kebutuhan perpindahan barang atau jasa antar wilayah. Pengembangan transportasi sangat penting dalam menunjang dan menggerakan dinamika pembangunan. Sehingga sistem transportasi harus efektif dan efisien.
  • 9. Gambar Sistem Transportasi di Indonesia Di Indonesia transportasi sangat berkontribusi besar dalam pergerakan ekonomi, pendistribusian, sistem logistik barang dan jasa, dan pergerakan dalam dan luar wilayah.
  • 11. Transportasi Darat Ketergantungan pada sistem transportasi darat yang semakin meningkat di Indonesia menyebabkan tingginya biaya ekonomi dan biaya sosial apabila terdapat kerusakan jalan. Faktor lain yang menyebabkan pelayanan jalan semakin menurun adalah ketidakefisienan dalam proses manejemen, kurangnya kualitas pengawasan dan pelaksanaan, serta overloading. Karena kualitas pelayanan yang semakin menurun ini menyebabkan semakin banyak transportasi umum yang tidak layak dioperasikan tetap digunakan sehingga berdampak pada keadaan lingkungan. Transportasi Laut Pada pelayanan angkutan laut, pangsa pasar untuk moda transportasi laut memiliki daya saing perusahaan yang relatif kecil yaitu sekitar 46,4% untuk angkatan dalam negeri dan 3,65% untuk angkutan luar negeri. Hal ini disebabkan karena ukuran dari armada yang digunakan relatif kecil, umur armada yang tua dan lemahnya dukungan finansial untuk perusahaan pelayaran.
  • 12. Transportasi Udara Pada pelayanan udara, biaya operasional perusahaan cukup tinggi karena kurs dollar yang terus menerus naik, karena sekitar 80% biaya operasional menggunakan kurs dollar. Hal ini berdampak pada jumlah armada yang semakin berkurang dan penutupan bandara perintis. Karena adanya persaingan tarif yang ketat berdampak pada kualitas yang rendah agar tarif menjadi lebih murah. Tentu ini sangat berisiko, apabila penurunan kualitas menyangkut keselamatan dari penumpang
  • 13. Permasalahan Transportasi di Indonesia - Kemacetan - Banyaknya kerusakan jalan - Angkutan massal kurang merata - Tingginya penggunaan kendaraan pribadi - Kurangnya pemerataan jaringan kereta api di luar pulau Jawa
  • 15. Dalam suatu perencanaan, agar didapatkan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan, diperlukan analisis yang komprehensif dan pendekatan secara sistemik. Perencanaan transportasi sebaiknya didasarkan pada analisis dengan didasarkan pemodelan transportasi. Hal pertama yang diperlukan ialah pengumpulan data yang akurat dan reliable. Kemudian setelah data terkumpul, dirancanglah sebuah model transportrasi, yang mana model ini didefinisikan sesuatu yang dapat menggambarkan keadaan yang ada di lapangan (Munawar, 2005).
  • 16. Model memiliki berbagai macam jenis, seperti berikut ini : Model Verbal Model Fisik Model Matematis menggambarkan keadaan dalam bentuk kalimat menggambarkan keadaan dengan ukuran yang lebih kecil menggambarkan keadaan dalam bentuk persamaan- persamaan matematis
  • 17. Model matematis transportasi dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk berikut ini : ● Deskriptif ( menjelaskan keadaan yang ada ) ● Prediktif ( meramalkan keadaan yang akan datang ) ● Planning ( meramalkan keadaan yang akan datang disertai dengan rencana- rencana perubahannya )
  • 18. Dalam perencanaan transportasi dikenal adanya konsep dasar pemodelan transportasi, yang disebut Model Empat Langkah atau four step model, yakni : Model Bangkitan Perjalanan (Trip Generation Model) Model Distribusi Perjalanan (Trip Distribution Model) Model Pemilihan Jenis Kendaraan/Moda (Modal Split) Model Pemilihan rute perjalanan (Traffic Assignment)
  • 19. Model Bangkitan Perjalanan (Trip Generation Model) ● berkaitan dengan asal atau tujuan perjalanan ● menghitung yang masuk atau yang keluar dari/ke suatu kawasan/zona
  • 20. Model Distribusi Perjalanan (Trip Distribution Model) ● berhubungan dengan sejumlah asal perjalanan yang ada pada setiap zona dari wilayah yang diamati dengan sejumlah tujuan perjalanan yang beralokasi dalam zona lain dalam wilayah tersebut. ● Rumus-rumus umum matematik dari model trip distribution terdiri dari berbagai model faktor pertumbuhan seperti Gravity Model, serta beberapa Opportunities Model (Ortuzar dan Willumsen, 1994)
  • 21. Model Pemilihan Jenis Kendaraan/Moda (Modal Split) ● menghitung distribusi perjalanan beserta moda yang digunakan ● Dasar pemilihan moda adalah :  Perjalanan : berkaitan dengan waktu, maksud perjalanan, dan jarak.  Pelaku perjalanan : dipengaruhi oleh income (pendapatan), car ownership (kepemilikan kendaraan), social standing, dan kepadatan perumahan.  Sistem Transportasi : dipengaruhi oleh perbedaan waktu tempuh, tingkat pelayanan, dan biaya.
  • 22. Model Pemilihan rute perjalanan (Traffic Assignment) banyaknya pemilihan rute tergantung pada jenis moda yang digunakan.
  • 23. Beberapa contoh program pemodelan adalah sebagai berikut ini : ● program untuk simulasi/pemodelan transportasi ● Program ini sangat cocok untuk mengenalkan prinsip-prinsip pemodelan transportasi bagi pemula ● program komputer yang dirancang untuk pemodelan multi-modal jaringan dengan semua mode yang terintegrasi, khususnya digunakan dalam pemodelan transportasi umum. TFTP (Teacher Friendly Transportation Program) EMME-2 (equilibria multimodal, multimodal equilibrium)
  • 25. TRANSPORTASI PERKOTAAN  Transportasi : suatu proses pemindahan melalui jalur pemindahan baik melalui prasarana alami seperti udara , sungai, laut atau buatan manusia seperti jalan raya, jalan rel dll. Perkotaan : wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman Transportasi Perkotaan : suatu proses pemindahan melalui jalur pemindahan baik melalui prasarana alami maupun buatan yang terjadi pada wilayah bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai pemukiman.  Transportasi perkotaan mempunyai tujuan yang luas, yaitu membentuk suatu kota dimana kota akan hidup jika sistem transportasi berjalan baik. Artinya mempunyai jalan-jalan yang sesuai dengan fungsinya serta perlengkapan lalu lintas lainnya. Selain itu transportasi juga mempunyai tujuan untuk menyebarluaskan dan meningkatkan kemudahan pelayanan, memperluas kesempatan perkembangan kota, serta meningkatkan daya guna penggunaan sumber-sumber yang ada.
  • 26. TRANSPORTASI PERKOTAAN  Pertumbuhan populasi penduduk di daerah perkotaan selalu menunjukkan kenaikan yang singnifikan setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk diperkotaan bukan hanya akan menyebabkan bertambahnya penduduk yang bertempat tinggal dan bekerja di daerah urban, namun akan diiringi dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang digunakan oleh penduduk sebagai alat transportasi.  Munawar (2004) menyebutkan bahwa permasalahan transportasi perkotaan pada umumnya adalah kemacetan, masalah parkir, angkutan umum, polusi, dan ketertiban lalu lintas. Dampak negatif dari kemacetan dapat berdampak pada pengemudi, ekonomi, dan lingkungan. Berbagai dampak negatif tersebut dapat saling berkaitan, salah satu contohnya semakin lama waktu di perjalanan makin banyak polusi udara yang timbul dan makin stress seseorang akan sering membunyikan klakson sehingga menimbulkan polusi suara.  Fasilitas angkutan umum juga bisa menjadi masalah di wilayah perkotaan karena didominasi oleh angkot dan bus yang kurang nyaman dan aman, serta tidak efisiensi waktu. Walaupun ada angkutan massal seperti kereta api tetap saja masih kurang nyaman untuk digunakan sehari-hari karena masih berdesak- desakan antar penumpang apalagi saat rush hour sedang berlangsung.
  • 27. Rencana pembuatan sistem angkutan umum massal/SAUM modern yang akan membuat transportasi lebih efisien dan berkualitas masih dalam tahap perencanaan dan perancangan. Namun, masih banyak pembuat perjalanan yang merasa bahwa SAUM belum bisa menjadi pilihan alternatif yang tepat untuk diperhitungkan karena anggapan transportasi pribadi lebih efisien. Kota yang disebut efisien adalah kota yang mampu memberikan solusi untuk angkutan massal mampu mengangkut orang dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.
  • 28. Contoh Solusi Transportasi Perkotaan  Transportasi Berkelanjutan Perencanaan transportasi Perkotaan yang berkelanjutan adalah dimana sebuah perencanaan tersebut tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan jangka pendek namun juga mempertimbangkan keberlanjutan perencanaan tersebut pada jangka menengah hingga jangka panjang. Transportasi berkelanjutan juga merupakan suatu transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat atau Contoh transportasi berkelanjutan yaitu di Jakarta ada Smart Mobility. Beberapa tahun terakhir, Jakarta sangat menjunjung tinggi nilai ini. Pengintegrasian moda transportasi umum yang beragam menjadi salah satu faktor penting dalam pertimbangan para juri komite STA(Sustainable Transport Awards) saat memilih Jakarta sebagai pemenang STA 2021. Jak Lingko, semua transportasi umum Ibu Kota dari bus Transjakarta hingga angkot atau mikrotrans, MRT, dan LRT, bisa diakses hanya dengan satu buah kartu, sehingga mempermudah proses transit di sekeliling Jakarta. Perjalanan menuju lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh Transjakarta pun bisa dengan mudah dilanjutkan menggunakan mikrotrans. Layanan ini juga diintegrasikan dengan KRL Commuter Line yang empat stasiunnya, yakni Tanah Abang, Pasar Senen, Sudirman, serta Juanda, sudah berhasil ditata rapi tahun ini.
  • 29. Contoh kasus : Yogyakarta Yogyakarta menjadi kota dengan daya tarik wisata yang tinggi dan termasuk kota pendidikan, hal ini berdampak pada semakin banyaknya wistawan yang berkunjung.
  • 30.  Oleh karena itu, pergerakan orang semakin banyak dengan kendaraan yang menjadi sulit dan mahal. Dampaknya pada biaya sosial yang makin dominan dari biaya perjalanan perkotaan. Perlu adanya perubahan pada sistem perencanaan dan pembuatan kebijakan, dari yang semula pendekatan sistem prasarana menjadi pendekatan manajemen dan efisiensi sistem. Tujuan pendekatan ini berdasar pada manajemen sistem transportasi (MST) yang bertujuan untuk mencari keseimbangan antara sistem angkutan umum (mewakili pergerakan orang di kota) dengan sistem jalan raya (mewakili pergerakan kendaraan pribadi).  Kebijakan yang tepat adalah kunci perkembangan angkutan umum perkotaan dan mempertimbangkan dampak dari segi sosial dan budaya dalam pembuatannya. Sosialisasi kepada masyarakat perlu dilakukan agar aspirasi masyarakat tersampaikan dan meminimalkan dampak negatif pada segi sosial&budaya.
  • 31.  Di Yogyakarta, manajemen alternatif dalam pelayanan bus perkotaan menjadi system buy the service. Rencananya yaitu mengganti bus yang sudah lama dengan yang baru dan memberikan tanggung jawab bus baru sepenuhnya pada operator bus sebelumnya. Pergantian ini tentu dibantu pemerintah melalui subsidi.  Tujuan dari BTS sendiri untuk melayani masyarakat dalam hal transportasi publik berbasis pada segitiga transportasi, yakni pemerintah, operator, dan masyarakat.  Pembangunan halte juga harus dilakukan dengan penambahan penjualan karcis di setiap halte dan lokasi pemberhentian bus yang ada untuk mengurangi kemungkinan agar operator bus tidak menerima uang dari penumpang dan pemasukan lebih terpusat. Agar efisien perlu adanya penetapan jadwal pelayanan yang dikelola badan pengelola angkutan umum.  Kerjasama dalam pengelolaan transportasi perkotaan dapat dilakukan oleh pihak terkait. Jika terjadi kerugian, Pemprov akan memberikan subsidi untuk menanggung beban kerugian tersebut.  Berlakunya sistem ini sudah disosialisasikan pada operator angkutan umum yang antusias. Pedagang kaki lima dan juru parkir yang juga menjadi sasaran sosialisasi, menerima sistem ini karena tidak berpengaruh pada pekerjaan yang dilakukan. Harapannya sistem ini dapat dilaksanakan secepatnya di Yogyakarta.
  • 33. Seperti yang sudah sering kita lihat sangat banyak sekali jumlah kendaraan terutama yang ada di Asia. Emisi gas buang dari kendaraan yang terus menerus dapat menimbulkan Global Warming . Banyaknya kandungan senyawa gas di atmosfer salah satunya CO2, yang juga dihasilkan oleh transportasi. Sehingga perlu adanya pemikiran untuk mengurangi CO2 dalam atmosfer dengan menerapkan Transportasi Ramah Lingkungan (TRL) Salah satu bentuk penerapan TRL ini yaitu membuat kebijakan untuk menyesuaikan jumlah transportasi. Kemudian juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Departemen Perhubungan, Menteri Kesehatan dan semua departemen yang berhubungan dengan kegiatan transportasi. Pada awal abad ke 21, transportasi di kawasan Asia penting untuk pembangunan. Tetapi pelaksanaanya tetap mengutamakan keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan sehingga tidak menyebabkan kerusakan ekosistem. Inilah yang menjadi inti dari pengelolaan TRL. INISIATIF TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DI ASIA
  • 34. Pengelolaan yang baik adalah pengelolaan yang berorientasi pada masyarakat di masa depan begitupun dengan transportasi. Masyarakat kota membutuhkan sistem transportasi yang aman, nyaman, efisien dan yang paling penting yaitu ramah lingkungan (Soejachmoen, 2005). Sehingga lingkungan lestari masih menjadi warisan masa depan. Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam Onogawa (2007). TRL adalah pemenuhan kebutuhan transportsi di masa sekarang tanpa merugikan masa yang akan datang.
  • 36. Makin parahnya masalah transportasi yang terjadi mendorong adanya gagasan untuk mengembangkan sebuah manajemen transportasi. ,emurut World Resouce Institute (1998) dalam Five Winds International (2001) dalam Burwell (2006) pembangunan berkelanjutan adalah hubungan interaksi yang saling mempengaruhi antara dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi.
  • 37. 10 hal utama sistem transportasi berkelanjutan dalam buku A Community Action Guide to People Centred, Equitable and Sustainable Urban Transport oleh Soejachmoen (2005) yang dikutip dalam AR. Barter dan Tamim Raad antara lain : 1. Aksesbilitas, sistem transportasi yang berkelanjutan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. 2. Kesetaraan Sosial, sistem transportasi harus adil tidak mengutamakan masyarakat tingkat atas. Namun juga harus menyediakan angkutan yang terjangkau. 3. Keberlanjutan Lingkungan, mampu memberikan dampak negatif seminimal mungkin dengan mempertimbangkan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan. 4. Bentuk usaha untuk meminimalkan dampak lingkungan, kesehatan dan keselamatan.
  • 38. 5. Partisipasi Mayarakat, karena sistem transportasi ada untuk pelayanan masyarakat, serta masyarakat juga dilibatkan dalam penyediaannya. Pentingnya partisipasi masyarakat untuk proses perencanaan, implementasi, dan pengelolaan dari sistem transportasi kota. 6. Biaya rendah dan ekonomis, transportasi yang baik harus berbiaya rendahdan terjangkau dengan kualitas dan pelayanan yang lebih baik, guna mempertimbangkan biaya operasional dan kemampuan masyarakat. 7. Informasi, masyarakat harus terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan transportasi. 8. Advokasi, pelaksanaan sistem transportasi tidak memihak para pengguna motor tapi semua orang.
  • 39. 9. Peningkatan Kapasitas, membuat kebijakan transportasi perlu kapasitas untuk memahami paradigma baru dalam pengadaan sistem transportasi yang lebih bersahabat. 10. Jejaring Kerja, berbagai Stakeholder sangat diperlukan terutama sebagai tempat bertukar informasi dan pengalaman.
  • 40. TRL juga bisa diartikan, kumpulan berbagai bentuk transportasi dengan model yang berkelanjutan untuk perkembangan lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat. Bisa juga diartikan sebagai penc egahan yang lebih efisien dan murah daripada memperbaiki lingkungan yang sudah rusak. Usaha penurunan dapat dilakukann dengan uji emisi, inspeksi, dan perawatan, serta membangun sistem transportasi berkelanjutan (Onogawa, 2007). Pengembangan transportasi seperti kereta listrik dan bus berbahan bakar gas adalah salah satu solusinya untuk lingkungan.
  • 42. Dengan menerapkan manajemen kebutuhan transport ( Transport Demand Management) terhadap kawasan yang berada pada jalur trasnportasi utama dan Kawasan yang memiliki fungsi campuran ( Transit Oriented Development). Transit Oriented Development: Pengembangan yang mengintregasian desain ruang kota yang menyatukan orang, kegiatan, bangunan dan ruang public melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki, bersepeda serta dekat dengan layanan umum. Transport Demand Management (TDM): Menerapkan kebijakan dan strategi transportasi untuk mengunrangi penggunaan kendaraan pribadi. Perwujudan Transportasi Ramah Lingkungan
  • 43. Bentuk penerapan TDM: 1. Mendorong peningkatan efisiensi kendaraan 2. Menyediakan sarana angkutan umum yang lebih baik 3. Menyediakan fasilitas tak bermotor 4. Menerapkan jam kerja yang lebih fleksibel 5. Membatasi penggunaan kendaraan pribadi 6. Menerapkan congestion pricing