1. Kedudukan Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga negara adalah semua orang yang secara hukum merupakan anggota
dari suatu negara
Berdasarkan UUD 1945 pasal 26 ayat (1) yang menjadi warga negara ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang orang bangsa lain yang
disahkan dengan UU sebagai warga negara
Warga negara Indonesia (berdasarkan UU no 12 th 2006) adalah setiap
orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau
berdasarkan perjanjan pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini
sudah menjadi WNI.
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga
Negara
Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan
Orang-orang bangsa Indonesia asli adalah semua orang yang sejak
kelahirannya sudah menjadi WNI
Asas dan stelsel dalam Kewarganegaran
1. Asas Ius soli : penentuan kewarganegaran seseorang menurut
tempat kelahiran.
2. Asas Ius sanguinis : penentuan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan atau pertalian darah.
3. Asas kewarganegaraan tunggal : asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas : asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam UU no 12 tahun 2006
1
2. 5. Akibat dari terjadinya perbedaan asas yang diterapkan setiap
negara dalam menentukan kewarganegaraan maka terjadi:
a. Apatride : Seseorang tidak punya kewarganegaraan.
b. Bipatride : Seseorang mempunyai kewarganegaraan
ganda/rangkap.
6. Ada dua jenis stelsel pewarganegaraan yaitu :
1. Stelsel aktif, seseorang mendapatkan status
kewarganegaraan dengan cara melalui proses hukum tertentu.
Dalam pewarganegaraan ini seseorang dapat mengunakan hak
opsi untuk memilih status kewarganegara negara tertentu.
2. Stelsel pasif, seseorang untuk memperoleh status
kewarganegaraan tidak melalui proses hukum tapi sudah
dengansendirinya. Dalam pewarganegaraan ini seseorang
dapat menggunakan hak repudiasi yaitu menolak pemberian
kewarganegaraansuatu negara.
Yang menjadi warga negara menurut UU no 12 tahun 2006 adalah :
1. Setiap orang yang berdasarkan UU dan/atau berdasarkan perjanjian
Pemerintah RI dengan Negara lain sebelum Undang – Undang ini
berlaku sudah menjadi WNI
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang Ayah dan Ibu
WNI
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI
dan ibu WNA
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA
dan ibu WNI
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI,
tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum Negara
asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut;
2
3. 6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI;
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI;
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA
yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan
itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas)
tahun/ belum kawin;
9. Anak yang lahir di wilayah Negara RI yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara RI selama
ayah dan ibunya tidak diketahui
11. Anak yang lahir di wilayah Negara RI apabila ayah dan ibunya idak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak diktahui keberadaannya;
12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Negara RI dari seorang ayah
dan ibu WNI yang karena ketentuan dari Negara tempat anak
tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan;
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau mengatakan janji setia.
3
4. Bagaimana Pewarganegaraan (Naturalisasi) Indonesia
Syarat-syarat dalam memperoleh kewarganegaraan Indonesia yaitu:
1. Telah berusia 18 (delapan belas)tahun atau sudah kawin
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di
wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun
berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara pancasila
dan UUD 1945
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia,tidak
menjadi berkewarganegaraa ganda
7. Mempunyai pekerjaan dan /atau berpenghasilan tetap
8. Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara
M Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui
pewarganegaraan atau naturalisasi Istimewa ,yaitu kepada orang
asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau
dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegraan
Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, kecuali dengan pemberian
kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan
berkewarganegaraan ganda.
4
5. Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia
C Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon
secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai
cukup kepada Presiden melalui Menteri
c Menteri meneruskan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu
paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan
diterima.
d Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya
P Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan
P Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan
pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia
m Pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dilakukan di hadapan Pejabat.
d Untuk lebih jelas lihat UU no 12 th 2006 pasal 10 - 19
Hal-hal yang menyebabkan kehilangan kewarganegaraan Indonesia
Pasal 23 UU no 12 tahun 2006
Warga Negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang
bersangkutan:
b memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
m tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain,
sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk
itu;
i dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18
(delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar
negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Republik
Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
I masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari
Presiden;
P secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan
dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh Warga
Negara Indonesia;
N secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia
kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;
5
6. tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang
bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
b mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara
asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda
kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya;
atau
a bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama
5 (lima) tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara,
tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum
jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin
tetap menjadi Warga Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik
Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan
6
7. Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
b Persamaan kedudukan WNI ditegaskan dalam UUD 1945 dari pasal
26 – 34. Silakan di buka buku paket dan UUD 1945 Tentang Hak dan
Kewajiban WNI menurut UUD 1945
Contoh kasus kewarganegaraan
2 Negara sampai umur 18 thn
Posted by babyryu | Info, Ryuta | Friday 19 September 2008 12:54
pm
Setelah 10 bulan (apply akhir bulan September 2007) akhirnya
AFFIDAVID untuk Kewarganegaraan Ganda Ryu dikabulkan juga,
dan dikirim by pos oleh KBRI di Gotanda ke rumah kita. Walau
sebelumnya saya sempat kecewa karena waktu saya telpon di kasih
tau sudah selesai, namun sesampainya di KBRI ternyata blom
selesai. Tapi sekarang terbayarkan sudah kekecewaan ku…happy
deh!!
Sehari sebelumnya pihak Kedubes menelpon memberitahukan bahwa
affidavid Ryu akan dikirim dan menjabarkan juga petunjuk ttg
penggunaan affidavid itu sendiri. Salut buat kinerja KBRI di Tokyo
dan terima kasih banyak untuk staff KBRI bagian Visa dan
Immigrasi terutama untuk Pak Cakra yang telah menelpon saya.
Semoga kinerja KBRI semakin lama semakin baik.
Adanya Affidavid kewarganegaraan Ryu ini yang pasti bikin saya
plong banget. Banyak manfaat yang bisa saya ambil dari status
kewarganegaraan ganda ini. Satu diantaranya yaitu bahwa saya tidak
usah “antri” membayar VOA (Visa On Arrival) klo pas mudik nanti
(affidavit dilampirkan di passport anak). Selama ini klo pas mudik
saya selalu diwajibkan untuk membayar VOA yang besarnya
berkisar antara US$ 10 - US$ 25 tergantung jangka waktu tinggal
di Indonesianya, karena status kewarganegaraan Ryu adalah WNA
alias Japanese.
Kewarganegaraan ganda ini bagi saya sih positif banget, banyak
manfaat nya daripada tidaknya. Selain VOA saya juga ingin anak
saya mendapatkan hak kewarganegaraannya di 2 negara berbeda,
negara ayahnya dan negara ibunya. Walau saat usia 18 thn maka
anak bisa memilih apakah akan ikut kewarganegaraan ayahnya atau
ibunya. So dibuat simple aja mikirnya….sekarang ya sekarang, nanti
7
8. ya nanti..toh gag ada yang dirugikan dengan status Kewarganegaraan
Ganda ini
Affidafit Kewarganegaraan Ganda
Cara mendapatkan kewarganegaraan ini juga tidak sulit, semua
formulir bisa di download dari website KBRI di print dan dikirim.
Adapun syarat-syarat pembuatan kewarganegaraan ganda yaitu:
Permohonan pendaftaran sekurang-kurangnya memuat:
nama lengkap, alamat tempat tinggal salah seorang dari orang tua
atau wali anak;
nama lengkap, tempat dan tanggal lahir serta kewarganegaraan
kedua orang tua;
nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, status
perkawinan anak serta hubungan hukum kekeluargaan anak dengan
orang tua; dan
kewarganegaraan anak.
Untuk permohonan pendaftaran harus dilampiri dengan:
fotokopi kutipan Akte kelahiran anak yang disahkan oleh pejabat
yang berwenang atau Perwakilan Republik Indonesia;
surat pernyataan dari orang tua atau wali bahwa anak belum kawin;
fotokopi kartu tanda penduduk atau paspor orang tua anak yang
masih berlaku yang disahkan oleh pejabat yang berwenang atau
Perwakilan Republik Indonesia; dan
pas foto anak terbaru berwarna ukuran 4X6 cm sebanyak 6 (enam)
lembar.
Selanjutnya baca sendiri ya di websitenya KBRI .
Jadi pengen cepat mudik lagi nih, mau nyoba affidavid
kewarganegaraan Ryu yang baru jadi ini…ehemm…
Note:
Passport yang dipegang anak tetap 1 yaitu passport WNA nya saja.
Sebagai bukti anak memiliki KW Ganda di passportnya dilampiri
affidavid
8
9. Persamaan kedudukan WN tanpa membedakan Ras, agama, Gender,
golongan, budaya dan suku
g Indonesia merupakan negara besar yang beraneka ragam sekali
dalam bidang SARABUD dan gender oleh karena itu maka perlu
semua WN diperlakukan sama kedudukannya. Berikut contoh
persamaan kedudukan WN tanpa dibeda-bedakan
1. Ras Setiap WN perlu menyadari bahwa semua manusia merupakan
ciptaan Tuhan yang memiliki hak yang sama apapun warna kulitnya.
2. Agama, Memeluk agama merupakam hak asasi manusia yang paling
dasar maka setiap WN harus menghormati keyakinan setiap orang,
tidak boleh memaksakan kepercayaannya kepada orang lain. Maka
perlu di kembangkan sikap bertoleransi, lapang dada agar tercipta
kehidupan yang rukun, aman damai dan sejahtera lahir dan batin
3. Antar Golongan, setiap golongan yang ada dalam masyarakat harus
mengembangkan sikap terbuka, toleran dan legowo sehingga
tercipta suasana damai dalam masyarakat.
4. Suku dan Budaya, Indonesia terdiri dari lebih kurang 250 suku
dengan budaya yang berbeda-beda, perbedaan ini harusnya
merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia yang merupakan
perekat persatuan dan kesatuan Indonesia.
5. Gender, Persamaan kedudukan WN tanpa melihat jenis kelaminnya,
dengan kata lain adanya kesetaraan antara laki-laki dengan
perempuan dalam segala bidang, selama tidak mengorbankan
kodratnya sebagai wanita.
Persamaan kedudukan WN dalam Pendidikan dan Politik
Kebebasan untuk mengembangkan diri melalui penndidikan
Kebebasan dalam menyalurkan pendapat dimuka umum
9