SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
STABILITAS OBAT
FARMASI FISIKA 2

1
Pendahuluan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan
suatu zat antara lain:
–
–
–
–
–
–
–

panas,
cahaya ,
kelembaban,
oksigen,
pH,
mikroorganisme dan
bahan-bahan tambahan yang dipergunakan dalam
formula sediaan obat
2
Pendahuluan
• Sebagai contoh, senyawa-senyawa ester dan
amida seperti amil nitrat dan kloramfenikol
merupakan zat yang mudah terhidrolisis
dengan adanya lembab
• sedangkan vitamin C sangat mudah sekali
mengalami oksidasi

3
Penentuan Kestabilan Zat
• Pada umumnya penentuan kestabilan suatu
zat dapat dilakukan melalui perhitungan
kinetika kimia.
• Cara ini tidak memerlukan waktu lama
sehingga cukup praktis digunakan dalam
bidang farmasi.

4
Penentuan Kestabilan Zat
• Hal-hal yang penting diperhatikan dalam
penentuan kestabilan suatu zat secara kinetika
kimia adalah :
– Kecepatan reaksi
– Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi
– Tingkat reaksi dan cara penentuan

5
Aplikasi
• Kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus
dipehatikan dalam membuat formulasi suatu sediaan
farmasi.
• Hal ini penting mengingat suatu sediaan biasanya
diproduksi dalam jumlah yang besar dan memerlukan
waktu yang lama dapat mengalami penguraian dan
mengakibatkan dosis yang diterima pasien berkurang.
• Adakalanya hasil urai tersebut bersifat toksik sehingga
dapat membahayakan jiwa pasien.
• Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan suatu zat sehingga dapat dipilih
kondisi pembuatan sediaan yang tepat sehingga kestabilan
obat terjaga.
6
Tujuan Praktikum
• Menerangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan suatu zat
• Menentukan energi aktivasi dari reaksi
penguraian suatu zat
• Menentukan usia simpan suatu zat

7
Prosedur Kerja
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Alat
Timbangan
Labu takar 100 ml
Labu takar 50 ml
Labu takar 10 ml
Spektrofotometer
Kuvet
Gelas kimia 100 ml
Batang pengaduk
Sendok tanduk
Gelas ukur 10 ml
Vial
Oven
Spoit 1 ml
Stopwatch
Botol semprot

Bahan
Parasetamol
Sirup parasetamol
Air
Larutan NaOH 0,1 N
Kertas timbang

8
A. Penyiapan Larutan Uji
• Larutkan 250 mg parasetamol dalam 100 ml
NaOH 0,1 M kemudian ditambahkan air
hingga 250 ml (1000 ppm)
• Dari larutan 1000 ppm dipipet masing-masing
1, 2, 3, 4, dan 5 ml ke dalam masing-masing
labu takar 50 ml, kemudian dicukupkan
volumenya dengan air sehingga diperoleh
konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm.
9
B. Penentuan panjang gelombang
maksimal
• Tentukan panjang gelombang maksimum
paracetamol dengan menggunakan larutan
parasetamol 40 ppm pada panjang gelombang
antara 200-300 nm

10
Panjang gelombang (nm) Absorban (A)
200
210
220
230
240
250
260
270
280
290
300
11
C. Pembuatan kurva baku
• Ukur serapan yang terbentuk pada larutan
parasetamol konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan
100 ppm. Regresikan agar diperoleh
persamaan garis lurusnya.

12
Konsentrasi (ppm) Absorban
(x)
(y)
20
40
60
80
100

13
D. Penentuan umur simpan sirup
parasetamol
• Sirup paracetamol dimasukkan kedalam 21
vial masing-masing sebanyak 5 ml,
• kemudian vial-vial tersebut dimasukkan
kedalam oven dengan suhu 40oC, 50oC, dan
60oC, pada hari ke 0, 1, 2, 3 dan 4 diambil 1
vial dan diukur kadar paracetamol

14
E. Penetapan kadar sirup parasetamol
• Sirup parasetamol sebanyak 1 ml ditambahkan
larutan natrium hidroksida o,1 N, hingga 10 ml
kemudian dipipet sebayak 1 ml ditambahkan
air hingga 50 ml.
• ukur serapannya. Hitung bobot zat dalam mg
dalam sirup dengan rumus sebagai berikut:
x
x

y

a
b

y

a
b

xf p
x50x10
15
Tentukan serapan parasetamol
Absorban (A)
Menit keSuhu 40o C Suhu 50o C Suhu 60o C
0
30
60
90
120
150
180
16
Hitung kadar parasetamol
Menit ke-

Konsentrasi (ppm)
Suhu 40o C Suhu 50o C Suhu 60o C

0
30
60
90
120
150
180

x
x

y

a
b

y

a
b

xf p
x50x10
17
Penentuan orde Reaksi penguraian
parasetamol
Cara grafik
Dengan membuat kurva hubungan antara konsentrasi
obat sisa terhadap waktu. Dengan regresi linier dicari
harga r yang paling mendekati 1

Cara grafik
Dimana:
-Orde 0  sumbu x = waktu; sumbu y = konsentrasi
-Orde 1  sumbu x = waktu; sumbu y = log konsentrasi
-Orde 2  sumbu x = waktu; sumbu y = 1/ konsentrasi
18
Persamaan tingkat reaksi
• Reaksi tingkat nol:
a
2k

t1 / 2

• Reaksi tingkat satu:
t1 / 2

0,693
k

• Reaksi tingkat dua:
t1 / 2

copyright by mira

1
ak
19
Contohnya Suhu 40o C
Menit Konsentrasi
ke(C)
0
30
60
90
120
150
180

Log C

1/C

20
Orde

Koefisien korelasi (r)

Suhu 40 Suhu 50 Suhu 60

0
1
2

Nilai r yang paling mendekati 1 berarti laju
penguraian parasetamol mengikuti orde
tersebut
21
Tentukan laju reaksi penguraian parasetamol
sesuai dengan orde reaksi yang telah
ditentukan diatas
SUHU
40
50
60

b

K

22
Tentukan persamaan garis lurus antara 1/T dan
Log k untuk mendapatkan K parasetamol pada
suhu 25o C.
SUHU (T) SUHU (oK) T 1/T (X) K LOG K
40
50
60

log k

log A

Ea 1
2,303 RT
23
Setelah diperoleh nilai K untuk suhu 25 o C tentukan waktu
paruh dan daluarsa parasetamol jika t (90%) dengan
menggunakan rumus sesuai orde reaksi penguraiannya :
Jika orde 0
t1 / 2
t 90

Jika orde 1
t1 / 2
t 90

Jika orde 2
t1 / 2
t 90

1
2
1
10

Co
K
Co
K

0,693
k
0,105
k
1
Cok
1
9kCo

24

More Related Content

What's hot

Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilArwinAr
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilTeknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilAbulkhair Abdullah
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Taofik Rusdiana
 
Sistem penghantaran obat
Sistem penghantaran obatSistem penghantaran obat
Sistem penghantaran obatMolinda Damris
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oralristi eyen
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 

What's hot (20)

Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
DRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEMDRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEM
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilTeknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Sistem penghantaran obat
Sistem penghantaran obatSistem penghantaran obat
Sistem penghantaran obat
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 

Similar to 05 stabilitas obat

Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasMina Audina
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Uda TrooPer
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatnisha althaf
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiDian Mustikasari
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxChairulAnam34
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpointMastudiar Daryus
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Leni Marlina
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3Syifa Tamami
 
Presentasi pkl
Presentasi pklPresentasi pkl
Presentasi pklguszu
 
Nisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasiNisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasiNis Muslihin
 
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdfnolifepeopl3
 
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfTrouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfRifkahIqbal1
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 

Similar to 05 stabilitas obat (20)

Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitas
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
 
Dal fotometri
Dal fotometriDal fotometri
Dal fotometri
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3
 
Presentasi pkl
Presentasi pklPresentasi pkl
Presentasi pkl
 
Nisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasiNisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasi
 
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
 
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfTrouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
 
Ratb
RatbRatb
Ratb
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
06 kecepatan disolusi
06 kecepatan disolusi06 kecepatan disolusi
06 kecepatan disolusi
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 

More from Fathir Musawwir

More from Fathir Musawwir (7)

Ass pendahuluan farfis 2
Ass pendahuluan farfis 2Ass pendahuluan farfis 2
Ass pendahuluan farfis 2
 
04 mikromeritik
04 mikromeritik04 mikromeritik
04 mikromeritik
 
03kelarutan
03kelarutan03kelarutan
03kelarutan
 
02 reologi
02 reologi02 reologi
02 reologi
 
07 emulsifikasi
07 emulsifikasi07 emulsifikasi
07 emulsifikasi
 
1kunyit
1kunyit1kunyit
1kunyit
 
01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan
 

05 stabilitas obat

  • 2. Pendahuluan • Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat antara lain: – – – – – – – panas, cahaya , kelembaban, oksigen, pH, mikroorganisme dan bahan-bahan tambahan yang dipergunakan dalam formula sediaan obat 2
  • 3. Pendahuluan • Sebagai contoh, senyawa-senyawa ester dan amida seperti amil nitrat dan kloramfenikol merupakan zat yang mudah terhidrolisis dengan adanya lembab • sedangkan vitamin C sangat mudah sekali mengalami oksidasi 3
  • 4. Penentuan Kestabilan Zat • Pada umumnya penentuan kestabilan suatu zat dapat dilakukan melalui perhitungan kinetika kimia. • Cara ini tidak memerlukan waktu lama sehingga cukup praktis digunakan dalam bidang farmasi. 4
  • 5. Penentuan Kestabilan Zat • Hal-hal yang penting diperhatikan dalam penentuan kestabilan suatu zat secara kinetika kimia adalah : – Kecepatan reaksi – Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi – Tingkat reaksi dan cara penentuan 5
  • 6. Aplikasi • Kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus dipehatikan dalam membuat formulasi suatu sediaan farmasi. • Hal ini penting mengingat suatu sediaan biasanya diproduksi dalam jumlah yang besar dan memerlukan waktu yang lama dapat mengalami penguraian dan mengakibatkan dosis yang diterima pasien berkurang. • Adakalanya hasil urai tersebut bersifat toksik sehingga dapat membahayakan jiwa pasien. • Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat sehingga dapat dipilih kondisi pembuatan sediaan yang tepat sehingga kestabilan obat terjaga. 6
  • 7. Tujuan Praktikum • Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat • Menentukan energi aktivasi dari reaksi penguraian suatu zat • Menentukan usia simpan suatu zat 7
  • 8. Prosedur Kerja No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Alat Timbangan Labu takar 100 ml Labu takar 50 ml Labu takar 10 ml Spektrofotometer Kuvet Gelas kimia 100 ml Batang pengaduk Sendok tanduk Gelas ukur 10 ml Vial Oven Spoit 1 ml Stopwatch Botol semprot Bahan Parasetamol Sirup parasetamol Air Larutan NaOH 0,1 N Kertas timbang 8
  • 9. A. Penyiapan Larutan Uji • Larutkan 250 mg parasetamol dalam 100 ml NaOH 0,1 M kemudian ditambahkan air hingga 250 ml (1000 ppm) • Dari larutan 1000 ppm dipipet masing-masing 1, 2, 3, 4, dan 5 ml ke dalam masing-masing labu takar 50 ml, kemudian dicukupkan volumenya dengan air sehingga diperoleh konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. 9
  • 10. B. Penentuan panjang gelombang maksimal • Tentukan panjang gelombang maksimum paracetamol dengan menggunakan larutan parasetamol 40 ppm pada panjang gelombang antara 200-300 nm 10
  • 11. Panjang gelombang (nm) Absorban (A) 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 11
  • 12. C. Pembuatan kurva baku • Ukur serapan yang terbentuk pada larutan parasetamol konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Regresikan agar diperoleh persamaan garis lurusnya. 12
  • 14. D. Penentuan umur simpan sirup parasetamol • Sirup paracetamol dimasukkan kedalam 21 vial masing-masing sebanyak 5 ml, • kemudian vial-vial tersebut dimasukkan kedalam oven dengan suhu 40oC, 50oC, dan 60oC, pada hari ke 0, 1, 2, 3 dan 4 diambil 1 vial dan diukur kadar paracetamol 14
  • 15. E. Penetapan kadar sirup parasetamol • Sirup parasetamol sebanyak 1 ml ditambahkan larutan natrium hidroksida o,1 N, hingga 10 ml kemudian dipipet sebayak 1 ml ditambahkan air hingga 50 ml. • ukur serapannya. Hitung bobot zat dalam mg dalam sirup dengan rumus sebagai berikut: x x y a b y a b xf p x50x10 15
  • 16. Tentukan serapan parasetamol Absorban (A) Menit keSuhu 40o C Suhu 50o C Suhu 60o C 0 30 60 90 120 150 180 16
  • 17. Hitung kadar parasetamol Menit ke- Konsentrasi (ppm) Suhu 40o C Suhu 50o C Suhu 60o C 0 30 60 90 120 150 180 x x y a b y a b xf p x50x10 17
  • 18. Penentuan orde Reaksi penguraian parasetamol Cara grafik Dengan membuat kurva hubungan antara konsentrasi obat sisa terhadap waktu. Dengan regresi linier dicari harga r yang paling mendekati 1 Cara grafik Dimana: -Orde 0  sumbu x = waktu; sumbu y = konsentrasi -Orde 1  sumbu x = waktu; sumbu y = log konsentrasi -Orde 2  sumbu x = waktu; sumbu y = 1/ konsentrasi 18
  • 19. Persamaan tingkat reaksi • Reaksi tingkat nol: a 2k t1 / 2 • Reaksi tingkat satu: t1 / 2 0,693 k • Reaksi tingkat dua: t1 / 2 copyright by mira 1 ak 19
  • 20. Contohnya Suhu 40o C Menit Konsentrasi ke(C) 0 30 60 90 120 150 180 Log C 1/C 20
  • 21. Orde Koefisien korelasi (r) Suhu 40 Suhu 50 Suhu 60 0 1 2 Nilai r yang paling mendekati 1 berarti laju penguraian parasetamol mengikuti orde tersebut 21
  • 22. Tentukan laju reaksi penguraian parasetamol sesuai dengan orde reaksi yang telah ditentukan diatas SUHU 40 50 60 b K 22
  • 23. Tentukan persamaan garis lurus antara 1/T dan Log k untuk mendapatkan K parasetamol pada suhu 25o C. SUHU (T) SUHU (oK) T 1/T (X) K LOG K 40 50 60 log k log A Ea 1 2,303 RT 23
  • 24. Setelah diperoleh nilai K untuk suhu 25 o C tentukan waktu paruh dan daluarsa parasetamol jika t (90%) dengan menggunakan rumus sesuai orde reaksi penguraiannya : Jika orde 0 t1 / 2 t 90 Jika orde 1 t1 / 2 t 90 Jika orde 2 t1 / 2 t 90 1 2 1 10 Co K Co K 0,693 k 0,105 k 1 Cok 1 9kCo 24