Dokumen tersebut membahas tentang pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Pemberontakan ini dipimpin oleh Musso dan Amir Syarifuddin setelah jatuhnya kabinet Amir. Pada 18 September 1948, PKI menguasai kota Madiun dan mendeklarasikan Republik Soviet Indonesia, namun kemudian dapat ditumpas oleh pasukan pemerintah dalam waktu singkat.
4. Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa Atas Berkat & Rahmat-
Nya Kami dapat menyelesaikan Tugas
Kelompok 2,mengenai Sejarah
“Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 ”
yang Wajib untuk dipelajari lebih lanjut.
5. Pendahuluan
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah Ilmu yang
mengajarkan tentang hal Sosial, contoh nya
dalam Materi yang kami sajikan yaitu Sejarah
“Pemberontakan PKI Di Madiun” yang memiliki
banyak hal yang harus di telusuri dan dipelajari.
13. Latar Belakang Pemberontakan
• Pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari
jatuhnya Kabinet AMIR Syarifuddin tahun 1948, yaitu
tertanda-tanganinya perundingan Renville yang
merugikan Indonesia sehingga Amir Syarifuddin
turun dari Kabinetnya dan digantikan oleh Kabinet
Hatta. Sejak saat itu ia merasa kecewa kemudian ia
membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) tanggal
28 Juni 1948. FDR ini didukung oleh Partai Sosialis
Indonesia, PKI, Pada tanggal 11 Agustus 1948, Muso
tiba dari Moskow. Semenjak kedatangan Muso
bersatulah kekuatan PKI dan FDR, dibawah pimpinan
Muso dan Amir Syarifuddin gerakan PKI ini
memuncak pada tanggal 18 September 1948.
14. Pemberontakan Madiun
Pemberontakan PKI 1948 atau yang juga disebut Peristiwa
Madiun adalah pemberontakan komunis yang terjadi
pada tanggal 18 September 1948 di kota Madiun.
Pemberontakan ini dilakukan oleh anggota Partai
Komunis Indonesia (PKI) dan partai-partai kiri lainnya
yang tergabung dalam organisasi bernama "Front
Demokrasi Rakyat" (FDR).
Sementara perhatian semua pihak pro-pemerintah
terkonsentrasi pada pemulihan Surakarta, pada 18
September 1948, PKI/FDR menuju ke arah timur dan
menguasai Kota Madiun,Jawa timur, dan pada hari itu
juga diproklamasikan berdirinya "Republik Soviet
Indonesia”
15. Penumpasan Peristiwa Madiun
Untuk memulihkan keamanan secara menyeluruh di Madiun,
pemerintah bertindak cepat. Provinsi Jawa Timur dijadikan
daerah istimewa, selanjutnya Kolonel Sungkono diangkat sebagai
gubernur militer. Operasi penumpasan dimulai pada tanggal 20
September 1948 dipimpin oleh Kolonel A. H. Nasution.[
Salah satu operasi penumpasan ini adalah pengejaran Musso yang
melarikan diri ke Sumoroto, sebelah barat Ponorogo. Dalam
peristiwa itu, Musso berhasil ditembak mati. Sedangkan Amir
Sjarifuddin dan tokoh-tokoh kiri lainnya berhasil ditangkap dan
dijatuhi hukuman mati. Amir sendiri tertangkap di
daerah Grobogan Jawa Tengah. Sedangkan sisa-sisa pemberontak
yang tidak tertangkap melarikan diri ke arah Kediri, Jawa Timur.