1. LAPORAN RESMI
PC ROUTER
Tugas : Praktek Jaringan Komputer
Dosen Pengampu : Anteng Widodo, ST, M.Kom
Nama : Fadiela Suci Haryanti
NIM : 201053182
Kelas : SSI6D
Kelompok : 10
1. Fadiela Suci Haryanti (201053182)
2. Yaneta Kusumadani (201053172)
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
SISTEM INFORMASI
2013
2. IP ROUTER:192.168.10.1
IP CLIENT:192.168.10.2
LANGKAH – LANGKAH PRAKTIKUM
1. Bangunlah jaringan sederhana seperti pada gambar 6.
Gambar 6. Jaringan Percobaan
NB: Gunakan dhclient di masing-masing PC untuk mendapatkan IP dari router dari PSI. 10.19.243.x & y :
IP dari router
3.
4. 2. Tes koneksi dengan perintah ping ke :
a. IP Router : 10.19.0.1
b. IP kelompok yang lainnya
c. si.umk.ac.id
5. d. library.si.umk.ac.id
3. Buat PC Router sesuai dengan jaringan berikut ini :
a. Setting IP pada PC Client sebagai berikut : 192.168.a.b
Dimana
a: sesuai dengan kelompok (1-10)
b: Host ID (2-254), untuk 1 diberikan sbg IP Gateway di PC Router
Contoh :
Kelompok 10 : 192.168.10.2 netmask 255.255.255.0
# ifconfig eth0 192.168.10.2 netmask 255.255.255.0
6. b. Setting IP pada PC Router
PC Router, dalam hal ini akan menghubungkan 2 jaringan yang berbeda yaitu : 10.19.0.0 dan
192.168.10.0 (kelompok 10)
Sehingga dibutuhkan 2 NIC (network interface card) pada PC Router tersebut, jika tidak tersedia bisa
digunakan IP Aliasing ( 1 NIC dengan 2 IP Address sehingga seolah-olah terdapat 2 NIC ). Contoh IP
Aliasing :
eth0:1 => “1” maksudnya adalah ada penambahan NIC ke-1.
Pada PC Router akan terdapat 2 NIC :
eth0 => didapat dari Cisco Router dari PSI dgn DHCP (dhclient)
eth0:1 => gunakan IP Aliasing
Setting dengan IP Aliasing pada eth0:1
# ifconfig eth0:1 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0
c. Aktifkan ip_forward pada PC Router untuk melakukan proses routing :
# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
d. Tes koneksi dengan perintah ping dan traceroute dari PC Client ke
IP PC Router : 192.168.10.1 (dalam 1 subnet)
9. IP kelompok lain : 192.168.2.2 (berbeda subnet)
e. Cek tabel routing di masing-masing komputer baik di PC Client maupun di PC Router, dan catat hasilnya :
# route –n
PC ROUTER
10. 4. Agar jaringan 192.168.10.0 /24 bisa terkoneksi ke 10.19.0.0/16 , maka perlu ditambahkan default gateway
ke PC Client # route add –net default gw 192.168.10.1 (setting untuk kelompok1 )
PC ROUTER
14. 6. Ulangi langkah 3.e. dan bandingkan hasilnya.
7. Beri kesimpulan sementara pada percobaan diatas.
Router adalah salah satu alat atau hardware yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan ke
jaringan lainnya (baik LAN dengan LAN maupun LAN dengan WAN) yang tujuannya agar host
pada jaringan yang satu bisa berkomunikasi dengan host pada jaringan yang lain.Router bekerja
dengan cara menggunakan routing tabel yang disimpan dalam memorynya untuk membuat keputusan
tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan.Sedangkan routing table berisi entri dengan IP
address interface router dari network yang lain.
Static routing dikonfigurasi secara manual. Routing tabelnya diset manual dan disimpan dalam router.
Tidak ada informasi sharing diantara sesama router. Hal ini mengakibatkan keterbatasan yang jelas
karena ia tidak dapat secara otomatis menentukan route terbaik; ia selalu menggunakan rute yang
sama yang kemungkinan bukan rute terbaik. Jika route berubah, static router harus diupdate secara
manual. Karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya, ia lebih aman
dibanding dynamic router.
Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan dari paket apakah tujuan IP berada pada jaringan lokal
atau tidak. Jika tidak, pengirim paket akan meminta bantuan ke router yang terhubung dengannya dan
paket diberikan ke router untuk diteruskan. Router yang diberi paket pada prinsipnya juga bekerja
seperti pengirim paket tadi. Setiap router mengulangi cara yang sama sampai paket berada pada router
yang mempunyai koneksi lokal dengan penerima. Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari
satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan
routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk
mencapai tujuan.
Untuk terhubung ke sebuah jaringan kita harus mengatur ip kita terlebih dahulu
Jika kita membuat jaringan baru tapi tetap berada didalam jaringan yang sebelumnya kita ikuti, kita
dapat melakukannya dengan cara menjalankan perintah “ifconfig eth0:1 192.168.10.1 netmask
255.255.255.0”
Lalu kita aktifkan ip_forward pada Router yang kita buat tadi agar computer client dapat terhubung
ke dalam jaringan yang kita buat tadi. Dengan cara “echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward”
Perbedaan yang ada dapat dilihat dari computer client dengan cara mengeceknya melalui perintah
ping dan traceroute ketika belom terhubung dengan jaringan kita dan sesudah terhubung ke dalam
jaringan yang kita buat tadi.
Agar Client kita dapat terkoneksi ke jaringan client lain yang berada dalam satu jaringan induk
(yang pertama kali kita ikuti) kita dapat menambahkan gateway baru dari computer Client dengan
cara “route add –net default gw 192.168.10.1
15. LANDASAN TEORI
Pada dasarnya, komunikasi terjadi antara dua komputer. Misalnya, Amir berkomunikasi dengan Badu dalam
satu jaringan, maka dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Komunikasi dua komputer
Jika Amir dan Badu hendak berkomunikasi di jaringan yang lebih besar, dan antara keduanya tidak berada pada
jaringan sama, maka perlu penghubung agar keduanya dapat saling berhubungan/berkomunikasi. Penghubung
antara satu jaringan dengan jaringan yang lain disebut sebagai router.
Gambar 2. Komunikasi antar jaringan membutuhkan penghubung (Router)
Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan dari paket apakah tujuan IP berada pada jaringan lokal atau
tidak. Jika tidak, pengirim paket akan meminta bantuan ke router yang terhubung dengannya dan paket
diberikan ke router untuk diteruskan. Router yang diberi paket pada prinsipnya juga bekerja seperti pengirim
paket tadi. Setiap router mengulangi cara yang sama sampai paket berada pada router yang mempunyai koneksi
lokal dengan penerima. Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya,
jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme
pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan. Diberikan ilustrasi sederhana
dapat dilihat pada gambar 3.
16. Gambar 3. Konsep pengiriman paket melalui Router
Meneruskan sebuah paket melalui router sangatlah sederhana. Router dikoneksi langsung ke Amir, sehingga
dapat mengirim sebuah paket Ethernet ke Badu dengan menentukan alamat ethernet-nya sebagai tujuan. Akan
tetapi pada tingkat IP, tujuan akhir dari paket adalah Badu, bukan router. Dengan demikian Amir menset
alamat tujuan IP ke IP Badu. Hasilnya adalah paket dengan pengalamatan sbb :
Tabel 1. Paket dan pengalamatan
Dari tabel 1 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Source address (Alamat Pengirim) : baik ethernet dan IP terhubung ke Amir.
Destination Address (Alamat tujuan) : Ethernet ke router sedangkan IP tujuan ke Badu. Ethernet tujuan
dalam paket hanya terkait dengan hop, sedangkan IP tujuan adalah tujuan paket.
Ketika sebuah router menerima paket dengan Nomor IP yang bukan miliknya, maka ini menjadi
permintaan implisit untuk meneruskan paket ke tujuan.
Sebuah mesin hanya bisa meneruskan paket ke router yang terkoneksi langsung dengannya. Dan
digunakan mekanisme yang sama untuk mengirim ke sebuah router. Jika tidak ada router pada jaringan
Amir, maka Amir tidak dapat mengirim ke semua komputer di luar jaringannya.
Router juga dapat melewatkan paket hanya ke host/router yang ada pada jaringan yang terkoneksi langsung
kepadanya. Dengan demikian supaya router berfungsi, ia harus dikoneksikan langsung ke lebih dari satu
jaringan.
Perjalanan melintasi jaringan ke banyak hop :
Setiap hop yang berubah adalah segmet ethernet dari tujuan.
Setiap hop adalah pengirim ke router, router ke router atau router ke tujuan.
Kita dapat mendiagnosa memakai tcpdump. Sehingga kita dapat memeriksa jalannya jaringan dan jika ada
masalah bisa mengetahui masalah ada pada hop yang mana. Gambar 4 berikut ini merupakan ilustrasi
perubahan alamat paket dari hop ke hop sampai data ke tujuan.
Gambar 4. Ilustrasi Perubahan Alamat Paket Hop demi Hop
Jadi yang berubah hanya MAC Address, sedangkan nomor IP selalu sama.
17. Default Gateway Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih luas) dengan dua atau
lebih interface jaringan (NIC Card) di dalamnya yang berfungsi hubungan 2 jaringan atau lebih, sehingga
dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Untuk jaringan kecil, interface-nya
adalah NIC Card, sehingga router mempunyai 2 NIC atau lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan
lain. Untuk LAN kecil yang terhubung internet, salah satu interface adalah NIC card, dan interface yang
lain adalah sembarang hardware jaringan misal modem untuk leased line atau ISDN atau koneksi internet
ADSL yang digunakan. Router bisa dibuat dari komputer yang difungsikan sebagai router, jadi tidak harus
hardware khusus misalnya cisco router . Default gateway dari suatu jaringan merupakan sebuah router
yang digunakan untuk meneruskan paket-paket dari jaringan tersebut ke jaringan yang lain. Biasanya LAN
dikonfigurasi hanya mengetahui LAN miliknya dan default gateway-nya. Jika dalam suatu LAN tidak ada
default gateway-nya maka LAN tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya. Jadi supaya dapat
melakukan routing maka setting/Konfigurasi jaringan perlu ditambahkan satu lagi yaitu default gateway.
Sekarang ada tiga parameter yang penting pada setting/konfigurasi jaringan yaitu : 1. IP Address 2.
Netmask 3. Default Gateway.
Gambar 5. Contoh gambar desain jaringan dengan dua subnet
Tabel Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus
mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel
yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Berdasarkan gambar 5, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer 192.168.1.5 ke komputer
192.168.2.36 :
1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak
berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu
192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing
bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43
3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36
Router yang mempunyai tabel routing yang dikelola secara manual disebut sebagai static routing. Tabel
tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai oleh router tersebut. Static routing dapat mempelajari
jaringan yang berada di sekelilingnya secara terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak
jaringan, maka administrator harus mengelola tabel routing tersebut secara cermat. Contoh tabel routing :
Perintah-perintah yang berhubungan dengan Table Routing
# route –n
Digunakan untuk melihat list table routing
# route add –net default gw <IP_GTW>
Digunakan untuk menambahkan default routing dengan IP gateway IP_GTW,
contoh penggunaan:
# route add –net default gw 10.252.108.1
# route del –net 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 gw 10.252.108.1
18. Digunakan untuk menghapus jalur routing menuju ke jaringan 192.168.1.0/24 yang melalui gateway
10.252.108.1
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan router !
Router adalah peralatan jaringan yang menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya. Dengan
demikian, Router minimal mempunyai 2 network interface.
Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih luas) dengan dua atau lebih interface
jaringan (NIC Card) di dalamnya yang berfungsi hubungan 2 jaringan atau lebih, sehingga dia bisa
meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Router yang mempunyai tabel routing yang dikelola secara manual disebut sebagai static routing.
2. Jelaskan secara singkat bagaimana komputer bisa mengirim data antar jaringan !
Routing adalah proses membawa paket data dari satu node asal ke node tujuan melalui satu atau beberapa
node lainnya.
Misal transmisi data di jaringan local, sebagai berikut :
Komputer A bergabung dengan jaringan 10.0.0.0 dengan nomor IP 10.0.0.1 . Jika A ingin berhubungan
dengan B dan R, maka A akan memeriksa tabel routing yang berada di komputernya.
Tujuan Via
10.0.0.0 Jaringan Lokal
Untuk jaringan 10.0.0.0 seperti ke 10.0.0.2 dan 10.0.0.3, maka interface yang digunakan untuk transmisi
data adalah melalui jarigan lokal Ethernet. Agar dapat berkomunikasi dengan 10.0.0.2 (dari A ke B),
maka A membutuhkan Hardware Address dari B. Untuk mendapatkan address tersebut, A melakukan
ARP broadcast.
19. A mengirim ARP request ke alamat broadcast 255.255.255.255, untuk menanyakan MAC address dari
10.0.0.2. B menjawabnya dan memberikan MAC address yang dimilikinya. Selanjutnya A dan B dapat
melakukan komunikasi data melalui Hardware Address tersebut.
3. Jelaskan secara singkat apa itu tabel routing !
Sebuah tabel routing adalah file data dalam RAM yang digunakan untuk menyimpan informasi rute
tentang jaringan langsung terhubung dan remote. Tabel routing berisi asosiasi hop jaringan /
berikutnya. Asosiasi ini memberitahu router yang tujuan tertentu dapat dicapai secara optimal
dengan mengirimkan paket ke router tertentu yang mewakili “hop berikutnya” dalam perjalanan ke
tujuan akhir. Asosiasi hop berikutnya juga dapat menjadi antarmuka keluar atau keluar ke tujuan
akhir.
4. Bagaimana cara mengkonfigurasi static routing ?
Ada tiga parameter yang penting pada setting/konfigurasi jaringan yaitu :
a. IP Address
b. Netmask
c. Default Gateway.
Pengkonfigurasian static routing :
Pastikan computer anda mempunyai 2 LAN Card
Setelah itu langkah awal Setting ip buat 2 LAN Card, 1 LAN Card tersambungkan ke client
(eth0), dan yang 1 lagi (eth1)tersambungkan internet 192.168.10.1
Langkah untuk Setting ip, harus masuk ke /etc/network/interfaces yang isinya auto eth0 iface
eth0 inet static address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.10.255 network
192.168.1.0 auto eth1 iface eth1 inet static address 192.168.10.2 netmask 255.255.255.0 gateway
192.168.10.1 broadcast 192.168.10.255 network 192.168.10.0 auto lo iface lo inet loopback
Jika sudah di haruskan untuk disimpan. (:wq)
Lalu langkah berikutnya merestart network dengan perintah /etc/init.d/networking restart
Periksa lagi setting ip dengan perintah ifconfig
Aktifkan ipforward dengan cara masuk ke /etc/sysctl.conf teruz aktifkan ipforward dengan
menghilangkan tanda kres (#)
Setelah semua langkah diatas dilakukan, langkah selanjutnya tinggal merouting dengan perintah:
#iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.1.0/24 –j MASQUERADE
#iptables-save
Untuk melihat proses routing, ketiklah perintah :
#iptables-t nat –n –L
5. Jelaskan secara singkat apa kegunaan perintah traceroute dan tuliskan kembali command traceroute
beserta parameternya !
Traceroute adalah program ringan yang berguna untuk memeriksa rute yang dilintasi sebuah paket data
dari satu host ke host lain, dari satu komputer ke komputer lain-yang terhubung dalam satu jaringan.
Semua router perantara (termasuk yang dimiiki ISP) akan ditampilkan, mulai dari titik (hop) awal
sampai akhir.
Secara spesifik, kegunaan traceroute antara lain :
Membantu mengetahui akar penyebab lambatnya koneksi dan mengetahui dimana persisnya
masalah tersebut.
Menjelaskan bagaimana sistem-sistem saling terhubung satu sama lain, termasuk bagaimana ISP
Anda terhubung ke internet juga bagaimana sistem target tersambung.
Berikut parameter – parameter yang tersedia pada perintah Traceroute :
Parameter Kegunaan
-d Mengeset opsi socket SO_DEBUG
-F Mengeset bit “don’t fragment”
-l Menggunakan ICMP ECHO daripada UDP
-n Mencetak alamat-alamat hop dalam format angka bukan simbol
-v Output verbose. Untuk masing-masing hop, ukuran dan tujuan dari
paket-paket respon akan ditampilkan.
-x Mencegah traceroute menghitung checksum.
20. -f first_ttl Mengeset nilai awal ttl ke first_ttl untuk mengganti nilai default (1)
-g gateway Menetapkan gateway rute sumber. Kita bisa menetapkan lebih dari satu
gateway dengan menggunakan –g untuk masing-masing gateway. Nilai
maksimum adalah 8
-r Mem-bypass tabel-tabel routing normal dan mengirim paket ke sebuah
host yang terhubung ke jaringan secara langsung, jika host tidak
terhubung ke jaringan maka akan muncul pesan erorr
- I iface Menetapkan interface jaringan untuk memeperoleh IP address sumber.
Biasanya dibutuhkan untuk host multihorned
-m max_ttl Mengeset nilai TTL maksimum yang digunakan dalam paket-paket yang
keluar. Nilai default
-p port Menentukan nomor port UDP dasar yang digunakan untuk probing.
Nilai default adalah 33434
-q nqueries Menentukan jumlah query, nilai default adalah 3
-s src_addr Gunakan address sumber ini. Biasanya berupa IP address, bukan nama
host
-t tos Mengeset type-of-service (tos) dalam paket-paket ke nilai tertentu (0-
255). Nilai default adalah nol.
-w waittime Mengeset waktu (dalam detik) untuk menunggu respon. Nilai default
adalah 5 detik
Host Host jaringan
Contoh penggunaannya :
21.
22. KESIMPULAN
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan
konfigurasi manual. Disisi lain, dynamic routing adalah suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing
table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic.
Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static
route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara
manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara
dinamis dengan router-router lainnya.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan
didalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada
jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP
address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana
digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan
yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan
menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus
diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka
router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing
table yang tepat dan benar.