SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB II

                               PEMBAHASAN




2.1    PENGERTIAN DAN IMPLEMENTASI SERTIFIKASI



        Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru.
Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang memenuhi standar profesional
guru. Standar profesioanal guru tercermin dari uji kompetensi. Uji kompetensi
dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan
pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap
kumpulan dokumen yang mendeskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan
pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan
profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang
kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan.

        Ternyata implementasi sertifikasi guru dalam bentuk penilaian portofolio
ini kemudian menimbulkan polemik baru. Banyak para pengamat pendidikan
yang    menyangsikan    keefektifan    pelaksanaan   sertifikasi   dalam   rangka
meningkatkan kinerja guru. Bahkan ada yang berhipotesis bahwa sertifikasi dalam
bentuk penilaian portofolio tak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan
kinerja guru, apalagi dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional.
Apa yang menjadi keprihatinan banyak pihak ini dapat dimaklumi. Hal ini
dikarenakan pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak lebih
dari penilaian terhadap tumpukan kertas. Kelayakan profesi guru dinilai
berdasarkan tumpukan kertas yang mampu dikumpulkan. Padahal untuk membuat
tumpukan kertas itu pada zaman sekarang amatlah mudah. Tidak mengherankan


                                        4
5



jika kemudian ada beberapa kepala sekolah yang menyetting berkas portofolio
guru di sekolahnya tidak mencapai batas angka kelulusan. Mereka berharap guru-
guru tersebut dapat mengikuti diklat sertifikasi. Dengan mengikuti diklat
sertifikasi, maka akan banyak ilmu baru yang akan didapatkan secara cuma-cuma.
Dan pada gilirannya, ilmu yang mereka dapatkan di diklat sertifikasi akan
diterapkan di sekolah atau di kelas.

       Hipotesis bahwa pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio
tidak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan mutu pendidikan
nasional terasa akan menjadi kenyataan bila dibandingkan dengan pelaksanaan
sertifikasi di beberapa negara maju, khususnya dalam bidang pendidikan. Hasil
studi Educational Testing Srvice (ETS) yang dilakukan di delapan negara
menunjukkan bahwa pola-pola pembinaan profsesionalisme guru di negara-negara
tersebut dilakukan dengan sangat ketat. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan
Inggris yang menerapkan sertifikasi secara ketat bagi calon guru yang baru lulus
dari perguruan tinggi. Di kedua negara tersebut, setiap orang yang ingin menjadi
guru harus mengikuti ujian untuk memperoleh lisensi mengajar. Ujian untuk
memperoleh lisensi tersebut terdiri dari tiga praksis, yaitu tes keterampilan
akademik yang dikenakan pada saat seseorang masuk program penyiapan guru,
penilaian terhadap penguasaan materi ajar yang diterapkan pada saat yang
bersangkutan mengikuti ujian lisensi, dan penilaian performa di kelas yang
diterapkan pada tahun pertama mengajar.



2.2   UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN

       Indonesia pada tahun 2005 telah memiliki Undang-Undang Guru dan
Dosen, yang merupakan kebijakan untuk intervensi langsung meningkatkan
kualitas kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi
Strata 1 atau D4, dan memiliki sertifikat profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula
guru berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok guru. Di
samping UUGD juga menetapkan berbagai tunjangan yang berhak diterima guru
6



sebagai upaya peningkatan kesejahteraan finansial guru. Kebijakan dalam UUGD
ini pada intinya adalah meningkatkan kualitas kompetensi guru seiring dengan
peningkatkan kesejahteraan mereka.




2.3     KOMPETENSI GURU

           Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi guru
merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial,
dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru,
yang mencakup:

      1. Penguasaan materi, yang meliputi pemahaman karakteristik dan substansi
           ilmu sumber bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang
           bersangkutan dalam konteks yang lebih luas, penggunaan metodelogi ilmu
           yang bersangkutan untuk mempverivikasi dan memantpkan pemahaman
           konsep yang dipelajari, serta pemahaman manajemen pembelajaran.

      2.   Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik, tahap-
           tahap perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapanya (kognitif,
           afektif, dan psikomotor) dalam mengoptimalkan perkembangann dan
           pembelajaran.

      3. Pembelajaran yang mendidik, yang terdiri atas pemahaman konsep dasar
           proses pendidikan dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan, serta
           penerpanya dalam pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran.

      4.   Pengembangan kepribadian profesionalisme, yang mencakup pengem-
           bangan intuisikeagamaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan
           mengaktualisasikan diri, serta sikap dan kemampuan mengembangkan
           profesionalisme kependidikan. Selain standar kompetensi profesi di atas,
           guru juga perlu memiliki standar mental, moral, sosial, spiritual,
           intelektual, fisik, dan psikis.Hal ini dipandang perlu karena dalam
7



         melaksanakan tugasnya guru diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan
         (guide of journey) yang bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan
         berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.




2.4     SERTIFIKASI PROFESI GURU

         Undang-Undang Guru dan Dosen merupakan suatu ketetapan politik
bahwa pendidik adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak
sekaligus kewajiban profesional. Dengan itu diharapkan, pendidik dapat
mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi
tersebut.

         Dalam UUGD ditentukan bahwa seorang pendidik wajib memiliki:

1. Kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran.

2. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1)
   atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru
   untuk guru dan S-2 untuk dosen.

3. Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
   kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

         Pengertian profesi pendidik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

      a. Kompetensi Pedagogik

         Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
         peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
         perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
         pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
         yang dimilikinya.
8



   b. Kompetensi Kepribadian

       Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
       setiap pendidik yaitu kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
       berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

   c. Kompetensi Sosial

       Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan
       berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
       kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat.

   d. Kompetensi Profesianal

       Kompetensi professional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan
       materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
       membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan.

       Untuk dapat menetapkan bahwa seorang pendidik sudah memenuhi
standard profesional maka pendidik yang bersangkutan harus mengikuti uji
sertifikasi guru untuk pendidikan dasar dan menengah, serta uji sertifikasi dosen
untuk pendidikan tinggi.

       Sertifikasi pendidik atau guru dalam jabatan dilaksanakan dalam bentuk
penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman
profesional guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:

a. Kualifikasi akademik

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Pengalaman mengajar

d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

e. Penilaian dari atasan dan pengawas

f. Prestasi akademik
9



g. Karya pengembangan profesi

h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah

i. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan social

j. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

        Guru yang memenuhi penilaian portofolio dinyatakan lulus dan mendapat
sertifikat pendidik. Sedangkan guru yang tidak lulus penilaian portofolio dapat :
- Melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi portofolio agar mencapai nilai
lulus, atau

- Mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan
evaluasi/penilaian sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi
penyelenggara sertifikasi.

        Guru yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru mendapat sertifikat
pendidik. Apa yang harus dilakukan? Menyimak dari pengalaman pelaksanaan
sertifikasi di berbagai negara, maka akan muncul pertanyaan. "Bagaimana agar
sertifikasi bisa meningkatkan kualitas kompetensi guru?" Dan apabila gagal,
"Mengapa sertifikasi gagal meningkatkan kualitas guru?"

        Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas
kompetensi guru. Sertifikasi bukan tujuan, melainkan sarana untuk mencapai
suatu tujuan, yakni keberadaan guru yang berkualitas. Kegagalan dalam mencapai
tujuan ini, terutama dikarenakan menjadikan sertifikasi sebagai tujuan itu sendiri.
Bagi   bangsa    dan   pemerintah     Indonesia   harus   senantiasa   mewaspadai
kecenderungan ini, bahwa jangan sampai sertifikasi menjadi tujuan. Oleh
karenanya, semenjak awal harus ditekankan khususnya di kalangan pendidik,
guru, dan dosen, bahwa tujuan utama adalah kualitas, sedangkan kualifikasi dan
sertifikasi merupakan sarana untuk mencapai kualitas tersebut.

More Related Content

What's hot

Konsep_Pengawasan PAI_tehArsya
Konsep_Pengawasan PAI_tehArsyaKonsep_Pengawasan PAI_tehArsya
Konsep_Pengawasan PAI_tehArsyaarsyazahra
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN Cescashinta
 
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usmanPersepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usmanDrs. HM. Yunus
 
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paudPenanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paudsitaaa
 
Makalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsyaMakalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsyaarsyazahra
 
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdfssusera7c696
 
Laluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru CemerlangLaluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru CemerlangKakram Gc
 
Presentasi pengawas
Presentasi pengawasPresentasi pengawas
Presentasi pengawasNarendra
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanMaman_Lukman
 
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahEjournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahAGUS SETIYONO
 
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Pipit Wijaya
 
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Drs. HM. Yunus
 
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3Mas Mur
 
Perdirjen model kompetensi
Perdirjen model kompetensiPerdirjen model kompetensi
Perdirjen model kompetensiSugan Wae
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Sugan Wae
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Suaidin -Dompu
 

What's hot (18)

Konsep_Pengawasan PAI_tehArsya
Konsep_Pengawasan PAI_tehArsyaKonsep_Pengawasan PAI_tehArsya
Konsep_Pengawasan PAI_tehArsya
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
 
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usmanPersepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
 
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paudPenanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
 
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guruEtika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
 
Makalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsyaMakalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsya
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi Guru
 
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
 
Laluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru CemerlangLaluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru Cemerlang
 
Presentasi pengawas
Presentasi pengawasPresentasi pengawas
Presentasi pengawas
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikan
 
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahEjournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
 
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
 
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
 
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
 
Perdirjen model kompetensi
Perdirjen model kompetensiPerdirjen model kompetensi
Perdirjen model kompetensi
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
 

Similar to SERTIFIKASI PROFESI GURU

Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruanarsyad20
 
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanKebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanRiRi Riyanti
 
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptxPPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptxElviraApriani1
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruCartoon Dyqta
 
11. pendidik professional
11. pendidik professional11. pendidik professional
11. pendidik professionalFAS DC
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruEliza Isandhyta
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)Mulyati Rahman
 
Bahan ajar 3 pendidik dan peserta didik
Bahan ajar 3   pendidik dan peserta didikBahan ajar 3   pendidik dan peserta didik
Bahan ajar 3 pendidik dan peserta didikDaniel Saroengoe
 
Muzakarah profesi
Muzakarah profesiMuzakarah profesi
Muzakarah profesiadesaadah
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tikuwidewi
 
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUANTugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUANRofidatul Mu'afiyah
 
uapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruuapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruadib01
 

Similar to SERTIFIKASI PROFESI GURU (20)

Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
 
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanKebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
 
Makalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruanMakalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruan
 
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptxPPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi Guru
 
11. pendidik professional
11. pendidik professional11. pendidik professional
11. pendidik professional
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Bahan ajar 3 pendidik dan peserta didik
Bahan ajar 3   pendidik dan peserta didikBahan ajar 3   pendidik dan peserta didik
Bahan ajar 3 pendidik dan peserta didik
 
Muzakarah profesi
Muzakarah profesiMuzakarah profesi
Muzakarah profesi
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Pkb one sm
Pkb one smPkb one sm
Pkb one sm
 
Laporan pts
Laporan ptsLaporan pts
Laporan pts
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUANTugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
 
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docxkualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
uapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruuapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guru
 

More from Heldy Eriston

Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahHeldy Eriston
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Heldy Eriston
 
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Heldy Eriston
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Heldy Eriston
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Heldy Eriston
 
Instrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guruInstrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guruHeldy Eriston
 
Filsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modernFilsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modernHeldy Eriston
 
Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)Heldy Eriston
 
Catatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasiCatatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasiHeldy Eriston
 
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4Heldy Eriston
 
1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert i1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert iHeldy Eriston
 
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swastaRakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swastaHeldy Eriston
 
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTONHeldy Eriston
 

More from Heldy Eriston (20)

Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolah
 
S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
 
S2 manajbelajmeng 2
S2 manajbelajmeng 2S2 manajbelajmeng 2
S2 manajbelajmeng 2
 
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
 
Makalah sdm
Makalah sdmMakalah sdm
Makalah sdm
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)
 
Instrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guruInstrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guru
 
Filsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modernFilsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modern
 
Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)
 
Catatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasiCatatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasi
 
Bsc
BscBsc
Bsc
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
 
Adpend depkes 2007
Adpend depkes 2007Adpend depkes 2007
Adpend depkes 2007
 
6 strategi pemasran
6 strategi pemasran6 strategi pemasran
6 strategi pemasran
 
1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert i1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert i
 
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swastaRakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
 
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
 

Recently uploaded

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

SERTIFIKASI PROFESI GURU

  • 1. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN DAN IMPLEMENTASI SERTIFIKASI Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang memenuhi standar profesional guru. Standar profesioanal guru tercermin dari uji kompetensi. Uji kompetensi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan. Ternyata implementasi sertifikasi guru dalam bentuk penilaian portofolio ini kemudian menimbulkan polemik baru. Banyak para pengamat pendidikan yang menyangsikan keefektifan pelaksanaan sertifikasi dalam rangka meningkatkan kinerja guru. Bahkan ada yang berhipotesis bahwa sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan kinerja guru, apalagi dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional. Apa yang menjadi keprihatinan banyak pihak ini dapat dimaklumi. Hal ini dikarenakan pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak lebih dari penilaian terhadap tumpukan kertas. Kelayakan profesi guru dinilai berdasarkan tumpukan kertas yang mampu dikumpulkan. Padahal untuk membuat tumpukan kertas itu pada zaman sekarang amatlah mudah. Tidak mengherankan 4
  • 2. 5 jika kemudian ada beberapa kepala sekolah yang menyetting berkas portofolio guru di sekolahnya tidak mencapai batas angka kelulusan. Mereka berharap guru- guru tersebut dapat mengikuti diklat sertifikasi. Dengan mengikuti diklat sertifikasi, maka akan banyak ilmu baru yang akan didapatkan secara cuma-cuma. Dan pada gilirannya, ilmu yang mereka dapatkan di diklat sertifikasi akan diterapkan di sekolah atau di kelas. Hipotesis bahwa pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional terasa akan menjadi kenyataan bila dibandingkan dengan pelaksanaan sertifikasi di beberapa negara maju, khususnya dalam bidang pendidikan. Hasil studi Educational Testing Srvice (ETS) yang dilakukan di delapan negara menunjukkan bahwa pola-pola pembinaan profsesionalisme guru di negara-negara tersebut dilakukan dengan sangat ketat. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan Inggris yang menerapkan sertifikasi secara ketat bagi calon guru yang baru lulus dari perguruan tinggi. Di kedua negara tersebut, setiap orang yang ingin menjadi guru harus mengikuti ujian untuk memperoleh lisensi mengajar. Ujian untuk memperoleh lisensi tersebut terdiri dari tiga praksis, yaitu tes keterampilan akademik yang dikenakan pada saat seseorang masuk program penyiapan guru, penilaian terhadap penguasaan materi ajar yang diterapkan pada saat yang bersangkutan mengikuti ujian lisensi, dan penilaian performa di kelas yang diterapkan pada tahun pertama mengajar. 2.2 UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN Indonesia pada tahun 2005 telah memiliki Undang-Undang Guru dan Dosen, yang merupakan kebijakan untuk intervensi langsung meningkatkan kualitas kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi Strata 1 atau D4, dan memiliki sertifikat profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula guru berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok guru. Di samping UUGD juga menetapkan berbagai tunjangan yang berhak diterima guru
  • 3. 6 sebagai upaya peningkatan kesejahteraan finansial guru. Kebijakan dalam UUGD ini pada intinya adalah meningkatkan kualitas kompetensi guru seiring dengan peningkatkan kesejahteraan mereka. 2.3 KOMPETENSI GURU Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup: 1. Penguasaan materi, yang meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam konteks yang lebih luas, penggunaan metodelogi ilmu yang bersangkutan untuk mempverivikasi dan memantpkan pemahaman konsep yang dipelajari, serta pemahaman manajemen pembelajaran. 2. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik, tahap- tahap perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapanya (kognitif, afektif, dan psikomotor) dalam mengoptimalkan perkembangann dan pembelajaran. 3. Pembelajaran yang mendidik, yang terdiri atas pemahaman konsep dasar proses pendidikan dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan, serta penerpanya dalam pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran. 4. Pengembangan kepribadian profesionalisme, yang mencakup pengem- bangan intuisikeagamaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan mengaktualisasikan diri, serta sikap dan kemampuan mengembangkan profesionalisme kependidikan. Selain standar kompetensi profesi di atas, guru juga perlu memiliki standar mental, moral, sosial, spiritual, intelektual, fisik, dan psikis.Hal ini dipandang perlu karena dalam
  • 4. 7 melaksanakan tugasnya guru diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (guide of journey) yang bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. 2.4 SERTIFIKASI PROFESI GURU Undang-Undang Guru dan Dosen merupakan suatu ketetapan politik bahwa pendidik adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak sekaligus kewajiban profesional. Dengan itu diharapkan, pendidik dapat mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi tersebut. Dalam UUGD ditentukan bahwa seorang pendidik wajib memiliki: 1. Kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran. 2. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru untuk guru dan S-2 untuk dosen. 3. Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Pengertian profesi pendidik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  • 5. 8 b. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pendidik yaitu kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. c. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat. d. Kompetensi Profesianal Kompetensi professional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan. Untuk dapat menetapkan bahwa seorang pendidik sudah memenuhi standard profesional maka pendidik yang bersangkutan harus mengikuti uji sertifikasi guru untuk pendidikan dasar dan menengah, serta uji sertifikasi dosen untuk pendidikan tinggi. Sertifikasi pendidik atau guru dalam jabatan dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: a. Kualifikasi akademik b. Pendidikan dan pelatihan c. Pengalaman mengajar d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran e. Penilaian dari atasan dan pengawas f. Prestasi akademik
  • 6. 9 g. Karya pengembangan profesi h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah i. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan social j. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Guru yang memenuhi penilaian portofolio dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat pendidik. Sedangkan guru yang tidak lulus penilaian portofolio dapat : - Melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi portofolio agar mencapai nilai lulus, atau - Mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan evaluasi/penilaian sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi. Guru yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru mendapat sertifikat pendidik. Apa yang harus dilakukan? Menyimak dari pengalaman pelaksanaan sertifikasi di berbagai negara, maka akan muncul pertanyaan. "Bagaimana agar sertifikasi bisa meningkatkan kualitas kompetensi guru?" Dan apabila gagal, "Mengapa sertifikasi gagal meningkatkan kualitas guru?" Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru. Sertifikasi bukan tujuan, melainkan sarana untuk mencapai suatu tujuan, yakni keberadaan guru yang berkualitas. Kegagalan dalam mencapai tujuan ini, terutama dikarenakan menjadikan sertifikasi sebagai tujuan itu sendiri. Bagi bangsa dan pemerintah Indonesia harus senantiasa mewaspadai kecenderungan ini, bahwa jangan sampai sertifikasi menjadi tujuan. Oleh karenanya, semenjak awal harus ditekankan khususnya di kalangan pendidik, guru, dan dosen, bahwa tujuan utama adalah kualitas, sedangkan kualifikasi dan sertifikasi merupakan sarana untuk mencapai kualitas tersebut.