2. Siapa itu Millennial?
Millennial yang juga dikenal sebagai generasi Y
ialah generasi yang lahir diantara tahun 1980
hingga tahun 2000. Itu artinya generasi
millenial adalah generasi muda masa kini yang
saat ini berusia dikisaran 16 hingga 36 tahun.
4. Personal Branding?
Seberapa penting sih?
Di berbagai negara, termasuk Indonesia, ranah industri tenaga kerja akan mulai didominasi oleh
generasi millennial. Di tengah ketatnya persaingan, sejatinya millennial diuntungkan dengan
kondisi dimana perekrut aktif mencari kandidat melalui kanal online dan ini seharusnya
dapat dimanfaatkan oleh millenial secara maksimal. Di dalam sistem “jemput bola”, ternyata
personal branding membantu membukakan pintu peluang yang lebih lebar bagi millennial
dan profesional di industri tenaga kerja.
5. Pambudi Sunarsihanto
Ketua Umum Perhimpunan Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia
“Personal Branding menjadi sinyal
kuat yang dapat mempertemukan
perekrut dan kesempatan karier
dengan profesional yang sesuai
dengan kebutuhan serta kekuatan
masing-masing pihak, terlebih lagi
jika personal branding ditampilkan
di platform yang memang menjadi
wadah para profesional di dunia.”
Disampaikan dalam diskusi Linked In Media Forum: Empowering
Millennials in Today’s Workforce Landscape
6. Menurut laporan Your Story @Work
yang dilakukan Linked In
mengungkapkan bahwa
Sekitar 78%
pembuat keputusan
dalam proses rekrutmen
selalu melihat
Profil Linked In
milik para kandidat
7. Selain itu,
Sekitar 73% dari
para pembuat keputusan
tersebut percaya bahwa
kesan yang dibangun oleh
seorang profesional
di dunia online
sama pentingnya dengan
kesan di dunia nyata.
8. Jadi, Optimalkan profil
Linked In kamu!
Di LinkedIn, profil kamu adalah komponen kunci!
Ternyata, dengan hanya memasang foto profil, profil LinkedIn kamu akan 7 kali lebih mudah
ditemukan di pencarian. Atau bahkan 12 kali lebih mudah ditemukan jika kamu mencantumkan dua
posisi pekerjaan terakhir kamu!
9. Pasang foto profilmu!
Untuk memulainya, unggah foto profesional
kamu ya! Katanya sih, foto kamu itu salah
satu bentuk ‘jabat tangan virtual’ dengan
perekrut.
➔ Pilih foto yang berbentuk Square
Direkomendasikan sih 400 x 400 Pixels,
dan ukurannya jangan lebih dari 10mb!
➔ Yang bagus!
Ya! Gunakan foto yang terlihat ramah,
bersahabat, dan.. Enak dilihat! :D
Pakailah foto profil yang profesional,
tidak harus resmi berdasi dan kaku, tapi
tampilkan diri anda sebagai seseorang
yang profesional.
10. Selanjutnya, buat
headline yang ‘Khas’
atau unik untuk profil
LinkedIn kamu!
Ya, misalnya yang paling umum sih posisi
pekerjaan kamu saat ini. Tapi, sah-sah aja kok
kalo menuliskan kemampuan dan keahlian
kamu. Kalo diri kita dianalogikan sebagai
sebuah brand, headline ini ya tagline kita..
Jadi, buat se kreatif mungkin!
Contoh uniknya boleh kayak gini lho ;)
11. Selain itu, gunakan
background untuk lebih
mengkomunikasikan
siapa kamu!
Di LinkedIn, sebagian besar menggunakan
foto alam, foto gedung pencakar langit, atau
mungkin foto kampung halamannya untuk
dijadikan background. Namun, bukankah
lebih baik manfaatkan background tersebut
untuk mempromosikan kita sendiri? Kamu
bisa jadikan ruang background sebagai
miniatur portofolio-mu! Atau mungkin, foto
kamu juga tidak masalah! ;)
12. Next, buatlah URL LinkedIn
dengan namamu.
Saat pertama kali membuat LinkedIn, maka
link personal kita untuk profil adalah sebuah
angka kombinasi unik yang tentunya akan
sulit sekali dihafal. Namun LinkedIn dapat
membantumu mengubahnya dengan
namamu sendiri!
13. Tulis semua sosial media
milikmu!
Tak hanya profil linkedin, perekrut juga ingin
mengetahui dirimu lebih jauh lagi. Tak jarang,
perekrut mencoba melihatmu dari apa yang
kamu posting, apa yang kamu lakukan, dan
sebagainya melalui sosial mediamu. Tulis
semua sosial media yang kamu miliki, dan
pastikan tidak ada hal yang memalukan di
sosial media milikmu!
14. Dan, buatlah summary
yang menjual!
Ceritakan kisahmu di bagian Summary and Experience.
Berikut ini tips untuk dicantumkan dalam summary
➔ Passion
yaitu hal-hal yang kita sangat suka sekali
mengerjakannya, expertise kita yang menjadi
pembeda kita dengan orang lain.
➔ Achievement
yaitu capaian-capaian luar biasa terkait dengan
passion atau expertise kita tadi.
➔ Best Experience
yaitu pengalaman-pengalaman paling berhasil
yang bisa mendukung personal branding yang
ingin kita bangun. Misalnya pernah melakukan
transformasi organisasi tertentu, meningkatkan
penjualan di perusahaan tertentu, dan lainnya
15. Terakhir, share your profile!
Tips
Tulislah semuanya
dengan jujur
Ini terkait dengan karakter dan
kredibilitas kita sebagai manusia.
Jujurlah dalam menuliskan apa
yang ada di profil kita. Tidak
perlu menambah-nambahkan,
membesar-besarkan, atau malah
memberikan informasi palsu.
Untuk membuat orang lain tahu bahwa kita punya profil di LinkedIn,
otomatis kita harus memberi tahu mereka. Update LinkedIn mu
secara rutin, menjadikan URL LinkedIn kita sebagai email signature,
memasang badge LinkedIn di website atau blog kita, dan masih
banyak lagi caranya. Tidak usah malu untuk berbagi!
16. Membangun personal branding di jaringan profesional
seperti LinkedIn, membuka kesempatan bagi generasi
millennial untuk bisa ditemukan oleh perekrut dan
dipertemukan dengan berbagai kesempatan yang ada di
tengah ketatnya persaingan.
Alasannya, melalui personal branding pelaku industri
dapat mengetahui keunikan dan nilai yang dapat
ditawarkan oleh seorang profesional.