4. 350.000 orang meninggal pertahunnya akibat henti jantung di amerika
dan kanada (AHA, 2010).
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007, hanya
disebutkan prevelensi nasional penyakit jantung sebesar 7,2%, namun
angka kejadian henti jantung mendadak belum didapatkan.
Meskipun insidens penyakit jantung dalam kehamilan sekitar 1 %,
Gejala seperti sesak napas atau tanda seperti bising ejeksi sistolik
yang merupakan gejala dari penyakit jantung, dapat muncul pada
sekitar 90% dari populasi kehamilan sebagai konsekuensi
perubahan fisiologis pada tubuh yang diinduksi olehkehamilan itu
sendiri.
Results Laporan Pendahuluan
5. Laporan Pendahuluan
Saat hamil, volume darah ibu biasanya akan bertambah 30-50% untuk memberikan
nutrisi bagi janin. Ini berarti jantung harus bekerja lebih keras. Jantung wanita hamil
harus bekerja dua kali lipat untuk mengedarkan darah ke tubuh ibu dan janinnya.
Beberapa penyakit jantung yang dapat terjadi selama kehamilan :Gagal Jantung
Kongestif, Kardiomiopati, Endokarditis.
Henti-jantung-mendadak (Sudden Cardiac Arrest/SCA) adalah
penyebab kematian tertinggi hampir diseluruh dunia. Banyak korban
henti-jantung berhasil selamat jika orang disekitarnya bertindak
cepat saat jantung bergetar atau ventrikel fibrilasi (VF) masih ada,
tetapi resusitasi kebanyakan gagal apabila ritme jantung telah
berubah menjadi tidak bergerak/asystole.
6. Bantuan Hidup Dasar
Usaha untuk memperbaiki dan atau memelihara jalan napas,
pernapasan dan sirkulasi serta kondisi darurat yang terkait. Bantuan
hidup dasar terdiri dari penilaian awal, penguasaan jalan napas,
ventilasi pernapasan dan kompresi dada (sudiharto & sartono,
2011).
Tujuan bantuan hidup dasar ialah untuk oksigenasi darurat secara
efektif pada organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi
buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan jantung dapat
menyediakan oksigen dengan kekuatan sendiri secara normal (Latief,
2009).
7. Tujuan
Tujuan Umum
mengetahui tentang pengertiansampai
Dengan penatalaksanaan BHD dan mampu
Memodifikasi lingkungan ketika ada
masyarakat yang mengalami henti jantung.
Tujuan Khusus 1
Mengetahui pengertian henti
jantung dan henti napas
Tujuan Khusus 2
Mengetahui tanda dan gejala henti
jantung dan henti napas
Tujuan Khusus 3
Mampu melakukan pemberian
hidup dasar pijat jantung atau
langkah-langkahnya.
8. Manfaat
Bertambahnya pengetahuan dan kompetensi akan pemberian bantuan
dasar hidup oleh tenaga medis sehingga bisa melakukan pertolongan
CPR kepada korban dengan segera sehingga bisa mengurangi angka
kematian akan resiko serangan jantung pada orang dewasa termasuk
ibu hamil, sehingga juga ikut mengurangi mortalitas dan morbiditas
AKI serta AKB.
9. Tinjauan Teori
(Hardisman, 2014)
Bantuan hidup dasar atau basic life support
adalah sekumpulan rangkaian tindakan yang
dilakukan bertujuan untuk merangsang,
mengembalikan dan mempertahankan fungsi
jantung maupun paru pada korban henti
jantung dan henti nafas. Tindakan ini terdiri
dari pemberian kompresi dada dan bantuan
hidup nafas.
(Berg et al, 2010).
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah dasar untuk
menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung. Aspek dasar
dari BHD meliputi pengenalan langsung terhadap sudden
cardiac arrest (SCA) dan aktivasi sistem tanggap darurat,
cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung
paru (RJP) dini, dan defibrilasi cepat dengan defibrilator
eksternal otomatis/automated external defibrillator (AED).
10. Aairway (jalan napas)
B breathing (bantuan napas)
Ccirculation (bantuan sirkulasi)
Ddefibrilation (terapi listrik)
SURVEI PRIMER BHD
13. Telaah Jurnal CAPS
Judul Artikel :
❏“Effect of maternal positioning during cardiopulmonary resuscitation a systematic review and meta-analyses”
❏“Pengaruh posisi ibu selama resusitasi kardiopulmoner: tinjauan sistematis dan meta-analisis”
Penulis :
❏Naosuke Enomoto1 , Tomoyuki Yamashita2 , Marie Furuta3 , Hiroaki Tanaka1*, Edmond S. W. Ng4 ,
Shigetaka Matsunaga5 , Atsushi Sakurai6 and on behalf of the Japan Resuscitation Council Maternal task
force
Terbitan :
❏Department of Obstetrics and Gynaecology, Graduate School of Medicine, Mie University / Mie University
Hospital, 2-174 Edobashi, Tsu, Mie 514-8507, Japan
14. PICO
Henti Jantung Ibu, Resusitasi Jantung
Paru, Ibu Hamil, Posisi Pasien
Patient, population,
problem
Posisi CPR (Cardiopulmonary Resusitation)
Pada Ibu Hamil
Intervention
Tingkat Kelangsungan Hidup Setelah
Serangan Jantung Pada Ibu Hamil
Comparison or
intervention
P
I
C
Menurunkan Mortalitas Dan Morbiditas
Outcome
O
15. Discussions Summary
01 Apakah ulasan menjawab pertanyaan yang
terfokus dengan jelas? YA
Komentar :
Ulasan menjawab terfokus dengan jelas, yaitu mengenai posisi ibu hamil selama
resusitasi kardiopulmoner yang terkena serangan jantung. Studi ini melacak
berbagai penelitian yang berfokus kepada resusitasi pada ibu hamil. Populasi yang
dicantumkan memang tidak cukup signifikan dan dijelaskan dengan detail, karena
studi ini dilakukan dengan memasukan semua ibu hamil yang mengalami serangan
jantung, dan kasus tersebut masih jarang terjadi. Populasi pada studi ini Wanita
hamil yang pernah mengalami serangan jantung di semua tempat/negara.
16. 02 Apakah penulis mencari jenis makalah yang tepat ?
YA
Tinjauan ini menjawab pertanyaan penelitian/hipotesis dan memiliki desain yang sesuai.
Penulis telah melaporkan temuannya dengan mengikuti Pedoman Pelaporan Preferred
Reporting Items for SystematicReviews and Meta-Analyses (PRISMA).
Studi tinjauan sistematis ini berdasarkan Basis data yang di telusuri oleh penulis dan
mengidentifikasi 1.836 artikel, termasuk 346 duplikat. Lalu setelah itu penulis
menyaring total 1.490 judul dan abstrak dan memilih 79 artikel untuk evaluasi teks
lengkap. Penulis mengidentifikasi tidak ada artikel tambahan dari daftar referensi studi
yang disertakan atau artikel ulasan, dan dari 79 artikel yang menjalani evaluasi teks
lengkap, penulis mengecualikan 71 karena alasan yang dinyatakan dalam fowchart
PRISMA. Sebanyak delapan studi memenuhi kriteria inklusi, termasuk enam RCT
crossover dan dua studi crossover nonrandomized.
17. 03 Apakah menurut anda semua studi yang penting dan relevan dimasukkan?
YA
Tinjauan ini memaksimalkan banyak kriteria untuk dimasukkan. Tinjauan ini
menyertakan kriteria inklusi dan eksklusi dengan jelas. Setiap kali data yang
cukup tersedia dari RCT untuk memperkirakan ukuran efek intervensi,
penulis melakukan meta-analisis menggunakan Cochrane's Review Manager
(RevMan).
04 Apakah penulis menilai kualitas dari studi yang disertakan? YA
Penulis menggunakan pendekatan Grading of Recommendations Assessment, Development
and Evaluation (GRADE) untuk menilai kumpulan bukti untuk semua hasil yang
teridentifikasi. Penulis menetapkan salah satu dari empat tingkat - tinggi, sedang, rendah
atau sangat rendah - untuk setiap hasil dengan mempertimbangkan lima domain, termasuk
risiko bias dalam studi, inkonsistensi, ketidaklangsungan, ketidaktepatan dan bias publikasi.
Jika studi yang memadai telah tersedia (> = 10).
18. 05 Jika hasil tinjauan telah digabungkan, apakah masuk akal untuk melakukannya?
Tinjauan sistematis ini mengevaluasi efek posisi ibu untuk keberhasilan resusitasi ibu
hamil. Penulis mengidentifikasi tidak ada penelitian yang mengevaluasi hasil dengan
pasien ibu yang sebenarnya. Namun, ada delapan percobaan crossover berbasis
simulasi (enam RCT dan dua non-RCT) yang secara khusus meneliti dampak dari
posisi ibu atau strategi pada kualitas kompresi dada untuk pasien ibu dengan
serangan jantung hipotetis menggunakan manekin. Secara keseluruhan, meta-
analisis RCT menunjukkan resusitasi pada posisi terlentang meningkatkan kualitas
kompresi dada dengan meningkatkan tingkat kedalaman kompresi yang benar dan
posisi tangan yang benar, dibandingkan dengan resusitasi pada posisi miring ke kiri
27°-30° pada wanita hamil. Hasilnya konsisten untuk kompresi dada yang
dilakukan di tempat tidur dan di depan. Tinjauan ini juga menyarankan kompresi
dada dalam posisi miring ke kiri-lateral mungkin lebih sulit daripada kompresi dada
dalam posisi terlentang untuk profesional kesehatan yang tidak berpengalaman.
Jadi bisa diterapkan teteapi harus dengan pengawasan dokter atau tenaga
kesehatan yang sudah terlatih.
19. 06 Bagaimana hasil tinjauan secara keseluruhan?
Hasil tinjauan sistematis menunjukkan bahwa resusitasi dalam posisi terlentang meningkatkan kualitas aktivitas
resusitasi. Bersama dengan bukti dari tinjauan sistematis sebelumnya pada populasi hamil non-penangkapan
yang menunjukkan bahwa pemindahan uterus kiri manual secara efektif mengurangi tekanan aortocaval pada
wanita hamil dengan hipotensi, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa pemindahan uterus kiri secara manual
pada wanita hamil dengan hipotensi. posisi terlentang lebih efektif daripada posisi miring ke kiri-lateral untuk
meningkatkan kualitas kompresi dada selama resusitasi. Ini dapat, pada gilirannya, berkontribusi pada
peningkatan tingkatkelangsungan hidup ibu dan janin setelah seranganjantung ibu.
kedalaman kompresi dada yang benar secara konsisten lebih rendah pada posisi miring kiri-lateral daripada posisi
terlentang. Namun, efek ukuran (perbedaan rata-rata dalam persentase kedalaman kompresi dada yang benar)
bervariasi dari penelitian ke penelitian: tiga tampaknya memiliki efek besar (15,9-40,5%) dan satu efek yang
jauh lebih kecil (5,7%). Ada banyak kemungkinan penyebab heterogenitas, yang tidak dapat dijelaskan dengan
analisis subkelompok oleh permukaan persalinan kompresi dada (di depan atau tempat tidur) atau populasi
penelitian (penolong berpengalaman atau tidak berpengalaman). Perkiraan efek posisi ibu lebih besar, 57%
[42], ketika kompresi dada dilakukan dari sisi kanan pasien, menunjukkan persentase benar yang lebih rendah
(27%) pada posisi miring kiri-lateral, dibandingkan dengan posisitulangbelakang (86 %).
20. Intervensi yangdiberikan pada kasusini adalah CPR / resusitasi cardiopulmonerpadaibu hamil dengansemuaposisiibuhamil. Metode yangdilakukanapa pun untuk
meredakan kompresi aortocavalselamaCPR. Hasil utamayangmenarikadalah tingkatkelangsunganhidup ibu ataujanin / neonatusdenganhasil neurologis
yangmenguntungkan dan kembalinyasirkulasi spontan setelahhenti jantungibu, hal lain yangmenariklagi adalah kualitasCPR dan efek sampingyangterjadi.
Pada studiini dilakukan4 perbandinganposisi CPR yangdilakukanpadaibu hamil.
Perbandingan1 : Posisi miringke kiri vs. perpindahanuteruskiri manualKualitaskompresidada Berdasarkansatu crossover RCT yangmelibatkan 20
profesional kesehatan, tidakada perbedaanyangsignifikan secarastatistik dalamkualitaskompresi dadayang diukurdengantingkatkompresi, kedalaman
kompresi,tingkatkedalamankompresiyangbenar (> 50 mm) dan tingkatmundur yangbenar antaraperpindahanuteruskirimanual dalam posisi terlentang
dan posisi miringke kiri. Hasilnya konsistenbaikdi depanmaupundi tempattidur. Rata-ratalajukompresiyangdiamatiberkisar dari 114,5/menithingga
118,5/menitdan beradadalam kisaranlajukompresi yangmemadaiyang direkomendasikan olehpedoman klinis.
Perbandingan2 : Posisi miringke kiri (27°–30°)vs. posisiterlentangtanpapemindahanuteruskiri manual Kualitaskompresi dada.EmpatRCT secara
konsistentidak menunjukkanperbedaanyang signifikansecarastatistik antarakelompokposisi miringke kiri dan terlentang. Meta-analisisdariRCT ini
mengungkapkanpersentaserata-ratakedalamankompresi dada yangbenarmenurunsebesar18,77% ketikaposisi miringkiri-lateral. EmpatRCT secara
konsistentidak menunjukkanperbedaanyang signifikansecarastatistik antarakelompokposisi miringke kiri dan terlentang.89profesional kesehatan
mengungkapkankedalamankompresi dada rata-rataadalah 2,88 mm lebihrendahpadaposisi miringkiri-lateral 27°–30°daripada posisi terlentang.
Perbandingan3 : metodeuntuk menghasilkanposisimiringke kiri Kualitaskompresi dada
Perbandingan4 : : kompresi dadadalam berbagai sudutkemiringan(0°, 27°, 32°, 49° dan 90°) Kualitaskompresi dada
21. 07 Seberapa presisi hasilnya?
Hasil yang penulis cantumkan dalam tinjauan sistematis ini menunjukkan bahwa resusitasi dalam posisi terlentang
meningkatkan kualitas dari Tindakan resusitasi pada ibu hamil. Bersama dengan bukti dari tinjauan sistematis
sebelumnya pada populasi hamil non, didapatkan menunjukkan bahwa posisi miring ke sebelah kiri secara efektif
mengurangi tekanan aortocaval pada wanita hamil dengan hipotensi, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa
posisi miring sebelah kiri pada wanita hamil dengan hipotensi. posisi terlentang lebih efektif daripada posisi
miring ke kiri-lateral untuk meningkatkan kualitas kompresi dada selama resusitasi. Ini membuktikan bahwa
berkontribusi pada peningkatan tingkat kelangsungan hidup ibu dan janin setelah serangan jantung ibu.
Namun studi tinjauan systematis ini mempunyai beberapa keterbatasan diantara, penulis tidak menemukan penelitian
yang mengevaluasi efek posisi ibu menggunakan pasien nyata. Oleh karena itu, tidak ada data tentang tingkat
kelangsungan hidup dan kembalinya sirkulasi spontan setelah henti jantung ibu. Hasil janin/neonatal juga tidak
tersedia. Jadi, satu-satunya hasil yang tersedia merupakan bukti tidak langsung dari kualitas CPR, yang
diperoleh dari studi berbasis simulasi menggunakan manekin pasien ibu henti jantung hipotetis. Penulis juga
menghitung perbedaan interval kepercayaan 95% (CI).
22. 08 Bisakah hasilnya diterapkan pada pendudukan local?
Meski jarang, serangan jantung selama kehamilan merupakan penyebab utama
kematian ibu. Baru-baru ini, kejadiannya telah meningkat di seluruh dunia
karena lebih banyak wanita hamil memiliki faktor risiko. Penyediaan
resusitasi jantung paru (RJP) dini yang berkualitas bisa meningkatan
kemungkinan bertahan hidup. Tetapi karena semua studi yang dilacak tidak
ada yang menggunakan pasien nyata, hanya menggunakan manekin, jadi
belum bisa dibuktikan secara nyata.
23. 09 Apakah semua hasil penting dimasukkan?
Karena Tidak ada data yang tersedia tentang tingkat kelangsungan hidup
ibu atau janin/bayi baru lahir. Penulis hanya menilai dari posisi CPR
pada ibu hamil. Sehingga nya terdapat kesenjangan pengetahuan
mengenai efek dan kemanjuran dari CPR ini dengan berbagai posisi ibu
hamil pada saat dilakukan CPR.
24. 10 Apakah manfaatnya sebanding dengan kerugian dan biayanya?
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini tidak senilai dengan biaya yang
dikeluarkan. Karena hasil yang didapatkan belum maksimal, dan ada
beberapa hal yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Dan belum
ada yang melakukan uji dengan pasien nyata.
25. Setelah menilai segala aspek yang berkaitan dengan jurnal tersebut, langkah akhirnya dari telaah
kritis adalah penilaian.
Studi ini memiliki beberapa kekuatan yaitu : Menggunakan desain RCT, Hasilnya terdapat
relevansi dengan profesi Bidan, subjek relevan dengan klien yang ditemui dengan kasus serangan
jantung pada ibu hamil, semua hasil penting diperhitungkan dan penerapan studi ini dapat
diaplikasikan pada klien.
Studi ini memiliki beberapa kelemahan yaitu : tidak teridentifikasinya penelitian dengan
menggunakan pasien nyata.
Ringkasan Penilaian