2. Karakteristik Industri Tambang
• Industri pertambangan merupakan bagian dari
dunia industri umum
• Namun industri pertambangan mempunyai
karakteristik khusus yang berbeda dengan
industri lainnya.
• Pemahaman tentang karakteristik khusus ini
penting untuk melakukan analisis kelayakan suatu
proyek/investasitambang.
3. Karakteristik Industri
pertambangan antara lain:
• Modal Besar;
Besarnya modal yang dibutuhkan untuk industri tambang
bervariasi, tergantung dari jenis bahan tambang, metode
penambangan, skala penambangan, lokasi dan
parameter
• Periode Pra Produksi yang Panjang;
Lama periode pra produksi tergantung dari metode
penambangan, metode pengolahan, ukuran dan letak
deposit, kompleksitas operasi, dan kendala lingkungan.
Periode pra produksi ini berkisar antara 3 –12 tahun.
Periode pra produksi yang panjang akan berdampak
terhadap besar modal yang dibutuhkan dan terhadap
tingkat pengembalian modal
4. Karakteristik Industri
pertambangan antara lain:
• Beresiko Tinggi
Disamping resiko yang berhubungan dengan kebutuhan
modal yang besar serta masa pra produksi yang lama,
terdapat resiko lain yang mempengaruhi keputusan investasi
pada industri tambang, yaitu: resiko geologi, resiko
engineering dan konstruksi, resiko ekonomi, resiko politik, dan
resiko pasar mineral
• Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui (nonrenewable
resources)
Implikasi dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui ini adalah terhadap pendapatan utama
perusahaan yang diperolehdari penjualan bahan tambang,
yang mengakibatkan umur tambang tergantung dari jumlah
cadangan dan tingkat produksi sehingga dibutuhkan
eksplorasi kontinyu untuk menemukan deposit baru
5. Karakteristik Industri
pertambangan antara lain:
• Mendorong pertumbuhan ekonomi
Dikarenakan letak aktivitas penambangan banyak terdapat
di daerah terpencil, hal ini akan dapat memberikan
dampak positif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat
setempat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
di daerah tersebut
• Dampak terhadap lingkungan
Kegiatan eksploitasi bahan tambang akan mengubah bentang
alam sehingga berdampak buruk terhadap keadaan
lingkungan. Oleh karena itu tingkat kepedulian industri
tambang terhadap lingkungan harus tinggi. Reklamasi
merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak
lingkungan dari kegiatanpenambangan dan pengolahan
6. Karakteristik Industri
pertambangan antara lain:
• Sifat Indestructibility product
Konsekuensi dari sifat ini adalah munculnya pasar
sekunder dan dapat mengurangi prosentase
kebutuhan akan bijih/bahan tambang. Daur
ulang logam sering dipertimbangkan lebih
menguntungkan dibandingkan menambang bijih
untuk dijadikan logam
7. Konsep Biaya dlm Pertambangan
• Biaya adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan
untuk memproduksi sesuatu (cost of production) atau
harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
sesuatu (supply price).
• Konsep biaya dalam analisis ekonomi teknik perlu
dipahami karena semua analisis yang dilakukan
didasarkan atas perkiraan arus kas yang
dikembangkan berdasarkan perkiraan biaya (cost
estimate) dan proyeksi pendapatan (revenue
projection)
8. Jenis Biaya dalam Pertambangan
Secara umum biaya dalam usaha pertambangan
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Biaya kapital (biaya investasi), terdiri dari dua
komponen yaitu : 1)Biaya kapital tetap; dan
2)Modal kerja
2. Biaya operasi, terdiri dari tiga komponen yaitu : 1)
Biaya operasi langsung; 2)Biaya operasi tak
langsung; dan 3)Biaya overhead
9. Biaya Kapital
Biaya kapital (capital cost) adalah jumlah biaya yang dibutuhkan untuk
membuat suatu endapan bahan galian yang berada di dalam bumi menjadi
produk tambang yang dapat dijual.
• Biaya kapital tetap(initial investment)
Jika tambang yang akan dikerjakan merupakan tambang baru, maka
biaya tetap biasanya terdiri dari komponen-komponen berikut:
1. Land Acquisition (pembebasan lahan), biayanya tergantung kepadaluas
dan lokasi lahan.
2. Konstruksi pra-penambangan (pengupasan tanah penutup, dan
sebagainya).
3. Pembangunan tambang/masa konstruksi
4. Analisa Dampak Lingkungan.
5. Peralatan tambang, bangunan, sarana lain.
6. Peralatan pabrik, bangunan, sarana lain.
7. Sarana penunjang (jalan, listrik, perumahan, sarana olahraga, instalasi
air, dan sebagainya).
8. Jasa perancangan dan konsultasi
10. Biaya Kapital
Modal kerja(working capital).
Modal kerja adalah biaya yang digunakan untuk memulai produksi sebelum perusahaan
mendapatkan uang dan hasil penjualanproduknya.
Besarnya modal kerja umumnya adalah 25% dari biaya operasi atau mencukupi kebutuhan operasi
selama 3-6 bulan.
Modal kerja umumnya terdiri dari komponen-komponen biaya sebagai berikut:
1. Persediaan
1. Bahan baku, berupa dimana cadangan endapan mineral/bijih yang ekonomis yang belum
dilaksanakan proses penambangan.
2. Suku cadang, yang berguna apabila terjadi ker usakan pada alat-alat penambangan.
3. Supplies, merupakan stock dari suatu perusahan tambang yang berupa perlengkapan habis sekali pakai
seperti perlengkapankantor, bahanbakar, bahan pelumas, dll.
4. Bahan dalam proses (materialsin process), berupa endapan mineral/bijih yang sedang atau dalam
proses penambangan atau dalam proses pengolahan (mineral dressing).
5. Bahan jadi/produk tambang, merupakan bahan galian/bijih yang telah melalui proses pengolahan yang
siap dijual.
2. Piutang dagang; Piutang dagang merupakan suatu modal kerja yang dapat ditarik sewaktu-
waktu dari pihak kedua sesuai dengan perjanjian dagang (seperti pembayaran diakhir transaksi
penjualan komoditas dagang).
3. Hutang dagang; Merupakan modal kerja yang diperoleh dari orang lain dalam bentuk pinjaman
yang bernilai ekonomis, yang harus dibayar oleh kita apabila telah jatuh tempo sesuai dengan
perjanjian dagang kedua belah pihak
4. Kas, dan lain-lain; Merupakan cadangan uang yang disimpan yang berguna untuk membiayai
kehidupan tambang sehari-hari, dengan periode waktu yang relatif singkat.
11. Biaya Operasi
Biaya operasi(operating cost) adalah segala macam biaya yang harus
dikeluarkanagar proyek penambangan dapat beroperasi/berjalan
dengan normal.
Dalam suatu operasi penambangan, keseluruhan biaya
penambangan terdiri dari banyak komponen biaya yang merupakan
akibat dari masing-masing tahap kegiatan.
Besar kecilnya biaya penambanganakan tergantung pada
perancangan teknis sistem penambangan, jenis dan jumlah alat yang
digunakan.
Aspek teknis dan aspek ekonomis tidak dapat berjalan
sendiri-sendiri, keduanya akan selalu saling mempengaruhi.
Perkiraan biaya investasi alat akan tergantung pada jumlah alat yang
dipergunakan dan kapasitas alat yang dipilih.
Demikian pula biaya produksi merupakan fungsi dari kapasitas alat
yang dipakai.
Biaya penambangan yang rendah dapat dicapai jika rancangan
teknis dapat dioptimalkan dengan memperhatikan pemilihan dan jumlah
alat yang akan digunakan, yaitu yang dapat memberikan biaya produksi
per ton yang rendah.
12. Biaya Operasi
Secara umum biaya operasi dibagi menjadi tiga
komponen biaya, yaitu:
1. Biaya operasi langsung; Biaya operasi langsung
merupakan biaya utama dan berkaitan langsung
dengan produk yang dihasilkan. Walaupun
komponen biaya operasi langsung dari satu
tambang ke tambang yang lain bervariasi, akan
tetapi pada umumnya terdiri dari:
1. Upah pekerja (pekerja lapangan, pengawas lapangan, dan
sebagainya)
2. Bahan bakar (bahan bakar, oli, dan sebagainya)
3. Royalti.
4. Persiapan daerah produksi/permukaan kerja
13. Biaya Operasi
1. Biaya operasi tak langsung; Biaya operasi tak
langsung adalah pengeluaran-pengeluaran yang tak
terpengaruholeh produksi yang dihasilkan. Biaya
operasi tak langsung terdiri dari:
1. Gaji pekerja (administrasi,keamanan, teknisi,
jurubayar,petugas kantor, bengkel dan sebagainya).
2. Asuransi.
3. Penyusutan alat.
4. Pajak.
5. Reklamasi daerah bekas tambang.
6. Perjalanan bisnis, rapat, sumbangan-sumbangan.
7. Keperluankantor.
8. Humas dan sebagainya
14. Biaya Operasi
1. Biaya overhead; Biaya overhead dapat/tidak dapat dimasukkan sebagai
komponen biaya operasi tetapi biaya-biaya ini berpengaruh terhadap
total biaya produksi walaupun umumnya mencerminkan biaya-biaya
diluar tambang/biaya-biaya perusahaan. Overhead biasanya
dikelompokkan menjadi:
1. Penjualan.
2. Administrasi kantor pusat.