Bab Wawasan Nusantara dalam konteks NKRI
PPKn Kelas X Semester 2
Pembahasan :
- ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA
DALAM WAWASAN NUSANTARA
- PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN
Tugas PPKn Kelas X semester 2 Bab Wawasan Nusantara dalam Konteks NKRI
by : X IIS 1
SMA Negeri 1 Pasuruan
@Tahun 2017
2. ANGGOTA
KELOMPOK
Indah Ayu Islamiyah (15)
Nabilah Nanda Anisah (24)
Nurul Jamalus Sya’baniyah (28)
Sela Safira (31)
Shovi Nur Zakiyah (32)
Tiara Diva Raviona (34)
3. “C
ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA DALAM WAWASAN
NUSANTARA
Konsep wawasan nusantara merupakan suatu konsep
di dalam cara pandang dan pengaturan yang
mencakup segenap kehidupan bangsa yang
dinamakan astagatra bersifat timbal balik.
4. ASPEK 3GATRA
Letak dan
bentuk
geografis
Keadaan dan
kemampuan
penduduk
Keadaan dan
kekayaan
alam
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang berada diantara dua samudera dan
benua sehingga berada di tengah jalur lalu
lintas silang dunia dan Indonesia berada
pada garis ekuator yang mempunyai dua
musim.
Penduduk adalah sekelompok manusia yang
mendiami suatu tempat atau wilayah. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan
keadaan penduduk yaitu jumlah penduduk,
komposisi penduduk, dan distribusi penduduk.
Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai
sumber-sumber alam seperti pelican atau mineral,
nabati atau flora, hewani atau fauna. Tetapi, ada
kendala yaitu persebaran yang tidak merata sehingga
menimbulkan ketergantungan dengan negara lain. Ada
3 asas yang mengolah dan memanfaatkan yaitu asas
maksimal, lestari, dan berdaya saing.
5. ASPEK 5GATRA
Ideologi adalah prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa yang
didalamnya terkandung konsep mendalam mengenai
kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan
dalam kehidupan nyata.
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik
dapat dibagi dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan
input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.
6. Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi
barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Pertahanan dan keamanan dapat diartikan sebagai kondisi dinamika dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam mengahadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamika budaya
bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman,
tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG).
7. HUBUNGAN ANTARGATRA Antara Trigatra dan Pancagatra serta
antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi
dan interdependensi.
Ketahanan Nasional pada hakikatnya bergantung
kepada kemampuan bangsa dan Negara di
dalam mendayagunakan secara optimal gatra
Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk
penciptaan kondisi dinamis yang merupakan
kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional (Pancagatra).
Ketahanan Nasional Indonesia bukan merupakan
suatu penjumlahan ketahanan segenap
gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan
yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik
kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology,
politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan
keamanan.
Ketahanan nasional adalah suatu
pengertian holistic, yaitu suatu tatanan
yang utuh, menyeluruh dan terpadu,
dimana terdapat saling hubungan antar
gatra didalam keseluruhan kehidupan
nasional (Astagatra).
Kelemahan di salah satu gatra dapat
mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan
sebaliknya kekuatan dari salah satu atau
beberapa gatra dapat didayagunakan untuk
memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
9. “D
PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan nusantara menjadi dasar cara berpikir,
bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi, atau menangani berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
10. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus karunia sang Pencipta.
11. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
akan menumbuh kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih
lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas,
implementasi wawasan nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh
Indonesia.
Untuk itu, agar terketuk hari nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program
yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan
implementasi NKRI melalui pengukuhan Wawasan Nusantara.
12. PERANAN SISWA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA
Mendukung persatuan bangsa.
Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan individu atau golongan.
Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan
dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial
dalam masyarakat.
13. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk
membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
Mewujudkan kepentingan nasional.
Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
14. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan
takwa.
Menciptakan kerukunan umat beragama.
Memiliki informasi dan perhatian terhadap
kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
sekitar.
15. Merubah budaya negatif yang dapat
menciptakan perselisihan.
Mengembangkan kehidupan masyarakat
menuju ke arah yang lebih baik.
Memelihara nilai-nilai positif (hidup
rukun, gotong royong, dll) dalam
masyarakat.