SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 53
TUGAS MENYUSUN RESUME MAKALAH MATERI PERTEMUAN PERTAMA
SAMPAI PERTEMUAN TERAKHIR
Dosen Pengampu : Ade Fauji, SE.,MM
OLEH
DIKI SUPRIADI
11150836
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
KONSENTRASI : MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN
PROGRAM PENDIDIKAN : SRATA-1 (S-1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
KOTA SERANG
2018
Ekonomi Internasional
Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter
serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar
negara.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi
ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
1. Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi.
2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan
Multi Nasional.
3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan:
produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting
guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
Faktor-Faktor Yang Mendorong Sebuah Negara Melakukan Ekonomi Internasional
1. Agar bisa memenuhi kebutuhan produk dan jasa dalam negeri.
2. Memiliki keinginan agar bisa mendapatkan keuntungan, yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan negara.
3. Mempunyai kemampuan yang berbeda dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) untuk mengelola sumber daya.
4. Mempunyai kelebihan produk atau barang dalam negeri sehingga perlu pasar baru
untuk menjualnya.
5. Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, adat istiadat maupun
jumlah penduduk yang bisa mengakibatkan adanya suatu perbedaan antara hasil
produksi dan terdapatnya keterbatasan dari produksi.
6. Terjadinya arus globalisasi, sebab tidak ada negara di muka bumi ini yang dapat hidup
sendiri tanpa adanya bantuan dari negara lain.
7. Memiliki kesamaan selera terhadap suatu barang atau jasa.
Tujuan Ekonomi Internasional
Tujuan dari ekonomi internasional yaitu untuk bisa meningkatkan kemakmuran yang
lebih baik untuk manusia. Tujuan tersebut dapat dicapi apabila dapat mengadakan berbagai
macam kegiatan, misalnya: kegiatan di bidang perdagangan (ekspor – impor), perkreditan,
perasuransian, investasi, dan di bidang yang lainnya.
Perbedaan tata cara ataupun sifat antara perdagangan internasional dengan perdagangan
yang ada didalam negeri dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain:
1. Perbedaan hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, dan lain-lain.
2. Perbedaan adat istiadat, kegemaran, kebiasaan, musim dan perbedaan kondisi pasar.
3. Perbedaan keadaan politik, sosial-budaya, ekonomi dan kultural.
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
1. Teori dan kebijakan moneter internasional
2. Teori dan kebijakan perdagangan internasional
3. Organisasi dan kerjasama ekonomi internasional
4. Perusahan dan bisnis internasional
A. Konsep Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang
berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing yang mempengaruhi
neraca perdagangan negara yang bersangkutan (Simorangkir, 1985). Menurut Dachliani
(2006) menyatakan bahwa perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari
negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Pada zaman globalisasi ini hampir
tidak ada negara yang menganut sistem ekonomi tertutup. Hal ini terjadi karena tentu saja
setiap negara tidak bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan masyarakatnya hanya dengan
hasil produksi negeri sendiri. Masyarakat di suatu negara perlu mengonsumsi barang-
barang lainnya yang tidak bisa di produksi negeri sendiri sehingga perlu adanya pertukaran
atau perdagangan antar negara.
Menurut Salvatore (1997) Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara
mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu
mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing atau kurs. Dalam
sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan
perubahan ke atas ekspor maupun impor. Jika kurs mengalami depresiasi, yaitu nilai mata
uang dalam negeri menurun dan berarti nilai mata uang asing bertambah tinggi kursnya
(harganya) akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi kurs
valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila nilai kurs
dollar meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2011).
Ekspor merupakan variabel injeksi yang menambah besaran aliran pendapatan seperti
halnya investasi, hal ini dikarenakan ekspor berasal dari produksi dalam negeri yang
diperdagangkan di luar negeri. Berbeda dengan ekspor, variabel impor merupakan variabel
bocoran yang mengurangi aliran pendapatan. Tambunan (2001) mendefinisikan
perdagangan sebagai proses tukar-menukar atas barang atau jasa yang didasarkan atas
kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Perdagangan internasional dibagi menjadi
dua jenis yakni perdagangan barang (fisik) dan perdagangan jasa (non fisik).
Manfaat dari kegiatan perdagangan internasional antara lain :
1. Membantu menjelaskan arah komposisi perdagangan antar negara serta bagaimana
efek terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2. Dapat mewujudkan adanya keuntungan yang timbul dari perdagangan international
tersebut atau gain from trade. Perdagangan disini diartikan sebagai proses tukar-
menukar yang didasarkan kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-
masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi pertukaran
tersebut dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menentukan apakah
bersedia melakukan pertukaran atau tidak. Pada dasarnya pertukaran atau perdagangan
timbul karena salah satu kedua belah pihak melihat adanya manfaat atau keuntungan
tambahan yang bisa diperoleh dari pertukaran tersebut (Boediono, 2000).
Jadi perdagangan internasional secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
yang mencakup ekspor dan impor, baik berupa barang dan jasa yang dilakukan antar
negara atas pertimbangan tertentu (keuntungan) dan dilakukan tanpa adanya tekanan dari
pihak manapun juga. Berikut adalah beberapa teori yang berkaitan dengan adanya
perdagangan internasional :
Teori Merkantilisme
Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara
untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan
sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk
dalam aliran emas lantakan, atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin
banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah
negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya
untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor
barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat
menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu
saat tertentu, maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan
mengorbankan negara lain.
Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup
rasional, jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh
sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan
kekuasaan maka akan dapat mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan
lebih baik sehingga dapat melakukan konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan
angkatan bersenjata dan angkatan laut juga memungkinkan sebuah negara untuk
menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas berarti semakin
banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis. Selanjutnya, dengan
mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akan dapat mendorong output dan
kesempatan kerja nasional. Status suatu negara di mata internasional dicerminkan dengan
banyaknya jumlah emas yang dimiliki suatu negara (Hady, 2001).
Teori Heckscher-Ohlin (H-O)
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan
baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan
faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu
negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut
memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor
produksi.
Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara.
2. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah
labor intensity atau capital intensity.
Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama
adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama.
Kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama.
Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant
pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal
atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis hipotesis H-O dikatakan berikut:
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi
faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara
akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya.
3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang
relatif banyak dan murah untuk memproduksinya.
4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena
negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk
memproduksinya.
5. Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki
masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula
sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli
Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai
perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan
komparatif. Teori ini dianggap lebih modern karena menyatakan adanya perbedaan relatif
faktor-faktor pemberian dan intensitas penggunaan faktor produksi sebagai penyebab
terjadinya perdagangan internasional (Lindert, 2003).
Teori Perluasan Pasar (Vent For Surplus)
Menurut analisa Adam Smith yang dikenal dengan doktrin vent for surplus,
perdagangan luar negeri suatu negara dapat menaikkan produki barang dan jasa yang
sudah tidak dapat dijual di dalam negeri akan tetapi masih dapat dijual di luar negeri.
Dengan penjualan barang di luar negeri tersebut negara itu dapat mengimpor barang-
barang luar negeri sehingga mampu memperbesar tingkat produksinya, dan juga
menambah jumlah barang yang dikonsumsi oleh penduduk di negerinya. Perluasan pasar
ini akan mendorong sektor produktif untuk menggunakan teknik produksi yang
produktivitasnya lebih tinggi dikarenakan dengan adanya teknologi baru yang lebih baik
daripada yang ada di dalam negeri.
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya yang berjudul “Principles
of Political Economy and Taxation“ tahun 1817. Teori keunggulan komparatif adalah
keunggulan yang diperoleh suatu negara (dari menjalankan spesialisasi) karena dapat
menghasilkan produk dengan biaya relative yang lebih rendah dari pada negara lain.
Menurut teori ini setiap negara akan cenderung untuk melakukan spesialisasi dan
mengekspor barang-barang produksinya yang memiliki keunggulan komparatif. Menurut
teori ini perdagangan masih tetap bisa dilakukan meskipun suatu negara tidak memiliki
keunggulan mutlak sekalipun terhadap negara lain dan tetap memperoleh keuntungan.
Teori Ricardo ini berdasarkan pada beberapa asumsi, yaitu (1) perdagangan internasional
hanya terjadi antara dua negara, (2) barang-barang yang diperdagangkan hanya dua jenis,
(3) perdagangan dilakukan secara bebas, (4) tenaga kerja bebas bergerak dalam negeri, (5)
biaya produksi dianggap tetap, (6) biaya transportasi tidak ada, (7) tidak ada perubahan
teknologi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Mankiw (2003) yang mengatakan bahwa
keunggulan komparatif adalah perbandingan yang dilakukan antar produsen untuk suatu
barang, yang didasarkan pada biaya oportunitas yang dikenakan kepada masing-masing
produsen.
Menurut Afin dan Nur (2008), Manfaat utama perdagangan internasional adalah
meningkatkan kemakmuran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada setiap negara
untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa yang relatif efisien. Efisiensi
relatif suatu negara dalam memproduksi produk tertentu dapat dijelaskan dari jumlah
produk alternatif lain yang dapat diproduksi dengan input yang sama. Bila ditinjau dari
pengertian ini, efisiensi relatif digambarkan sebagai keuntungan komparatif. Semua
negara secara bersama-sama dapat memperoleh hasil dari eksploitasi keuntungan
komparatifnya, juga dari skala produksi yang lebih besar dan pilihan produk yang lebih
beragam yang semuanya dimungkinkan oleh adanya perdagangan internasional. Karena
itu, keuntungan dari mengeksploitasi keuntungan komparatif hanyalah sebagian dari
seluruh keuntungan perdagangan bebas.
B. Teori Perdagangan Internasional - Teori Pra Klasik : Merkantalisme
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah
secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan
logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki,
kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti
pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan
kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan
Negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar
negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu
itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang
menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol, Inggris,
Perancis, dan Belanda.
Latar belakang munculnya Merkantilisme:
1. Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan
Belanda)
2. Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan
rakyatnya.
3. Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
4. Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
5. Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah
baru.
Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:
1. Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
2. Meningkatkan perdagangan luar negeri
3. Mengembangkan industri berorientasi ekspor
4. Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
5. Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
6. Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang
sangat tinggi.
7. Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari
Negara lain.
Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:
1. Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
2. Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan
dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar
ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.
3. Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga negara
yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat
4. Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada
perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama
5. Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri
diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.
Neo-Merkantilisme
Yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional
dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff barrier.
Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti
dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan
biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, sistem kuota, ketentuan teknis,
harga patokan, peraturan kesehatan, dll.
C. Teori Klasik : Teori Keunggulan Mutlak, Teori Keunggulan Komperatif
1. Teori Keunggulan Mutlak
Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada
produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan
perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan
spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien.
Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain
jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh
negara lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris dan tidak memproduksi satelit
pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi
keris. Dengan demikian, perdagangan internasional akan terjadi di antara keduanya
bila Indonesia dan Jepang bersedia bertukar satelit pemancar dan keris.
Teori absolut advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi
pokok antara lain:
a. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.
b. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
c. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
d. Biaya transpor ditiadakan.
2. Teori Keunggulan Komperatif
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang
tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak
mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara
lain, misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah
maju.Keunggulan komparatif (Comparative Advantages) adalah keuntungan atau
keunggulan yang diperoleh suatu negara dari melakukan spesialisasi produksi
terhadap suatu barang yang memiliki harga relatif (relative price) yang lebih rendah
dari produksi negara lain.
Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan
komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai
jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya
yang lebih murah daripada negara lainnya.
Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo
membedakan perdagangan menjadi dua keadaan yaitu:
1. Perdagangan dalam negeri.
2. Perdagangan luar negeri.
Menurut Ricardo, keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith
dapat berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar biaya
tenaga kerja, karena adanya persaingan bebas dan kebebasan bergerak dari faktor-
faktor produksi tenaga kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan
melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang tertentu apabila memiliki
biaya tenaga kerja yang paling kecil. Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak
dapat didasarkan pada keuntungan atau biaya mutlak. Karena faktor-faktor produksi
di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak bebas sehingga barang-barang
yang dihasilkan oleh suatu negara mungkin akan ditukarkan dengan barang-barang
dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat
barang tersebut berlainan.
Teori Keunggulan Komparatif ini berlandaskan pada asumsi:
1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah
tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai
barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk
memproduksinya.
2. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.
3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal
pemasaran
4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak
berpengaruh.
5. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu, suatu
negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan
mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan
mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam
memproduksi.
David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian
mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua
jenis barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional
yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asalkan negara
tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya relatif
terkecil dari negara lain. Dengan kata lain, setiap negara akan memperoleh
keuntungan jika masing-masing melakukan spesialisasi pada produksi dan ekspor
yang dapat diproduksinya pada biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa
yang dapat diprosukdinya pada biaya yang relatif lebih mahal. Ini menjelaskan bahwa
mengapa suatu negara yang memiliki sumber daya sangat lengkap, negara tersebut
memilih mengimpor atau mengekspor daripada memproduksi untuk digunakan
sendiri.
Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien
dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam memproduksi
kedua jenis komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan
yang menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi
dalam memproduksi dan mengekspor barang yang memiliki kerugian absolut lebih
kecil (ini merupakan komoditi dengan keunggulan komparatif) dan mengimpor
komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih besar (komoditi ini memiliki kerugian
komparatif).
Untuk mempertegas teorinya, David Ricardo memberlakukan beberapa asumsi, yaitu :
1) Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasional.
2) Hanya ada 2 barang (komoditi) yang diperdagangkan.
3) Masing-masing negara hanya mempunyai 1 faktor produksi (tenaga kerja)
4) Skala produksi bersifat “constant return to scale”, artinya harga relatif barang-
barang tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi.
5) Berlaku labor theory of value (teori nilai tenaga kerja) yang menyatakan bahwa nilai
atau harga dari suatu barang (komoditi) dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja)
tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.
6) Tidak memperhitungkan biaya pengangkutan dan lain-lain dalam pemasaran.
Selain itu, David Ricardo (1772-1823) juga menyatakan bahwa nilai penukaran ada
jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan. Dengan demikian sesuatu barang
dapat ditukarkan bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat
sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang.
Selanjutnya David Ricardo juga membuat perbedaan antara barang yang dapat dibuat
dan atau diperbanyak sesuai dengan kemauan orang, di lain pihak ada barang yang
sifatnya terbatas ataupun barang monopoli (misalnya lukisan dari pelukis ternama,
barang kuno, hasil buah anggur yang hanya tumbuh di lereng gunung tertentu dan
sebagainya). Dalam hal ini untuk barang yang sifatnya terbatas tersebut nilainya sangat
subyektif dan relatif sesuai dengan kerelaan membayar dari para calon pembeli.
Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan
maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan
D. Teori Modern Perdagangan Internasional
Teori modern Perdagangan Internasional adalah teori yang dikemukakan pertama
kali oleh Bertil Ohlin dalam bukunya interregional and International Trade
(1933). Sebagian dari teori Bertil Ohlin didasarkan atas tulisan gurunya, yaitu Eli
Heckscher, sehingga teori ini lebih dikenal dengan teori Heckscher-Ohlin atau disingkat
dengan Teori H-O.
Dalam analisisnya, teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah
kurva isocost, yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama,
dan kedua adalah kurva isoquant, yaitu kurva yang menggambarkan total produksi yang
sama. keseimbangan akan terjadi apabila kurva isocost bersinggungan dengan
kurva isoquant. Jadi pada titik persinggungan tersebut akan terjadi produksi yang optimal
dengan biaya tertentu.
Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya
perbedaan produktivitas. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan produktivitas karena
adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh
masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga
barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal sebagai .The
Proportional Factor Theory.. Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi
relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi
untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan
mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif
langka atau mahal dalam memproduksinya.
Basis dari keunggulan komparatif adalah:
 Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara.
 Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah
labor intensity atau capital intensity.
1. The Proportional Factors Theory
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva
pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi
yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk
yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan
kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh
produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk
tertentu.
Analisis teori H-O :
a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi
faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara
b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing
negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang
dimilkinya.
c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang
relatif banyak dan murah untuk memproduksinya
d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena
negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk
memproduksinya
Sama dengan teori – teori lainnya, Asumsi dari teori H –O juga terdapat
kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain:
Kelemahan asumsi teori H – O
1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi
adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi
yang berbeda.
2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih
menjadi masalah. Hal ini karena sebagian besar perdagangan adalah produk negara
industri yang bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa
dijelaskan dengan model faktor endowment H-O.
3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara
internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan
kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini
merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
4. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika
melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih
memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.
Kondisi fakta terkini yang tidak sesuai dengan asumsi teori H-O , antara lain:
1. kondisi permintaan dan penawaran komoditas perdagangan senantiasa mengalami
perubahan karena variabel yang mempengaruhinya senantiasa berubah.
2. teori perdagangan terbaru menyatakan bahwa pengetahuan, dan pengetahuan adalah
variabel penentu keputusan perdagangan dan investasi.
3. jumlah dan kualitas faktor produksi dan teknologi berubah dari waktu ke waktu; serta
4. variabel ongkos transportasi diperhitungkan.
2. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks,
melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta
itu mengenai struktur perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat
tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks
leontief
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan
ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
a. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
b. Tariff and Non tariff barrier
c. Pebedaan dalam skill dan human capital
d. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja
terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang
memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
3. Teori Opportunity Cost
Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC )
yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara
dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini bentuk PPC
akan tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC
Constant cost dan PPC increasing cost
4. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall
dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan
suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya
pada berbagai kemungkinan harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh
manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih
tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor
produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu
produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative
advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya
manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat
bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah
teori modern yaitu teori Offer Curve.
E. Kebijaksanaan Ekonomi Internasional : Kebijakan Tarif
Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau
kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun
tidak langsung akan mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran
internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi
bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus pada tarif, quota, namun juga mencangkup
kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak langsung akan memberikan
pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional, misalnya peran
kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter.
Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan
atau kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan
pengaruh secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional.
selanjutnya kita akan membahas poin-poin penting yang ada dalam kebijakan
ekonomi internasional, antara lain :
Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional
Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan
atau tindakan yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam
kebijakan ekonomi internasional yaitu :
1. Kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang
berjalan transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun
jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade
agreement dan masih banyak lainnya.
2. Kebijakan pembayaran internasional
Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan
pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya
pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini
seperti pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau
pengawasan terhadap lalu lintas modal jangka panjang.
3. Kebijakan bantuan luar negeri
Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya.
Bantuan itu berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta
pembangunan dan bantuan meiliter kepada negara lain.
Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional
1. Autarki
Istilah autarki biasanya digunakan dalam bahasan ekonomi. Autarki adalah
sistem ekonomi swasembada dan perdagangan terbatas. Kondisi ini dapat terjadi jika
suatu entitas dapat melakukan swasembada terhadap kebutuhannya sehingga tidak
perlu melakukan perdagangan internasional.
Sistem autarki adalah kebalikan dari sistem ekonomi liberal yang mendorong arus
bebas barang dan jasa.[1] Dalam sistem autarki berarti barang dan jasa hanya berputar
dalam lingkup domestik. Dalam era globalisasi masa kini, sistem autarki sudah jarang
dilakukan. Namun masih ada negara yang melakukan autarki, salah satunya adalah
Korea Utara. Negara ini menutup diri dari dunia internasional sehingga membatasi
perdangangan internasional.
Contoh sederhana mengenai autarki yaitu pada zaman dahulu ketika efisiensi transaksi
rendah, orang akan memilih untuk menyediakan sendiri sebagian besar barang
konsumsi mereka, hal ini pada dasarnya merupakan autarki. Individu akan
menginginkan untuk mengkhususkan beberapa aktivitas produksi hanya ketika
efektivitas transaksi cukup tinggi.
2. Kesejahteraan
Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah
menciptakan kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan
memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan
meninghkatnya tingkat konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara.
Selain itu dengan adanya kebijakan ekonomi internasional bisa menghapuskan segala
bentuk hambatan perdagangan internasional seperti tarif/bes, larangan perdagangan,
quota dan lain sebagainya.
3. Proteksi
Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan
kebijakan ekonomi internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang
sedang mengalami perkembangan atau sedang tumbuh dan juga melindungi
perusahaan baru yang dari perusahaan-perusahaan besar yang melakukan hal
semaunya sendiri dengan kelebihan dan keunggulannya, serta memberikan
perlindungan produk dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Pada
dasarnya bentuk perlindungan dalam perdagangan ini antara lain kebijakan tarif,
kuota, larangan impor, subsidi dan dumping.
4. Kesimbangan neraca pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya
kebijakan ekonomi internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan
ekonomi internasional ini akan mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula.
Contoh ketika pemerintah menerapkan kebijakan stabilitas ekonomi internasional
pada negara dengan kelebihan valuta asing atau devisa maka yang tidak akan terjadi
apa-apa pada neraca pembayaran. Sedangkan jika pemerintah menerapkan kebijakan
ekonomi internasional di negara yang valuta asingnya kurang, maka hal berbeda akan
terjadi akan ada sebuah perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang. Contoh
kebijakan yang dilakukan yakni pengawasan tidak hanya pada devisa namun juga
pada lalu lintas barang dan jasa serta modal.
5. Pembangunan ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari
diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya
ketika suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka
menunjukkan kesejahteraan masyarakatnya terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka
perlu ditatapkan atau diterapkannya sebuah kebijakan, antara lain :
 Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada industri
yang masih dalam masa awal perjalanannya.
 Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak essential
dan hanya melakukan impor jika mendesak dan benar-benar dibutuhkan.
 Memperbanyak jumlah ekspor.
Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional
1. Tarif
Yang dimaksud dengan tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua
barang yang telah melewati batas suatu negara. Tarif juga sering disebut dengan bea
masuk, dimana bertujuan untuk melindungi atau memberi proteksi terhadap industri-
industri yang ada dalam negeri. Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan
proteksi, pengenaan tarif biasanya juga merupakan kebutuhan yang sudah diatur
dalam APBN yang bertujuan untuk menambah jumlah pemasukan fungsi
devisa negara.
Ada beberapa jenis atau bentuk dari tarif, yakni :
 Bea ekspor
Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang
diangkut atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena
pajak adalah di custom area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea,
namun jika sudah melewati batas ini maka barang-barang tersebut akan terkena bea
ekspor sesuai dengan aturan yang ada.
 Bea transito
Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang
yang telah melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya
brang-barang tersebut memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai
dengan namanya yakni transito maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit
di suatu wilayah sebelum menuju negara tujuannya.
 Bea impor
Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang
yang masuk ke dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri.
Dengan demikian segala bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan
pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pembedaan tariff menurut jenisnya
 Ad Valorem Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam
presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
 Specific Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap
ukuran fisik daripada barang.
 Spesific Ad Valorem atau Compound Duties, yakni bea yang merupakan
kombinasi antara specific dan ad valorem.
System tarif:
 Single-Column Tariffs: System dimana untuk masing-masing barang hanya
mempunyai satu macam tariff. Bersifat autonomous, artinya tariff yang tingginya
ditentukan sendiri oleh sesuatu Negara tanpa persetujuan dengan Negara lain). Kalau
tingginya tariff ditentukan dengan perjanjian dengan Negara lain disebut conventional
tariff.
 Double-Column Tariffs: System dimana untuk setiap barang mempunyai 2
(dua) tarif. Apanila kedua tariff tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang,
maka namanya:”bentuk maksimum dan minimum”. Jadi sebagian autonomous dan
sebagian conventional, maka bentuk ini dinamakan “general and conventional form”.
 Triple-Column Tariffs: System ini hanya perluasan daripada double-column
tariffs, yakni dengan menambah satu macam tariff preference untuk Negara-negara
bekas jajahan afiliasi politiknya. System ini sering disebut dengan nama “preferential
system”.
Efek tariff
Pembebanan tariff terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap
perekonomian suatu Negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa
macam efek tariff tersebut adalah:
 efek terhadap harga (price effect)
 efek terhadap konsumsi (consumption effect)
 efek terhadap produk (protective/import substitution effect)
 efek terhadap redistribusi pendapatan (redistribution effect)
Effective rate of protection
Tarif terhadap bahan mentah akan menaikkan ongkos produksi. Pembebanan
tariff terhadap bahan mentah menyebabkan naiknya ongkos produksi sehingga kurva
penawaran naik ke atas. Hubungan antara tariff terhadap barang jadi dan tariff
terhadap bahan mentah dapat dinyatakan dengan adanya “effective rate of
protection” yang dinikmati oleh produsen yang memproses barang jadi tersebut.
Apabila barang jadi dan juga bahan mentah impor itu dikenakan tariff, maka effective
rate of protection bagi produsen barang tersebut makin tinggi.
Alasan pembebanan tarif
 Yang secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan
 Memperbaiki dasar tukar (terms of trade)
Suatu Negara dapat mempengaruhi dasar pertukaran antara ekspor dan impornya
melalui pembebanan tariff. Tariff dapat mengurangi keinginan untuk mengimpor, ini
berarti bahwa untuk sejumlah tertentu ekspor menghendaki jumlah impor yang lebih
besar, sebagian daripadanya diserahkan kepada pemerintah sebagai pembayaran tariff.
Pembebanan tariff ini akan berhasil memperbaiki terms of trade apabila Negara
itu mempunyai kedudukan monopoli dalam perdagangan. Dengan kata lain, kalau
permintaan Negara lain terhadap barangnya bersifat inelastis; makin inelastis
permintaan terhadap barangnya berarti semakin besar posisi monopoli sehingga
pembebanan tariff dapat lebih effective.
 Infant-industri
Pada umumnya industri-industri yang sedang tumbuh ini efisiensinya belum tinggi
serta belum dapat menikmati adanya economies of scale. Oleh karena itu pembebanan
tariff terhadap barang dari luar negeri dapat memberi perlindungan terhadap industri
dalam negeri yang sedang tumbuh ini. Tariff hanya bersifat sementara sampai
industri-industri dalam negeri sudah kuat, tariff dihapuskan. Hal ini untuk menjaga
industri ini jangan sampai bekerja kurang efisien dibawah perlindungan tariff.
 Diversifikasi
Suatu Negara yang hanya menghasilkan satu atau beberapa macam barang saja
akan mengalami kesulitan apabila harga barang-barang hasil produksinya di pasaran
dunia goncang. Dengan pembebanan tariff, industri dalam negeri dapat berkembang,
sehingga dapat memperbanyak jumlah serta jenis barang yang dihasilkan. Makin
banyak jenis barang yang dihasilkan, ekonomi Negara itu akan semakin stabil karena
penurunan harga satu jenis produk mungkin dapat diimbangi dengan kenaikan harga
barang lain.
 Employment
Pembebanan tariff akan mengakibatkan turunnya impor dan menaikkan produksi
dalam negeri. Kenaikan produksi ini berarti pula kenaikan kesempatan kerja. Dalam
hal ini pembebanan tariff dapat digunakan untuk memperluas kesempatan kerja.
 Anti dumping
Dumping berarti menjual barang diluar negeri jauh lebih murah daripada di dalam
negeri.
 Yang secara ekonomis tidak dapat dipertanggungjawabkan
 To Keep Money at Home
Apabila penduduk suatu Negara itu membeli barang dari luar negeri maka
Negara tersebut memperoleh barang dan Negara lain memperoleh uang. Tetapi
apabila membeli barang produksi dalam negeri maka uang tersebut tidak lari keluar
negeri. Jadi dengan pembebanan tariff impor, maka impor akan berkurang sehingga
akan mencegah larinya uang ke luar negeri.
 The Low-wage
Negara yang tingkat upahnya tidak dapat mengadakan hubungan dengan
Negara yang tingkat upahnya rendah tanpa menanggung risiko akan turunnya tingkat
upah. Turunnya tingkat upah berarti pula turunnya stansar hidup. Oleh karena itu
untuk melindungi para pekerja yang upahnya tinggi dari persaingan para pekerja yang
upahnya rendah maka Negara yang tingkat upahnya tinggi tersebut perlu
membebankan tariff bagi barang yang berasal dari Negara yang tingkat upahnya
rendah.
Produsen dalam negeri mempunyai hak terhadap pasar dalam negeri. Tariff
akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor akan diganti dengan produksi
dalam negeri. Kenaikan produksi ini berarti bertambahnya kesempatan kerja yang
akhirnya berarti pula kenaikan kegiatan ekonomi.
 Home market
Tarif akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor dan diganti dengan
prosuksi dalam negeri. Kenaikan produksi berarti tambahnya kesempatan kerja yang
akhirnya berarti pula kenaikan kegiatan ekonomi.
Pembebanan tarif atas suatu barang dapat menimbulkan pengaruh terhadap
perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang yang dikenai tarif
tersebut. Pengenaan tarif terhadap barang-barang impor biasanya ditujukan Untuk
melindungi produksi barang sejenis yang dihasilkan di dalam negeri.
2. Kuota
Yang dimaksud dengan kuota adalah sebuah pembatasann yang diberlakukan
kepada barang-barang impor dan jumlah barang-barang ekspor. Kuota ini ditentukan
sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah, bisa jadi di setiap negara
memiliki batasan-batasannya sendiri. Ada dua jenis kuota yakni :
 Kuota impor
Kuota impor merupakan batasan yang diberikan dan diberlakukan kepada setiap
barang impor, ada beberapa jenis kuota impor antara lain kuota absolut dimana
batasan ditentukan oleh negara yang bersangkitan, kuota negosiasi dimana
batasannya ditentukan dari perjanjian dua pihak yang bersangkutan, tarif kuota yang
merupakan gabungan dari tarif dan kuota itu sendiri, dan kuota campuran yakni
kuota yang murni dibebankan untuk melindungi industri dalam negeri agar tetap bisa
bersaing.
Beberapa jenis kuota impor, antara lain sebagai berikut :
 Absolute atau unilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditentukan sendiri oleh
suatu negara tanpa persetujuan dan negara lain.
 Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditenrnkan
berdasarkan Perjanjian antara dua negara atau lebih yang terlibat dalam perdagangan.
 Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk barang-barang tertentu
jumlahnya dibedakan dan diizinkan masuk atau keluar tetapi dikenakan tarif yang
tinggi.
 Mixing quota adalah pembatasan penggunaan bahan mentah yang diimpor dengan
proporsi tertentu dalam rangka melaksanakan produksi barang akhir. Pembatasan mi
bertujuan mendorong perkembangan industri di dalam negeri
 Kuota ekspor
Kuota yang biasanya diberlakukan kepada bahan-bahan mentah yang termasuk ke
dalam komoditas perdagangan penting.
Kuota ekspor yang diterapkan oleh setiap negara memiliki beberapa tujuan , antara
lain :
 mencegah barang-barang yang penting agar tidak jatuh ke negara yang dianggap
berbahaya;
 menjamin ketersediaan barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup;
 mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga dalam menjaga
stabilitas ekonomi dalam negeri.
Kuota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan komoditas
perdagangan penting.
 Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional yang
tidak memperbolehkan ekspor barang dan dalam ke luar wilayah pabean suatu negara.
Misalnya, ekspor pasir laut Indonesia ke Singapura dilarang karena menimbulkan
kerusakan Iingkungan yang merugikan negara.
 Larangan Impor
Larangan impor merupakan kebalikan dan larangan ekspor, yaitu suatu kebijakan
dalam perdagangan dengan cara melarang membeli barang dan luar negeri untuk
melindungi dan mengembangkan industri dalam negeri. Misalnya, larangan
mengimpor beras, bawang putih, dan gula pasir. Jika barang-barang (komoditas)
tersebut tidak dilindungi, petani padi, bawang, dan tebu akan mendenita kerugian yang
besar.
3. Subsidi
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang
memproduksi, menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu barang dapat
terjangkau oleh masyarakat. Maksud diberikannya subsidi adalah agar para produsen
dalam negeri menjual barangnya dengan harga yang lebih murah sehingga bisa
bersaing dengan barang-barang impor. Subsidi ini dapat berupa :
1. Uang yang diberikan secara Iangsung (nominal rupiah);
2. Subsidi per unit produksi.
4. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual
barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri atau bahkan di
bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan
dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen
mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis
sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara
pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih
tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir
dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.
Ada tiga tipe Dumping yaitu sbb :
1. Persistent Dumping: yaitu kecenderungan monopoli yg berkelanjutan dr suatu
perusahaan di pasar domestik utk memperoleh profit maksimum dgn menetapkan
harga yg lebih tinggi di dlm negeri drpd di luar negeri.
2. Predatory Dumping : yaitu tindakan perusahaan utk menjual barangnya di luar negeri
dgn harga yg lebih murah utk sementara (temporary), sehingga dpt menggusur atau
mengalahkan perusahaan lain dlm persaingan bisnis. Setelah dpt memonopoli pasar
barulah harga kembali dinaikkan utk mendpt profit maksimum.
3. Sporadic Dumping : yaitu tindakan perusahaan dlm menjual produknya di luar negeri
dgn harga yg lebih murah secara sporadis dibandingkan harga di dalam negeri karena
adanya surplus produksi di dalam negeri.
 Anti Dumping Code
Sesuai ketentuan General Agreement on Tariff and Trade / World Trade Organization
suatu pemerintah dpt mengambil tindakan Anti Dumping dgn mengenakan Anti
Dumping Duties sebesar kerugian yg dideritanya berdsrkan Anti Dumping Code
(ADC). Berdsrkan ADC suatu negara dpt mengenakan Anti Dumping Duties apabila
telah dibuktikan dgn Injury Test. Injury test adalah suatu penyelidikan apakah telah
terjadi perdagangan luar negeri yg tidak jujur (unfair trade),sehingga menyebabkan
kerugian bagi industri dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
 Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga
kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di
luar negeri.
 Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat
membeli barang dari luar negeri.
F. Valuta Asing
Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima
sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak
dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun
kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia
sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan
setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya
dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi
perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang
sering kita sebut dengan istilah valuta asing.
Fungsi Valuta Asing
Jika dikaji dari pengertian valuta asing di atas, maka fungsi valuta asing adalah sebagai
alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Jika kita rinci secara lebih mendalam
maka valuta asing setidaknya memili 4 fungsi berikut ini :
1. Alat Tukar Internasional
Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar internasional. Seperti yang
kita ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang digunakan untuk melakukan
pertukaran barang.
2. Alat Pengendali Kurs
Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang
suatu negara sering kali mengalami pergolakan. Nah, dengan pengelolaan tingkat
penggunaan sesuatu valuta asing asing tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai
tukar mata uang mereka dengan lebih mudah.
3. Alat Pembayaran Internasional
Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki peranan yang besar dalam
perdagangan internasional yaitu sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua
belah pihak.
4. Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di seluruh penjuru dunia
dapat dengan mudah melakukan aktivitas jual beli tanpa harus terkendala masalah
penggunaan mata uang.
Karakteristik Perdagangan Valuta Asing
Tidak ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing. Dengan adanya transaksi di luar
bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta
asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya di
mana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya
bahwa "tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda
tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi". Namun dalam
praktiknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.
Proses Transaksi
Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang
diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari
posisi transaksi yang anda lakukan. Di Bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot
nilainya adalah $100.000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa
valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas
sangat bervariasi, 6000/8000 dan 10.000 rupiah.
Pemain Pasar Valuta Asing
1. Bank
Pasar uang antar bank (PUAB) memenuhi kebutuhan mayoritas dari
perputaran uang di dunia usaha serta kebutuhan dari transaksi para spekulan
setiap harinya yang dapat mencapai nilai triliunan dollar. Beberapa transaksi
dilaksanakan untuk dan atas nama nasabahnya, tetapi sebagian besar adalah
untuk kepentingan pemilik bank ataupun untuk kepentingan bank itu sendiri.
2. Dunia Usaha
Salah satu pemeran pasar valuta asing ini adalah adanya kebutuhan dari
aktivitas perusahaan dalam melakukan pembayaran harga barang ataupun jasa
dalam mata valuta asing. Kebutuhan mata valuta asing dari suatu perusahaan
seringkali hanya kecil nilainya dibandingkan dengan kebutuhan dari bank dan
spekulan dan perdagangan valuta asing yang dilakukannya seringkali hanya
membawa dampak yang kecil sekali bagi nilai pasaran kurs mata uang.
Meskipun demikian arus perdagangan valuta asing dari perusahaan-perusahaan
ini dalam jangka panjangnya merupakan faktor yang penting bagi arah nilai
tukar suatu mata uang. Transaksi beberapa perusahaan multinasional dapat
membawa akibat yang tidak terduga sewaktu mereka menutup posisi (posisi jual
ataupun beli) yang amat besar sekali di mana transaksi ini tidak diketahui secara
luas oleh para pemain pasar.
3. Bank Sentral
Bank sentral suatu negara memegang peran yang amat penting dalam
pasar valuta asing. Bank sentral ini senantiasa berupaya untuk mengendalikan
suplai uang, inflasi, dan ataupun suku bunga bahkan seringkali mereka memiliki
suatu target baik resmi maupun tidak resmi terhadap nilai tukar mata uang
negaranya. Seringkali bank sentral ini menggunakan cadangan devisanya untuk
menstabilkan pasar.
4. Perusahaan manajemen Investasi
Perusahaan manajemen investasi (yang mana biasanya adalah
merupakan pengelola banyak sekali akun atas nama nasabahnya seperti
misalnya dana pensiun dan dana sumbangan yayasan) yang bertransaksi di
pasar valuta asing untuk kebutuhan mata uang asing guna melakukan transaksi
pembelian saham di luar negeri. Transaksi valuta asing bagi mereka adalah
bukan merupakan tujuan investasi utamanya sehingga transaksi yang
dilakukannya bukan dengan tujuan spekulasi ataupun dengan tujuan
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
5. Pialang Valuta Asing
Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk
melakukan kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang
pasar uang dengan memperoleh imbalan atas jasanya
Fungsi Valuta Asing
Fungsi valuta asing untuk tiap negara mempunyai peran penting dalam
melakukan hubungan luar negeri, khususnya pada hubungan dagang. Berikut fungsi
valuta asing :
1. Alat Tukar Internasional
Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna
melakukan tukar-menukar barang atau jasa dengan negara lain. Seperti, apabila
Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat maka pembayaran
tidak menggunakan rupiah, akan tetapi menggunakan valuta asing (contohnya
dengan Valas Dollar Amerika Serikat).
2. Alat Pembayaran Internasional
Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna
melakukan pembayaran cicilan utang serta bunganya harus dilakukan dengan
menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat digunakan
sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain.
3. Alat Pengendali Kurs
Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang
sebuah negara terhadap mata uang dari negara lain, yang mana kurs mata uang
suatu negara tersebut dapat menguat atau melemah. Valuta asing atau valas
dapat digunakan untuk mengendalikan kurs rupiah terhadap mata uang asing.
4. Alat Memperlancar Perdagangkan Internasional
Valas atau valuta asing dapat memperlancar dan mempermudah bagi
suatu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab itu,
salah satu fungsi valuta asing adalah sebagai alat tukar atau untuk
mempermudah perdagangan internasional. Apabila tidak ada valuta asing maka
perdagangan internasional dapat terganggu, karena perdagangan tersebut hanya
dapat dilakukan dengan cara barter atau tukar-menukar barang.
Jenis – Jenis Valuta Asing
Valuta asing jika ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, antara lain :
1. Valuta Asing Fisik
Valuta asing fisik merupakan uang asing dalam pengertian uang asing yang
sebenarnya, yaitu uang asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam bentuk
uang logam, uang kertas negara, ataupun uang kertas bank. Pada jenis valuta
asing fisik memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang kartal, valuta
asing ini dapat untuk digunakan dalam perdagangan internasional.
2. Valuta Asing Non-Fisik : Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat
berharga seperti : dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money
order dan lain-lain.
Apabila dilihat dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di jual
belikan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1. Mata Uang Asing
Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar Amerika
Serikat, dan lain sebagainya.
2. Saldo Kredit
Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar negeri.
3. Surat-surat Wesel Luar Negeri
Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan cara seperti :
terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara
lain).
4. Hak-Hak Penerimaan Pembayaran
Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda dengan
tingkat likuiditas yang terbilang tinggi.
G. Perusahaan Multinasional (MNC) : Sifat Perusahaan Multi nasional, Faktor yang
mempengaruihi keputusan Perusahaan MNC
MNC ( MultinaTional Corporation ) adalah Merupakan perusahaan dengan pendekatan
etnosentris karena menjalankan operasional di banyak negara tetapi pembuatan keputusan
utama dilakukan di perusahaan di negara asal.
Pendapat lain mengatakan bahwa Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang
berada di satu negara yang mempunyai operasi produksi dan penjualan di beberapa Negara
lain. Jumlah Negara tempat MNCberoperasi sekurang-kurangnya 5 sampai 6 negara. Serta
merupakan sebuah induk perusahaan ( holding company), dengan sejumlah operasi luar
negeri, masing-masing diberi wewenang untuk menyesuaikan produk-produk dan strategi
pasarnya dengan apa yang dianggap oleh para manajer lokal sebagai aspek-aspek unik dari
pasar-pasar individual mereka
Dengan demikian yang dikatakan perusahaan multinasional adalah perusahaan yang
beroperasi melewati batas suatu Negara yang bersifat etnosentris namun masih diberi
wewenang untuk menyesuaikan produk – produk dan strategi pasarnya sesuai dengan
Negara yang mereka masuki.
Tujuan dari MNC :
Memaksimumkan kekayaan pemegang saham, dan
Memaksimumkan kekayaan perusahaan.
Dalam berekspansi, perusahaan domestic dapat melalui beberapa tahap menjadi MNC.
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan
diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat
tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor
2. Insidentil
3. Ekspor
4. Aktif
5. Penjualan
6. Lisensi
7. Franchising
EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT at EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu
perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal
yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya
terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia
membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri
asing itu.
EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama
akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada
umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi
perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri
mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal
di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahaptahap ini sering
pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap
pembelian atau “Purchasing".
Keunggulan :
Perusahaan bisa menghindari biaya untuk mendirikan pabrik di pasar luar negeri tetapi
biaya promosi bertambah
Perusahaan bisa mendapatkan Experience Curve
Mendapatkan Location Economies
Kelemahan :
Dinegara tujuan terdapat manufacture dengan biaya produksi yang lebih rendah
Adanya biaya transport yang tinggi dan tariff yang tinggi yang membuat produk dengan
harga mahal
Agen bertindak dengan tidak melakukan hal – hal yang sesuai untuk mensukseskan
export
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam
tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima
dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses
produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian
lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi
itu kepada perusahaan asing tersebut.
Keunggulan :
Perusahaan dapat menghindari barrier untuk investasi
Perusahaan tidak menanggung beban untuk pengambangan pasar luar negeri dan risiko
pasar di luar negeri
Kelemahan :
Perusahaan tidak memiliki pengendalian / pengawasan yang tetap terhadap manufaktur
mengenai strategi produk yang dimilikinya
Lisensi suatu saat dapat berubah menjadi pesaing
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu
negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap
dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran
proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun
barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk
"Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima
disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai
"Franchisor". Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya
makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
Keunggulan :
Meminimalkan risiko investasi
Kelemahan :
Control Quality yang sulit dilakukan oleh Frenchaisor
FORGEIN DIRECT INVESTMEN (FDI)
Joint Venture (Patungan)
Kerjasama bisnis dimana satu atau lebih perusahaan bergabung bersama mendirikan
beberapa jenis operasi.
Bisa dilakukan antara 2 perusahaan asing
Bisa antara perusahaan asing dan perusahaan local
Antara perusahaan asing dan pemerintah
Bila terdapat lebih dari dua pihak yang terlibat dalan joint venture maka hal tersebut
disebut Konsorsium
Subsidiares (Cabang luar negeri yang dimiliki penuh)
Pembukaan cabang perusahaan di luar negeri atau mengakuisisi perusahaan di Negara
itu yang merupakan frechise ataupun license
• Perusahaan memiliki kontral penuh terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan
produksi, mempertahankan kelebihan teknologi
• 100% laba menjadi hak perusahaan
• Resiko lebih besar.
Ketika perusahaan domestic ingin go Internasional maka tahapan tidak harus
dimulai dari export, perusahaan boleh langsung melalui tahap FDI. Hal ini disesuaikan
dengan kemampuan perusahaan apabila ingin coba – coba maka hal yang paling cocok
adalah melakukan export yang risikonya lebih rendah bila dibandingkan dengan risiko
di tahapan yang lainnya. Apabila perusahaan telah menguasai pasar domestiknya, maka
untuk memperuluas expansi perusahaan dapat melakukan tahapan jauh lebih di atas
sekedar hanya mengekspor. Semua tergantung tujuan dari perusahaan tersebut
H. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Kekuatan Bersaing, Efek Global
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak
negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-
kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah
kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak
negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh
ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang
sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara
sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka
(dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di
wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional
seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah
atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
Ciri – Ciri Perusahaan Multinasional
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai
suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur
atau pembrian jasa dalam sedikitnya dua negara. Perusahaan Mutinasional merupakan
sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan
perusahaan itu. Sebagian besar dari penanaman modal asing di negara-negara sedang
berkembang diusahakan di bidang sumber daya alam, sisanya dibidang pengolahan,
perdagangan, prasarana, transport, perbankan, turisme, dan jasa-jasa lainya.
Struktur Organisasi Perusahaan Multinasional
Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing
Ø Devinisi Fungsional Sedunia
Diorganisasi bedasarkan fungsi
Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan fungsional
mereka diperusahaan induk.
Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena data
yang mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah.
Ø Divisi internasional
Semua anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah dari
divisi Domestik.
Ø Wilayah Geografis
Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan yang berlokasi dalam
batasnya.
Tidak adanya komunikasi antar wilayah.
Hubunan pelapor antara anak dan induk.
Ø Divisi produk sedunia
Divisi ini bertanggung jawab pada operasi mereka sendiri diseluruh dunia.
Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak perusahaan
Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan MNC
Kelebihan :
8. Menambahkan devisa negara melalui penanaman di bidang ekpor,
9. Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industri,
10. Memodernisir industri
11. Ikut mendukung pembangunan nasional
12. Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
Kekurangan :
Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi
kekusaan ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak
banyak.
Perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
1. Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
2. Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan
keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak. Dapat merusak kehidupan
politik dan ekonomi negara
Karakteristik Perusahaan Multinasional :
1. Membentuk afiliasi diluar negeri
2. Visi dan strategi mendunia (global)
3. Kecenderungan memilih jenis kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufakturing
4. Menempatkan afiliasi di negara-negara maju
5. Sejumlah aset perusahaan multinasional diinvestasi secara internasional
6. Bergerak dalam produksi internasional dan mengoperasikan beberapa pabrik di
beberapa negara
I. Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis
tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer
keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri
(rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa neraca pembayaran internasional
merupakan suatau catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi
yang dikenal sebagai “ double entry bookkeeping” sehinga setiap transaksi internasional
yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi
debet.
Dengan sistem double entry bookkeeping, maka neraca pembayaran internasional
secara ove all akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa
positif atau negatif.
Kegunaan Neraca Pemabayaran Internasional
Secara umum sebagai suatu neraca, Neraca pembayaran internasional berguna sebagai
berikut:
1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk
dalam negeri dan penduduk luar negeri.
2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internsional suatu negara.
3. Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
Dari neraca pembayaran, bisa mengetahui bagaimanakah posisi ataupun struktur
keuangan suatu negara. Jika posisi neraca pembayaran pada suatu negara menunjukkan angka
surplus, berarti negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor barang daripada melakukan
impor barang.
Selain itu juga bisa diketahui, bahwa surplus pada neraca pembayan suatu negara berarti
tidak terlalu banyak investor asing yang menanamkan investasinya di suatu negara. Kondisi
tersebut bisa terjadi karena dengan adanya investor, secara otomatis akan semakin banyak
barang yang diimpor guna memenuhi kebutuhan investor tersebut.
5. Mengatahui salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk
memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran
internasional.
Hal lain yang tidak kalah penting dari sebuah neraca pembayaran adalah sebagai
patokan jika suatu negara hendak mengajukan dana ke negara lain atau ke lembaga pendonor
seperti IMF. Dengan kondisi neraca pembayaran yang baik maka kepercayaan negara asing
terhadap suatu negara juga akan semakin baik. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya,
kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman semakin kecil.
Hal tersebut bisa terjadi karena jika suatu negara mempunyai neraca pembayaran yang
defisit, mengindikasikan bahwa negara tersebut memiliki cadangan devisa yang sedikit.
Sehingga besar kemungkinan negara itu akan mengalami kesulitan dalam pengembalian dana
pinjaman.
6. Sebagai salah satu indikator fondamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi,
pertumbuhan GDP.
Fungsi lain dari neraca pembayaran selain untuk mengetahui kondisi perekonomian
khususnya yang berkaitan dengan dengan negara asing adalah juga digunakan sebagai indikator
fundamental dalam sebuah perekonomian. Jika saat ini yang mungkin Anda ketahui bahwa
indikator perkonomian tersebut hanya berputar pada ekonomi makro seperti inflasi, tingkat
suku bunga, nilai tukar mata uang asing serta pertumbuhan ekonomi, sebenarnya neraca
pembayaran memiliki dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan perekonomian.
Dengan necara keuangan yang positif, dapat diketahui bahwa suatu negara tersebut memiliki
cadangan devisa yang berarti negara memiliki sebuah kekuatan ekonomi.
Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran Internasional
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara di perdagangan
internasional,
b. Memberikan bantuan dan sistem pembayarannya,
c. Memberikan bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan fiskal,
d. Memberikan keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban
perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi, dan
e. Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan dan
urusan pembayarannya.
Konsep Neraca Pembayaran Intenasional
A. Konsep Penyajian Neraca Pembayaran
Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran yaitu penyajian standar (standard
presentation) dan penyajian analitis (analytical presentation).
1. Penyajian Standar
Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standar disusun
menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar
neraca pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.
2. Penyajian Analitis
Disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing
negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen
standar dengan menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan.
Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran
Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu:
a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)
Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction
(transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit) hanya transaksi ekspor dan impor
barang sehingga keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus
atau defisit kedua transaksi tersebut.
b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)
Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain
diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan
(income) dan transfer.
c. Konsep Basic Balance
Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos dalam
transaksi berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan jangka
panjang.
d. Konsep Overall Balance
Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen-
komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran
internasional, yaitu sebagai berikut :
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan(income
effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects)
Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian
dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran
yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti
surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca
pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca
pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.
Untuk menyeimbangkan neraca pembayaran internasional terdapat beberapa
mekanisme adjustment atau penyesuain secara teoritisyang digunakan oleh masing – masing
negara.
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional
antara lain sebagai berikut :
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor
dan meningkatnya impor.
f. Bencana alam.
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran
internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali
neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan
komponen-komponen berikut ini :
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan
pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala
tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan
untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk
meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga
pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. Oleh karena itu,
proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan
atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi
akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.
e. Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang
dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam
lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh
pemerintah, artinya semua alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh
seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya
pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.
Tata Cara Pembayaran Internasional
Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan ekspor. Suatu negara yang
mengadakan transaksi dengan luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu pertanyaan:
bagaimana cara melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari perdagangan
antarnegara akan menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari luar negeri, sehingga
diperlukan beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau sering
disebut dengan pembayaran internasional.
Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat
perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut.
a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial
draft atau Trade Bill)
Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik
surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya.
Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen – dokumen berupa:
- faktur (invoice),
- konosemen atau surat muatan (bill of lading),
- daftar isi barang (packing list),
- surat keterangan asal barang (certificate of origin),
- surat keterangan pabean,
- surat asuransi (insurence).
Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang ditujukan
kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal
wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang
sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas
pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum
jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan menukarkannya
kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.
b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang
piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal.
Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang
sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional.
c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka
Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan
dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan
atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir.
Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar. Kelemahan cara pembayaran
secara tunai di antaranya sebagai berikut.
- Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli
belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang dipesan
- Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima.
- Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak
eksportir.
- Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya)
tidak sepenuhnya diketahui pengimpor.
d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank
atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir
(menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu:
- opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank
- issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C atas permintaan
importir.
- Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir.
Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas:
- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai dengan
harga barang melalui bank yang ditunjuk
- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih
dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.
- Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak
dipakai untuk barang konsumsi.
- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank
yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin
sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
- Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu
tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen.
e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)
Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi
perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa
adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang
laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan
penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan
transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor.
Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut.
- Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran.
- Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.
f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual
seluruhnya atau sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah dikenal
dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu
tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil risiko penjual, sebaiknya
menggunakan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk
penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual, pembeli membayar kepada bank sejumlah
uang atas nilai barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan delivery instruction
kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.
Alat Pembayaran Internasional
Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional
diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut
dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-
beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam
perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia
dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system moneter
internasional.
Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang,
digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber
perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan
devisa khusus.
a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa
dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta
asing di pasar valuta asing.
b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs
devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh
permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing.
Permintaan akan valuta asing berasal dari:
a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya
dengan menggunakan mata uang asing,
b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang
diimpor,
c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-
kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara
lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para
pemegang saham di luar negeri.
Penawaran atas valuta asing berasal dari:
a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri
Komponen Neraca Pembayaran Internasional
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional
(luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-
barang(merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi
barang(visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan
transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk
transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang
berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan
bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen
kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi
tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift),
bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke
negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara
menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan
dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan
penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham
atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini
dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang
yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada
penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang
yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang
dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian
obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat
di sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang
jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi
pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral)
dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek,
dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current
account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut
merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
h. Services Account ( Neraca Jasa)
Transaksi yang dimasukkan ke servise account adalah seluruh transaksi ekspor dan
impor jassa atau invisible atau intangible goods yang meliputi hal – hal berikut:
1. Pembayaran Bunga
2. Biaya transportasi
3. Biaya asuransi
4. Remittance ( jassa TKI/TKW/TKA, fee/ royalty teknologi dan konsultasi, dll.)
5. Tourism
i. Reserve Cadangan Devisa ( perubahan cadangan devisa)
Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo
devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current
account dan saldo capital account.
Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari tahun yang bersangkutan ini pada
dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi
yang tercatat pada currant account dan capital account.
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi
tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-
jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi
unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan
(asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan
pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang
piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai
transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya
rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran
Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit
dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran di
antaranya sebagai berikut :
Transaksi Debit
1. Neraca Barang
 Impor barang dari negara lain
2. Neraca Jasa
 Pembayaran jasa ke penduduk LN
 Pembayaran biaya pariwisata ke LN
3. Neraca Hasil Modal
 Pembayaran bunga dan deviden
4. Neraca Modal
 Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
 Pembelian obligasi dari LN
Transaksi Kredit
1. Neraca barang
 Ekspor barang ke negara lain
2. Neraca Jasa
 Penerimaan jasa dari penduduk LN
 Penerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal
 Penerimaan bunga dan deviden
4. Neraca Modal
 Kredit yang dipeoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
 Penjualan obligasi ke LN
Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran
Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit.
Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila
jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus.
Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional
(cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
Pada umumnya neraca pembayaran akan dikatakan sehat jika mengalami surplus, dan
neraca penawaran akan dikarenakan kurang sehat jika mengalami defisit. Akan tetapi, tidak
selamanya bahwa defisit neraca pembayaran berarti kurang sehat atau membahayakan. Hal ini
harus dilihat pada komponen mana yang mengalami defisit.
Jika defisit terdapat pada transaksi berjalan, maka untuk menutup defisit tersebut harus
ditimbangkan penerimaan pada transaksi modal, misalnya dengan cara mencari pinjaman luar
negeri atau menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Demikian
pula jika penyebab devisit tersebut pada komponen transaksi berjalan, maka untuk
menyehatkan atau menutup defisit tersebut harus diusahakan meningkatkan pada komponen
transaksi berjalan, misalnya dengan meningkatkan ekspor barang dan jasa dan sebagainya.
Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang
berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan
devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh
komponen berikut :
a. Stok Nasional
Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional
berarti surplus.
b. Pinjaman Akomodatif
Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan
bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman
otonom) tidak memengaruhi defisit.
c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Dampak Neraca Pembayaran Internasional
Dampak Neraca Pembayaran Internsional terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana kita ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua
transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap
perekonomian adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Kurs Devisa
Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah
mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan
dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku
terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan
mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.
d. Perubahan Tingkat Bunga
Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang
berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah
berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang
berlaku tinggi.
Dampak Neraca Pembayaran Surplus
Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat
harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kearah
kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang
berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan
devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat
Dampak Neraca Pembayaran Defisit
Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami defisit, maka dampak yang akan terjadi
sebagai berikut:
1. Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor
2. Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar
3. Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah
penurunan harga (deflasi).
3. Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan
ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam
neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan
dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit.
Dampak Neraca Pembayaran Internasional terhadap Kurs Valuta Asing
Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs valuta asing dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor barang dan
jasa nilainya tidak sama dengan nol. Misal nilai ekspor lebih kecil daripada impor, atau
sebaliknya nilai ekspor lebih besar daripada impor. Sedangkan nilai capital inflow sama
dengan capital outflow, dan nilainya selalu dalam satuan Dollar Amerika.
Misal untuk neraca pembayaran Indonesia, total nilai ekspor dalam Dollar Amerika
dinyatakan dengan $x dan total nilai impor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $m.
Sedangkan total nilai capital inflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $ci dan total
nilai capital outflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $co.
Nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap Dollar Amerika dinyatakan dengan kurs
USD/IDR, satuan unit Rupiah per satu Dollar Amerika. Kurs USD/IDR pada kondisi awal
adalah USD/IDR(1) dan kurs setelah mengalami perubahan untuk kesetimbangan BOP adalah
USD/IDR(2). Untuk mempersingkat penulisan, maka pembuktian matematisnya tidak
diturunkan pada bahasan ini.
Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan persamaan
berikut:
Kurs kesetimbangan USD/IDR(2) ditentukan oleh rasio antara nilai impor dan ekspor
Indonesia. Jika rasio $m/$x lebih besar daripada satu, maka rasio kurs
USD/IDR(2)/USD/IDR(1) lebih besar daripada satu. Artinya kurs USD/IDR menguat. Jika
Resume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasional

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalIkaYulianti4
 
Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1AgungMaulana41
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalNurmalaSari52
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnova santi
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...lia_auriga
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalWarsih acih
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalprayudawibowo
 
Peranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomianPeranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomianRosa Adelia
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiYousuf Kurniawan
 
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsEkonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsIntan Kurniasari
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2ciciliya11
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 

Was ist angesagt? (20)

Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1Makalah ekonomi internasional tugas 1
Makalah ekonomi internasional tugas 1
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Presentasi pihi
Presentasi pihiPresentasi pihi
Presentasi pihi
 
Peranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomianPeranan sektor luar negri pada perekonomian
Peranan sektor luar negri pada perekonomian
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsEkonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 

Ähnlich wie Resume Ekonomi.internasional

Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxTitinTrimintarsih
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume utsPutriUniba
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalMontisa Rizki
 
Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7adeimallia
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Universitas Bina Bangsa
 
Tugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayantiTugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayantiirmayanti39
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosarosa wati
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalAnisa Emas
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...jevrihardian
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Wahyu Putri
 
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbkanalisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbkrefinagitaa
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalSumandikaAdhy
 
Resume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi InternasionalResume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi InternasionalYulinar Gitaningrum
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeDamayYanti
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...erika herawati
 

Ähnlich wie Resume Ekonomi.internasional (20)

Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptxBab 1 Ekonomi internasional.pptx
Bab 1 Ekonomi internasional.pptx
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Tugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayantiTugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayanti
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 
Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbkanalisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
analisis bisnis internasional pada pt. astra internasional tbk
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasional
 
Resume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi InternasionalResume UTS Ekonomi Internasional
Resume UTS Ekonomi Internasional
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
 

Kürzlich hochgeladen

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 

Kürzlich hochgeladen (13)

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 

Resume Ekonomi.internasional

  • 1. TUGAS MENYUSUN RESUME MAKALAH MATERI PERTEMUAN PERTAMA SAMPAI PERTEMUAN TERAKHIR Dosen Pengampu : Ade Fauji, SE.,MM OLEH DIKI SUPRIADI 11150836 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN KONSENTRASI : MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN PROGRAM PENDIDIKAN : SRATA-1 (S-1) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA KOTA SERANG 2018
  • 2. Ekonomi Internasional Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara. Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu: 1. Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi. 2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi Nasional. 3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal. Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi. Faktor-Faktor Yang Mendorong Sebuah Negara Melakukan Ekonomi Internasional 1. Agar bisa memenuhi kebutuhan produk dan jasa dalam negeri. 2. Memiliki keinginan agar bisa mendapatkan keuntungan, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara. 3. Mempunyai kemampuan yang berbeda dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk mengelola sumber daya. 4. Mempunyai kelebihan produk atau barang dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjualnya. 5. Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, adat istiadat maupun jumlah penduduk yang bisa mengakibatkan adanya suatu perbedaan antara hasil produksi dan terdapatnya keterbatasan dari produksi. 6. Terjadinya arus globalisasi, sebab tidak ada negara di muka bumi ini yang dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari negara lain. 7. Memiliki kesamaan selera terhadap suatu barang atau jasa.
  • 3. Tujuan Ekonomi Internasional Tujuan dari ekonomi internasional yaitu untuk bisa meningkatkan kemakmuran yang lebih baik untuk manusia. Tujuan tersebut dapat dicapi apabila dapat mengadakan berbagai macam kegiatan, misalnya: kegiatan di bidang perdagangan (ekspor – impor), perkreditan, perasuransian, investasi, dan di bidang yang lainnya. Perbedaan tata cara ataupun sifat antara perdagangan internasional dengan perdagangan yang ada didalam negeri dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain: 1. Perbedaan hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, dan lain-lain. 2. Perbedaan adat istiadat, kegemaran, kebiasaan, musim dan perbedaan kondisi pasar. 3. Perbedaan keadaan politik, sosial-budaya, ekonomi dan kultural. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional 1. Teori dan kebijakan moneter internasional 2. Teori dan kebijakan perdagangan internasional 3. Organisasi dan kerjasama ekonomi internasional 4. Perusahan dan bisnis internasional A. Konsep Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing yang mempengaruhi neraca perdagangan negara yang bersangkutan (Simorangkir, 1985). Menurut Dachliani (2006) menyatakan bahwa perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Pada zaman globalisasi ini hampir tidak ada negara yang menganut sistem ekonomi tertutup. Hal ini terjadi karena tentu saja setiap negara tidak bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan masyarakatnya hanya dengan hasil produksi negeri sendiri. Masyarakat di suatu negara perlu mengonsumsi barang- barang lainnya yang tidak bisa di produksi negeri sendiri sehingga perlu adanya pertukaran atau perdagangan antar negara. Menurut Salvatore (1997) Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing atau kurs. Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan
  • 4. perubahan ke atas ekspor maupun impor. Jika kurs mengalami depresiasi, yaitu nilai mata uang dalam negeri menurun dan berarti nilai mata uang asing bertambah tinggi kursnya (harganya) akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila nilai kurs dollar meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2011). Ekspor merupakan variabel injeksi yang menambah besaran aliran pendapatan seperti halnya investasi, hal ini dikarenakan ekspor berasal dari produksi dalam negeri yang diperdagangkan di luar negeri. Berbeda dengan ekspor, variabel impor merupakan variabel bocoran yang mengurangi aliran pendapatan. Tambunan (2001) mendefinisikan perdagangan sebagai proses tukar-menukar atas barang atau jasa yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Perdagangan internasional dibagi menjadi dua jenis yakni perdagangan barang (fisik) dan perdagangan jasa (non fisik). Manfaat dari kegiatan perdagangan internasional antara lain : 1. Membantu menjelaskan arah komposisi perdagangan antar negara serta bagaimana efek terhadap struktur perekonomian suatu negara. 2. Dapat mewujudkan adanya keuntungan yang timbul dari perdagangan international tersebut atau gain from trade. Perdagangan disini diartikan sebagai proses tukar- menukar yang didasarkan kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing- masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi pertukaran tersebut dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menentukan apakah bersedia melakukan pertukaran atau tidak. Pada dasarnya pertukaran atau perdagangan timbul karena salah satu kedua belah pihak melihat adanya manfaat atau keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari pertukaran tersebut (Boediono, 2000). Jadi perdagangan internasional secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang mencakup ekspor dan impor, baik berupa barang dan jasa yang dilakukan antar negara atas pertimbangan tertentu (keuntungan) dan dilakukan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun juga. Berikut adalah beberapa teori yang berkaitan dengan adanya perdagangan internasional :
  • 5. Teori Merkantilisme Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan, atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain. Keinginan para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup rasional, jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat mempertahankan angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan angkatan laut juga memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas berarti semakin banyak uang dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis. Selanjutnya, dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akan dapat mendorong output dan kesempatan kerja nasional. Status suatu negara di mata internasional dicerminkan dengan banyaknya jumlah emas yang dimiliki suatu negara (Hady, 2001). Teori Heckscher-Ohlin (H-O) Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.
  • 6. Basis dari keunggulan komparatif adalah: 1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara. 2. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity. Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama. Kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Analisis hipotesis H-O dikatakan berikut: 1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara. 2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya. 3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya. 4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya. 5. Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi. Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif. Teori ini dianggap lebih modern karena menyatakan adanya perbedaan relatif faktor-faktor pemberian dan intensitas penggunaan faktor produksi sebagai penyebab terjadinya perdagangan internasional (Lindert, 2003).
  • 7. Teori Perluasan Pasar (Vent For Surplus) Menurut analisa Adam Smith yang dikenal dengan doktrin vent for surplus, perdagangan luar negeri suatu negara dapat menaikkan produki barang dan jasa yang sudah tidak dapat dijual di dalam negeri akan tetapi masih dapat dijual di luar negeri. Dengan penjualan barang di luar negeri tersebut negara itu dapat mengimpor barang- barang luar negeri sehingga mampu memperbesar tingkat produksinya, dan juga menambah jumlah barang yang dikonsumsi oleh penduduk di negerinya. Perluasan pasar ini akan mendorong sektor produktif untuk menggunakan teknik produksi yang produktivitasnya lebih tinggi dikarenakan dengan adanya teknologi baru yang lebih baik daripada yang ada di dalam negeri. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya yang berjudul “Principles of Political Economy and Taxation“ tahun 1817. Teori keunggulan komparatif adalah keunggulan yang diperoleh suatu negara (dari menjalankan spesialisasi) karena dapat menghasilkan produk dengan biaya relative yang lebih rendah dari pada negara lain. Menurut teori ini setiap negara akan cenderung untuk melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang produksinya yang memiliki keunggulan komparatif. Menurut teori ini perdagangan masih tetap bisa dilakukan meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak sekalipun terhadap negara lain dan tetap memperoleh keuntungan. Teori Ricardo ini berdasarkan pada beberapa asumsi, yaitu (1) perdagangan internasional hanya terjadi antara dua negara, (2) barang-barang yang diperdagangkan hanya dua jenis, (3) perdagangan dilakukan secara bebas, (4) tenaga kerja bebas bergerak dalam negeri, (5) biaya produksi dianggap tetap, (6) biaya transportasi tidak ada, (7) tidak ada perubahan teknologi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Mankiw (2003) yang mengatakan bahwa keunggulan komparatif adalah perbandingan yang dilakukan antar produsen untuk suatu barang, yang didasarkan pada biaya oportunitas yang dikenakan kepada masing-masing produsen. Menurut Afin dan Nur (2008), Manfaat utama perdagangan internasional adalah meningkatkan kemakmuran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada setiap negara untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa yang relatif efisien. Efisiensi relatif suatu negara dalam memproduksi produk tertentu dapat dijelaskan dari jumlah
  • 8. produk alternatif lain yang dapat diproduksi dengan input yang sama. Bila ditinjau dari pengertian ini, efisiensi relatif digambarkan sebagai keuntungan komparatif. Semua negara secara bersama-sama dapat memperoleh hasil dari eksploitasi keuntungan komparatifnya, juga dari skala produksi yang lebih besar dan pilihan produk yang lebih beragam yang semuanya dimungkinkan oleh adanya perdagangan internasional. Karena itu, keuntungan dari mengeksploitasi keuntungan komparatif hanyalah sebagian dari seluruh keuntungan perdagangan bebas. B. Teori Perdagangan Internasional - Teori Pra Klasik : Merkantalisme Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut. Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda. Latar belakang munculnya Merkantilisme: 1. Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda) 2. Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya. 3. Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan. 4. Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara. 5. Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru.
  • 9. Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme: 1. Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya 2. Meningkatkan perdagangan luar negeri 3. Mengembangkan industri berorientasi ekspor 4. Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri 5. Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian 6. Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat tinggi. 7. Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara lain. Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut: 1. Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor 2. Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri. 3. Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat 4. Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama 5. Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia. Neo-Merkantilisme Yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan, dll.
  • 10. C. Teori Klasik : Teori Keunggulan Mutlak, Teori Keunggulan Komperatif 1. Teori Keunggulan Mutlak Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris dan tidak memproduksi satelit pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi keris. Dengan demikian, perdagangan internasional akan terjadi di antara keduanya bila Indonesia dan Jepang bersedia bertukar satelit pemancar dan keris. Teori absolut advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara lain: a. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. b. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. c. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. d. Biaya transpor ditiadakan. 2. Teori Keunggulan Komperatif Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain, misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.Keunggulan komparatif (Comparative Advantages) adalah keuntungan atau keunggulan yang diperoleh suatu negara dari melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu barang yang memiliki harga relatif (relative price) yang lebih rendah dari produksi negara lain.
  • 11. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan perdagangan menjadi dua keadaan yaitu: 1. Perdagangan dalam negeri. 2. Perdagangan luar negeri. Menurut Ricardo, keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar biaya tenaga kerja, karena adanya persaingan bebas dan kebebasan bergerak dari faktor- faktor produksi tenaga kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang tertentu apabila memiliki biaya tenaga kerja yang paling kecil. Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau biaya mutlak. Karena faktor-faktor produksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu negara mungkin akan ditukarkan dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan. Teori Keunggulan Komparatif ini berlandaskan pada asumsi: 1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya. 2. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang. 3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal pemasaran 4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh.
  • 12. 5. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu, suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi. David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asalkan negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya relatif terkecil dari negara lain. Dengan kata lain, setiap negara akan memperoleh keuntungan jika masing-masing melakukan spesialisasi pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosukdinya pada biaya yang relatif lebih mahal. Ini menjelaskan bahwa mengapa suatu negara yang memiliki sumber daya sangat lengkap, negara tersebut memilih mengimpor atau mengekspor daripada memproduksi untuk digunakan sendiri. Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam memproduksi kedua jenis komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor barang yang memiliki kerugian absolut lebih kecil (ini merupakan komoditi dengan keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih besar (komoditi ini memiliki kerugian komparatif). Untuk mempertegas teorinya, David Ricardo memberlakukan beberapa asumsi, yaitu : 1) Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasional. 2) Hanya ada 2 barang (komoditi) yang diperdagangkan. 3) Masing-masing negara hanya mempunyai 1 faktor produksi (tenaga kerja)
  • 13. 4) Skala produksi bersifat “constant return to scale”, artinya harga relatif barang- barang tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi. 5) Berlaku labor theory of value (teori nilai tenaga kerja) yang menyatakan bahwa nilai atau harga dari suatu barang (komoditi) dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut. 6) Tidak memperhitungkan biaya pengangkutan dan lain-lain dalam pemasaran. Selain itu, David Ricardo (1772-1823) juga menyatakan bahwa nilai penukaran ada jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan. Dengan demikian sesuatu barang dapat ditukarkan bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang. Selanjutnya David Ricardo juga membuat perbedaan antara barang yang dapat dibuat dan atau diperbanyak sesuai dengan kemauan orang, di lain pihak ada barang yang sifatnya terbatas ataupun barang monopoli (misalnya lukisan dari pelukis ternama, barang kuno, hasil buah anggur yang hanya tumbuh di lereng gunung tertentu dan sebagainya). Dalam hal ini untuk barang yang sifatnya terbatas tersebut nilainya sangat subyektif dan relatif sesuai dengan kerelaan membayar dari para calon pembeli. Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan D. Teori Modern Perdagangan Internasional Teori modern Perdagangan Internasional adalah teori yang dikemukakan pertama kali oleh Bertil Ohlin dalam bukunya interregional and International Trade (1933). Sebagian dari teori Bertil Ohlin didasarkan atas tulisan gurunya, yaitu Eli Heckscher, sehingga teori ini lebih dikenal dengan teori Heckscher-Ohlin atau disingkat dengan Teori H-O. Dalam analisisnya, teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah kurva isocost, yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama, dan kedua adalah kurva isoquant, yaitu kurva yang menggambarkan total produksi yang sama. keseimbangan akan terjadi apabila kurva isocost bersinggungan dengan kurva isoquant. Jadi pada titik persinggungan tersebut akan terjadi produksi yang optimal dengan biaya tertentu.
  • 14. Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan produktivitas. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal sebagai .The Proportional Factor Theory.. Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinya. Basis dari keunggulan komparatif adalah:  Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara.  Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity. 1. The Proportional Factors Theory Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Analisis teori H-O : a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya. c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya
  • 15. d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya Sama dengan teori – teori lainnya, Asumsi dari teori H –O juga terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain: Kelemahan asumsi teori H – O 1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi yang berbeda. 2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih menjadi masalah. Hal ini karena sebagian besar perdagangan adalah produk negara industri yang bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan dengan model faktor endowment H-O. 3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O. 4. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor. Kondisi fakta terkini yang tidak sesuai dengan asumsi teori H-O , antara lain: 1. kondisi permintaan dan penawaran komoditas perdagangan senantiasa mengalami perubahan karena variabel yang mempengaruhinya senantiasa berubah. 2. teori perdagangan terbaru menyatakan bahwa pengetahuan, dan pengetahuan adalah variabel penentu keputusan perdagangan dan investasi. 3. jumlah dan kualitas faktor produksi dan teknologi berubah dari waktu ke waktu; serta 4. variabel ongkos transportasi diperhitungkan.
  • 16. 2. Paradoks Leontief Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu : a. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan b. Tariff and Non tariff barrier c. Pebedaan dalam skill dan human capital d. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit. 3. Teori Opportunity Cost Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC ) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC increasing cost 4. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD) Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga. Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
  • 17. Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve. E. Kebijaksanaan Ekonomi Internasional : Kebijakan Tarif Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional, misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter. Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional. selanjutnya kita akan membahas poin-poin penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional, antara lain : Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional yaitu : 1. Kebijakan perdagangan internasional Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang
  • 18. berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih banyak lainnya. 2. Kebijakan pembayaran internasional Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu lintas modal jangka panjang. 3. Kebijakan bantuan luar negeri Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan meiliter kepada negara lain. Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional 1. Autarki Istilah autarki biasanya digunakan dalam bahasan ekonomi. Autarki adalah sistem ekonomi swasembada dan perdagangan terbatas. Kondisi ini dapat terjadi jika suatu entitas dapat melakukan swasembada terhadap kebutuhannya sehingga tidak perlu melakukan perdagangan internasional. Sistem autarki adalah kebalikan dari sistem ekonomi liberal yang mendorong arus bebas barang dan jasa.[1] Dalam sistem autarki berarti barang dan jasa hanya berputar dalam lingkup domestik. Dalam era globalisasi masa kini, sistem autarki sudah jarang dilakukan. Namun masih ada negara yang melakukan autarki, salah satunya adalah Korea Utara. Negara ini menutup diri dari dunia internasional sehingga membatasi perdangangan internasional. Contoh sederhana mengenai autarki yaitu pada zaman dahulu ketika efisiensi transaksi rendah, orang akan memilih untuk menyediakan sendiri sebagian besar barang konsumsi mereka, hal ini pada dasarnya merupakan autarki. Individu akan
  • 19. menginginkan untuk mengkhususkan beberapa aktivitas produksi hanya ketika efektivitas transaksi cukup tinggi. 2. Kesejahteraan Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah menciptakan kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan meninghkatnya tingkat konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara. Selain itu dengan adanya kebijakan ekonomi internasional bisa menghapuskan segala bentuk hambatan perdagangan internasional seperti tarif/bes, larangan perdagangan, quota dan lain sebagainya. 3. Proteksi Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan kebijakan ekonomi internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang sedang mengalami perkembangan atau sedang tumbuh dan juga melindungi perusahaan baru yang dari perusahaan-perusahaan besar yang melakukan hal semaunya sendiri dengan kelebihan dan keunggulannya, serta memberikan perlindungan produk dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Pada dasarnya bentuk perlindungan dalam perdagangan ini antara lain kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi dan dumping. 4. Kesimbangan neraca pembayaran Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan ekonomi internasional ini akan mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula. Contoh ketika pemerintah menerapkan kebijakan stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan kelebihan valuta asing atau devisa maka yang tidak akan terjadi apa-apa pada neraca pembayaran. Sedangkan jika pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang valuta asingnya kurang, maka hal berbeda akan terjadi akan ada sebuah perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang. Contoh
  • 20. kebijakan yang dilakukan yakni pengawasan tidak hanya pada devisa namun juga pada lalu lintas barang dan jasa serta modal. 5. Pembangunan ekonomi Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya ketika suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka menunjukkan kesejahteraan masyarakatnya terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu ditatapkan atau diterapkannya sebuah kebijakan, antara lain :  Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada industri yang masih dalam masa awal perjalanannya.  Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak essential dan hanya melakukan impor jika mendesak dan benar-benar dibutuhkan.  Memperbanyak jumlah ekspor. Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional 1. Tarif Yang dimaksud dengan tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua barang yang telah melewati batas suatu negara. Tarif juga sering disebut dengan bea masuk, dimana bertujuan untuk melindungi atau memberi proteksi terhadap industri- industri yang ada dalam negeri. Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan proteksi, pengenaan tarif biasanya juga merupakan kebutuhan yang sudah diatur dalam APBN yang bertujuan untuk menambah jumlah pemasukan fungsi devisa negara. Ada beberapa jenis atau bentuk dari tarif, yakni :  Bea ekspor Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang diangkut atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena pajak adalah di custom area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea,
  • 21. namun jika sudah melewati batas ini maka barang-barang tersebut akan terkena bea ekspor sesuai dengan aturan yang ada.  Bea transito Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang telah melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya brang-barang tersebut memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai dengan namanya yakni transito maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit di suatu wilayah sebelum menuju negara tujuannya.  Bea impor Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang masuk ke dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri. Dengan demikian segala bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pembedaan tariff menurut jenisnya  Ad Valorem Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.  Specific Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik daripada barang.  Spesific Ad Valorem atau Compound Duties, yakni bea yang merupakan kombinasi antara specific dan ad valorem. System tarif:  Single-Column Tariffs: System dimana untuk masing-masing barang hanya mempunyai satu macam tariff. Bersifat autonomous, artinya tariff yang tingginya ditentukan sendiri oleh sesuatu Negara tanpa persetujuan dengan Negara lain). Kalau tingginya tariff ditentukan dengan perjanjian dengan Negara lain disebut conventional tariff.  Double-Column Tariffs: System dimana untuk setiap barang mempunyai 2 (dua) tarif. Apanila kedua tariff tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang, maka namanya:”bentuk maksimum dan minimum”. Jadi sebagian autonomous dan sebagian conventional, maka bentuk ini dinamakan “general and conventional form”.
  • 22.  Triple-Column Tariffs: System ini hanya perluasan daripada double-column tariffs, yakni dengan menambah satu macam tariff preference untuk Negara-negara bekas jajahan afiliasi politiknya. System ini sering disebut dengan nama “preferential system”. Efek tariff Pembebanan tariff terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap perekonomian suatu Negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa macam efek tariff tersebut adalah:  efek terhadap harga (price effect)  efek terhadap konsumsi (consumption effect)  efek terhadap produk (protective/import substitution effect)  efek terhadap redistribusi pendapatan (redistribution effect) Effective rate of protection Tarif terhadap bahan mentah akan menaikkan ongkos produksi. Pembebanan tariff terhadap bahan mentah menyebabkan naiknya ongkos produksi sehingga kurva penawaran naik ke atas. Hubungan antara tariff terhadap barang jadi dan tariff terhadap bahan mentah dapat dinyatakan dengan adanya “effective rate of protection” yang dinikmati oleh produsen yang memproses barang jadi tersebut. Apabila barang jadi dan juga bahan mentah impor itu dikenakan tariff, maka effective rate of protection bagi produsen barang tersebut makin tinggi. Alasan pembebanan tarif  Yang secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan  Memperbaiki dasar tukar (terms of trade) Suatu Negara dapat mempengaruhi dasar pertukaran antara ekspor dan impornya melalui pembebanan tariff. Tariff dapat mengurangi keinginan untuk mengimpor, ini berarti bahwa untuk sejumlah tertentu ekspor menghendaki jumlah impor yang lebih besar, sebagian daripadanya diserahkan kepada pemerintah sebagai pembayaran tariff. Pembebanan tariff ini akan berhasil memperbaiki terms of trade apabila Negara itu mempunyai kedudukan monopoli dalam perdagangan. Dengan kata lain, kalau permintaan Negara lain terhadap barangnya bersifat inelastis; makin inelastis
  • 23. permintaan terhadap barangnya berarti semakin besar posisi monopoli sehingga pembebanan tariff dapat lebih effective.  Infant-industri Pada umumnya industri-industri yang sedang tumbuh ini efisiensinya belum tinggi serta belum dapat menikmati adanya economies of scale. Oleh karena itu pembebanan tariff terhadap barang dari luar negeri dapat memberi perlindungan terhadap industri dalam negeri yang sedang tumbuh ini. Tariff hanya bersifat sementara sampai industri-industri dalam negeri sudah kuat, tariff dihapuskan. Hal ini untuk menjaga industri ini jangan sampai bekerja kurang efisien dibawah perlindungan tariff.  Diversifikasi Suatu Negara yang hanya menghasilkan satu atau beberapa macam barang saja akan mengalami kesulitan apabila harga barang-barang hasil produksinya di pasaran dunia goncang. Dengan pembebanan tariff, industri dalam negeri dapat berkembang, sehingga dapat memperbanyak jumlah serta jenis barang yang dihasilkan. Makin banyak jenis barang yang dihasilkan, ekonomi Negara itu akan semakin stabil karena penurunan harga satu jenis produk mungkin dapat diimbangi dengan kenaikan harga barang lain.  Employment Pembebanan tariff akan mengakibatkan turunnya impor dan menaikkan produksi dalam negeri. Kenaikan produksi ini berarti pula kenaikan kesempatan kerja. Dalam hal ini pembebanan tariff dapat digunakan untuk memperluas kesempatan kerja.  Anti dumping Dumping berarti menjual barang diluar negeri jauh lebih murah daripada di dalam negeri.  Yang secara ekonomis tidak dapat dipertanggungjawabkan  To Keep Money at Home Apabila penduduk suatu Negara itu membeli barang dari luar negeri maka Negara tersebut memperoleh barang dan Negara lain memperoleh uang. Tetapi apabila membeli barang produksi dalam negeri maka uang tersebut tidak lari keluar
  • 24. negeri. Jadi dengan pembebanan tariff impor, maka impor akan berkurang sehingga akan mencegah larinya uang ke luar negeri.  The Low-wage Negara yang tingkat upahnya tidak dapat mengadakan hubungan dengan Negara yang tingkat upahnya rendah tanpa menanggung risiko akan turunnya tingkat upah. Turunnya tingkat upah berarti pula turunnya stansar hidup. Oleh karena itu untuk melindungi para pekerja yang upahnya tinggi dari persaingan para pekerja yang upahnya rendah maka Negara yang tingkat upahnya tinggi tersebut perlu membebankan tariff bagi barang yang berasal dari Negara yang tingkat upahnya rendah. Produsen dalam negeri mempunyai hak terhadap pasar dalam negeri. Tariff akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor akan diganti dengan produksi dalam negeri. Kenaikan produksi ini berarti bertambahnya kesempatan kerja yang akhirnya berarti pula kenaikan kegiatan ekonomi.  Home market Tarif akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor dan diganti dengan prosuksi dalam negeri. Kenaikan produksi berarti tambahnya kesempatan kerja yang akhirnya berarti pula kenaikan kegiatan ekonomi. Pembebanan tarif atas suatu barang dapat menimbulkan pengaruh terhadap perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang yang dikenai tarif tersebut. Pengenaan tarif terhadap barang-barang impor biasanya ditujukan Untuk melindungi produksi barang sejenis yang dihasilkan di dalam negeri.
  • 25. 2. Kuota Yang dimaksud dengan kuota adalah sebuah pembatasann yang diberlakukan kepada barang-barang impor dan jumlah barang-barang ekspor. Kuota ini ditentukan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah, bisa jadi di setiap negara memiliki batasan-batasannya sendiri. Ada dua jenis kuota yakni :  Kuota impor Kuota impor merupakan batasan yang diberikan dan diberlakukan kepada setiap barang impor, ada beberapa jenis kuota impor antara lain kuota absolut dimana batasan ditentukan oleh negara yang bersangkitan, kuota negosiasi dimana batasannya ditentukan dari perjanjian dua pihak yang bersangkutan, tarif kuota yang merupakan gabungan dari tarif dan kuota itu sendiri, dan kuota campuran yakni kuota yang murni dibebankan untuk melindungi industri dalam negeri agar tetap bisa bersaing. Beberapa jenis kuota impor, antara lain sebagai berikut :  Absolute atau unilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dan negara lain.  Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditenrnkan berdasarkan Perjanjian antara dua negara atau lebih yang terlibat dalam perdagangan.  Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk barang-barang tertentu jumlahnya dibedakan dan diizinkan masuk atau keluar tetapi dikenakan tarif yang tinggi.  Mixing quota adalah pembatasan penggunaan bahan mentah yang diimpor dengan proporsi tertentu dalam rangka melaksanakan produksi barang akhir. Pembatasan mi bertujuan mendorong perkembangan industri di dalam negeri  Kuota ekspor Kuota yang biasanya diberlakukan kepada bahan-bahan mentah yang termasuk ke dalam komoditas perdagangan penting.
  • 26. Kuota ekspor yang diterapkan oleh setiap negara memiliki beberapa tujuan , antara lain :  mencegah barang-barang yang penting agar tidak jatuh ke negara yang dianggap berbahaya;  menjamin ketersediaan barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup;  mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri. Kuota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan komoditas perdagangan penting.  Larangan Ekspor Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional yang tidak memperbolehkan ekspor barang dan dalam ke luar wilayah pabean suatu negara. Misalnya, ekspor pasir laut Indonesia ke Singapura dilarang karena menimbulkan kerusakan Iingkungan yang merugikan negara.  Larangan Impor Larangan impor merupakan kebalikan dan larangan ekspor, yaitu suatu kebijakan dalam perdagangan dengan cara melarang membeli barang dan luar negeri untuk melindungi dan mengembangkan industri dalam negeri. Misalnya, larangan mengimpor beras, bawang putih, dan gula pasir. Jika barang-barang (komoditas) tersebut tidak dilindungi, petani padi, bawang, dan tebu akan mendenita kerugian yang besar. 3. Subsidi Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi, menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu barang dapat terjangkau oleh masyarakat. Maksud diberikannya subsidi adalah agar para produsen
  • 27. dalam negeri menjual barangnya dengan harga yang lebih murah sehingga bisa bersaing dengan barang-barang impor. Subsidi ini dapat berupa : 1. Uang yang diberikan secara Iangsung (nominal rupiah); 2. Subsidi per unit produksi. 4. Dumping Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Ada tiga tipe Dumping yaitu sbb : 1. Persistent Dumping: yaitu kecenderungan monopoli yg berkelanjutan dr suatu perusahaan di pasar domestik utk memperoleh profit maksimum dgn menetapkan harga yg lebih tinggi di dlm negeri drpd di luar negeri. 2. Predatory Dumping : yaitu tindakan perusahaan utk menjual barangnya di luar negeri dgn harga yg lebih murah utk sementara (temporary), sehingga dpt menggusur atau mengalahkan perusahaan lain dlm persaingan bisnis. Setelah dpt memonopoli pasar barulah harga kembali dinaikkan utk mendpt profit maksimum. 3. Sporadic Dumping : yaitu tindakan perusahaan dlm menjual produknya di luar negeri dgn harga yg lebih murah secara sporadis dibandingkan harga di dalam negeri karena adanya surplus produksi di dalam negeri.
  • 28.  Anti Dumping Code Sesuai ketentuan General Agreement on Tariff and Trade / World Trade Organization suatu pemerintah dpt mengambil tindakan Anti Dumping dgn mengenakan Anti Dumping Duties sebesar kerugian yg dideritanya berdsrkan Anti Dumping Code (ADC). Berdsrkan ADC suatu negara dpt mengenakan Anti Dumping Duties apabila telah dibuktikan dgn Injury Test. Injury test adalah suatu penyelidikan apakah telah terjadi perdagangan luar negeri yg tidak jujur (unfair trade),sehingga menyebabkan kerugian bagi industri dalam negeri. Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:  Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.  Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri. F. Valuta Asing Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar. Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut dengan istilah valuta asing. Fungsi Valuta Asing Jika dikaji dari pengertian valuta asing di atas, maka fungsi valuta asing adalah sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Jika kita rinci secara lebih mendalam maka valuta asing setidaknya memili 4 fungsi berikut ini : 1. Alat Tukar Internasional Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar internasional. Seperti yang kita ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang digunakan untuk melakukan pertukaran barang.
  • 29. 2. Alat Pengendali Kurs Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang suatu negara sering kali mengalami pergolakan. Nah, dengan pengelolaan tingkat penggunaan sesuatu valuta asing asing tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih mudah. 3. Alat Pembayaran Internasional Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki peranan yang besar dalam perdagangan internasional yaitu sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak. 4. Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah melakukan aktivitas jual beli tanpa harus terkendala masalah penggunaan mata uang. Karakteristik Perdagangan Valuta Asing Tidak ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing. Dengan adanya transaksi di luar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya di mana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa "tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi". Namun dalam praktiknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis. Proses Transaksi Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang anda lakukan. Di Bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $100.000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, 6000/8000 dan 10.000 rupiah.
  • 30. Pemain Pasar Valuta Asing 1. Bank Pasar uang antar bank (PUAB) memenuhi kebutuhan mayoritas dari perputaran uang di dunia usaha serta kebutuhan dari transaksi para spekulan setiap harinya yang dapat mencapai nilai triliunan dollar. Beberapa transaksi dilaksanakan untuk dan atas nama nasabahnya, tetapi sebagian besar adalah untuk kepentingan pemilik bank ataupun untuk kepentingan bank itu sendiri. 2. Dunia Usaha Salah satu pemeran pasar valuta asing ini adalah adanya kebutuhan dari aktivitas perusahaan dalam melakukan pembayaran harga barang ataupun jasa dalam mata valuta asing. Kebutuhan mata valuta asing dari suatu perusahaan seringkali hanya kecil nilainya dibandingkan dengan kebutuhan dari bank dan spekulan dan perdagangan valuta asing yang dilakukannya seringkali hanya membawa dampak yang kecil sekali bagi nilai pasaran kurs mata uang. Meskipun demikian arus perdagangan valuta asing dari perusahaan-perusahaan ini dalam jangka panjangnya merupakan faktor yang penting bagi arah nilai tukar suatu mata uang. Transaksi beberapa perusahaan multinasional dapat membawa akibat yang tidak terduga sewaktu mereka menutup posisi (posisi jual ataupun beli) yang amat besar sekali di mana transaksi ini tidak diketahui secara luas oleh para pemain pasar. 3. Bank Sentral Bank sentral suatu negara memegang peran yang amat penting dalam pasar valuta asing. Bank sentral ini senantiasa berupaya untuk mengendalikan suplai uang, inflasi, dan ataupun suku bunga bahkan seringkali mereka memiliki suatu target baik resmi maupun tidak resmi terhadap nilai tukar mata uang negaranya. Seringkali bank sentral ini menggunakan cadangan devisanya untuk menstabilkan pasar. 4. Perusahaan manajemen Investasi Perusahaan manajemen investasi (yang mana biasanya adalah merupakan pengelola banyak sekali akun atas nama nasabahnya seperti misalnya dana pensiun dan dana sumbangan yayasan) yang bertransaksi di
  • 31. pasar valuta asing untuk kebutuhan mata uang asing guna melakukan transaksi pembelian saham di luar negeri. Transaksi valuta asing bagi mereka adalah bukan merupakan tujuan investasi utamanya sehingga transaksi yang dilakukannya bukan dengan tujuan spekulasi ataupun dengan tujuan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. 5. Pialang Valuta Asing Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang pasar uang dengan memperoleh imbalan atas jasanya Fungsi Valuta Asing Fungsi valuta asing untuk tiap negara mempunyai peran penting dalam melakukan hubungan luar negeri, khususnya pada hubungan dagang. Berikut fungsi valuta asing : 1. Alat Tukar Internasional Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna melakukan tukar-menukar barang atau jasa dengan negara lain. Seperti, apabila Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat maka pembayaran tidak menggunakan rupiah, akan tetapi menggunakan valuta asing (contohnya dengan Valas Dollar Amerika Serikat). 2. Alat Pembayaran Internasional Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna melakukan pembayaran cicilan utang serta bunganya harus dilakukan dengan menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat digunakan sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain. 3. Alat Pengendali Kurs Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang sebuah negara terhadap mata uang dari negara lain, yang mana kurs mata uang suatu negara tersebut dapat menguat atau melemah. Valuta asing atau valas dapat digunakan untuk mengendalikan kurs rupiah terhadap mata uang asing. 4. Alat Memperlancar Perdagangkan Internasional
  • 32. Valas atau valuta asing dapat memperlancar dan mempermudah bagi suatu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab itu, salah satu fungsi valuta asing adalah sebagai alat tukar atau untuk mempermudah perdagangan internasional. Apabila tidak ada valuta asing maka perdagangan internasional dapat terganggu, karena perdagangan tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara barter atau tukar-menukar barang. Jenis – Jenis Valuta Asing Valuta asing jika ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, antara lain : 1. Valuta Asing Fisik Valuta asing fisik merupakan uang asing dalam pengertian uang asing yang sebenarnya, yaitu uang asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam bentuk uang logam, uang kertas negara, ataupun uang kertas bank. Pada jenis valuta asing fisik memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat untuk digunakan dalam perdagangan internasional. 2. Valuta Asing Non-Fisik : Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga seperti : dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order dan lain-lain. Apabila dilihat dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di jual belikan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain : 1. Mata Uang Asing Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar Amerika Serikat, dan lain sebagainya. 2. Saldo Kredit Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar negeri. 3. Surat-surat Wesel Luar Negeri Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan cara seperti : terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara lain). 4. Hak-Hak Penerimaan Pembayaran Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi. G. Perusahaan Multinasional (MNC) : Sifat Perusahaan Multi nasional, Faktor yang mempengaruihi keputusan Perusahaan MNC
  • 33. MNC ( MultinaTional Corporation ) adalah Merupakan perusahaan dengan pendekatan etnosentris karena menjalankan operasional di banyak negara tetapi pembuatan keputusan utama dilakukan di perusahaan di negara asal. Pendapat lain mengatakan bahwa Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang berada di satu negara yang mempunyai operasi produksi dan penjualan di beberapa Negara lain. Jumlah Negara tempat MNCberoperasi sekurang-kurangnya 5 sampai 6 negara. Serta merupakan sebuah induk perusahaan ( holding company), dengan sejumlah operasi luar negeri, masing-masing diberi wewenang untuk menyesuaikan produk-produk dan strategi pasarnya dengan apa yang dianggap oleh para manajer lokal sebagai aspek-aspek unik dari pasar-pasar individual mereka Dengan demikian yang dikatakan perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi melewati batas suatu Negara yang bersifat etnosentris namun masih diberi wewenang untuk menyesuaikan produk – produk dan strategi pasarnya sesuai dengan Negara yang mereka masuki. Tujuan dari MNC : Memaksimumkan kekayaan pemegang saham, dan Memaksimumkan kekayaan perusahaan. Dalam berekspansi, perusahaan domestic dapat melalui beberapa tahap menjadi MNC. Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut : 1. Ekspor 2. Insidentil 3. Ekspor 4. Aktif 5. Penjualan 6. Lisensi 7. Franchising EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT at EXPORT) Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu. EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT) Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahaptahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing".
  • 34. Keunggulan : Perusahaan bisa menghindari biaya untuk mendirikan pabrik di pasar luar negeri tetapi biaya promosi bertambah Perusahaan bisa mendapatkan Experience Curve Mendapatkan Location Economies Kelemahan : Dinegara tujuan terdapat manufacture dengan biaya produksi yang lebih rendah Adanya biaya transport yang tinggi dan tariff yang tinggi yang membuat produk dengan harga mahal Agen bertindak dengan tidak melakukan hal – hal yang sesuai untuk mensukseskan export PENJUAlAN LISENSI (LICENSING) Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut. Keunggulan : Perusahaan dapat menghindari barrier untuk investasi Perusahaan tidak menanggung beban untuk pengambangan pasar luar negeri dan risiko pasar di luar negeri Kelemahan : Perusahaan tidak memiliki pengendalian / pengawasan yang tetap terhadap manufaktur mengenai strategi produk yang dimilikinya Lisensi suatu saat dapat berubah menjadi pesaing FRANCHISING Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk "Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai "Franchisor". Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya. Keunggulan : Meminimalkan risiko investasi Kelemahan : Control Quality yang sulit dilakukan oleh Frenchaisor
  • 35. FORGEIN DIRECT INVESTMEN (FDI) Joint Venture (Patungan) Kerjasama bisnis dimana satu atau lebih perusahaan bergabung bersama mendirikan beberapa jenis operasi. Bisa dilakukan antara 2 perusahaan asing Bisa antara perusahaan asing dan perusahaan local Antara perusahaan asing dan pemerintah Bila terdapat lebih dari dua pihak yang terlibat dalan joint venture maka hal tersebut disebut Konsorsium Subsidiares (Cabang luar negeri yang dimiliki penuh) Pembukaan cabang perusahaan di luar negeri atau mengakuisisi perusahaan di Negara itu yang merupakan frechise ataupun license • Perusahaan memiliki kontral penuh terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan produksi, mempertahankan kelebihan teknologi • 100% laba menjadi hak perusahaan • Resiko lebih besar. Ketika perusahaan domestic ingin go Internasional maka tahapan tidak harus dimulai dari export, perusahaan boleh langsung melalui tahap FDI. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan perusahaan apabila ingin coba – coba maka hal yang paling cocok adalah melakukan export yang risikonya lebih rendah bila dibandingkan dengan risiko di tahapan yang lainnya. Apabila perusahaan telah menguasai pasar domestiknya, maka untuk memperuluas expansi perusahaan dapat melakukan tahapan jauh lebih di atas sekedar hanya mengekspor. Semua tergantung tujuan dari perusahaan tersebut H. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Kekuatan Bersaing, Efek Global Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor- kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik. Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
  • 36. Ciri – Ciri Perusahaan Multinasional PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur atau pembrian jasa dalam sedikitnya dua negara. Perusahaan Mutinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu. Sebagian besar dari penanaman modal asing di negara-negara sedang berkembang diusahakan di bidang sumber daya alam, sisanya dibidang pengolahan, perdagangan, prasarana, transport, perbankan, turisme, dan jasa-jasa lainya. Struktur Organisasi Perusahaan Multinasional Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing Ø Devinisi Fungsional Sedunia Diorganisasi bedasarkan fungsi Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan fungsional mereka diperusahaan induk. Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena data yang mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah. Ø Divisi internasional Semua anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah dari divisi Domestik. Ø Wilayah Geografis Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak adanya komunikasi antar wilayah. Hubunan pelapor antara anak dan induk. Ø Divisi produk sedunia Divisi ini bertanggung jawab pada operasi mereka sendiri diseluruh dunia. Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak perusahaan Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan MNC Kelebihan : 8. Menambahkan devisa negara melalui penanaman di bidang ekpor, 9. Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industri, 10. Memodernisir industri 11. Ikut mendukung pembangunan nasional 12. Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
  • 37. Kekurangan : Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi kekusaan ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak. Perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa : 1. Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya. 2. Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak. Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara Karakteristik Perusahaan Multinasional : 1. Membentuk afiliasi diluar negeri 2. Visi dan strategi mendunia (global) 3. Kecenderungan memilih jenis kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufakturing 4. Menempatkan afiliasi di negara-negara maju 5. Sejumlah aset perusahaan multinasional diinvestasi secara internasional 6. Bergerak dalam produksi internasional dan mengoperasikan beberapa pabrik di beberapa negara I. Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa neraca pembayaran internasional merupakan suatau catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai “ double entry bookkeeping” sehinga setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi debet. Dengan sistem double entry bookkeeping, maka neraca pembayaran internasional secara ove all akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa positif atau negatif. Kegunaan Neraca Pemabayaran Internasional Secara umum sebagai suatu neraca, Neraca pembayaran internasional berguna sebagai berikut: 1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri. 2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internsional suatu negara. 3. Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional. 4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara. Dari neraca pembayaran, bisa mengetahui bagaimanakah posisi ataupun struktur keuangan suatu negara. Jika posisi neraca pembayaran pada suatu negara menunjukkan angka surplus, berarti negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor barang daripada melakukan impor barang.
  • 38. Selain itu juga bisa diketahui, bahwa surplus pada neraca pembayan suatu negara berarti tidak terlalu banyak investor asing yang menanamkan investasinya di suatu negara. Kondisi tersebut bisa terjadi karena dengan adanya investor, secara otomatis akan semakin banyak barang yang diimpor guna memenuhi kebutuhan investor tersebut. 5. Mengatahui salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran internasional. Hal lain yang tidak kalah penting dari sebuah neraca pembayaran adalah sebagai patokan jika suatu negara hendak mengajukan dana ke negara lain atau ke lembaga pendonor seperti IMF. Dengan kondisi neraca pembayaran yang baik maka kepercayaan negara asing terhadap suatu negara juga akan semakin baik. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya, kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman semakin kecil. Hal tersebut bisa terjadi karena jika suatu negara mempunyai neraca pembayaran yang defisit, mengindikasikan bahwa negara tersebut memiliki cadangan devisa yang sedikit. Sehingga besar kemungkinan negara itu akan mengalami kesulitan dalam pengembalian dana pinjaman. 6. Sebagai salah satu indikator fondamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan GDP. Fungsi lain dari neraca pembayaran selain untuk mengetahui kondisi perekonomian khususnya yang berkaitan dengan dengan negara asing adalah juga digunakan sebagai indikator fundamental dalam sebuah perekonomian. Jika saat ini yang mungkin Anda ketahui bahwa indikator perkonomian tersebut hanya berputar pada ekonomi makro seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing serta pertumbuhan ekonomi, sebenarnya neraca pembayaran memiliki dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan perekonomian. Dengan necara keuangan yang positif, dapat diketahui bahwa suatu negara tersebut memiliki cadangan devisa yang berarti negara memiliki sebuah kekuatan ekonomi. Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran Internasional Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu: a. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara di perdagangan internasional, b. Memberikan bantuan dan sistem pembayarannya, c. Memberikan bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan fiskal, d. Memberikan keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi, dan e. Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan dan urusan pembayarannya. Konsep Neraca Pembayaran Intenasional A. Konsep Penyajian Neraca Pembayaran
  • 39. Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran yaitu penyajian standar (standard presentation) dan penyajian analitis (analytical presentation). 1. Penyajian Standar Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standar disusun menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu. 2. Penyajian Analitis Disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan. Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu: a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance) Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit) hanya transaksi ekspor dan impor barang sehingga keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit kedua transaksi tersebut. b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance) Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan (income) dan transfer. c. Konsep Basic Balance Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos dalam transaksi berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan jangka panjang. d. Konsep Overall Balance Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen- komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut : a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects). b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan(income effects). c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects) Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
  • 40. Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Untuk menyeimbangkan neraca pembayaran internasional terdapat beberapa mekanisme adjustment atau penyesuain secara teoritisyang digunakan oleh masing – masing negara. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut : a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri. b. Struktur produksi suatu negara. c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri. d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri. e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor. f. Bencana alam. Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini : a. Pendapatan Nasional Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. b. Tingkat Harga Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. c. Kurs Valuta Asing Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara. d. Tingkat Bunga Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat. e. Sektor Moneter
  • 41. Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing. Tata Cara Pembayaran Internasional Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan ekspor. Suatu negara yang mengadakan transaksi dengan luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu pertanyaan: bagaimana cara melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari perdagangan antarnegara akan menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari luar negeri, sehingga diperlukan beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau sering disebut dengan pembayaran internasional. Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut. a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill) Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya. Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen – dokumen berupa: - faktur (invoice), - konosemen atau surat muatan (bill of lading), - daftar isi barang (packing list), - surat keterangan asal barang (certificate of origin), - surat keterangan pabean, - surat asuransi (insurence). Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo). Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan menukarkannya kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo. b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation) Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal. Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional. c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka
  • 42. Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar. Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya sebagai berikut. - Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang dipesan - Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima. - Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir. - Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui pengimpor. d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir. Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu: - opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank - issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C atas permintaan importir. - Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir. Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas: - L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank yang ditunjuk - Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian. - Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang konsumsi. - Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor. - Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen. e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account) Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor. Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut. - Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran. - Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.
  • 43. f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment) Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil risiko penjual, sebaiknya menggunakan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual, pembeli membayar kepada bank sejumlah uang atas nilai barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan delivery instruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya. Alat Pembayaran Internasional Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda- beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system moneter internasional. Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus. a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing. b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing. Permintaan akan valuta asing berasal dari: a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan mata uang asing, b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor, c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban- kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain, d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri, e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri. Penawaran atas valuta asing berasal dari: a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan, b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta, c. wisatawan-wisatawan mancanegara, d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri, e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri
  • 44. Komponen Neraca Pembayaran Internasional Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut : a. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang- barang(merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang(visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit. b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit. c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit. d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit. e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.
  • 45. f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating. h. Services Account ( Neraca Jasa) Transaksi yang dimasukkan ke servise account adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jassa atau invisible atau intangible goods yang meliputi hal – hal berikut: 1. Pembayaran Bunga 2. Biaya transportasi 3. Biaya asuransi 4. Remittance ( jassa TKI/TKW/TKA, fee/ royalty teknologi dan konsultasi, dll.) 5. Tourism i. Reserve Cadangan Devisa ( perubahan cadangan devisa) Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account. Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada currant account dan capital account. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa- jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral. b. Neraca Modal (Capital Account) Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek. c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions) Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
  • 46. Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran di antaranya sebagai berikut : Transaksi Debit 1. Neraca Barang  Impor barang dari negara lain 2. Neraca Jasa  Pembayaran jasa ke penduduk LN  Pembayaran biaya pariwisata ke LN 3. Neraca Hasil Modal  Pembayaran bunga dan deviden 4. Neraca Modal  Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang  Pembelian obligasi dari LN Transaksi Kredit 1. Neraca barang  Ekspor barang ke negara lain 2. Neraca Jasa  Penerimaan jasa dari penduduk LN  Penerimaan pariwisata dari LN 3. Neraca Hasil Modal  Penerimaan bunga dan deviden 4. Neraca Modal  Kredit yang dipeoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang  Penjualan obligasi ke LN Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif. Pada umumnya neraca pembayaran akan dikatakan sehat jika mengalami surplus, dan neraca penawaran akan dikarenakan kurang sehat jika mengalami defisit. Akan tetapi, tidak selamanya bahwa defisit neraca pembayaran berarti kurang sehat atau membahayakan. Hal ini harus dilihat pada komponen mana yang mengalami defisit. Jika defisit terdapat pada transaksi berjalan, maka untuk menutup defisit tersebut harus ditimbangkan penerimaan pada transaksi modal, misalnya dengan cara mencari pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Demikian pula jika penyebab devisit tersebut pada komponen transaksi berjalan, maka untuk menyehatkan atau menutup defisit tersebut harus diusahakan meningkatkan pada komponen transaksi berjalan, misalnya dengan meningkatkan ekspor barang dan jasa dan sebagainya.
  • 47. Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut : a. Stok Nasional Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus. b. Pinjaman Akomodatif Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit. c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif. d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif. Dampak Neraca Pembayaran Internasional Dampak Neraca Pembayaran Internsional terhadap Perekonomian Negara Sebagaimana kita ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut : a. Perubahan Kurs Devisa Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan. b. Perubahan Harga Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat. c. Perubahan Tingkat Pendapatan Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional. d. Perubahan Tingkat Bunga Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi. Dampak Neraca Pembayaran Surplus Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kearah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
  • 48. Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat Dampak Neraca Pembayaran Defisit Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami defisit, maka dampak yang akan terjadi sebagai berikut: 1. Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor 2. Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar 3. Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi). 3. Dampak Neraca Pembayaran Seimbang Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit. Dampak Neraca Pembayaran Internasional terhadap Kurs Valuta Asing Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs valuta asing dapat dijelaskan sebagai berikut: Neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor barang dan jasa nilainya tidak sama dengan nol. Misal nilai ekspor lebih kecil daripada impor, atau sebaliknya nilai ekspor lebih besar daripada impor. Sedangkan nilai capital inflow sama dengan capital outflow, dan nilainya selalu dalam satuan Dollar Amerika. Misal untuk neraca pembayaran Indonesia, total nilai ekspor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $x dan total nilai impor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $m. Sedangkan total nilai capital inflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $ci dan total nilai capital outflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $co. Nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap Dollar Amerika dinyatakan dengan kurs USD/IDR, satuan unit Rupiah per satu Dollar Amerika. Kurs USD/IDR pada kondisi awal adalah USD/IDR(1) dan kurs setelah mengalami perubahan untuk kesetimbangan BOP adalah USD/IDR(2). Untuk mempersingkat penulisan, maka pembuktian matematisnya tidak diturunkan pada bahasan ini. Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan persamaan berikut: Kurs kesetimbangan USD/IDR(2) ditentukan oleh rasio antara nilai impor dan ekspor Indonesia. Jika rasio $m/$x lebih besar daripada satu, maka rasio kurs USD/IDR(2)/USD/IDR(1) lebih besar daripada satu. Artinya kurs USD/IDR menguat. Jika