SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 33
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Kimia Analisis
Penetapan Kadar Cr
dalam K2CrO4
Disusun oleh kelompok 2
• Aviva Khoirunissak
• Fidela Shafa Damayanti
• Muhammad Rifqi Al Fatih
• Rifkah Hasna Atzilla
Kelas X-9
Tahun pelajaran 2015/2016
TEORI
Khrom dapat diendapkan sebagai
khrom (III) hidroksida. Bila
cuplikan/sampel berupa khrom (VI),
misalnya garam khromat atau dikhromat
harus direduksi terlebih dahulu dalam
suasana asam. Sebagai pereduksi dapat
dipakai Na2SO3 , KNO2 , atau NaNO2.
Khrom (III) bersifat amfoter, karena itu
sebagai pengendap tidak dapat dipakai
basa kuat. Dengan NH4OH bila berlebih
akan membentuk senyawa kompleks
[Cr(NH3)6]3+. Bila pereduksiannya tidak
sempurna, larutan tidak akan berwarna
hijau.
DASAR
Kalium Khromat yang
berwarna kuning dengan Asam
Sulfat menjadi Kalium
Dikhromat yang berwarna
sindur. Khrom yang
bermartabat(VI) ini
direduksikan menjadi Khrom
(III) berwarna hijau. Kemudian
diendapkan dengan Ammonia
sebagai Khrom (III) Hidroksida
yang berwarna hijau kebiru-
biruan dan setelah dipijarkan
akan menjadi Khrom (III)
Oksida yang berwarna hijau.
TUJUAN
Untuk menetapkan kadar khrom dalam kalium khromat secara analisis
gravimetri dengan prosedur yang baik dan benar.
Reaksi
2K2CrO4 + H2SO4 → K2Cr2O7 +
K2SO4 + H2O
Kuning Sindur
K2Cr2O7 + H2SO4 → H2Cr2O7 + K2SO4
H2Cr2O7 → 2CrO3 + H2O
2CrO3 + 3Na2SO3 → Cr2O3 +
3Na2SO4
Cr2O3 + 3H2SO4 → Cr2(SO4)3 + 3H2O
Cr2(SO4)3 + 6NH4OH → 2Cr(OH)3 +
3(NH4)2SO4
Hijau Kebiru-biruan
2Cr(OH)3 → Cr2O3 + 3H2O
Hijau Kebiru-biruan Hijau
Alat
Piala Gelas 800 ml Oven
Piala Gelas
400 ml
Gelas Ukur
10 ml
Labu
Semprot
Kaca Arloji
Neraca Kasar
Pembakar Teklu
Neraca analitik
Meker
Segitiga Porselein
Desikator
Tutup kaca
Pengaduk
Corong
Cawan
Porselein
Kaki tiga
Kasa Asbes
Tabung reaksi
Gegep
Tanur
Neraca digital
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Bahan
• Sampel Kalium Khromat
• Air suling
• H2SO4 4 N
• Hablur Na2SO3
• NH4OH 2 N
• HCl 4 N dan BaCl2 0,5 N
Bagan Kerja
Ditimbang 0,2 g
sampel K2CrO4
Dilarutkan s/d
± 25 𝑚𝑙
+ H2SO4 4N 2 ml± 1 𝑔 𝑁𝑎2 𝑆𝑂3
Dididihkan larutan
Diencerkan s/d ±100 𝑚𝑙Dididihkan kembali
Diendapkan dengan NH4OH
Disaring dan dicuci dengan air
panas
Dididihkan kembali larutan
beserta endapannya
Dikeringkan didalam oven
Didinginkan dalam desikator
Diperarang (teklu) dan
dipijarkan (meker/tanur)
Ditimbang
Diulangi hingga
didapat bobot tetap
Penga
matan
• Deskripsi Sampel : Serbuk halus berwarna kuning lemon
• Saat dilarutkan warna larutan berwarna kuning
• Saat ditambahkan H2SO4 warna larutan berubah menjadi sindur
• Saat ditambahkan Na2SO3 warna larutan berubah kembali menjadi
hjau tua
• Saat diendapkan dengan NH4OH terbentuk endapan bewarna hijau
kebiru-biruan dan warna larutan jerih tak berwarna
• Saat dipijarkan warna abu endapan berwarna hijau
Perhitungan
Kadar Cr =
𝑓𝑘 × 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑏𝑢
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
× 100%
fk = factor kimia
2𝐶𝑟
𝐶𝑟2
𝑂3
Kadar teoritis =
𝐶𝑟
𝐾2
𝐶𝑟𝑂4
× 100%
Ketelitian =
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
× 100%
Kesalahan =
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 −% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
× 100%
Pembahasan
Khrom dapat diendapkan sebagai Khrom (III) Hidroksida yang berwarna hijau
kebiruan. Pada awal prosedur, sampel Kalium Khromat cukup dilarutkan dengan ± 25 mL air
suling. Bila cuplikan / sampel berupa garam - garam Khrom (VI) seperti garam Khromat atau
Dikhromat, maka dilakukan pereduksian dalam suasana asam dengan Natrium Sulfit
(Na2SO3), Natrium Nitrit (NaNO2), atau Kalium Nitrit (KNO2). Apabila proses pereduksian
kurang sempurna, larutan tidak akan berwarna hijau tua. Untuk 0,2 gram sampel Kalium
Khromat, diperlukan ± 1 gram Natrium Sulfit. Karena berperan sebagai reduktor, maka
Natrium Sulfit ini akan teroksidasi menjadi Natrium Sulfat. Akibatnya, endapan akan
semakin kotor oleh pengotor Sulfat. Oleh karena itu, proses pencucian endapan
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan biasanya.
Terdapat tiga kali pendidihan pada penetapan ini, pendidihan setelah ditambahkan
reduktor, sebelum diendapkan dan satu lagi setelah diendapkan. Setelah pendidihan pertama
dilakukan, larutan diencerkan hingga volume akhirnya ± 100 mL, karena ukuran 100 mL
dianggap volume yang ideal, maksudnya setelah proses pengendapan selesai akan mudah
membedakan antara endapan di dasar piala gelas dengan cairan induk diatasnya.
Larutan diendapkan dengan Ammonia (NH4OH) menjadi endapan Khrom (III)
Hidroksida yang berwarna hijau kebiru-biruan. Khrom (III) bersifat amfoter, oleh karena itu
sebagai pengendap tidak dapat digunakan basa kuat (NaOH atau KOH, d.l.l.), namun
apabila dengan NH4OH berlebih akan larut membentuk senyawa kompleks
[Cr(NH3)6](OH)3 / senyawa Heksaamin Khrom (III) Hidroksida. Oleh karena itu, penambahan
pengendap hendaknya harus berhati-hati karena apabila kekurangan maupun kelebihan
pengendap larutan akan keruh karena terbentuk koloid sehingga nantinya akan bocor bila
disaring. Endapan Khrom (III) Hidroksida merupakan endapan selai, sehingga disaring
menggunakan kertas saring Whatman no. 541 serta dicuci dengan air suling panas sehingga
bebas dari pengotor Sulfat. Setelah dipijarkan, sisa pijar ditimbang sebagai Khrom (III)
Oksida yang berwarna hijau.
Kesimpulan
Dalam penetapan kadar khrom, khrom (VI) harus direduksi terlebih
dahulu menjadi khrom (III) dengan menggunakan natrium sulfit.
Adapun endapan yang dihasilkan endapan Cr(OH)3 yang berbentuk
selai dan berwarna hijau kebiruan dan setelah dipijarkan berwarna
hijau. Dengan kadar teoritis 26,8 %.
Pertanyaan dan
Jawaban
1. Mengapa sampel dilarutkan sampai volume ± 25 ml ?
Jawab : Volume larutan yang terlalu banyak akan mengakibatkan
proses pemanasan atau pendidihan akan semakin lama, oleh karena
itu volume diatur agar proses pendidihan menjadi lebih cepat.
2. Mengapa dilakukan pereduksian pada Cr ?
Jawab : Khrom dalam metode gravimetri ditetapkan dengan
mengendapkannya sebagai hidroksidanya, dimana hanya kation saja
yang dapat dijadikan hidroksida. Khrom dalam bilangan oksidasi
tinggi (biloks + 6) akan memiliki bentuk anion sehingga tidak dapat
mengendap sebagai hidroksidanya (dengan kata lain, anion tidak
dapat bereaksi dengan sesama anion yaitu anion OH).
3. Apa tujuan dari ketiga proses pendidihan pada penetapan kadar
khrom ?
Jawab :
• Pendidihan pertama, dilakukan setelah penambahan reduktor. Hal ini
bertujuan untuk mempercepat dan menyempurnakan proses
pereduksian.
• Pendidihan kedua, dilakukan sebelum pengendapan. Ini merupakan
upaya untuk membentuk endapan selai yang baik, dengan mengatur
suhu sebelum pengendapan.
• Pendidihan ketiga, dilakukan setelah proses pengendapan. Proses
pendidihan ini bertujuan untuk menghilangkan kelebihan Ammonia
yang digunakan untuk mengendapkan ion Cr3+ (karena Ammonia
mudah mengurai jika suhunya cukup tinggi). Selain itu, proses ini juga
berfungsi untuk menyempurnakan proses pengendapan yaitu
memperbesar molekul endapan (pemeraman / aging).
4. Mengapa khrom (III) yag bersifat amfoter tidak bisa menggunakan
pengendap basa kuat ?
Jawab : Karena apabila pengedapan menggunakan basa kuat, khrom
hidroksida akan membentuk asam yang larut.
Cr(SO4)3 + 6NaOH → 2Cr(OH)3 + 3Na2SO4
Pada pH >8 Cr(OH)3 → H3CrO3
H3CrO3 + 3NaOH → 3Na3CrO3 + 3H2O
5. Mengapa larutan K2CrO4 yang sebagai khrom (VI) harus direduksi
menjadi khrom (III) ?
Jawab : Karena khrom valensi 6 berlaku sebagai sisa asam (Cr2O7
2-)
untuk dapat diperoleh endapan khrom , maka khrom (VI) harus
direduksi menjadi khrom (III), karena khrom (III) berlaku sebagai
logam bukan sisa asam sehingga dapat diperoleh endapan Cr(OH)3
6. Kenapa saat pengendapan harus sampai tercium bau amoniak
padahal selanjutnya akan dididihkan untuk menghilangkan kelebihan
amoniak ?
Jawab : Karena pada penegndapan khrom tidak terdapat indicator
yang dapat benar-benar dapat membantu untuk mengetahui apakah
pengendapan tersebut sudah sempurna atau belum. Dan
penghilangan amoniak bertujuan agar pada saat pencucian, bau dari
amoniak tersebut tidak menyengat dan merusak pernafasan.
7. Apa fungsi larutan H2SO4 4N padahal selanjutnya akan menggunakan
Na2SO3 ?
Jawab : Larutan H2SO4 4N berfungsi untuk pengasam lingkungan
mempercepat reduksi, mendapat larutan sempurna, mencegah
mengendapnya analat-analat lain selain Cr(OH)3
8. Mengapa menggunakan kertas saring no.41 ?
Jawab : karena sesuai dengan endapan yang berbentuk selai
9. Mengapa menggunakan natrium sulfit sebagai pereduksinya ?
Jawab : Karena khrom dapat direduksi dalam suasan asam sehingga
digunakan pereduksi sulfit atau nitrit. Dan menggunakan natrium
sufit karena didalam laboratorium pereduksi itu yang tersedia
10. Mengapa dicuci dengan air suling panas ?
Jawab : Karena lebih mudah dan cepat untuk menghilangkan
pengotor sulfat
11. Mengapa diencerkan hingga 100 ml ?
Jawab : Karena volume 100 ml merupakan volume yang ideal untuk
bisa membedakan fase larutan dengan endapan
12. Mengapa semua komposisi pada penetapam khrom harus sesuai ?
Jawab : karena khrom bersifat amfoter sehingga tidak sesuai
dengan hasil yang diinginkan
Masih adakah
yang ingin
ditanyakan ?
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/Ervan55/kls-111-alfakel5penetapan-kadar-
cr-secara-gravimetri-7861690?next_slideshow=1
http://www.slideshare.net/RidwanAdalahIwan/penetapan-kadar-cr-
dalam-kalium-khromat
http://noerarifinyusuf.blogspot.com/2014/07/penetapan-kadar-
khrom-dalam-kalium.html
Iskandar, Drs. Inowyatye; Hendrawati, Dra. Nenny; Hendrakusumah, R.
Rudi; 2013, Analisis Gravimetri, Bogor : SMK – SMAK Bogor.
Iskandar, Drs. Inowyatye; Hendrawati, Dra. Nenny; Hendrakusumah, R.
Rudi; 2014, Analisis Gravimetri, Bogor : SMK – SMAK Bogor.
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatRidwan Ajipradana
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatPenetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatRidwan Ajipradana
 
Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4Nidya Denaya
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OLestari Putri
 
Titrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetriTitrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetriAuliabcd
 
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatPenetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatRidwan Ajipradana
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Quina Fathonah
 
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometerPenetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometerDhanti Utari
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3Danang Setiawan
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiAnshori Suhendro
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3aprijal_99
 
Pen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meterPen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meterFahmi Arif
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)aprijal_99
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrDila Adila
 

Was ist angesagt? (20)

Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatPenetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
 
Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
 
Titrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetriTitrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetri
 
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatPenetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
 
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometerPenetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
 
Pen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meterPen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meter
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 

Ähnlich wie Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor

Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINMutiara Nanda
 
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetriKls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetriErvan Maulana
 
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetriKls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetriErvan Maulana
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTak Seorang Pun
 
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimiaLaporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimiaEmirSyarif
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Jeny Safitri
 
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Jacob Msang
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxanis305582
 
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURPENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURBudiAbut
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarSiregar Sri Handayani
 
Bahan Hidrolisis Garam
Bahan Hidrolisis GaramBahan Hidrolisis Garam
Bahan Hidrolisis GaramIrmi Mimiqi
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Indriati Dewi
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
 

Ähnlich wie Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor (20)

Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
 
Makalah kaf iv
Makalah kaf ivMakalah kaf iv
Makalah kaf iv
 
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetriKls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
 
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetriKls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
 
Ppt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanorPpt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanor
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standar
 
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimiaLaporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
Laporan praktikum hidrolisis garam kelas XI kimia
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
 
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
 
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURPENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
 
Zat organik
Zat organikZat organik
Zat organik
 
Bahan Hidrolisis Garam
Bahan Hidrolisis GaramBahan Hidrolisis Garam
Bahan Hidrolisis Garam
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
PPT_hidrolisis.ppt
PPT_hidrolisis.pptPPT_hidrolisis.ppt
PPT_hidrolisis.ppt
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 

Mehr von DeviPurnama

Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XIDeviPurnama
 
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenBab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenDeviPurnama
 
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XJawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XDeviPurnama
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKAPerpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKADeviPurnama
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorKd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorDeviPurnama
 
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorKd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK BogorHujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK BogorGaram + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 

Mehr von DeviPurnama (13)

Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
 
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenBab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
 
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XJawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
 
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKAPerpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
 
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
 
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
 
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorKd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
 
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorKd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
 
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK BogorHujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
 
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK BogorGaram + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
 

Kürzlich hochgeladen

Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdfRancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdfg36337777
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)RezaWahyuni6
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Download Contoh Laporan observasi teman sejawat
Download Contoh Laporan observasi teman sejawatDownload Contoh Laporan observasi teman sejawat
Download Contoh Laporan observasi teman sejawatsriagunggb
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdfSertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdfWahyuHid3
 
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxKURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxMOHDNAZRIEBINMOHDNOR
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...AnnisaArianti2
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdfRancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Download Contoh Laporan observasi teman sejawat
Download Contoh Laporan observasi teman sejawatDownload Contoh Laporan observasi teman sejawat
Download Contoh Laporan observasi teman sejawat
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdfSertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
Sertifikat PMM aksi nyata "mengapa kurikulum perlu berubah".pdf
 
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptxKURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
KURSUS KEPIMPINAN KOKURIKULUM 2023-.pptx
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak calon guru pro...
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 

Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor

  • 1. Kimia Analisis Penetapan Kadar Cr dalam K2CrO4 Disusun oleh kelompok 2 • Aviva Khoirunissak • Fidela Shafa Damayanti • Muhammad Rifqi Al Fatih • Rifkah Hasna Atzilla Kelas X-9 Tahun pelajaran 2015/2016
  • 2. TEORI Khrom dapat diendapkan sebagai khrom (III) hidroksida. Bila cuplikan/sampel berupa khrom (VI), misalnya garam khromat atau dikhromat harus direduksi terlebih dahulu dalam suasana asam. Sebagai pereduksi dapat dipakai Na2SO3 , KNO2 , atau NaNO2. Khrom (III) bersifat amfoter, karena itu sebagai pengendap tidak dapat dipakai basa kuat. Dengan NH4OH bila berlebih akan membentuk senyawa kompleks [Cr(NH3)6]3+. Bila pereduksiannya tidak sempurna, larutan tidak akan berwarna hijau.
  • 3. DASAR Kalium Khromat yang berwarna kuning dengan Asam Sulfat menjadi Kalium Dikhromat yang berwarna sindur. Khrom yang bermartabat(VI) ini direduksikan menjadi Khrom (III) berwarna hijau. Kemudian diendapkan dengan Ammonia sebagai Khrom (III) Hidroksida yang berwarna hijau kebiru- biruan dan setelah dipijarkan akan menjadi Khrom (III) Oksida yang berwarna hijau.
  • 4. TUJUAN Untuk menetapkan kadar khrom dalam kalium khromat secara analisis gravimetri dengan prosedur yang baik dan benar.
  • 5. Reaksi 2K2CrO4 + H2SO4 → K2Cr2O7 + K2SO4 + H2O Kuning Sindur K2Cr2O7 + H2SO4 → H2Cr2O7 + K2SO4 H2Cr2O7 → 2CrO3 + H2O 2CrO3 + 3Na2SO3 → Cr2O3 + 3Na2SO4 Cr2O3 + 3H2SO4 → Cr2(SO4)3 + 3H2O Cr2(SO4)3 + 6NH4OH → 2Cr(OH)3 + 3(NH4)2SO4 Hijau Kebiru-biruan 2Cr(OH)3 → Cr2O3 + 3H2O Hijau Kebiru-biruan Hijau
  • 7. Piala Gelas 400 ml Gelas Ukur 10 ml Labu Semprot
  • 15. Bahan • Sampel Kalium Khromat • Air suling • H2SO4 4 N • Hablur Na2SO3 • NH4OH 2 N • HCl 4 N dan BaCl2 0,5 N
  • 16. Bagan Kerja Ditimbang 0,2 g sampel K2CrO4 Dilarutkan s/d ± 25 𝑚𝑙
  • 17. + H2SO4 4N 2 ml± 1 𝑔 𝑁𝑎2 𝑆𝑂3 Dididihkan larutan
  • 18. Diencerkan s/d ±100 𝑚𝑙Dididihkan kembali Diendapkan dengan NH4OH
  • 19. Disaring dan dicuci dengan air panas Dididihkan kembali larutan beserta endapannya Dikeringkan didalam oven
  • 20. Didinginkan dalam desikator Diperarang (teklu) dan dipijarkan (meker/tanur) Ditimbang Diulangi hingga didapat bobot tetap
  • 21. Penga matan • Deskripsi Sampel : Serbuk halus berwarna kuning lemon • Saat dilarutkan warna larutan berwarna kuning • Saat ditambahkan H2SO4 warna larutan berubah menjadi sindur • Saat ditambahkan Na2SO3 warna larutan berubah kembali menjadi hjau tua • Saat diendapkan dengan NH4OH terbentuk endapan bewarna hijau kebiru-biruan dan warna larutan jerih tak berwarna • Saat dipijarkan warna abu endapan berwarna hijau
  • 22. Perhitungan Kadar Cr = 𝑓𝑘 × 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑏𝑢 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100% fk = factor kimia 2𝐶𝑟 𝐶𝑟2 𝑂3 Kadar teoritis = 𝐶𝑟 𝐾2 𝐶𝑟𝑂4 × 100% Ketelitian = % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 × 100% Kesalahan = % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 −% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 × 100%
  • 23. Pembahasan Khrom dapat diendapkan sebagai Khrom (III) Hidroksida yang berwarna hijau kebiruan. Pada awal prosedur, sampel Kalium Khromat cukup dilarutkan dengan ± 25 mL air suling. Bila cuplikan / sampel berupa garam - garam Khrom (VI) seperti garam Khromat atau Dikhromat, maka dilakukan pereduksian dalam suasana asam dengan Natrium Sulfit (Na2SO3), Natrium Nitrit (NaNO2), atau Kalium Nitrit (KNO2). Apabila proses pereduksian kurang sempurna, larutan tidak akan berwarna hijau tua. Untuk 0,2 gram sampel Kalium Khromat, diperlukan ± 1 gram Natrium Sulfit. Karena berperan sebagai reduktor, maka Natrium Sulfit ini akan teroksidasi menjadi Natrium Sulfat. Akibatnya, endapan akan semakin kotor oleh pengotor Sulfat. Oleh karena itu, proses pencucian endapan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan biasanya.
  • 24. Terdapat tiga kali pendidihan pada penetapan ini, pendidihan setelah ditambahkan reduktor, sebelum diendapkan dan satu lagi setelah diendapkan. Setelah pendidihan pertama dilakukan, larutan diencerkan hingga volume akhirnya ± 100 mL, karena ukuran 100 mL dianggap volume yang ideal, maksudnya setelah proses pengendapan selesai akan mudah membedakan antara endapan di dasar piala gelas dengan cairan induk diatasnya. Larutan diendapkan dengan Ammonia (NH4OH) menjadi endapan Khrom (III) Hidroksida yang berwarna hijau kebiru-biruan. Khrom (III) bersifat amfoter, oleh karena itu sebagai pengendap tidak dapat digunakan basa kuat (NaOH atau KOH, d.l.l.), namun apabila dengan NH4OH berlebih akan larut membentuk senyawa kompleks [Cr(NH3)6](OH)3 / senyawa Heksaamin Khrom (III) Hidroksida. Oleh karena itu, penambahan pengendap hendaknya harus berhati-hati karena apabila kekurangan maupun kelebihan pengendap larutan akan keruh karena terbentuk koloid sehingga nantinya akan bocor bila disaring. Endapan Khrom (III) Hidroksida merupakan endapan selai, sehingga disaring menggunakan kertas saring Whatman no. 541 serta dicuci dengan air suling panas sehingga bebas dari pengotor Sulfat. Setelah dipijarkan, sisa pijar ditimbang sebagai Khrom (III) Oksida yang berwarna hijau.
  • 25. Kesimpulan Dalam penetapan kadar khrom, khrom (VI) harus direduksi terlebih dahulu menjadi khrom (III) dengan menggunakan natrium sulfit. Adapun endapan yang dihasilkan endapan Cr(OH)3 yang berbentuk selai dan berwarna hijau kebiruan dan setelah dipijarkan berwarna hijau. Dengan kadar teoritis 26,8 %.
  • 26. Pertanyaan dan Jawaban 1. Mengapa sampel dilarutkan sampai volume ± 25 ml ? Jawab : Volume larutan yang terlalu banyak akan mengakibatkan proses pemanasan atau pendidihan akan semakin lama, oleh karena itu volume diatur agar proses pendidihan menjadi lebih cepat. 2. Mengapa dilakukan pereduksian pada Cr ? Jawab : Khrom dalam metode gravimetri ditetapkan dengan mengendapkannya sebagai hidroksidanya, dimana hanya kation saja yang dapat dijadikan hidroksida. Khrom dalam bilangan oksidasi tinggi (biloks + 6) akan memiliki bentuk anion sehingga tidak dapat mengendap sebagai hidroksidanya (dengan kata lain, anion tidak dapat bereaksi dengan sesama anion yaitu anion OH).
  • 27. 3. Apa tujuan dari ketiga proses pendidihan pada penetapan kadar khrom ? Jawab : • Pendidihan pertama, dilakukan setelah penambahan reduktor. Hal ini bertujuan untuk mempercepat dan menyempurnakan proses pereduksian. • Pendidihan kedua, dilakukan sebelum pengendapan. Ini merupakan upaya untuk membentuk endapan selai yang baik, dengan mengatur suhu sebelum pengendapan. • Pendidihan ketiga, dilakukan setelah proses pengendapan. Proses pendidihan ini bertujuan untuk menghilangkan kelebihan Ammonia yang digunakan untuk mengendapkan ion Cr3+ (karena Ammonia mudah mengurai jika suhunya cukup tinggi). Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk menyempurnakan proses pengendapan yaitu memperbesar molekul endapan (pemeraman / aging).
  • 28. 4. Mengapa khrom (III) yag bersifat amfoter tidak bisa menggunakan pengendap basa kuat ? Jawab : Karena apabila pengedapan menggunakan basa kuat, khrom hidroksida akan membentuk asam yang larut. Cr(SO4)3 + 6NaOH → 2Cr(OH)3 + 3Na2SO4 Pada pH >8 Cr(OH)3 → H3CrO3 H3CrO3 + 3NaOH → 3Na3CrO3 + 3H2O 5. Mengapa larutan K2CrO4 yang sebagai khrom (VI) harus direduksi menjadi khrom (III) ? Jawab : Karena khrom valensi 6 berlaku sebagai sisa asam (Cr2O7 2-) untuk dapat diperoleh endapan khrom , maka khrom (VI) harus direduksi menjadi khrom (III), karena khrom (III) berlaku sebagai logam bukan sisa asam sehingga dapat diperoleh endapan Cr(OH)3
  • 29. 6. Kenapa saat pengendapan harus sampai tercium bau amoniak padahal selanjutnya akan dididihkan untuk menghilangkan kelebihan amoniak ? Jawab : Karena pada penegndapan khrom tidak terdapat indicator yang dapat benar-benar dapat membantu untuk mengetahui apakah pengendapan tersebut sudah sempurna atau belum. Dan penghilangan amoniak bertujuan agar pada saat pencucian, bau dari amoniak tersebut tidak menyengat dan merusak pernafasan. 7. Apa fungsi larutan H2SO4 4N padahal selanjutnya akan menggunakan Na2SO3 ? Jawab : Larutan H2SO4 4N berfungsi untuk pengasam lingkungan mempercepat reduksi, mendapat larutan sempurna, mencegah mengendapnya analat-analat lain selain Cr(OH)3
  • 30. 8. Mengapa menggunakan kertas saring no.41 ? Jawab : karena sesuai dengan endapan yang berbentuk selai 9. Mengapa menggunakan natrium sulfit sebagai pereduksinya ? Jawab : Karena khrom dapat direduksi dalam suasan asam sehingga digunakan pereduksi sulfit atau nitrit. Dan menggunakan natrium sufit karena didalam laboratorium pereduksi itu yang tersedia 10. Mengapa dicuci dengan air suling panas ? Jawab : Karena lebih mudah dan cepat untuk menghilangkan pengotor sulfat 11. Mengapa diencerkan hingga 100 ml ? Jawab : Karena volume 100 ml merupakan volume yang ideal untuk bisa membedakan fase larutan dengan endapan 12. Mengapa semua komposisi pada penetapam khrom harus sesuai ? Jawab : karena khrom bersifat amfoter sehingga tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan
  • 32. DAFTAR PUSTAKA http://www.slideshare.net/Ervan55/kls-111-alfakel5penetapan-kadar- cr-secara-gravimetri-7861690?next_slideshow=1 http://www.slideshare.net/RidwanAdalahIwan/penetapan-kadar-cr- dalam-kalium-khromat http://noerarifinyusuf.blogspot.com/2014/07/penetapan-kadar- khrom-dalam-kalium.html Iskandar, Drs. Inowyatye; Hendrawati, Dra. Nenny; Hendrakusumah, R. Rudi; 2013, Analisis Gravimetri, Bogor : SMK – SMAK Bogor. Iskandar, Drs. Inowyatye; Hendrawati, Dra. Nenny; Hendrakusumah, R. Rudi; 2014, Analisis Gravimetri, Bogor : SMK – SMAK Bogor.