SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
AUDIT & INTERNAL CONTROL
DOSEN:
PROF. DR. HAPZI ALI, CMA
DENY DERMAWAN
55117110146
S2 MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
MERUYA
NOVEMBER 2017
2
Daftar Isi
AUDIT & INTERNAL CONTROL.......................................................................................................................3
Pengertian Audit dan Internal Control..................................................................................................3
Pengertian SPI.......................................................................................................................................4
Tujuan SPI..............................................................................................................................................4
Jenis SPI.................................................................................................................................................4
Peran Penting SPI..................................................................................................................................4
Keterbatasan SPI...................................................................................................................................5
IMPLEMENTASI SISTEM AUDIT DAN INTENAL CONTROL PADA BANK MANDIRI......................................5
INTERNAL AUDIT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk .................................................................................5
Kedudukan Internal Audit dalam Bank Mandiri: ..................................................................................5
Ruang Lingkup Internal Audit Bank Mandiri.........................................................................................6
FORUM..........................................................................................................................................................7
Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance berdasarkan
penerapan audit dan internal control.......................................................................................................7
Kesimpulan..................................................................................................................................................10
Kesimpulan..............................................................................................................................................10
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................11
3
AUDIT & INTERNAL CONTROL
Pengertian Audit dan Internal Control
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses,
atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut
auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau
berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Audit internal
merupakan suatu fungsi penilaian yang independen yang dirancang untuk mengevaluasi dan
meningkatkan keefektifan kegiatan organisasi.
Internal Control (IC) sebagai rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan pengukuran-
pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk mengamankan aktiva, meyakini keandalan dan
akurasi data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan
manajerial yang telah ditetapkan. Definisi ini diinteprestasikan oleh banyak pihak terdiri atas dua
kelompok yaitu pengendalian administatif dan pengendalian akuntansi. Pengendalian administratif yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Alasan bagi suatu perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern (internal control) adalah
untuk membantu manajemen dengan tujuan tercapainya mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif.
Bentuk dan tipe dari pengawasan harus mempertimbangkan atau membandingkan hubungan antara
“Cost and Benefit”.
Pada umumnya, ada empat kategori pengendalian intern yang dibentuk dalam suatu perusahaan untuk
kepentingan manajemen, yaitu :
• Tersedia Data yang Dapat Dipercaya. Manajemen harus mempunyai sumber informasi yang
akurat atas operasi perusahaan. Beragam informasi dengan area yang luas akan sangat
membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat.
• Pengamanan Atas Harta Perusahaan dan Sistem Pencatatan. Bentuk fisik dari harta perusahaan
dapat dicuri, disalahgunakan, dan rusak karena kecerobohan, kecuali hal-hal tersebut dilindungi
dengan pengawasan yang cukup memadai. Hal yang sama akan terjadi dengan harta perusahaan
yang tidak berbentuk fisik seperti piutang, dokumen-dokumen penting, dan catatan lainnya,
sehingga harus dilakukan peningkatan sistem pengamanan harta perusahaan tertentu dan
catatan atau dokumen enting lainnya. Dengan sistem computer, jumlah data yang tersimpan
dalam file magnetic tape juga dapat dicuri dan dimusnahkan, sehingga pengawasan dan
pengamanan atas sistem komputerisasi harus dilakukan dengan ketat.
• Mempromosikan Efisiensi dalam Bidang Operasional. Pengawasan yang berada dalam organisasi
perusahaan bertujuan untuk menghindari duplikasi pekerjaan, melindungi segala hal yang
4
mempengaruhi bidang usaha, dan hal-hal lain atas penggunaan sumber-sumber dalam
perusahaan yang tidak efisien.
• Menyarankan Dipatuhinya Semua Kebijaksanaan Tertulis. Manajemen mempunyai suatu misi
yang ingin dicapai dengan sistem dan prosedur, serta peraturan-peraturan perusahaan. Sistem
pengendalian intern diciptakan agar dapat dilakukan oleh semua karyawan perusahaan.
Pengertian SPI
Sistem pengendalian intern merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua
metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan.
Tujuan SPI
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern:
• Menjaga kekayaan organisasi.
• Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
• Mendorong efisiensi.
• Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Jenis SPI
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya
adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh :
adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
2. Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi)
Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian
diambil tindakan.
Peran Penting SPI
1. Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan
organisasi.
2. Menciptakan pengawasan melekat, menutupi nkelemahan dan keterbatasan personel, serta
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.
5
3. Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan
diterapkan.
4. Membantu auditor dalam memastikan efektifitas
5. audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit
Keterbatasan SPI
1. Kekeliruan pengoperasian sistem (mistake in judgement) karena terbatasnya informasi dan
waktu, karena tekanan lingkungan, atau karena terbatasnya kemampuan, meskipun SPI
sudah dilengkapi dengan pedoman penyelesaian masalah.
2. Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atau tidak, misalnya karena kesalahan
interpretasi, kecerobohan, gangguan lingkungan, perubahan personalia, atau perubahan
sistem dan prosedur.
3. Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang.
4. Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management override)
5. Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits)
IMPLEMENTASI SISTEM AUDIT DAN INTENAL CONTROL PADA BANK MANDIRI
INTERNAL AUDIT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha sesuai visi dan misi PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, serta memberikan landasan dan pedoman bagi Internal Audit (IA) yang merupakan bagian dari
Sistem Pengendalian Intern, maka perlu ditetapkan Internal Audit Charter. Internal Audit Charter
disusun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Intern Bank (SPFAIB) dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal serta standar dari The Institute of
Internal Auditors (IIA).
Kedudukan Internal Audit dalam Bank Mandiri:
• Internal Audit adalah unit kerja dalam organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang
membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit dalam menjalankan
fungsi pengawasan untuk mewujudkan visi dan misi Bank.
• Internal Audit dipimpin oleh Chief Audit Executive yang diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama Bank dengan persetujuan dari Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada
Regulator.
• Kedudukan Chief Audit Executive dalam organisasi langsung di bawah dan bertanggungjawab
kepada Direktur Utama, namun dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui
KomiteAudit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan aktivitas internal
audit dan aktivitas investigasi.
• Internal Auditor bertanggung jawab secara langsung kepada Chief Audit Executive.
6
• Internal Audit menjalankan fungsi sebagai SKAI Terintegrasi dalam rangka penerapan Tata Kelola
Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan.
Ruang Lingkup Internal Audit Bank Mandiri
Ruang lingkup pekerjaan internal audit mencakup semua area operasi Bank Mandiri, Perusahaan
Anak dan afiliasi sesuai governance yang berlaku untuk menentukan kecukupan kualitas internal
control, penerapan risk management, dan proses governance dalam rangka membantu organisasi
mencapai tujuannya.
Kewenangan dan Tanggung Jawab:
Kewenangan:
• Melakukan aktivitas internal audit terhadap kegiatan semua unit kerja dalam organisasi
Bank serta Perusahaan Anak dan afiliasinya sesuai governance yang berlaku.
• Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direktur Utama, Dewan Komisaris,
dan/atau Komite Audit.
• Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal termasuk regulator.
• Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direktur Utama, Dewan
Komisaris, dan/atau Komite Audit.
• Mengakses seluruh informasi, catatan, karyawan, dan termasuk didalamnya namun tidak
terbatas pada rekening/catatan karyawan dan sumber daya serta hal-hal lain yang
dianggap perlu terkait dengan tugas dan fungsinya.
• Melakukan aktivitas investigasi terhadap kasus/masalah pada setiap aspek dan unsur
kegiatan yang terindikasi fraud dan pelanggaran code of conduct.
Tanggung Jawab:
• Merencanakan dan melaksanakan aktivitas internal audit dengan penekanan pada
bidang/aktivitas yang mempunyai risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control
system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Bank dapat
dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
• Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka menggali informasi (investigasi),
melaporkan, dan menyampaikan rekomendasi/kesimpulan atas fraud kepada Manajemen.
• Mengembangkan dan menjalankan program untuk mengevaluasi dan meningkatkan
kualitas Internal Audit.
• Memberikan rekomendasi atas hasil audit dan memonitor tindak lanjut hasil aktivitas
internal audit dan aktivitas investigasi.
• Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan fungsi pengawasan.
• Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan eksternal audit dan unit/fungsi
penyedia assurance lainnya, agar dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan
optimal. Koordinasi dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan secara periodik untuk
membicarakan hal-hal yang dianggap penting bagi kedua belah pihak.
7
FORUM
Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete
Governance berdasarkan penerapan audit dan internal control.
Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan melalui
pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta
kewajaran dan kesetaraan.
GCG bagi suatu perusahaan dimaksudkan sebagai pedoman manajemen dan pegawai dalam
menjalankan praktek bisnis yang memenuhi persyaratan Good Governance.Sedangkan tujuannya
adalah:
• Memaksimalkan value Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan,
akuntabilitas, dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
• Memastikan pengelolaan Perusahaan dilakukan secara profesional, transparan,dan efisien.
• Mewujudkan kemandirian dalam membuat keputusan sesuai dengan peran dan tanggung jawab
masing-masing pimpinan dalam Perusahaan tersebut.
• Memastikan setiap pegawai dalam perusahaan berperan sesuai wewenang dan tanggung jawab
yang telah ditetapkan.
Mewujudkan praktek bisnis yang sejalan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governancesecara
konsisten. Menurut Ahmad Daniri (2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme penerapan Good
Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan efektif maka akan dapat memberikan manfaat antara
lain:
• Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh pemegang saham akibat
pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen.
• Mengurangi biaya modal (Cost of Capital).
• Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka panjang.
• Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan terhadap keberadaan
perusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan.
Setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuaian penerapan GCG dengan Pedoman
GCG ini dalam laporan tahunannya. Pernyataan tersebut harus disertai laporan tentang struktur dan
mekanisme kerja organ perusahaan serta informasi penting lain yang berkaitan dengan penerapan GCG.
Dengan demikian, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk regulator, dapat
menilai sejauh mana Pedoman GCG pada perusahaan tersebut telah diterapkan.
8
Peran akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari penerapan prinsip Good Corporate
Governance (GCG) dalam perusahaan. Meliputi prinsip kewajaran (fairness), akuntabilitas
(accountability), transparansi (transparency), dan responsibilitas (responsibility). Dalam hubungannya
dengan prinsip GCG, peran akuntan secara signifikan di antaranya :
• Prinsip Kewajaran.
Laporan keuangan dikatakan wajar bila memperoleh opini atau pendapat wajar tanpa
pengecualian dari akuntan publik. Laporan keuangan yang wajar berarti tidak mengandung salah
saji material, disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia
(dalam hal ini Standar Akuntansi Keuangan). Adanya kewajaran laporan keuangan dapat
mempengaruhi investor membeli atau menarik sahamya pada sebuah perusahaan. Jelaslah
bahwa kegunaan informasi akuntansi dalam laporan keuangan akan dipengaruhi adanya
kewajaran penyajian.
• Prinsip Akuntabilitas.
Merupakan tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif, dengan dibentuknya
komite audit. Bapepam mensyaratkan, dalam keanggotaan komite audit, minimum sebanyak 3
orang dan salah satu anggotanya harus akuntan. Komite audit mempunyai tugas utama
melindungi kepentingan pemegang saham ataupun pihak lain yang berkepentingan dengan
melakukan tinjauan atas reliabilitas dan integritas informasi dalam laporan keuangan, laporan
operasional serta parameter yang digunakan untuk mengukur, melakukan klasifikasi dan
penyajian dari laporan tersebut.
• Prinsip Transparansi.
Prinsip dasar transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disampaikan
perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung pada kualitas penyajian informasi
yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu akuntan manajemen dituntut menyediakan
informasi jelas, akurat, tepat waktu dan dapat dibandingkan dengan indikator yang sama.
• Prinsip Responsibilitas.
Prinsip ini berhubungan dengan tanggungjawab perusahaan sebagai anggota masyarakat.
Prinsip ini juga berkaitan dengan kewajiban perusahaan untuk mematuhi semua peraturan dan
hukum yang berlaku. Seiring perubahan sosial masyarakat yang menuntut adanya
tanggungjawab sosial perusahaan, profesi akuntan pun mengalami perubahan peran.
Pandangan pemegang saham dan stakeholderlain saat ini tidak hanya memfokuskan pada
9
perolehan laba perusahaan, tetapi juga memperhatikan tanggungjawab sosial dan lingkungan
perusahaan.
Selanjutnya lahirnya konsep good corporate governance untuk mengatasi berbagai permasalahan.
Terutama pada sistem ekonomi pasar bebas, pihak yang berkepentingan sangat banyak dan masing-
masing menuntut haknya dalam memperoleh keuntungan. Good corporate governance sebagai sebuah
struktur dan proses akan mengendalikan perusahaan tentang bagaimana seharusnya perusahaan
beroperasi. Good corporate governance akan menemukan benang merah atau titik temu antara
kepentingan masing-masing entitas yang menginginkan keuntungan seperti yang dijelaskan di atas.
Sementara itu, good corporate governance akan terlaksana jika setiap perusahaan memiliki integritas
yang tinggi dalam menjalankan usahanya. Dengan integritas yang tinggi, perusahaan akan memperoleh
kepercayaan dari para stakeholder sehingga dapat terus menjalankan usahanya untuk jangka panjang.
Misalnya dengan memberikan pengembalian yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kreditur
atau pemegang saham, perusahaan akan mendapatkan kepercayaan dalam mengelola dana sehingga
mendapatkan pinjaman atau modal secara berkelanjutan. Maka perusahaan harus juga menyediakan
informasi yang akurat dan relevan. Artinya perusahaan dituntut untuk memiliki akuntabilitas dan
transparansi yang tinggi.
Untuk dapat mewujudkan integritas yang tinggi tersebut, perusahaan harus menerapkan asas-asas etika.
Apabila perusahaan menerapkan perilaku-perilaku etis dalam setiap keputusan yang dibuatnya,
integritas tinggi tersebut akan muncul secara otomatis. Ulitarianism dan deontology dapat digunakan
untuk melahirkan perilaku etis dalam pengambilan keputusan yang tidak hanya memperhatikan
kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok, melainkan kepentingan masyarakat secara
keseluruhan mencakup kepentingan perusahaan dan stakeholder.
Penerapan perilaku-perilaku etis pada perusahaan pada akhirnya akan mewujudkan good corporate
governance. Perusahaan akan mempertimbangkan kepentingan para stakeholder sehingga perusahaan
memiliki tanggung jawab yang tinggi. Dengan begitu perusahaan mendapatkan kepercayaan dari
kreditur, pemegang saham, tenaga kerja, dan stakeholder lainnya. Penerapan perilaku etis ini akan
mewujudkan integritas dan good corporate govenance secara berkesinambungan.
10
Kesimpulan
Kesimpulan
Good corporate governance dan etika merupakan konsep yang berkesinambungan dan tidak dapat
dipisahkan. Perusahaan harus menerapkan perilaku-perilaku etis untuk dapat melaksanakan good
corporate governance. Dengan melaksanakan good corporate governance dapat berdampak baik bagi
keberlangsungan dan kemajuan perusahaan. begitu, dapat ditentukan titik temu antara kepentingan
perusahaan (manajemen) dan kepentingan para stakeholder.
Pada akhirnya, dengan terlaksananya good corporate governance, perusahaan akan menjalankan usaha
secara berkelanjutan. Sehingga dalam menerapkan audit dan internal control perusahaan dapat
diterapkandengan benar demi mendukung perusahaanyang transparan dan bersih dari praktik-praktik
kecurangan.
11
Daftar Pustaka
Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc.MM.CMA. Audit & Internal Control. Universitas Mercu
Buana.
Achmad Daniri. 2005. Good Corporate Governance Konsep Dan Penerapannya. Jakarta. Ray
Indonesia
Sabirin, 2016. https://www.kompasiana.com/sabirinsaiga/etik-dan-good-corporate-governance-ggc-
sebuah-cara-mewujudkan-entitas-bisnis-yang-sehat_57df999e7593733941aef017 (9
November 2017, 00:05)
Kurniawan, Budi. 2013. https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/pemahaman-spi-
sistem-pengendalian-intern/. (9 November 2017, 23:00)
www.bankmandiri.co.id (9 November 2017, 01:05)

More Related Content

What's hot

Proposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluar
Proposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluarProposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluar
Proposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluar
Diah Fitri
 
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
Desikoes
 
Pentingnya satuan pemeriksa internal
Pentingnya satuan pemeriksa internalPentingnya satuan pemeriksa internal
Pentingnya satuan pemeriksa internal
nuningsih gunawan
 

What's hot (20)

Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, pengendalian internal dan unsur-unsur ...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, pengendalian internal dan unsur-unsur ...Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, pengendalian internal dan unsur-unsur ...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, pengendalian internal dan unsur-unsur ...
 
5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah
5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah
5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah
 
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
 
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
INFORMASI DAN PROSES BISNIS
INFORMASI DAN PROSES BISNISINFORMASI DAN PROSES BISNIS
INFORMASI DAN PROSES BISNIS
 
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
 
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,audit and internal control,...
 
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Internal, Universitas Mercu B...
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Internal, Universitas Mercu B...SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Internal, Universitas Mercu B...
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Pengendalian Internal, Universitas Mercu B...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
 
Sistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahSistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintah
 
Sia 2,hayati nupus,suryanih,stiami
Sia 2,hayati nupus,suryanih,stiamiSia 2,hayati nupus,suryanih,stiami
Sia 2,hayati nupus,suryanih,stiami
 
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern PemerintahSistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
 
Proposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluar
Proposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluarProposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluar
Proposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluar
 
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
 
'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...
'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...
'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...
 
Pentingnya satuan pemeriksa internal
Pentingnya satuan pemeriksa internalPentingnya satuan pemeriksa internal
Pentingnya satuan pemeriksa internal
 
Pedoman pelayanan spi
Pedoman pelayanan spiPedoman pelayanan spi
Pedoman pelayanan spi
 
Sia, wulansari, suryanih, stiami
Sia, wulansari, suryanih, stiamiSia, wulansari, suryanih, stiami
Sia, wulansari, suryanih, stiami
 

Similar to BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , Universitas Mercubuanaa, 2017

Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22
Masisuka Onara
 

Similar to BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , Universitas Mercubuanaa, 2017 (20)

KELOMPOK 8.pptx
KELOMPOK 8.pptxKELOMPOK 8.pptx
KELOMPOK 8.pptx
 
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMISIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
 
MAKALAH INFORMASI DAN PROSES BISNIS
MAKALAH INFORMASI DAN PROSES BISNISMAKALAH INFORMASI DAN PROSES BISNIS
MAKALAH INFORMASI DAN PROSES BISNIS
 
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
 
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
 
Tugas informasi dan proses bisnis
Tugas informasi dan proses bisnisTugas informasi dan proses bisnis
Tugas informasi dan proses bisnis
 
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
 
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
Be gg, fariz adlan, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,audit & internal con...
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
 
tugas informasi dan proses bisnis kelompok5
tugas informasi dan proses bisnis kelompok5 tugas informasi dan proses bisnis kelompok5
tugas informasi dan proses bisnis kelompok5
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Interna...
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, sistem pengendalian internal pada pt. pert...
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
 
Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22Analisis sistem pengendalian internal22
Analisis sistem pengendalian internal22
 
(Pert 2) bab 10 pengendalian internal
(Pert 2) bab 10 pengendalian internal(Pert 2) bab 10 pengendalian internal
(Pert 2) bab 10 pengendalian internal
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas...
 
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Ata...
 
Pengendalian internal,sia,dea tiana siva,suryani,stiami
Pengendalian internal,sia,dea tiana siva,suryani,stiamiPengendalian internal,sia,dea tiana siva,suryani,stiami
Pengendalian internal,sia,dea tiana siva,suryani,stiami
 

More from Deny Dermawan

BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
Deny Dermawan
 

More from Deny Dermawan (11)

BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Universit...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Executive and Director, Univ...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Bus...
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , Universitas Mercubuanaa, 2017

  • 1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE AUDIT & INTERNAL CONTROL DOSEN: PROF. DR. HAPZI ALI, CMA DENY DERMAWAN 55117110146 S2 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA NOVEMBER 2017
  • 2. 2 Daftar Isi AUDIT & INTERNAL CONTROL.......................................................................................................................3 Pengertian Audit dan Internal Control..................................................................................................3 Pengertian SPI.......................................................................................................................................4 Tujuan SPI..............................................................................................................................................4 Jenis SPI.................................................................................................................................................4 Peran Penting SPI..................................................................................................................................4 Keterbatasan SPI...................................................................................................................................5 IMPLEMENTASI SISTEM AUDIT DAN INTENAL CONTROL PADA BANK MANDIRI......................................5 INTERNAL AUDIT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk .................................................................................5 Kedudukan Internal Audit dalam Bank Mandiri: ..................................................................................5 Ruang Lingkup Internal Audit Bank Mandiri.........................................................................................6 FORUM..........................................................................................................................................................7 Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance berdasarkan penerapan audit dan internal control.......................................................................................................7 Kesimpulan..................................................................................................................................................10 Kesimpulan..............................................................................................................................................10 Daftar Pustaka.............................................................................................................................................11
  • 3. 3 AUDIT & INTERNAL CONTROL Pengertian Audit dan Internal Control Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Audit internal merupakan suatu fungsi penilaian yang independen yang dirancang untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan kegiatan organisasi. Internal Control (IC) sebagai rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan pengukuran- pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk mengamankan aktiva, meyakini keandalan dan akurasi data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Definisi ini diinteprestasikan oleh banyak pihak terdiri atas dua kelompok yaitu pengendalian administatif dan pengendalian akuntansi. Pengendalian administratif yang berhubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Alasan bagi suatu perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern (internal control) adalah untuk membantu manajemen dengan tujuan tercapainya mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif. Bentuk dan tipe dari pengawasan harus mempertimbangkan atau membandingkan hubungan antara “Cost and Benefit”. Pada umumnya, ada empat kategori pengendalian intern yang dibentuk dalam suatu perusahaan untuk kepentingan manajemen, yaitu : • Tersedia Data yang Dapat Dipercaya. Manajemen harus mempunyai sumber informasi yang akurat atas operasi perusahaan. Beragam informasi dengan area yang luas akan sangat membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat. • Pengamanan Atas Harta Perusahaan dan Sistem Pencatatan. Bentuk fisik dari harta perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan, dan rusak karena kecerobohan, kecuali hal-hal tersebut dilindungi dengan pengawasan yang cukup memadai. Hal yang sama akan terjadi dengan harta perusahaan yang tidak berbentuk fisik seperti piutang, dokumen-dokumen penting, dan catatan lainnya, sehingga harus dilakukan peningkatan sistem pengamanan harta perusahaan tertentu dan catatan atau dokumen enting lainnya. Dengan sistem computer, jumlah data yang tersimpan dalam file magnetic tape juga dapat dicuri dan dimusnahkan, sehingga pengawasan dan pengamanan atas sistem komputerisasi harus dilakukan dengan ketat. • Mempromosikan Efisiensi dalam Bidang Operasional. Pengawasan yang berada dalam organisasi perusahaan bertujuan untuk menghindari duplikasi pekerjaan, melindungi segala hal yang
  • 4. 4 mempengaruhi bidang usaha, dan hal-hal lain atas penggunaan sumber-sumber dalam perusahaan yang tidak efisien. • Menyarankan Dipatuhinya Semua Kebijaksanaan Tertulis. Manajemen mempunyai suatu misi yang ingin dicapai dengan sistem dan prosedur, serta peraturan-peraturan perusahaan. Sistem pengendalian intern diciptakan agar dapat dilakukan oleh semua karyawan perusahaan. Pengertian SPI Sistem pengendalian intern merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Tujuan SPI Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern: • Menjaga kekayaan organisasi. • Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi. • Mendorong efisiensi. • Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Jenis SPI Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi. 2. Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls). Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan. Peran Penting SPI 1. Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan organisasi. 2. Menciptakan pengawasan melekat, menutupi nkelemahan dan keterbatasan personel, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.
  • 5. 5 3. Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan diterapkan. 4. Membantu auditor dalam memastikan efektifitas 5. audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit Keterbatasan SPI 1. Kekeliruan pengoperasian sistem (mistake in judgement) karena terbatasnya informasi dan waktu, karena tekanan lingkungan, atau karena terbatasnya kemampuan, meskipun SPI sudah dilengkapi dengan pedoman penyelesaian masalah. 2. Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atau tidak, misalnya karena kesalahan interpretasi, kecerobohan, gangguan lingkungan, perubahan personalia, atau perubahan sistem dan prosedur. 3. Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang. 4. Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management override) 5. Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits) IMPLEMENTASI SISTEM AUDIT DAN INTENAL CONTROL PADA BANK MANDIRI INTERNAL AUDIT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha sesuai visi dan misi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, serta memberikan landasan dan pedoman bagi Internal Audit (IA) yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Intern, maka perlu ditetapkan Internal Audit Charter. Internal Audit Charter disusun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal serta standar dari The Institute of Internal Auditors (IIA). Kedudukan Internal Audit dalam Bank Mandiri: • Internal Audit adalah unit kerja dalam organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk mewujudkan visi dan misi Bank. • Internal Audit dipimpin oleh Chief Audit Executive yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama Bank dengan persetujuan dari Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Regulator. • Kedudukan Chief Audit Executive dalam organisasi langsung di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama, namun dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui KomiteAudit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan aktivitas internal audit dan aktivitas investigasi. • Internal Auditor bertanggung jawab secara langsung kepada Chief Audit Executive.
  • 6. 6 • Internal Audit menjalankan fungsi sebagai SKAI Terintegrasi dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan. Ruang Lingkup Internal Audit Bank Mandiri Ruang lingkup pekerjaan internal audit mencakup semua area operasi Bank Mandiri, Perusahaan Anak dan afiliasi sesuai governance yang berlaku untuk menentukan kecukupan kualitas internal control, penerapan risk management, dan proses governance dalam rangka membantu organisasi mencapai tujuannya. Kewenangan dan Tanggung Jawab: Kewenangan: • Melakukan aktivitas internal audit terhadap kegiatan semua unit kerja dalam organisasi Bank serta Perusahaan Anak dan afiliasinya sesuai governance yang berlaku. • Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. • Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal termasuk regulator. • Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. • Mengakses seluruh informasi, catatan, karyawan, dan termasuk didalamnya namun tidak terbatas pada rekening/catatan karyawan dan sumber daya serta hal-hal lain yang dianggap perlu terkait dengan tugas dan fungsinya. • Melakukan aktivitas investigasi terhadap kasus/masalah pada setiap aspek dan unsur kegiatan yang terindikasi fraud dan pelanggaran code of conduct. Tanggung Jawab: • Merencanakan dan melaksanakan aktivitas internal audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Bank dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan. • Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka menggali informasi (investigasi), melaporkan, dan menyampaikan rekomendasi/kesimpulan atas fraud kepada Manajemen. • Mengembangkan dan menjalankan program untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas Internal Audit. • Memberikan rekomendasi atas hasil audit dan memonitor tindak lanjut hasil aktivitas internal audit dan aktivitas investigasi. • Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan fungsi pengawasan. • Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan eksternal audit dan unit/fungsi penyedia assurance lainnya, agar dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan optimal. Koordinasi dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan secara periodik untuk membicarakan hal-hal yang dianggap penting bagi kedua belah pihak.
  • 7. 7 FORUM Hubungan atau pengaruh antara Business Ethics dan Good Corporete Governance berdasarkan penerapan audit dan internal control. Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. GCG bagi suatu perusahaan dimaksudkan sebagai pedoman manajemen dan pegawai dalam menjalankan praktek bisnis yang memenuhi persyaratan Good Governance.Sedangkan tujuannya adalah: • Memaksimalkan value Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan. • Memastikan pengelolaan Perusahaan dilakukan secara profesional, transparan,dan efisien. • Mewujudkan kemandirian dalam membuat keputusan sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing pimpinan dalam Perusahaan tersebut. • Memastikan setiap pegawai dalam perusahaan berperan sesuai wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Mewujudkan praktek bisnis yang sejalan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governancesecara konsisten. Menurut Ahmad Daniri (2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan efektif maka akan dapat memberikan manfaat antara lain: • Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh pemegang saham akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. • Mengurangi biaya modal (Cost of Capital). • Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka panjang. • Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan terhadap keberadaan perusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan. Setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuaian penerapan GCG dengan Pedoman GCG ini dalam laporan tahunannya. Pernyataan tersebut harus disertai laporan tentang struktur dan mekanisme kerja organ perusahaan serta informasi penting lain yang berkaitan dengan penerapan GCG. Dengan demikian, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk regulator, dapat menilai sejauh mana Pedoman GCG pada perusahaan tersebut telah diterapkan.
  • 8. 8 Peran akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan. Meliputi prinsip kewajaran (fairness), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), dan responsibilitas (responsibility). Dalam hubungannya dengan prinsip GCG, peran akuntan secara signifikan di antaranya : • Prinsip Kewajaran. Laporan keuangan dikatakan wajar bila memperoleh opini atau pendapat wajar tanpa pengecualian dari akuntan publik. Laporan keuangan yang wajar berarti tidak mengandung salah saji material, disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (dalam hal ini Standar Akuntansi Keuangan). Adanya kewajaran laporan keuangan dapat mempengaruhi investor membeli atau menarik sahamya pada sebuah perusahaan. Jelaslah bahwa kegunaan informasi akuntansi dalam laporan keuangan akan dipengaruhi adanya kewajaran penyajian. • Prinsip Akuntabilitas. Merupakan tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif, dengan dibentuknya komite audit. Bapepam mensyaratkan, dalam keanggotaan komite audit, minimum sebanyak 3 orang dan salah satu anggotanya harus akuntan. Komite audit mempunyai tugas utama melindungi kepentingan pemegang saham ataupun pihak lain yang berkepentingan dengan melakukan tinjauan atas reliabilitas dan integritas informasi dalam laporan keuangan, laporan operasional serta parameter yang digunakan untuk mengukur, melakukan klasifikasi dan penyajian dari laporan tersebut. • Prinsip Transparansi. Prinsip dasar transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung pada kualitas penyajian informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu akuntan manajemen dituntut menyediakan informasi jelas, akurat, tepat waktu dan dapat dibandingkan dengan indikator yang sama. • Prinsip Responsibilitas. Prinsip ini berhubungan dengan tanggungjawab perusahaan sebagai anggota masyarakat. Prinsip ini juga berkaitan dengan kewajiban perusahaan untuk mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Seiring perubahan sosial masyarakat yang menuntut adanya tanggungjawab sosial perusahaan, profesi akuntan pun mengalami perubahan peran. Pandangan pemegang saham dan stakeholderlain saat ini tidak hanya memfokuskan pada
  • 9. 9 perolehan laba perusahaan, tetapi juga memperhatikan tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan. Selanjutnya lahirnya konsep good corporate governance untuk mengatasi berbagai permasalahan. Terutama pada sistem ekonomi pasar bebas, pihak yang berkepentingan sangat banyak dan masing- masing menuntut haknya dalam memperoleh keuntungan. Good corporate governance sebagai sebuah struktur dan proses akan mengendalikan perusahaan tentang bagaimana seharusnya perusahaan beroperasi. Good corporate governance akan menemukan benang merah atau titik temu antara kepentingan masing-masing entitas yang menginginkan keuntungan seperti yang dijelaskan di atas. Sementara itu, good corporate governance akan terlaksana jika setiap perusahaan memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan usahanya. Dengan integritas yang tinggi, perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari para stakeholder sehingga dapat terus menjalankan usahanya untuk jangka panjang. Misalnya dengan memberikan pengembalian yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kreditur atau pemegang saham, perusahaan akan mendapatkan kepercayaan dalam mengelola dana sehingga mendapatkan pinjaman atau modal secara berkelanjutan. Maka perusahaan harus juga menyediakan informasi yang akurat dan relevan. Artinya perusahaan dituntut untuk memiliki akuntabilitas dan transparansi yang tinggi. Untuk dapat mewujudkan integritas yang tinggi tersebut, perusahaan harus menerapkan asas-asas etika. Apabila perusahaan menerapkan perilaku-perilaku etis dalam setiap keputusan yang dibuatnya, integritas tinggi tersebut akan muncul secara otomatis. Ulitarianism dan deontology dapat digunakan untuk melahirkan perilaku etis dalam pengambilan keputusan yang tidak hanya memperhatikan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok, melainkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan mencakup kepentingan perusahaan dan stakeholder. Penerapan perilaku-perilaku etis pada perusahaan pada akhirnya akan mewujudkan good corporate governance. Perusahaan akan mempertimbangkan kepentingan para stakeholder sehingga perusahaan memiliki tanggung jawab yang tinggi. Dengan begitu perusahaan mendapatkan kepercayaan dari kreditur, pemegang saham, tenaga kerja, dan stakeholder lainnya. Penerapan perilaku etis ini akan mewujudkan integritas dan good corporate govenance secara berkesinambungan.
  • 10. 10 Kesimpulan Kesimpulan Good corporate governance dan etika merupakan konsep yang berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan. Perusahaan harus menerapkan perilaku-perilaku etis untuk dapat melaksanakan good corporate governance. Dengan melaksanakan good corporate governance dapat berdampak baik bagi keberlangsungan dan kemajuan perusahaan. begitu, dapat ditentukan titik temu antara kepentingan perusahaan (manajemen) dan kepentingan para stakeholder. Pada akhirnya, dengan terlaksananya good corporate governance, perusahaan akan menjalankan usaha secara berkelanjutan. Sehingga dalam menerapkan audit dan internal control perusahaan dapat diterapkandengan benar demi mendukung perusahaanyang transparan dan bersih dari praktik-praktik kecurangan.
  • 11. 11 Daftar Pustaka Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc.MM.CMA. Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buana. Achmad Daniri. 2005. Good Corporate Governance Konsep Dan Penerapannya. Jakarta. Ray Indonesia Sabirin, 2016. https://www.kompasiana.com/sabirinsaiga/etik-dan-good-corporate-governance-ggc- sebuah-cara-mewujudkan-entitas-bisnis-yang-sehat_57df999e7593733941aef017 (9 November 2017, 00:05) Kurniawan, Budi. 2013. https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/pemahaman-spi- sistem-pengendalian-intern/. (9 November 2017, 23:00) www.bankmandiri.co.id (9 November 2017, 01:05)