Peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) adalah peta topografi Indonesia yang menampilkan 7 tema unsur alam dan buatan manusia seperti penutup lahan, hidrografi, hipsografi, bangunan, transportasi dan utilitas, batas administrasi, dan toponim. Peta ini berguna untuk mengetahui variasi gejala di wilayah Indonesia.
2. DEFINISI UMUM PETA
Peta adalah media penyajian informasi dari unsur-
unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi
yang dibuat secara kartografis (informasi yang
bereferensi geografis) pada bidang datar menurut
proyeksi tertentu dan skala tertentu. Peta yang
baik, adalah peta yang mempunyai nilai
informatif, komunikatif, artistik dan estetik.
3. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN
PETA
1. Conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang
digambar harus sebangun dengan keadaan asli atau
sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
2. Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan
skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di
lapangan.
3. Equivalent, yaitu daerah atau bidang yang digambar
di peta setalah dihitung dengan skalanya, akan sama
dengan keadaan yang ada di lapangan.
4. PETA REGIONAL
Regional adalah wilayah yang jelas
teridentifikasi, yang dikuasai serta menjadi teritorial dari
sebuah kedaulatan. Peta regional adalah peta yang
memuat variasi penyebaran gejala dalam ruang pada
suatu wilayah tertentu, baik secara lokal seperti negara
maupun wilayah yang luas seperti benua.
5.
6. PETA RBI (RUPA BUMI INDONESIA)
Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) adalah peta
topografi yang menampilkan sebagian unsur-
unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI.
Unsur-unsur kenampakan rupa bumi dapat
dikelompokkan menjadi 7 tema.
7. UNSUR-UNSUR PETA RBI
Unsur-unsur kenampakan rupa bumi Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu :
1. Tema 1, penutup lahan, yaitu area tutupan lahan seperti
hutan, sawah, pemukiman dan sebagainya.
2. Tema 2, hidrografi, yaitu meliputi unsur perairan seperti sungai,
danau, garis pantai dan sebagainya.
3. Tema 3, hipsografi, yaitu data ketinggian seperti titik tinggi dan
kontur.
4. Tema 4, bangunan, yaitu gedung, rumah dan bangunan
perkantoran dan budaya lainnya.
5. Tema 5, transportasi dan Utilitas, yaitu jaringan jalan, kereta
api, kabel transmisi dan jembatan.
6. Tema 6, batas administrasi, yaitu batas negara provinsi,
kota/kabupaten, kecamatan dan desa.
7. Tema 7, toponim, yaitu nama-nama geografi seperti nama
pulau, nama selat, nama gunung dan sebagainya.