SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Teknik Sampling
dan Ukuran Sampel

           Disampaikan pada :
          Kuliah Kimia Farmasi
             Prodi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Pengambilan sampel (Sampling)

   Bagaimana teknik atau Disain pengambilan
    sampel?
   Berapa ukuran (jumlah) sampel yang akan
    diambil?
Populasi dan Sampel
Populasi
 ◦ keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama
Sampel
 ◦ himpunan bagian atau sebagian dari populasi
Sampling
 ◦ Proses pengambilan sampel
Generalisasi
 ◦ proses pengambilan kesimpulan atas populasi
   berdasarkan sampel.
 ◦ Generalisasi disebut juga inferensi
Populasi dan Sampel

            Sampling




Populasi                  Sampel




           Generalisasi
Elephant and Blind Men
Sampel Yang Baik
Dalam Penelitian, observasi atau percobaan umumnya
 dilakukan terhadap sampel bukan terhadap populasi



                       Teknik Sampling 1

                         Tekn                   Sampel
                             ik S
                                 a   mpli
                                         ng 2

Populasi


                                                Sampel
    The sample and the population should be
            similar to one another.
Mengapa Menggunakan Sampel
     Karena:
1.   Populasi terlalu besar
2.   Observasi atau percobaan bersifat merusak
     unit sampel
3.   Ada keterbatasan waktu dan biaya penelitian
4.   Diperlukan adanya kontrol atau pengaturan
     terhadap variabel tertentu atas obyek penelitian


        Penggunaan sampel  Lingkup penelitian
     dapat diperluas.
Populasi dan Sampel

                      Sampling




  Populasi                          Sampel




                                    Statistik: n, X, SD


Parameter: N, μ, σ   Generalisasi
Bias dan Variabilitas


     Bias  Accuracy
       Perbedaan rata-rata (mean) distribusi sampel dan
        parameter
       Disebut unbiased jika bias = 0.
     Error (variability)  Precision
       menunjukkan penyebaran distribusi sampel


Untuk mengurangi bias  gunakan random sampling.
Untuk mengurangi variabilitas  gunakan ukuran
(jumlah) sampel besar.
Generalisasi yang optimal
Digunakan   prinsip probabilitas (random
 sampling)
Jumlah sampel memadai
Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat
Variasi antar unit populasi sekecil
 mungkin
Random dan non random sampling


               Teknik
              sampling



Non                      Probability
Probability              sampling
sampling                 (Random
(Non random              sampling)
sampling)
Non Random Sampling
Tiap unit atau individu populasi TIDAK
 memiliki kesempatan atau probabilitas
 yang sama untuk menjadi sampel
Tidak dimaksudkan untuk generalisasi
Macam Non Random Sampling
   Accidental sampling (convenience sampling)
       Sampel dipilih dengan pertimbangan kemudahan, mudah
       dijangkau atau ditemui secara kebetulan
       Cocok untuk penelitian penjajagan
   Purposive sampling
       Sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu
   Quota sampling
       Hanya menekankan pada jumlah sampel yang harus dipenuhi
   Judgment sampling
       Sampel dipilih karena dianggap sebagai pihak yang paling baik
   Snow Ball sampling
       Peneliti hanya menemukan satu dua orang sebagai sampel 
       selanjutnya peneliti minta sampel pertama untuk menunjukkan
       orang sebagai sampel selanjutnya.
Random Sampling
Tiap unit atau individu populasi memiliki
 kesempatan atau probabilitas yang sama
 untuk menjadi sampel
Dimaksudkan untuk generalisasi
Untuk uji statistik induktif atau inferensial
Macam Random Sampling
 Simple random sampling (SRS)
 Systematic Random Sampling
 Stratified Random Sampling
 Cluster sampling
 Multi-stage sampling
Proses Teknik/Disain Sampling

    Define the Target Population

    Identify the Sampling Frame

    Choose the Sampling Method

     Determine the Sample Size

          Gather the Data
Simple Random Sampling
Untuk  populasi yang dianggap homogen
Tersedia ada daftar semua unit populasi
Daftar (list) unit populasi disebut
 kerangka sampel (sample frame)
Keuntungan: termasuk “unbias” dan
 mudah dilakukan
Kelemahan:
 jika sampel mengumpul atau menyebar
 Diperlukan daftar lengkap dari
  seluruh unit populasi
Populasi



Randomisasi (undian atau
bilangan random)




       Sampel
Systematic Random Sampling


 Untuk populasi yang dianggap
  homogen
 Ada daftar semua unit populasi
 Daftar (list) unit populasi disebut kerangka sampel (sample frame)
 Pengambilan sampel pertama seperti simple random sampling  sampel
  kedua dst ditentukan dengan jarak tertentu (N/n)
    ◦ N = jumlah unit populasi
    ◦ n = jumlah unit populasi

   Lebih efisien dibanding simple random sampling
Stratified Random Sampling

 Populasi relatif heterogen
 Dalam populasi terdiri dari strata atau lapisan
  yang homogen
 Dibutuhkan data yang lebih rinci tentang :
   - Kriteria pembagian strata
   - Informasi dasar dari strata

Ciri-ciri
         populasi dapat terwakili (representatif)
Jika sampel menyebar jarak jauh  Waktu dan
 biaya besar
Stratified Random Sampling
 Menyerupai blok dalam rancangan
  eksperimen


       Umur
       • < 20          Jenis kelamin
       • 20-30         • pria          Strata
       • 31-40         • wanita
       • 41-50

Simple stratified random sampling  jumlah tiap unit dalam
strata sama
Proportional stratified random sampling  jumlah tiap unit
dalam strata tidak sama
Stratified Random Sampling


                                     Populasi

                Stratifikasi


Strata1   Strata2          Strata3




                    Randomisasi



                         Sampel
Cluster Random Sampling

 Untuk    populasi yang relatif heterogen
  Populasi mengandung kelompok-kelompok (cluster)
  Di dalam cluster mengandung unit populasi yang heterogen
  Heterogenitas cluster sama dengan populasinya

 Tidak  perlu daftar semua unit sampel
 Biaya lebih murah, penyebaran unit populasi
  dapat ditekan
Cluster Random Sampling


                                       Populasi


                         Randomisasi Cluster




                         Randomisasi Sampel
* Heterogenitas sampel
   diharapkan sama
   dengan populasi            Sampel
Multistage Random Sampling

- Sampel dianggap homogen dalam jumlah
  amat besar, biaya penelitian tidak cukup
- Sampling dilakukan dalam beberapa
  “stage”, setiap stage dilakukan
  randomisasi
- Kombinasi dari teknik pengambilan
  sampel untuk Probability Sampling (simple
  – stratified – cluster random sampling)
- Urutan dapat bervariasi, tergantung dari
  keadaan populasi dan tujuan penelitian
Ukuran Sampel
Penentuan      ukuran sampel  masalah yang
 pelik
Peneliti hanya mengestimasi jumlah sampel
 yang akan digunakan
Tergantung tujuan penelitian dan sifat
 populasi
 ◦ Uji hipotesis (one sample, two sample etc) atau estimasi
   proporsi
 ◦ Populasi: finite ataukah infinite
 ◦ Jenis data: rasio, interval, nominal, ordinal
 ◦ Ketelitian yang diinginkan
Penentuan ukuran Sampel
1. Tanpa rumus: Teori Thomas Bayes
 ◦ Untuk populasi berdistribusi normal
 ◦ Kalau distribusi tidak diketahui  tetap distribusi
   normal jika random dan jumlah sampel besar (n
   minimum 30)
2. Dengan rumus
 ◦ Jika data proporsi  diperlukan data proporsi
   kejadian
 ◦ Data kontinyu  perlu data varians
 ◦ Jika didapatkan masih dipandang besar  disesuaikan
   dengan waktu, biaya dan sampel (pasien) tersedia atau
   tidak.
Pedoman penentuan ukuran sampel
Sebaiknya   ukuran sampel antara 30 s/d
 500
Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub
 sampel  jumlah minimum adalah 30
Untuk penelitian eksperimen sederhana
 dengan pengendalian yang ketat  ukuran
 sampel 10-20 elemen
Pada penelitian multivariat  jumlah
 sampel lebih banyak (10 kali lipat)
Estimasi proporsi

     Peneliti hanya mengestimasi jumlah
      sampel yang akan digunakan
     Bukan menghitung secara pasti
     Perlu informasi awal:
      ◦ Estimasi proporsi populasi (P)
      ◦ Harga alfa (size of test) dan atau beta (power of test)
         simpangan d
      ◦ Confidence interval (CI)
Besar sampel estimasi proporsi

                         2
               z p. q                       n= 2
                                                         2
                                                     N .zα p. q
            n=    2
                         α
                                              d . ( N −1) + Zα . p.q
                d
               Populasi infinit                   Populasi finit

     n = jumlah sampel
     N = jumlah unit populasi
     q = 1-p
     p = estimator proporsi populasi
     d = simpangan mutlak
     z=nilai z pada derajat kepercayaan α
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Sapan Nada
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Kezia Hani Novita
 

What's hot (20)

Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 

Similar to Metode sampling kimia farmasi

Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
Derima Febrike
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Barna Yudha SutanMudo
 
Metpen 3 Sampling
Metpen 3  SamplingMetpen 3  Sampling
Metpen 3 Sampling
Andi Iswoyo
 

Similar to Metode sampling kimia farmasi (20)

Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
08 ukuran sampel
08 ukuran sampel08 ukuran sampel
08 ukuran sampel
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
Metode pengambilan sampel.ppt
Metode pengambilan sampel.pptMetode pengambilan sampel.ppt
Metode pengambilan sampel.ppt
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI DAN SAMPELPOPULASI DAN SAMPEL
POPULASI DAN SAMPEL
 
Pop and sample
Pop and samplePop and sample
Pop and sample
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.ppt
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 
Metpen 3 Sampling
Metpen 3  SamplingMetpen 3  Sampling
Metpen 3 Sampling
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Teori pengambilan sampel
Teori pengambilan sampelTeori pengambilan sampel
Teori pengambilan sampel
 
5 6 populasi dan sampel
5   6 populasi dan sampel5   6 populasi dan sampel
5 6 populasi dan sampel
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 

More from Yandi Novia (Debu Yandi)

Beasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkaraya
Beasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkarayaBeasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkaraya
Beasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkaraya
Yandi Novia (Debu Yandi)
 
Persyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkaraya
Persyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkarayaPersyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkaraya
Persyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkaraya
Yandi Novia (Debu Yandi)
 
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitasPerubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Yandi Novia (Debu Yandi)
 

More from Yandi Novia (Debu Yandi) (20)

Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
Membongkar Praktek SDA Asing di Indonesia dan Transaksi Politik; Oleh WALHI K...
 
Beasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkaraya
Beasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkarayaBeasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkaraya
Beasiswa s1 ahwal al syakhsyiyyah universitas muhammadiyah palangkaraya
 
Persyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkaraya
Persyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkarayaPersyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkaraya
Persyaratan beasiswa bidikmisi universitas muhammadiyah palangkaraya
 
Generasi Berencana
Generasi BerencanaGenerasi Berencana
Generasi Berencana
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 
Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.
 
Pedoman administrasi IMM
Pedoman administrasi IMMPedoman administrasi IMM
Pedoman administrasi IMM
 
Daulah fatimiah
Daulah fatimiahDaulah fatimiah
Daulah fatimiah
 
Tafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantarTafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantar
 
Peran mahasiswa dalam mencegah korupsi
Peran mahasiswa dalam mencegah korupsiPeran mahasiswa dalam mencegah korupsi
Peran mahasiswa dalam mencegah korupsi
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitasPerubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
Perubahan, kerusakan, dan toksin oleh aktifitas
 
Perhitungan ethanol (4)
Perhitungan ethanol (4)Perhitungan ethanol (4)
Perhitungan ethanol (4)
 
Penilaian stabilitas suspensi (3)
Penilaian stabilitas suspensi (3)Penilaian stabilitas suspensi (3)
Penilaian stabilitas suspensi (3)
 
Pengelolaan resep (6)
Pengelolaan resep (6)Pengelolaan resep (6)
Pengelolaan resep (6)
 
Pengelolaan obat di apotek (5)
Pengelolaan obat di apotek (5)Pengelolaan obat di apotek (5)
Pengelolaan obat di apotek (5)
 
Pendirian apotek (4)
Pendirian apotek (4)Pendirian apotek (4)
Pendirian apotek (4)
 
Obat (1)
Obat (1)Obat (1)
Obat (1)
 
Kromatografi2
Kromatografi2Kromatografi2
Kromatografi2
 
Identifikasi senyawa secara sederhana
Identifikasi senyawa secara sederhanaIdentifikasi senyawa secara sederhana
Identifikasi senyawa secara sederhana
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Metode sampling kimia farmasi

  • 1. Teknik Sampling dan Ukuran Sampel Disampaikan pada : Kuliah Kimia Farmasi Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
  • 2. Pengambilan sampel (Sampling)  Bagaimana teknik atau Disain pengambilan sampel?  Berapa ukuran (jumlah) sampel yang akan diambil?
  • 3. Populasi dan Sampel Populasi ◦ keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama Sampel ◦ himpunan bagian atau sebagian dari populasi Sampling ◦ Proses pengambilan sampel Generalisasi ◦ proses pengambilan kesimpulan atas populasi berdasarkan sampel. ◦ Generalisasi disebut juga inferensi
  • 4. Populasi dan Sampel Sampling Populasi Sampel Generalisasi
  • 6. Sampel Yang Baik Dalam Penelitian, observasi atau percobaan umumnya dilakukan terhadap sampel bukan terhadap populasi Teknik Sampling 1 Tekn Sampel ik S a mpli ng 2 Populasi Sampel The sample and the population should be similar to one another.
  • 7. Mengapa Menggunakan Sampel Karena: 1. Populasi terlalu besar 2. Observasi atau percobaan bersifat merusak unit sampel 3. Ada keterbatasan waktu dan biaya penelitian 4. Diperlukan adanya kontrol atau pengaturan terhadap variabel tertentu atas obyek penelitian Penggunaan sampel  Lingkup penelitian dapat diperluas.
  • 8. Populasi dan Sampel Sampling Populasi Sampel Statistik: n, X, SD Parameter: N, μ, σ Generalisasi
  • 9. Bias dan Variabilitas  Bias  Accuracy  Perbedaan rata-rata (mean) distribusi sampel dan parameter  Disebut unbiased jika bias = 0.  Error (variability)  Precision  menunjukkan penyebaran distribusi sampel Untuk mengurangi bias  gunakan random sampling. Untuk mengurangi variabilitas  gunakan ukuran (jumlah) sampel besar.
  • 10.
  • 11. Generalisasi yang optimal Digunakan prinsip probabilitas (random sampling) Jumlah sampel memadai Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat Variasi antar unit populasi sekecil mungkin
  • 12. Random dan non random sampling Teknik sampling Non Probability Probability sampling sampling (Random (Non random sampling) sampling)
  • 13. Non Random Sampling Tiap unit atau individu populasi TIDAK memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel Tidak dimaksudkan untuk generalisasi
  • 14. Macam Non Random Sampling  Accidental sampling (convenience sampling) Sampel dipilih dengan pertimbangan kemudahan, mudah dijangkau atau ditemui secara kebetulan Cocok untuk penelitian penjajagan  Purposive sampling Sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu  Quota sampling Hanya menekankan pada jumlah sampel yang harus dipenuhi  Judgment sampling Sampel dipilih karena dianggap sebagai pihak yang paling baik  Snow Ball sampling Peneliti hanya menemukan satu dua orang sebagai sampel  selanjutnya peneliti minta sampel pertama untuk menunjukkan orang sebagai sampel selanjutnya.
  • 15. Random Sampling Tiap unit atau individu populasi memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel Dimaksudkan untuk generalisasi Untuk uji statistik induktif atau inferensial
  • 16. Macam Random Sampling Simple random sampling (SRS) Systematic Random Sampling Stratified Random Sampling Cluster sampling Multi-stage sampling
  • 17. Proses Teknik/Disain Sampling Define the Target Population Identify the Sampling Frame Choose the Sampling Method Determine the Sample Size Gather the Data
  • 18. Simple Random Sampling Untuk populasi yang dianggap homogen Tersedia ada daftar semua unit populasi Daftar (list) unit populasi disebut kerangka sampel (sample frame) Keuntungan: termasuk “unbias” dan mudah dilakukan Kelemahan: jika sampel mengumpul atau menyebar Diperlukan daftar lengkap dari seluruh unit populasi
  • 20. Systematic Random Sampling  Untuk populasi yang dianggap homogen  Ada daftar semua unit populasi  Daftar (list) unit populasi disebut kerangka sampel (sample frame)  Pengambilan sampel pertama seperti simple random sampling  sampel kedua dst ditentukan dengan jarak tertentu (N/n) ◦ N = jumlah unit populasi ◦ n = jumlah unit populasi  Lebih efisien dibanding simple random sampling
  • 21. Stratified Random Sampling  Populasi relatif heterogen  Dalam populasi terdiri dari strata atau lapisan yang homogen  Dibutuhkan data yang lebih rinci tentang : - Kriteria pembagian strata - Informasi dasar dari strata Ciri-ciri populasi dapat terwakili (representatif) Jika sampel menyebar jarak jauh  Waktu dan biaya besar
  • 22. Stratified Random Sampling  Menyerupai blok dalam rancangan eksperimen Umur • < 20 Jenis kelamin • 20-30 • pria Strata • 31-40 • wanita • 41-50 Simple stratified random sampling  jumlah tiap unit dalam strata sama Proportional stratified random sampling  jumlah tiap unit dalam strata tidak sama
  • 23. Stratified Random Sampling Populasi Stratifikasi Strata1 Strata2 Strata3 Randomisasi Sampel
  • 24. Cluster Random Sampling  Untuk populasi yang relatif heterogen  Populasi mengandung kelompok-kelompok (cluster)  Di dalam cluster mengandung unit populasi yang heterogen  Heterogenitas cluster sama dengan populasinya  Tidak perlu daftar semua unit sampel  Biaya lebih murah, penyebaran unit populasi dapat ditekan
  • 25. Cluster Random Sampling Populasi Randomisasi Cluster Randomisasi Sampel * Heterogenitas sampel diharapkan sama dengan populasi Sampel
  • 26. Multistage Random Sampling - Sampel dianggap homogen dalam jumlah amat besar, biaya penelitian tidak cukup - Sampling dilakukan dalam beberapa “stage”, setiap stage dilakukan randomisasi - Kombinasi dari teknik pengambilan sampel untuk Probability Sampling (simple – stratified – cluster random sampling) - Urutan dapat bervariasi, tergantung dari keadaan populasi dan tujuan penelitian
  • 27. Ukuran Sampel Penentuan ukuran sampel  masalah yang pelik Peneliti hanya mengestimasi jumlah sampel yang akan digunakan Tergantung tujuan penelitian dan sifat populasi ◦ Uji hipotesis (one sample, two sample etc) atau estimasi proporsi ◦ Populasi: finite ataukah infinite ◦ Jenis data: rasio, interval, nominal, ordinal ◦ Ketelitian yang diinginkan
  • 28. Penentuan ukuran Sampel 1. Tanpa rumus: Teori Thomas Bayes ◦ Untuk populasi berdistribusi normal ◦ Kalau distribusi tidak diketahui  tetap distribusi normal jika random dan jumlah sampel besar (n minimum 30) 2. Dengan rumus ◦ Jika data proporsi  diperlukan data proporsi kejadian ◦ Data kontinyu  perlu data varians ◦ Jika didapatkan masih dipandang besar  disesuaikan dengan waktu, biaya dan sampel (pasien) tersedia atau tidak.
  • 29. Pedoman penentuan ukuran sampel Sebaiknya ukuran sampel antara 30 s/d 500 Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub sampel  jumlah minimum adalah 30 Untuk penelitian eksperimen sederhana dengan pengendalian yang ketat  ukuran sampel 10-20 elemen Pada penelitian multivariat  jumlah sampel lebih banyak (10 kali lipat)
  • 30. Estimasi proporsi Peneliti hanya mengestimasi jumlah sampel yang akan digunakan Bukan menghitung secara pasti Perlu informasi awal: ◦ Estimasi proporsi populasi (P) ◦ Harga alfa (size of test) dan atau beta (power of test)  simpangan d ◦ Confidence interval (CI)
  • 31. Besar sampel estimasi proporsi 2 z p. q n= 2 2 N .zα p. q n= 2 α d . ( N −1) + Zα . p.q d Populasi infinit Populasi finit n = jumlah sampel N = jumlah unit populasi q = 1-p p = estimator proporsi populasi d = simpangan mutlak z=nilai z pada derajat kepercayaan α