Dokumen tersebut membahas tentang canvas bisnis model, diversifikasi, dan balance scorecard. Canvas bisnis model digunakan untuk memetakan strategi bisnis yang kuat dengan menggunakan 9 blok yakni pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, mitra kunci, dan struktur biaya. Diversifikasi merupakan strategi perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka unit bisnis baru agar
2. Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat dipilah
ke dalam tiga kelompok, yaitu model bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis dilihat dari
komponen-komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis. Sebuah model bisnis
menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan
menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur, 2012:14).
Manfaat perusahaan memiliki model bisnis adalah (Tim PPM Manajemen:2012) : 1) Model
bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan
konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu, dengan
berubahnya komponen dalam model bisnis, komponen lain dapat terpengaruh. Sebagai contoh,
jika produk kita berubah atau bertambah, maka kita perlu juga untuk menambah dukungan layanan
pengguna. 2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan
melihat hubungan logis antara komponen – komponen dalam bisnis. Dalam model bisnis, antar
komponen memiliki keterkaitan, jika seorang konsumen lebih memilih produk competitor, maka
perusahaan perlu melihat kembali target pasar, relasi dengan konsumen, hingga proposisi nilai
yang ditawarkan perusahaan. 3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi
hubungan antar komponen. Bila sebuah merek pakaian menyajikan produk yang berkelas dan
mewah, maka perlu diketahui siapa yang mendesain, seberapa ahli desainernya, hingga bahan baku
yang digunakan. 4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang
digunakan untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contohnya kita dapat melihat industri foto, pada
awalnya industri berasumsi bahwa setiap foto yang diambil pasti akan dicetak, dengan
perkembangan teknologi, asumsi tersebut berubah. Konsumen saat ini lebih sering menyimpan
foto daripada mencetaknya. 1. Business Model Canvas Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur,
mencetuskan suatu konsep yang penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan di segala
jenis industry. Konsep tersebut disebut sebagai model bisnis.
3. Model bisnis dirancang untuk menyederhanakan suatu kompleksitas bisnis agar dapat lebih
mudah dipahami oleh orang awam atau orang yang tidak terlibat dalam bisnis tersebut.
Penyederhanaan tersebut tidak berarti menyepelekan suatu konsep bisnis yang telah disusun atau
menyepelekan intelektualitas pembuatnya.
Model bisnis hanya berusaha menyatukan perbedaan konsep bisnis menjadi ”bahasa”
umum yang dapat diadopsi oleh semua pihak. Model bisnis menggambarkan secara rasional
tentang bagaimana sebuah organisasi (baik profit maupun non profit) menciptakan,
menyampaikan, dan menemukan nilai-nilai penting bagi pelanggan. Business Model Canvas
(BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan
mengubah model bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2012:12).
Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu gambaran
yang dapat membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi informasi yang jelas
sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et al, 2012:31).
Dalam Business Model Canvas terdapat Sembilan bagian yang menjelaskan masing-
masing komponen bisnis yaitu: customer segments, value propositions, channels, customer
relationships, revenue streams, key resources, key activites, key partnership, dan cost structure.
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang memiliki
tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan persaingan dan
sukses dalam jangka panjang.
Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan akan
menjadi satu kesatuan bisnis:
1) Customers Segment Konsep model bisnis menempatkan pelanggan pada urutan
pertama karena melihat bahwa perusahaan harus berorientasi pada pelanggan.
Perusahaan harus mampu menangkap keinginan dari pelanggan serta dapat
memetakan pelanggan mana yang paling membutuhkan perhatian dari perusahaan.
Dengan tidak terbatasnya keinginan pelanggan dan terbatasnya kemampuan
perusahaan, tentu saja sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi semua keinginan
pelanggan. Karena itu perusahaan harus melakukan segmentasi pelanggan.
Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam kategori; demografi,
4. geografi, psikografi, dan lainnya. Berdasarkan kemampuannya, perusahaan dapat
memilih segman konsumen yang dipilih; mass market, niche market, segmented
market, atau two side market. Satu nasehat bijak yang harus diingat oleh perusahaan
mengenai orientasi pelanggan adalah “keinginan konsumen selalu berubah dalam
jangka pendek, sehingga perusahaan harus lebih cepat menangkap perubahan itu
atau jatuh tertinggal” Akan tetapi, tidak mudah pula bagi perusahaan untuk
memposisikan diri sebagai perusahaan yang menciptakan demand. Sehingga
persaingan untuk menjadi perusahaan yang mengerti pelanggan akan selalu ketat
seiring perubahan waktu. Dapatkah anda memberi contoh perusahaan yang menjadi
pencipta demand alih-alih mengikutinya?
2) Value Proposition Saat ini pelanggan sedang bingung menentukan apa yang akan
mereka konsumsi dan bagaimana mereka mendapatkannya. Hal ini terjadi karena
banyak perusahaan yang bersaing menawarkan hal yang sama. Di saat yang sama,
masih ada perusahaan yang hanya menawarkan fungsi tanpa memperhatikan nilai.
Nilai produk tidak hanya dijelaskan dari fungsional produk atau hanya memenuhi
kebutuhan utama suatu produk, tetapi lebih dari itu. Nilai produk memenuhi
kebutuhan konsumen secara keseluruhan, baik yang tampak maupun tidak. Tugas
perusahaan adalah menciptakan nilai tersebut.
3) Customer Relationship Ketika pelanggan telah menangkap nilai yang tawarkan
perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan hubungan tersebut dalam
waktu yang lama. Semakin konsumen terikat dengan suatu produk, semakin
terjamin pula keberlangsungan hidup produk serta perusahaan. Bahkan tidak
menutup kemungkinan perusahaan mengakuisisi pelanggan dari perusahaan
pesaing dengan menawarkan nilai yang lebih baik. Karena pada dasarnya
konsumen selalu mencari hal yang baru dan lebih baik.
4) Channel Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan, maka tugas
yang harus dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut pada konsumen. Tanpa
saluran komunikasi dan distribusi yang baik, maka nilai produk tidak akan
ditangkap dengan baik oleh konsumen. Bahkan ada kalanya nilai produk terletak
pada saluran komunikasi dan distribusinya.
5. 5) Revenue Stream Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan wajib
memikirkan bagaimana model penerimaan pendapatan yang menguntungkan bagi
perusahaan maupun pelanggan. Ada beberapa model arus pendapatan yang telah
diterapkan antara lain: tunai, kredit, CoD, usage fee, subscription, leasing, rent,
licence, atau komisi.
6) Key Resource Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok
yang dibutuhkan dalam proses produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan
merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan. Nilai produk juga dapat
ditentukan dengan mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh dan
bagaimana kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas produk
7) Key Activities Dalam proses penciptaan nilai produk, setiap perusahaan memiliki
proses yang berbeda-beda dan mungkin proses tersebut yang menjadi nilai produk.
Oleh karena itu, perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan
dan menjaga aktifitas tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya.
8) Key Partnership Disadari atau tidak, keberadaan perusahaan selalu terkait dengan
stakeholder. Baik yang berkaitan langsung dengan proses produksi maupun tidak
langsung. Semua stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar
memberikan dampak positif bagi perusahaan.
9) Cost Structure Dalam proses penciptaan produk tidak terlepas dari biaya yang
dikeluarkan. Besarya biaya yang dikeluarkan akan berdampak pada harga jual
produk dan strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Profit perusahaan tergantung
pada sales dan HPP produk, sehingga dengan menekan biaya yang minimal dan
menjual dengan harga maksimum adalah tujuan perusahaan.
Tahapan Menyusun BMC Menurut Osterwalder dalam Tim PPM Manajemen (2012:39),
tahapan dalam mendesain sebuah Business Model Canvas adalah :
a) Tentukan Customer Segments Customer Segments berisi mengenai siapa customer
dari perusahaan tersebut. Mengapa CustomerSegments? Karena hanya customer
yang menguntungkanlah yang akan menghidupi perusahaan.
b) Tentukan Value Propositions Value Propositions berisi keunikan produk/jasa yang
dijanjikan oleh perusahaan kepada CustomerSegments yang dibidik. Perusahaan
6. perlu mendidik customer segments yang dibidik, agar bersedia menerima value
propositions yang ditawarkan.
c) Tentukan Channels Channels menjelaskan bagaimana perusahaan
mengkomunikasikan, mengantar, dan berinteraksi dengan pelanggannya.
Kesuksesan dalam kegiatan di kotak channels ini sangat ditentukan oleh efektivitas
kotak key resources, key activities, dan key partnerships karena ikut berperan
mendukung realisasi dari kegiatan di channels ini.
d) Tentukan Customer Relationships Customer Relationships adalah seberapa besar
kegiatan perusahaan menjaga hubungan dengan pelanggan lama, dan seberapa giat
perusahaan menjaring pelanggan baru dan meningkatkan penjualannya ke
pelanggan lama.
e) Tentukan Revenue Streams Revenue Streams menjelaskan darimana sumber
pendapatan yang didapat oleh perusahaan. Blok ini akan sukses mendatangkan
dana ke dalam perusahaan apabila kegiatan di belakang panggung (back stage)
seperti blok key resources, key activities, dan keypartnerships bisa diatur secara
baik dan efisien.
f) Tentukan Key Resources Key Resources menjelaskan sumber daya apa saja yang
perusahaan butuhkan untuk memproduksi produk, misalnya butuh tenaga kerja,
material, uang, dan lainnya.
g) Tentukan Key Activities Key Activties menjelaskan aktivitias apa saja yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa perusahaan. Misalnya ada
aktivitas packaging, branding, pemasaran, dan lainnya.
h) Tentukan Key Partnerships Key Partnerships berisi siapa saja partner yang
perusahaan gandeng untuk bekerjasama menjalankan perusahaan. Misalnya
jaringan pemasok dan mitra.
i) Cost Structure Cost Structure berisi mengenai biaya-biaya apa saja yang terbentuk
ketika perusahaan memproduksi dan memasarkan produk/jasa. Efisiensi dalam
pengelolaan elemen-elemen di back stage sangat diperlukan untuk menjaga agar
cost structure dapat tetap optimal.
7. Studi kasus
A. Canvas bisnis
Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan,
memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2012:12).
Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu gambaran yang dapat
membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi informasi yang jelas sehingga
dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et al, 2012:31). Dalam Business Model Canvas
terdapat Sembilan bagian yang menjelaskan masing-masing komponen bisnis yaitu: customer
segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources,
key activites, key partnership, dan cost structure.
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang memiliki
tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan persaingan dan
sukses dalam jangka panjang. Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam
kategori; demografi, geografi, psikografi, dan lainnya. Berdasarkan kemampuannya, perusahaan
dapat memilih segman konsumen yang dipilih; mass market, niche market, segmented market,
atau two side market. Satu nasehat bijak yang harus diingat oleh perusahaan mengenai orientasi
pelanggan adalah “keinginan konsumen selalu berubah dalam jangka pendek, sehingga perusahaan
harus lebih cepat menangkap perubahan itu atau jatuh tertinggal” Akan tetapi, tidak mudah pula
bagi perusahaan untuk memposisikan diri sebagai perusahaan yang menciptakan demand.
Sehingga persaingan untuk menjadi perusahaan yang mengerti pelanggan akan selalu ketat seiring
perubahan waktu
Keuntungan Bisnis Model Canvas
Berikut beberapa keuntungan menggunakan bisnis model canvas :
8. a. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel, perkebunan,
mining dan lain sebagainya.
b. Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan bisnis.
c. Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
d. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami kekuatan
bisnis dari sudut pandang yang benar.
e. Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen stratejis bisnis.
B. Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat pendapatan dan risiko
yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko dan mengurangi kerugian. Investor
menginvestasikan modalnya pada sekuritas/efek dari emiten yang berbeda, dan membentuk
semacam portofolio investasi. Jika salah satu saham yang dibeli ternyata merugi, maka saham lain
yang menguntungkan dapat menutupi kerugian tersebut, sehingga kerugian pada modal investasi
tersebut dapat dikover, atau dengan kata lain bisa disebut sebagai diversifikasi risiko.
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha
dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama
dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan.
Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan menghadapi
persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut argumen pasar modal
efisien, diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir, 2005).
Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni : strategi diversifikasi konsentris, horizontal, dan
konglomerat.
a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini
baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun
jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah
:
9. a) Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya.
b) Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan
produk yang ada.
c) Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif.
d) Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk Memiliki tim
manajemen yang kuat.
Contoh diversifikasi konsentris (Concentric Diversification Strategy) :
a) Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor.
b) Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke bisnis
penerbitan (Elexmedia Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio
Sonora dan TV7).
b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru
yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa
perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat
ini sangat loyal dengan merk/brand perusahaan.
Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah : a)
Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan.
b) Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return rendah.
c) Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan.
Contoh diversifikasi horizontal (Horizontal Diversification Strategy) :
PT. Garuda Indonesia Airways memiliki jaringan hotel di Indonesia yaitu
PT.Aerowisata.
Kelompok Usaha Kompas membuka bisnis jasa konsultansi perjalanan (travel biro)
yang khusus ditujukan bagi pelanggan Koran dan Majalah Kelompok Kompas –
Gramedia.
10. c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)
Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang
ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi
diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:
a) Terjadi penurunan penjualan dan profit.
b) Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru.
c) Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi
pasar bagi produk saat ini sudah jenuh.
d) Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang memiliki
peluang investasi yang menarik.
e) Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal.
Terdapat beberapa sumber menyatakan bahwa pengertian diversifikasi produk yaitu antara lain :
1. Kotler (2001Ea:69) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan mengidentifikasi peluang untuk menambah
bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini.
2. Effendi (1996:109) mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan sebagai suatu
perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan jalan menambah produk
baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada
dalam rangka memperoleh laba maksimal.
3. Sedangkan Tjiptono (2001:132) mengemukakan definisi dari diversifikasi produk yaitu upaya
mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar
pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas.
11. C. Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based
Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu
perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di gunakan
dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang. Sedangkan balanced
memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi
harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan, jangka
panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.
Balanced Scorecard merupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen yang mampu
menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di lapangan.
Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak
perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Sudut Pandang (Perspektif) dalam Balanced Scorecard
Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:
a. Perspektif Keuangan
Balanced Scorecard menggunakan tolak ukur kinerja keuangan seperti ROI dan laba bersih, sebab
secara umum tolak ukur tersebut tentu digunakan oleh setiap perusahaan dalam mengetahui laba
bersih. Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya
terdapat keseimbangan antara keuangan serta non keuangan guna mengarahkan kinerja perusahaan
menuju kesuksesan. BSC dapat mendefinisikan lebih lanjut mengenai pencapaian misi yang
berperan dalam mewujudkan pertambahan kekayaan bagi suatu perusahaan.
Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial memiliki dua peranan penting yaitu semua
perspektif bergantung pada pengukuran finansial yang menunjukan implementasi dari suatu
strategi yang telah di rencakan, dan yang kedua adalah memberi dorongan kepada 3 perspektif
yang lainnya mengenai target yang harus di capai oleh perusahaan.
Tolak ukur keuangan saja tidak dapat menggambarkan penyebab yang menjadikan perubahan
kekayaan yang diciptakan perusahaan atau organisasi (Mulyadi dan Johny Setyawan, 2000).
12. Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya ada keseimbangan
antara keuangan dan non-keuangan untuk mengarahkan kinerja perusahaan terhadap keberhasilan.
BSC dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pencapaian visi yang berperan di dalam mewujudkan
pertambahan kekayaan tersebut (Mulyadi dan Johny Setyawan, 2000) sebagai berikut :
1) Peningkatan customer 'yang puas sehingga meningkatkan laba (melalui peningkatan revenue).
2) Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan sehingga meningkatkanlaba (melalui
peningkatan cost effectiveness).
3) Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial returns dengan
mengurangi modal yang digunakan atau melakukan investasi daiam proyek yang menghasilkan
return yang tinggi.
Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting, di mana
yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial yang menunjukkan
implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah akan memberi
dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang harus dicapai dalam mencapai
tujuan organisasi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu: bertumbuh (growth), bertahan
(sustain), dan menuai (harvest), di mana setiap tahap dalam siklus tersebut mempunyai tujuan
fmansial yang berbeda. Growth merupakan tahap awal dalam siklus suatu bisnis. Pada tahap ini
diharapkan suatu bisnis memiliki produk baru yang dirasa sangat potensial bagi bisnis tersebut.
Untuk itu, maka pada tahap growth perlu dipertimbangkan mengenai sumber daya untuk
mengembangkan produk baru dan meningkatkan layanan, membangun serta mengembangkan
fasilitas yang menunjang produksi, investasi pada sistem, infrastruktur dan jaringan distribusi yang
akan mendukung terbentuknya hubungan kerja secara menyeluruh dalam mengembangkan
hubungan yang baik dengan pelanggan. Secara keseluruhan tujuan fmansial pada tahap ini adalah
mengukur persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, dan tingkat pertumbuhan penjualan di
pasar sasaran.
Tahap selanjutnya adalah sustain (bertahan), di mana pada tahap ini timbul pertanyaan mengenai
akan ditariknya investasi atau melakukan investasi kembali dengan mempertimbangkan tingkat
pengembalian yang mereka investasikan. Pada tahap ini tujuan fmansial yang hendak dicapai
13. adalah untuk memperoleh keuntungan. Berikutnya suatu usaha akan mengalami suatu tahap yang
dinamakan harvest (menuai), di mana suatu organisasi atau badan usaha akan berusaha untuk
mempertahankan bisnisnya. Tujuan finansial dari tahap ini adalah untuk untuk meningkatkan
aliran kas dan mengurangi aliran dana.
Assalamu'Allaikum Prof.Hapzi salam hormat untuk bapak. Penerapan Model Bisnis Kanvas
Dalam Penentuan Rencana Manajemen Usaha Jasa Cuci Helm Di Bogor Menurut Kotler dan
Armstrong (1996) yang mengemukakan bahwa adalah suatu tindakan yang dapat dilakukan oleh
pihak-pihak yang tidak tepat dan tidak dapat diubah ke dalam bentuk fisik dan tidak. Umum umum
umum umum umum umum sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama
sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama 1. Segmentasi Pelanggan Blok Bangunan
Segmen Pelanggan atau orang lain. 2. Preposisi Nilai Blok Bangunan Preposisi Nilai perincian
antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk Segmen Pelanggan spesifik. 3. Saluran
Blok Bangunan Hubungi kami dengan Segmen Pelanggannya dan jumlah mereka untuk
memberikan Nilai Preposisi. 4. Hubungan Pelanggan. Blok Bangunan Hubungan Pelanggan yang
berbeda-beda yang tergabung dengan Segmen Pelanggan yang spesifik. 5. Pendapatan Arus Blok
Bangunan Arus Pendapatan Uang yang dihasilkan dari masing-masing Segmen Pelanggan (biaya
harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan). 6. Sumber Daya Utama Blok
Bangunan Sumber Daya Utama dengan aset yang dapat digunakan. 7. Kegiatan Utama Blok
bangunan Hal hal yang diperlukan yang dapat dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat
bekerja. 8. Kemitraan Utama Blok Bangunan Kemitraan Perusahaan dan mitra yang membuat
model bisnis dapat bekerja. 9. Struktur Biaya Struktur biaya biaya yang dikeluarkan untuk model
bisnis Segmen pelanggan Segmen pelanggan sebagai hal yang penting dalam menjalankan bisnis,
tanpa syarat konsumen yang tidak dapat berjalan dengan baik. Dalam perusahaan pengiriman
dokumen ini adalah orang-orang yang dapat menggunakan jasa dalam sehari-hari dalam
berkegiatan. Segmen pelanggan yang menjadi target dari perusahaan adalah orang-orang yang
memiliki orang lain. Pembagian pelanggan segmen ini didasarkan pada kebutuhan pelanggan.
Kebutuhan pelanggan atau kebutuhan pelanggan yang diminta oleh perusahaan sebagai peluang
untuk digunakan dalam berbagai produk seperti pena, brosur, dan perlengkapan lain yang
memungkinkan dikirim dengan ukuran yang tidak terlalu besar namun dikirim dengan cepat dan
murah dalam satu kota . Proposisi Nilai Nilai proposisi merupakan nilai yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada konsumen. Berdasarkan informasi yang didapat, pada perusahaan pengiriman
14. dokumen ini memberikan nilai termasuk kebaruan yang berarti pemenuhan kebutuhan pelanggan
yang belum pernah mereka terima sebelumnya (osterwalder dan pigneur, 2010). Nilai ini diberikan
kepada konsumen yaitu pada saat menggunakan dokumen yang dapat membantu dalam kegiatan
sehari-hari sebelumnya. Misalkan mengirim surat atau dokumen yang diperlukan untuk waktu
yang sangat lama dan dapat dilakukan lebih dari satu hari sementara jaraknya masih dalam satu
kota. Channels. Elemen saluran tidak kalah dengan elemen lain. Channels merupakan bagaimana
perusahaan dapat memberikan informasi, melakukan distribusi dan penjualan kepada konsumen
mereka (Osterwalder dan Pigneur, 2010). Cara konsumen yang dapat digunakan dalam pengiriman
dokumen adalah dengan memberikan dokumen dengan sistem drop off pada saat pengiriman
dokumen atau memberian pesanan tentang jadwal pengiriman dan jenis dokumen yang akan
dikirim ke dalam dan mengirim ke tujuan. Hubungan konsumen. Elemen hubungan pelanggan
pada model bisnis kanvas merupakan jenis hubungan yang akan membangun perusahaan bersama
segmen pelanggannya (Osterwalder dan Pigneur, 2010). Pada perusahaan pengiriman dokumen,
hubungan pelanggan dilakukan dengan cara terus berlanjut dengan pelanggan. Perusahaan ini
selalu mencari informasi dari apa yang diperlukan untuk kedepannya. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk. Semua situasi layanan pelanggan
dapat dilakukan untuk semua pelanggan tetap atau setia dalam, Memberikan bantuan pribadi
kepada konsumen adalah hal yang dapat diakses oleh petugas layanan dari proses
pengiriman. Aliran Pendapatan Elemen aliran pendapatan adalah ilustrasi yang dihasikan oleh
perusahaan dari masing-masing pelanggan. Menurut (Osterwalder dan Pigneur 2010) arus
pendapatan adalah inti dari model bisnis. Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang sistem
pendukung ini, pendapatan yang berasal dari penjualan produk (penjualan aset) adalah pengiriman
barang dalam kota dan dapat digunakan secara khusus di perusahaan. Berdasarkan informasi yang
diberikan perusahaan, arus pendapatan yang dihasikan perusahaan adalah pendapatan dari satu kali
pembayaran pelanggan. Sumber Daya Utama Elemen sumber daya utama adalah sumber daya
utama yang dapat digunakan untuk membangun (Osterwalder dan Pigneur 2010). Pada perusahaan
pengiriman dokumen sumber daya yang cukup lengkap dalam menjalankan bisnis mereka.
Kegiatan utama Kegiatan kunci Kolom harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan nilai proposisi yang ditawarkan. Ongkos pengiriman dokumen
kunci kegiatan-kegiatan yang menghasilkan banyak layanan dan dasar konsentrasinya adalah Jasa
Cuci Helm barang. Kemitraan Kunci Mitra utama adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak dengan
15. tujuan: Pengoptimalan dan Ekonomi: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan sumber daya dan
kegiatan yang tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan kegiatannya tunggal.
Pengurangan Risiko dan Ketidakpastian: pengurangan dan ketidakpastian dalam lingkungan
persaing. Struktur Biaya Biaya strukturnya adalah biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan utama dan menghasilkan nilai proposisi. Jasa Cuci Helm
dokumen harus dapat menunjuk harga. Demikian