Laporan ini memberikan ringkasan asuhan kebidanan terhadap Ny. S usia 28 tahun pada minggu kehamilan ke-38, meliputi pemeriksaan kehamilan, persiapan persalinan, proses persalinan sampai melahirkan bayi perempuan secara spontan, serta asuhan BBL dan nifas yang dilakukan.
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
COC
1. LAPORAN CONTINUITY OF CARE (COC)
Asuhan Kebidanan pada Ny. S 28 tahun
G3P2A0 38 minggu fisiologis
Oleh : Danani Setiawati
2. Latar Belakang
• AKI dan AKB masih menjadi indikator untuk
menilai kualitas layanan kesehatan
• International Conference on Indonesia Family
Planning and Reproductive Health (ICIFPRH)
melaporkan hingga tahun 2019 AKI Indonesia
masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup.
• Bidan sebagai tenaga kesehatan di garis
terdepan kesehatan ibu dan anak memiliki
posisi stategis dalam upaya penurunan AKI
dan AKB.
• Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bersifat menyeluruh dan bermutu dalam
pola asuhan kebidanan yang berkelanjutan
(Continuity Of Care).
3. Tinjauan Teori
• Konsep umum kehamilan
• Konsep umum persalinan dan BBL
• Konsep umum nifas
• Konsep umum Keluarga Berencana (KB)
4. Tinjauan Kasus
Tanggal Pengkajian : 03 Mei 20223
Waktu Pengkajian : Pkl. 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : PKM Cisurupan
Pengkaji : Danani Setiawati
Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. S Tn. R
Usia : 28 tahun 30 tahun
Pendidikan : SMU SMU
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Agama : Islam Islam
Alamat : Ds. Cisurupan RT 01/05
5. • DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan hamil 9 bulan, ini merupakan
kehamilan ketiga, belum pernah keguguran. Ibu
mengeluh sering mengalami nyeri pada bagian
punggung. Hari Pertama Haid Terakhir ibu tgl
13 Agustus 2022. Anak pertama dan kedua
lahir spontan cukup bulan ditolong oleh bidan.
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Tidak ada gangguan dalam pola nutrisi maupun
eliminasi. Ibu biasa memeriksakan
kehamilannya ke TPMB dan ke Puskesmas.
Status imunisasi ibu TT 5. Setelah persalinan
anak yang ketiga ini, ibu berencana
menggunakan kontrasepsi IUD.
6. • DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum dan tanda vital dalam batas normal
2. Antropometri
BB : 66 kg TB : 155 cm
LILA : 28 cm IMT : 27,5
3. Pemeriksaan Fisik
Sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada pembengkakan
pada kelenjar thyroid maupun limfe, payudara simetris, tidak ada
benjolan abnormal pada payudara, pengeluaran ASI (+)
TFU 30 cm.
Leopold I : bagian atas perut ibu teraba bagian lunak, kurang
bulat, kurang melenting
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil,
sedangkan bagian kiri teraba bagian bagian besar dan
memanjang
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras dan
melenting sudah masuk PAP.
Leopold IV : Konvergent. 3/5
DJJ : 142x/menit reguler
TBBJ : 2.565-2.945 gr
tidak ada kelainan pada anogenital, tidak ada kelainan pada
ekstremitas atas maupun bawah.
7. • ANALISA DATA
Ny. S 28 tahun G3P2A0 38 minggu janin tunggal hidup.
• PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan; ibu paham
2. Menginformasikan tentang ketidaknyamanan trimester III; ibu mengerti
3. Menginformasikan pada ibu tentang penanganan nyeri punggung pada kehamilan
berupa pelvic rocking dengan pemanfaatan birthing ball; ibu antusias
mendengarkan penjelasan bidan
4. Menginformasikan tentang tanda bahaya dalam kehamilan trimester III; ibu
mengerti
5. Mengevaluasi persiapan perlengkapan, perencanaan persalinan dan kontrasepsi
ibu dengan media buku KIA; ibu mengatakan perlengkapan untuk persalinan telah
dipersiapkan, rencana bersalinan di Puskesmas dan ibu telah mengetahui tanda-
tanda persalinan, ibu berencana menggunakan kontrasepsi IUD setelah persalinan.
6. Mengevaluasi pemahaman ibu tentang persiapan persalinan dan aktivitas yang
bisa dilakukan di trimester akhir kehamilan; ibu mengatakan akan semakin rutin
melakukan komunikasi dengan janin dengan melibatkan suami, jalan-jalan ringan
7. Kontrak waktu untuk kunjungan pemeriksaan berikutmya; Ibu menyepakati
kunjungan berikutnya 1 minggu yang akan datang atau bila ada keluhan.
8. ASUHAN PERSALINAN
Tanggal Pengkajian : 05 Mei 2023
Waktu Pengkajian : Pkl. 18.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Cisurupan
Pengkaji : Danani Setiawati
• DATA SUBJEKTIF
Ibu datang bersama suami mengeluh mules-mules disertai pengeluaran lendir bercampur darah sejak
jam 15.00 WIB.
• DATA OBJEKTIF
Penilaian awal dan tanda-tanda vital dalam batas normal
Abdomen : TFU 30 cm.
Leopold I : bagian atas perut ibu teraba bagian lunak, kurang bulat, kurang melenting
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil, sedangkan bagian kiri teraba bagian
bagian besar dan memanjang
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras dan melenting sudah masuk PAP.
Leopold IV : Divergent. 2/5
DJJ : 142x/menit reguler
His : 3x10’x40”
Genetalia : vulva vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, ketuban utuh, pembukaan 5 cm,
kepala H II, tidak ada moulage, blood show (+)
9. • ANALISA DATA
Ny. S 28 tahun G3P2A0 38 minggu inpartu kala I fase aktif
• PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan; ibu dan suami paham
2. Melakukan inform consent untuk setiap tindakan dan asuhan yang diberikan;
ibu dan suami menyetujui
3. Membimbing ibu untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam; ibu dapat
mengikuti
4. Memfasilitasi pemenuhan nutrisi; ibu minum teh hangat kurang lebih 20 ml
5. Mendiskusikan dengan ibu dan suami tentang asuhan persalinan dengan
pendekatan komplementer pelvic rocking dengan media birthing ball untuk
membantu mempercepat kemajuan persalinant; ibu menyetujui untuk
mengikuti
6. Membimbing ibu melakukan gerakan pelvic rocking dengan media birthing ball
dan disertai musik relaksasi; ibu merasa lebih nyaman dan kontraksinya
semakin sering.
7. Melakukan pendokumentasian kemajuan persalinan
10. Pkl. 20.30 WIB
S : Ibu mengatakan mulesnya semakin kuat dan sering disertai dorongan meneran
O :
DJJ : 140x/menit reguler His : 3x10’x50”
Pemeriksaan dalam : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tidak teraba, pembukaan
lengkap, ketuban utuh, kepala H IV, UUK kiri depan, tidak ada moulage, blood show (+) .
Ketuban pecah spontan pkl. 20.32, sisa cairan ketuban jernih.
A : Ny. S 28 tahun G3P2A0 38 minggu inpartu kala II
P :
• Menginformasikan hasil pemeriksaan; ibu dan suami paham
• Menawarkan posisi yang nyaman bagi ibu untuk meneran; ibu memilih posisi setengah duduk
• Mengecek kembali kelengkapan dan peralatan persalinan; perlengkapan dan peralatan sudah
lengkap
• Memberi dukungan dan semangat bagi ibu; ibu semakin bersemangat merenan
• Memfasilitasi pemenuhan nutrisi; ibu minum air teh ±40 ml
• Memimpin persalinan dan memberi pujian bila ibu meneran dengan baik; ibu dapat melakukannya
dengan baik
• Bayi lahir spontan, dan dilakukan pemotongan tali pusat segera, bayi langsung menangis, kulit
kemerahan, tonus otot aktif pkl 20.45 WIB berjenis kelamin perempuan
• Memfasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD); ibu bersedia
• Inform consent pemasangan IUD post plasenta; Ibu menyetujui
11. • Pkl. 20.47 WIB
S : Ibu mengatakan masih terasa mules dan ingin dipasang IUD
setelah plasenta keluar
O : Keadaan umum dan tanda vital dalam batas normal.
Plasenta belum lahir, tali pusat tampak di vulva dan terlihat tanda-tanda
pelepasan plasenta terlihat tanda-tanda pelepasan plasenta (terlihat
semburan darah, uterus membundar dan keras, dan terlihat
pemanjangan tali pusat)
A : Ny. S 28 tahun P3A0 inpartu kala III
P :
• Menginformasikan hasil pemeriksaan; ibu dan suami paham
• Memastikan janin tunggal; janin tunggal
• Melakukan manajemen aktif kala III; ibu mendapat suntik oksitosin
10 IU IM pada paha kanan, melakukan penegangan tali pusat
terkendali, tali pusat lahir spontan pkl 20.50 WIB dan dilakukan
massase uterus
12. Pkl 21.05 WIB
S : Ibu mengatakan lega atas persalinannya
O : keadaan umum dan tanda-tanda vital dalam batas normal
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus kuat, perdarahan ±100ml, kandung kemih tidak penuh.
A : Ny. S 28 tahun P3A0 inpartu kala IV + akseptor IUD post plasenta
P :
• Menginformasikan hasil pemeriksaan; ibu dan suami paham
• Melakukan massase uterus; kontraksi uterus kuat
• Memeriksa laserasi jalan lahir; laserasi grade II
• Inform consent untuk melakukan penjahitan jalan lahir dengan memberikan anetesi lidocain
terlebih dahulu; ibu menyetujui
• Melengkapi pemantauan kala IV
• Membersihkan dan mengganti pakaian ibu; ibu merasa lebih nyaman
• Mendekontaminasi partus set dalam larutan klorin selama 10 menit
• Melepas sarung tangan dalam larutan klorin dan mencuci tangan dengan air mengalir
• Memfasilitasi pemenuhan nutrisi dan istirahat ibu; ibu minum air putih 100 ml
• Menginformasikan efek samping setelah pemasangan IUD; ibu paham dengan penjelasan yang
disampaikan
13. ASUHAN BBL
Tanggal : 05 Mei 2023
Waktu : Pkl. 21.45 WIB
Nama : By. Ny. S
Usia : 1 jam
S : Riwayat persalinan cukup bulan, lahir spontan langsung menangis, kulit
kemerahan, tonus otot kuat dan di IMD kan segera setelah lahir. Tidak ada penyulit
selama dalam masa kehamilan maupun persalinan. BAK (-), BAB (+)
O : BB : 3000 gr PB : 49 c LK : 32 cm
LD : 33 cm Denyut jantung : 142x/menit
Pernafasan: 42x/menit Suhu : 36,8oC
Caput sucedanum (-), sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada kelainan pada mulut dan bibir, tidak ada kelainan pada
tulang klavikula, tidak ada retraksi dinding dada, tali pusat bersih dan masih basah,
tidak ada kelianan pada anogenital, lubang anus (+), ekstremitas atas dan bawah
tidak ada kelainan, reflek grasping (+), reflek babinksi (+).
14. A : By. Ny. S 1 jam Fisiologis
P :
• Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan suami, bahwa bayi dalam keadaan sehat; ibu
dan suami paham
• Menjaga kehangatan bayi; Mengganti kain bayi
dengan pakaian yang telah dipersiapkan
• Melakukan inform consent kepada ibu dan suami
tentang penyuntikan vit K dan pemberian salep
mata antibiotik pada bayinya; ibu dan suami paham
dengan penjelasan yang disampaikan dan
menyetujui tindakan yang akan diberikan
• Memberikan salep mata tetrasiklin 1% pada kedua
mata bayi; salep mata telah diberikan
• Melakukan penyuntikan vit K 0,5 mg pada paha kiri
bayi; suntikan vit K telah diberikan.
• Merapihkan kembali bayi dan menyerahkannya
pada ibu
• Memfasilitasi ibu untuk dapat menyusui bayinya;
ibu bersedia
15. ASUHAN NIFAS
Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2023
Waktu Pengkajian : Pkl. 10.30 WIB
S : Ibu mengeluh masih ada
sedikit mules dan nyeri pada luka
jahitan.
O : Keadaan umum dan tanda-
tanda vital dalam batas normal.
Pengeluaran ASI (+), TFU 2 jari pusat,
kandung kemih tidak penuh, jahitan di
jalan lahir tampak bersih, lochea rubra,
tidak ada haemoroid.
A : Ny. S 28 tahun P3A0
post partum 1 hari akseptor IUD post
plasenta.
16. P :
• Menginformasikan hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan sehat; ibu merespon
dengan mengangguk
• Mengevaluasi ibu tentang pemberian ASI; ibu mengatakan hanya memberi ASI saja
untuk bayinya
• Memuji ibu atas upayanya memberikan ASI secara ekslusif terhadap bayinya; ibu
merasa bahagia
• Mengevaluasi pemahaman ibu tentang teknik menyusui; ibu mampu menjelaskan
teknik menyusui
• Memberikan informasi tentang perawatan luka jahitan dan asupan nutrisi yang dapat
membantu mempercepat penyembuhan luka jahitan; ibu mengerti.
• Mendiskusikan dengan ibu tentang evidence based yang bisa dilakukan di periode
masa nifas seperti senam nifas; ibu tertarik untuk mengikuti senam nifas
• Membimbing ibu senam nifas; ibu dapat melakukannya dengan baik
17. PEMBAHASAN
• Pada kasus kehamilan Ny. S ibu mengeluh nyeri punggung, nyeri punggung
pembesaran uterus, membuat beban tubuh lebih ke depan. Dalam upaya
menyesuaikan dengan beban tubuh yang berlebihan sehingga tulang belakang
mendorong kearah belakang, membentuk postur tubuh lordosis. Hal ini
menyebabkan ibu merasakan pegal pada pinggang (Mediarti, Sulaiman, Rosnani
2014).
• Pasien mendapat asuhan berupa pemanfaatan media birthing ball sebagai upaya
untuk mengurangi keluhan nyeri punggung, hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Naziilla Nugrahaen, dkk. 2019 yang menyebutkan bahwa
dengan melakukan aktivitas fisik dapat membantu melenturkan oto-otot yang
mengalami ketegangan saat kehamilan.
• Menjelang persalinan ibu mengeluh mules-mules yang semakin kuat dengan
interval jarak yang dekat. Hal ini sejalan dengan pendapat Kumalasari (2015)
yang menyebutkan bahwa proses persalinan dimulai dengan kontraksi uterus
yang teratur dan menyebabkan perubahan pada serviks dan berakhirnya dengan
lahirnya plasenta secara lengkap. Pengeluaran lendir bercampur darah
disebabkan oleh pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar
disertai dengan sedikit darah (Pujianti, 2017).
18. • Asuhan yang diberikan selama proses persalinan diantaranya
memanfaatkan gerakan pelvic rocking dengan media birthing
ball. te ori menyebutkan bahwa pelvic rocking merupakan
cara yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu
perajalanan bayi melalui jalan lahir. Sehingga memungkinkan
kemajuan proses persalinan menjadi lebih cepat.
• Kemajuan persalinan ibu tampak dari kekuatan kontraksi
yang semakin kuat disertai dorongan untuk meneran. Kala II
dimulai ketika pembukaan serviks lengkap sampai lahirnya
bayi. Setelah pembukaan lengkap ibu akan mulai mengejan
dan seiring dengan turunnya kepala janin, timbul keinginan
untuk berdefekasi. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam
pada primigravida dan 1 jam pada multigravida
19. • Segera setelah plasenta lahir, bidan melakukan inform consent pemasangan IUD
post plasenta. IUD post plasenta kontrasepsi yang dinilai efektif dalam fungsinya
mengatur jarak kehamilan tanpa mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI)
(Kemenkes RI, 2015).
• Bayi lahir spontan langsung menangis. Menurut pendapat Lyndon (2014) Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37-42 minggu dan
berat lahir 2.500-4.000 gram, lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan
kongenital yang berat.
• Hasil pemeriksaan pada nifas hari pertama ibu mengeluh masih terasa mules dan
nyeri pda luka jahitan. Hal ini menandakan perhatian ibu masih berfokus pada diri
sendiri, karena ibu masih berada pada periode taking ini yang merupakan periode
ketergantungan, perhatian berfokus pada diri sendiri, pasif, belum ingin kontak
dengan bayinya, berlangsung 1-2 hari setelah persalinan (Sari, 2014)
• Asuhan yang juga diberikan pada masa nifas diantaranya senam nifas. Senam
nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan,
supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan
dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula (Maryani, 2017).