SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Download to read offline
dadang-solihin.blogspot.com 2
dadang-solihin.blogspot.com 3
Materi
• Apa Itu ASN ?
• Proses Transformasi Pelaksanaan UU ASN
• Jabatan ASN
• Pejabat yang Berwenang
• Pengembangan Karier dan Kompetensi
• Jabatan Pimpinan Tinggi
• Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK)
• Ketentuan Transisi
dadang-solihin.blogspot.com 4
5dadang-solihin.blogspot.com
• ASN adalah PNS dan
PPPK
• yang diangkat oleh
pejabat pembina
kepegawaian
• dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan
pemerintahan
• atau diserahi tugas
negara lainnya
• dan digaji berdasarkan
peraturan UU.
• PNS adalah WNI yang
memenuhi syarat
tertentu,
• diangkat sebagai
Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian
• untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
• PPPK adalah WNI yang
memenuhi syarat
tertentu,
• yang diangkat
berdasarkan perjanjian
kerja untuk jangka
waktu tertentu
• dalam rangka
melaksanakan tugas
pemerintahan.
dadang-solihin.blogspot.com
Pasal 1 UU 5/2014 ttg ASN
Apa Itu ASN ?
6
1. Kepastian Hukum 2. Profesionalitas 3. Proporsionalitas
4. Keterpaduan 5. Delegasi 6. Netralitas 7. Akuntabilitas 8. Efektif dan Efisien
9. Keterbukaan 10. Non-diskriminatif
11. Persatuan
dan Kesatuan
13. Kesejahteraan
12. Keadilan
dan Kesetaraan
dadang-solihin.blogspot.com
Asas ASN
7
Proses Transformasi
Pelaksanaan UU ASN
dadang-solihin.blogspot.com 8
1. Loyalitas pada atasan;
2. Pola karir “urut kacang”/“senioritas”;
3. Kualitas pelayanan tidak terukur;
4. Kinerja = penyerapan anggaran;
1. Loyal pada pencapaian visi dan
pelaksanaan misi;
2. Pola karir “terbuka” lintas K/L/D;
3. Layanan dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM);
4. Kinerja = Transparan, Akuntabel,
Profesional (TAP)
“Scarcity Mentality”
(“mentalitas kekurangan”)
“Abundance Mentality”
(“mentalitas berkelimpahan”)
Tujuan UU ASN
dadang-solihin.blogspot.com
Menciptakan Birokrasi
Bersih, Kompeten dan Melayani
• Bersih dari KKN
dan politisasi
• Kompeten
terhadap tugas
dan tanggung
jawab yang
diemban
• Melayani
masyarakat dan
dunia usaha/
investasi.
9
1. Berstatus pegawai
tetap
2. Memiliki NIP secara
nasional;
3. Sebagai pembuat
kebijakan;
4. Dapat menduduki
jabatan pimpinan
tinggi pemerintahan;
1. Diangkat dengan
Perjanjian Kerja;
2. Dapat diberikan No
Induk Pegawai
Perjanjian Kerja;
3. Melaksanakan Tugas
Pemerintahan;
4. Menduduki Jabatan
Fungsional.
dadang-solihin.blogspot.com
Pegawai ASN
10
Pangkat dan Jabatan
• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan
tertentu.
• Setiap jabatan dikelompokkan dalam
klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan
kesamaan karakteristik, mekanisme, dan
pola kerja.
• PNS dapat berpindah antar dan antara JPT,
Jabatan Administrasi, dan Jabatan
Fungsional di Instansi Pusat dan Daerah
berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan
penilaian kinerja.
• PNS dapat diangkat dalam jabatan tertentu
pada lingkungan instansi TNI dan Polri yang
pangkat/jabatannya disesuaikan dengan
pangkat dan jabatan di lingkungan instansi
TNI dan Polri.
dadang-solihin.blogspot.com 11
Jabatan ASN
dadang-solihin.blogspot.com
Jabatan Pimpinan Tinggi
(JPT)
Pratama
Madya
Utama
Jabatan Administrasi
Pelaksana
Pengawas
Administrator
Jabatan Fungsional
• Utama
• Madya
• Muda
• Pertama
• Penyelia
• Mahir
• Terampil
• Pemula
12
Penyetaraan
dadang-solihin.blogspot.com 13
Jabatan Eselon Ia
Kepala LPNK JPT Utama
Jabatan Eselon Ia
dan Eselon Ib JPT Madya
Jabatan Eselon II JPT Pratama
Jabatan Eselon III Jabatan Administrator
Jabatan Eselon IV Jabatan Pengawas
Jabatan Eselon V dan
Fungsional Umum Jabatan Pelaksana
Pejabat yang Berwenang (PyB)
• Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan
Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di Kementerian,
Sekjen/ Sekretariat LN, Sekretariat LNS, Sekda Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
• Tugas Pejabat yang Berwenang:
• Menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah
berdasarkan Sistem Merit dan berkonsultasi dengan Pejabat
Pembina Kepegawaian di instansi masing-masing.
• Memberikan rekomendasi usulan kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian di instansi masing-masing.
• Mengusulkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional kepada Pejabat
Pembina Kepegawaian di instansi masing-masing.
dadang-solihin.blogspot.com 14
Asumsi Dasar Pelaksanaan UU ASN
• Mewujudkan PNS dan PPPK
sebagai :
1. Jalur karir profesional yang
mendorong perwujudan
efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan;
2. Pelaksana penyediaan layanan
publik yang berkualitas prima,
dengan efisien dan secara
konsisten;
dadang-solihin.blogspot.com 15
dadang-solihin.blogspot.com
Elemen Dasar Kelembagaan
Pelaksanaan UU ASN
16
• Mewujudkan
Penyelenggaraan
Kebijakan dan
Manajemen ASN Sejalan
dengan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik
• Pelaksanaan proses
manajemen PNS dan
PPPK secara terintegrasi
dengan “arahan strategis
kelembagaan” (mandat,
visi, misi, nilai-nilai);
• Memposisikan PNS dan
PPPK sebagai jalur karir
profesional, dengan
keseimbangan optimum
dalam pelaksanaan
manajemen kinerja –
manajemen karir –
manajemen reward
• Penataan tatakelola dan
tatalaksana (kebijakan
strategis, teknis) bagi
pelaksanaan manajemen
PNS dan PPPK;
• Pengembangan
kapasitas dinamik SDM
pelaku pelaksanaan
kebijakan UU ASN dan
turunannya;
• Membangun kesadaran
dan akseptansi PNS
untuk menerima dan siap
melakukan perubahan
(paradigma);
Tujuan Strategi Rasional
Komisi Aparatur Sipil Negara
Unsur pemerintah dan/atau
non-pemerintah, yang terdiri:
 1 orang Ketua merangkap
anggota.
 1 orang Wakil Ketua
merangkap anggota
 5 orang anggota
Mewujudkan:
 Sistem Merit
 ASN yg profesional
 Pemerintahan yg efektif,
efisien, terbuka, & bebas
KKN;
 ASN yg netral;
 Profesi ASN yg dihormati;
 ASN dinamis &
berbudaya.
Tugas: menjaga netralitas;
melakukan pengawasan
atas pembinaan profesi; dan
melaporkan hasilnya kepada
Presiden
Fungsi: mengawasi norma
dasar, kode etik dan kode
perilaku ASN, serta
penerapan Sistem Merit
 Mengawasi proses
pengisian JPT;
 Penerapan asas, nilai
dasar, serta kode etik dan kode
perilaku (mengawasi dan
mengevaluasi serta meminta
informasi, memeriksa dan
klarifikasi laporan pelanggaran)
dadang-solihin.blogspot.com 17
Manajemen PNS
1. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan;
2. Pengadaan;
3. Pangkat dan Jabatan;
4. Pengembangan Karier;
5. Pola Karier;
6. Promosi;
7. Mutasi;
8. Penilaian Kinerja
9. Penggajian dan Tunjangan;
10. Penghargaan;
11. Disiplin;
12. Pemberhentian;
13. Pensiun dan Tabungan Hari Tua;
14. Perlindungan.
dadang-solihin.blogspot.com 18
Penetapan Kebutuhan dan
Pengendalian Jumlah Pegawai ASN
1. Dasar penetapan kebutuhan Pegawai ASN:
a. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan berdasarkan metode analisis
jabatan dan analisis beban kerja.
b. Perencanaan kebutuhan SDM Aparatur 5
(lima) tahun dengan rincian per tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan
2. Formasi ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendayagunaan aparatur negara
secara nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 19
Pengadaan PNS
1. Dasar Pengadaan:
a. Pengisian Kebutuhan Jabatan yang
Lowong
b. Sesuai Kebutuhan Pegawai yang
Ditetapkan Menteri
2. Tahapan :
a. Perencanaan
b. Pengumuman Lowongan
c. Pelamaran
d. Seleksi (Administrasi, Kompetensi
Dasar, dan Kompetensi Bidang)
e. Pengumuman Hasil Seleksi
f. Masa Percobaan
g. Pengangkatan Menjadi PNS
dadang-solihin.blogspot.com 20
Pengembangan Karier
• Dilakukan berdasarkan:
1. Kualifikasi;
2. Kompetensi (teknis,
manajerial, sosial kultural);
3. Penilaian kinerja, dan
4. Kebutuhan Instansi
Pemerintah.
• Dilakukan dengan
mempertimbangkan integritas
dan moralitas.
dadang-solihin.blogspot.com 21
Pengembangan Kompetensi
• Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi antara lain melalui: pendidikan
dan pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran.
• Harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan
sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karier.
• Wajib disusun dalam rencana pengembangan
kompetensi tahunan dalam rencana kerja
anggaran tahunan instansi.
dadang-solihin.blogspot.com 22
PNS diberikan kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi
lain di pusat/daerah yang dilakukan melalui pertukaran antara PNS
dengan pegawai swasta dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
Promosi PNS
• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama
untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
– Kompetensi;
– Kualifikasi;
– Persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
– Penilaian atas prestasi kerja;
– Kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
– Pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi
Pemerintah “tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan
golongan.”
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS
dilakukan oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai
Kinerja PNS pada Instansi yang dibentuk oleh PyB.
dadang-solihin.blogspot.com 23
Mutasi PNS
• Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat,
antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-
Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri.
• Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
• Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh
Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah
memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh
Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari
Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
dadang-solihin.blogspot.com 24
• Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan “konflik
kepentingan”.
• Pembiayaan sebagai dampak mutasi dibebankan pada APBN dan APBD.
dadang-solihin.blogspot.com
Penilaian Kinerja PNS
25
• Perencanaan kinerja
pada tingkat individu
dan tingkat unit atau
organisasi
• Target, Sasaran,
Hasil, dan Manfaat
yang dicapai, serta
Perilaku PNS.
• Objektif, Terukur, Akuntabel, Partisipatif, dan Transparan.
• Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang kepada
atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan pendapat rekan
kerja setingkat dan bawahannya.
• Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PNS.
Berdasarkan Memperhatikan
Metode
• PNS yang penilaian
kinerjanya tidak
mencapai target
kinerja dikenakan
sanksi administrasi
sampai dengan
pemberhentian sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
Penggajian dan Tunjangan PNS
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan
layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan
PNS.
• Dibayarkan sesuai dengan beban kerja,
tanggungjawab, & resiko pekerjaan.
• Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
• PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di
daerah dibebankan APBD.
• Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan
fasilitas yang meliputi:
– tunjangan kinerja dan (dibayar sesuai
pencapaian kinerja)
– tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat
kemahalan: indeks harga di daerah)
• Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD
dadang-solihin.blogspot.com 26
Penghargaan PNS
• PNS yang telah menunjukkan kesetiaan,
pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan,
dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya
dapat diberikan penghargaan.
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat
berupa pemberian:
– tanda kehormatan;
– kenaikan pangkat istimewa;
– kesempatan prioritas untuk pengembangan
kompetensi; dan/atau
– kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau
acara kenegaraan.
dadang-solihin.blogspot.com 27
Pemberhentian PNS
Diberhentikan dengan hormat karena:
• Meninggal dunia;
• Atas permintaan sendiri;
• Mencapai batas usia pensiun;
• Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pensiun dini; atau
• Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan
tugas dan kewajiban.
Dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena:
• Dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan
hukuman pidana penjara singkat dua tahun dengan tidak berencana.
Diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena:
• Melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
dadang-solihin.blogspot.com 28
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
• PNS diberhentikan tidak dengan hormat
karena:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila
dan UUDNRI 1945;
b. Dihukum penjara/kurungan berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana kejahatan yang ada hubungannya
dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik; atau
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun dan pidana yang dilakukan dengan
berencana.
dadang-solihin.blogspot.com 29
Pemberhentian Sementara PNS
• PNS diberhentikan
sementara, apabila:
– Diangkat menjadi pejabat
negara;
– Diangkat menjadi
komisioner atau anggota
lembaga nonstruktural; atau
– Ditahan karena menjadi
tersangka tindak pidana.
dadang-solihin.blogspot.com 30
• Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara dilakukan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Batas Usia Pensiun
• Batas usia pensiun PNS
yaitu:
– 58 (lima puluh delapan)
tahun bagi Pejabat
Administrasi;
– 60 (enam puluh) tahun bagi
Pejabat Pimpinan Tinggi;
dan
– Sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan bagi Pejabat
Fungsional.
dadang-solihin.blogspot.com 31
Jaminan Pensiun & Jaminan Hari Tua
• Hak bagi PNS yang berhenti bekerja.
• PNS diberikan jaminan pensiun apabila:
– meninggal dunia;
– atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu;
– mencapai batas usia pensiun;
– perampingan organisasi /kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pensiun dini; atau
– tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan
tugas dan kewajiban.
• Jaminan pensiun dan jaminan hari tua mencakup jaminan pensiun dan
jaminan hari tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional.
• Sumber pembiayaan berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan
iuran PNS yang bersangkutan.
dadang-solihin.blogspot.com 32
Perlindungan
Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
 Jaminan Kesehatan;
 Jaminan Kecelakaan Kerja;
 Jaminan Kematian; dan
 Bantuan Hukum.
dadang-solihin.blogspot.com 33
Mencakup jaminan sosial yg
diberikan dalam Program Jaminan
Sosial Nasional
Berupa pemberian bantuan hukum
dalam perkara yang dihadapi di
pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya.
34dadang-solihin.blogspot.com
Pengisian JPT
• Sifat Dasar pengisian: Dilakukan secara kompetitif dan terbuka
dikalangan PNS
• Seleksi: dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berkoordinasi dengan
KASN;
• Proses Pengisian jabatan:
• Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat
nasional,
• Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat nasional,
propinsi, atau antar intansi dalam 1 (satu) kabupaten/kota.
dadang-solihin.blogspot.com 35
Pengisian JPTdari Non-PNS
• JPT utama dan madya tertentu dapat berasal dari non-PNS dengan
persetujuan Presiden yang pengisiannya dilakukan secara terbuka
dan kompetitif serta ditetapkan dalam KEPRES.
• JPT dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota Polri setelah
mengundurkan diri dari dinas aktif apabila dibutuhkan dan sesuai
dengan kompetensi yang ditetapkan melalui proses secara terbuka
dan kompetitif.
• JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh
prajurit TNI dan anggota Polri sesuai dengan kompetensi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
dadang-solihin.blogspot.com 36
Pola Karir JPT
• Diduduki maksimal selama 5 (lima) tahun.
• Pejabat yang habis masa jabatannya harus mengikuti seleksi/uji
kompetensi kembali untuk menduduki jabatan yang sama pada
periode berikutnya.
• Pejabat ybs harus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan
dengan atasan.
• Pejabat yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam
waktu 1 (satu) tahun pada suatu jabatan, diberikan kesempatan
selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
• Dalam hal Pejabat sebagaimana dimaksud tidak menunjukan
perbaikan kinerja, maka Pejabat yang bersangkutan harus
mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. Dari hasil seleksi
ulang tersebut Pejabat ybs dapat dipindahkan pada jabatan lain
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau ditempatkan pada
jabatan yang lebih rendah.
dadang-solihin.blogspot.com 37
38dadang-solihin.blogspot.com
Manajemen PPPK
• Manajemen PPPK meliputi:
1. Penetapan Kebutuhan;
2. Pengadaan;
3. Penilaian Kinerja;
4. Gaji dan Tunjangan;
5. Pengembangan Kompetensi;
6. Pemberian Penghargaan;
7. Disiplin;
8. Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja;
9. Perlindungan.
dadang-solihin.blogspot.com 39
Penetapan Kebutuhan
• Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban
kerja.
• Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan
Presiden.
• Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan
prioritas kebutuhan.
• Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana dimaksud
ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
dadang-solihin.blogspot.com 40
Pengadaan PPPK
• Pengadaan PPPK merupakan kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan pada
Instansi.
• Pengadaan calon PPPK dilakukan
melalui tahapan:
– perencanaan,
– pengumuman lowongan,
– pelamaran,
– seleksi,
– pengumuman hasil seleksi, dan
– pengangkatan menjadi PPPK.
dadang-solihin.blogspot.com 41
• PPPK tidak dapat diangkat
secara otomatis menjadi calon
PNS.
• PPPK harus mengikuti semua
proses seleksi yang
dilaksanakan bagi calon PNS
dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
• Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui
penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan
Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan.
• Pengangkatan calon PPPK ditetapkan oleh PPK untuk masa perjanjian
kerja minimal 1 tahun & dapat diperpanjang sesuai kebutuhan & penilaian
kinerja.
• Untuk menjamin
objektivitas
prestasi kerja
yang sudah
disepakati
berdasarkan
perjanjian kerja.
• Berdasarkan perjanjian kerja di tingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi
dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai,
dan perilaku pegawai.
• dilakukan secara objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, dan transparan.
• berada di bawah kewenangan Instansi
Pemerintah masing-masing,
didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PPPK.
• dapat mempertimbangkan pendapat
rekan kerja setingkat dan bawahannya.
• Hasil penilaian kinerja PPPK
disampaikan kepada Tim Penilai
Kinerja PPPK.
• dimanfaatkan untuk
menjamin objektivitas
perpanjangan
perjanjian kerja,
pemberian tunjangan,
dan pengembangan
kompetensi.
• PPPK yang dinilai
oleh atasan dan Tim
Penilai Kinerja PPPK
tidak mencapai target
kinerja yang telah
disepakati dalam
perjanjian kerja
diberhentikan dari
PPPK.
dadang-solihin.blogspot.com
Penilaian Kinerja PPPK
42
Gaji dan Tunjangan PPPK
• Pemerintah wajib membayar gaji yang
adil dan layak kepada PPPK.
• Gaji sebagaimana dimaksud diberikan
berdasarkan beban kerja,
tanggungjawab jabatan, dan resiko
pekerjaan.
• Gaji dibebankan pada APBN untuk
PPPK di Instansi Pusat dan APBD
untuk PPPK di Instansi Daerah.
• Selain gaji, PPPK dapat menerima
tunjangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
dadang-solihin.blogspot.com 43
Pengembangan Kompetensi PPPK
• PPPK diberikan kesempatan
untuk pengembangan
kompetensi.
• Kesempatan untuk
pengembangan kompetensi
sebagaimana dimaksud
direncanakan setiap tahun oleh
Instansi Pemerintah.
• Pengembangan kompetensi
sebagaimana dimaksud harus
dievaluasi oleh dan
dipergunakan sebagai salah
satu dasar untuk perjanjian
kerja selanjutnya.
dadang-solihin.blogspot.com 44
Penghargaan PPPK
• PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan,
kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan
tugasnya dapat diberikan penghargaan.
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian:
– tanda kehormatan;
– kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;
dan/atau
– kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
kenegaraan.
• PPPK yang dijatuhi sanksi administratif tingkat berat berupa
pemutusan hubungan perjanjian kerja tidak dengan hormat dicabut
haknya untuk memakai tanda kehormatan berdasarkan Undang-
Undang ini.
dadang-solihin.blogspot.com 45
Disiplin PPPK
• Untuk menjamin terpeliharanya
tata tertib dalam kelancaran
pelaksanaan tugas, PPPK wajib
mematuhi disiplin PPPK.
• Instansi Pemerintah wajib
melaksanakan penegakkan
disiplin terhadap PPPK serta
melaksanakan berbagai upaya
peningkatan disiplin.
• PPPK yang melakukan
pelanggaran disiplin dijatuhi
hukuman disiplin.
dadang-solihin.blogspot.com 46
Pemutusan Hubungan Kerja PPPK
• Dilakukan dengan hormat:
– jangka waktu perjanjian kerja berakhir;
– meninggal dunia;
– atas permintaan sendiri;
– perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan PPPK; atau
– tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas
dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati.
• Dilakukan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri:
– dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tid.pidana dengan pidana penjara
paling singkat 2 tahun dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan tidak
berencana;
– melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat; atau
– tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati.
dadang-solihin.blogspot.com 47
Pemutusan Hubungan Kerja PPPK
• Dilakukan Tidak dengan Hormat:
– melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI 1945;
– dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan
jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan
dan/atau pidana umum;
– menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
– dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara paling singkat 2 (dua) tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut
dilakukan dengan berencana.
dadang-solihin.blogspot.com 48
Perlindungan PPPK
• Sifat Dasar Pengisian: Dilakukan secara kompetitif dan terbuka
dikalangan PNS
• Seleksi: dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berkoordinasi dengan
KASN;
• Proses Pengisian jabatan:
- Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat
nasional,
- Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat nasional,
propinsi, atau antar intansi dalam 1 (satu) kabupaten/kota.
dadang-solihin.blogspot.com 49
Ketentuan Transisi
• Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus sudah ditetapkan
paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.
• ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kode etik dan
penyelesaian pelanggaran terhadap kode etik bagi jabatan
fungsional tertentu dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang ini.
• Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah
disebut sebagai Pegawai ASN.
dadang-solihin.blogspot.com 50
PP turunan UU 5/2014 tentang ASN
1. Jabatan Administrasi (Pasal 17)
2. Jabatan Fungsional (Pasal 18)
3. Jabatan Pimpinan Tinggi (Pasal 19 ayat 4)
4. Jabatan ASN Tertentu yang Berasal dari
Prajurit TNI dan Anggota POLRI (Pasal 20)
5. Hak PNS, Hak PPPK, dan Kewajiban
Pegawai ASN (Pasal 24)
6. KASN (Pasal 42)
7. Penyusunan Kebutuhan CPNS (Pasal 57)
8. Pengadaan CPNS (Pasal 67)
9. Pangkat dan Jabatan PNS (Pasal 68)
10. Pengembangan Karier, Pengembangan
Kompetensi, Pola Karier, Promosi, dan
Mutasi (Pasal 74)
11. Penilaian Kinerja (Pasal 78)
12. Gaji, Tunjangan Kinerja, Tunjangan
Kemahalan, dan Fasilitas (Pasal 79 dan 80)
13. Disiplin PNS (Pasal 86)
14. Pemberhentian, Pemberhentian
Sementara, dan Pengaktifan Kembali PNS
(Pasal 87 dan 88)
15. Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua
PNS (Pasal 91)
16. Perlindungan PNS (Pasal 92)
17. Manajemen PPPK (Pasal 107)
18. Pengangkatan, Pemberhentian,
Pengaktifan Kembali, dan Hak
Kepegawaian PNS yang Diangkat Menjadi
Pejabat Negara dan Pimpinan atau
Anggota Lembaga Non Struktural (Pasal
125)
19. Korps Profesi Pegawai ASN (Pasal 126)
20. Badan Pertimbangan ASN (Pasal 129)
dadang-solihin.blogspot.com
Peraturan Pemerintah tentang:
51
dadang-solihin.blogspot.com 52

More Related Content

What's hot

Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Ridho Fitrah Hyzkia
 
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
ssuser29a8ba
 

What's hot (20)

9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asn
 
26. agenda iii pka-rbpmp dan rp manajemen risiko-
26. agenda iii pka-rbpmp dan rp manajemen risiko-26. agenda iii pka-rbpmp dan rp manajemen risiko-
26. agenda iii pka-rbpmp dan rp manajemen risiko-
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
strategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensistrategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensi
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
 
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 344 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
 
New public Service
New public ServiceNew public Service
New public Service
 
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasiManajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
Manajemen penyelenggaraan pkp dan pka terintegrasi
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraManajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil Negara
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
 
Bangkom ASN Dalam Implementasi Sistem Merit
Bangkom ASN Dalam Implementasi Sistem MeritBangkom ASN Dalam Implementasi Sistem Merit
Bangkom ASN Dalam Implementasi Sistem Merit
 
UU nomor 5 tahun 2014
UU nomor 5 tahun 2014UU nomor 5 tahun 2014
UU nomor 5 tahun 2014
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
 
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas TinggiANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
ANEKA, Strategi Membangun ASN Berintegritas Tinggi
 

Similar to Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara

pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
ZulkarnainTamim1
 

Similar to Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (20)

UU-ASN.pptx
UU-ASN.pptxUU-ASN.pptx
UU-ASN.pptx
 
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptxPP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
 
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
Bahan Tayang Analisis SANRI 6 dan 7
 
Bimbingan teknis uu asn unri
Bimbingan teknis uu asn unriBimbingan teknis uu asn unri
Bimbingan teknis uu asn unri
 
managemen asn.pptx
managemen asn.pptxmanagemen asn.pptx
managemen asn.pptx
 
Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)
Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)
Pola karier pns (uu 43 vs uu 5)
 
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
 
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
ARAH_STRATEGI_DAN_KEBIJAKAN_PENGEMBANGAN.pptx
ARAH_STRATEGI_DAN_KEBIJAKAN_PENGEMBANGAN.pptxARAH_STRATEGI_DAN_KEBIJAKAN_PENGEMBANGAN.pptx
ARAH_STRATEGI_DAN_KEBIJAKAN_PENGEMBANGAN.pptx
 
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
 
3-Materi klasikal agenda 3 _2022.pptx
3-Materi  klasikal  agenda 3 _2022.pptx3-Materi  klasikal  agenda 3 _2022.pptx
3-Materi klasikal agenda 3 _2022.pptx
 
Manajemen asn haeli edit
Manajemen asn haeli editManajemen asn haeli edit
Manajemen asn haeli edit
 
Manajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptxManajemen ASN.pptx
Manajemen ASN.pptx
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
 
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
 
BAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptx
BAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptxBAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptx
BAHAN_KABUPATEN_MALANG (1).pptx
 
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptxPPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
 
Peran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN NetralPeran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN Netral
 

More from Dadang Solihin

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara

  • 1.
  • 4. Materi • Apa Itu ASN ? • Proses Transformasi Pelaksanaan UU ASN • Jabatan ASN • Pejabat yang Berwenang • Pengembangan Karier dan Kompetensi • Jabatan Pimpinan Tinggi • Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) • Ketentuan Transisi dadang-solihin.blogspot.com 4
  • 6. • ASN adalah PNS dan PPPK • yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian • dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan • atau diserahi tugas negara lainnya • dan digaji berdasarkan peraturan UU. • PNS adalah WNI yang memenuhi syarat tertentu, • diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian • untuk menduduki jabatan pemerintahan. • PPPK adalah WNI yang memenuhi syarat tertentu, • yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu • dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. dadang-solihin.blogspot.com Pasal 1 UU 5/2014 ttg ASN Apa Itu ASN ? 6
  • 7. 1. Kepastian Hukum 2. Profesionalitas 3. Proporsionalitas 4. Keterpaduan 5. Delegasi 6. Netralitas 7. Akuntabilitas 8. Efektif dan Efisien 9. Keterbukaan 10. Non-diskriminatif 11. Persatuan dan Kesatuan 13. Kesejahteraan 12. Keadilan dan Kesetaraan dadang-solihin.blogspot.com Asas ASN 7
  • 8. Proses Transformasi Pelaksanaan UU ASN dadang-solihin.blogspot.com 8 1. Loyalitas pada atasan; 2. Pola karir “urut kacang”/“senioritas”; 3. Kualitas pelayanan tidak terukur; 4. Kinerja = penyerapan anggaran; 1. Loyal pada pencapaian visi dan pelaksanaan misi; 2. Pola karir “terbuka” lintas K/L/D; 3. Layanan dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM); 4. Kinerja = Transparan, Akuntabel, Profesional (TAP) “Scarcity Mentality” (“mentalitas kekurangan”) “Abundance Mentality” (“mentalitas berkelimpahan”)
  • 9. Tujuan UU ASN dadang-solihin.blogspot.com Menciptakan Birokrasi Bersih, Kompeten dan Melayani • Bersih dari KKN dan politisasi • Kompeten terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban • Melayani masyarakat dan dunia usaha/ investasi. 9
  • 10. 1. Berstatus pegawai tetap 2. Memiliki NIP secara nasional; 3. Sebagai pembuat kebijakan; 4. Dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi pemerintahan; 1. Diangkat dengan Perjanjian Kerja; 2. Dapat diberikan No Induk Pegawai Perjanjian Kerja; 3. Melaksanakan Tugas Pemerintahan; 4. Menduduki Jabatan Fungsional. dadang-solihin.blogspot.com Pegawai ASN 10
  • 11. Pangkat dan Jabatan • PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu. • Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola kerja. • PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja. • PNS dapat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan instansi TNI dan Polri yang pangkat/jabatannya disesuaikan dengan pangkat dan jabatan di lingkungan instansi TNI dan Polri. dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Jabatan ASN dadang-solihin.blogspot.com Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Madya Utama Jabatan Administrasi Pelaksana Pengawas Administrator Jabatan Fungsional • Utama • Madya • Muda • Pertama • Penyelia • Mahir • Terampil • Pemula 12
  • 13. Penyetaraan dadang-solihin.blogspot.com 13 Jabatan Eselon Ia Kepala LPNK JPT Utama Jabatan Eselon Ia dan Eselon Ib JPT Madya Jabatan Eselon II JPT Pratama Jabatan Eselon III Jabatan Administrator Jabatan Eselon IV Jabatan Pengawas Jabatan Eselon V dan Fungsional Umum Jabatan Pelaksana
  • 14. Pejabat yang Berwenang (PyB) • Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di Kementerian, Sekjen/ Sekretariat LN, Sekretariat LNS, Sekda Provinsi dan Kabupaten/Kota. • Tugas Pejabat yang Berwenang: • Menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkan Sistem Merit dan berkonsultasi dengan Pejabat Pembina Kepegawaian di instansi masing-masing. • Memberikan rekomendasi usulan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian di instansi masing-masing. • Mengusulkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional kepada Pejabat Pembina Kepegawaian di instansi masing-masing. dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Asumsi Dasar Pelaksanaan UU ASN • Mewujudkan PNS dan PPPK sebagai : 1. Jalur karir profesional yang mendorong perwujudan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan; 2. Pelaksana penyediaan layanan publik yang berkualitas prima, dengan efisien dan secara konsisten; dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. dadang-solihin.blogspot.com Elemen Dasar Kelembagaan Pelaksanaan UU ASN 16 • Mewujudkan Penyelenggaraan Kebijakan dan Manajemen ASN Sejalan dengan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik • Pelaksanaan proses manajemen PNS dan PPPK secara terintegrasi dengan “arahan strategis kelembagaan” (mandat, visi, misi, nilai-nilai); • Memposisikan PNS dan PPPK sebagai jalur karir profesional, dengan keseimbangan optimum dalam pelaksanaan manajemen kinerja – manajemen karir – manajemen reward • Penataan tatakelola dan tatalaksana (kebijakan strategis, teknis) bagi pelaksanaan manajemen PNS dan PPPK; • Pengembangan kapasitas dinamik SDM pelaku pelaksanaan kebijakan UU ASN dan turunannya; • Membangun kesadaran dan akseptansi PNS untuk menerima dan siap melakukan perubahan (paradigma); Tujuan Strategi Rasional
  • 17. Komisi Aparatur Sipil Negara Unsur pemerintah dan/atau non-pemerintah, yang terdiri:  1 orang Ketua merangkap anggota.  1 orang Wakil Ketua merangkap anggota  5 orang anggota Mewujudkan:  Sistem Merit  ASN yg profesional  Pemerintahan yg efektif, efisien, terbuka, & bebas KKN;  ASN yg netral;  Profesi ASN yg dihormati;  ASN dinamis & berbudaya. Tugas: menjaga netralitas; melakukan pengawasan atas pembinaan profesi; dan melaporkan hasilnya kepada Presiden Fungsi: mengawasi norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit  Mengawasi proses pengisian JPT;  Penerapan asas, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku (mengawasi dan mengevaluasi serta meminta informasi, memeriksa dan klarifikasi laporan pelanggaran) dadang-solihin.blogspot.com 17
  • 18. Manajemen PNS 1. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan; 2. Pengadaan; 3. Pangkat dan Jabatan; 4. Pengembangan Karier; 5. Pola Karier; 6. Promosi; 7. Mutasi; 8. Penilaian Kinerja 9. Penggajian dan Tunjangan; 10. Penghargaan; 11. Disiplin; 12. Pemberhentian; 13. Pensiun dan Tabungan Hari Tua; 14. Perlindungan. dadang-solihin.blogspot.com 18
  • 19. Penetapan Kebutuhan dan Pengendalian Jumlah Pegawai ASN 1. Dasar penetapan kebutuhan Pegawai ASN: a. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan berdasarkan metode analisis jabatan dan analisis beban kerja. b. Perencanaan kebutuhan SDM Aparatur 5 (lima) tahun dengan rincian per tahun berdasarkan prioritas kebutuhan 2. Formasi ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara secara nasional. dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. Pengadaan PNS 1. Dasar Pengadaan: a. Pengisian Kebutuhan Jabatan yang Lowong b. Sesuai Kebutuhan Pegawai yang Ditetapkan Menteri 2. Tahapan : a. Perencanaan b. Pengumuman Lowongan c. Pelamaran d. Seleksi (Administrasi, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Bidang) e. Pengumuman Hasil Seleksi f. Masa Percobaan g. Pengangkatan Menjadi PNS dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 21. Pengembangan Karier • Dilakukan berdasarkan: 1. Kualifikasi; 2. Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural); 3. Penilaian kinerja, dan 4. Kebutuhan Instansi Pemerintah. • Dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 22. Pengembangan Kompetensi • Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi antara lain melalui: pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran. • Harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier. • Wajib disusun dalam rencana pengembangan kompetensi tahunan dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi. dadang-solihin.blogspot.com 22 PNS diberikan kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi lain di pusat/daerah yang dilakukan melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
  • 23. Promosi PNS • Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. • Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara: – Kompetensi; – Kualifikasi; – Persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan; – Penilaian atas prestasi kerja; – Kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan – Pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah “tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.” • Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi yang dibentuk oleh PyB. dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. Mutasi PNS • Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar- Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri. • Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya. • Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN. • Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN. • Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala BKN. • Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN. dadang-solihin.blogspot.com 24 • Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan “konflik kepentingan”. • Pembiayaan sebagai dampak mutasi dibebankan pada APBN dan APBD.
  • 25. dadang-solihin.blogspot.com Penilaian Kinerja PNS 25 • Perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi • Target, Sasaran, Hasil, dan Manfaat yang dicapai, serta Perilaku PNS. • Objektif, Terukur, Akuntabel, Partisipatif, dan Transparan. • Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya. • Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PNS. Berdasarkan Memperhatikan Metode • PNS yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
  • 26. Penggajian dan Tunjangan PNS • Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS. • Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, & resiko pekerjaan. • Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. • PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan APBD. • Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas yang meliputi: – tunjangan kinerja dan (dibayar sesuai pencapaian kinerja) – tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks harga di daerah) • Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. Penghargaan PNS • PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. • Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian: – tanda kehormatan; – kenaikan pangkat istimewa; – kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau – kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan. dadang-solihin.blogspot.com 27
  • 28. Pemberhentian PNS Diberhentikan dengan hormat karena: • Meninggal dunia; • Atas permintaan sendiri; • Mencapai batas usia pensiun; • Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau • Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. Dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena: • Dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara singkat dua tahun dengan tidak berencana. Diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena: • Melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. dadang-solihin.blogspot.com 28
  • 29. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat • PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena: a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI 1945; b. Dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana. dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 30. Pemberhentian Sementara PNS • PNS diberhentikan sementara, apabila: – Diangkat menjadi pejabat negara; – Diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; atau – Ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana. dadang-solihin.blogspot.com 30 • Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
  • 31. Batas Usia Pensiun • Batas usia pensiun PNS yaitu: – 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; – 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan – Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan bagi Pejabat Fungsional. dadang-solihin.blogspot.com 31
  • 32. Jaminan Pensiun & Jaminan Hari Tua • Hak bagi PNS yang berhenti bekerja. • PNS diberikan jaminan pensiun apabila: – meninggal dunia; – atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu; – mencapai batas usia pensiun; – perampingan organisasi /kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau – tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. • Jaminan pensiun dan jaminan hari tua mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional. • Sumber pembiayaan berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan iuran PNS yang bersangkutan. dadang-solihin.blogspot.com 32
  • 33. Perlindungan Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:  Jaminan Kesehatan;  Jaminan Kecelakaan Kerja;  Jaminan Kematian; dan  Bantuan Hukum. dadang-solihin.blogspot.com 33 Mencakup jaminan sosial yg diberikan dalam Program Jaminan Sosial Nasional Berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya.
  • 35. Pengisian JPT • Sifat Dasar pengisian: Dilakukan secara kompetitif dan terbuka dikalangan PNS • Seleksi: dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berkoordinasi dengan KASN; • Proses Pengisian jabatan: • Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat nasional, • Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat nasional, propinsi, atau antar intansi dalam 1 (satu) kabupaten/kota. dadang-solihin.blogspot.com 35
  • 36. Pengisian JPTdari Non-PNS • JPT utama dan madya tertentu dapat berasal dari non-PNS dengan persetujuan Presiden yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan kompetitif serta ditetapkan dalam KEPRES. • JPT dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota Polri setelah mengundurkan diri dari dinas aktif apabila dibutuhkan dan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan melalui proses secara terbuka dan kompetitif. • JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota Polri sesuai dengan kompetensi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. dadang-solihin.blogspot.com 36
  • 37. Pola Karir JPT • Diduduki maksimal selama 5 (lima) tahun. • Pejabat yang habis masa jabatannya harus mengikuti seleksi/uji kompetensi kembali untuk menduduki jabatan yang sama pada periode berikutnya. • Pejabat ybs harus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan dengan atasan. • Pejabat yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 (satu) tahun pada suatu jabatan, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya. • Dalam hal Pejabat sebagaimana dimaksud tidak menunjukan perbaikan kinerja, maka Pejabat yang bersangkutan harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. Dari hasil seleksi ulang tersebut Pejabat ybs dapat dipindahkan pada jabatan lain sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah. dadang-solihin.blogspot.com 37
  • 39. Manajemen PPPK • Manajemen PPPK meliputi: 1. Penetapan Kebutuhan; 2. Pengadaan; 3. Penilaian Kinerja; 4. Gaji dan Tunjangan; 5. Pengembangan Kompetensi; 6. Pemberian Penghargaan; 7. Disiplin; 8. Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja; 9. Perlindungan. dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. Penetapan Kebutuhan • Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. • Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden. • Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. • Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Menteri. dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 41. Pengadaan PPPK • Pengadaan PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pada Instansi. • Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan: – perencanaan, – pengumuman lowongan, – pelamaran, – seleksi, – pengumuman hasil seleksi, dan – pengangkatan menjadi PPPK. dadang-solihin.blogspot.com 41 • PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS. • PPPK harus mengikuti semua proses seleksi yang dilaksanakan bagi calon PNS dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. • Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan. • Pengangkatan calon PPPK ditetapkan oleh PPK untuk masa perjanjian kerja minimal 1 tahun & dapat diperpanjang sesuai kebutuhan & penilaian kinerja.
  • 42. • Untuk menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja. • Berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai. • dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. • berada di bawah kewenangan Instansi Pemerintah masing-masing, didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PPPK. • dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya. • Hasil penilaian kinerja PPPK disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PPPK. • dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi. • PPPK yang dinilai oleh atasan dan Tim Penilai Kinerja PPPK tidak mencapai target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari PPPK. dadang-solihin.blogspot.com Penilaian Kinerja PPPK 42
  • 43. Gaji dan Tunjangan PPPK • Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PPPK. • Gaji sebagaimana dimaksud diberikan berdasarkan beban kerja, tanggungjawab jabatan, dan resiko pekerjaan. • Gaji dibebankan pada APBN untuk PPPK di Instansi Pusat dan APBD untuk PPPK di Instansi Daerah. • Selain gaji, PPPK dapat menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. dadang-solihin.blogspot.com 43
  • 44. Pengembangan Kompetensi PPPK • PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi. • Kesempatan untuk pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud direncanakan setiap tahun oleh Instansi Pemerintah. • Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud harus dievaluasi oleh dan dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya. dadang-solihin.blogspot.com 44
  • 45. Penghargaan PPPK • PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. • Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian: – tanda kehormatan; – kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau – kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan. • PPPK yang dijatuhi sanksi administratif tingkat berat berupa pemutusan hubungan perjanjian kerja tidak dengan hormat dicabut haknya untuk memakai tanda kehormatan berdasarkan Undang- Undang ini. dadang-solihin.blogspot.com 45
  • 46. Disiplin PPPK • Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PPPK wajib mematuhi disiplin PPPK. • Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakkan disiplin terhadap PPPK serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin. • PPPK yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin. dadang-solihin.blogspot.com 46
  • 47. Pemutusan Hubungan Kerja PPPK • Dilakukan dengan hormat: – jangka waktu perjanjian kerja berakhir; – meninggal dunia; – atas permintaan sendiri; – perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan PPPK; atau – tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati. • Dilakukan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri: – dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tid.pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan tidak berencana; – melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat; atau – tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati. dadang-solihin.blogspot.com 47
  • 48. Pemutusan Hubungan Kerja PPPK • Dilakukan Tidak dengan Hormat: – melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI 1945; – dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; – menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau – dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana. dadang-solihin.blogspot.com 48
  • 49. Perlindungan PPPK • Sifat Dasar Pengisian: Dilakukan secara kompetitif dan terbuka dikalangan PNS • Seleksi: dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berkoordinasi dengan KASN; • Proses Pengisian jabatan: - Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat nasional, - Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat nasional, propinsi, atau antar intansi dalam 1 (satu) kabupaten/kota. dadang-solihin.blogspot.com 49
  • 50. Ketentuan Transisi • Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus sudah ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan. • ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kode etik dan penyelesaian pelanggaran terhadap kode etik bagi jabatan fungsional tertentu dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini. • Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah disebut sebagai Pegawai ASN. dadang-solihin.blogspot.com 50
  • 51. PP turunan UU 5/2014 tentang ASN 1. Jabatan Administrasi (Pasal 17) 2. Jabatan Fungsional (Pasal 18) 3. Jabatan Pimpinan Tinggi (Pasal 19 ayat 4) 4. Jabatan ASN Tertentu yang Berasal dari Prajurit TNI dan Anggota POLRI (Pasal 20) 5. Hak PNS, Hak PPPK, dan Kewajiban Pegawai ASN (Pasal 24) 6. KASN (Pasal 42) 7. Penyusunan Kebutuhan CPNS (Pasal 57) 8. Pengadaan CPNS (Pasal 67) 9. Pangkat dan Jabatan PNS (Pasal 68) 10. Pengembangan Karier, Pengembangan Kompetensi, Pola Karier, Promosi, dan Mutasi (Pasal 74) 11. Penilaian Kinerja (Pasal 78) 12. Gaji, Tunjangan Kinerja, Tunjangan Kemahalan, dan Fasilitas (Pasal 79 dan 80) 13. Disiplin PNS (Pasal 86) 14. Pemberhentian, Pemberhentian Sementara, dan Pengaktifan Kembali PNS (Pasal 87 dan 88) 15. Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua PNS (Pasal 91) 16. Perlindungan PNS (Pasal 92) 17. Manajemen PPPK (Pasal 107) 18. Pengangkatan, Pemberhentian, Pengaktifan Kembali, dan Hak Kepegawaian PNS yang Diangkat Menjadi Pejabat Negara dan Pimpinan atau Anggota Lembaga Non Struktural (Pasal 125) 19. Korps Profesi Pegawai ASN (Pasal 126) 20. Badan Pertimbangan ASN (Pasal 129) dadang-solihin.blogspot.com Peraturan Pemerintah tentang: 51